DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN
-
Upload
dhinluvers -
Category
Documents
-
view
299 -
download
0
description
Transcript of DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN
PAPER
ILMU LINGKUNGAN
DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN
DI SEPANJANG ALIRAN SUNGAI BENDUNG
KELURAHAN 8 ILIR
DISUSUN OLEH :
AHMAD FAJRI (03053110071)
NYAYU MARYAM (03053110074)
DANI HARDIANSYAH (03053110087)
BEDI YANHADE (03053110095)
NANDA ARNIKA LASTIN (03053110119)
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2005
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunianyalah kami dapat menyelesaikan paper Ilmu Lingkungan mengenai
“Dampak Kerusakan Lingkungan di Sepanjang Aliran Sungai Bendung” dari
Jalan R.Sukamto sampai Jalan Gersik Kelurahan 8 Ilir Palembang.
Paper ini kami susun agar dapat dipergunakan sebagai bantuan dalam
pembelajaran, khususnya untuk pelajaran Ilmu Lingkungan dan Pengetahuan
Umum. Selain itu juga Paper ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam
melakukan penelitian mengenai daerah survei.
Paper Ilmu lingkungan “Dampak Kerusakan Lingkungan di Sepanjang
Aliran Sungai Bendung” dari Jalan R.Sukamto sampai Jalan Gersik Kelurahan 8
Ilir Palembang ini ditulis untuk memenuhi tugas pelajaran Ilmu Lingkungan, dan
tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ari Siswanto
selaku dosen pengasuh dan Bapak Wirawan Jatmiko selaku dosen pembimbing
karena telah membina penulis menyelesaikan paper ini, serta pihak lain yang tidak
dapat disebutkan satu - persatu dalam kesempatan ini.
Penulis sadar, dalam penulisan paper ini masih banyak terdapat kekurangan
ataupun kesalahan yang mungkin dapat terjadi. Penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik dari pembaca, sehubungan dengan hal tersebut demi
kesempurnaan paper ini.
Palembang, Desember 2005
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar Isi..................................................................................................................3
Abstrak....................................................................................................................5
Daftar Lampiran......................................................................................................6
Daftar Gambar.........................................................................................................7
Daftar Tabel………………………………………………………………………8
Bab 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang……………………………………………………9
1.2 Tinjauan Pustaka……………………………………….………...10
1.3 Tujuan……………………………………………………………11
1.4 Ruang Lingkup……………………………………………….….11
Bab 2. Data / Gambaran Wilayah
2.1 Geografis……………………………………...………………….12
2.2 Penduduk…………………………………………...…………….12
2.3 Pemukiman…………………………………………….………....13
2.4 Kondisi Lingkungan……………………………………………...14
Bab 3. Permasalahan
3.1 Kependudukan……………………………………………………16
3.2 Lokasi Pemukiman……………………………………………….16
3.3 Infrastruktur
3.3.1 Jalan ……………………………………………………...17
3.3.2 Drainase…………………………………………………..18
3.3.3 MCK……………………………………………………. .19
3.4 Sampah……………………………………………………….…..20
3.5 Penimbunan Rawa………………………………………………..22
3
3.6 Program Pemerintah
3.6.1 Kanalisasi………………………………………………...23
3.6.2 Pembangunan Jembatan………………………………… 24
3.7 Peran Serta Masyarakat………………………………………… 24
3.8 Sepanjang aliran sungai Bendung………………………………..25
Bab 4. Analisa Pembahasan
4.1 Kependudukan…………………………………………….……..26
4.2 Lokasi Pemukiman……………………………………………….27
4.3 Infrastruktur
4.3.1 Jalan………………………………………………………28
4.3.2 Drainase…………………………………………………..29
4.3.3 MCK……………………………………………………..30
4.4 Sampah dan TPS……………………………………………..…..30
4.5 Penimbunan Rawa………………………………………………..31
4.6 Program Pemerintah
4.6.1 Kanalisasi…………………………………………….…..31
4.6.2 Pembangunan Jembatan………………………………….32
4.7 Peran Serta Masyarakat………………………………………….32
4.8 Sepanjang aliran sungai Bendung……………………….……….33
4.9 Teori………………………………………………………….…..33
Bab 5. Penutup
5.1 Kesimpulan………………………………………………………34
5.2 Saran……………………………………………………………...34
Daftar Pustaka……………………………………………………………………36
4
ABSTRAK
Kelurahan 8 Ilir terletak di Kecamatan Ilir Timur II, kelurahan ini
mempunyai daerah yang cukup luas. Dilihat dari keadaan demografinya kelurahan
ini berbatasan dengan Kecamatan Ilir Timur I di sebelah timur dan Kecamatan
Seberang Ulu II di sebelah selatan. Selain itu juga berbatasan pada Kecamatan
Sako dan Sukarame di sebelah utara. Kemudian di sebelah barat berbatasan
dengan Kecamatan Ilir Barat I dan Ilir Barat II.
Kelurahan 8 Ilir ini terdiri dari beberapa daerah yang memiliki keadaan
yang berbeda satu sama lain, baik bila dilihat dari segi ekonomi, sosial, maupun
kesehatan, termasuk di dalamnya pemukiman padat di sepanjang aliran Sungai
Bendung dari Jalan R. Sukamto sampai Jalan Gersik.
Daerah ini merupakan pemukiman kumuh yang terdiri dari rumah-
rumah panggung non permanen yang tidak mempunyai persyaratan cukup sebagai
rumah yang sehat dan layak huni, serta jarak antar rumah terlalu dekat. Kemudian,
infrastruktur (jalan, sistem drainase, MCK, dan air bersih) di pemukiman padat
sepanjang aliran Sungai Bendung dari Jalan R Sukamto sampai Jalan Gersik ini
tidak berjalan dengan baik Serta TPS - TPS yang ada pada kawasan ini masih
belum cukup memadai untuk menampung sampah - sampah dari tiap rumah
masyarakat.
Program pemerintah dalam rangka menanggulangi permasalahan-
permasalahan lingkungan yang terdapat pada pemukiman padat di sepanjang
aliran Sungai Bendung dari Jalan R.Sukamto sampai Jalan Gersik kurang
mendapatkan dukungan dari masyarakat setempat.
Dengan adanya penelitian pada pemukiman padat di sepanjang aliran
Sungai Bendung dari Jalan R.Sukamto sampai Jalan Gersik Kelurahaan 8 Ilir
diharapkan agar dapat mengidentifikasi dampak kerusakan lingkungan yang
terjadi pada daerah tersebut.
5
DAFTAR LAMPIRAN
1. Gambar Peta Kecamatan Ilir Timur II
2. Tata Guna Lahan Kota Palembang
3. Gambar Peta Kelurahan 8 Ilir Palembang
4. Kartu Asistensi
5. Surat Bukti Tugas
6
GAMBAR
Halaman
1. Gambar 1……………………………………………………………………..14
2. Gambar 2……………………………………………………………………..14
3. Gambar 3……………………………………………………………………..18
4. Gambar 4……………………………………………………………………..19
5. Gambar 5……………………………………………………………………..20
6. Gambar 6……………………………………………………………………..21
7. Gambar 7……………………………………………………………………..21
8. Gambar 8……………………………………………………………………..22
9. Gambar 9……………………………………………………………………..23
10. Gambar 10……………………………………………………………………24
7
TABEL
Halaman
1. Tabel 1……………………………………………………………………….12
2. Tabel 2……………………………………………………………………….13
3. Tabel 3……………………………………………………………………….26
8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini penduduk Indonesia telah berjumlah hingga 200 juta jiwa, dan ini
berarti akan semakin banyak masalah yang timbul seiring dengan laju
pertambahan penduduk di negara ini, khususnya mengenai lingkungan negara
Indonesia telah banyak menemukan permasalahan – permasalahan yang sudah
sepatutnya mendapatkan penanganan serius dari berbagai aspek kehidupan.
Khususnya di Sumatera Selatan yang memiliki kepadatan penduduknya
mencapai hingga 13 juta jiwa. Kepadatan penduduk ini juga berdampak pada
permasalahan lingkungan.
Selanjutnya kepadatan penduduk di salah satu kota di Sumatera Selatan,
yaitu Palembang berjumlah 1,5 juta penduduk. Hal ini jugalah yang menyebabkan
kerusakan lingkungan di kota ini yang mengakibatkan Kota Palembang dijadikan
salah satu dari lima kota terkotor di Indonesia.
Palembang mempunyai banyak kecamatan yang salah satu kecamatan
yang harus mendapatkan perhatian khusus adalah Kecamatan Ilir Timur II.
Penduduk yang berdomisili di kawasan ini berjumlah 213.453 penduduk. Dengan
adanya jumlah penduduk yang banyak namun tidak sebanding dengan dengan luas
wilayah maka dapat menimbulkan kerusakan lingkungan pada daerah ini juga.
Permasalahan tersebut juga terjadi di kawasan Kelurahan 8 Ilir, terutama
di pemukiman padat sepanjang aliran Sungai Bendung dari Jalan R.Sukamto
sampai Jalan Gersik. Permasalahan - permasalahan yang terjadi di daerah ini
sebagian besar merupakan hasil dari perbuatan masyarakat di daerah 8 Ilir ini
sendiri.
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang lingkungan ini sangat
berdampak pada rusaknya lingkungan di daerah tersebut. Program pemerintah
yang ada di daerah ini seolah-olah hanya merupakan angin lalu bagi masyarakat
9
setempat. Pemukiman penduduk di kawasan ini tetap saja menjadi masalah
lingkungan yang serius untuk diperhatikan. Oleh karena itu perlu adanya
kesadaran dari berbagai aspek masyarakat, untuk menunjang program pemerintah
pada Kelurahan 8 Ilir ini.
1.2 Tinjauan Pustaka
Dalam kaitannya dengan pemukiman kumuh, beberapa ahli memberikan
pengertian permukiman kumuh sebagai berikut :
“Pemukiman kumuh adalah berupa kampung dan pemukiman liar yang
ditempati oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah dengan kepadatan
penduduk dan kepadatan bangunan tinggi, selain itu kondisi rumah dan
lingkungan tidak memenuhi syarat kesehatan dengan pola yang tidak teratur.” 1)
“Pemukiman kumuh adalah kawasan yang proses pembentukannya
karena keterbatasan kota dalam menggunakan lahan perkotaan. Sedangkan
kawasan pemukiman berkepadatan tinggi merupakan embrio pemukiman
kumuh. Selain itu juga pemukiman kumuh adalah kawasan yang lokasi
penyebarannya secara geografis terdesak perkembangan kota yang semula
baik, lambat laun menjadi kumuh. Yang menjadi penyebabnya adalah
mobilitas sosial ekonomi yang mandek.” 2)
“Rumah adalah suatu bangunan dimana manusia tinggal dan
melangsungkan kehidupannya. Di samping itu, rumah juga merupakan tempat
dimana berlangsung proses sosialisasi pada saat seorang individu
diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu
masyarakat. Maka tidaklah mengherankan apabila masalah pemukiman
menjadi masalah yang sangat penting bagi setiap individu. Dan karena
individu akan selalu tinggal dalam suatu masyarakat, maka dalam setiap
masyarakat akan terdapat rumah-rumah yang menampung kebutuhan
manusia.” 3)
___________________
1) Siswono Yudohusodo, ” Rumah Untuk Seluruh Rakyat”, 1991, hal.313)
2)Jhon Silas, ” Kampung Surabaya Menuju Metropolitan”. 1996, hal.512)
3) Sarlito Wirawan Sarwono, “ Sejumlah Masalah Pemukiman Kota”. 1992, hal 146)
10
1.3 Tujuan
Masalah lingkungan merupakan masalah yang tidak bisa lagi dipandang
sebagai masalah kecil yang hanya dipandang dengan sebelah mata. Masalah
lingkungan merupakan masalah yang begitu rumit dan kompleks. Dalam hal
mengatasi permasalahan lingkungan diperlukan kerja keras dari pemerintah dan
dibutuhkan kesadaran yang tinggi dari masyarakat. Oleh karena itu penulis
mempunyai pandangan bahwa masalah lingkungan sangat perlu untuk diamati dan
dibahas.
Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan
lingkungan yang ada pada pemukiman padat di sepanjang aliran Sungai Bendung
dari Jalan R.Sukamto sampai Jalan Gersik Kelurahan 8 Ilir Palembang, serta dapat
memberikan pandangan dalam mencari solusi yang terbaik dalam melihat
permasalahan lingkungan hidup yang terdapat dikawasan tersebut. Dengan
demikian kita dapat mengetahui sebab - akibat, faktor - faktor yang berpengaruh,
serta peran serta masyarakat terhadap lingkungan di sepanjang aliran Sungai
Bendung dari Jalan R. Sukamto sampai Jalan Gersik.
1.4 Ruang Lingkup
Dalam penulisan paper ini yang dibahas adalah permasalahan yang
berkaitan dengan lingkungan. Mengingat luasnya cakupan masalah tentang
lingkungan maka kami hanya membatasi tentang dampak kerusakan lingkungan
di pemukiman kumuh yang terdapat di sepanjang aliran Sungai Bendung dari
Jalan R.Sukamto hingga Jalan Gersik Kelurahan 8 Ilir, wilayah Kecamatan Ilir
Timur II Palembang. Termasuk pula didalamnya kegiatan atau hal - hal yang
dilakukan warga yang kurang memperhatikan lingkungan.
11
BAB II
DATA DAN GAMBAR WILAYAH
2.1 Geografis
Kawasan 8 Ilir merupakan sebuah kawasan yang mempunyai luas berkisar
375 ha, dan termasuk kawasan yang cukup besar dalam Kecamatan Ilir Timur II.
Kelurahan ini memiliki ketinggian 0,5 – 2 m dari permukaan air laut, dan terletak
antara 15 – 20 Lintang Selatan, serta 101 – 105 Bujur Timur.
Kelurahan 8 Ilir Palembang ini memiliki perbatasan langsung dengan :
1. Utara : Kelurahan Sukamaju.
2. Selatan: Kelurahan Duku.
3. Timur : Kelurahan Bukit Sangkal.
4. Barat : Kelurahan Pipa Reja.
2.2 Penduduk
Terdapat beberapa kriteria yang membagi data kependudukan di Kelurahan
8 Ilir Palembang ini :
1. Penduduk menurut Agama
Penduduk kawasan 8 Ilir mempunyai berbagai macam agama antara lain
sebagai berikut :
Tabel Statistik Penduduk Berdasarkan Agama
Kecamatan Ilir Timur II Kelurahan 8 Ilir
Jenis
Kelamin
Islam Kristen Katolik Hindu Budha Lain-
Lain
Total
Laki - Laki 11442 486 296 53 656 0 25034
Perempuan 10733 441 285 33 608 1
Jumlah 22175 927 581 86 1264 1
2. Penduduk menurut pendidikan
12
Dari tabel statistik penduduk berdasarkan kelompok pendidikan dibawah ini
dapat diketahui jumlah penduduk yang berada di Kelurahan 8 Ilir Palembang.
Statistik Penduduk Berdasarkan Kelompok Pendidikan
Jenis
Kelamin
Tidak
Sekolah SD SLTP SLTA
Aka
demi
Univer
sitas
Pasca
Sarjana
Total
Laki - Laki 2288 3027 1920 3879 297 1393 129 25034
Perempuan 2027 3509 1947 3184 329 1032 73 25034
Jumlah 4315 6536 3867 7063 626 2425 202 25034
2.3 Pemukiman
Sebagian daerah di Kelurahan 8 Ilir telah dipadati oleh perumahan
permanen, ruko - ruko, serta PTC mall dan sebagian lagi masih berupa rumah
panggung yang terbuat dari kayu. Hal ini disebabkan disekitar daerah 8 Ilir masih
memiliki kontur tanah yang cenderung berawa, karena daerah ini merupakan
dataran yang lebih rendah dari daerah Ulu, dan terkadang tergenang banjir. Oleh
karena itu, dengan tata rumah yang berbentuk panggung, warga terhindar dari
bencana banjir.
Posisi rumah di daerah ini pun tidak beraturan, jarak antara rumah yang
satu dengan rumah yang lainnya terlalu rapat, sehingga menimbulkan kesan
kumuh. Struktur bangunannya pun terlihat tidak memiliki standar bangunan yang
baik, ditambah lagi bahan baku rumah di daerah tersebut tidak memadai lagi
untuk sebuah rumah.
Setiap rumah memiliki fasilitas yang kurang memadai. Misalnya sebagian
besar warga membuat jamban atau MCK disembarang tempat dan disekitar
jamban atau MCK tersebut banyak sampah tergenang.
13
Gambar 1. Pemukiman penduduk
Gambar 2. Salah satu rumah penduduk
2.4 Kondisi Lingkungan
14
Lingkungan di pemukiman padat sepanjang aliran sungai Bendung dari
Jalan R.Sukamto sampai Jalan Gersik Kelurahan 8 Ilir hampir sebagian besar
penduduk bertempat tinggal di rumah panggung, seluruh aktivitas dilakukan di
rumah tersebut.
Dalam kehidupan sehari-harinya mereka menggunakan karung sebagai
tempat pembuangan sampah di bawah kolong rumah mereka dan tentunya hal
tersebut akan berdampak buruk bagi lingkungan dan juga kesehatan mereka.
Masyarakat di daerah ini tampaknya kurang peduli dengan dampak yang akan
terjadi pada mereka dan orang lain akibat perbuatan mereka.
Masalah ini akan menimbulkan berbagai macam permasalahan seperti
penyakit - penyakit, bau yang tidak sedap (polusi udara) yang tentunya merugikan
masyarakat itu sendiri.
Program pemerintah mengenai Program Kali Bersih (PROKASIH)
tampaknya sudah berjalan lancar, Namun hal tersebut kurang didukung peran
serta masyarakat dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
keadaan lingkungan yang bersih untuk kesehatan. Banyak akibat yang dapat
terjadi bila keadaan disekitar pemukiman tersebut dipenuhi dengan sampah.
Misalnya, anak - anak dapat terkena diare, penyakit kulit dan lain - lain. Karena
aliran Sungai Bendung tersebut sering digunakan oleh masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari.
15
BAB III
PERMASALAHAN
3.1 Kependudukan
Jumlah Penduduk yang terlalu padat dan banyaknya pembangunan ruko-
ruko serta mall yang tidak sesuai dengan persyaratan izin pendirian bangunan dari
pemerintah pada suatu perkotaan akan menciptakan berbagai permasalahan,
seperti masalah kependudukan dan kurangnya lokasi pemukiman bagi masyarakat
di kota tersebut, sehingga pada lokasi tersebut akan bermunculan daerah-daerah
pemukiman kumuh (slum area) yang menciptakan kesan kotor pada kota tersebut.
Di tambah lagi dengan kurangnya peran pemerintah terhadap penataan area di
pemukiman kumuh tersebut dan kesejahteraan masyarakat di pemukiman kumuh
tersebut, maka permasalahan kependudukan tersebut akan semakin rumit.
3.2 Lokasi Pemukiman
Pemukiman padat yang terdapat di sepanjang aliran Sungai Bendung
Kelurahan 8 Ilir sebagian besar masyarakatnya bertempat tinggal di atas rumah
panggung yang jarak antar rumah tidak teratur, sehingga menimbulkan kesan
kumuh pada daerah itu. Dengan keadaan yang seperti itu akan menimbulkan
permasalahan - permasalahan lingkungan tentunya. Kesadaran masyarakat
mengenai dampak dari jarak antara rumah yang terlau dekat tersebut masih
sangat rendah, sehingga menyebabkan lingkungan mereka menjadi rusak dan
tidak sehat. Seiring dengan pertambahan penduduk yang semakin meningkat
setiap tahun maka peluang bertambahnya bangunan rumah - rumah yang jaraknya
semakin tidak teratur akan semakin tinggi.
16
Sedangkan kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat dengan membuang
sampah di bawah rumah panggung itu sendiri dapat menyebabkan timbulnya
bermacam – macam jenis penyakit yang akan menyerang masyarakat dan
merugikan diri mereka sendiri. Walaupun telah tersedia tempat pembuangan
sampah di daerah Kebun Semai namun masyarakat enggan membuang sampah di
tempat pembuangan tersebut, mereka tetap saja membuang sampah di bawah
rumah dengan menggunakan karung. Masalah itu juga dapat menyebabkan polusi
pada udara di daerah tersebut karena bau yang tidak enak dari smpah yang berada
di bawah rumah panggung mereka itu.
Selanjutnya program pemerintah mengenai masalah PROKASIH (Program
Kali Bersih) nampaknya sudah berjalan cukup baik, aliran anak Sungai Bendung
yang terdapat di pemukiman padat tersebut juga terlihat cukup bersih dari sampah.
Walaupun banyak sampah yang terdapat di bawah rumah mereka namun
masyarakat di kawasan di pemukiman padat tersebut tidak membuang sampah ke
dalam aliran anak Sungai Bendung itu, sehingga aliran air yang terdapat pada
Sungai Bendung tersebut dapat berjalan lancar.
3.3 Infrastruktur
3.3.1 Jalan
Jalan merupakan bagian yang amat vital bagi kehidupan manusia, karena
jalan berfungsi sebagai sarana perhubungan darat yang paling efisien dan efektif,
sebagian daerah di Kelurahan 8 Ilir Palembang ini telah memiliki kondisi yang
baik, namun demikian masih terdapat beberapa ruas daerah yang tak mampu
dilewati oleh kendaraan bermotor dengan baik. Sebut saja pada pemukiman padat
di sekitar Sungai Bendung, disana masih terdapat banyak ruas jalan yang terlalu
sempit dan becek.
17
Gambar 3. Jalan becek dipinggir anak sungai bendung
3.3.2 Drainase
Sistem Perairan merupakan hal yang amat penting di kawasan kelurahan
ini, karena dilihat dari segi Geografis Kelurahan 8 Ilir yang terletak di Kecamatan
Ilir Timur II ini berada di daerah ilir serta hanya memiliki ketinggian 0,5 – 2 m
dari permukaan air laut, dan ini berarti kelurahan ini berada pada daerah rendah
yang rentan dengan banjir, sehingga suatu sistem drainase yang baik sangatlah
dibutuhkan untuk menghindari banjir di daerah ini.
Pemerintah telah membuat suatu sistem drainase dikawasan ini. Hal ini
dapat dilihat dari terdapatnya beberapa kolam retensi, dan saluran-saluran air yang
terdapat di beberapa tempat di sekitar dan di daerah Kelurahan 8 Ilir itu sendiri.
Namun demikian laju pertumbuhan pembangunan di daerah ini terlalu pesat dan
tak dapat terimbangi dengan pembangunan sistem drainase yang dilakukan oleh
pemerintah. Sehingga ruang terbuka di kawasan tersebut lama - kelamaan menjadi
semakin sedikit, dan membuat saluran-saluran air tersebut tak dapat menampung
aliran air sehingga banjir masih sering terjadi.
18
3.3.3 MCK
Berdasarkan hasil pengamatan, sarana MCK yang terdapat di daerah
pemukiman padat di sepanjang aliran Sungai Bendung sebagian besar tidak
memiliki persyaratan sebagai prasarana MCK yang baik, struktur bangunan sarana
MCK tersebut hanya terbuat dari seng - seng dan kayu - kayu bekas. Sarana MCK
tersebut tidak memiliki safitank dan kotoran yang mereka buang langsung
tertampung di bawah petak 1,5 x 1,5 tersebut, sehingga pada saat penulis melewati
sarana MCK tersebut tercium bau yang sangat tidak sedap yang berasal dari
sampah yang bercampur dengan air comberan dan kotoran - kotoran manusia yang
berada dibawah sarana MCK tersebut.
Gambar 4. MCK dipinggiran Sungai Bendung
Aliran Sungai Bendung yang terlihat kotor itu masih saja dimanfaatkan
oleh beberapa warga untuk mencuci pakaian, ketika survei penulis sempat melihat
seseorang ibu sedang mencuci pakaian di aliran Sungai Bendung dan di air
comberan sekitar kawasan kumuh tersebut, tentunya Sungai Bendung yang telah
19
kotor dan tercemar tersebut akan semakin tercemar oleh deterjen yang sangat sulit
untuk diuraikan.
Gambar 5. Seorang ibu yang sedang mencuci pakaian
3.4 Sampah dan TPS
Sampah adalah penyebab kerusakan lingkungan nomor satu di Kelurahan
8 Ilir ini. Menurut pengamatan penulis, sampah hampir terdapat disetiap pelosok
daerah di kawasan kelurahan ini.
Terutama dikawasan pemukiman padat di daerah sepanjang aliran Sungai
Bendung. Sampah-sampah baik itu yang terbuat dari hasil olahan pabrik maupun
terbuat dari hasil alam terlihat nampak bertumpuk dibawah kolong rumah
penduduk. Dari sana terlihat jelas kesadaran dan peran serta masyarakat dalam
menunjang program pemerintah guna menjaga kebersihan lingkungan sangatlah
kurang.
Sistem Drainase terganggu karena saluran air tertutup oleh sampah,
padahal masyarakat setempat mengetahui benar dampak yang akan timbul akibat
dari kurangnya perhatian mereka tersebut kepada lingkungan.
20
Gambar 6. Gambar sampah di bawah rumah penduduk
Gambar 7. Tumpukan sampah
Peranan TPS dikelurahan ini tampaknya belum optimal, hal ini dapat
dilihat dari banyaknya sampah yang berserakan daerah ini, penulis melihat
banyaknya tumpukan sampah di sudut - sudut jalan padahal tak jauh dari tempat
21
tersebut terdapat TPS. Bahkan, TPS - TPS tersebut banyak yang kurang layak
untuk dipakai karena umurnya yang sudah terlalu tua.
Gambar 8. Salah satu TPS dikelurahan 8 Ilir Palembang
3.5 Penimbunan Rawa
Penimbunan rawa yang tidak teratur merupakan suatu permasalahan yang
telah biasa di Kota Palembang ini, hal ini disebabkan oleh hampir 60 %
permukaan Kota Palembang merupakan rawa. Namun seiring jalannya waktu dan
besarnya kebutuhan masyarakat akan pembangunan infrastruktur daerah
mengakibatkan perlu adanya penambahan areal pembangunan dan hal ini
mengakibatkan perlu diadakannya penimbunan rawa yang menjadi tempat
mengendapnya air di kota ini. Akibatnya daerah - daerah rendah di kota ini
menjadi semakin sedikit dan pembangunan sistem drainase di kota ini tidak dapat
mengiringi laju pertumbuhan pembangunan yang pesat tersebut.
Khususnya di Kelurahan 8 Ilir yang merupakan daerah rendah di kota ini,
pembangunan di daerah ini sangat pesat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya ruko-
ruko dan mall di daerah ini. Akibatnya banjir masih sering terjadi di kawasan ini.
22
3.6 Program Pemerintah
3.6.1 Kanalisasi
Kanalisasi merupakan salah satu program yang diperuntukkan untuk
membuat suatu batas antara sisi aliran Sungai Bendung agar terlihat teratur, dan
sama. Namun, hal tersebut menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi
lingkungan di daerah aliran air Sungai Bendung tersebut. Debit air yang dapat
ditampung di aliran tersebut menjadi sedikit yang dampaknya akan menyebabkan
banjir. Akan tetapi, hal tersebut tidak pernah diperdulikan bahkan pembuatan
kanalisasi tersebut tidak seimbang dengan penggantian lahan yang cukup untuk
membuat daerah resapan air (kolam retensi).
Gambar 9. Program kanalisasi pemerintan di Kelurahan 8 Ilir.
23
Gambar 10. Gambar saluran air.
3.6.2 Pembuatan Jembatan Penghubung
Dalam program pemerintah mengenai pembuatan jembatan penghubung
yang melintasi aliran Sungai Bendung tersebut terlihat sangat menguntungkan,
karena akan membuat jarak yang relatif dekat antar kawasan yang berada di aliran
Sungai Bendung tersebut. Namun, pembangunan jembatan yang tidak sesuai
dengan dengan ketentuan yang ada akan membuat masalah yang merugikan
lingkungan. Apabila terjadi air pasang atau hujan yang maka akan menjadikan
kawasan tersebut tergenang oleh air yang berasal dari aliran Sungai Bendung
tersebut.
3.7 Peran Serta Masyarakat
Masyarakat yang berada di kawasan aliran Sungai Bendung umumnya
kurang peka terhadap dampak kerusakan lingkungan yang terjadi dikawasan
tersebut. Padahal kerusakan lingkungan yang terjadi tersebut tentunya akan
merugikan mereka sendiri. Seharusnya masyarakat mendukung program -
24
program pemerintah yang telah ditetapkan. Akan tetapi, masyarakat di lingkungan
ini belum sepenuhnya mendukung program – program yang dilakukan oleh
pemerintah ini. Masyarakat masih saja mendirikan bangunan yang tidak layak
bangun di pinggir aliran Sungai Bendung tersebut.
3.8 Sepanjang aliran Sungai Bendung
Di sepanjang aliran Sungai Bendung telah banyak ditemui permasalahan dan
kerusakan yang terjadi di daerah ini. Selain dari dampak dari kanalisasi dan
pembangunan jembatan penghubung, kesadaran masyarakat yang rendah menjadi
faktor yang sangat berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi. Oleh
sebab itu diperlukan adanya kerja sama dan partisipasi dari pemerintah Kelurahan
8 Ilir dan masyarakat dalam rangka menaggulangi permasalahan – permasalahan
yang terjadi di kawasan ini. Masyarakat seharusnya mematuhi peraturan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah, dan pemerintah memberikan penyuluhan
mengenai dampak dari kerusakan lingkungan, sehingga terjadi kesinambungan
dan membuat kawasan sepanjang aliran Sungai Bendung Kelurahan 8 Ilir ini
menjadi lebih baik.
25
BAB IV
ANALISA PEMBAHASAN
4.1 Kependudukan
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kecamatan Ilir Timur II Palembang,
periode September 2005, keadaan penduduk Kelurahan 8 Ilir dapat dilihat dari
tabel dibawah ini :
No Jenis Klasifikasi Pembagian Jumlah (jiwa)
1 Klasifikasi umum Jenis Kelamin
- Laki-laki
- Perempuan
Kewarganegaraan
- WNI
- WNA
12933
12101
25034
0
2 Menurut Agama Islam
Protestan
Khatolik
Hindu
Budha
Dan lain – lain
22175
927
581
86
1264
1
3 Mata Pencaharian PNS
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Kepolisian
TNI
Pensiunan
Pedagang
Buruh
1040
2531
1326
55
202
228
224
1372
26
Dokter/Tenaga Medis 86
Sumber data Kecamatan, 2005
Sebagian kecil penduduk di kawasan Kelurahan 8 Ilir Palembang
bermukim di perumahan padat (kumuh) yang berbentuk rumah panggung yang
terletak di sekitar Sungai Bendung dari Jalan R.Sukamto sampai ke Jalan Gersik,
dan dapat kita lihat dari data di bawah ini :
Jumlah Keluarga : 4673 KK
Pekerjaan Rata-rata : - Pegawai Negeri
- Pedagang
- Pegawai Swasta
Daerah pemukiman kumuh terjadi karena terlalu padatnya penduduk dan
banyaknya dibangun ruko - ruko dan mall, sehingga tergusurnya masyarakat yang
kurang mampu di daerah Kelurahan 8 Ilir tersebut.
Dengan terdapatnya pemukiman padat ini menimbulkan beberapa masalah
yang terjadi terhadap kondisi penduduk. Seperti terjadinya kemiskinan karena
sulitnya mencari lapangan pekerjaan, kesehatan masyarakat yang sangat buruk
karena masyarakat membuang sampah di sembarang tempat, memakai aliran
anak sungai yang kotor untuk kegiatan sehari - hari dan lain - lain, yang membuat
penduduk kurang menyadari pentingnya kesehatan.
4.2 Lokasi Pemukiman
Dalam menanggulangi masalah jarak rumah yang terlalu dekat antar satu
rumah dengan rumah yang lain. Maka seharusnya pemerintah di Kelurahan 8 Ilir
tersebut mengadakan penyuluhan dan membuat aturan - aturan mengenai
pembangunan rumah sehingga jarak rumah tidak terlalu dekat, dan penduduk
harus memperhatikan juga letak rumah mereka agar tidak merusak lingkungan
yang ada. Dalam menyukseskan program pemerintah ini juga diperlukan
kesadaran yang tinggi dari masyarakat untuk merespon program tersebut.
Sehingga nantinya kelestarian lingkungan mereka tetap terjaga. Dengan
lingkungan yang tetap terjaga maka lingkungan mereka dapat menjadi sehat dan
teratur.
27
Kemudian untuk syarat letak rumah telah ditekankan ke dalam Garis
Sembadan Bangunan dengan aturan-aturan antara lain ; untuk jarak rumah ke
jalan adalah separuh lebar jalan di tambah satu dan jarak antar rumah adalah dua
kali lebar jalan di tambah dua. Contohnya : Apabila jarak lebar jalan 1 meter maka
jarak antar rumah adalah 4 meter, sedangkan jarak antar rumah ke jalan
seharusnya 1,5 meter. Namun, persyaratan yang telah ada tersebut lebih banyak
tidak diperhatikan oleh masyarakat sehingga keadaan lingkungan tetap tidak
teratur dan sangat terkesan kumuh.
Seharusnya rumah tempat tinggal yang ditempati oleh masyarakat di
pemukiman tersebut harus memenuhi syarat rumah yang sehat, seperti rumah
yang memiliki pengairan air (Drainase) yang baik serta memiliki saluran untuk
pembuangan limbah manusia sehingga tidak mencemari aliran Sungai Bendung.
Dalam Program Pemerintah mengenai Program Kali Bersih hendaknya selalu
didukung dan dikembangkan oleh masyarakat sehingga kebersihan kali yang
sudah cukup bersih itu tetap terjaga dan terawat dengan baik. Dengan demikian,
maka masyarakat akan peduli akan pentingnya lingkungan yang bersih.
Selanjutnya ketua RT setempat harus memberikan penyuluhan dengan cara
mengadakan kegiatan gotong royong setiap minggu secara berkelanjutan untuk
membersihkan sampah yang berada di bawah rumah panggung mereka. Sehingga
sampah yang ada di bawah rumah tersebut lambat laun akan berkurang, dan
lingkungan mereka menjadi bersih
4.3 Infrastruktur
4.3.1 Jalan
Jalan adalah merupakan sarana perhubungan darat yang dipergunakan
untuk berbagai jenis kendaraan, contohnya sepeda motor, mobil, bus, truck, dan
lain – lain.
Jalan dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Jalan Golongan A : - Jalan Golongan A merupakan jalan yang
diperuntukkan berada di dalam pemukiman penduduk,
jalan ini tidak dirancang khusus untuk untuk menahan
28
beban berat, dan tidak memiliki struktur jalan yang
lebar, sehingga beberapa kendaraan bermotor yang
memiliki beban yang terlalu berat dan besar seperti
tronton, dan isotank tidak dapat melewati jalan ini.
2. Jalan Golongan B : - Jalan Golongan B merupakan jalan yang
diperuntukkan pada jalan besar di perkotaan, jalan ini
dirancang dengan kelebaran dan ketebalan yang dapat
menahan beban cukup berat untuk menahan beban berat
seperti truck.
3. Jalan Golongan C : - Jalan Golongan C merupakan jalan yang
diperuntukkan pada jalan perhubungan antar propinsi
dan antar daerah dalam propinsi, Jalan ini dirancang
khusus untuk dapat menahan beban berat seperti tronton
dan isotank.
Daerah-daerah di kawasan Kelurahan 8 Ilir ini telah memiliki sarana
perhubungan berupa jalan yang cukup baik, namun demikian masih terdapat
beberapa daerah jalan yang tidak meiliki prasarana yang baik, contohnya didaerah
padat disepanjang aliran anak sungai sekip bendung masih banyak terdapat jalan
yang tidak dapat dilewati dengan baik oleh kendaraan bermotor karena becek dan
terlalu sempit.
Untuk memperlancar terwujudnya pembangunan yang merata perlu
adanya kerjasama antara pihak pemerintah, swasta dan swadaya masyarakat.
4.3.2 Drainase
Drainase merupakan suatu sistem perairan yang dibangun guna
meminimalisir banjir disuatu kawasan tetentu. Di lokasi dan sekitar kelurahan ini
terdapat beberapa kolam retensi dan saluran - saluran air yang cukup besar untuk
meminimalisir banjir didaerah ini namun demikian laju pertumbuhan
pembangunan di kawasan ini terlalu pesat untuk diimbangi dengan sistem
drainase yang ada, sehingga banjir masih sering terjadi.
29
Untuk meminimalisir terjadinya banjir pemerintah perlu menambah
anggaran belanja untuk membangun beberapa kolam retensi yang disekitarnya
perlu ditanami dengan pepohonan sebagai penghijauan dan saluran - saluran air
kembali didaerah dan di sekitar Kelurahan 8 Ilir ini.
4.3.3 MCK
MCK merupakan suatu sarana atau tempat dimana penduduk akan
melakukan kegiatan mandi, mencuci, dan membuang kotoran, sehingga sarana ini
perlu dan penting pada kehidupan sehari - hari masyarakat.
Sarana MCK yang tak sehat akan berdampak buruk pada kesehatan, dan
kebersihan sehingga perlu mendapatkan perhatian yang serius dari berbagai aspek
kehidupan baik pemerintah maupun masyarakat.
Untuk mengurangi pencemaran yang dapat terjadi karena penyalah-gunaan
sarana ini maka dirasakan perlu bagi pemerintah untuk membuat suatu peraturan
mengenai pencemaran lingkungan di sepanjang aliran sungai dan perlu adanya
tindakan tegas kepada siapapun yang melakukan pelanggaran.
4.4 Sampah dan TPS
Sampah merupakan suatu zat yang tak dapat digunakan lagi yang menjadi
sisa pemakaian dari suatu produk.
Sampah dibedakan menjadi 2 macam :
1. Sampah organik : - Sampah yang berasal dari makhluk hidup atau
dengan kata lain sampah berasal dari alam.
2. Sampah anorganik : - Sampah yang berasal dari olahan lebih lanjut
yang
dibuat oleh manusia dan dengan kata lain
sampah
yang berasal bukan dari alam.
Untuk mengurangi masalah pencemaran lingkungan oleh sampah perlu
adanya kerjasama antara pihak pemerintah dan masyarakat setempat. Karena
tanpa adanya peran serta masyarakat program pemerintah tidak akan berjalan
30
dengan baik. Pemerintah perlu mengadakan penyuluhan kepada masyarakat dan
melakukan kerja bakti pembersihan lingkungan bersama. Dan seharusnya
pemerintah mengeluarkan sanksi – sanksi yang berifat tegas terhadap para
masyarakat yang melanggar peraturan.
4.5 Penimbunan Rawa
Masalah penimbunan rawa pada kelurahan ini sudah sepatutnya
mendapatkan penangan yang serius dari pemerintah, upaya pemerintah tersebut
telah dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengeluarkan peraturan tentang izin
pendirian bangunan yang melarang penimbunan areal tanah secara keseluruhan,
maksudnya para pengusaha harus menyediakan setengah ruang terbuka yang telah
diambil tanahnya untuk ditimbunkan kesebelah areal lainnya untuk dijadikan
sebagai daerah penahan air, namun demikian hal tersebut masih belum dapat
terlaksana dengan baik hal ini disebabkan karena para pengusaha lebih sering
melakukan pelanggaran terhadap PERDA dengan jalan melakukan kerja sama
dengan aparat pemerintahan. Untuk mengurangi pelanggaran tersebut perlu
adanya tindak tegas dari pemerintah dengan jalan pemberian sanksi yang seberat -
beratnya bagi setiap pengusaha yang melakukan pelanggaran tersebut.
4.6 Program pemerintah
4.6.1 Kanalisasi
Di dalam BAB III telah tertulis dengan jelas bahwa permasalahan yang
muncul karena adanya kanalisasi dapat menyebabkan daerah tersebut tergenang
oleh air (banjir) di setiap musim hujan maupun air pasang. Dalam permasalahan
ini, dahulunya aliran Sungai Bendung tersebut besarnya berkisar 10 – 15 meter.
Namun dengan adanya program Kanalisasi besarnya aliran sungai menjadi 4
meter. Hal inilah yang meyebabkan debit air yang tertampung didaerah tersebut
menjadi berkurang, dan air hujan ataupun air pasang yang tidak dapat tertampung
tersebut meluap hingga ke rumah – rumah penduduk, hingga di sampai ke Jalan
R.Sukamto. Seharusnya pemerintah menyiapakan suatu lahan yang sesuai untuk
menjadi daerah resapan air di sekitar aliran Sungai Bendung dan memberikan
31
penyuluhan langsung kepada masyarakat untuk membangun bangunan sesuai
dengan peraturan pemerintah.
4.6.2 Pembangunan Jembatan
Permasalahan yang telah muncul akibat dari pembangunan jembatan
penghubung yang tidak sesuai aturan ini menyebabkan, air pada aliran Sungai
Bendung tersebut sulit mengalir karena tinggi daripada jembatan penghubung
tersebut tidak dipertimbangkan apabila terjadinya hujan ataupun air pasang.
Namun, pembangunan jembatan penghubung ini sangat menguntungkan bagi
aktifitas masyarakat selama daerah resapan air yang ada di daerah aliran Sungai
Bendung ini tercukupi.
4.7 Peran Serta Masyarakat
Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai dampak kerusakan
lingkungan yang terjadi akibat perbuatan mereka sendiri sebenarnya akan
merugikan diri mereka karena merekalah yang bermukim di kawasan tersebut.
Pembangunan rumah yang tidak teratur karena jarak antara rumah terlalu dekat.
Selanjutnya, pembangunan rumah masyarakat setempat di pinggir aliran Sungai
Bendung yang seharusnya daerah tersebut menjadi tempat peresapan air hujan.
Namun, masyarakat tidak pernah memperdulikan tentang hal tersebut sehingga
kerusakan – kerusakan lingkungan terus terjadi di daerah pemukiman sepanjang
aliran Sungai Bendung Kelurahan 8 Ilir ini terus terjadi.
4.8 Sepanjang aliran sungai
Di sepanjang aliran Sungai Bendung telah banyak ditemui permasalahan
dankerusakan yang terjadi di daerah ini. Selain dari dampak dari kanalisasi dan
pembangunan jembatan penghubung, kesadaran masyarakat yang rendah menjadi
faktor yang sangat berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi. Oleh
sebab itu diperlukan adanya kerja sama dan partisipasi dari pemerintah Kelurahan
8 Ilir dan masyarakat dalam rangka menaggulangi permasalahan – permasalahan
yang terjadi di kawasan ini. Masyarakat seharusnya mematuhi peraturan yang
32
telah ditetapkan oleh pemerintah, dan pemerintah memberikan penyuluhan
mengenai dampak dari kerusakan lingkungan, sehingga terjadinya
kesinambungan dan membuat kawasan sepanjang aliran Sungai Bendung
Kelurahan 8 Ilir ini menjadi lebih baik.
4.9 Teori
Setelah melihat data hasil survei, maka dapat dikatakan bahwa pemukiman
di daerah Kelurahan 8 Ilir masih banyak yang tidak memenuhi syarat layak huni
atau tidak layak untuk dijadikan tempat tinggal. Hal ini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan masyarakat tersebut akan syarat suatu pemukiman yang
baik dan sehat. Selain itu hal tersebut juga disebabkan oleh rendahnya penghasilan
masyarakat setempat.
33
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Penimbunan rawa merupakan masalah yang sangat penting untuk
diselesaikan oleh pemerintah kota Palembang, hal ini disebabkan oleh
karena hampir 60 % permukaan daerah di kota Palembang merupakan
rawa. Sehingga apabila rawa - rawa yang menjadi tempat mengendapnya
air tersebut ditimbun tanpa adanya tempat pengganti bagi mengendapnya
air di daerah tersebut, maka banjir akan terjadi.
2. Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan agar tetap
bersih dari sampah dan limbah rumah tangga lainnya disepanjang aliran
sungai bendung masih sangat kurang hal ini dapat dilihat dari banyaknya
sampah di sudut-sudut jalan, dibawah kolong rumah, dan di aliran sungai.
Maka hal ini sudah sepatutnya mendapatkan penanganan serius dari pihak
pemerintah setempat.
3. Daerah padat di kawasan Kelurahan 8 Ilir Palembang ini terletak
dipinggiran Sungai Bendung yang menjadi daerah perbatasan dengan
Kecamatan Ilir Timur I.
4. Sebagai dampak dari pembuangan sampah sembarangan yaitu kurang
seimbangnya lingkungan dan terjadinya pencemaran udara yang
merupakan sarana penting bagi masyarakat sekitar.
5.
5.2 Saran
1. Masyarakat harus ikut ambil bagian dalam hal menjaga kebersihan
lingkungan dalam rangka menunjang program pemerintah sehingga dapat
mencegah kerusakan pada lingkungan.
34
2. Sarana dan prasarana kebersihan harus segera diperbaiki agar kegiatan
pengangkutan sampah dapat berjalan dengan baik.
3. Seiring dengan pesatnya pembangunan di Kelurahan 8 Ilir ini, Pemerintah
perlu membuat suatu program dalam upaya meminimalisir banjir di daerah
ini, dengan jalan pengadaan penambahan lahan untuk dijadikan kolam
retensi dan saluran-saluran air .
35
DAFTAR PUSTAKA
Budiharjo, Eko. 1998. Sejumlah Masalah Pemukiman Kota. PT Alumni ;
Bandung.
Salim, Emil. 1996. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Mutiara ; Jakarta.
Sunu, Pramudya. 2001. Melindungi Lingkungan. Grasindo ; Jakarta.
.....-, 1994, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Departemen
Lingkungan ,Jakarta.
....-, 2005, Kecamatan Ilir Timur II Kelurahan 8 Ilir Palembang dalam Angka.
BPS, Palembang.
36