PPT

16

Click here to load reader

Transcript of PPT

Page 1: PPT

Pengertian Isolasi Sosial

• Isolasi social adalah suatu gangguan hubungan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel yang menimbulkan perilaku maladaptive dan mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan social (Depkes RI, 2000).

• Isolasi sosial adalah keadaan ketika seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. (Keliat dan Akemat, 2009, hlm. 93)

Page 2: PPT

• Isolasi social merupakan upaya menghindari komunikasi dengan orang lain karena merasa kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai kesempatan untuk berbagi rasa, pikiran, dan kegagalan. Klien menngalami kesulitan dalam berhubungan secara spontan dengan orang lain yang dimanfaatkan dengan mengisolasi diri, tidak ada perhatian dan tidak sanggup berbagi pengalaman. (Yosep, 2009, hlm. 229)

Page 3: PPT

Proses Terjadinya Masalah……..Pattern of

parenting

(Pola asuh keluarga)

Inevective coping (Koping

individu tidak efektif)

Lack of

Development task

(Gangguan tugas

perkembangan)

Stressor internal and external

(Stres internal dan external

Misal: Pada anak yang

kelahirannya tidak dikehendaki

(unwanted child) akibat

kegagalan kb, hamil di luar

nikah, jenis kelamin yang tidak

diinginkan, bentuk fisik kurang

menawan menyebabkan

keluarga mengeluarkan

komentar-komentar negative,

merendahkan, menyalahkan

anak

Misal: Saat individu mengalami

kegagalan menyalahkan orang

lain, ketidakberdayaan,

menyangkal tidak mampu

menghadapi kenyataan dan

menarik diri dari lingkungan,

terlalu tingginya self ideal dan

tidak mampu menerima realitas

dengan rasa syukur

Misal: Kegagalan menjalin

hubungan intim dengan sesame

jenis atau lawan jenis, tidak

mampu mandiri dan

menyelesaikan tugas, bekerja,

bergaul, sekolah, menyebabkan

ketergantungan pada orang tua,

rendahnya ketahanan terhadap

berbagai kegagalan.

Misal: Stres terjadi akibat

ansietas yang berkepanjangan

dan terjadi bersama dengan

keterbatasan kemampuan

individu untuk mengatasinya.

Ansietas terjadi akibat berpisah

dengan orang terdekat,

hilangnya pekerjaan atau orang

yang dicintai.

Harga Diri Rendah Kronis

Isolasi Sosial

Page 4: PPT

Rentang Respon

Menurut Stuart Sundeen rentang respon klien ditinjau dari interaksinya dengan lingkungan social merupakan suatu kontinum yang terbentang

antara respons adaptif dengan maladaptive sebagai berikut:

Respon Adaptif Respon Maladaptif

MenyendiriOtonomi

BekerjasamaIndependen

Menarik diriKetergantungan

ManipulasiCuriga

Merasa sendiri Depedensi

Curiga

Page 5: PPT

Respon Adaptif:

Respon yang masih dapat diterima oleh norma-norma social dan kebudayaan secara umum serta masih dalam batas normal dalam menyelesaikan masalah secara umum serta masih dalam batas normal dalam menyelesaikan masalah

• Menyendiri: respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa yang telah terjadi di lingkungan sosialnya

• Otonomi: kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide, pikiran, perasaan dalam hubungan social

• Bekerjasama: kemampuan individu yang saling membutuhkan satu sama lain.• Interdependen: Saling ketergantungan antara individu dengan orang lain dalam

membina hubungan interpersonal

Page 6: PPT

Respon Maladaptif

Respon yang diberikan individu yang menyimpang dari norma sosial. Yang termasuk respon maladaptive adalah:

• Menarik diri: seseorang yang mengalami kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka dengan orang lain.

• Ketergantungan: seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri sehingga ketergantungan dengan orang lain.

• Manipulasi: seseorang yang mengganggu orang lain sebagai objek individu sehingga tidak dapat membina hubungan social secara mendalam.

• Curiga: seseorang gagal mengembangkan rasa percaya terhadap orang lain.

Page 7: PPT

Tanda dan Gejala

Gejala Subjektif:• Klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang

lain.• Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain.• Respon verbal kurang dan sangat singkat.• Klien mengatakan hubungan yang tidak berarti denagn orang lain.• Klien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu.• Klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan.• Klien merasa tidak berguna.• Klien tidak yakin dapat melangsungkan hidup.• Klien merasa ditolak.

Page 8: PPT

Gejala Objektif:• Klien banyak diam dan tidak mau

bicara.• Tidak mengikuti kegiatan.• Banyak berdiam diri di kamar.• Klien menyendiri dan tidak mau

berinteraksi dengan orang yang terdekat.

• Klien tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal.

• Kontak mata kurang.• Kurang spontan.• Apatis (acuh terhadap lingkungan)• Ekspresi wajah kurang berseri.• Tidak merawat diri dan tidak

memperhatikan kebersihan diri.

• .Mengisolasi diri.• Tidak atau kurang sadar terhadap

lingkungan sekitarnya.• Masukan makanan dan minuman

terganggu.• Retensi urin dan feses.• Aktivitas menurun.• Kurang energy (tenaga)• Rendah diri• Postur tubuh berubah, misalnya

sikap fetus/janin (khususnya pada posisi tidur)

Page 9: PPT

Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul menurut Fitria (2009, hlm. 36) adalah sebagai berikut:

Isolasi sosial Harga diri rendah kronis Perubahan persepsi sensori: Halusinasi Koping individu tidak efektif Koping keluarga tidak efektif Malas beraktivitas Defisit perawatan diri Resiko tinggi mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

Page 10: PPT

Tindakan Keperawatan

1. Membina hubungan saling percayaTindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya, adalah:

• Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien.• Berkenalan dengan pasien: perkenalkan nama dan nama panggilan yang

saudara sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan klien.• Menanyakan perasaan dan keluhan klien saat ini.• Buat kontrak asuhan: apa yang akan dilakukan bersama klien, berapa lama

akan dikerjakan, dan tempatnya dimana.• Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang diperoleh untuk

kepentingan terapi.• Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap klien.• Penuhi kebutuhan dasar klien saat berinteraksi.

Page 11: PPT

2. Membantu Klien Menyadari Perilaku Isolasi Sosial

Hal tersebut dapat digali dengan menyatakan:

• Pendapat klien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain.

• Menanyakan apa yang menyebabkan klien tidak ingin berinteraksi dengan orang lain.

• Diskusikan keuntungan bila klien memiliki banyak teman dan bergaul akrab dengan mereka.

• Diskusikan kerugian bila klien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan dengan orang lain.

• Jelaskan pengaruh isolasi social terhadap kesehatan fisik klien.

Page 12: PPT

3. Melatih Klien Cara-cara Berinteraksi dengan Orang Lain Secara Bertahap

• Jelaskan kepada klien cara berinteraksi dengan orang lain.• Berikan contoh cara berbicara dengan orang lain.• Beri kesempatan klien mempraktikkan cara berinteraksi dengan orang lain

yang dilakukan di hadapan perawat.• Mulailah bantu klien berinteraksi dengan satu orang teman/anggota

keluarga.• Bila klien sudah menunjukkan kemajuan, tingkatkan jumlah interaksi

dengan dua, tiga, empat orang, dan seterusnya.• Beri pujian untuk setiap setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh

klien.• Siap mendengarkan ekspresi perasaan klien setelah berinteraksi dengan

orang lain. Mungkin klien akan mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya. Beri dorongan terus menerus agar klien tetap semangat meningkatkan interaksinya.

Page 13: PPT

4. Diskusikan dengan klien tentang keluarga dan kelebihan yang dimiliki.

5. Inventarisir kelebihan klien yang dapat dijadikan motivasi untuk membangun kepercayaan diri klien dalam pergaulan.

6. Ajarkan kepada klien koping mekanisme yang kontruksif.7. Libatkan klien dalam interaksi dan terapi kelompok

secara bertahap.8. Diskusikan dengan keluarga pentingnnya interaksi klien

yang dimulai dengan keluarga terdekat.9. Eksplorasi keyakinan agama klien dalam menumbuhkan

sikap pentingnya sosialisasi dengan lingkungan sekitar.

Page 14: PPT

10. Intervensi Keperawatan untuk Keluarga

Intervensi keperawatan keluarga menurut Keliat & Akemat (2010, hlm. 104) adalah sebagai berikut:

• Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.

• Jelaskan tentang masalah isolasi sosial dan dampaknya, penyebab isolasi sosial, cara-cara merawat pasien dengan isolasi sosial.

• Peragakan cara merawat pasien dengan isolasi sosial.• Bantu keluarga mempraktekan cara merawat yang telah

dipelajari, mendiskusikan masalah yang dihadapi.• Susun rencana pulang bersama keluarga.

Page 15: PPT

Laporan Kasus

Page 16: PPT

SAK ISOLASI SOSIAL