PPT

21
KEPANITERAAN KLINIK KEPANITERAAN KLINIK RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO 201 201 4 4 Pembimbing : dr. Haeril Aswar, Sp.PD

description

laporan kasus

Transcript of PPT

Page 1: PPT

KEPANITERAAN KLINIKKEPANITERAAN KLINIKRUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS

PROVINSI SULAWESI TENGGARAPROVINSI SULAWESI TENGGARAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEOFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO

20120144

Pembimbingg :dr. Haeril Aswar, Sp.PD

Page 2: PPT

• Masalah klinis hipertensi• Hipertensi Emergensi

- TD (>180/120 mmHg) IGD- disertai kerusakan organ (saraf, cardiovaskular, ginjal)- kurang literatur yg membahas- penanganan awal dgn identifikasi cepat menentukan kerusakan organ akhir, menurunkan TD 25 % (2 jam pertama), kecuali diseksi aorta.

• pembahasan terfokus pada penanganan hipertensi emergensi

ABSTRAKABSTRAK

Page 3: PPT

Hipertensi 60-70 jt org di USA2/3 tdk mengetahuiTdk terkontrol => resiko utama kematian kardiovaskular dan serebrovaskularPeningkatan TD akut yg berat => kerusakan akut organ akhir

Hipertensi emergensi1-2 % dari pasien hipertensi =>UGDSetiap hari dijumpai pada kasus klinikKetepatan diagnostik, evaluasi, penanganan => mencegah kerusakan organ Akhir.Tinjauan JNC : preventif, deteksi, evaluasi,dan penatalaksanaan TD tinggi=> tdk memberikan petunjuk yg tepat menanganani hipertensi emergensi.

Jurnal membahas penanganan hipertensi emergensi berdasarkan situasi klinik secara spesifik.

Hipertensi 60-70 jt org di USA2/3 tdk mengetahuiTdk terkontrol => resiko utama kematian kardiovaskular dan serebrovaskularPeningkatan TD akut yg berat => kerusakan akut organ akhir

Hipertensi emergensi1-2 % dari pasien hipertensi =>UGDSetiap hari dijumpai pada kasus klinikKetepatan diagnostik, evaluasi, penanganan => mencegah kerusakan organ Akhir.Tinjauan JNC : preventif, deteksi, evaluasi,dan penatalaksanaan TD tinggi=> tdk memberikan petunjuk yg tepat menanganani hipertensi emergensi.

Jurnal membahas penanganan hipertensi emergensi berdasarkan situasi klinik secara spesifik.

PENGANTARPENGANTAR

Page 4: PPT

DEFENISIDEFENISI

Hipertensi Emergensi : Peningkatan tekanan darah mendadak (> 180/120 mmHg) disertai kerusakan organ sasaran secara progresif atau berkelanjutan termaksud neurologis, jantung, dan renal (ACS, ADHF, sensefalopati, perdarahan intraserebral, dan gagal ginjal akut)

Hipertensi Emergensi : Peningkatan tekanan darah mendadak (> 180/120 mmHg) disertai kerusakan organ sasaran secara progresif atau berkelanjutan termaksud neurologis, jantung, dan renal (ACS, ADHF, sensefalopati, perdarahan intraserebral, dan gagal ginjal akut)

Page 5: PPT

Klasifikasi TD Dewasa

Klasifikasi TD Dewasa

Kategori Tekanan darah

diastolik (mmHg)

Tekanan darah

diastolik (mmHg)

Normal <120 <80

Pre-Hipertensi 120-139 80-89

Hipertensi grade I 140-159 90-99

Hipertensi grade II ≥ 160 ≥ 100

Hipertensi emergensi >180 >120 dan kerusakan

organ

Page 6: PPT

RIWAYATRIWAYAT

Neurologi

•Hipertensi encephalopathy

• Stroke Iskemik

• Perdarahan intraserebral • Perdarahan subarachnoid

Jantung

• Sindrom Koroner Akut

• Gagal Jantung Akut

Dekompensasi• Aortic

Dissection

Ginjal

•Glomerulonefritis Akut

• Hipertensi Reno-vaskular

•Stenosis arteri renalis •AKI

Kelebihan Katekolamin

•Pheochromocytoma • obat - kokain, amphetamine

• Pemberhentian obat misalnya.

clonidine, Tizanidine

Kehamilan

• Eklampsia • Pre eklamsia

hipertensi emergensi BP > 180/120 mm Hg dengan

gangguan organ target

Page 7: PPT

Blood Pressure (mmHg)

Funduskopi CT Scan Urinalisis EKG Lainnya

>180/120 Hemorrhages, exudates, papiledema

(hipertensi ensefalopati)

Perdarahan/ infark

Hematuria, proteinuria

Hipertrofi ventrikel kiri, aritmia, iskemia, infark

- Edema pulmonum- Diseksi aorta

PEMERIKSAANPEMERIKSAAN

Page 8: PPT

Hipertensi Emergensi- Dirawat di ICU- Obat anti hipertensi parenteral- Target : - JNC 7 : Penurunan tekanan darah pd 2 jam

pertama 25 % => TD 160/100 mmHg- Minimalisir hipoperfusi organ vital- Diseksi aorta => TD <120 mmHg dalam 20 menit

- Pilihan obat didasarkan pd berbagai pertimbangan.

PENANGANAN AWALPENANGANAN AWAL

Page 9: PPT

Agent

Parenteral Vasodilators

Dosis/Onset/Durasi

Klinik Kewaspadaan

SodiumNitroprusside

0.25-10 g/kg/min1-2 menit3-4 menit henti infus

Semua kondisi klinis hipertensi emergensi

peningktn TIKSerebrovaskuler & insufisiensi jantunggangguan ginjalKerusakan hati

Nitroglycerin 5-200 g/ kg min2-5 menit5-10 menit

ACS & ADHF Digunakan bersamaan phosphodiesterase 5 inhibitorPeningkatan TIKST Elevasi infask miokard

Nicardipine 5-15 mg/hr10 menit5 menit henti infus

Hipertensi post OP & kegawatan neurologi

Stenosis aorta lamaGangguan ginjalADHF

Fenoldopam 0.1-1.6 g/kg/min10 menit1 jam henti infus

Hipertensi dgn komplikasi gagal ginjal

Alergi sulfithipokalemia

Hydralazine Bolus : 10-20 mg10-20 menit1-4 jam

Pre eklamsia & eklamsia

Pembedahan aneurisma Aorta

Penanganan FarmakologiPenanganan Farmakologi

Page 10: PPT

Agent

\

Dosis/Onset/Durasi

Klinik Kewaspadaan

Labetalol IV bolus : 20 mg lebih dari 2 menit ; 1-2 mg/min melalui infus2-5 menit stlh bolus2-4 jam henti infus

Diseksi Aorta dan kegawatan neurologis

Bradikardia beratAsma bronkhialPenggunaan kokainPheochromacytomaADHF

Clevidipine 2-16 g/ kg min1-5 menit5 menit henti infus

Semua pasien dgn hipertensi emergensi; diperhatikan pd pasien pasca operasi jantung

Alergi produk kedelai &telurStenosis aorta lamaADHF

Penanganan FarmakologiPenanganan Farmakologi

Page 11: PPT

PENANGANAN HT EMERGENSI DALAM KONDISI KLINIS TERTENTU

PENANGANAN HT EMERGENSI DALAM KONDISI KLINIS TERTENTU

Page 12: PPT

- Perfusi ke serebral edem serebral progresif- Klinis : kesadaran

Perdarahan retinaPapil edemDefisit neurologi

- Terapi : tekanan darah 20-25% atau TDD 100 -110=> 1-2 jam pertama Obat : Nicardipine

LabetalolClevidipinefenoldopamSodium nitroprusside

1. Hipertensi Ensefalopati1. Hipertensi Ensefalopati

Page 13: PPT

- Biasanya tekanan darah > 220/120 mmHg- Klinis : - penurunan kesadaran

- tanda-tanda defisit neurologi- Pertahankan MSAP >15 % & MDAP <20%- Terapi : - MAP <130 mmHg

- Obat : labetolol/nicardipine

2. Perdarahan Serebral 2. Perdarahan Serebral

Page 14: PPT

Angina pektoris tak stabil, STEMI/Non STEMI- Klinis : nyeri dada prekordial- Pemeriksaan : EKG, CKMB, Troponin T- Terapi :

- obat : - Nitrogliserin + morfin- Labetolol

- Obat : Nitroprussiden IV dihindari => memperburuk iskemia

3. Sindrom Koroner Akut3. Sindrom Koroner Akut

Page 15: PPT

- Klinis : dispneu dgn atau tampa nyeri dada euvolemic

- IV diuretik loop (furosemid, bumetanide, & torsemid) diberikan pd hipervolemi.- Terapi :

obat : - Nitroprusside - Nitrogliserin

4. ADHF4. ADHF

Page 16: PPT

- Klinis : Nyeri dada akut- Pemeriksaan :TD kedua lengan tdk seimbang / foto thorax tampa pelebaran mediastinum- Terapi : BP normal secepatnya

obat : - Nitroprusside - Labetolol- nicardipine

# tambahan : Beta bloker jk diperlukan

5. Diseksi Aorta5. Diseksi Aorta

Page 17: PPT

Biasanya hipertensi sekunder (oklusi a. renalis)- Strategi penangan : 10-20 % pd MAP 2 jam pertama;

dilanjutkan 10-15 % selama 6-12 jam berikutnya.- Terapi : Fenoldopam

Nitropruside

6. AKI/ CKD6. AKI/ CKD

Page 18: PPT

PIH => pre eklamsia & eklamsia TD secara bertahap. Menjaga TDS 140-160 mmHg

dan TDD 90-105 mmHg- Terapi : - Hydralazine

- nifedipinepenelitian terkini: Labetalol IV / nicardipine direkomendasikan

7. Kehamilan7. Kehamilan

Page 19: PPT

- Produksi katekolamin krn phechromacitoma, krisis monoamine oxidase inhibitor dan penyalahgunaan obat2an seperti kokain- Terapi : dimulai dgn alpha blocker & jk perlu

ditambahkan dgn beta blocker.obat : - nicardipine

- fenoldopam - verapamil - verapamil/ phentolamine

8. Kelebihan Katekolamin8. Kelebihan Katekolamin

Page 20: PPT

KESIMPULANHipertensi emergensi adalah keadaan klinis yang umum dengan

berbagai manifestasi klinis yang mengancam kehidupan jika tidak diketahui dan ditindaklanjuti segera. Penanganan yang

tepat meskipun ketersediaan beberapa obat, penggunaan secara umum agak dibatasi oleh efek samping, kemudahan administrasi atau ketersediaan. Clevidipine, obat baru ini disetujui tampaknya

aman dan menjanjikan untuk digunakan. Untuk saat ini, pilihan agen yang tepat didasarkan pada kerusakan organ akhir,

mekanisme kerja dan potensi efek samping dari masing-masing obat, ketersediaan dan budaya lembaga.

Page 21: PPT