PRAKTIKUM ANATOMI UNGGAS

4
PRAKTIKUM ANATOMI UNGGAS Oleh : KIKI LESTARI AMIR O111 13 O16 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2014

description

anatomi ungggas

Transcript of PRAKTIKUM ANATOMI UNGGAS

Page 1: PRAKTIKUM ANATOMI UNGGAS

PRAKTIKUM ANATOMI UNGGAS

Oleh :

KIKI LESTARI AMIR

O111 13 O16

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2014

Page 2: PRAKTIKUM ANATOMI UNGGAS

BAB IPENDAHULUAN

Unggas adalah hewan dari keluarga burung yang memiliki sayap, berbulu, berkaki dua,

memiliki paruh dan berkembang biak dengan cara bertelur. Contoh hewan unggas adalah,

semua jenis burung, ayam, itik, angsa, mentok, dan binatang sejenisnya. Unggas merupakan

hewan yang bisa diternak untuk diambil manfaatnya. Misalnya, dagingnya, telurnya, bulunya,

suaranya (kicaunya), dan sebagainya. Unggas yang paling banyak diternak adalah ayam

pedaging, ayam telor dan itik. Ketiga jenis unggas ini paling banyak memiliki peranan dalam

hajat hidup manusia. Unggas memiliki musim dalam bertelur, walaupun mereka juga bisa

mengeluarkan telur sewaktu-waktu. Pada bulan Juni-Juli semua unggas mengalami musim

bertelur. Beberapa peraturan berburu di dunia mengeluarkan larangan bahwa pada bulan-

bulan tersebut para pemburu dilarang menembak hewan unggas di hutan yang meliputi segala

jenis burung hutan, karena para unggas sedang memiliki telur disarang.

Tujuan Praktikum :

Untuk mengetahui

Page 3: PRAKTIKUM ANATOMI UNGGAS

Ayam Kampung merupakan salah satu ayam lokal di Indonesia dan dulu dikenal juga sebagai

ayam buras (bukan ras). Ayam Kampung banyak dipelihara karena relatif mudah, tidak

memerlukan modal besar serta berperan dalam memanfaatkan sisa-sisa buangan dapur

maupun sisa-sisa hasil pertanian (Sumanto et al., 1990). Pemeliharaan oleh masyarakat

Indonesia sebagian besar dilakukan secara ekstensif. Peternak mengembangkan ayam

Kampung secara tradisional dan turuntemurun karena sistem pemeliharaan yang sederhana

dan modal yang sangat rendah (Nataamijaya, 2000). Ayam Kampung memiliki warna bulu

yang bervariasi. Moniharapon (1997) menjelaskan mengenai warna bulu ayam Kampung

jantan yaitu bulu leher dan sayap 4 Jantan Betina berwarna lurik kuning, bulu punggung dan

dada berwarna lurik hitam dan bulu ekor berwarna hitam kehijauan, sedangkan pada betina

yaitu bulu leher, punggung dan sayap berwarna lurik abu-abu, bulu dada berwarna putih dan

bulu ekor berwarna hitam keabuan. Moniharapon (1997) menambahkan mengenai sifat

kualitatif lainnya yaitu shank pada jantan berwarna putih, sedangkan shank pada betina

berwarna kuning, pial dan jengger berwarna merah dan bentuk jengger tunggal (single).

Rasyaf (1990) memberikan ciri yang lebih jelas dari segi bentuk tubuh dan bulu, yaitu jantan

memiliki bulu ekor sama panjang dengan panjang tubuh, berpenampilan gagah, sedangkan

betina bulu ekor lebih pendek dari panjang tubuh, memiliki ukuran badan dan kepala yang

lebih kecil.

Gambar 1. Ayam Kampung Jantan dan Betina