Praktikum 5

19
PRAKTIKUM V Judul : PEMBELAHAN SEL (MITOSIS) Tujuan : Untuk mengamati fase-fase pembelahan (mitosis) pada sel akar bawang putih (Allium sativum L.) Hari/ tanggal : Sabtu, 9 April 2011 Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin I. ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan : 1. Mikroskop 2. Kaca benda 3. Kaca penutup 4. Pipet tetes 5. Pinset 6. Gelas arloji 7. Penjepit 8. Spritus 9. Sillet/cutter 10. Pensil bulat Bahan yang digunakan : 1. Akar bawang putih (Allium sativum L.) 2. Larutan Asetokarmin

Transcript of Praktikum 5

Page 1: Praktikum 5

PRAKTIKUM V

Judul : PEMBELAHAN SEL (MITOSIS)

Tujuan : Untuk mengamati fase-fase pembelahan (mitosis) pada sel akar

bawang putih (Allium sativum L.)

Hari/ tanggal : Sabtu, 9 April 2011

Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan :

1. Mikroskop

2. Kaca benda

3. Kaca penutup

4. Pipet tetes

5. Pinset

6. Gelas arloji

7. Penjepit

8. Spritus

9. Sillet/cutter

10. Pensil bulat

Bahan yang digunakan :

1. Akar bawang putih (Allium sativum L.)

2. Larutan Asetokarmin

II. CARA KERJA

1. Menumbuhkan akar bawang putih dengan cara mengiris bagian atas

bawang putih, kemudian merendamnya di dalam segelas air dengan

bantuan tusuk lidi agar tidak tenggelam (selama ± 1 minggu).

2. Memotong akar bawang putih ± 1 cm, kemudian merendamnya ke

dalam larutan asetokarmin selama 5 menit.

Page 2: Praktikum 5

3. Meletakan potongan tadi di atas kaca arloji, menghangatkannya

beberapa saat.

4. Mengambil potongan ujung akar tadi, meletakannya pada kaca benda

dan menutupnya dengan kaca penutup, kemudian menekan akar

bawang tersebut dengan pensil bulat, lalu mengamati preparat di

bawah mikroskop.

5. Menggambar dan menentukan tahapan mitosisnya.

6. Mengamati dan menggambar hasil pengamatan.

III. TEORI DASAR

Gamet betina setelah dibuahi oleh gamet jantan membentuk zigot

dan kemudian oleh pertumbuhan dan perkembangan melalui pembelahan

sel, menjadi individu dewasa. Proses pembelahan ini dinamakan mitosis.

Pada suatu jenis makhluk hidup, sel itu tidak terlalu sama bentuknya,

didalam inti sel terdapat kromosom yaitu benda-benda yang halus dan

membawa sifat menurun. Sel-sel membelah diri secara kontinu, selain

untuk menambah jumlah sel, untuk pertumbuhan, juga untuk mengganti

sel-sel tubuh yang rusak, kecuali sel-sel saraf. Dalam sel yang membelah,

kromosom biasanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa,

akan tetapi untuk mempelajari struktur yang halus baru dapat digunakan

sebuah mikroskop elektron, karena dapat memberi pembesaran yang kuat.

Salah satu bagian yang ada pada kromosom ini disebut sentromer yaitu

bagian yang membagi kromosom menjadi dua lengan.

Sel-sel anak yang dihasilkan oleh pembelan sel mitosis mempunyai

susunan dan fungsi yang sama dengan sel induk atau dengan kata lain

mempunyai susunan gen dan kromosom yang sama dengan jumlah

kromosom tetap yaitu 2n.

Mitosis berlangsung dalam 5 tahap atau fase yang

berkesinambungan sehinnga tahap yang satu tidak terpisahkan dengan

Page 3: Praktikum 5

tahap berikutnya. Pembagian tahap ini dimaksudkan untuk memudahkan

menerangkan peristiwa-peristiwa yang terjadi . Fase-fase tersebut adalah :

a. Interfase

Sel siap untuk membelah, tetapi belum memperlihatkan kegiatan

membelah. Inti sel tampak keruh, lambat laun kelihatan benang-benag

kromatin yang halus.

b. Profase

Benang-benag kromatin makin menjadi pendek sehingga menjadi

tebal. Terbentuklah kromosom-kromosom. Tapi kromosom lalu

membelah memanjang dan membran inti menghilang. Sentriol (bentuk

seperti bintang dalam sitoplasma) juga membelah.

c. Metafase

Kromosom-kromosom menempatkan diri di bidang ekuatorial/

tengah.

d. Anafase

Kedua belah kromatid memisahkan diri dan ditarik benang

gelendong yang dibentuk di tiap kutub berlawanan. Tiap kromatid itu

memiliki sifat keturunan yang sama. Mulai saat ini kromatid-kromatid

berlaku sebagai kromosom baru.

e. Telofase

Di setiap kutub sel terbentuk sel kromosom yang serupa. Benang-

benang gelendong lenyap dan membrane inti terbentuk lagi. Kemudian

plasma sel terbagi menjadi dua bagian pada sel tumbuhan proses ini

ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel.

Jelaslah bahwa pada mitosis tiap sel induk yang diploid (2n)

menghasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid serta

memiliki sifat keturuna yang sama dengan induknya.

Page 4: Praktikum 5

IV. HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan ini terdiri dari dua hasil pengamatan, yaitu :

A. Data Kelompok

1. Profase

Keterangan :

1. Intisel

2. Xylem yang

berkoagulasi

Perbesaran 40 x10

Berdasarkan Literatur :

Sumber: http://darwin.baruch.cuny.edu/darwin/gelfond/Graphics/mitosis3.jpgTanggal Akses : 15 April 2011

Sumber:Johnson, Kenneth D. 1984. Biologi: an introduction. The Bejamin/Cummings Publishing Company, Inc.

Page 5: Praktikum 5

B. Data KelompokKelompok Fase Gambar hasil pengamatan Keterangan

Interfase Tidak ada ditemukan

oleh kelompok

manapun.

II, VI, I.

VIII, III, V

Profase 1. Kromatin

2. Membran inti

3. Nukleus

4. Dinding sel

Perbesaran 40 x 10

III, VII Metafase 1. Kromosom

2. Garis ekuator

Perbesaran 40 x 10

Anafase Tidak ada ditemukan

olehn kelompok

manapun.

IV, I, II,

VIII

Telofase 1. Kromosom

2. Membran inti

3. Dinding sel

Perbesaran 40 x 10

Page 6: Praktikum 5

Berdasarkan literatur:

a Profase

b Metafase

c Anafase

Sumber :Johnson, Kenneth D. 1984. Biologi: an introduction. The Bejamin/Cummings Publishing Company, Inc.

Sumber :Johnson, Kenneth D. 1984. Biologi: an introduction. The Bejamin/Cummings Publishing Company, Inc.

Sumber :Johnson, Kenneth D. 1984. Biologi: an introduction. The Bejamin/Cummings Publishing Company, Inc.

Page 7: Praktikum 5

d Telofase

Interfase

Profase

Metafase

Anafase

Telofase

Sumber: http://darwin.baruch.cuny.edu/darwin/gelfond/Graphics/mitosis3.jpg

Tanggal Akses : 15 April 2011

Sumber :Johnson, Kenneth D. 1984. Biologi: an introduction. The Bejamin/Cummings Publishing Company, Inc.

Page 8: Praktikum 5

V ANALISIS DATA

Pada praktikum ini kami telah mengamati proses mitosis pada bawang

putih dengan klasifikasi sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Liliopsida

Sub classis : Liliidae

Ordo : Liliales

Familia : Liliaceae

Genus : Allium

Species : Allium cepa

(Cronquist; 1981)

Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anakan dengan

jumlah kromosom sama dengan sel induknya. Sel anak itu bersifat identik

dengan induknya. Jika sel induk memilki 2n kromosom, setiap sel anak akan

memilki 2n kromosom pula. Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh,

berfungsi untuk menjaga agar faktor genetik tetap, mengganti sel yang rusak

atau mati dan pertumbuhan/perbanyakan sel. Proses pembelahan mitosis terjadi

pada semua sel tubuh organisme multiseluler, kecuali pada sel yang

menghasilkan sel gamet. Pada tumbuhan, mitosis terjadi pada titik-titik tumbuh,

misalnya ujung batang, ujung akar, dan kambium.

Proses ini terjadi secara bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan

bahan-bahan di luar inti sel (sitokinesis). Sitokenesis diawali pembentukan

vesikel yang mengandung materi dinding sel. Vesikel itu terbentuk di antara dua

buah inti dan terbelah memanjang. Selanjutnya vesikel tersebut membentuk

lempeng sel, calon dinding sel baru. Proses ini mempunyai peranan penting

dalam pertumbuhan dan perkembangan hampir semua organisme. (Crowder,

1993: 7-10).

Page 9: Praktikum 5

Jaringan yang mudah untuk melihat proses dalam pembelahan mitosis

adalah jaringan meristem pada akar bawang putih dengan cara memberi warna

dengan zat pewarna menggunakan larutan asetokarmin dan

menghangatkannya.akan nampak kromosom-kromosom di dalam sel yang

membelah diri.

Sel akar bawang yang baru terbentuk berisi 16 kromosom yang disebut

kromosom maternal. Apabila sel tidak sedang dalam proses membelah diri,

kromosom-kromosom tidak tampak dengan bantuan mikroskop cahaya karena

terlalu lembut untuk dapat menyerap zat warna dan menyingkap sifat

alamiahnya (Kimball, Jhon W. 2000;198). Pada sel bawang putih mempunyai

nukleolus yang dapat diamati dengan mikroskop biasa.

Adapun hasil pengamatan yang kami dapatkan merupakan hasil dari

data kelas, yang dikarenakan pada suatu kelompok tidak didapatkan hasil

pengamatan yang lengkap pada tahap-tahap mitosis, oleh karena itu maka

diambillah data kelas pada mitosis bawang putih. Disebabkan pada suatu

kelompok tidak mendapatkan hasil yang lengkap karena mungkin keterbatasan

alat dan kekurang telitian praktikan sehingga beberapa fase terlewati.

Dari percobaan yang telah dilakukan pada sel akar bawang putih

diperoleh data pembelahan mitosis yang terjadi pada sel tersebut. Pembelahan

sel bawang putih tersebut melalui lima tahapan fase yaitu interfase, profase,

metafase, anafase, dam telofase.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai fase-fase mitosis yang didapatkan

berdasarkan data kelas sebagai berikut :

1. Fase Interfase

Pada saat praktikum fase ini tidak ditemukan, fase ini dikatakan sebagai

fase persiapan yang merupakan fase terpanjang dalam siklus sel yakni kurang

lebih 90% dari siklus. Interfase terdiri atas 3 fase berikut :

a) G1 , merupakan fase saat sel melakukan trnskripsi RNA, tRNA, mRNA

dan beberapa jenis protein.

Page 10: Praktikum 5

b) Fase sintesis, merupakan tahap saat sel melakukan penggandaan molekul

DNA (replikasi) dan pembentukan DNA sehingga dihasilkan DNA baru

dengan susunan yang sama dengan DNA asal.

c) G2 , merupakan tahap akhir interfase yang ditandai dengan pembentukan

penyusun sitoplasma berupa organel dan makromolekul.

2. Fase Profase

Pada saat praktikum pembelahan mitosis pada bawang putih dengan

menggunakan mikroskop perbesaraan 40 x 10. Pada praktikum ini fase

profase ditemukan oleh kelompok I, II, III, V, VI, VIII.

Fase ini merupakan fase yang paling lama dan membutuhkan energi

terbesar. Ciri-ciri profase adalah sebagai berikut :

a) Nukleus menghilang.

b) Benang-benag kromatin memendek dan menebal, membentuk kromosom

yang tampak jelas dalam nukleus.

c) Kromosom mereplikasi diri menjadi sepasang kromatid.

d) Kromatid menebal, memendek, dan menyebar memenuhi inti.

e) Membran inti mengalami degenerasi dan hilang (belum sempurna)

f) Benag spindel dan mikrotubula terbentuk dalam sitoplasma. Pada awal

profase dua pasang sentriol dikelilingi aster.

g) Kedua pasang sentriol berimigrasi kea rah yang berlawanan.

3. Fase Metafase

Pada saat praktikum pembelahan mitosis pada bawang putih dengan

menggunakan mikroskop perbesaraan 40 x 10. Pada praktikum ini fase

metafase ditemukan oleh kelompok III dan VII. Tahap ini diawali dengan

prometafase dalam hal ini membaran menghilang sempurna. Metafase

membutuhkan waktu 2-6 menit. Ciri-ciri metafase adalah sebagai berikut :

a) Kromatid menuju bidang ekuatorial dan tersusun dibidang ekuator.

Kromosom besar dipusat dan kecil di perifer.

b) Terdapat gelondong pembelahan (benag-benag spindel) yang

menghubungkan sentromer dengan kutub pembelahan.

Page 11: Praktikum 5

4. Fase Anafase

Pada saat praktikum fase ini tidak tapi berdasrkan literatur fase ini

membutuhkan waktu 3-15 menit.

a) Masing-masing kromatid yang berpasangan terpisah bersama

sentromernya.

b) Spindel memendek, setiap kromatid bergerak menuju kutub yang berbeda.

5. Fase Telofase

Pada saat praktikum pembelahan mitosis pada bawang putih dengan

menggunakan mikroskop perbesaraan 40 x 10. Pada praktikum ini fase

profase ditemukan oleh kelompok I. II, III, VI. Fase ini membutuhkan waktu

sekitar 30-60 menit. Ciri-ciri telofase adalah sebagai berikut :

a) Membran nukleus terbentuk di sekeliling kromosom pada tiap kutub dan

kromosom memanjang.

b) Terbentuk dua inti pada kutub yang berlawanan.

c) Aster menghilang terjadi penebalan sitoplasma dan diikuti pembagian

sitoplasma (sitokinesis)

Page 12: Praktikum 5

VI. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan didapatkan beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anakan dengan

jumlah kromosom sama dengan induknya.

2. Hasil akhir dari pembelahan mitosis adalah 2 sel anak dari satu sel induk

dengan jumlah kromosom yang sama dengan jumlah kromosom sel

induk.

3. Mitosis terjadi melalui beberapa fase, yaitu interfase, profase, metafase,

anafase, dan telofase.

4. Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh, berfungsi untuk menjaga

agar faktor genetik tetap,

5. Pengamatan terhadap pembelahan mitosis pada sel akar bawang putih

tidak dapat terlalu cermat diamati karena terbatasnya pembesaran lensa

mikroskop.

6. Mitosis menuju pada penambahan jumlah sel yaitu terjadi pada

pertumbuhan dan perkembangan.

7. Tiap sel anak menerima kromosom dengan pasangannya yang lengkap

bahan gametik dan komponen sitoplasmik yang identek.

8. Tidak ada perubahan jumlah kromosom baik penambahan maupun

pengurangan.

9. Kromosom tetap mempertahankan sifat-sifatnya selama mitosis.

10. Pada tumbuhan, mitosis terjadi pada titik-titik tumbuh, misalnya ujung

batang, ujung akar, dan kambium.

Page 13: Praktikum 5

VII. DAFTAR PUSTAKA

Adrak, R.A dan H. Muchyar & Sri Amintarti. 2011. Penuntun Praktikum Anatomi Tumbuhan. FKIP UNLAM : Banjarmasin.

Campbell, Neil A. dan Reece, Jane B. 2000. Biologi jilid II edisi lima. Erlangga :

Jakarta.

Kimball, John W. 1988. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Nurhadi, Med Bambang. 1994. Genetika Dasar. Armico: Bandung.

Suryo. 1994. Genetika Manusia. UGM Press : Yogyakarta

http://darwin.baruch.cuny.edu/darwin/gelfond/Graphics/mitosis3.jpg

Tanggal Akses : 15 April 2011