PPT TANIN

17
“FRAKSINASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA TANIN PADA DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.)” Oleh : Kelompok 3 -Raesha Valda N -Ghea Chalida A -Ana Kristiyanti -Faturakhim -Maharani Rukmana P

description

taninn

Transcript of PPT TANIN

Page 1: PPT TANIN

“FRAKSINASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA TANIN PADA DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa

bilimbi L.)”

Oleh :Kelompok 3

-Raesha Valda N -Ghea Chalida A-Ana Kristiyanti -Faturakhim -Maharani Rukmana P

Page 2: PPT TANIN

Belimbing Wuluh(Averrhoa bilimbi L.)

• Kingdom : Plantae

• Subkingdom : Tracheobionta

• Superdivisio : Spermatophyta

• Divisio : Magnoliophyta

• Kelas : Magnoliopsida

• Sub-kelas : Rosidae

• Ordo : Geraniales

• Familia : Oxalidaceae

• Genus : Averrhoa

• Spesies : Averrhoa bilimbi L.

• Kandungan kimia : Di dalam daun belimbing wuluh selain tanin juga mengandung sulfur, asam format, kalsium oksalat dan kalium sitrat.

• Khasiat : Daun belimbing wuluh berkhasiat untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri dan pembunuh kuman serta dapat menurunkan kadar gula darah, bunganya juga dapat digunakan sebagai obat batuk dan perasan air buah sangat baik untuk asupan vitamin C

Page 3: PPT TANIN

TANIN• Tanin merupakan senyawa metabolit sekunder

yang berasal dari tumbuhan yang terpisah dari protein dan enzim sitoplasma

• Senyawa tanin tidak larut dalam pelarut non polar, seperti eter, kloroform dan benzena tetapi mudah larut dalam air, dioksan, aseton, dan alkohol serta sedikit larut dalam etil asetat

• Tanin tumbuhan dibagi menjadi dua golongan yaitu tanin terkondensasi (tanin katekin) dan tanin terhidrolisis (tanin galat)

Page 4: PPT TANIN
Page 5: PPT TANIN
Page 6: PPT TANIN

Ekstraksi Senyawa Tanin• Ekstraksi senyawa tanin daun belimbing wuluh

dilakukan secara maserasi• Prinsip maserasi : Maserasi dilakukan dengan

cara merendam serbuk simplisia dalam pelarut. Pelarut akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif sehingga zat aktif akan larut, karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel, maka larutan yang terpekat didesak keluar

• Nilai rendemen ekstrak tannin pekat sebesar 10,78% (b/b) dari sekitar 50 gram serbuk daun belimbing wuluh.

Page 7: PPT TANIN

Cara Kerja Ekstraksi

50 gr serbuk daun belimbing

wuluh

Direndam dengan 200 ml pelarut aseton -

air (7:3)

Ditambahkan 3 ml asam

askorbat 10 mM

Hasil ekstraksi dipekatkan

dengan rotary evaporator & dipanaskan di

waterbath

ekstrak diekstraksi

dengan kloroform (4x25

mL) menggunakan corong pisah

sehingga terbentuk 2

lapisan.

Lapisan kloroform (bawah)

Dan lapisan air(atas)

dipisahkan.

lapisan air 1 diekstraksi

dengan etil asetat (1x25

mL) dan terbentuk 2

lapisanLapisan etil

asetat 1 (atas) dipisahkan dan lapisan air 2

(bawah) dipekatkan

dengan vacum rotary

evaporator

Page 8: PPT TANIN

KLT Analitik• KLT Analitik ini digunakan untuk mencari eluen

terbaik dari beberapa eluen yang baik dalam pemisahan senyawa tannin. Eluen yang baik adalah eluen yang bisa memisahkan senyawa dalam jumlah yang banyak ditandai dengan munculnya noda.

• Berdasarkan komposisinya, eluen tersebut bersifat sangat polar sehingga bisa memisahkan senyawa tanin yang juga bersifat polar. Sedangkan, untuk kelima eluen lainnya belum bisa memisahkan senyawa tanin dari daun belimbing wuluh dengan baik karena kepolaran eluen masih lebih rendah dari kepolaran senyawa tannin

Page 9: PPT TANIN

Hasil KLT Analitik

Page 10: PPT TANIN

Gambar KLT Analitik eluen BAA

Page 11: PPT TANIN

KLT Preparatif• Prinsip umum : Larutan sampel ditotolkan

berupa garis pada salah satu plat. Dielusi seperti cara biasa. Akan terjadi bercak berupa garis atau pita.visualisasi dipilih cara-cara yang tidak merusak. Jika terpaksa digunakan cara-cara merusak misalnya disemprot, maka plat ditutup sebagian dan bagian kecil lain yang disemprot. Sehingga dapat diperkirakan letak bercak berbentuk pita/garis lurus

Page 12: PPT TANIN

Identifikasi

Noda-noda hasil KLT preparatif yang mendekati harga Rf tanin dari tanaman mimosa dan warna yang menunjukkan tanin dikerok dan dilarutkan dalam pelarut aseton:air (7:3), kemudian diidentifikasi menggunakan spektrofotometri UV-Vis dan FTIR.

Page 13: PPT TANIN

UV-VIS• Berdasarkan hasil identifikasi senyawa tanin

dengan spektrofotometer UV-Vis menunjukkan panjang gelombang maksimum dari 2 puncak yang diperoleh yang diduga terdapat senyawa tanin sebesar 331 nm. Hal ini didukung dengan hasil identifikasi senyawa tanin dari tanaman mimosa yang sebagai standar dari tanin karena memiliki kadar tanin yang besar sama-sama memiliki panjang gelombang maksimum sebesar 318 nm

• Tabel Hasil Pengamatan dengan Spektroskopi UV-VIS

Page 14: PPT TANIN
Page 15: PPT TANIN

SPEKTROSKOPI IR• Identifikasi dengan spektrofotometri inframerah (FTIR) - rentangan asimetri O-H pada bilangan gelombang 3372,4

cm-1, sebagai akibat dari vibrasi ikatan hidrogen intramolekul.

- Bilangan gelombang 2071,8 cm-1 menunjukkan puncak serapan C-H deformasi keluar bidang.

- terdapat pita serapan agak melebar di bilangan gelombang 1625,8 cm-1 dimungkinkan merupakan pita gabungan dari uluran C=O dan serapan ikatan rangkap C=C aromatik.

- adanya cincin aromatik yang tersubstitusi pada posisi orto yang ditunjukkan dengan puncak serapan pada bilangan gelombang 782,5.

- Jenis senyawa tanin yang diperoleh dari hasil pemisahan ekstrak (isolat 2) daun belimbing wuluh dengan kromatografi lapis tipis diduga adalah flavan-3,6,7,4',5'-pentaol atau flavan-3,7,8,4',5'-pentaol.

Page 16: PPT TANIN

Kesimpulan• Eluen terbaik dalam pemisahan senyawa tannin

dengan KLT Analitik adalah n-butanol : asam asetat : air (BAA) (4:1:5) yang dapat digunakan dalam pemisahan dengan KLT preparatif

• Hasil identifikasi dengan FTIR menunjukkan serapan-serapan spesifik dari senyawa tannin seperti rentangan asimetris OH pada bilangan gelombang 3372,4 cm-1, overtone aromatik pada bilangan gelombang 2071,8 cm-1, rentangan cincin aromatic pada 1625,8 cm-1, dan benzena pada bilangan gelombang 782,5 cm-1 sehingga senyawa tannin yang diduga adalah flavan-3,6,7,4’,5’-pentanol atau flavan-3,7,8,4’.5’-pentanol

Page 17: PPT TANIN