pptx

37
Penyakit Paru Obstruktif Khronik Candy novia agustini- 102011292

description

blok 18

Transcript of pptx

Ikterus Fisiologis pada Neonatorum

Penyakit Paru Obstruktif KhronikCandy novia agustini- 102011292SkenarioTn Z, 57 tahun dating dengan keluhan sesak nafas yang memberat dan terus menerus sejak 5 jam yang lalu. Sejak 3hari yang lalu mengeluh batuk berdahak warna putih. Pasien mengatakan dirinya tidak demam. Pasien memiliki riwayat merokok sejak usia 30 tahun sebanyak 1-2bungkus/hari. Keluhan seperti ini sudah beberapa kali timbul, sejak 3tahun terakhir pasien sudah merasa nafas terasa berat terutama jika beraktifitas berat dan terutama bila dirinya sedang demam dan batuk.

Bayi 5 hari kontrol rutin Tampak kuning saat usia 2 hari PF: sklera ikterik (+), jaundice pd wajah dan badannya (+)AnamnesisPFPPGejala KlinisWD/DDEtiopatologiAnamnesisEpidemiologiTata LaksanaPencegahanPrognosisMetabolismAnamnesis Identitas pasien Riwayat penyakit sekarangRiwayat penyakit terdahulu

Anamnesis Riwayat penyakit dalam keluarga penting untuk mencari kemungkinan penyakit herediter, familial atau penyakit infeksi.Riwayat pribadi dan sosial meliputi data-data sosial, ekonomi, pendidikan dan kebiasaan.Tanyakan pada pasien apakah dia merokok ?Tanyakan pula apakah di lingkungan rumah ada yang sedang terkena penyakit yang berhubungan ?Atau mungkin pasien bekerja dalam lingkun resiko (pekerja tambang )Tanyakan apakah pasien sedang mengalami stres, atau sesuatu yang berhubungan dengan psikis.

Pemeriksaan fisik Ttv General: Keadaan umum, keadaan sakit, tingkat kesadaran.Inspeksi Palpasi Auskultasi Perkusi Sonor (resonant): terjadi bila udara dalam paru (alveoli) cukup banyak, terdapat pada paru yang normalHipersonor (hiperresonant): terjadi bila udara dalam paru /dada menjadi jauh lebih banyak, misalnya pada emfisema paru, kavitas besar yang letaknya superfisial, pneumotoraks, dan bula yang besarRedup (dull): bila bagian yang padat lebih banyak daripada udara misalnya adanya infiltrat/konsolidasi

Auskultasi (suara pokok normal)Vesikular:Bronkial:TrakealAmforik

Suara napas patologis Ronki basahRonki kering Bunyi gesekan pleura Hippocrates succussion

Pemeriksaan penunjang Foto toraxPemeriksaan faal paruPemeriksaan darah

Jalur PernapasanKavum nasi Nasofaring Laring Trakea Bronkus Bronkiolus terminalis bronkiolus respiratorius Duktus alveolaris Sakus alveolaris alveolus

Anatomi dan faal paru

terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus.Mekanisme pernapasan Sistem pernapasan Dalam(internal) Pertukaran gas antara organel sel(mitokondria) dan medium cairnyadan;2. Luar(eksternal). Absorbsi O2 dan pembuangan CO2 dari dalam tubuh secara keseluruhan ke lingkungan luar

MEKANISMEFISIKPada inspirasi:Otot diaphragma turun- Volume rongga torak bertambahOtot Intercostalis Ekternus- mengangkat tulang iga ke atas lateral dan sternum bergerak ke anterior.Akibatnya udara disedut masuk ke dalam paru

Penyakit paru obstruktif kronik mengelompokkan penyakit-penyakit yang mempunyai gejala berupa terhambatnya arus udara pernapasan. Masalah yang menyebabkan terhambatnya arus udara tersebut bisa terletak pada saluran pernapasan maupun pada parenkim paru.PPOK Istilah klinisLokasi anatomikKelainan patologikEtiologiTanda/gejalaBronchitis kronikBronkusHyperplasia dan hipersekresi kelenjar mukosaAsap rokok, polusi udaraBatuk, produksi sputumBronkiektasisBronkus Dilatasi saluran udara dan jaringan parutInfeksi persisten atau beratBatuk, sputum purulen, demamAsma Bronkus Hyperplasia otot polos, mucus berlebih, radangImunologik atau sebab tdiak jelasNafas berbunyi episodic, batuk , sesakPenyakit saluran udara kecil bronkiolitisBronkiolus Radang jaringan parut/ obliterasiAsap rokok, polusi udara dan lain-lainBatuk, sesak (dispnea)EmfisemaAsinus Pelebaran ruang udara; destruksi dindingAsap rokokSesak (dispnea)

Bronkitis kronik gangguan paru obstruktif yang ditandai dengan produksi mucus yang berlebihan di saluran napas bawah dan menyebabkan batuk kronisPemeriksaan penunjang (1) pemeriksaan fungsi paru memperlihatkan penurunan FEV1 dan kapasitas vital; (2) analaisi gas darah memperlihatkan penurunan oksigen arteri dan peningkatan karbon dioksida arteri; (3) pemeriksaan sinar X toraks dapat membuktikan adanya bronchitis kronis dan fibrosis jaringan

Manifestasi klinis

Batuk produktifMengiRonkhi kasar inspirasi dan ekspirasiTakikardia (sering terjadi pada hipoxemia)Polisitemia (oleh karena hipoxemia kronik)

Emfisema penyakit obstruktif kronis dengan karakteristik penurunan elastisitas paru dan luas permukaan alveolus yang berkurang akibat destruksi dinding alveolus dan pelebaran ruang distal udara ke bronkiolus terminal.4 tipe emfisema berdasarkan letaknya Emfisema sentriasiner: Yang terkena terutama lobus atas dan apeks.Emfisema panasiner :destruksi dan pelebaran asinus yang merata, terutama di daerah basal, terkait erat dengan defisiensi antitrypsin-alfa1.Emfisema paraseptal : mengenai terutama alveolus distal Emfisema irregular : asinus yang terkena tidak teratur dan disertai pembentukan parut, biasanya asimtomatik.

Bronkiektasis suatu penyakit yang ditandai dengan adanya dilatasi (ektasis) dan distorsi bronkus local yang bersifat patologis dan berjalan kronik,persisten, atau irreversible. Kelainan bronkus tersebut disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen-elemen elastic,otot-otot polos bronkus, tulang rawan dan pembuluh-pembuluh darzah. Bronkus yang terkena umumnya adalah bronkus kecilEpidemiologi Di negeri-negeri barat, kekerapan bronkiektasis diperkirakan sebanyak 1.3% diantara populasi.Di Indonesia belum ada laporan tentang angka-angka yang pasti mengenai penyakit iniEtiologiBelum diketahui secara pastididuga ada bronkiektasis congenital dan bronkiektasi di dapat.

Gejala Cirri khas penyakit ini adalah adanya batuk kronik disertai produksi sputum, adanya hemoptisis dan pneumonia berulangPemeriksaan penunjang Gambaran foto toraks bronkiektasis biasanya menunjukkan kista-kista kecil dengan fluid level, mirip seperti gambaran sarang tawon pada daerah yang terkena. Kadanga-kadang menunjukkan adanya bercak-bercak pneumonia, fibrosis atau kolaps. Gambaran bronkiektasis akan jelas pada bronkogram.

Asma bronkiale Peninggian kepekaan percabangan trakeabronkus terhadap berbagai rangsangan berakibat kontraksi paroksimal saluran bronkusEkstrinsikIntrinsik Secara mikroskopikParu menunjukkan sembabsebukan sel radang pada dinding bronkus hipertrofi otot bronkus dan kelenjar submukosaSpiral CurschmannKristal Charcot-Leyden dalam saluran udara.

30Jenis asmaFaktor pencetusMekanisme atau Reaksi imunologikEkstrinsikAtopik (alergik)Allergen spesifikReaksi imun tipe 1 (IgE)OkupasionalRangsang kimiaReaksi imun tipe 1 (IgE)Aspergillosis bronkopulmoner alergikRangsang antigen (spora)Reaksi imun tipe I dan IIIInstrinsikNon-reagikInfeksi saluran nafasTidak diketahui ; saluran udara hipereaktifFarmakologik(misalnya sensitive terhadap aspirin)AspirinPengurangan prostlagandin, peningkatan leukotrien31Pencetus serangan (alergen, emosi/stress, obat-obatan, infeksi)Reaksi antigen dan antibodi Release vasoactive Substance (histamin, bradikinin, anafilatoxin)Konstriksi otot polos Permeabilitas kapiler Sekresi mukusKontraksi otot polos, edema mukosa, hipersekresiBronkospasme Produksi mukus Obstruksi saluran nafas HipoventilasiDistribusi ventilasi tidak merata dengan sirkulasi darah paruGangguan difusi gas di alveolihipoxemia32Penatalaksanaan Medika mentosa ;BronkodilatorAntiinflamasiAntibiotik

Non medikamentosa penyuluhan kesehatan agar pasien menghindari pajanan iritan lebih lanjut, terutama asap rokok;Nutrisi

Komplikasi Kor Pulmonal. Hipertensi paruPneumotoraks.Kegagalan pernafasan.Prognosis ppok Secara umum, prognosis yang didapatkan adalah buruk. PPOK merupakan penyakit yang secara progresif mengalami perburukan, terutama jika pasien terus merokok.Pengobatan yang tepat pada PPOK dapat membantu mencegah komplikasi, memperpanjang jangka hidup selain meningkatkan kualitas hidup pasien.

Kesimpulan Berdasarkan kasus yang ada, OS mengalami penyakit paru obstruksi kronik ec bronchitis kronis. Dengan dd asma,emfisema,