PPT sisca
-
Upload
nelfi-fitria -
Category
Documents
-
view
12 -
download
0
description
Transcript of PPT sisca
LAPORAN STUDI KASUS INDIVIDUPenatalaksanaan Diit Pasien Dekompensasi Cordis Dengan DM type 2 di Ruang Rawat
Inap Jantung (III) RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2011
OLEH :SISCA INDAH PERMATA SARI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang• Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap
kualitas sumber daya manusia (SDM) di suatu negara yang tidak hanya digambarkan melalui pertumbuhan ekonomi, umur harapan hidup dan tingkat pendidikan.
• Masalah gizi klinis adalah masalah yang ditinjau secara individu mengenai apa yang terjadi dalam tubuh seseorang yang seharusnya ditanggulangi secara individu. Adanya kecenderungan peningkatan penyakit yang terkait dengan gizi
B. TujuanMahasiswa dapat memenuhi dan melaksanakan pelayanan gizi
pada pasien DC dengan DM type 2 diruang rawat jantung (III).
C. Lokasi dan waktu Pengamatana. Lokasi : Ruang Rawat Inap Perawatan Jantung/III RSUD
Raden Mattaher Jambi.b. Waktu : tanggal 16-20 Juni Tahun 2011.D. Manfaat PKLa. Bagi institusi Bahan masukan dan pertimbangan mengenai penatalaksanaan diit pada pasien DC + DM type 2b. Bagi pasien Memberikan motivasi kepada pasien atau keluarga dalam usaha penyembuhan penyakit dengan memberikan terapi diitc. Bagi mahasiswa Menambah pengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam penatalaksanaan diit pada penderita DC + DM type 2.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1Dekompensasi Cordis
2.1.1Pengertian DC
2.1.2 Etiologi DC
2.1.3 Patofisiologi DC
2.1.4 Manifestasi Klinis
2.1.5 Pemeriksaan Penunjang
2.1.6 Diagnosis
2.1.7 Komplikasi
2.2 Diabetes Mellitus
2.2.1 Pengertian DM
2.2.2 Patofisiologi DM
2.2.3 Manifestasi Klinis
2.2.4 Diagnosa
2.2.5 Komplikasi
Gambaran Penderita
a. Assesment GiziIdentitas pasienNama Pasien : Tn. SaUmur : 73 tahunJenis kelamin : laki-lakiBerat badan sekarang : 49 kgTinggi badan : 165 cmPekerjaan pasien : pedagangRuang rawat : Ruang Rawat Jantung /
IIITanggal masuk RS : 14 Juni 2011Tanggal skrining gizi : 15 Juni 2011Diagnosa : DC + DMNomor rekam medik : 641170 Tanggal mulai pengkajian : 16 Juni 2011
Skrining Gizi
No INDIKATOR HASIL
1. Perubahan berat badan +
2. Perubahan Asupan makan +
3. Anoreksia -
4. Mual +
5. Muntah +
6. Sesak napas +
7. Perubahan keadaan fungsional tubuh +
8. Adanya gangguan stress metabolik +
9. Kehilangan lemak subkutan +
10. Kehilangan masa otot +
Pengukuran Antropometri
Berat badan : 49 KgTinggi badan : 165 cmBBi : 58,5 KgIMT = BB = 49 = 17,99 kg/m2 (kurus) TB2(m) (1.65)2
Pemeriksaan Fisik Dan Klinis
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Normal
KU Lemah baik
Tekanan darah 180/100 mmHg 140/90 mmHg
Napas Sesak Normal
Pemeriksaan Hasil Normal Keterangan
SGOT 28 U/L <40 U/L Normal
SGPT 27 U/L <41 U/L Normal
Ureum 67.5 mg/dl 15 – 39 mg/dl Tinggi
Kreatinin 1.3 mg/dl 0.9 – 1.3 mg/dl Normal
Cholesterol 218 mg/dl <200 mg/dl Tinggi
Trigliserida 168 mg/dl <150 mg/dl Tinggi
HDL 41 mg/dl >34 mg/dl Normal
LDL 144 mg/dl <120 mg/dl Tinggi
Glukosa Sewaktu 232 mg/dl <200 mg/dl Tinggi
Glukosa Puasa 192 mg/dl <125 mg/dl Tinggi
Diatery History1. Makan kurang teratur dan dengan jumlah tidak menentu2. Kurang suka mengkonsumsi sayuran3. Suka mengkonsumsi makanan laut4. Selama dirumah, jarang mengkonsumsi buah5. Pasien tidak mengetahui bahwa dia adalah penderita Diabetes Mellitus
Diagnose kerja DC + DM type 2
Terapi MedisTerapi yang diberikan kepada pasien berupa pemberian obat
penurun tekanan darah dan pemasangan oksigen apabila terjadi sesak napas. Beberapa contoh obat yang diberikan kepada pasien, antara lain :
- ISDN 1x5 mg-Aptor 1x1 tablet-Paracetamol tablet 3x500 mg- Lavenox 2x0,4 -Ranitidine 2x1 amp-Furosemid 1x1Selain itu, pasien juga diberi cairan infus berupa cairan ringer laktat (RL).
DIAGNOSA GIZI
Problem Etiologi Sign (tanda)
1. Domain IntakeNI.1.4 Asupan makanan
yang kurangRasa mual dan muntah
Berat badan yang kurang dan IMT=17,99 kg/m2 (kurus)
2. Domain Klinis
NI.4.2 Peningkatan tekanan darah
Penyakit yang diderita pasien
Hasil pemeriksaan tekanan darah 180/100 mmHg
3. Domain Perilaku
NC.2.2 Pola makan yang tidak baik
Kurangnya pengetahuan tentang pola makan yang sehat
Penyakit kronik yang diderita oleh pasien
INTERVENSI GIZITujuan : - Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan
kerja jantung- Memberikan cukup energi untuk menurunkan berat badan
pasien hingga mencapai berat badan normal- Mengontrol komplikasi diabetes melitus yang dialami
pasien- Memperbaiki kebiasaan makan pasien- Menurunkan kadar glukosa darah agar mendekati normal
dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin atau obat penurun glukosa oral dan aktivitas fisik. - Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam dan air
Diet : BB RG2 DM 1700 kalBentuk makanan : bubur Cara pemberian : oral Frekuensi pemberian : 3 x makanan pokok
Perhitungan Menggunakan Rumus Indeks
Energi = 25 kkal/kg x BB
25 x 49 kg = 1225 kkal
KU = 5 % x 1225 kkal = 61,25 kkal +
= 1286,25 kkal
Akt = 20 % x 1225 kkal = 245 kkal +
= 1531,25 kkal
SDA = 10 % x 1531,25 kkal = 153,13 kkal +
= 1684,38 kkal
Protein = 10% x 1684,38 kkal = 168,44 kkal = 42,11 gram
4
Lemak = 20% x 1684,38 kkal = 336,88 kkal = 37,43 gram
9
Karbohidrat = E - (P + L)
= 1684,38 kkal – (168,44 kkal + 336,88 kkal)
= 1684,38 kkal –505,32kkal
= 1179,06 kkal = 294,765 gram
4
Perencanaan Menu: Pagi : Beras putih giling : 75 gr = ¾ gelas Lauk hewani : 50 gr = 1 butir Sayuran : 100 gr = 1 gelas Siang : Beras putih giling : 100 gr = 1 gelas Lauk hewani : 50 gr = 1 potong sedang Lauk nabati : 100 gr = 1 buah Sayuran : 100 gr = 1 gelas Buah : 100 gr = 1 potong Minyak : 5 gr = ½ sdm Malam : Beras putih giling : 75 gr = ¾ gelas Lauk hewani : 50 gr = 1 potong sedang Lauk nabati : 50 gr = 2 potong sedang Sayuran : 100 gr = 1 gelas Buah : 100 gr = 1 potong sedang Minyak : 5 gr = ½ sdm
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Monitoring Perkembangan Status Gizi Saat awal melakukan pengamatan, dapat
diketahui bahwa pasien memiliki status gizi yang kurang. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan IMT pasien 17,99 kg/m2 yang masuk kategori status gizi kurus.
Selama melakukan pengamatan, dapat dilihat bahwa keadaan pasien sudah mulai membaik. Tapi berat badan pasien belum berubah.
4.2 Monitoring Data Klinis
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama 5 hari, dapat dilihat bahwa keadaan pasien sudah mulai membaik. Hal ini ditandai dengan napas pasien yang sudah terasa tidak sesak lagi. Dan dapat dilihat juga bahwa tekanan darah pasien sudah mulai normal.
Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Normal16 Juni 2011
17 Juni 2011
18 Juni 2011
19 Juni 2011
20 Juni 2011
Tekanan darah 180/100 mmHg
160/110 mmHg
120/70 mmHg
100/80 mmHg
110/80 mmHg
110/70-140/90 mmHg
Keadaan umum Lemah Lemah Lemah Lemah Lemah Baik
Napas Napas pasien masih sesak Sesak sudah berkurang Tidak sesak
4.3 Monitoring Data LaboratoriumTabel 4.3
Data Laboratorium Pasien
Ket: data laboratorium pasien tanggal 20 Juni 2011
Berdasarkan hasil laboratorium diatas, dapat dilihat bahwa kadar glukosa darah pasien sudah mulai normal. Hal ini terjadi karena pasien patuh dengan diet yang diberikan oleh ahli gizi dan pasien memiliki keinginan yang kuat untuk sembuh. Selain itu juga didukung oleh obat-obatan yang diminum oleh pasien
PemeriksaanSebelumny
a Hasil Normal Keterangan
Glukosa Sewaktu 232 mg/dl 183 mg/dl <200 mg/dl Normal
Glukosa Puasa 192 mg/dl 114 mg/dl <125 mg/dl Normal
4.4 Monitoring Intake Zat Gizi PasienIntake Zat Gizi Dari Rumah Sakit
Dari hasil pengamatan selama 5 hari, Pasien diberikan diet BBRG2 Dengan kalori 1897.5 Kkal, protein 43.2 gr, lemak 42.17 gr, dan 336.3 gr. Dari hasil pengamatan asupan pasien sudah mulai meningkat namun belum mendekati kebutuhannya.
Zat Gizi
Hari Monitoring
Kebutuhan
Hari-1 % Hari-2 % Hari-3 % Hari-4 % Hari-5 %
Kalori 1470,4 87 1298,4 77 1198,3 71 1311,4 77 1537,2 91 1700 kkal
Protein 37,5 87 29,7 69 28,4 66 31,2 72 39,6 92 42,11 gr
Lemak 29,6 84 26,4 75 24,7 70 25,8 73 30.4 86 37,43 gr
KH 263,5 87 235,5 78 215,6 71 238,6 79 276,3 91 294,765 gr
Na 135,7 - 102,5 - 97,4 - 105,8 - 143,9 - 300 mg
4.5 Perkembangan Penyakit Penderita
Setelah dilakukan pengamatan beberapa hari, keadaan pasien semakin membaik setelah diberikan diet dan pemberian obat pada pasien yang dapat dilihat dari keadaan umum pasien dan beberapa keluhan pasien sudah berkurang, dengan infus berupa cairan RL (ringer laktat) yang masih dipasang. Tekanan darah pasien sudah mulai normal pada hari ketiga pengamatan. Selain itu, sesak napas pasien juga sudah mulai berkurang.
4.6 Perkembangan Diet penderita Pelaksanaan diet pasien selama 5 hari study kasus
dilakukan, berdasarkan kebutuhan pasien dengan keadaan pasien yang memiliki status gizi kurus, pasien diberikan diet BB RG2 DM 1700 kal selama 5 hari pengamatan. Diet ini tidak berubah karena setelah ditanyakan kepada pasien, pasien mengatakan bahwa pasien memang biasanya mengkonsumsi makanan dengan tekstur lunak.
Pada hari pertama study kasus makanan yang diberikan pada pasien tidak dimakan habis. Pada hari kedua sampai hari kelima pelaksanaan study kasus, pasien sudah banyak mengkonsumsi makanan yang diberikan oleh rumah sakit dengan diet yang telah ditentukan oleh ahli gizi, tanpa tambahan makanan dari luar.
Pasien juga telah diberikan konsultasi. Konsultasi dilakukan setiap waktu mengantar makanan ke pasien. Konsultasi yang diberikan tentang pengaturan makan untuk pasien dan memberikan motivasi pada pasien untuk mematuhi diet yang telah diberikan.
Selain itu, untuk diet rendah garam II hanya berlaku pada saat pasien masuk rumah sakit serta hari kedua pengamatan. Hal ini dikarenakan tekanan darah pasien cenderung normal setelah hari ketiga pengamatan. Tapi pasien masih tetap diberikan diet rendah garam. Hal ini dilakukan karena peneliti ingin memberikan peningkatan diet secara bertahap.
BAB VPENUTUP
5.1 Kesimpulan Pasien dirawat diruang perawatan jantung karena dengan keluhan sesak
napas dan infeksi pada jari kaki.
Pasien diberi diet Rendah Garam 2 DM 1700 kal dengan pemberian 3 kali makanan pokok.
Selain itu, pada saat masuk rumah sakit tekanan darah pasien juga diatas normal.
Pasien diberikan cairan infus berupa ringer laktat selama 5 hari pengamatan dan pada hari ketiga pasien juga diberi oksigen karena pasien mengalami sesak napas.
Keadaan umum pasien sudah mulai membaik, ditandai dengan sudah berkurangnya keluhan dari pasien dan nafsu makan yang sudah membaik serta dari keadaan fisik pasien yang sudah membaik.
Saran
Diharapkan kepada keluarga pasien dapat menerapkan diit yang diberikan selama masa perawatan dan setelah pasien pulang kerumah.
Diharapkan kepada keluarga pasien untuk memotivasi pasien untuk menerapkan diet yang telah ditetapkan.
Pasien hendaknya diingatkan mematuhi diit yang diberikan dan pasien dapat memahami tentang pentingnya diit tersebut bagi kesehatan pasien.
Pasien dapat mematuhi jadwal makan, jumlah makanan sesuai kebutuhan dan jenis bahan makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan oleh pasien sesuai dengan penyakit yang diderita oleh pasien.