Prakiraan Dampak Lingkungan

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Langkah prakiraan dampak lingkungan merupakan langkah yang tersulit dari analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), karena teknik prakiraan tergantung pada kemajuan tiap ilmu yang akan digunakan dan penguasaan dari tiap anggota tim dalam bidangnya. Oleh karena itu, prakiraan dampak sering disebut sebagai “fase kritis” dan merupakan ciri khas yang membedakan dokumen AMDAL dari dokumen hasil penelitian lainnya. Masalah lain, prakiraan dampak suatu aspek tertentu di perhitungkan dan dibahas lebih dari sekedar teoritis tetapi jaga kemungkinan realitasnya. Prakiraan dampak adalah suatu proses untuk menduga atau memperkirakan respon atau perubahan suatu parameter lingkungan tertentu akibat adanya kegiatan tertentu, pada perspektif ruang dan waktu tertentu. Prakiraan dampak yang sederhana lebih bersifat intuitif dan sangat subjektif dan dibatasi pada dampak yang dianggap penting. Anggapan penting itu ialah dari sudut pandangan pemrakarsa proyek, pemerintah dan masyarakat dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan tentang suatu rencana proyek. 1.2 Rumusan Penulisan 1.3 Tujuan Penulisan

description

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Langkah prakiraan dampak lingkungan merupakan langkah yang tersulit dari analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), karena teknik prakiraan tergantung pada kemajuan tiap ilmu yang akan digunakan dan penguasaan dari tiap a nggota tim dalam bidangnya. Oleh karena itu, prakiraan dampak sering disebut sebagai ³fase kritis´ dan merupakan ciri khas yang membedakan dokumen AMDAL dari dokumen hasil penelitian lainnya. Masalah lain, prakiraan dampak suatu aspek tert

Transcript of Prakiraan Dampak Lingkungan

Page 1: Prakiraan Dampak Lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Langkah prakiraan dampak lingkungan merupakan langkah yang tersulit dari analisis

mengenai dampak lingkungan (AMDAL), karena teknik prakiraan tergantung pada

kemajuan tiap ilmu yang akan digunakan dan penguasaan dari tiap anggota tim dalam

bidangnya. Oleh karena itu, prakiraan dampak sering disebut sebagai “fase kritis” dan

merupakan ciri khas yang membedakan dokumen AMDAL dari dokumen hasil penelitian

lainnya. Masalah lain, prakiraan dampak suatu aspek tertentu di perhitungkan dan dibahas

lebih dari sekedar teoritis tetapi jaga kemungkinan realitasnya.

Prakiraan dampak adalah suatu proses untuk menduga atau memperkirakan respon atau

perubahan suatu parameter lingkungan tertentu akibat adanya kegiatan tertentu, pada

perspektif ruang dan waktu tertentu.

Prakiraan dampak yang sederhana lebih bersifat intuitif dan sangat subjektif dan dibatasi

pada dampak yang dianggap penting. Anggapan penting itu ialah dari sudut pandangan

pemrakarsa proyek, pemerintah dan masyarakat dalam hubungannya dengan pengambilan

keputusan tentang suatu rencana proyek.

1.2 Rumusan Penulisan

1.3 Tujuan Penulisan

Page 2: Prakiraan Dampak Lingkungan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Prakiraan dampak adalah suatu proses untuk menduga/memperkirakan respon atau

perubahan suatu parameter lingkungan tertentu akibat adanya kegiatan tertentu, pada

perspektif ruang dan waktu tertentu. Kegiatan tersebut dapat bersifat alamiah, baik kimia,

fisik maupun biologi.

Prakiraan munculnya suatu dampak pada hakekatnya merupakan jawaban dari

pertanyaan mengenai besar perubahan yang timbul pada setiap komponen lingkungan

sebagai dari akibat aktivitas pembangunan (UNEP,1988). Dampak pada hakekatnya

merupakan proses lebih lanjut yang terjadi setelah ada pengaruh dari suatu kegiatan. Jadi

sasaran memprakirakan atau menduga dampak adalah mencari besar dampak terhadap

setiap komponen lingkungan. Hal ini diperhitungkan untuk komponen-komponen fisik

biotis dan sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat. Dampak terhadap

lingkungan biasanya berpengaruh pada kesejahteraan dan kesehatan manusia.

Prakiraan dampak dilakukan terhadap setiap komponen atau parameter

lingkungan. Misalnya, air bunagan limbah pabrik, akan mempengaruhi kuantitas air dan

menimbulkan dampak pada perairan dan berdampak pula pada terhadap kondisi ekonomi

masyarakat nelayan.

Untuk memberi gambaran kuantitatif tentang dampak terhadap parameter

lingkungan tertentu biasanya dipergunakan teknik-teknik pemodelan matematis, model

fisik, model sosial budaya, model ekonomi dan pertimbangan keahlian atau “professional

judgement”.

2.2 Dasar Menetapkan Dampak

Untuk menetapkan suatu dampak diperlukan 3 tahapan sebagai berikut:

a. Melakukan identifikasi dampak yang terjadi pada komponen lingkungan.

Berbagai metode telah dikembangkan untuk memudahkan identifikasi atau

penyaringan komponen mana yang akan terkena dampak dan mana yang tidak.

b. Pengukuran atau perhitungan dampak yang akan terjadi pada komponen

lingkungan tersebut.

c. Penggabungan beberapa komponen lingkungan yang sangat berkaitan,

kemudian dianalisis dan digunakan untuk menetapkan refleksi dari dampak

Page 3: Prakiraan Dampak Lingkungan

komponen-komponen sebagai indikator menjadi gambaran perubahan

lingkungan atau dampak lingkungan.

2.3 Prinsip Dasar prakiraan Dampak

Soeratmo (1990), membedakan bebrapa prinsip dasar prakiraan dampak

lingkungan. Dalam pengukuran dampak lingkungan yang akan terjadi dimasa yang akan

datang, besarnya akan banyak ditentukan oleh waktu atau lamanya dampak terjadi. Perlu

diperjelas untuk waktu kapan atau jangka waktu beberapa lama dampak tersbut akan

diduga. Untuk waktu yang berbeda tentu dampaknya akan berbeda besarnya. Misalnya,

dampak pada waktu 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun, 50 tahun yang akan datang atau sering

digunakan istilah jangka pendek dan jangka panjang tentu hasilnya akan berbeda, maka

lebih baik dibahas prisip dasarnya pengukuran dampak dahulu.

Disebutkan bahwa arti dari dampak lingkungan adalah selisih antara keadaan

lingkungan tanpa proyek dengan keadaan lingkungan dengan proyek. Secara sederhana

pengertian tersebut dapat digambarkan dalam grafik pada gambar 1. Sehingga pendugaan

sebenarnya harus dilakukan dua kali, yaitu:

a. Pendugaan keadaan lingkungan tanpa proyek

b. Pendugaan keadaan lingkungan dengan proyek

Gambar 1. Gambaran dampak lingkungan yang merupakan selisih keadaan

lingkungan tanpa proyek dengan keadaan lingkungan dengan proyek. (t1 : waktu

proyek dibangun), (t2 ; waktu dari dampak yang diduga)

2.3.1 Prakiraan keadaan lingkungan tanpa proyek

Prakiraan keadaan lingkungan tanpa proyek di masa yang akan datang dilakukan

berdasarkan keadaaan lingkungan saat penelitian. Keadaan lingkungan saat penelitian

atau studi disebut sebagai rona lingkungan awal atau environmental baseline atau

environmental setting.

Prakiraan keadaaan lingkungan di masa yang akan datang ini bukan pekerjaan

mudah. Disamping memerlukan keahlian yang tinggi juga banyak faktor lingkungan

Page 4: Prakiraan Dampak Lingkungan

yang harus diketahui karena dalam prakiraan ini memenuhi dinamika dari lingkungan

tempat studi. Alat yang dapat membantu mempermudah prakiraan adalah informasi

mengenai sejarah atau kecenderungan perkembangan lingkungan di daerah tersebut.

Sehingga perlu mengumpulkan data dan informasi keadaan lingkungan pada

waktu-waktu yang lalu secara lengkap (data runtunan) disemua aspek (fisika-kimia,

biologi dan sosial-ekonomi). Kemudian dengan teknik yang lebih sederhana dari sejarah

perkembangan atau bentuk dari dinamika lingkungan dilakukan ekstrapolasi atau

mengembangkan kemasa yang akan datang. Prakiraan untuk jangka waktu makin lama

atau makin panjang akan makin sulit atau makin terbuka lebih banyak kesalahn yang

lebih besar. Makin dekat atau jangka pendek kesalahan akan makin dapat diperkecil

sednagkan peraturan AMDAL sering menuntut informasi tentang dampak jangka

pendek dan jangka panjang.

Secara umum dan garis besar dan perkembangan keadaaan atau kualitas

lingkungan tanpa proyek secara hipotesis dapat disajikan pada gambar 2.

kualitas

lingkungan

keadaan lingkungan

waktu

Gambar 2. Keadaan kualitas lingkungan yang apabila tanpa proyek makin

lama akan makin meningkat kualitas nya

Sebenarnya dialam tidak ada perkembangan keadaan lingkungan yang

berbentuk garis lurus tetapi lebih berbentuk gelombang. Secara hipotesis penggunaan

data dan informasi pada saat studi sebagai keadaan lingkungan diwaktu akan datang

sehingga seolah-olah lingkungan tidak berubah jelas tidak benar kecuali kalau

dinamika keadaan lingkungan nya relatif stabil seperti gambar 3. Begitu pula apabila

prakiraaan dampak hanya jangka pendek, misalnya lebih dari 5 tahun, maka

kesalahan penggunaan rona lingkungan pada saat studi sebagai keadaan lingkungn

dimasa yang akan datang tanpa proyek akan berkurang kesalahannya.

Page 5: Prakiraan Dampak Lingkungan

Kualitas lingkungan

Keaadaan lingkungan

waktu

Gambar 3 keadaan kualitas lingkungan yang tidak akan berubah dari waktu ke waktu apabila

tidak ada proyek dibangun

kualitas lingkungan

keadaan lingkungan

waktu

Gambar 4 keadaan lingkungan yang sekalipun tidak ada proyek yang dibangun makin lama

akan makin buruk

2.3.2 Prakiraan keadaan lingkungan dengan proyek

Untuk mempermudah gambaran dampak suatu proyek pada lingkungan, dapat dambil

keadaan lingkungan yang relatif stabil tanpa banyak perubahan dari waktu ke waktu,

sehingga secara hipotesis akan terjadi keadaan sebagai gambar 5.kulalitas lingkungan

keadaan lingkungan tanpa proyek

keadaan lingkungan dengan proyek

waktu

Gambar 5. Keadaan lingkungan yang makin merosot setelah dibangun proyek pada waktu t1

kualitas lingkungan keadaan lingkungan dengan proyek

keadaaan lingkungan tanpa proyek

waktu

Gambar 6. Keadaaan lingkungan yang makin baik setelah dibangun proyek pada waktu t1

kualitas lingkungan

keadaan lingkungan dengan atau tanpa proyek

Page 6: Prakiraan Dampak Lingkungan

waktu

Gambar 7. Keadaan lingkungan yang relatif tidak berubah sekalipun dibangun proyek pada

waktu t1

Gambaran hipotesis tersebut tampak sederhana, sebenarnya dalam kenyataannya lebih

kompleks. Misalnya ada proyek yang pada jangka pendek memberikan dampak negatif atau

hampir tak berubah tetapi dalam jangka panjang memberikan dampak positif yang besar atau

keadaan yang sebaliknya. Kenyataan ini dapat dilihat dalam proyek-proyek rehabilitasi

seperti proyek penghijauan dan proyek reboisasi, sehingga grafiknya menjadi sebagai berikut:kualitas lingkungan

keadaan lingkungan dengan atau tanpa proyek

waktu

Gambar 8. Dampak negatif pada jangka pendek tetapi memberikan dampak positif untuk

jangka panjangkualitas lingkungan

keadaan lingkungan tanpa proyek

keadaan lingkungan dengan proyek

Gambar 9. Dampak positif pada jangka pendek tetapi untuk jangka panjang proyek tesebut

memberikan dampak negatif

Keadaan inilah yang menyebabkan diperlukan prakiraan dampak suatu proyek untuk jangka

pendek dan jangka panjang.

Lingkungan masih dapat dibagi lagi menjadi 3 kelompok aspek atau komponen besar sebagai

berikut:

a. Lingkungan fisik-kimia

b. Lingkungan biologis

c. Lingkungan sosial ekonomi

Page 7: Prakiraan Dampak Lingkungan

Tiap kelompok lingkungan tersebut terdiri berbagai komponen lingkungan yang lebih kecil,

sedangkan setiap proyek biasanya memberikan dampak positif pada suatu komponen tetapi

dapat memberikan dampak negatif pada komponen lain. Gambaran hipotesis tersebut akan

berubah menjadi berikut :kualitas lingkungan

keadaan lingkungan tertentu

keadaan lingkungan tanpa proyek

keadaan komponen lingkungan tertentu

waktu

Gambar 10. Proyek yang menghasilkan dampak positif pada komponen lingkungan tertentu

tetapi juga memberikan dampak negatif pada komponen lingkungan lainnya.

2.4 Metode Prediksi dampak lingkungan

Soemarwoto (2007) mengklasifikasikan prakiraan dampak menjadi 2 (dua) metode, yaitu

metode formal dan metode informal. Metode formal merupakan metode prakiraan dampak

yang terdiri atas:

1. Model prakiraan cepat

2. Model matematik

3. Model fisik

4. Model eksperimental

Metode informal dilakukan dengan intuisi, pengalaman dan analogi proses pelaksanaan

prakiraaan dampak yang dikutip dari environmental resources limited (1984) oleh soemarwoto

(2007) adalah seperti berikut:

No Langkah No Keterangan

Page 8: Prakiraan Dampak Lingkungan

1

2.

3.

Tentukan lingkungan yang akan dibuat

modelnya: uraikan karakteristik utama

llingkungan tersebut dan dampak yang

akan diprakirakan

Pilih metode perkiraan yang sesuai:

a. metode informal

b.metode cepat

c. metode model matetik

d. metode model fisik

e. metode eksperimental

Kumpulkan data khusus yang

diperlukan oleh masing masing metode

1. Gunakan uraian proyek

menurut lokasinya san

pelingkupan sebagia petunjuk

tentukan data dasar minimun

yang diperlukan; pilih metode

yang sesuai untuk pengumpulan

masing- masing jenis data

dasar.

2. Pemilihan dilakukan untuk

masing masing dampak

a. Pilih seorang atau

beberapa orang pakar

dan beri keterangn

secukupnya tentang

permasalahan

b. Pilih model yang ada

c. Pilih model yang ada

aau buat model ad hoc

d. Pilih model fisik yan

gtelah ada atau buat

model khusus

e. Pilih jenis dan

rancangan eksperimen

yang sesuai. Jika ada

gunakan eksperimen

yang sesuai, jika da

gunakan eksperimen

baku

3. a. Minta pentunjuka pakar yang

telah diminta untuk melakukan

prakiraan

b. petunjuk terdapat dalm

publikasi PCP dan WHO

c. petunjuka data khusus yang

Page 9: Prakiraan Dampak Lingkungan

diperlukan terkandung di dalam

persamaan model

d. idem

4. Uji validitas metode 4. pada metode informasi,minta

kepada para pakar untuk

menerangkan dasar hasil yang

mereka peroleh ( pengalaman,

persamaan dengan kejadian

serupa, model konsep si, model

matematik) bandingkan hasil

dengan observasi yagn didapat

di lapangan

2.5 Langkah – Langkah dalam pendugaan Dampak

Secara garis besar langakah – langkah dalam pendugaab dampak lingkungan untuk

aspek kimia, biologis, sosila ekonomi dan sosila budaya adalah sama. Tetapi detail dari tiap-

tiap langkah berbeda atau ada hal- hal yang khusus untuk tiap aspek karena adanya ciri- ciri

yang khusus yang dimiilki untuk tiap- tiap aspek

Secara garis besar langkah- langkah dalam pendugaan lingkungan adalah:

a. menetapkan komponen- komponen lingkungan yang disuga aka terkena dampak.

Hal yang harus diperhatikan dalam langkah ini adalah dalam identifikasi

komponen –komponen atau aspek lingkungan dalam identifikasi komponen-

komponen apa yang kan terkena dampak dan aktifitas adari proyek yang mana

yang akan menyebabkan timbulnya proyek dengan menggunaklan berbagai

metodologi amdal.

b. Langkah kedua menghitung besaran dari dampak yang akan terjadi, sehingga

dapat disajikan secara kuantitatif. Atau kualitatif. Dampak yang akan disajikan

dalam bentuk skala kecil atau skala dalam lingkup sempit dan skala besar atau

model matematika yang banyak diciptakan orang.

c. Langkah ketiga adalah evaluasi atau analisis srta pembahasan dari dampak

kelompok-kelompok yang akan menjadikan bentuk yang mendekati pendugaan

dampak lingkungan. Dalam langkah ini anggota kelompok menggunakan ilmu

Page 10: Prakiraan Dampak Lingkungan

pengetahuan yang ada dan keahlian yang dimlikinya untuk melakukan evaluasi

atau dampak komponen-komponen.

d. Langkah terakhir adalah menyusun starategi- strategi yang akan diusulkan untuk

mengendalikan dampak negatif dan meningkatkan dampak positif serta rencana

pemantauannya.

2.6. Hal – Hal Khusus dalam Pendugaan Dampak

2.6.1 aspek fisik dan kimia

Hal – hal khusus yang dapat disusun sebagai berikut:

a. Dalma melakukan identifiaksi bahan pencemar maka perlu diketahui sumber dan

macam pencemardari tiap aktifitas proyek

b. Setiap amcam bahan pencemar yang dikeluarkan dari proyek harus dicari

pulasumber- sumber lainya yant telah mengeluarkan bahan pencemardanjumlah

yang samapula

c. Menentukan keadaan komponen- komponen lingkungan yang akan terkena bahan

pencemar tersebut

d. Mempelajari pola penyebaran dari bahan pencemar yang dikeluarkan proyek

utnuk itu perlu diketahui data meteorologi, hidrologi, dan lainya

e. Membandingkan dan membahas hasil perhitungan dampak dengan baku mutu

yang berlaku

f. Menghitung besarnya dampak dengan menggunakan berbagai model matematika.

Perlu dipertimbangkan bahawa tiap unsur atau parameter di alam mempunyai nilai

akibat yang berbeda terhadap besarnya pencemar yang diterima

2.6.2 Aspek Biologis

Hal- hal khusu yang arus diperhatikan ialah:

a. dampak spesies langka, spesies yang akan punah dan yang dilindungi undang

undang

b. pada lingkungan buatan perlu diketahui pola pengelolaan yang dilakukan dan

apabila mungkin pola pengelolaan secara historis

Page 11: Prakiraan Dampak Lingkungan

c. karena tiap kehidupan di alam selalu membentuk masyarakat maka perlu

diketahui bentuk ekosistem, tipe- tipe vegetasi dan suksesi alam yang sedang

terjadi

d. dampak pada aspek biologis banyak terjadi melalui dampak tidak langsung

dari proyek samping dampak langsung. Maka perlu diperhatikan timbulnya

dampak tidak langsung. Misalnya perubahan tataguna tanah, perubahan

pemukiman, perubahan mata pencaharian dan lain sebagainya

e. penggunaan model matematika untuk beberapa halpun telah dapat dilakukan

2.6.3 Aspek Sosial- Ekonomi

Hal- hal khusus yang perlu diperhatikan dalam hal sosial ekonomi adalah:

a. dalam masyarakat sering terdapat hal-hal yang merupakan masalah yang

kritis dan sensitif bagi masyarakat setempat dan hal- hal tersebutakan

berbeda dengan tempat lain. Maka haruslah diketahui hal –hal tersebut

karena dampak yang akan terjadi pada hal yang kritis dan sensitif akan

selalu dinilai dampak besar.

b. Komponen- komponen dalam aspek ini perlu dikategorian keadaannya

kedalam kategori keadaan baik, marginal, kritis dan sensitif. Penilaian

damapak pada komponen yang berbeda keadaanya akan berbeda pula.

c. Dampak tidak langsung juga dapat besar pada aspek sosial ekonomi baik

yang datang dari aspek fisik, biologi, maupun sosial budaya, sehingga

perlupendugaan dampak tidak langsung yang cermat

d. Dampak yang perlu diperhatikan adalah yang terjadi berurutan. Misalnya

menigkatnya pendapatan akan menimbulkan peningkatan gizi makanan,

kemudian akan meningkatkan kesehatan dan juga meningkatkan

permintaan akan barang, pendidikan dan jasa lainya. Dampak pada satu

komponen sosial ekonomi juga akan menimbulkan dampak pada hubungan

antar manusia sehingga menimbulkan perpindahan mata pencaharian,

perpindahan tempat, pemukiman, mobilitas dan lain sebagainya.

e. Pada aspek ini belum banyak model matematika yang dapat digunakan

untuk AMDAL. Apabila tidak dimungkinkan menyajikan data dalam

bentuk kuantitatif maka dapat pula disajikan dalam bentuk kulaitatif.

2.6.4. Aspek Sosial Budaya

a. melakukan identifikasi kebudayaan

Page 12: Prakiraan Dampak Lingkungan

b. menentukan nilai- nilai yang mempunyai arti penting dari sudut penting dari

sudut lokal, nasional dan internasional.

c. nilai- nilai yang perlu dipertahankan dari sudut ekologi, geologi, ilmu

pengetahuan dan lainya

d. nilai –nilai yang unik dari sudut ekologi, geologi, ilmu pengetahuan dan lin

sebagainya

e. ancaman pada nilai- nili peniggalan tersebut biasanya karena dihancurkan, rusak,

kebanjiran, atau tenggelam

f. nilai- nilai budaya yang ada dalam masyrakat yang tidak terlihat sering terkena

dampak pertama sebelum dampak lain terjadi, dam karea sulit untuk melihat dan

menduga sering anggota tim melupakan, misalnya adat istiadat, kepercayaan,

hubungan didalam keluarga atau masyarakat dan perilaku lainya

g. apabila ada saran dalam pengendalian dampak negatif. Pada suatu peningglan

yang mempunyai nilai budaya sebaiknya diberikan penilaian mengenai besarnya

biaya.