PPT
-
Upload
pecinta-alam -
Category
Documents
-
view
16 -
download
3
description
Transcript of PPT
KEPANITERAAN KLINIKKEPANITERAAN KLINIKRUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARAPROVINSI SULAWESI TENGGARAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEOFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO
20120144
Pembimbingg :dr. Haeril Aswar, Sp.PD
• Masalah klinis hipertensi• Hipertensi Emergensi
- TD (>180/120 mmHg) IGD- disertai kerusakan organ (saraf, cardiovaskular, ginjal)- kurang literatur yg membahas- penanganan awal dgn identifikasi cepat menentukan kerusakan organ akhir, menurunkan TD 25 % (2 jam pertama), kecuali diseksi aorta.
• pembahasan terfokus pada penanganan hipertensi emergensi
ABSTRAKABSTRAK
Hipertensi 60-70 jt org di USA2/3 tdk mengetahuiTdk terkontrol => resiko utama kematian kardiovaskular dan serebrovaskularPeningkatan TD akut yg berat => kerusakan akut organ akhir
Hipertensi emergensi1-2 % dari pasien hipertensi =>UGDSetiap hari dijumpai pada kasus klinikKetepatan diagnostik, evaluasi, penanganan => mencegah kerusakan organ Akhir.Tinjauan JNC : preventif, deteksi, evaluasi,dan penatalaksanaan TD tinggi=> tdk memberikan petunjuk yg tepat menanganani hipertensi emergensi.
Jurnal membahas penanganan hipertensi emergensi berdasarkan situasi klinik secara spesifik.
Hipertensi 60-70 jt org di USA2/3 tdk mengetahuiTdk terkontrol => resiko utama kematian kardiovaskular dan serebrovaskularPeningkatan TD akut yg berat => kerusakan akut organ akhir
Hipertensi emergensi1-2 % dari pasien hipertensi =>UGDSetiap hari dijumpai pada kasus klinikKetepatan diagnostik, evaluasi, penanganan => mencegah kerusakan organ Akhir.Tinjauan JNC : preventif, deteksi, evaluasi,dan penatalaksanaan TD tinggi=> tdk memberikan petunjuk yg tepat menanganani hipertensi emergensi.
Jurnal membahas penanganan hipertensi emergensi berdasarkan situasi klinik secara spesifik.
PENGANTARPENGANTAR
DEFENISIDEFENISI
Hipertensi Emergensi : Peningkatan tekanan darah mendadak (> 180/120 mmHg) disertai kerusakan organ sasaran secara progresif atau berkelanjutan termaksud neurologis, jantung, dan renal (ACS, ADHF, sensefalopati, perdarahan intraserebral, dan gagal ginjal akut)
Hipertensi Emergensi : Peningkatan tekanan darah mendadak (> 180/120 mmHg) disertai kerusakan organ sasaran secara progresif atau berkelanjutan termaksud neurologis, jantung, dan renal (ACS, ADHF, sensefalopati, perdarahan intraserebral, dan gagal ginjal akut)
Klasifikasi TD Dewasa
Klasifikasi TD Dewasa
Kategori Tekanan darah
diastolik (mmHg)
Tekanan darah
diastolik (mmHg)
Normal <120 <80
Pre-Hipertensi 120-139 80-89
Hipertensi grade I 140-159 90-99
Hipertensi grade II ≥ 160 ≥ 100
Hipertensi emergensi >180 >120 dan kerusakan
organ
RIWAYATRIWAYAT
Neurologi
•Hipertensi encephalopathy
• Stroke Iskemik
• Perdarahan intraserebral • Perdarahan subarachnoid
Jantung
• Sindrom Koroner Akut
• Gagal Jantung Akut
Dekompensasi• Aortic
Dissection
Ginjal
•Glomerulonefritis Akut
• Hipertensi Reno-vaskular
•Stenosis arteri renalis •AKI
Kelebihan Katekolamin
•Pheochromocytoma • obat - kokain, amphetamine
• Pemberhentian obat misalnya.
clonidine, Tizanidine
Kehamilan
• Eklampsia • Pre eklamsia
hipertensi emergensi BP > 180/120 mm Hg dengan
gangguan organ target
Blood Pressure (mmHg)
Funduskopi CT Scan Urinalisis EKG Lainnya
>180/120 Hemorrhages, exudates, papiledema
(hipertensi ensefalopati)
Perdarahan/ infark
Hematuria, proteinuria
Hipertrofi ventrikel kiri, aritmia, iskemia, infark
- Edema pulmonum- Diseksi aorta
PEMERIKSAANPEMERIKSAAN
Hipertensi Emergensi- Dirawat di ICU- Obat anti hipertensi parenteral- Target : - JNC 7 : Penurunan tekanan darah pd 2 jam
pertama 25 % => TD 160/100 mmHg- Minimalisir hipoperfusi organ vital- Diseksi aorta => TD <120 mmHg dalam 20 menit
- Pilihan obat didasarkan pd berbagai pertimbangan.
PENANGANAN AWALPENANGANAN AWAL
Agent
Parenteral Vasodilators
Dosis/Onset/Durasi
Klinik Kewaspadaan
SodiumNitroprusside
0.25-10 g/kg/min1-2 menit3-4 menit henti infus
Semua kondisi klinis hipertensi emergensi
peningktn TIKSerebrovaskuler & insufisiensi jantunggangguan ginjalKerusakan hati
Nitroglycerin 5-200 g/ kg min2-5 menit5-10 menit
ACS & ADHF Digunakan bersamaan phosphodiesterase 5 inhibitorPeningkatan TIKST Elevasi infask miokard
Nicardipine 5-15 mg/hr10 menit5 menit henti infus
Hipertensi post OP & kegawatan neurologi
Stenosis aorta lamaGangguan ginjalADHF
Fenoldopam 0.1-1.6 g/kg/min10 menit1 jam henti infus
Hipertensi dgn komplikasi gagal ginjal
Alergi sulfithipokalemia
Hydralazine Bolus : 10-20 mg10-20 menit1-4 jam
Pre eklamsia & eklamsia
Pembedahan aneurisma Aorta
Penanganan FarmakologiPenanganan Farmakologi
Agent
\
Dosis/Onset/Durasi
Klinik Kewaspadaan
Labetalol IV bolus : 20 mg lebih dari 2 menit ; 1-2 mg/min melalui infus2-5 menit stlh bolus2-4 jam henti infus
Diseksi Aorta dan kegawatan neurologis
Bradikardia beratAsma bronkhialPenggunaan kokainPheochromacytomaADHF
Clevidipine 2-16 g/ kg min1-5 menit5 menit henti infus
Semua pasien dgn hipertensi emergensi; diperhatikan pd pasien pasca operasi jantung
Alergi produk kedelai &telurStenosis aorta lamaADHF
Penanganan FarmakologiPenanganan Farmakologi
PENANGANAN HT EMERGENSI DALAM KONDISI KLINIS TERTENTU
PENANGANAN HT EMERGENSI DALAM KONDISI KLINIS TERTENTU
- Perfusi ke serebral edem serebral progresif- Klinis : kesadaran
Perdarahan retinaPapil edemDefisit neurologi
- Terapi : tekanan darah 20-25% atau TDD 100 -110=> 1-2 jam pertama Obat : Nicardipine
LabetalolClevidipinefenoldopamSodium nitroprusside
1. Hipertensi Ensefalopati1. Hipertensi Ensefalopati
- Biasanya tekanan darah > 220/120 mmHg- Klinis : - penurunan kesadaran
- tanda-tanda defisit neurologi- Pertahankan MSAP >15 % & MDAP <20%- Terapi : - MAP <130 mmHg
- Obat : labetolol/nicardipine
2. Perdarahan Serebral 2. Perdarahan Serebral
Angina pektoris tak stabil, STEMI/Non STEMI- Klinis : nyeri dada prekordial- Pemeriksaan : EKG, CKMB, Troponin T- Terapi :
- obat : - Nitrogliserin + morfin- Labetolol
- Obat : Nitroprussiden IV dihindari => memperburuk iskemia
3. Sindrom Koroner Akut3. Sindrom Koroner Akut
- Klinis : dispneu dgn atau tampa nyeri dada euvolemic
- IV diuretik loop (furosemid, bumetanide, & torsemid) diberikan pd hipervolemi.- Terapi :
obat : - Nitroprusside - Nitrogliserin
4. ADHF4. ADHF
- Klinis : Nyeri dada akut- Pemeriksaan :TD kedua lengan tdk seimbang / foto thorax tampa pelebaran mediastinum- Terapi : BP normal secepatnya
obat : - Nitroprusside - Labetolol- nicardipine
# tambahan : Beta bloker jk diperlukan
5. Diseksi Aorta5. Diseksi Aorta
Biasanya hipertensi sekunder (oklusi a. renalis)- Strategi penangan : 10-20 % pd MAP 2 jam pertama;
dilanjutkan 10-15 % selama 6-12 jam berikutnya.- Terapi : Fenoldopam
Nitropruside
6. AKI/ CKD6. AKI/ CKD
PIH => pre eklamsia & eklamsia TD secara bertahap. Menjaga TDS 140-160 mmHg
dan TDD 90-105 mmHg- Terapi : - Hydralazine
- nifedipinepenelitian terkini: Labetalol IV / nicardipine direkomendasikan
7. Kehamilan7. Kehamilan
- Produksi katekolamin krn phechromacitoma, krisis monoamine oxidase inhibitor dan penyalahgunaan obat2an seperti kokain- Terapi : dimulai dgn alpha blocker & jk perlu
ditambahkan dgn beta blocker.obat : - nicardipine
- fenoldopam - verapamil - verapamil/ phentolamine
8. Kelebihan Katekolamin8. Kelebihan Katekolamin
KESIMPULANHipertensi emergensi adalah keadaan klinis yang umum dengan
berbagai manifestasi klinis yang mengancam kehidupan jika tidak diketahui dan ditindaklanjuti segera. Penanganan yang
tepat meskipun ketersediaan beberapa obat, penggunaan secara umum agak dibatasi oleh efek samping, kemudahan administrasi atau ketersediaan. Clevidipine, obat baru ini disetujui tampaknya
aman dan menjanjikan untuk digunakan. Untuk saat ini, pilihan agen yang tepat didasarkan pada kerusakan organ akhir,
mekanisme kerja dan potensi efek samping dari masing-masing obat, ketersediaan dan budaya lembaga.