PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan...

124
UJI EFEK ANTIINFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK ETANOL DAUN MAJAPAIT (Crescentia cujete L.) PADA EDEMA KULIT PUNGGUNG MENCIT GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh : Monika Febrianti NIM : 128114077 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

UJI EFEK ANTIINFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK ETANOL DAUN

MAJAPAIT (Crescentia cujete L.) PADA EDEMA KULIT PUNGGUNG

MENCIT GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Monika Febrianti

NIM : 128114077

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

i

UJI EFEK ANTIINFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK ETANOL DAUN

MAJAPAIT (Crescentia cujete L.) PADA EDEMA KULIT PUNGGUNG

MENCIT GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Monika Febrianti

NIM : 128114077

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Every Expert Started From A Beginner” (Anonim)

Whatever you do, work at it with all your heart, as working

for the Lord.

(Colossians 3:23)

Kupersembahkan skripsi ini untuk :

Kemuliaan Tuhan Yesus Kristus

Ibu-Bapakku, ungkapan rasa hormat dan baktiku

Para sahabat dan Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

v

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat, rahmat, dan kurnia-Nya yang telah dilimpahkan, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Uji Efek Antiinflamasi Topikal

Ekstrak Etanol Daun Majapait (Crescentia cujete L.) pada Edema Kulit Punggung

Mencit Galur Swiss Terinduksi Karagenin”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh

gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Penyusunan skripsi telah banyak melibatkan berbagai pihak baik

langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis

ingin menyampaikan terimakasih kepada :

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu drh. Sitarina Widyarini, MP. PhD., selaku pembimbing utama atas segala

kesabaran dan waktu untuk selalu memotivasi, membimbing, mendukung, dan

membantu penulisan dari awal hingga selesainya skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. C.J. Soegihardjo, Apt. selaku dosen pembimbing kedua atas

segala kesabaran untuk membimbing dan membantu penulis dalam menyusun

skripsi ini.

4. Staf laboratorium, Bapak Heru Purwanto, Mas Kayatno, serta laboran lainnya

yang telah membimbing dan membantu penulis dalam penelitian di

laboratorium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

vi

5. Kedua orang tua, Antonius Pawi dan Elisabet Elis yang selalu memberi

motivasi, menjadi semangat dan kekuatan bagi saya, serta selalu mendukung

saya dalam bentuk doa dan kasih sayang sehingga penulis bisa menyelesaikan

skripsi ini.

6. Saudara-saudaraku, Anastasia Eva dan Andreas Saputra yang selalu

memberikan doa dan semangat kepada penulis.

7. Nicolaus Pramudya yang selalu menjadi motivasi dan penyemangat penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan dalam penelitian : Dui Sostales, F.X. Rury

Henggar, Kathrin Cinthika, Sinta Atmi Utami, dan Farra Ayu Efrianti atas

kebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini

berlangsung.

9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca, Ope, Iwat, Putri, dan Nonik yang selama

ini sebagai tempat untuk berbagi canda, tawa, senang, dan sedih. Terimakasih

untuk semangatnya.

10. Teman-teman FKK A angkatan 2012 atas kebersamaan selama ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang turut

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka

penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang membangun yang

dapat membuat karya ini menjadi lebih baik. Penulis mohon maaf atas segala

kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam laporan akhir skripsi ini. Akhir

kata, penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

vii

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang

kefarmasian.

Yogyakarta, 3 Desember 2015

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

viii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah

ini, maka saya bersedia menaggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 2 Desember 2015

Penulis

Monika Febriant

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Monika Febrianti

Nomor Mahasiswa : 128114077

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “UJI EFEK

ANTIINFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK ETANOL DAUN MAJAPAIT

(Crescentia cujete L.) PADA EDEMA KULIT PUNGGUNG MENCIT

GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN” beserta perangkat yang

diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media

lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 27 Januari 2016

Yang menyatakan,

Monika Febrianti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................ iv

PRAKATA ......................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ viii

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xv

INTISARI ........................................................................................... xvi

ABSTRACT ......................................................................................... xvii

BAB I. PENGANTAR ....................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

1. Rumusan Masalah ..................................................................... 4

2. Keaslian Penelitian .................................................................... 4

3. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5

B. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA................................................ 7

A. Tanaman Crescentia cujete L. ....................................................... 7

1. Taksonomi Tanaman ................................................................. 7

2. Sinonim ..................................................................................... 8

3. Nama Daerah ............................................................................. 8

4. Penyebaran ................................................................................ 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

xi

5. Morfologi ................................................................................... 9

6. Kegunaan ................................................................................... 9

B. Flavonoid ....................................................................................... 10

C. Metode Penyarian .......................................................................... 12

D. Kulit ............................................................................................... 14

E. Inflamasi ........................................................................................ 17

1. Definisi ...................................................................................... 17

2. Gejala ......................................................................................... 18

3. Mekanisme Inflamasi ................................................................ 20

F. Obat Antiinflamasi ......................................................................... 25

G. Mekanisme Obat Antiinflamasi .................................................... 26

1. Kortikosteroid ............................................................................ 26

2. OAINS ....................................................................................... 27

H. Metode Pengujian Antiinflamasi ................................................... 29

I. Radikal Bebas dan Antioksidan ...................................................... 32

J. Karagenin........................................................................................ 36

K. Hidrokortison Asetat ..................................................................... 38

L. Biocream®

...................................................................................... 39

M. Landasan Teori ............................................................................. 39

N. Hipotesis ........................................................................................ 41

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ......................................... 42

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................... 42

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................... 42

C. Bahan Penelitian ............................................................................ 45

D. Alat Penelitian dan Instrumen Penelitian ...................................... 46

E. Tata Cara Penelitian ....................................................................... 47

F. Tata Cara Analisis Hasil ................................................................ 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

xii

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................... 53

A. Hasil Determinasi Tanaman .......................................................... 53

B. Ekstraksi Etanol Daun Crescentia cujete L. .................................. 53

C. Penguian Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Daun

Crescentia cujete ........................................................................... 55

D. Uji Pendahuluan ............................................................................ 57

E. Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Daun C.cujete ........... 58

F. Hasil Pengujian Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Daun

C.cujete .......................................................................................... 63

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ 71

A. Kesimpulan ................................................................................... 71

B. Saran .............................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 72

LAMPIRAN ....................................................................................... 77

BIOGRAFI ......................................................................................... 106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Nilai rata-rata AUC total masing-maisng kelompok

perlakuan ......................................................................... 64

Tabel II. Rata-rata persen (%) penghambatan inflamasi pada

setiap kelompok perlakuan beserta kontrol dengan

hasil uji Mann-Whitney ................................................... 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Tanaman dan daun Crescenti cujete................................ 7

Gambar 2. Struktur lapisan kulit ....................................................... 16

Gambar 3. Mekanisme kortikosteroid dan antiinflamasi nonsteroid

sebagai antiinflamasi ....................................................... 29

Gambar 4. Patologi radical oxidative stress (ROS) menyebabkan

kerusakan sel ................................................................... 36

Gambar 5. Pengukuran edema setiap 1 jam hingga 6 jam dari

berbagai konsentrasi karagenin secara subkutan ............. 57

Gambar 6. Kurva rata-rata selisih tebal lipat kulit punggung

mencit dari waktu pengukuran 1 jam hingga 6 jam ........ 60

Gambar 7. Diagram batang rata-rata persen (%) penghambatan

Inflamasi pada tiap kelompok perlakuan ........................ 67

Gambar 8. Serbuk daun C.cujete beserta ekstrak etanol C.cujete ..... 78

Gambar 9. Ekstrak kental etanol daun C.cujete .............................. 78

Gambar 10. Ekstrak yang dilarutkan dalam basis biocream®

............ 78

Gambar 11. Mencit betina galur Swiss .............................................. 79

Gambar 12. Kulit punggung mencit setelah injeksi karagenin .......... 79

Gambar 13. Cara pengukuran edema ................................................. 79

Gambar 14. Karagenin sebagai kontrol negatif.................................. 80

Gambar 15. Hidrokortison asetat 2,5% sebagai kontrol positif ......... 80

Gambar 16. Biocream® sebagai kontrol biocream

® ........................... 80

Gambar 17. Alat spuit injeksi............................................................. 81

Gambar 18. Jangka sorong digital ...................................................... 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Serbuk daun C.cujete sebagai ekstrak etanol

C.cujete ....................................................................... 78

Lampiran 2. Hewan uji yang digunakan beserta cara pengukuran

edema .......................................................................... 79

Lampiran 3. Kontrol yang digunakan dalam penelitian, alat spuit

injeksi, beserta jangka sorong digital ......................... 80

Lampiran 4. Surat determinasi tanaman C.cujete ........................... 82

Lampiran 5. Data perhitungan AUC tebal lipat kulit punggung

Mencit ......................................................................... 83

Lampiran 6. Hasil perhitungan Area Under Curve (AUC) ............. 85

Lampiran 7. Data perhitungan persen penghambatan inflamasi ..... 89

Lampiran 8. Perhitungan persen (%) penghambatan inflamasi ...... 91

Lampiran 9. Hasil uji normalitas dengan uji Shapiro-Wilk ............ 92

Lampiran 10. Hasil perhitungan rata-rata persen penghambatan

Inflamasi (%PI) pada masing-masing kelompok

Perlakuan .................................................................... 93

Lampiran 11. Hasil pengujian Kruskal-Wallis ................................. 96

Lampiran 12. Hasil pengujian Mann-Whitney ................................. 97

Lampiran 13. Surat Ethical Clirens .................................................. 105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

xvi

INTISARI

Tumbuhan Majapait (Crescentia cujete L.) merupakan salah satu

tanaman yang dapat berperan sebagai antiinflamasi. Dari penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya, senyawa flavonoid yang terkandung dalam daun majapait

memiliki aktifitas sebagai antiinflamasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

efek antiinflamasi topikal, konsentrasi optimum, dan mengetahui persen (%)

penghambatan inflamasi dari ekstrak etanol daun C.cujete pada mencit betina

galur Swiss menggunakan metode Inflammation-assosiated edema dengan

mengukur tebal lipat kulit punggung mencit.

Penelitian ini termasuk eksperimental murni dengan rancangan acak

lengkap pola searah. Tiga puluh ekor hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok

perlakuan, yaitu kelompok kontrol negatif karagenin 3%, kelompok kontrol

Biocream®, kelompok kontrol positif Hidrokortison Asetat

®, kelompok ektrak

etanol daun majapait 1,67; 2,5 dan 3,75% b/b. Senyawa uji dioleskan setelah

injeksi karagenin diberikan. Tebal lipatan kulit punggung mencit diukur tiap jam

selama 6 jam menggunakan jangka sorong digital kemudian dihitung selisih tebal

lipatan kulit punggung tiap mencit, nilai AUC dan persen penghambatan

inflamasi. Analisis data menggunakan uji Shapiro-Wilk kemudian dilanjutkan

analisis Kruskall-Wallis yang dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun C.cujete

memiliki efek antiinflamasi topikal. Konsentrasi optimum yang menunjukkan

efek antiinflamasi topikal sebesar 1,67%. Persen (%) penghambatan inflamasi dari

ekstrak etanol daun C.cujete pada konsentrasi 1,67; 2,5; dan 3,75% berturut-turut

adalah 83,78; 69,98; dan 78,83%.

Kata kunci : antiinflamasi, topikal, daun Crescentia cujete, ekstrak etanol,

Inflammation assosiated edema

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

xvii

ABSTRACT

Majapait (Crescentia cujete L.) is a plant that has pharmacological effect.

From the previous study, flavonoid in majapait leaf (Crescentia cujete L.) has

antiinflamation activity. The research purpose were to investigate topical anti-

inflammatory effect, optimum concentration, and find out the percent (%)

inhibition of inflammation of the ethanol extract of C.cujete leaves using

Inflammation-associated edema methods by measuring middorsal skinfold

thickness.

This research was purely experimental with completely randomized

design direction. Thirty mice were divided into six groups of five animals each.

Negatif control group (Karagenin 3%), positive group (Hidrokortison Asetat®

2.5%), Biocream® control group, and group of ethanol extract of C.cujete with a

consentration of 1.67; 2.5; and 3.75% b/b. The tested substance will be smeared

after the carrageenan was injected given. Middorsal skin fold thickness of mice

was measured every hour for 6 hours used digital Calipers and then calculated the

difference in middorsal skin fold thickness of each mice, AUC and percent

inhibition of inflammation. Analysis used the Shapiro-Wilk test, continued by

Kruskall-Wallis test and Mann-Whitey test.

The result showed that ethanol extract of C.cujete leaves has topical

antiinflammatory effect. Optimum concentration showed topical antiinflammatory

effect at 1.67%. Inhibiton percentages of the ethanol extract of C.cujete leaves at

concentration 1.67; 2.5; and 3.75% were 83.78; 69.98; and 78.83%.respectively.

Keyword : anti-inflammatory, topical, Crescentia cujete leaf, ethanol extract,

Inflammation-assosiated edema

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

1

BAB 1

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Inflamasi merupakan suatu respons protektif normal terhadap luka

jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang merusak, atau zat-zat

mikrobiologik (Mycek, 2001). Inflamasi dapat menyebabkan keadaan yang

menggelisahkan, akan tetapi inflamasi sebenarnya adalah suatu gejala yang

menguntungkan, yang hasilnya adalah netralisasi dan pembuangan agen

penyerang, penghancuran jaringan nekrotik, dan pembentukan keadaan yang

dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan (Price, 1984). Karena dipandang

merugikan, maka inflamasi memerlukan obat untuk mengendalikannya.

Obat antiinflamasi dibagi dalam dua golongan, yaitu golongan

kortikosteroid dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Kortikosteroid sebagai

antiinflamasi dengan menghambat fosfolipase A2, sedangkan OAINS dengan cara

inhibisi sintesis prostaglandin (Neal, 2005). Akan tetapi, inhibisi sintesis

prostaglandin sering menyebabkan gangguan gastrointestinal sehingga cara

mengatasi masalah ini dengan mengubah jalur pemberian dari per oral menjadi

topikal.

Pemberian sediaan secara topikal bertujuan untuk menghasilkan efek

lokal bukan sistemik (Syamsuni, 2005). Apabila dibandingkan dengan sediaan

topikal, efek lokal dari sediaan topikal ini lebih menguntungkan karena obat cepat

menimbulkan efek sebab obat langsung dioleskan pada daerah yang mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

2

inflamasi. Selain itu, meminimalkan terjadinya efek samping seperti yang

ditimbulkan pada penggunaan obat inflamasi secara oral karena obat tidak

melewati first pass metabolism di hati.

Sejalan dengan tren „back to nature‟ yang berkembang pada masyarakat

saat ini, penggunaan berbagai tumbuhan serta bahan alam lainnya sebagai

alternatif obat terus berkembang semakin besar, baik untuk pengobatan suatu

penyakit maupun pemeliharaan kesehatan. Oleh karena itu, muncul banyak

penelitian untuk mengembangkan bahan-bahan alam sebagai obat, salah satunya

obat anti inflamasi. Tanaman yang dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan

pengobatan seperti pengobatan inflamasi, yaitu daun majapait (Crescentia cujete)

(Wasito, 2011).

Ugbabe, Ayodele, Ajoku, Kunle, Kolo, dan Okogun (2010) melaporkan

bahwa kandungan fitokimia dari ekstrak daun C.cujete menunjukkan adanya

kandungan flavonoid. Flavonoid berfungsi sebagai antiinflamasi dengan cara

menghambat enzim siklooksigenase dan lipooksigenase yang dapat memberi

harapan untuk pengobatan gejala peradangan dan alergi. Selain menunjukkan

adanya kandungan flavonoid, daun C.cujete juga menunjukkan kandungan

fitokimia lain seperti adanya kandungan fenolik, saponin, tanin, dan terpenoid.

Parvin, Das, Jahan, Akhter, Nahar, dan Islam (2015) juga melaporkan

bahwa senyawa aktif dari ekstrak etanol daun C.cujete yang bersifat sebagai anti

inflamasi adalah senyawa fenolik seperti tanin dan flavonoid, dimana flavonoid

seperti quercetin diketahui efektif mengatasi inflamasi akut. Flavonoid

bertanggung jawab sebagai antiinflamasi karena memiliki aktivitas menghambat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

3

pelepasan enzim fosfolipase A2 sehingga asam arakhidonat tidak akan dilepaskan.

Apabila asam arakhidonat tidak terbentuk maka akan menghambat sintesis

prostaglandin, suatu senyawa mediator inflamasi.

Kusuma, Sulistyo, Susanti, dan Sabikis (2014) melaporkan bahwa

ekstrak etanol 96% daun C.cujete dengan dosis 40, 60, dan 80% secara in vivo

memiliki aktifitas antiinflamasi yang dibuktikan dengan kemampuan ekstrak

etanol daun C.cujete dalam menghentikan pendarahan luar dengan mekanisme

membentuk bekuan buatan pada luka. Selain itu mekanisme lain dalam

menghentikan pendarahan luar diduga melalui flavonoid dan tanin yang

dikandung oleh daun C.cujete yang berperan dalam penghambatan sintesis lokal

dan produksi dari prostaglandin I2 vasodilatasi (prostasiklin) sehingga

menyebabkan proses kontraksi luka (vasokonstriksi) menjadi lebih cepat.

Das, Islam, Jahan, Khan, dan Parvin (2014) melaporkan bahwa

kandungan fitokimia dari ekstrak etanol daun C.cujete ditemukan adanya

kandungan fitokimia berupa steroid, saponin, tanin, glikosida, terpenoid, dan

flavonoid yang memperlihatkan kemampuan sebagai antioksidan dengan

memperlihatkan adanya aktivitas penangkapan radikal terhadap DPPH yang

diduga akan menghambat pembentukan mediator inflamasi, yaitu prostaglandin

sehingga bisa menghambat timbulnya rasa nyeri. Kemampuan ekstrak daun

C.cujete sebagai anti inflamasi diduga berkaitan erat dengan kandungan fitokimia

dalam tanaman tersebut. Oleh karena itu, pada penelitian dilakukan pemberian

ekstrak etanol daun C.cujete secara topikal pada mencit yang terinduksi karagenin

3% subkutan untuk melihat apakah ekstrak etanol daun C.cujete dapat melindungi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

4

kulit mencit dari inflamasi dilihat dari pengurangan edema (inflammation

associated edema) pada lipat kulit punggung mencit.

1. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, rumusan permasalahan

yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Apakah ekstrak etanol daun Crescentia cujete memiliki efek

antiinflamasi topikal pada mencit betina galur Swiss terinduksi

karagenin?

b. Berapakah konsentrasi optimum ekstrak etanol daun Crescentia cujete

yang menunjukkan efek antiinflamasi topikal pada mencit betina galur

Swiss terinduksi karagenin?

c. Berapa persen (%) penghambatan inflamasi ekstrak etanol daun

Crescentia cujete pada mencit betina galur Swiss terinduksi

karagenin?

2. Keaslian penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh Ugbabe, dkk., (2010) melaporkan bahwa

kandungan fitokimia dari C.cujete menunjukkan adanya kandungan flavonoid.

Flavonoid berfungsi sebagai antiinflamasi dengan cara menghambat enzim

siklooksigenase dan lipooksigenase. Selain menunjukkan adanya kandungan

flavonoid, daun C.cujete juga menunjukkan kandungan fitokimia lain seperti

adanya kandungan fenolik, saponin, tanin, dan terpenoid.

Penelitian yang dilakukan oleh Parvin, dkk., (2015) melaporkan bahwa

senyawa aktif dari ekstrak daun C.cujete yang bersifat sebagai antiinflamasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

5

adalah senyawa fenolik, tanin dan flavonoid. Senyawa aktif ini bertindak sebagai

antiinflamasi dengan menghambat pelepasan enzim fosfolipase A2 sehingga

menghambat sintesis prostaglandin yang merupakan mediator inflamasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Kusuma, dkk., (2014) melaporkan bahwa

ekstrak etanol 96% daun C.cujete dengan dosis 40%, 60%, dan 80% secara in

vivo memiliki aktifitas antiinflamasi yang dibuktikan dengan kemampuan ekstrak

etanol daun C.cujete dalam menghentikan pendarahan luar sehingga dapat

memperpendek waktu pendarahan ketika terjadi luka karena adanya kandungan

flavonoid dan tanin pada ekstrak etanol daun C.cujete.

Penelitian yang dilakukan oleh Das, dkk., (2014) melaporkan bahwa

ekstrak etanol daun C.cujete ditemukan adanya kandungan fitokimia berupa

steroid, saponin, tanin, glikosida, terpenoid, dan flavonoid yang memperlihatkan

adanya aktivitas penangkapan radikal terhadap DPPH.

Sejauh pengamatan penulis, penelitian tentang efek antiinflamasi topikal

ekstrak etanol daun Crescentia cujete pada mencit yang dilihat dari pengurangan

edema (inflammation associated edema) pada lipat kulit punggung mencit setelah

diinjeksikan karagenin secara subkutan belum pernah dilaporkan.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan terutama di bidang kefarmasian terkait

informasi tentang penggunaan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai

antiinflamasi topikal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

6

b. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi kepada masyarakat tentang penggunaan ekstrak etanol daun Crescentia

cujete sebagai antiinflamasi topikal.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum. Untuk mengetahui efek antiinflamasi ekstrak etanol daun

Crescentia cujete.

2. Tujuan khusus.

a. Untuk mengetahui efek antiinflamasi topikal ekstrak etanol daun Crescentia

cujete pada mencit betina galur Swiss terinduksi karagenin.

b. Untuk mengetahui konsentrasi optimum ekstrak etanol daun Crescentia

cujete yang menunjukkan efek antiinflamasi topikal pada mencit betina

galur Swiss terinduksi karagenin.

c. Untuk mengetahui persen (%) penghambatan inflamasi ekstrak etanol daun

Crescentia cujete pada mencit betina galur Swiss terinduksi karagenin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Tanaman Crescentia cujete L.

Gambar 1. Tanaman dan daun Crescentia cujete (Direktorat BPTH, 2012).

1. Taksonomi tanaman

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Subdivisi : Angiospermae (Tumbuhan berbiji tertutup)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Scrophulariales

Famili : Bignoniaceae

Genus : Crescentia

Spesies : Crescentia cujete L. (Anonim a, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

8

2. Sinonim

Crescentia acuminata Kunth, C. Arborea Raf., C. Cuneifolia Gardner, C.

Fasciculata Miers, C. Plectantha Miers, C. Pumila Raf., dan C. Spathulata Miers

(Anonim b, 2014).

3. Nama daerah

Melayu : Tabu kayu

Jawa : Berenuk

Makasar : Bila balanda

Ternate : Buah no

Indonesia : Majapait (Direktorat BPTH, 2012).

.

4. Penyebaran

Tanaman Crescentia cujete (Gambar 1) adalah tanaman asli daerah tropis

dan daerah subtropis Amerika. Tempat asal tanaman ini tidak pasti karena

tanaman ini telah dibudidayakan di Yucatan Peninsula sejak zaman pra-Hispanik.

Spesies ini tumbuh secara alami di pulau-pulau Karibia dan Meksiko melalui

Amerika Tengah ke wilayah utara Amerika Selatan (Krishen, 2006). Tanaman ini

dapat hidup dengan baik di tempat-tempat yang terbuka dan terkena sinar

matahari langsung, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, yakni pada

ketinggian 1 sampai 14 m di atas permukaan laut. Ditanam di tempat yang agak

ternaung atau sedikit terlindungi pun masih dapat juga berbunga dan berbuah.

Untuk mendapatkan tanaman yang sehat, media tanam atau lahan yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

9

ditanami harus subur, gembur, dan drainase diatur dengan baik (Direktorat BPTH,

2012).

5. Morfologi

Tanaman majapait (C. cujete L.) merupakan pohon perdu yang tingginya

dapat mencapai 8 m. Daun dalam berkas berbentuk solet, panjangnya 10-20 cm.

Daunnya tunggal, tetapi tidak berbagi menyirip rangkap sampai bercangap

menyirip rangkap. Bunganya adalah bunga tunggal atau dalam berkas yang terdiri

dari 2-3 bunga, yang muncul pada batang dan cabang, bertangkai, menggantung,

panjang lebih kurang 5 cm, berwarna kuning kehijau-hijauan dengan urat

berwarna merah. Kelopak bunga mula-mula menutup, kemudian terbelah

berbentuk upih atau berbentuk 2-3 taju yang sampai pangkal tidak beraturan,

panjang lebih kurang 1 cm. Tabung mahkota bunga membengkok, berbentuk

lonceng, berperut dengan lipatan melintang. Benangsari berjumlah 4, dua

diantaranya panjang, terdapat sisa-sisa benangsari yang ke-5. Buahnya berbentuk

bola, licin, berwarna hijau mengkilat, kulit buah berkayu, keras, diameter 25 cm.

Setiap buah berbiji banyak, bentuk biji pipih, terdapat dalam daging buah yang

lumat (Steenis, 1992).

6. Kegunaan

Tanaman Crescentia cujete L. atau lebih dikenal dengan nama berenuk

biasanya dimanfaatkan untuk bahan kerajinan terutama bagian buahnya. Selain

itu, secara tradisional tanaman ini sering digunakan untuk mengobati luka baru,

bengkak, diuretik, obat pencahar, penurun panas, membersihkan luka,

ekspektoran, dan untuk pengobatan sakit kepala. Di Indonesia sendiri terutama di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

10

daerah Sumatera, masyarakat sering menggunakan perasan daun berenuk dan

tumbukannya untuk mengobati dan menutup luka (Kusuma, 2014).

Buah C.cujete digunakan untuk tempat air dan gayung, daunnya sebagai

pakan ternak, tanaman hias taman. Daun C.cujete berkhasiat sebagai obat luka

baru dan daging buahnya untuk urus-urus. Untuk obat luka baru dipakai + 10 g

daun C.cujete, dicuci dan ditumbuk sampai halus, ditempelkan pada bagian yang

luka dan dibalut dengan kain bersih (Direktorat BPTH, 2012).

B. Flavonoid

Flavonoid sering pula disebut bioflavonoid, merupakan kelompok

pigmen tanaman yang memberikan perlindungan terhadap serangan radikal bebas

yang merusak. Flavonoid merupakan komponen fenol, yaitu bioaktif yang akan

mengubah reaksi tubuh terhadap senyawa lain, seperti allergen, virus, dan zat

karsinogen (Wirakusumah, 2007). Flavonoid adalah golongan senyawa polifenol

yang diketahui memiliki sifat sebagai penangkap radikal bebas, penghambat

enzim hidrolisis dan oksidatif, dan bekerja sebagai antiinflamasi (Pourmourad,

2006).

Mekanisme flavonoid dalam menghambat proses terjadinya inflamasi

melalui dua cara, yaitu dengan menghambat permeabilitas kapiler dan

menghambat metabolisme asam arakidonat dan sekresi enzim lisosom dari sel

neutrophil dan sel endothelial. Terjadinya kerusakan pembuluh darah kapiler

akibat radang menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler, sehingga darah

(terutama plasma darah) akan keluar dari kapiler jaringan, diikuti dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

11

terjadinya respon inflamasi. Flavonoid terutama bekerja pada endothelium

mikrovaskular untuk mengurangi terjadinya hipermeabilitas dan radang. Beberapa

senyawa flavonoid dapat menghambat pelepasan asam arakhidonat dan sekresi

enzim lisosom dari membran dengan jalan memblok jalur siklooksigenase.

Penghambatan jalur siklooksigenase dapat menimbulkan pengaruh lebih luas

karena reaksi siklooksigenase merupakan langkah pertama pada jalur yang

menuju ke hormon eikosanoid seperti prostaglandin dan tromboksan ( Fitriyani,

2011).

Mekanisme antiinflamasi lain yang dilakukan oleh flavonoid dapat

melalui beberapa jalur, antara lain melalui penghambatan aktivitas enzim COX

dan atau lipooksigenase, dimana penghambatan ini secara langsung juga

menyebabkan penghambatan biosintesis eikosanoid dan leukotrien yang

merupakan produk akhir dari jalur COX dan lipooksigenase. Kemudian melalui

penghambatan akumulasi leukosit di daerah inflamasi. Pada kondisi normal

leukosit bergerak bebas sepanjang dinding endotel. Selama inflamasi, berbagai

mediator turunan endotel dan faktor komplemen mungkin menyebabkan adhesi

leukosit ke dinding endotel sehingga menyebabkan leukosit menjadi immobile dan

menstimulasi degranulasi neutrofil. Pemberian flavonoid dapat menurunkan

jumlah leukosit immobile dan mengurangi aktivasi komplemen sehingga

menurunkan adhesi leukosit ke endotel dan mengakibatkan penurunan respon

inflamasi tubuh. Mekanisme selanjutnya, yaitu melalui penghambatan degranulasi

neutrofil sehingga secara langsung mengurangi pelepasan asam arakhidonat oleh

neutrofil. Selanjutnya, mekanisme antiinflamasi oleh flavonoid yaitu sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

12

penstabil Reactive Oxygen Species (ROS). Efek flavonoid sebagai antioksidan

secara tidak langsung juga mendukung efek antiinflamasi flavonoid. Adanya

radikal bebas dapat menarik berbagai mediator inflamasi, disini flavonoid dapat

menstabilkan Reactive Oxygen Species (ROS) dengan bereaksi dengan senyawa

reaktif dari radikal sehingga radikal menjadi inaktif (Hidayati, 2008).

C. Metode Penyarian

Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi

senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani dengan menggunakan

pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan

massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian rupa hingga memenuhi

baku yang telah ditetapkan. Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua

komponen kimia yang terdapat dalam simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada

perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut dimana perpindahan

mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut

(Badan POM RI, 2005).

Proses penarikan zat aktif dalam simplisia nabati atau hewani dapat

dilakukan dengan metode maserasi, infundasi, dekoksi, perkolasi, maupun

pemerasan simplisia segar. Pemilihan metode dan jenis penyari yang digunakan

tergantung dari zat aktif yang akan disari (Badan POM RI, 2013).

Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan

pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada suhu ruangan

(kamar). Maserasi bertujuan untuk menarik zat-zat berkhasiat yang tahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

13

pemanasan maupun yang tidak tahan pemanasan. Secara teknologi maserasi

termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian konsentrasi pada

kesetimbangan (Depkes RI, 2000). Prinsip ekstraksi dari metode maserasi adalah

adanya gerak kinetik dari pelarut pada suhu ruangan walaupun tanpa adanya

pengocokan. Pengocokan dilakukan untuk mempercepat perpindahan zat dari sel

tanaman ke dalam pelarut (Hamdani, 2013).

Maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan

penyari. Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga

sel yang mengandung zat aktif, kemudian zat aktif akan larut dan karena adanya

perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel,

maka larutan yang terpekat didesak keluar. Peristiwa tersebut berulang sehingga

terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel

(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1986). Selama proses maserasi

(biasanya berkisar 2-14 hari) dilakukan pengadukan atau pengocokan dan

penggantian pelarut setiap hari. Pengocokan memungkinkan pelarut segar

mengalir berulang-ulang masuk ke seluruh permukaan simplisia yang sudah halus.

Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan. Maserasi biasanya

dilakukan pada temperatur 150-20

0C dalam waktu 3 hari sampai bahan-bahan

yang larut melarut (Ansel, 1989).

Metode maserasi digunakan untuk simplisia kering dan penyarian

simplisia yang mengandung zat aktif yang mudah larut dalam cairan penyari, serta

tidak mengandung zat yang mudah mengembang dalam cairan penyari. Cairan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

14

penyari yang digunakan dapat berupa air, etanol, metanol atau pelarut lain (Badan

POM RI, 2013).

Keuntungan dari maserasi adalah dalam pengerjaannya lebih mudah,

sederhana, dan peralatannya lebih murah. Sedangkan kekurangannya adalah

waktu yang dibutuhkan untuk mengekstraksi bahan cukup lama, penyarian kurang

sempurna, serta pelarut yang digunakan jumlahnya banyak jika harus dilakukan

remaserasi (Badan POM RI, 2013).

D. Kulit

Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutupi seluruh tubuh dan

melindungi tubuh dari bahaya yang datang dari luar (Wibowo, 2005). Kulit

menutupi dan melindungi permukaan tubuh, serta bersambung dengan selaput

lendir yang melapisi rongga-rongga dan lubang-lubang masuk. Kulit yang di

dalamnya terdapat ujung saraf peraba mempunyai banyak fungsi, antara lain

membantu mengatur suhu dan mengendalikan hilangnya air dari tubuh dan

mempunyai sedikit kemampuan ekskretori, sekretori, dan absorpsi (Pearce, 2006).

Kulit memiliki fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam

gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah

mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus-menerus

(keratinisasi dan pelepasan sel-sel yang sudah mati), respirasi dan pengaturan

suhu tubuh, produksi sebum dan keringat, dan pembentukan pigmen melanin

untuk melindugi kulit dari bahaya sinar ultraviolet matahari, sebagai peraba dan

perasa, serta pertahanan terhadap tekanan dan infeksi dari luar (Latifah, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

15

Kulit memiliki kemampuan proteksi karena adanya lapisan lemak

subkutan, dermis, epidermis, dan adneksa kulit yang saling berkaitan satu sama

lainnya. Sebagai mekanisme pertahanan non spesifik, kulit bekerja sebagai barier

terhadap invasi mikroba, zat kimia, agen fisik, misalnya trauma ringan dan cahaya

ultraviolet, serta dehidrasi (Ross and Wilson, 2001).

Kulit melindungi bagian dalam tubuh dengan kemampuan proteksinya

terhadap trauma mekanik, misalnya tekanan, gesekan, dan tarikan diperankan oleh

serabut elastis yang terdapat pada dermis dan jaringan lemak subkutan. Lapisan

tanduk dan mantel lemak kulit menjaga kadar air tubuh dengan cara mencegah

masuknya air dari luar tubuh dan mencegah penguapan air, selain itu juga

berfungsi sebagai barrier terhadap racun dari luar. Proteksi terhadap

mikroorganisme lainnya berupa mantel asam kulit yang dapat mecegah

pertumbuhan bakteri di kulit (Latifah, 2007). Lapisan keratin merupakan barier

terhadap iritan dan zat sensitisasi, racun sistemik, dan mikroorganisme. Pigmen

kulit, melanin, dianggap dapat melindungi kulit terhadap kerusakan akibat efek

sinar ultraviolet dan regenerasi sel epidermis yang terjadi secara terus-menerus

yang menghalangi kolonisasi kuman dan jamur (Jeyaratnam, 2010).

Luas kulit pada manusia rata-rata ± 2 meter persegi, dengan berat 10 kg

jika dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak. Kulit terbagi atas dua lapisan

utama, yaitu epidermis atau kutikula, sebagai lapisan yang paling luar dan dermis

atau korium. Di bawah kulit terdapat subkutis atau jaringan lemak bawah kulit

(Latifah, 2007). Selain lapisan epidermis, dermis, dan subkutis, kulit juga

dilengkapi oleh rambut, kuku, dan kelenjar sebaseus yang dianggap sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

16

tambahan pada kulit (Pearce, 2006). Histologis lapisan kulit dapat dilihat pada

gambar 2.

Gambar 2. Struktur lapisan kulit: Lapisan epidermis dan dermis

(Brown, 2005).

Pada umumnya, sediaan topikal yang diaplikasikan pada kulit melewati

tiga bagian, yaitu permukaan kulit, stratum korneum yang berperan sebagai

reservoir bagi vehikulum tempat sejumlah unsur pada obat masih berhubungan

dengan permukaan kulit namun belum berpenetrasi, dan dermis. Zat aktif pada

sediaan topikal akan diserap oleh vaskular kulit pada dermis dan hipodermis

kemudian akan memberikan efek. Awalnya, sediaan topikal yang mengandung zat

aktif yang telah dioleskan akan melewati permukaan kulit dan tertahan pada

stratum korneum, maka sediaan topikal tersebut akan tertahan pada kulit

meskipun tergosok atau terkena pakaian (Yanhendri dan Yenny, 2012).

Absorbsi sediaan topikal secara umum terbagi menjadi tiga fase, yaitu:

Lag phase, dimana sediaan berada di permukaan kulit dan belum melewati

stratum korneum; Rising phase, saat dimana sebagian sediaan mulai masuk

melewati stratum korneum menuju lapisan dermis, dan Falling phase, merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

17

fase pelepasan zat aktif dari pembawanya dan terserap di pembuluh kapiler pada

dermis (Yanhendri dan Yenny, 2012).

E. Inflamasi

1. Definisi

Inflamasi merupakan respon fisiologis terhadap berbagai rangsangan

seperti infeksi dan cedera jaringan (Baratawidjaja, 2010). Ketika proses inflamasi

berlangsung, terjadi reaksi vaskular di mana cairan, elemen-elemen darah, sel

darah putih (leukosit), dan mediator kimia berkumpul pada tempat cedera jaringan

atau infeksi untuk mempersiapkan keadaan untuk perbaikan jaringan. Proses

inflamasi merupakan suatu mekanisme perlindungan di mana tubuh berusaha

untuk menetralisir dan membasmi agen-agen yang berbahaya pada tempat cedera

dan untuk mempersiapkan keadaan untuk perbaikan jaringan (Kee,1996).

Meskipun ada hubungan antara inflamasi dan infeksi, istilah-istilah ini

tidak boleh di anggap sama. Infeksi disebabkan oleh mikroorganisme dan

menyebabkan inflamasi, tetapi tidak semua inflamasi disebabkan oleh infeksi

(Kee,1996). Selama berlangsungnya fenomena inflamasi banyak mediator

kimiawi yang dilepaskan secara lokal antara lain histamin, 5-hidroksitriptamin

(5HT), faktor kemotaktik, bradikinin, leukotrien, autakoid lipid PAF (platelet

activating factor), dan prostaglandin (Tanu, 1972). Menurut waktunya, inflamasi

dibagi menjadi 2 yaitu inflamasi akut dan inflamasi kronis.

Inflamasi akut adalah respon cepat terhadap kerusakan sel, berlangsung

cepat (beberapa jam-hari) dan dipacu oleh sejumlah sebab seperti kerusakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

18

kimiawi dan termal serta infeksi (Baratawidjaja, 2010). Peradangan akut memiliki

tiga komponen utama, yaitu (1) dilatasi pada pembuluh darah dan peningkatan

aliran darah sehingga menyebabkan eritema dan hangat, (2) ekstravasasi dan

pengendapan cairan dan protein plasma yang menyebabkan terjadinya edema serta

(3) emigrasi dan akumulasi leukosit terutama neutrofil di tempat cedera. Pada

sebagian besar bentuk peradangan akut, neutrofil mendominasi infiltrat

peradangan selama 6 sampai 24 jam pertama kemudian digantikan oleh monosit

dalam 24 sampai 48 jam (Kumar, 2005). Penyebab inflamasi akut dapat berupa

benda asing yang masuk tubuh, invasi mikroorganisme, trauma, bahan kimia yang

berbahaya, faktor fisik dan alergi (Baratawidjaja, 2010).

Inflamasi kronis adalah radang atau inflamasi yang disebabkan oleh jejas

atau injury yang berlangsung beberapa minggu, bulan, atau bersifat menetap dan

merupakan kelanjutan dari radang akut. Inflamasi kronis disebut juga radang

proliferatif karena selalu diikuti dengan terjadinya proliferasi fibroblast atau

jaringan ikat (Sander,2003).

2. Gejala

Radang akut adalah respon segera dari tubuh terhadap cedera atau

kematian sel. Pada level makroskopik gejala reaksi radang akut yang dapat

diamati adalah :

a. Rubor (Kemerahan). Rubor biasanya merupakan hal pertama yang

terlihat di daerah yang mengalami proses peradangan. Waktu reaksi peradangan

dimulai maka arteriol yang mensuplai daerah itu melebar, sehingga darah yang

mengalir ke mikrosirkulasi lokal bertambah. Kapiler yang semula kosong atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

19

sebagian saja meregang dengan cepat terisi darah. Keadaan ini dinamakan

hiperemia atau kongesti yang menyebabkan warna merah lokal karena peradangan

akut. Timbulnya hiperemia pada awal reaksi peradangan diatur oleh tubuh, baik

secara neurogenik maupun secara kimia, melalui pengeluaran zat seperti histamin

(Price dan Wilson, 1984).

b. Calor (Panas). Calor terjadi bersamaan dengan rubor pada reaksi

peradangan akut. Sebenarnya calor atau panas hanya terjadi pada permukaan

tubuh, yang dalam keadaan normal lebih dingin dari 370C yaitu panas tubuh.

Daerah peradangan pada kulit lebih panas dari sekelilingnya sebab darah yang

disalurkan ke permukaan daerah yang terkena infeksi lebih banyak daripada

daerah yang normal. Fenomena panas lokal ini tidak terlihat pada daerah radang

yang jauh di dalam tubuh karena jaringan-jaringan tersebut sudah memiliki inti

370C, dan hiperemia lokal tidak menimbulkan perubahan (Price dan Wilson,

1984).

c. Tumor (Pembengkakan). Tumor atau pembengkakan merupakan segi

paling mencolok dari peradangan akut. Pembengkakan ditimbulkan oleh

pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan interstisial. Cairan

dan sel yang tertimbun dalam daerah peradangan disebut eksudat. Pada keadaan

dini reaksi peradangan sebagian besar eksudat adalah cair, seperti yang terjadi

pada lepuhan akibat luka bakar ringan. Kemudian sel-sel darah putih atau leukosit

meninggalkan aliran darah dan tertimbun sebagai bagian dari eksudat (Price dan

Wilson, 1984).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

20

d. Dolor (Nyeri). Rasa sakit atau dolor dapat dihasilkan dari berbagai

cara. Perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu dapat merangsang

ujung-ujung saraf. Hal yang sama, pengeluaran zat kimia tertentu seperti histamin

atau zat kimia bioaktif lainnya dapat merangsang saraf. Selain itu, pembengkakan

jaringan yang meradang mengakibatkan peningkatan tekanan lokal yang tanpa

diragukan lagi dapat menimbulkan rasa sakit (Price dan Wilson, 1984).

e. Functio laesa (Perubahan Fungsi). Functio laesa atau perubahan fungsi

merupakan berkurangnya fungsi dari organ yang mengalami peradangan, akibat

terbentuknya metabolit-metabolit yang merugikan oleh sel-sel yang mengalami

trauma dan peningkatan temperatur di daerah peradangan untuk reaksi biokimia

sehingga fungsi organ menurun (Sander, 2003).

3. Mekanisme inflamasi

Kejadian tingkat molekular atau selular pada inflamasi adalah

vasodilatasi, peningkatan permeabilitas vaskular dan infiltrasi selular. Hal-hal

tersebut disebabkan berbagai mediator kimia yang disebarluaskan ke seluruh

tubuh dalam bentuk aktif atau tidak aktif (Baratawidjaja, 2010). Mediator kimia

yang dilepaskan ketika terjadi peradangan seperti histamin, serotonin, enzim

lisosom, prostaglandin, leukotrien, faktor penggiat trombosit (PAF), nitrat oksida,

dan sitokin (Kumar, 2005).

Vasodilatasi adalah salah satu manifestasi paling dini pada peradangan

akut. Vasodilatasi mulanya mengenai arteriol dan kemudian menyebabkan

terbukanya jaringan-jaringan kapiler baru di daerah yang bersangkutan. Hal ini

menyebabkan peningkatan aliran darah yang menimbulkan panas dan kemerahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

21

(Kumar,2005). Vasodilatasi meningkatkan persediaan darah untuk mengalirkan

lebih banyak molekul dan sel yang diperlukan untuk memerangi antigen yang

mencetuskan inflamasi (Baratawidjaja, 2010). Permeabilitas vaskular yang

meningkat tidak saja mengakibatkan pemindahan beberapa zat protein yang

penting seperti opsonin atau antibodi lain ke tempat pertempuran. Selanjutnya,

salah satu dari protein-protein yang bocor ke dalam daerah peradangan adalah

fibrinogen, yang secara cepat mengendap untuk membentuk fibrin yang dapat

bekerja sebagai suatu penutup atau lem pada luka-luka, dan karena sifat fibrilnya,

ia dapat bekerja sebagai sarana bagi migrasi leukosit fagosit dan akhirnya sebagai

sarana perbaikan (Price,1984). Dalam beberapa jam leukosit menempel ke sel

endotel di daerah inflamasi dan bermigrasi melewati dinding kapiler masuk ke

rongga jaringan yang disebut ekstravasasi. Pada pemeriksaan histologik

ditemukan cairan edem dan infiltrasi sel leukosit. Berbagai faktor plasma seperti

imunoglobulin, komplemen, sistem aktivasi kontak- koagulasi fibrinolitik dan sel-

sel inflamasi seperti neutrofil, mastosit, eosinofil, monosit-fagosit, sel endotel dan

molekul adhesi, trombosit, limfosit, dan sitokin berinteraksi satu dengan yang lain

untuk memulai proses-proses perbaikan jaringan (Baratawidjaja, 2010).

Bila membran sel mengalami kerusakan oleh suatu rangsangan kimiawi,

fisik, atau mekanis, maka enzim fosfolipase diaktifkan untuk mengubah

fosfolipida menjadi asam arakhidonat (Tjay dan Rahardja, 2002). Asam

arakhidonat adalah suatu asam lemah poli-tidak jenuh yang terdapat dalam jumlah

banyak sebagai fosfolipid selaput sel. Bila terdapat kerusakan pada sel, maka

enzim fosfolipase A2 diaktifkan untuk membebaskan asam arakhidonat yang ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

22

dari fosfolipid. Turunan asam arakhidonat adalah eikosanoid (prostanoids dan

leukotriens). Prostanoids terdiri dari zat-zat prostaglandin (PG) dan tromboksan

(TX). Leukotriens terdiri dari zat-zat leukotrien (Rang, 2003). Prostaglandin dan

leukotrien bertanggung jawab bagi sebagian besar dari gejala peradangan. Selain

itu radikal bebas oksigen yang dihasilkan peroksida juga berperan dalam

menimbulkam nyeri yang merupakan salah satu gejala peradangan (Tjay dan

Rahardja, 2002).

Ada dua jalan utama sintesis eikosanoid dari asam arakidonat, yaitu :

1. Jalan siklo-oksigenase. Siklooksigenase terdiri dari dua isoenzim, yaitu COX-

1 dan COX-2 (Mycek, 2001). Enzim COX-1 terdapat di kebanyakan jaringan

antara lain di pelat-pelat darah, ginjal, dan saluran cerna. Sedangkan, enzim

COX-2 dalam keadaan normal tidak terdapat di jaringan tapi dibentuk selama

proses peradangan (Tjay dan Rahardja, 2002). Asam arakidonat nantinya

akan diubah menjadi prostaglandin dan tromboksan oleh enzim-enzim ini

(Mycek, 2001).

2. Jalan lipoksigenase. Beberapa lipoksigenase dapat bekerja pada asam

arakidonat untuk membentuk 5-HPETE, 12-HPETE, dan 15-HPETE yang

merupakan turunan peroksidasi tidak stabil yang dikonversi menjadi turunan

hidroksilasi yang sesuai (HETES), atau menjadi leukotrien atau lipoksin,

tergantung pada jaringan (Mycek, 2001). Ada beberapa subtipe lipoksigenase

yang disintesis melalui jalur ini yaitu leukotrien, lipoksin, atau komponen

lainnya (Rang, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

23

Jalur siklooksigenase yang diaktikan oleh enzim COX-1 dan COX-2

menyebabkan pembentukan prostaglandin. Prostaglandin yang terpenting dalam

peradangan yang disintesis melalui jalur ini adalah PGE2, PGD2, PGF2α, PGI2

(Prostasiklin) dan tromboksan (TXA2) yang masing-masing dihasilkan oleh kerja

enzim spesifik pada suatu zat antara dalam jalur siklooksigenase ini. Sebagian dari

enzim ini terdistribusi hanya di jaringan tertentu. Contohnya, trombosit

mengandung enzim tromboksan sintetase, sehingga produk utama di sel ini

adalah TXA2. Di sisi lain, endotel vaskular tidak memiliki tromboksan sintetase,

tetapi mempunyai prostasiklin sintetase, yang menyebabkan terbentuknya

prostasiklin (PGI2) (Kumar, 2005).

Melalui jalur siklooksigenase, prostaglandin-D2 (PGD2) merupakan

metabolit utama pada jalur siklooksigenase di sel mast, bersama dengan

prostaglandin-E2 (PGE2) dan prostaglandin-F2α (PGF2α) menyebabkan vasodilatasi

dan peningkatan permeabilitas venula pascakapiler sehingga meningkatkan

pembentukan edema (Kumar, 2005). PGE2 dan PGF2 berfungsi untuk vasodilatasi

dan meningkatkan permeabilitas dinding pembuluh dan membran sinovial yang

menyebabkan terjadinya radang dan nyeri. Prostasiklin (PGI2) dibentuk terutama

di dinding pembuluh darah. PGI2 berperan dalam vasodilatasi, anti trombosis atau

inhibitor agregasi trombosit yang paten, dan memperkuat peningkatan

permeabilitas dan efek kemotaktik dari mediator lain. Tromboxan (TXA2) yang

dibentuk khusus dalam trombosit, berfungsi sebagai vasokonstriksi dan

menstimulasi agregasi platelet darah (trombotis) (Tjay dan Rahardja, 2002).

PGE2, PGI2, dan PGD2 pada dasarnya adalah vasodilator yang sangat kuat dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

24

bersinergi dengan vasodiator inflamasi lain seperti histmain dan bradikinin. Aksi

kombinasi vasodilator tersebut berperan pada timbulnya kemerahan dan

peningkatan aliran darah inflamasi akut (Rang, 2003).

Enzim COX-1 diproduksi sebagai respon terhadap rangsangan

peradangan dan juga secara konstitutif diekspresikan oleh sebagian besar jaringan.

Sedangkan, enzim COX-2 diproduksi karena enzim ini terinduksi oleh beragam

rangsang inflamatorik dan tidak terdapat di sebagian besar jaringan pada keadaan

istirahat normal. Perbedaan ini menimbulkan anggapan bahwa COX-1

bertanggung jawab dalam peradangan, tetapi juga memiliki fungsi homeostatis,

misalnya keseimbangan cairan dan elektrolit di ginjal dan sitoproteksi di saluran

cerna. Sebaliknya, COX-2 merangsang pembentukan prostaglandin yang berperan

pada reaksi peradangan (Kumar, 2005).

Jalur lipoksigenase merupakan jalur yang penting untuk membentuk

bahan-bahan proinflamasi yang kuat. 5-lipoksigenase adalah enzim metabolit

asam arakidonat utama pada neutrofil. Asam 5-hidroperoksiekosatetranoik (5-

HPTE) merupakan derivat 5-hidroperoksi asam arakidonat yang tidak stabil dan

direduksi menjadi asam 5-hidroksiekosatetraenoik (5-HETE) sebagai kemotaktik

bagi neutorif yang kemudian diubah menjadi golongan senyawa yang disebut

leukotrien (Kumar, 2005). Leukotrien adalah senyawa sulfidopeptida yang

dibentuk sebagai hasil metabolisme asam arakidonat dan merupakan mediator

radang dan nyeri. Leukotrien (LT) ini terdiri dari LTB4, LTC4, LTD4, dan LTE4.

LTC4, LTD4, dan LTE4 terutama dibentuk di granulosit eosinofil yang berfungsi

sebagai vasokonstriktif di bronkus dan mukosa lambung dan peningkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

25

permeabilitas, sedangkan LTB4 khusus disintesis di makrofag dan neutrofil

alveolar dan bekerja kemotaktis yaitu menstimulasi migrasi leukosit dengan jalan

meningkatkan mobilitas dan fungsinya. Dengan adanya leukotrien ini, sejumlah

besar leukosit akan menginvasi daerah peradangan dan mengakibatkan gejala

radang juga (Tjay dan Rahardja, 2002).

Lipoksin juga termasuk hasil dari jalur lipoksigenase yang disintesis

menggunakan jalur transeluler. Lipoksin A4 dan B4 (LXA4 dan LXB4) dihasilkan

oleh kerja 12-lipooksigenase trombosit pada trombosit LTA4, yang berasal dari

neutrofil. Lipoksin menghambat kemotaktis neutrofil dan perlekatannya pada

endotel (Kumar, 2005). Jadi, lipoksin beraksi pada reseptor spesifik pada polimorf

untuk menentang aksi LTB4 untuk menyampaikan semacam sinyal untuk

menghentikan beberapa aspek peradangan (Rang, 2003). Aksi lipoksin sebagai

antiinflamasi yaitu LXA4 dan LXB4 berfungsi sebagai vasodilatasi, menghambat

kemotaksis neutrofil, dan merangsang perlekatan monosit (Kumar, 2005).

F. Obat Anti Inflamasi

Terapi pasien dengan peradangan melibatkan dua sasaran utama,

pertama, meredakan gejala dan mempertahankan fungsi, yang biasanya

merupakan keluhan utama pasien; dan kedua, memperlambat atau menghentikan

proses yang merusak jaringan (Katzung, 2012).

Antiinflamasi bekerja dengan mengikat enzim siklooksigenase (COX)

dan lipoksigenase sehingga menghambat sintesis prostaglandin dan leukotrin.

Adanya penghambatan tersebut dapat menyebabkan peningkatan stabilitas sel,

menurunkan permeabilitas membran yang dapat mengurangi edema, serta rasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

26

nyeri menjadi lebih berkurang (Priyanto, 2010). Berdasarkan cara kerjanya,

terdapat dua golongan senyawa yang banyak digunakan sebagai anti inflamasi

yaitu kortikosteroid dan obat anti inflamasi non steroid (OAINS) (Neal, 2005).

G. Mekanisme Obat Antiinflamasi

1. Kortikosteroid

Kortikosteroid merupakan hormon steroid yang dihasilkan oleh korteks

adrenal yang pembuatan bahan sintetik analognya telah berkembang dengan pesat.

Efek utama penggunaan kortikosteroid secara topikal pada epidermis dan dermis

ialah efek vasokonstriksi, efek antiinflamasi, dan efek antimitosis (Ardhie, 2004).

Kortikosteroid menekan semua fase respons inflamasi, termasuk

pembengkakan dini, kemerahan, nyeri, dan selanjutnya perubahan proliferatif

yang tampak pada inflamasi kronis. Kortikosteroid menghambat pembentukan

mediator proinflamasi, seperti prostaglandin, leukotrien, dan platelet activating

faktor (PAF). Golongan obat ini menghambat fosfolipase A2, enzim yang

bertanggung jawab atas pembebasan asam arakhidonat dari fosfolipid sehingga

dapat mengurangi peradangan yang terjadi (Neal, 2005). Efek antiinflamasi

kortikosteroid mempengaruhi berbagai sel imunokompeten seperti sel T,

makrofag, sel dendritik, eosinofil, neutrofil, dan sel mast, yaitu dengan

menyebabkan apoptosis berbagai sel tersebut (Sitompul, 2011).

Kortikosteroid dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu

glukokortikoid dan mineralokortikoid (Neal, 2005). Glukokortikoid (GK)

berdifusi pasif dan berikatan dengan reseptor glukokortikoid (RG) di sitosol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

27

Ikatan GK-RG mengakibatkan translokasi kompleks tersebut ke inti sel untuk

berikatan dengan sekuens DNA spesifik, yaitu glucocorticoid response elements

(GRE). Ikatan GK-RG dengan DNA mengakibatkan aktivasi atau supresi proses

transkripsi. Mekanisme GK terjadi melalui aktivasi endothelial nitric oxide

synthetase (eNOS) yang menyebabkan lebih banyak pelepasan nitric oxide (NO),

suatu mediator anti-inflamasi (Sitompul,2011).

Kelebihan kortikosteroid dibandingkan OAINS yaitu mampu

menghambat fosfolipase, sehingga mampu menghambat pembentukan baik dari

prostaglandin maupun leukotrien sehingga mampu menekan gejala yang

ditimbulkan dari peradangan lebih baik. Akan tetapi, apabila kortikosteroid

digunakan pada dosis tinggi dan penggunaan yang lama akan menimbulkan efek

samping yang lebih berbahaya dibandingkan NSAID (Tjay dan Rahardja, 2002).

2. Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)

Obat-obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) merupakan suatu grup obat

yang secara kimiawi tidak sama, yang berbeda aktivitas antipiretik, analgesik, dan

antiinflamasinya. Obat-obat ini bekerja dengan jalan menghambat enzim siklo-

oksigenase tetapi tidak enzim lipoksigenase (Mycek, 2001). Golongan obat ini

menghambat enzim siklooksigenase sehingga asam arakidonat menjadi PGG2

terganggu (Ganiswarna, 1995). Pada inflamasi, prostaglandin berperan dalam

menyebabkan vasodilatasi dan meningkatkan permeabilitas vaskular. Akan tetapi,

inhibisi sintesis prostaglandin oleh OAINS mengurangi inflamasi daripada

menghilangkannya karena obat ini tidak menghambat mediator inflamasi lainnya.

Sayangnya, inhibisi sintesis prostaglandin dalam mukosa gaster sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

28

menyebabkan gangguan gastrointestinal (dispepsia, mual, gastritis). Efek samping

yang paling serius adalah perdarahan gastrointestinal dan perforasi (Neal, 2005).

Contoh obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) adalah derivat asam

salisilat (aspirin), derivat asam propionat (ibuprofen, naproksen), lainnya

(diklofenak, indometasin, nabumeton, fenilbutazon, dan inhibitor COX-2 selektif

(etoricoxib, celecoxib, dan valdecoxib). COX terdapat pada jaringan sebagai suatu

isoform konstitutif (COX-1), tetapi sitokin pada lokasi inflamasi menstimulasi

induksi isoform kedua (COX-2). Inhibisi COX-2 diduga bertanggung jawab untuk

efek antiinflamasi OAINS, sementara inhibisi COX-1 bertanggung jawab untuk

toksisitas gastrointestinalnya. Inhibitor COX-2 adalah OAINS yang paling banyak

digunakan karena selektif untuk COX-1 dan inhibitor COX-2 selektif., sehingga

insidensi perforasi gaster, obstruksi, dan pendarahan lambung berkurang paling

tidak sebanyak 50% (Neal, 2005). Mekanisme kerja dari antiinflamasi steroid dan

nonsteroid dapat dilihat pada gambar 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

29

Gambar 3. Mekanisme kortikosteroid dan antiinflamasi nonsteroid sebagai

antiinflamasi (Tjay dan Rahardja, 2002).

H. Metode Pengujian Antiinflamasi

Aktivitas antiinflamasi dari suatu senyawa dapat diukur dengan beberapa

metode. Metode pengujian aktivitas antiinflamasi yaitu :

1. Metode pembentukan edema buatan

Metode ini berdasarkan pengukuran volume dari edema buatan. Volume

edema diukur sebelum dan sesudah pemberian zat yang di uji. Beberapa iritan

yang dipakai sebagai penginduksi edema antara lain formalin, kaolin, ragi, dan

dekstran. Iritan yang umum digunakan dan memiliki kepekaan yang tinggi adalah

karagen (Vogel, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

30

2. Metode eritema ultraviolet

Metode uji aktivitas antiinflamasi yang menggunakan sinar ultraviolet

untuk membentuk eritema yang dilakukan pada kulit hewan uji. Hewan uji yang

digunakan dicukur bulunya pada bagian kedua sisi dan di bagian belakang.

Kemudian, diberi krim penghilang bulu atau dapat menggunakan suspensi dari

barium sulfida. Dua puluh menit kemudian, krim penghilang bulu yang

diaplikasikan dibersihkan dengan air hangat yang mengalir. Keesokan harinya,

dilakukan pemaparan sinar ultraviolet selama 2 menit. Pengukuran eritema

dilakukan 2 dan 4 jam setelah pemaparan. Penilaian setelah 2 dan 4 jam

memberikan beberapa indikasi durasi efek. Senyawa uji dapat diberikan setengah

jam sebelum pemaparan dan setengahnya lagi setelah pemaparan sinar ultraviolet

(Vogel, 2002).

3. Metode pembentukan kantong granuloma

Metode ini berdasarkan pengukuran volume eksudat yang terbentuk di

dalam kantong granuloma. Mula-mula benda terbentuk pelet yang terbuat dari

kapas yang ditanam di bawah kulit abdomen tikus menembus lapisan linia alba.

Respon yang terjadi berupa gejala iritasi, migrasi leukosit, dan makrofag ke

tempat radang yang mengakibatkan kerusakan jaringan dan terbentuklah

granuloma (Vogel, 2002).

4. Metode edema telinga pada tikus dan mencit

Peradangan pada telinga kanan hewan uji dibuat dari pemberian croton-

oil sebanyak 0,01 mL pada mencit dan 0,02 mL pada tikus yang diberikan di

telinga kanan masing-masing hewan uji. Telinga kiri hewan uji digunakan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

31

kontrol normal. Senyawa yang akan diujikan dilarutkan dalam cairan iritan yang

digunakan dengan konsentrasi 0,03 mg/mL sampai 1 mg/mL pada mencit dan

pada tikus lebih tinggi 3 sampai 10 kalinya. Empat jam setelah diaplikasikan,

hewan uji dikorbankan dengan anastesi. Kedua telinganya diambil dan kemudian

langsung ditimbang. Derajat edema diindikasikan dari selisih berat dari telinga

kanan dan telinga kiri (Vogel, 2002).

5. Metode iritasi dengan panas

Metode ini berdasarkan pengukuran luas radang dan berat edema yang

terbentuk setelah diiritasi dengan panas. Mula-mula hewan diberi zat warna tripan

biru yang disuntik secara IV, dimana zat ini akan berikatan dengan albumin

plasma. Kemudian pada daerah penyuntikan tersebut dirangsang dengan panas

yang cukup tinggi. Panas menyebabkan pembelahan histamin endogen sehingga

timbul inflamasi. Zat warna akan keluar dari pembuluh darah yang mengalami

dilatasi bersama-sama dengan albumin plasma sehingga jaringan yang meradang

kelihatan berwarna. Penilaian derajat inflamasi diketahui dengan mengukur luas

radang akibat perembesan zat ke jaringan yang meradang. Pengukuran juga dapat

dilakukan dengan menimbang edema yang terbentuk, dimana jaringan yang

meradang dipotong kemudian ditimbang (Vogel, 2002).

6. Permeabilitas vaskuler

Senyawa induksi yang digunakan merupakan senyawa radang yang dapat

memicu mediator inflamasi seperti histamin, prostaglandin, dan leukotrien. Hal

tersebut mengakibatkan dilatasi pada pembuluh darah dan peningkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

32

permeabilitas vaskuler, sehingga terbentuk edema dari cairan dan protein plasma

yang dikeluarkan (Vogel, 2002).

Pengujian dilakukan dengan menginjeksikan senyawa radang secara

intrakutan atau subkutan pada kulit. Sembilan puluh menit kemudian, hewan uji

dikorbankan dan bagian yang diinjeksikan diambil dan diwarnai dengan Evan’s

blue yang dapat meresap untuk mengetahui peningkatan permeabilitas vaskuler.

Diameter resapan pewarna Evan’s blue diukur dan dibandingkan antara kelompok

kontrol dan kelompok uji dan dinyatakan sebagai persen penghambatan.

Kelompok uji yang menunjukkan nilai kurang dari 50% dari kontrol dinyatakan

positif memiliki aktivitas penghambatan inflamasi (Vogel, 2002).

7. Metode edema kaki

Uji antiinflamasi dengan menggunakan edema pada kaki tikus atau

mencit ini merupakan metode yang umum digunakan. Banyak senyawa radang

yang telah digunakan dalam metode ini seperti formaldehida, ragi, dekstran,

albumin telur, kaolin, polisakarida sulfat seperti karagenin atau

naphthoylheparamine. Edema dibuat dengan menginjeksikan senyawa radang

secara intraplantar pada kaki hewan uji kemudian dilakukan pengukuran (Vogel,

2002).

I. Radikal Bebas dan Antioksidan

Radikal bebas adalah suatu senyawa atau molekul yang mengandung satu

atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital luarnya. Adanya elektron yang

tidak berpasangan menyebabkan senyawa tersebut sangat reaktif mencari

pasangan, dengan cara menyerang dan mengikat elektron molekul yang berada di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

33

sekitarnya. Sebagai dampak kerja radikal bebas tersebut akan terbentuk radikal

bebas baru yang berasal dari atom atau molekul yang elektronnya diambil untuk

berpasangan dengan radikal sebelumnya (Winarsi, 2007). Salah satu contoh akibat

dari radikal bebas adalah timbulnya peradangan. Peradangan merupakan salah

satu kelainan tubuh yang paling sering terjadi, berkaitan dengan produksi radikal

bebas, tetapi radikal bebasnya lebih bersifat sebagai penyebab dan bukan efek dari

peradangan. Meskipun demikian, sebenarnya tubuh menggunakan radikal bebas

untuk membunuh bakteri di dalam sel-sel pemakan dari sistem imun yaitu fagosit

dan apabila radikal bebas ada di daerah peradangan dalam jumlah yang sangat

besar maka radikal bebas dapat menambah kerusakan jaringan (Youngson, 2005).

Proses perusakan organ tubuh oleh radikal bebas dapat dihambat dengan

memberikan antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron

(electron donor) atau reduktan. Senyawa ini memiliki berat molekul kecil tapi

mampu menginaktivasi berkembangnya reaksi oksidasi dengan cara mencegah

terbentuknya radikal. Antioksidan juga merupakan senyawa yang dapat

menghambat reaksi oksidasi dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang

sangat reaktif. Akibatnya, kerusakan sel akan dihambat (Winarsi, 2007).

Antioksidan terbagi menjadi antioksidan enzim dan vitamin. Antioksidan enzim

meliputi superoksida dismutase (SOD), katalase, dan glutation peroksidase

(GSH.Prx). Antioksidan vitamin lebih popular sebagai antioksidan dibandingkan

enzim. Antioksidan vitamin meliputi alfa tokoferol (vitamin E), beta karoten dan

asam askorbat (vitamin C). Mekanisme kerja dari antioksidan berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

34

sifatnya yang mudah dioksidasi (menyerahan elektron) sehingga menetralkan

sebagian besar radikal bebas yang berlebihan (Sofia, 2005).

Ketika terjadi inflamasi, fosfolipid akan dipecah menjadi asam

arakidonat dimana asam arakidonat dibantu oleh enzim siklooksigenase dan

lipoksigenase untuk memetabolisme prostaglandin dan leukotrien yang

merupakan mediator penting dalam inflamasi (Baratawidjaja, 2010). Selama

inflamasi berlangsung, radikal bebas yang berasal dari oksigen akan dikeluarkan

ke ruang ekstrasel dari leukosit setelah sel ini terpajan oleh mikroba, kemokin,

dan kompleks imun, atau setelah rangsangan fagositik. Rangsangan ini akan

melepaskan anion superoksida (O2-), hidrogen peroksida (H2O2), dan radikal

hidroksil (OH) yang mana metabolit-metabolit ini dapat berikatan dengan nitrat

oksida (NO), suatu mediator pleiotropik inflamasi. Radikal reaktif ini dapat

menyebabkan kerusakan sel dan jaringan secara langsung melalui degradasi

oksidatif dari komponen sel. Sebenarnya tubuh juga memiliki antioksdan alamiah

yang berfungsi mengendalikan reaksi radikal agar tidak merusak organ-organ di

dalam tubuh, akan tetapi jumlahnya terbatas. Jika pengendalian tersebut gagal

maka terjadi kelebihan radikal bebas di dalam tubuh karena antioksidan alamiah

tidak mampu menetralkannya. Hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya

stress oksidatif yang mengakibatkan kerusakan jaringan dan memicu terjadinya

proses inflamasi (Kumar, 2005). Oleh karena itu tubuh kita memerlukan

antioksidan dari luar untuk mengatasi dampak buruk yang ditimbulkan dari

radikal bebas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

35

Peran spesies oksigen reaktif dalam cedera sel adalah dimulai dengan O2

diubah menjadi superoksida (O2-) oleh enzim-enzim oksidatif di retikulum

endoplasma (RE), mitokondria, membran plasma, dan sitosol. O2- diubah menjadi

H2O2 melalui proses dismutasi dan kemudian menjadi OH oleh reaksi Fenton yang

dikatalisis oleh Cu2+

/Fe2+

. H2O2 juga diperoleh secara langsung dari oksidase di

peroksisom. Kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas pada lemak

(peroksidasi), protein, dan DNA menyebabkan berbagai bentuk cedera sel

(Kumar, 2005).

Radikal-radikal bebas, dengan keberadaan oksigen dapat menyebabkan

peroksidase lemak di dalam membran plasma dan organel. Kerusakan oksidatif

terjadi jika ikatan-ikatan ganda di asam-asam lemak tidak jenuh pada lemak

membran diserang oleh radikal bebas yang berasal dari oksigen, terutama OH.

Interaksi radikal bebas dengan lemak menghasilkan peroksida, yang merupakan

zat tidak stabil dan bersifat reaktif sehingga memicu reaksi berantai autokatalis.

Hal ini dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada membran, organel, dan

sel. Selain itu, radikal bebas juga dapat meningkatkan oksidasi residu asam amino

rantai samping, pembentukan ikatan silang antar protein (misalnya ikatan

disulfida) dan oksidasi kerangka protein yang menyebabkan fragmentasi protein.

Modifikasi oksidatif meningkatkan penguraian protein-protein penting oleh

kompleks proteasom multikatalitik sehingga terjadi kerusakan di seluruh sel.

Spesies reaktif apabila bereaksi dengan timin di DNA nukleus dan mitokondria

dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan di salah satu untai DNA. Kerusakan

DNA ini diperkirakan berperan pada penuaan sel dan dalam transformasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

36

keganasan sel. Ketika terjadi kerusakan sel, sel-sel mengembangkan berbagai

mekanisme untuk menyingkirkan radikal bebas dan memperkecil cedera,

misalnya serangkaian enzim yang bekerja sebagai penyapu radikal bebas dan

menguraikan hidrogen peroksida serta anion superoksida. Enzim-enzim

antioksidan utama adalah superoksida dismutase (SOD), katalase, dan glutation

peroksidase (Kumar, 2005). Pengaruh ROS pada sel dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Patologi radical oxidative stress (ROS) menyebabkan kerusakan

sel (Kumar, 2005).

J. Karagenin

Karagenin adalah polimer linear yang tersusun dari sekitar 25.000

turunan galaktosa yang strukturnya tergantung pada sumber dan kondisi ekstraksi.

Karagenin dikelompokkan menjadi 3 kelompok utama yaitu kappa, iota, dan

lambda karagenin. Karagenin lambda (π karagenin) adalah karagenin yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

37

diisolasi dari ganggang Gigartina pistillata atau Chondrus crispus, yang dapat

larut dalam air dingin. Karagenin dipilih untuk menguji obat antiinflamasi karena

tidak bersifat antigenik dan tidak menimbulkan efek sistemik (Hidayati, 2008).

Teknik yang paling sering digunakan untuk mengetahui efek

antiinflamasi suatu obat adalah pemberian iritan berupa karagenan. Injeksi

karagenan akan menyebabkan terbentuknya edema dan inflamasi secara cepat,

yaitu mencapai maksimal 3-5 jam setelah pemberian karagenan. Tanda kardinal

dari inflamasi yang terjadi akibat injeksi karagenan secara subkutan adalah edema,

hiperalgesia, dan eritema. Inflamasi yang diinduksi oleh karagenan ditandai

dengan peningkatan rasa sakit, pembengkakan, dan sintesis prostaglandin hingga

4 sampai 5 kali (Utami, 2011).

Mekanisme pembentukan udem oleh karagenin terbagi atas dua tahap.

Tahap pertama yaitu disebabkan oleh pelepasan histamin dan serotonin yang

dimulai segera setelah diinduksi dan berkurang setelah dua jam. Tahap kedua

adalah karena pelepasan bradikinin dan prostaglandin yang dimulai pada akhir

tahap pertama dan bertahan pada jam ketiga sampai jam kelima (Suralkar, 2008).

Dalam pembentukan edema yang berperan adalah intermediet prostaglandin yang

terbentuk melalui biosintesa prostaglandin yang bereaksi dengan jaringan di

sekitarnya dan menyebabkan perubahan-perubahan pada pembuluh darah yang

merupakan awal mula terjadinya edema (Vinegar, Truax, and Selph, 1976).

Dalam penelitian ini yang digunakan untuk menginduksi inflamasi

adalah karagenin karena ada beberapa keuntungan yang didapat antara lain tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

38

menimbulkan kerusakan jaringan, tidak menimbulkan bekas, serta memberikan

respon yang lebih peka terhadap obat antiinflamasi (Vogel, 2002).

K. Hidrokortison Asetat

Hidrokortison Asetat mengandung tidak kurang dari 97,0 % dan tidak

lebih dari 102 % C23H32O6, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.

Pemerian hidrokortison asetat berupa serbuk hablur, putih atau hampir putih, tidak

berbau, rasa tawar, kemudian pahit. Kelarutannya praktis tidak larut dalam air,

sukar larut dalam etanol (95%) P dan kloroform serta melebur pada suhu lebur

lebih kurang 2200

disertai peruraian (Departemen Kesehatan Republik Indonesia,

1979).

Hidrokortison Asetat adalah salah satu golongan kortikosteroid yang

digunakan untuk menekan inflamasi, dimana salah satu pemerian hidrokortison

asetat yaitu dapat digunakan secara topikal. Kortikosteroid menekan semua fase

respon inflamasi, termasuk pembengkakan dini, kemerahan, nyeri, dan

selanjutnya perubahan proliferatif yang tampak pada inflamasi kronis (Neal,

2005). Krim hidrokortison merupakan contoh-contoh dari glukokortikoid topikal

yang membantu menyembuhkan dermatitis. Berdasarkan kekuatannya dalam

menghilangkan rasa gatal dan peradangan akibat dermatitis, glukokortikoid

topikal dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kekuatan tinggi, sedang, dan rendah,

dimana hidrokortison termasuk kortikosteroid dengan kekuatan rendah. Absorbsi

hidrokortison akan lebih banyak pada kulit yang lebih permeabel. Efek samping

dan reaksi yang merugikan dapat terjadi pada pemakaian topikal jangka panjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

39

karena dapat menyebabkan penipisan kulit disertai dengan atrofi epidermis dan

dermis, serta purpura akibat erupsi pembuluh darah kecil (Kee, 1996).

L. Biocream®

Obat topikal adalah obat yang mengandung dua komponen dasar yaitu

zat pembawa (vehikulum) dan zat aktif. Zat aktif merupakan komponen bahan

topikal yang memiliki efek teraupetik, sedangkan zat pembawa adalah bagian

inaktif dari sediaan topikal dapat berbentuk cair atau padat yang membawa bahan

aktif berkontak dengan kulit. Idealnya zat pembawa mudah dioleskan, mudah

dibersihkan, dan tidak mengiritasi. Selain itu, bahan aktif harus berada di dalam

zat pembawa dan kemudian mudah dilepaskan. Salah satu contoh bahan pembawa

berbentuk krim yang sudah jadi, yaitu Biocream®. Biocream

® ini bersifat

ambifilik artinya berkhasiat sebagai W/O atau O/W (Yanhendri, 2012).

M. Landasan Teori

Inflamasi merupakan respon fisiologis terhadap berbagai rangsangan

seperti infeksi dan cedera jaringan. Ketika proses inflamasi berlangsung, terjadi

reaksi vaskular di mana cairan, elemen-elemen darah, sel darah putih (leukosit),

dan mediator kimia berkumpul pada tempat cedera jaringan atau infeksi. Proses

inflamasi merupakan suatu mekanisme perlindungan di mana tubuh berusaha

untuk menetralisir dan membasmi agen-agen yang berbahaya pada tempat cedera

selanjutnya mempersiapkan keadaan untuk perbaikan jaringan. Gejala terjadinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

40

inflamasi, yaitu panas (calor), kemerahan (rubor), bengkak (tumor), nyeri (dolor),

dan perubahan fungsi (function laesa).

Bila membran sel mengalami kerusakan oleh suatu rangsangan kimiawi,

fisik, atau mekanis, maka enzim fosfolipase diaktifkan untuk mengubah

fosfolipida menjadi asam arakhidonat. Pada saat terjadi kerusakan pada sel, maka

enzim fosfolipase A2 diaktifkan untuk membebaskan asam arakhidonat yang ada

dari fosfolipid. Turunan asam arakhidonat adalah eikosanoid (prostanoids dan

leukotriens). Prostanoids terdiri dari zat-zat prostaglandin (PG) dan tromboksan

(TX). Leukotriens terdiri dari zat-zat leukotrien. Prostaglandin dan leukotrien

bertanggung jawab bagi sebagian besar dari gejala peradangan.

Pendekatan dari ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh

Ugbabe, dkk., (2010) melaporkan bahwa kandungan fitokimia dari ekstrak daun

C.cujete menunjukkan adanya kandungan fenolik, saponin, tanin, terpenoid dan

flavonoid. Flavonoid berfungsi sebagai antiinflamasi dengan cara menghambat

enzim siklooksigenase dan lipooksigenase. Senyawa aktif dari ekstrak daun

C.cujete yang bersifat sebagai antiinflamasi menurut penelitian Parvin, dkk.,

(2015) adalah fenolik, tanin, dan flavonoid. Senyawa aktif ini bertindak sebagai

antiinflamasi dengan menghambat pelepasan enzim fosfolipase A2 sehingga

menghambat sintesis prostaglandin yang merupakan mediator inflamasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Das, dkk., (2014) melaporkan bahwa

ekstrak etanol dari daun C.cujete ditemukan adanya kandungan fitokimia berupa

steroid, saponin, tanin, glikosida, terpenoid, dan flavonoid yang memperlihatkan

adanya aktivitas penangkapan radikal terhadap DPPH. Adanya aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

41

penangkapan radikal bebas terhadap DPPH inilah yang menyebabkan peradangan

dapat dihambat sehingga kandungan yang terdapat pada C.cujete diduga memiliki

aktifitas antiinflamasi.

Pengujian efek antiinflamasi dari ekstrak etanol daun C.cujete dilakukan

dengan menggunakan metode inflammation-assosiated edema (Vetriselvan, 2013)

yaitu dengan mengukur edema dari tebal lipat kulit punggung mencit terinduksi

karagenin yang terjadi setiap jam selama 6 jam. Apabila terjadi penurunan edema

setiap jamnya selama 6 jam setelah pemberian perlakuan maka menunjukkan

bahwa ekstrak etanol daun Crescentia cujete memiliki efek antiinflamasi topikal.

N. Hipotesis

Ekstrak etanol daun Crescentia cujete memiliki aktivitas antiinflamasi

topikal terhadap edema tebal lipat kulit punggung mencit betina galur Swiss yang

terinduksi oleh karagenin 3%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Peneletian tentang efek antiinflamasi secara topikal dengan

menggunakan ekstrak etanol daun C.cujete pada mencit betina galur Swiss

merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan menggunakan rancangan

acak lengkap pola searah.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

a. Variabel utama.

1) Variabel bebas : konsentrasi dari ektrak etanol Crescentia cujete

L.

2) Variabel tergantung : tebal edema kulit punggung mencit (mm)

b. Variabel pengacau.

1) Variabel pengacau terkendali

a) Subyek uji : mencit betina

b) Umur subyek uji : 2-3 bulan

c) Berat badan subyek uji : 20–30 g

d) Keadaan subyek uji : sehat

2) Variabel pengacau tidak terkendali : kondisi patofisiologis mencit

yang digunakan dalam penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

43

2. Definisi operasional

a. Inflamasi merupakan mekanisme pertahanan tubuh sebagai respon normal

terhadap trauma fisik, zat kimia berbahaya atau agen mikrobiologi.

Gejalanya meliputi rubor , kalor, dolor,tumor, dan function laesa. Dalam

hal ini, yang diamati berupa edema (bengkak).

b. Tebal edema merupakan tebal lipat kulit punggung mencit yang meningkat

dari tebal lipat kulit punggung normal setiap 1 jam selama 6 jam setelah

diinjeksikan karagenin 3% yang diukur dengan menggunakan jangka

sorong digital.

c. Daun C.cujete yang digunakan merupakan daun yang berwarna hijau

segar, tidak berlubang, serta tidak terdapat kotoran dari binatang kecil

yang didapat dari tanaman milik warga di Gg. Garuda No. 168,

Priwulung, Yogyakarta.

d. Ekstrak etanol daun C.cujete adalah ekstrak yang didapatkan dengan cara

mengekstraksi simplisia daun C.cujete seberat 15 g yang dilarutkan dalam

100 ml pelarut etanol 70% secara maserasi selama dua hari. Kemudian

dengan jumlah pelarut yang sama dilakukan remaserasi selama satu hari,

disaring dengan kertas saring dan diuapkan menggunakan oven hingga

menjadi ekstrak kental.

e. Konsentrasi ekstrak etanol daun C.cujete merupakan sejumlah berat

ekstrak kental daun C.cujete (g) dalam setiap bobot basis (g) yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

44

digunakan, dengan satuan g/g (b/b). Konsentrasi ekstrak kental daun

C.cujete yang digunakan adalah 1,67; 2,5; dan 3,75 %.

f. Konsentrasi optimum adalah konsentrasi tertinggi dari ekstrak etanol daun

C.cujete yang menunjukkan efek antiinflamasi topikal yang dilihat dari %

penghambatan inflamasi yang berbeda bermakna dengan kelompok

kontrol negative dan kontrol Biocream®

g. Inflammation-associated edema atau tebal edema merupakan tebal lipat

kulit punggung mencit yang meningkat dibandingkan dengan tebal lipat

kulit punggung mencit normal setiap 1 jam selama 6 jam setelah

diinjeksikan karagenin 3% yang diukur dengan menggunakan jangka

sorong digital.

h. Efek antiinflamsi ekstrak etanol daun C.cujete adalah kemampuan ekstrak

etanol daun C.cujete untuk mengurangi edema pada kulit punggung mencit

akibat injeksi karagenin 3% secara subkutan.

i. Uji antiinflamasi adalah uji yang menggunakan mencit betina galur Swiss

sebagai hewan uji yang dibuat radang pada kulit punggung mencit dan

diukur ketebalan kulit punggungnya menggunakan jangka sorong digital

dan dibandingkan dengan perlakuan topikal ekstrak daun C.cujete.

j. Pemberian topikal adalah pemberian seri konsentrasi ekstrak etanol daun

C.cujete (1,67; 2,5; dan 3,75 %) dengan cara mengoleskannya pada kulit

punggung mencit yang telah dicukur rambutnya terlebih dahulu setelah

diinjeksikan dengan karagenin 3%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

45

k. Injeksi subkutan merupakan injeksi yang dilakukan pada jaringan di

bawah kulit pada punggung kulit yang sudah dicukur rambutnya terlebih

dahulu.

C. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Hewan uji pada penelitian ini mengunakan mencit betina galur Swiss yang

berumur sekitar 6 – 8 minggu (2-3 bulan) dengan bobot sekitar 20- 30 g

dalam kondisi yang sehat yang diperoleh dari Laboratorium Imunologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bahan uji yang digunakan adalah daun C.cujete yang dipanen pada bulan Juni

ketika musim kemarau dan diperoleh dari tanaman milik warga di Gg.

Garuda No. 168, Priwulung, Yogyakarta.

3. Inflamatogen yang digunakan adalah Karagenin tipe I (sigma Chemical co.)

yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Falkutas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Etanol 70% diperoleh dari PT. Brataco di Jl. Letjend Suprapto No. 70,

Ngampilan, Yogyakarta.

5. Larutan fisiologis NaCl 0,9% sebagai pelarut karagenin diperoleh dari

Laboratorium Biofarmasetika Falkutas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

6. Akuades diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Falkutas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

46

7. Biocream® sebagai basis krim diproduksi oleh Meck, diperoleh dari Apotek

K-24 di jalan Seturan Raya No.101 A., Catur Tunggal, Depok, Sleman,

Yogyakarta.

8. Hidrokortison Asetat®

cream sebagai kontrol positif yang mengandung

Hidrokortison Asetat 2,5% diproduksi oleh Galenium, diperoleh dari Apotek

K-24 di jalan Seturan Raya No.101 A., Catur Tunggal, Depok, Sleman,

Yogyakarta.

9. Veet®

cream sebagai perontok bulu diproduksi oleh Reckitt Benckiser,

diperoleh dari Alfamart Paingan Sleman.

D. Alat Penelitian dan Instrumen Penelitian

1. Alat ekstraksi :

a. Mesin penyerbuk

b. Ayakan no. 40

c. Oven

d. Alat-alat gelas seperti gelas beker, gelas ukur, Erlenmeyer, labu ukur,

batang pengaduk, cawan porselin, pipet tetes, dan gelas arloji.

2. Alat induksi dan pengukuran edema kulit punggung mencit dan lain-lain :

a. Gunting

b. Stopwach

c. Neraca analitik

d. Alat pencukur bulu mencit

e. Spuit injeksi 1 ml

f. Mortir dan stamper

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

47

g. Jangka sorong Digital Caliper “Wipro”

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi tanaman

Determinasi tanaman dilakukan dengan cara mencocokkan ciri-ciri tanaman

majapait berdasarkan buku acuan menurut Steenis (1992).

2. Pengumpulan bahan

Pengumpulan sampel dilakukan secara purposif, yaitu tanpa

membandingkan dengan daerah lain.

3. Pembuatan simplisia

Pembuatan simplisia daun C.cujete dilakukan dengan cara daun yang telah

dipanen dan telah dikumpulkan dicuci dengan menggunakan air mengalir

kemudian ditiriskan untuk meniadakan air pada daun. Selanjutnya, daun

majapait dijemur di bawah sinar matahari dengan ditutup kain hitam agar

daun tidak terkena sinar matahari secara langsung. Daun majapait kemudian

dikeringkan kembali di dalam oven dengan suhu 30-500C hingga daun

benar-benar kering. Daun yang telah kering terlihat berwarna hijau

kecoklatan dan mudah dihancurkan. Selanjutnya daun yang telah kering

diserbuk menggunakan mesin penyerbuk di Laboratorium Farmakognosi-

Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Serbuk simplisia

yang didapatkan diayak kembali menggunakan ayakan ukuran 40 mesh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

48

4. Pembuatan ekstrak etanol daun Crescentia cujete L.

Ekstrak etanol daun C.cujete diperoleh dengan mengambil 15 g serbuk

kering daun C.cujete kemudian direndam dalam 100 ml etanol 70% (Das,

2014) pada erlenmeyer bersumbat, selanjutnya dieskstraksi secara maserasi

selama dua hari terlindung dari cahaya sambil sesekali diaduk dan disaring.

Selama proses maserasi, dilakukan pengadukan menggunakan batang

pengaduk. Setelah 2 hari, didapatkan filtrat dengan cara memisahkan dari

endapannya kemudian ampasnya diremaserasi dengan dilarutkan kembali

dalam jumlah dan volume pelarut yang sama selama satu hari dan terlindung

dari cahaya, selanjutnya disaring untuk mendapatkan filtrat. Hasil dari filtrat

maserasi dan filtrat remaserasi disatukan dan dibiarkan selama satu hari

kemudian pelarut ekstrak diuapkan dengan menggunakan oven hingga

didapatkan ekstrak kental dengan bobot tetap.

5. Pembuatan krim ekstrak daun Crescentia cujete L.

Kontrol positif yang digunakan yaitu hidrokortison asetat dijadikan sebagai

dasar penentuan konsentrasi ekstrak etanol daun C.cujete. Hidrokortison

asetat 2,5% dijadikan sebagai konsentrasi tengah (konsentrasi kedua) untuk

sediaan krim ekstrak etanol daun C.cujete. Konsentrasi tengah sebesar 2,5%

ini dinaikan dan diturunkan masing-masing 1,5 kalinya sehingga didapatkan

tiga konsentrasi ekstrak etanol daun C.cujete dalam krim yaitu 1,67; 2,5 dan

3,75% b/b.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

49

Pembuatan krim ekstrak etanol daun C.cujete 1,67; 2,5 dan 3,75% dibuat

dengan menimbang ekstrak etanol daun C.cujete seberat 0,0835; 0,125; dan

0,1875 g kemudian dilarutkan dalam 5 g basis Biocream®.

6. Pembuatan konsentrasi karagenin

Karagenin 1,5; 2; dan 3 % dibuat dengan melarutkan masing-masing 0,375;

0,5; dan 0,75 g karagenin dalam sedikit NaCl fisiologis 0,9% dalam gelas

beaker kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL, selanjutnya

ditambahkan NaCl Fisiologis 0,9% hingga tanda.

7. Orientasi pemberian karagenin

Mencit yang digunakan sebanyak 3 ekor. Mencit dibagi menjadi 3

kelompok berdasarkan konsentrasi karagenin, yaitu kelompok pemberian

karagenin 1,5, 2 dan 3 % dengan masing-masing volume pemberian 0,2 mL

secara subkutan. Sebelum diinjeksikan karagenin, kulit punggung mencit

dicukur terlebih dahulu. Kulit punggung mencit diukur sebelum pemberian

karagenin dan setelah pemberian karagenin setiap 1 jam selama 6 jam.

Edema pada kulit punggung mencit dari pemberian karagenin yang

mengalami peningkatan tebal kulit sebesar 2-3 kali dari tebal awal dipilih

sebagai konsentrasi penginduksi inflamasi.

8. Ethical clearance

Pengujian menggunakan hewan uji yaitu mencit betina galur Swiss dalam

penelitian ini sudah mendapatkan persetujuan dari Medical and Health

Research Ethics Committee (MHREC) Fakultas Kedokteran Universitas

Gajah Mada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

50

9. Penyiapan hewan uji

Hewan uji yang dibutuhkan sebanyak 30 ekor mencit betina galur

Swis yang berumur sekitar 6-8 minggu (2-3 bulan) dengan bobot sekitar

20- 30 g. Kelompok perlakuan terdiri dari 6 kelompok (kelompok kontrol

negatif, kelompok kontrol Biocream®

, kelompok kontrol positif, kelompok

tiga seri konsentrasi ekstrak C.cujete, yaitu 1,67; 2,5 dan 3,75% b/b

(Kurniasih, 2014) yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor mencit.

Hewan uji terlebih dahulu dicukur bulu punggungnya dengan gunting,

kemudian dioleskan Veet® untuk merontokkan bulu yang belum tercukur

sempurna. Kulit punggung yang telah tercukur bulunya dibiarkan selama 1

hari untuk menghindari adanya inflamasi yang disebkan oleh pencukuran

dan pemberian Veet®.

10. Pengujian ekstrak etanol daun Crescentia cujete L.

Sebanyak 30 ekor mencit betina dibagi secara acak menjadi 6 kelompok

perlakuan. Kelompok 1, yaitu kontrol negatif (karagenin), kelompok 2, yaitu

kontrol basis krim (Biocream®), kelompok 3, yaitu kontrol positif

(Hidrokortison Asetat® cream), kelompok 4,5, dan 6, yaitu kelompok krim

ekstrak etanol daun C.cujete dengan konsentrasi berturut-turut 1,67; 2,5; dan

3,75 % b/b. Sebelum diberi perlakuan, mencit-mencit tersebut dicukur bulu

pada punggungnya dengan Veet® dan dibiarkan selama 1 hari kemudian

diukur tebal lipat kulit punggung mencit sebelum diinjeksikan karagenin

3%. Kelompok 1 diinjeksikan karagenin 3% secara subkutan dan diukur

edema yang muncul dengan jangka sorong digital setiap 1 jam selama 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

51

jam. Kelompok 2, 3, 4, 5, dan 6, setelah diinjeksikan karagenin maka mencit

diolesi dengan dengan Biocream®, hidrokortison asetat, dan krim ekstrak

etanol daun C.cujete dengan konsentrasi 1,67; 2,5; dan 3,75 % b/b. Masing-

masing dari ekstrak etanol daun C.cujete dengan tiga seri konsentarasi

(1,67; 2,5; dan 3,75 % b/b), Biocream®, dan krim hidrokortison asetat

dioleskan pada area suntikan karagenin dengan luas area 2,25 cm2

kemudian

diukur tebal lipatan kulit punggung mencit dengan jangka sorong digital

setiap 1 jam selama 6 jam untuk melihat penghambatan inflamasinya.

F. Tata Cara Analisis Hasil

1. Pengukuran tebal edema kulit punggung mencit

Analisis hasil dilakukan dengan mengukur ketebalan edema kulit

punggung mencit menggunakan jangka sorong digital.

2. Perhitungan AUC selisih tebal lipat kulit punggung mencit

Nilai selisih edema tiap jam diukur dan dihitung nilai AUC total masing-

masing perlakuan dengan rumus berikut :

𝐴𝑈𝐶0−6 = 𝑦𝑛−1 + 𝑦𝑛 𝑥𝑛 + 𝑥𝑛−1

6

0

Keterangan :

𝐴𝑈𝐶0−6 = area di bawah kurva dari jam ke-0 hingga jam ke-6 (mm.jam)

𝑦𝑛−1 = tebal lipatan kulit pada jam ke-(n-1) (mm)

𝑦𝑛 = tebal lipatan kulit pada jam ke-n (mm)

𝑥𝑛−1 = jam ke-(n-1) (jam)

(Ikawati, Supardjan, dan Asmara; 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

52

3. Pentuan persen (%) penghambatan inflamasi

Nilai persen penghambatan inflamasi dihitung dengan rumus berikut :

Penghambatan inflamasi (%)= 𝐴𝑈𝐶0−𝑥 0− 𝐴𝑈𝐶0−𝑛 𝑛

𝐴𝑈𝐶0−𝑥 0× 100%

Keterangan :

𝐴𝑈𝐶0−𝑥 0 = rata-rata AUC total kontrol negatif (mm.jam)

𝐴𝑈𝐶0−𝑛 𝑛 = nilai AUC total pada kelompok perlakuan replikasi ke(mm.jam)

(Ikawati, dkk; 2007).

4. Analisis hasil

Data yang diperoleh dianalisis dengan Shapiro-Wilk untuk melihat

distribusi data normal atau tidak. Apabila data terdistribusi dengan normal

maka dilanjutkan dengan analisis One-Way ANOVA dengan taraf kepercayaan

95% sedangkan apabila data tidak terdistribusi dengan normal akan dilanjutkan

dengan analisis Kruskall-Wallis. Analisis dilanjutkan dengan uji Post Hoc

dengan Scheffe test untuk data yang terdistribusi normal dan uji Mann-Whitney

untuk data yang terdistribusi tidak normal. Analisis ini untuk mengetahui

apakah perbedaan yang ditemukan berbeda bermakna atau berbeda tidak

bermakna. Apabila diperoleh dengan nilai p < 0,05 maka diartikan perbedaan

bermakna secara statistik dan jika diperoleh nilai p > 0,05 diartikan perbedaan

tersebut tidak bermakna secara statistik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

53

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Determinasi Tanaman

Bahan yang digunakan dalam penelitian efek antiinflamasi topikal ini

adalah serbuk daun C.cujete yang diperoleh dari tanaman milik warga di Gg.

Garuda No. 168, Priwulung, Yogyakarta. Tanaman C.cujete dideterminasi untuk

memastikan kebenaran tanaman yang akan digunakan dalam penelitian.

Determinasi tanaman yang dilakukan membutuhkan bagian tanaman majapait

berupa daun, batang, dan buah. Determinasi tanaman uji merupakan langkah awal

sebelum dilakukan penelitian.

Determinasi dilakukan di Laboratorium Farmakognosi–Fitokimia

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Berdasarkan hasil determinasi yang

dilakukan maka dapat dipastikan bahwa spesies tanaman yang digunakan dalam

penelitian ini adalah benar merupakan daun majapait dengan nama ilmiah

Crescentia cujete L. (Lampiran 4.)

B. Ekstraksi Etanol Daun Crescentia cujete L.

Daun majapait yang dipilih adalah daun yang masih segar dan berwarna

hijau, tidak berlubang, dan tidak ada binatang kecil atau kotorannya. Setelah

dipanen, daun majapait dikeringkan menggunakan oven pada suhu 30-500C. Daun

majapait yang sudah kering kemudian dibuat serbuk. Tujuan dilakukan pembuatan

serbuk adalah agar kontak antara permukaan serbuk dan pelarut lebih besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

54

sehingga kandungan fitokimia yang terdapat dalam daun majapait dapat terekstrak

dengan mudah. Daun majapait diserbuk dengan mesin penyerbuk dan kemudian

diayak dengan ayakan nomor 40 mesh.

Ektrak etanol daun C.cujete diperoleh dari ekstraksi serbuk daun C.cujete

yang telah diayak. Proses ekstraksi yang digunakan adalah maserasi, yaitu dengan

cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Tujuan perendaman

simplisia ini adalah agar cairan penyari menembus dinding sel dan masuk ke

dalam rongga sel yang mengandung zat aktif sehingga zat aktif akan larut dan

karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan

di luar sel, maka larutan yang terpekat didesak keluar. Peristiwa tersebut berulang

sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam

sel (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1986). Maserasi bertujuan untuk

menarik zat-zat berkhasiat yang tahan pemanasan maupun yang tidak tahan

pemanasan (Depkes RI, 2000). Dalam hal ini, kandungan fitokimia yang

terkandung dalam daun C.cujete tidak diketahui apakah tahan terhadap panas atau

tidak sehingga sudah tepat pemilihan metode maserasi pada tahap ekstraksi.

Selain itu, keuntungan lain dari maserasi adalah dalam pengerjaannya lebih

mudah, sederhana, dan peralatannya lebih murah (Badan POM RI, 2013). Serbuk

daun C.cujete ditimbang seberat 15 g dan direndam dalam 100 ml etanol 70% di

dalam 250 ml erlenmeyer bersumbat selama dua hari. Setelah dua hari, hasil

rendaman disaring dengan kertas saring dan ampas dari serbuk daun C.cujete

dilakukan remaserasi kembali dengan dilarutkan kembali dalam jumlah dan

volume pelarut yang sama selama satu hari kemudian disaring untuk mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

55

filtrat. Proses remaserasi yang dilakukan bertujuan agar senyawa-senyawa di

dalam sel yang masih tertinggal pada ampas serbuk dapat tertarik ke pelarut baru

yang ditambahkan karena kemungkinan pelarut pertama sudah jenuh oleh

senyawa sehingga tidak dapat melarutkan kembali senyawa-senyawa lainnya,

akibatnya dengan remaserasi ini maka senyawa yang tertarik akan lebih banyak

dan mempercepat proses ekstraksi. Hasil filtrat maserasi dan remaserasi disatukan

dan selanjutnya diuapkan di atas waterbath menggunakan cawan porselin pada

suhu 50-600C hingga bobotnya tetap sehingga didapatkan ekstrak kental. Hasil

ekstrak kental yang didapatkan yaitu seberat 2,2 g dengan nilai rendemen sebesar

14,67%. Ekstrak kental ini yang kemudian digunakan untuk pengujian

antiinflamasi dalam penelitian ini.

C. Pengujian Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Daun C.cujete

Penelitian efek antiinflamasi ekstrak etanol daun C.cujete pada mencit

betina galur Swiss ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun

C.cujete memiliki efek antiinflamasi topikal, mengetahui konsentrasi optimum

ekstrak etanol daun C.cujete yang menunjukkan efek antiinflamasi topikal, serta

mengetahui persen (%) penghambatan inflamasi ekstrak etanol daun C.cujete pada

mencit betina galur Swiss.

Metode pengukuran efek antiinflamasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Inflammation-assosiated edema (Vetriselvan, 2013) menggunakan

jangka sorong yang sebelumnya telah dilakukan kalibrasi terlebih dahulu untuk

memastikam akurasi dan presissi alat tersebut. Prinsip dari metode ini adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

56

mengukur tebal lipat kulit punggung mencit yang meningkat dari tebal lipat kulit

punggung normal setiap 1 jam selama 6 jam setelah diinjeksikan karagenin 3%

yang diukur menggunakan jangka sorong digital. Pengukuran dilakukan selama 6

jam karena pada penelitian ini digunakan karagenin 3% sebagai agen penginduksi

inflamasi, dimana injeksi karagenin akan menyebabkan terbentuknya edema dan

inflamasi secara cepat, yaitu mencapai maksimal 3-5 jam setelah pemberian

karagenin (Utami, 2011) sehingga diharapkan dengan pengamatan selama 6 jam

dapat menggambarkan reaksi inflamasi berupa edema yang terjadi akibat

karagenin. Sebelum diinjeksikan karagenin, hewan uji terlebih dahulu dicukur

bulu punggungnya menggunakan gunting kemudian dioleskan Veet®

untuk

merontokkan bulu yang belum tercukur sempurna. Kulit punggung yang telah

dicukur bulunya didiamkan selama satu hari untuk menghindari adanya inflamasi

yang disebabkan oleh pencukuran dan pemberian Veet®

sehingga edema yang

terjadi benar-benar dari reaksi karagenin. Adanya efek antiinflamasi topikal

ditandai dengan penurunan tebal lipat kulit punggung mencit dalam mengurangi

edema pada kulit punggung mencit setelah diinjeksikan karagenin 3% secara

subkutan setelah pemberian ekstrak etanol daun C.cujete secara topikal.

Pemberian ekstrak etanol daun C.cujete dilakukan secara topikal karena zat aktif

dari sediaan topikal akan diserap oleh vaskular kulit pada dermis dan hipodermis

sehingga akan cepat memberikan efek (Yanhendri dan Yenny, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

57

D. Uji Pendahuluan

Sebelum dilakukan uji efek antiinflamasi ekstrak etanol daun C.cujete,

dilakukan uji pendahuluan terlebih dahulu. Tujuan dari uji pendahuluan adalah

untuk validasi metode yang akan digunakan dalam penelitian efek antiinflamasi.

Uji pendahuluan yang dilakukan adalah orientasi konsentrasi optimal yang dapat

digunakan dalam penelitian ini. Tujuan dilakukan orientasi adalah agar setelah

dilakukan injeksi karagenin dengan konsentrasi optimal maka akan terjadi selisih

penebalan lipat kulit punggung sebesar dua hingga tiga kali dari tebal kulit normal

dan mampu mempertahankan ketebalannya hingga jam ke-6 (Santoso, 2014).

Konsentrasi karagenin yang digunakan untuk orientasi ini adalah 1,5, 2 dan 3%.

Hasil dari orientasi konsentrasi pemberian karagenin pada hewan uji berupa

edema yang terjadi pada punggung kulit mencit selama 6 jam dapat dilihat pada

gambar 5.

Gambar 5. Pengukuran edema setiap 1 jam hingga 6 jam dari berbagai

konsentrasi karagenin secara subkutan

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

0 1 2 3 4 5 6

Teb

al L

ipat

Ku

lit (

mm

)

Waktu Pengamatan (jam)

Karagenin 1,5%

Karagenin 2%

Karagenin 3%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

58

Pada gambar 5 dapat dilihat bahwa pada konsentrasi karagenin 1,5%

yang diinjeksikan secara subkutan terjadi peningkatan tebal lipat kulit yang terjadi

tidak sampai setengah kali lipat dari tebal lipat kulit normalnya yaitu dari 0,35

mm menjadi 0,41 mm. Pada konsentrasi karagenin 2% secara subkutan terjadi

peningkatan tebal lipat kulit mencapai dua kali lipat dari tebal lipat kulit normal

yaitu dari 1,27 mm menjadi 2,94 mm. Walaupun konsentrasi 2% sudah

menunjukkan peningkatan edema mencapai 2 kali lipat dari tebal lipat kulit awal,

akan tetapi konsentrasi 2% tidak dapat mempertahankan peningkatan tebal lipat

kulit punggung mencit hingga jam ke-6 sehingga konsentrasi karagenin dinaikkan

menjadi 3%. Hasil kurva konsentrasi karagenin 3% secara subkutan menunjukkan

ketebalan lipat kulit yang mencapai lebih dari tiga kali lipat dari tebal lipat kulit

normal yaitu dari 0,75 mm menjadi 3,39 mm. Oleh karena itu, konsentrasi

karagenin 3% yang digunakan dalam penelitian ini karena konsentrasi karagenin

3% menunjukkan peningkatan ketebalan lipat kulit punggung mencit hingga 2-3

kalinya dari tebal lipat kulit awal dan mampu mempertahankan ketebalannya

hingga jam ke-6.

E. Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Daun C.cujete

Setelah melakukan orientasi terhadap konsentrasi karagenin, maka

dilakukan pengujian efek antiinflamasi ekstrak etanol daun C.cujete terhadap

edema kulit punggung mencit. Ekstrak kental daun C.cujete yang diperoleh dari

hasil ekstraksi dibuat dalam bentuk krim. Efek antiinflamasi ekstrak etanol daun

C.cujete dapat diamati dari penurunan ketebalan lipat kulit punggung mencit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

59

setelah pemberian krim ekstrak etanol daun C.cujete secara topikal dengan

menggunakan tiga konsentrasi berturut-turut, yaitu konsentrasi 1,67; 2,5; dan

3,75%. Ekstrak daun C.cujete dibuat dalam bentuk krim agar dapat

mempermudah penentuan konsentrasi karena adanya perbedaan tingkat

konsentrasi serta pembuatan krim bertujuan agar lebih mudah ketika

mengaplikasikannya pada kulit punggung mencit. Tujuan pembuatan tiga

konsentrasi yang berbeda adalah untuk melihat pada konsentrasi berapa ekstrak

etanol daun C.cujete menunjukkan adanya efek antiinflamasi topikal yang paling

signifikan dalam penurunan tebal lipat kulit punggung mencit serta mengetahui

bagaimana perbandingan dari berbagai tingkat konsentrasi ekstrak etanol daun

C.cujete bila dibandingkan terhadap kontrol dalam penelitian ini. Apabila terdapat

efek antiinflamasi dari senyawa uji, maka akan terjadi penurunan tebal lipat kulit

yang signifikan hingga jam ke-6 dimana penurunan yang terjadi diharapkan

mendekati tebal lipat kulit normal.

Pada penelitian ini, mencit dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok I

adalah kelompok kontrol negatif karagenin 3% sebagai zat penginduksi edema.

Kelompok II adalah kelompok Biocream® sebagai basis dalam pembuatan krim

ekstrak etanol daun C.cujete. Kelompok III adalah kelompok kontrol positif

Hidrokortison Asetat. Kelompok IV, V, dan VI merupakan kelompok perlakuan

ekstrak etanol daun C.cujete dengan masing-masing konsentrasi 1,67; 2,5; dan

3,75%. Masing-masing konsentrasi ekstrak etanol daun C.cujete dengan dosis

masing-masing 0,0835; 0,125; dan 0,1875 g dalam 5 g basis Biocream®

kemudian dioleskan pada bagian kulit punggung mencit yang sebelumnya telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

60

diinjeksikan karagenin 3%. Setelah dioleskan ekstrak etanol daun C.cujete dengan

berbagai tingkat konsentrasi, maka dibandingkan dengan kelompok kontrol pada

kelompok I, II, dan III. Pengukuran ketebalan lipat kulit punggung mencit

dilakukan setiap 1 jam selama 6 jam, dimana pengukuran dimulai dari jam ke-0

yaitu pengukuran kulit normal dari kulit punggung mencit sebelum diinjeksikan

karagenin. Hasil data yang ditampilkan berupa grafik rata-rata selisih tebal lipat

kulit punggung mencit terinduksi karagenin 3% dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Kurva rata-rata selisih tebal lipat kulit punggung mencit dari

waktu pengukuran 1 jam hingga 6 jam

Keterangan:

KN : Kontrol Negatif (karagenin 3%)

KP : Kontrol Positif (hidrokortison asetat 2,5%)

KB : Kontrol Biocream®

EEDCC1 : Ekstrak Etanol Daun C.cujete 1,67%

EEDCC2 : Ekstrak Etanol Daun C.cujete 2,5%

EEDCC3 : Ekstrak Etanol Daun C.cujete 3,75%

Pada tiap kelompok kontrol dan perlakuan, diinjeksikan karagenin 3%

secara subkutan setelah pengukuran tebal lipatan kulit normal kemudian dibiarkan

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

0 1 2 3 4 5 6

rata

-rat

a se

lisih

te

bal

lip

at k

ulit

(m

m)

waktu pengamatan (jam)

KN

KB

KP

EEDCC1

EEDCC2

EEDAM3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

61

selama 1 jam kemudian dilakukan pengukuran kembali 1 jam setelah pemberian

karagenin untuk memberi waktu agar karagenin dapat meresap dengan maksimal

pada bagian punggung mencit sehingga cairan pembentukan edema dapat

terakumulasi dengan optimal.

Gambar 6 memperlihatkan bahwa pada semua kelompok perlakuan

terjadi penebalan lipat kulit pada jam ke-1 setelah injeksi karagenin 3% secara

subkutan. Menurut Suralkar (2008) mekanisme pembentukan edema oleh

karagenin terbagi atas dua tahap. Tahap pertama yaitu disebabkan oleh pelepasan

histamin dan serotonin yang dimulai segera setelah diinduksi dan berkurang

setelah dua jam. Tahap kedua adalah karena pelepasan bradikinin dan

prostaglandin yang dimulai pada akhir tahap pertama dan bertahan pada jam

ketiga sampai jam kelima. Menurut Vinegar, dkk., (1976) dalam pembentukan

edema yang berperan adalah intermediet prostaglandin yang terbentuk melalui

biosintesa prostaglandin yang bereaksi dengan jaringan di sekitarnya dan

menyebabkan perubahan-perubahan pada pembuluh darah yang merupakan awal

mula terjadinya edema. Pada kurva terlihat bahwa pada kelompok kontrol negatif

terjadi peningkatan edema yang besar, dimana terjadi peningkatan tebal lipat kulit

sebesar tiga kali lipat dari tebal lipat kulit normal. Hal yang sama ditunjukkan

pada kelompok Biocream® yang menunjukkan peningkatan edema terbesar,

dimana terjadi peningkatan tebal lipat kulit sebesar empat kalinya dari tebal lipat

kulit normal. Pada kelompok kontrol positif yang mengandung Hidrokortison

Asetat 2,5% dan tiga seri konsentrasi ekstrak C.cujete menunjukkan kebalikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

62

bila dibandingkan kelompok Biocream® dan kelompok kontrol negatif, dimana

terlihat adanya penurunan tebal lipat kulit pada punggung mencit.

Setelah 6 jam pengukuran, tebal lipatan kulit punggung mencit pada

kelompok Biocream® belum kembali ke tebal lipat kulit normalnya. Kontrol

Biocream® sebagai basis krim ekstrak etanol daun C.cujete dilakukan untuk

mengetahui apakah Biocream® memiliki pengaruh terhadap efek antiinflamasi

atau tidak. Hal tersebut terlihat dari garis kurva kontrol Biocream® yang

menunjukkan adanya peningkatan tebal lipat kulit yang hampir mirip dengan garis

kurva untuk kontrol negatif. Pada penelitian ini, hidrokortison asetat 2,5% dipilih

sebagai kontrol positif karena hidrokortison asetat yang merupakan golongan

kortikosteroid memiliki mekanisme yang sama sebagai antiinflamasi bila

dibandingkan dengan flavonoid, yaitu senyawa aktif yang diduga bertanggung

jawab sebagai antiinflamasi dari ekstrak etanol daun C.cujete. Menurut Neal

(2005) kortikosteroid menghambat pembentukan mediator proinflamasi, seperti

prostaglandin, leukotrien, dan platelet activating faktor (PAF). Golongan obat ini

menghambat fosfolipase A2, enzim yang bertanggung jawab atas pembebasan

asam arakhidonat dari fosfolipid sehingga dapat mengurangi peradangan yang

terjadi. Sedangkan, menurut Parvin (2015) flavonoid bertindak sebagai

antiinflamasi dengan menghambat enzim fosfolipase A2 sehingga bisa

menghambat pelepasan mediator inflamasi. Oleh karena itu, hingga jam ke-6

dapat dilihat bahwa kelompok kontrol positif menunjukkan penurunan selisih

tebal lipat kulit yang mendekati kulit normal. Kelompok perlakuan ekstrak etanol

daun C.cujete konsentrasi 1,67% menunjukkan selisih tebal lipat kulit yang paling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

63

kecil dibandingkan kelompok perlakuan lainnya. Pada kelompok konsentrasi

2,5% cenderung lebih besar dari konsentrasi 1,67% dan 3,75% walaupun tidak

jauh berbeda dengan kontrol positif, akan tetapi kelompok konsentrasi 3,75%

memiliki selisih tebal lipat kulit yang lebih kecil bila dibandingkan dengan

kontrol positif.

F. Hasil Pengujian Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Daun C.cujete

Pada pengujian efek antiinflamasi topikal ekstrak etanol daun C.cujete

dilakukan analisa data lanjutan dengan cara menghitung rata-rata AUC total dari

masing-masing kelompok perlakuan terhadap kontrol. Rata-rata AUC total adalah

luas daerah di bawah kurva yang menunjukkan rata-rata selisih tebal lipat kulit

punggung mencit yang menunjukkan adanya edema dari jam ke-0 hingga jam ke-

6. Adanya efek antiinflamasi topikal ekstrak etanol daun C.cujete ditunjukkan

dengan penurunan tebal lipat kulit yang berbeda secara signifikan terhadap

kontrol negatif maupun kontrol Biocream® yang ditunjukkan dengan semakin

kecilnya nilai rata-rata AUC total. Sebaliknya, semakin besar nilai rata-rata AUC

totalnya maka semakin kecil penurunan selisih tebal lipat kulitnya. Data AUC

yang diperoleh digunakan untuk menghitung % penghambatan inflamasi untuk

tiap kelompok perlakuan. Hasil rata-rata AUC total untuk masing-masing

kelompok perlakuan dapat dilihat pada tabel I di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

64

Tabel I. Nilai rata-rata AUC total masing-masing kelompok perlakuan

Kelompok

Rerata AUC total ± SE (mm.jam)

I 11,61 ± 2,50

II 17,15 ± 2,48

III 3,06 ± 0,26

IV 1,88 ± 0,2

V 3,49 ± 1,05

VI 2,46 ± 0,78

Keterangan:

I : Kontrol negatif (karagenin 3%)

II : Kontrol Biocream®

III : Kontrol positif (hidrokortison asetat 2,5%)

IV : Ekstrak etanol daun C.cujete 1,67%

V : Ekstrak etanol daun C.cujete 2,5%

VI : Ekstrak etanol daun C.cujete 3,75%

Hasil pengujian pada tabel I menunjukkan bahwa kelompok perlakuan

kontrol negatif (karagenin 3%) menghasilkan rerata AUC sebesar 11,61 ± 2,50

mm.jam dan pada kelompok perlakuan Biocream® menghasilkan rerata AUC

sebesar 17,15 ± 2,48 mm.jam. Kelompok kontrol negatif dan Biocream®

memiliki nilai rerata AUC yang paling besar dibandingkan dengan kelompok

lainnya. Hal tersebut menunjukkan terjadinya proses inflamasi dengan adanya

injeksi karagenin 3% secara subkutan, serta Biocream® sebagai basis untuk

ekstrak etanol daun C.cujete tidak memiliki kemampuan untuk menghambat

inflamasi yang ditimbulkan oleh karagenin 3%.

Perbedaan berbanding terbalik ditunjukkan pada kelompok kontrol

positif serta kelompok perlakuan ekstrak etanol daun C.cujete dengan masing-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

65

masing konsentrasi 1,67; 2,5; dan 3,75% yang memiliki nilai rerata AUC total

yang jauh lebih kecil bila dibandingkan kelompok kontrol negatif dan kontrol

Biocream®. Adanya penurunan nilai AUC ini menunjukkan bahwa kelompok

kontrol positif dan kelompok ekstrak etanol daun C.cujete dengan masing-masing

konsentrasi 1,67; 2,5; dan 3,75% memiliki kemampuan menghambat inflamasi

karena dapat menurunkan edema yang terjadi karena injeksi karagenin 3% yang

perlu dibuktikan dengan perhitungan % persen penghambatan inflamasi.

Perhitungan % penghambatan inflamasi berdasarkan dari %

penghambatan inflamasi masing-masing kelompok perlakuan. Persen

penghambatan inflamasi menunjukkan seberapa besar kemampuan suatu senyawa

untuk menghambat proses inflamasi, dimana dalam penelitian ini dilihat dari

seberapa besar kemampuan ekstrak etanol daun C.cujete dalam mengurangi tebal

lipat kulit punggung mencit. Hasil % penghambatan inflamasi pada masing-

masing kelompok perlakuan kemudian dianalisis dengan menggunakan uji

Shapiro-Wilk untuk menentukan apakah data yang diolah terdistribusi normal

atau tidak. Berdasarkan hasil statistik uji Shapiro-Wilk diperoleh nilai p=0,000 (p

< 0,05) yang menunjukkan bahwa data terdistribusi tidak normal. Pada penelitian

ini, karena distribusi data tidak normal maka dilanjutkan dengan analisis Kruskall-

Wallis. Hasil uji Kruskall-Wallis, diperoleh nilai p=0,001 (p < 0,05) yang

menunjukkan terdapat perbedaan antar kelompok perlakuan. Selanjutnya

dilanjutkan uji Mann-Whitney untuk mengetahui apakah perbedaan yang

ditemukan berbeda bermakna atau berbeda tidak bermakna. Rerata %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

66

penghambatan inflamasi pada setiap kelompok perlakuan beserta kontrol dapat

dilihat pada tabel II.

Tabel II. Rata-rata persen (%) penghambatan inflamasi pada setiap

kelompok perlakuan beserta kontrol dengan hasil uji Mann-Whitney

Kelompok

Rerata %PI ± SE

I

II

III

IV

V

VI

I 0,00 ± 21,49

- TB B B B B

II -47,66 ± 21,35

TB - B B B B

III 73,68 ± 2,22

B B - B TB TB

IV 83,78 ± 1,74

B B B - TB TB

V 69,98 ± 9,03

B B TB TB - TB

VI 78,83 ± 6,70

B B TB TB TB -

Keterangan:

Kelompok I : Kelompok kontrol negatif (karagenin 3%)

Kelompok II : Kelompok kontrol Biocream®

Kelompok III : Kelompok kontrol positif (hidrokortison asetat 2,5%)

Kelompok IV : Kelompok ekstrak etanol daun C.cujete 1,67%

Kelompok V : Kelompok ekstrak etanol daun C.cujete 2,5%

Kelompok VI : Kelompok ekstrak etanol daun C.cujete 3,75%

SE : Standar eror

%PI : % penghambatan inflamasi

BB : Berbeda bermakna (p < 0,05)

TB : Berbeda tidak bermakna (p > 0,05)

Pada tabel II dapat dilihat berdasarkan perhitungan persen efek anti

inflamasi, kelompok kontrol negatif menunjukkan persen penghambatan inflamasi

yang tidak bermakna secara statistik (p<0,05) dengan kontrol Biocream®. Rerata

persen penghambatan inflamasi pada masing-masing kelompok kontrol negatif

dan kontrol Biocream® adalah 0,00% dan -47,66%. Nilai persen penghambatan

inflamasi ≤ 0 menunjukkan bahwa kontrol negatif dan Biocream® tidak memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

67

pengaruh terhadap efek antiinflamasi baik dari ekstrak etanol daun C.cujete

maupun hidrokortison asetat.

Gambar 7. Diagram batang rata-rata persen (%) penghambatan inflamasi

pada setiap kelompok perlakuan

Berdasarkan gambar 7 dan tabel II dapat dilihat bahwa kelompok kontrol

negatif menunjukkan perbedaan yang tidak berbeda bermakna terhadap kelompok

Biocream®, hal ini menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol negatif dan

Biocream® terjadi proses inflamasi karena tidak dapat menghambat inflamasi

berupa edema pada lipat kulit punggung mencit. Pada kelompok kontrol positif

yang mengandung hidrokortison asetat 2,5% dan pada kelompok perlakuan

ekstrak C.cujete dengan konsentrasi 1,67; 2,5; 3,75% menunjukkan perbedaan

yang berbeda bermakna dengan kelompok kontrol negatif dan Biocream®,

dimana masing-masing persen penghambatan inflamasinya sebesar 73,68; 83,78;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

68

69,98; dan 78,83%. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok kontrol positif dan

kelompok ekstrak etanol daun C.cujete memiliki efek antiinflamasi.

Pada kelompok kontrol positif menunjukkan perbedaan yang tidak

berbeda bermakna dengan kelompok ekstrak etanol 2,5% dan 3,75%, sehingga

menunjukkan ekstrak 2,5% dan 3,75% memiliki efek penghambatan inflamasi

yang sebanding dengan kontrol positif. Kelompok kontrol positif menunjukkan

perbedaan yang berbeda bermakna dengan kelompok ekstrak etanol daun C.cujete

1,67%, hal ini menunjukkan bahwa kelompok kontrol positif memiliki

kemampuan yang lebih kecil dalam menghambat inflamasi bila dibandingkan

dengan kelompok ekstrak etanol 1,67%.

Pada kelompok ekstrak etanol daun C.cujete dengan konsentrasi 1,67%

menunjukkan perbedaan yang tidak berbeda bermakna secara statistik (p>0,05)

terhadap kelompok ekstrak dengan konsentrasi 2,5% dan 3,75%, hal ini

menunjukkan bahwa pada kelompok ekstrak etanol daun maja dengan konsentrasi

1,67; 2,5; dan 3,75% memiliki efek antiinflamasi yang sebanding dalam

menghambat inflamasi, akan tetapi konsentrasi optimum dari ekstrak etanol daun

C.cujete dalam penenlitian ini sebesar 1,67% karena pada konsentrasi terkecil

dapat memberikan efek antiinflamasi yang paling besar.

Ekstrak daun C.cujete mengandung senyawa alkaloid, saponin, fenol, dan

flavonoid yang dapat memberikan efek antiinflamasi (Ugbabe, 2010). Flavonoid

berfungsi sebagai antiinflamasi melalui penghambatan pelepasan asam

arakhidonat dan sekresi enzim lisosom dari membran dengan jalan memblok jalur

siklooksigenase dan lipoksigenase, dimana penghambatan ini secara langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

69

juga menyebabkan penghambatan biosintesis eikosanoid dan leukotrien yang

merupakan produk akhir dari jalur COX dan lipooksigenase sehingga mediator

penyebab inflamasi tidak terbentuk (Hidayati, 2008). Penghambatan antiinflamasi

daun C.cujete dapat dilihat pada penelitian Sostales (2015) melaporkan bahwa

senyawa aktif yang terkandung pada daun C.cujete mampu menghambat ekspresi

COX-2 dan memperlihatkan adanya pengurangan sel-sel neutrofil pada daerah

terjadinya inflamasi setelah pemberian ekstrak etanol daun C.cujete, dimana pada

pemberian ekstrak etanol daun C.cujete dengan konsentrasi 2,5% dan 3,75%

menunjukkan hasil yang paling baik dalam menghambat ekspesi COX-2 dan

pengurangan sel-sel neutrofil di daerah inflamasi.

Flavonoid adalah salah satu senyawa yang bertanggung jawab sebagai

antiinflamasi pada ekstrak C.cujete dibuktikan berdasarkan penelitian Parvin,

dkk., (2015) yang melaporkan ditemukannya total komponen flavonoid (TFC)

sebesar 139,57 ± 3.75 mg QE/gm pada ekstrak etanol daun C.cujete, yang artinya

terdapat 139,57 mg kuersetin dalam tiap 1 g ekstrak etanol daun C.cujete. Pada

penelitian ini, ekstrak daun C.cujete menunjukkan adanya efek antiinflamasi yang

dibuktikan dengan penurunan tebal lipat kulit punggung mencit yang terinduksi

karagenin 3%, sehingga membuktikan bahwa daun C.cujete dapat dijadikan

sebagai alternatif pengobatan inflamasi yang diberikan secara topikal.

Penelitian ini merupakan penelitian skrining awal untuk menunjukkan

bahwa ekstrak etanol daun C.cujete memiliki efek antiinflamasi topikal.

Penelitian ini tidak menggunakan senyawa aktif tunggal sehingga senyawa aktif

lain yang terkandung dalam ekstrak etanol daun C.cujete dapat mempengaruhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

70

hasil penelitian. Oleh karena itu, perlu adanya penelitiaan lebih lanjut untuk

mengetahui senyawa aktif yang bertanggung jawab dalam menunjukkan efek

antiinflamasi dari ekstrak etanol daun C.cujete.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Ekstrak etanol daun C.cujete memiliki efek antiinflamasi topikal terhadap

mencit betina galur Swiss yang terinduksi karagenin 3% secara subkutan.

2. Konsentrasi optimum dari ekstrak etanol daun C.cujete yang memiliki efek

antiinfkamasi topikal terhadap mencit betina galur Swiss, yaitu sebesar 1,67%.

3. Persen penghambatan inflamasi ekstrak etanol daun C.cujete pada konsentrasi

1,67; 2,5; dan 3,75% secara berturut-turut, yaitu sebesar 83,78; 69,98; dan

78,83%.

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut tentang :

1. Senyawa aktif yang terdapat dalam ekstrak etanol daun C.cujete yang

bertanggung jawab terhadap efek antiinflamasi.

2. Pemeriksaan kualitatif terkait kandungan kimia yang ada di dalam ekstrak

etanol daun C.cujete seperti fenolik, tanin, dan flavonoid yang diduga

bertanggung jawab terhadap efek antiinflamasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

72

DAFTAR PUSTAKA

Anonim a, 2012, Classification for Kingdom Plantae Down to Species Crescentia

cujete L.,

http://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet?source=display&classid=C

RCU, diakses tanggal 10 November 2015.

Anonim b, 2014, Berenuk Mulai Obat, Usir Tikus, Hingga Biotanol,

http://alamendah.org/2014/03/01/berenuk-mulai-obat-usir-tikus-hingga-

bioetanol/comment-page-1/ , diakses tanggal 10 November 2015.

Ansel, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida

Ibrahim, Edisi IV, UI-Press, Jakarta, pp. 608.

Ardhie, A.M., 2004, Dermatitisdan Peran Steroid dalam Penanganganannya, Vol

17, No.4, Dexa Media, Jakarta, pp. 5-6.

Badan POM RI, 2005, Standarisasi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia, Salah

satu Tahapan Penting Dalam Pengembangan Obat Asli Indonesia, Vol 6,

No.4, Badan POM RI, Jakarta, pp. 5.

Badan POM RI, 2013, Pedoman Teknologi Formulasi Sediaan Berbasis Ekstrak,

Vol 2, Badan POM RI, Jakarta, pp. 10.

Baratawidjaja, K.G., dan Iris, R., 2010, Imunologi Dasar, Edisis IX, Penerbit

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, pp. 259.

Brown, R.G., 2005, Dermatologi : Catatan Kuliah, diterjemahkan oleh Tony

Burns, Edisi VIII, Erlangga, Jakarta, pp. 2.

Das, N., Islam, M.E., Jahan, N., Islam, M.S., Khan, A., Islam, M.R., and Parvin,

M.S., 2014, Antioxidant activities of ethanol extracts and fractions of

Crescentia cujete Leaves and Stem Bark and the Involvement of Phenolic

Compound, BioMed Central, 14:45, pp. 1-9.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi

III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, pp. 293-294.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1986, Sediaan Galenik, Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 10-11.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000, Parameter Standar Umum

Ekstrak Tumbuhan Obat, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,

Jakarta, pp. 10-12.

Direktorat Badan Perbenihan Tanaman Hutan, 2012, Informasi Singkat Crescentia

cuyete L., No. 134, BPTH, Sulawesi, pp. 1-2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

73

Fitriyani, A., Winarti, L., Muslichah, S., dan Nuri, 2011, Uji Antiinflamasi

Ekstrak Metanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) pada

Tikus Putih, Majalah Obat Tradisional, 16(1), 34-42.

Ganiswarna, 1995, Farmakologi dan Terapi, Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia, Jakarta, pp. 3,6.

Guenka, L.C., Gomes, R.C., Melo, V.L., Kitanishi, C.R.R., Pereira, P.S., Franca

S.C., Couto, L.B., and Beleboni R.O., 2008, Anti-inflammatory and Anti-

nociceptive Effects of Zeyheria montana (Bignoniaceae) Ethanol Extract,

Mem Inst Oswaldo Cruz, Vol. 103 (8), 768-772.

Hamdani, S., 2013, Maserasi, http://catatankimia.com/catatan/maserasi.html,

diakses pada tanggal 23 Maret 2015.

Hidayati, N.A., Listyawati, S., dan Setyawan, A.D., 2008,Kandungan Kimia dan

Uji Antiinflamasi Ekstrak Etanol Lantana camara L. Pada Tikus Putih

(Rattus norvegicus L.) Jantan, Bioteknologi, 5(1), 10-17.

Ikawati, Z., Supardjan, A. M., dan Asmara, L. S., 2007, Pengaruh Senyawa

Heksagamavunon-1 (HGV-1) Terhadap Inflamasi Akut Akibat Reaksi

Anafilaksis Kutaneus Aktif Pada Tikus Wistar Jantan Terinduksi

Ovalbumin, Laporan Penelitian, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah

Mada, Yogyakarta.

Jeyaratnam, J., Koh, D., 2010, Buku Ajar Praktik Kedokteran Kerja,

diterjemahkan oleh dr.Suryadi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta,

pp. 96-97.

Katzung, B.G., Masters, S.B., and Trevor, A.J., 2012, Farmakologi Dasar dan

Klinik, edisi XII, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 716.

Kee, J.L., and Hayes, E.R., 1996,Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan,

Edisi 5, diterjemahkan oleh Peter, A., Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp.

310, 382-383.

Krishen, P., 2006, Tress of Delhi, Dorling Kindersley, India, pp. 360.

Kumar, V., Abbas, A.K., and Fausto, N., 2005, Dasar Patologis Penyakit,

diterjemahkan oleh dr. Brahm U, Edisi VII, Penerbit Buku Kedokteran

EGC, Jakarta, pp. 15-17, 51, 64, 70-72, 74-75.

Kurniasih, T.R., 2014, Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Umbi Bidara Upas

(Merremia mammosa Hall.f.) secara Topikal pada Mencit Betina Galur

Swiss Terinduksi Karagenin, Laporan Penelitian, Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

74

Kusuma, A.M., Sulistyo, A.N., Susanti, dan Sabikis, 2014, Aktivitas Penghentian

Pendarahan Luar Ekstrak Etanol Daun Berenuk (Crescentia cujete L) secara

In-Vivo, Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, Vol 1, No.2,

2407-2354.

Latifah, F., dan Ranggono, R.I.S., 2007, Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan

Kosmetik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pp. 11,26.

Marc, N.O., 2008, The Nutrive and Anti-nutrive Compositions of Calabash

Crescentia cujete, Journal of Food Technology, 6, 267-270.

Mycek, M.J., Harvey, R.A., Champe,P.C., 2001, Farmakologi : Ulasan

Bergambar, Edisi II, Widya Medika, Jakarta, pp. 404-406.

Neal, M.J., 2005, At A Glance Farmakologi Medis, diterjemahkan oleh dr.

Juwalita Surapsari, edisi V, Erlangga, Jakarta, pp. 70-73.

Parvin, M.S., Das, N., Jahan, N., Akhter, M.A., Nahar, L., and Islam, M.E., 2015,

Evaluation of In Vitro Anti-Inflammatory and Antibacterial potential of

Crescentia cujete Leaves and Stem Bark, BioMed Central, 8:412, pp. 1-7.

Pearce, E.C., 2006, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, PT. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, pp. 291.

Pourmourad, F., Hosseinimehr, S.J., and Shahabimajd, N., 2006, Antioxidant

Activity, Phenol And Flavonoid Contents Of Some Selected Iranian

Medicinal Plants, African Joural of Biotechnology, Vol 5(11), 1142-1145.

Price,S.A. dan Wilson,L.M., 1984, Patofisiologi : Konsep Klinik Proses-Proses

Penyakit, diterjemahkan oleh Adji Dharma, Edisi II, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 33-34, 41-42.

Price, S.A., dan Wilson, L.N., 1992, Patophysiology, diterjemahkan oleh Peter

Anugrah, Edisi 4, Buku I, EGC, Jakarta, p. 36.

Priyanto, 2010, Farmakologi Dasar, edisi II, Lembaga Studi dan Konsultasi

Farmakologi, Jakarta, pp. 118-120.

Rang, H.P., Dale, M.M., Ritter, J.M., and Moore, P.K., 2003, Pharmacology, 5th

edition, Churchill Livingstone, London, pp. 231-237.

Rathee, P., Chaudhary, H., Rathee, S., Rathee, D., Kumar, V., and Kohli, K.,

2009, Mechanism of Action of Flavonoids as Anti-inflammatory Agents: A

Review, Inflammation and Allergy-Drug Targets, Vol 8, No.3, 229-235.

Ross, and Wilson , 2001, Anatomy and Physiology In Health and Ilness, 9th ed,

Churchill Livingstone, London, pp. 362-363.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

75

Sander, M.A., 2003, Patologi Anatomi, Jiid I, Penerbit Universitas

Muhammadiyah, Malang, pp. 12-13.

Santoso. Y., I., K., 2014., Uji Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Kemangi

(Ocimum basilicum L.) Topikal pada Edema Punggung Mencit Betina Galur

Swiss Terinduksi Karagenin, Tesis, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Sitompul, Ratna, 2011, Kortikosteroid dalam Tata Laksana Uveitis: Mekanisme

Kerja, Aplikasi Klinis, dan Efek Samping, Vol 61, Journal of Indonesian

Medical Association, 265-9.

Sofia, D., 2005, Antioksidan dan Radikal Bebas, http://www.kompas.com, diakses

tanggal 30 Maret 2015.

Sostales, D., 2015, Uji Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Daun Majapait

(Crescentia cujete L.) pada Mencit Terinduksi Karagenin, Tesis, Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

Steenis, C.G.J.V., 1992, Flora untuk Sekolah Indonesia, PT. Pradnya Paramita,

Jakarta, pp. 35-37, 49-57, 372-374.

Suralkar, A.A., Sarda, P.S., Ghaisas, M.M., Thakare, V., and Deshpande, A.D.,

2008, In-vivo Animal Models for Evaluation of Antiinflammatory Activity,

Vol 6, Article Review, Issue 2.

Syamsuni, H., 2005, Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 36.

Tanu, Ian, 1972, Farmakologi dan Terapi, Edisi IV, Gaya Baru, Jakarta, pp. 209.

Tjay, T.H., dan Rahardja, K., 2002, Obat-Obat Penting : Khasiat, Penggunaan,

dan Efek-Efek Sampingnya, Edisi V, PT. Elek Media Komputindo

Kelompok Gramedia, Jakarta, pp. 309-311.

Utami, E.T., Kuncoro, R.A., Hutami, I.R., Sari, F.T., dan Handajani,J., 2011, Efek

Antiinflamasi Ekstrak Daun Sembukan (Paederia scandens) pada Tikus

Wistar, Majalah Obat Tradisional, 16(2), 95-100.

Ugbabe, G.E., Ayodele, A.E., Ajoku, G.A., Kunle, O.F., Kolo, I., and Okogun,

J.I., 2010, Preliminary Phytochemical and Antimicrobial Analyses of the

Leaves of Nigerian Bignoniaceae Juss, Global Research Journals, Vol. 1

(1), pp. 1-5.

Vetriselvan, S., Subasini, U., Velmurugan, C., Muthuramu, T., Shankar, J., and

Revathy, 2013, Anti-inflamatory Activity of Cucumis sativus Seed in

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

76

Carrageenan and Xyline Induced Edema Model Using Albino Wistar Rats,

International Journal of Biopharmaceutics, 4(1), 34-37.

Vinegar, R., Truax, J.F., and Selph, J.L., 1976, Quantitative Studies of The

Pathway to Acute Carrageenan Inflammation, Federation Proceedings,

35(13), 2447-56.

Vogel, H.G., 2002, Drug Discovery and Evaluation : Pharmacological Assays,

second edition, Springer Vorlag Berlin Heidelberg, pp. 726-769.

Wasito, Hendri, 2011, Obat Tradisional Kekayaan Indonesia, Graha Ilmu,

Yogyakarta, pp. 1, 11-12.

Wibowo, D.S., 2005, Anatomi Tubuh Indonesia, PT Grasindo, Jakarta, pp. 13.

Winarsi, Hery, 2007, Antioksidan Alami dan Radikal Bebas : Potensi dan

Aplikasinya dalam Kesehatan, Kanisius, Yogyakarta, pp. 15,20.

Wirakusumah, E.S., 2007, Jus Buah dan Sayuran, Penebar Swadaya, Jakarta,

pp.18.

Yanhendri dan Yenny, S.W., 2012, Berbagai Bentuk Sediaan Topikal Dalam

Dermatologi, Cermin Dunia Kedokteran-194, 39(6), pp. 423-430.

Youngson, R., 2005, Antioksidan : Manfaat Vitamin C dan E bagi Kesehatan,

Arcan, Jakarta, pp. 20.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

77

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

78

Lampiran 1. Serbuk daun C.cujete beserta ekstrak etanol C.cujete

Gambar 8. Serbuk daun C.cujete

Gambar 9. Ekstrak kental etanol daun C.cujete

Gambar 10. Ekstrak yang dilarutkan dalam basis Biocream

®

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

79

Lampiran 2. Hewan uji yang digunakan beserta cara pengukuran edema

Gambar 11. Mencit betina galur Swiss

Gambar 12. Kulit punggung mencit setelah injeksi karagenin

Gambar 13. Cara pengukuran edema (tebal lipat kulit)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

80

Lampiran 3. Kontrol yang digunakan dalam penelitian, alat spuit injeksi,

beserta jangka sorong digital

Gambar 14. Karagenin sebagai kontrol negatif

Gambar 15. Hidrokortison asetat

® 2,5% sebagai kontrol positif

Gambar 16. Biocream

® (Basis ekstrak) sebagai kontrol Biocream

®

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

81

Gambar 17. Alat spuit injeksi

Gambar 18. Jangka sorong digital

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

82

Lampiran 4. Surat determinasi tanaman Majapait (Crescentia cujete L.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

83

Lampiran 5. Data perhitungan AUC tebal lipat kulit punggung mencit

HASIL EDEMA KONTROL NEGATIF (KARAGENIN 3%)

Jam ke- Mencit 1 Mencit 2 Mencit 3 Mencit 4 Mencit 5

0 0 0 0 0 0

1 2,1 2,4 4,09 1,71 2,66

2 1,05 2,65 4,07 1,56 2,5

3 0,98 2,58 3,85 1,38 2,41

4 0,89 2,3 3,47 1,22 1,95

5 0,76 2,12 3,18 0,89 1,56

6 0,68 1,92 2,87 0,68 1,3

AUC 6,12 13,01 20,10 7,10 11,73

HASIL EDEMA KARAGENIN 3% + BIOCREAM

Jam ke- Mencit 1 Mencit 2 Mencit 3 Mencit 4 Mencit 5

0 0 0 0 0 0

1 4,1 4,04 4,51 2,41 3,47

2 3,91 3,9 4,4 2,01 2,58

3 3,73 3,44 4,29 1,88 1,71

4 3,66 3,35 4,11 1,85 1,67

5 3,4 3,29 3,97 1,81 1,55

6 3,1 3,2 3,9 1,73 1,44

AUC 20,35 19,62 23,23 10,83 11,70

HASIL EDEMA KONTROL POSITIF (KARAGENIN 3% +

HIDROKORTISON ASETAT 2,5%)

Jam ke- Mencit 1 Mencit 2 Mencit 3 Mencit 4 Mencit 5

0 0 0 0 0 0

1 0,7 1,07 0,67 0,93 0,79

2 0,55 0,88 0,56 0,85 0,69

3 0,37 0,76 0,52 0,58 0,55

4 0,32 0,46 0,48 0,53 0,51

5 0,24 0,43 0,43 0,45 0,45

6 0,09 0,17 0,21 0,2 0,31

AUC 2,23 3,69 2,77 3,44 3,15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

84

HASIL EDEMA EEDCC 1,67 %

Jam ke- Mencit 1 Mencit 2 Mencit 3 Mencit 4 Mencit 5

0 0 0 0 0 0

1 0,74 0,39 0,53 0,41 0,65

2 0,36 0,28 0,45 0,35 0,52

3 0,33 0,25 0,4 0,3 0,48

4 0,31 0,24 0,32 0,19 0,37

5 0,24 0,15 0,28 0,14 0,29

6 0,19 0,13 0,2 0,12 0,24

AUC 2,08 1,38 2,08 1,45 2,43

HASIL EDEMA EEDCC 2,5 %

Jam ke- Mencit 1 Mencit 2 Mencit 3 Mencit 4 Mencit 5

0 0 0 0 0 0

1 1,24 0,3 1,65 0,27 1,82

2 0,67 0,27 1,44 0,25 1,35

3 0,56 0,22 0,79 0,22 1,24

4 0,48 0,18 0,76 0,15 0,72

5 0,42 0,15 0,69 0,12 0,63

6 0,39 0,14 0,64 0,1 0,39

AUC 3,57 1,19 5,65 1,06 5,96

HASIL EDEMA EEDCC 3,75 %

Jam ke- Mencit 1 Mencit 2 Mencit 3 Mencit 4 Mencit 5

0 0 0 0 0 0

1 0,6 0,27 1,26 0,67 0,5

2 0,56 0,2 1,17 0,56 0,47

3 0,19 0,12 0,95 0,41 0,41

4 0,14 0,06 0,84 0,32 0,35

5 0,13 0,05 0,77 0,22 0,34

6 0,12 0,05 0,73 0,21 0,32

AUC 1,68 0,73 5,36 2,29 2,23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

85

Lampiran 6. Hasil perhitungan Area Under Curve (AUC)

Case Processing Summary

Perlakuan

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

AUC kontrol Negatif 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Kontrol Biocream 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Kontrol Positif 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

EEDCC 1,67% 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

EEDCC 2,5% 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

EEDCC 3,75% 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Descriptives

Perlakuan Statistic Std. Error

AUC kontrol Negatif Mean 11.6120 2.49534

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 4.6838

Upper Bound 18.5402

5% Trimmed Mean 11.4456

Median 11.7300

Variance 31.134

Std. Deviation 5.57976

Minimum 6.12

Maximum 20.10

Range 13.98

Interquartile Range 9.94

Skewness .856 .913

Kurtosis .406 2.000

Kontrol Biocream Mean 17.1460 2.47944

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 10.2620

Upper Bound 24.0300

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

86

5% Trimmed Mean 17.1589

Median 19.6200

Variance 30.738

Std. Deviation 5.54419

Minimum 10.83

Maximum 23.23

Range 12.40

Interquartile Range 10.52

Skewness -.343 .913

Kurtosis -2.729 2.000

Kontrol Positif Mean 3.0560 .25713

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.3421

Upper Bound 3.7699

5% Trimmed Mean 3.0667

Median 3.1500

Variance .331

Std. Deviation .57496

Minimum 2.23

Maximum 3.69

Range 1.46

Interquartile Range 1.06

Skewness -.602 .913

Kurtosis -.501 2.000

EEDCC 1,67% Mean 1.8840 .20215

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 1.3227

Upper Bound 2.4453

5% Trimmed Mean 1.8817

Median 2.0800

Variance .204

Std. Deviation .45203

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

87

Minimum 1.38

Maximum 2.43

Range 1.05

Interquartile Range .84

Skewness -.144 .913

Kurtosis -2.257 2.000

EEDCC 2,5% Mean 3.4860 1.04804

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .5762

Upper Bound 6.3958

5% Trimmed Mean 3.4833

Median 3.5700

Variance 5.492

Std. Deviation 2.34349

Minimum 1.06

Maximum 5.96

Range 4.90

Interquartile Range 4.68

Skewness -.036 .913

Kurtosis -2.951 2.000

EEDCC 3,75% Mean 2.4580 .77760

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .2991

Upper Bound 4.6169

5% Trimmed Mean 2.3928

Median 2.2300

Variance 3.023

Std. Deviation 1.73876

Minimum .73

Maximum 5.36

Range 4.63

Interquartile Range 2.62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

88

Skewness 1.490 .913

Kurtosis 2.969 2.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

89

Lampiran 7. Data perhitungan persen penghambatan inflamasi (%PI)

Kontrol Negatif (Karagenin 3%)

Mencit AUC K.Negatif Nilai AUC %PI

1 11,612 6,12 47,30

2 11,612 13,01 -12,04

3 11,612 20,1 -73,10

4 11,612 7,1 38,86

5 11,612 11,73 -1,02

Kontrol Biocream®

Mencit AUC K.Negatif Nilai AUC %PI

1 11,612 20,35 -75,25

2 11,612 19,62 -68,96

3 11,612 23,23 -100,05

4 11,612 10,83 6,73

5 11,612 11,7 -0,76

Kontrol Positif (Hidrokortison Asetat 2,5%)

Mencit AUC K.Negatif Nilai AUC %PI

1 11,612 2,23 80,80

2 11,612 3,69 68,22

3 11,612 2,77 76,15

4 11,612 3,44 70,38

5 11,612 3,15 72,87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

90

Kontrol EEDCC 1,67%

Mencit AUC K.Negatif Nilai AUC %PI

1 11,612 2,08 82,09

2 11,612 1,38 88,12

3 11,612 2,08 82,09

4 11,612 1,45 87,51

5 11,612 2,43 79,07

Kontrol EEDCC 2,5%

Mencit AUC K.Negatif Nilai AUC %PI

1 11,612 3,57 69,26

2 11,612 1,19 89,75

3 11,612 5,65 51,34

4 11,612 1,06 90,87

5 11,612 5,96 48,67

Kontrol EEDCC 3,75%

Mencit AUC K.Negatif Nilai AUC %PI

1 11,612 1,68 85,53

2 11,612 0,73 93,71

3 11,612 5,36 53,84

4 11,612 2,29 80,28

5 11,612 2,23 80,80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

91

Lampiran 8. Perhitungan persen (%) penghambatan inflamasi

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

PersenPI 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

PersenPI Mean 43.1020 10.41982

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 21.7911

Upper Bound 64.4129

5% Trimmed Mean 47.8367

Median 69.8200

Variance 3.257E3

Std. Deviation 5.70717E1

Minimum -100.05

Maximum 93.71

Range 193.76

Interquartile Range 77.23

Skewness -1.375 .427

Kurtosis .733 .833

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

92

Lampiran 9. Hasil uji normalitas dengan uji Shapiro-Wilk

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

PersenPI .237 30 .000 .781 30 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

Perlakuan

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

PersenPI kontrol negatif .201 5 .200* .922 5 .546

kontrol biocream .272 5 .200* .868 5 .258

kontrol positif .165 5 .200* .969 5 .871

EEDCC 1,67% .267 5 .200* .884 5 .329

EEDCC 2,5% .236 5 .200* .855 5 .210

EEDCC 3,75% .339 5 .062 .860 5 .227

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Case Processing Summary

Perlakuan

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

PersenPI kontrol negatif 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

kontrol biocream 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

kontrol positif 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

EEDCC 1,67% 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

EEDCC 2,5% 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

EEDCC 3,75% 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

93

Lampiran 10. Hasil perhitungan rata-rata persen penghambatan inflamasi

(%PI) pada masing-masing kelompok perlakuan

Descriptives

Perlakuan Statistic Std. Error

PersenPI kontrol negatif Mean .0000 21.49070

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound -59.6677

Upper Bound 59.6677

5% Trimmed Mean 1.4333

Median -1.0200

Variance 2.309E3

Std. Deviation 4.80547E1

Minimum -73.10

Maximum 47.30

Range 120.40

Interquartile Range 85.65

Skewness -.856 .913

Kurtosis .406 2.000

kontrol biocream Mean -47.6580 21.35122

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound -1.0694E2

Upper Bound 11.6225

5% Trimmed Mean -47.7689

Median -68.9600

Variance 2.279E3

Std. Deviation 4.77428E1

Minimum -100.05

Maximum 6.73

Range 106.78

Interquartile Range 90.64

Skewness .343 .913

Kurtosis -2.729 2.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

94

kontrol positif Mean 73.6840 2.21532

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 67.5333

Upper Bound 79.8347

5% Trimmed Mean 73.5922

Median 72.8700

Variance 24.538

Std. Deviation 4.95361

Minimum 68.22

Maximum 80.80

Range 12.58

Interquartile Range 9.17

Skewness .602 .913

Kurtosis -.501 2.000

EEDCC 1,67% Mean 83.7760 1.74133

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 78.9413

Upper Bound 88.6107

5% Trimmed Mean 83.7961

Median 82.0900

Variance 15.161

Std. Deviation 3.89374

Minimum 79.07

Maximum 88.12

Range 9.05

Interquartile Range 7.23

Skewness .143 .913

Kurtosis -2.251 2.000

EEDCC 2,5% Mean 69.9780 9.02588

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 44.9181

Upper Bound 95.0379

5% Trimmed Mean 70.0011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

95

Median 69.2600

Variance 407.332

Std. Deviation 2.01825E1

Minimum 48.67

Maximum 90.87

Range 42.20

Interquartile Range 40.30

Skewness .035 .913

Kurtosis -2.951 2.000

EEDCC 3,75% Mean 78.8320 6.69622

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 60.2403

Upper Bound 97.4237

5% Trimmed Mean 79.3939

Median 80.8000

Variance 224.197

Std. Deviation 1.49732E1

Minimum 53.84

Maximum 93.71

Range 39.87

Interquartile Range 22.56

Skewness -1.490 .913

Kurtosis 2.971 2.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

96

Lampiran 11. Hasil pengujian Kruskal-Wallis

Kruskal-Wallis Test

Ranks

Perlakuan N Mean Rank

PersenPI kontrol negatif 5 6.60

kontrol biocream 5 4.40

kontrol positif 5 17.30

EEDCC 1,67% 5 23.80

EEDCC 2,5% 5 19.00

EEDCC 3,75% 5 21.90

Total 30

Test Statisticsa,b

PersenPI

Chi-Square 21.155

df 5

Asymp. Sig. .001

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

97

Lampiran 12. Hasil pengujian Mann-Whitney

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

PersenPI 30 43.1020 57.07168 -100.05 93.71

Perlakuan 30 3.5000 1.73702 1.00 6.00

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

PersenPI kontrol negatif 5 6.60 33.00

kontrol biocream 5 4.40 22.00

Total 10

Test Statisticsb

PersenPI

Mann-Whitney U 7.000

Wilcoxon W 22.000

Z -1.149

Asymp. Sig. (2-tailed) .251

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .310a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

PersenPI kontrol negatif 5 3.00 15.00

kontrol positif 5 8.00 40.00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

98

Test Statisticsb

PersenPI

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

PersenPI kontrol negatif 5 3.00 15.00

EEDCC 1,67% 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

PersenPI

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.619

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

PersenPI kontrol negatif 5 3.00 15.00

EEDCC 2,5% 5 8.00 40.00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

99

Test Statisticsb

PersenPI

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

PersenPI kontrol negatif 5 3.00 15.00

EEDCC 3,75% 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

PersenPI

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

PersenPI kontrol biocream 5 3.00 15.00

kontrol positif 5 8.00 40.00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

100

Test Statisticsb

PersenPI

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

PersenPI kontrol biocream 5 3.00 15.00

EEDCC 1,67% 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

PersenPI

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.619

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

PersenPI kontrol biocream 5 3.00 15.00

EEDCC 2,5% 5 8.00 40.00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

101

Test Statisticsb

PersenPI

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

PersenPI kontrol biocream 5 3.00 15.00

EEDCC 3,75% 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

PersenPI

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

PersenPI kontrol positif 5 3.20 16.00

EEDCC 1,67% 5 7.80 39.00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

102

Test Statisticsb

PersenPI

Mann-Whitney U 1.000

Wilcoxon W 16.000

Z -2.410

Asymp. Sig. (2-tailed) .016

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .016a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

PersenPI kontrol positif 5 5.80 29.00

EEDCC 2,5% 5 5.20 26.00

Total 10

Test Statisticsb

PersenPI

Mann-Whitney U 11.000

Wilcoxon W 26.000

Z -.313

Asymp. Sig. (2-tailed) .754

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .841a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

PersenPI kontrol positif 5 4.30 21.50

EEDCC 3,75% 5 6.70 33.50

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

103

Test Statisticsb

PersenPI

Mann-Whitney U 6.500

Wilcoxon W 21.500

Z -1.257

Asymp. Sig. (2-tailed) .209

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .222a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

PersenPI EEDCC 1,67% 5 6.00 30.00

EEDCC 2,5% 5 5.00 25.00

Total 10

Test Statisticsb

PersenPI

Mann-Whitney U 10.000

Wilcoxon W 25.000

Z -.524

Asymp. Sig. (2-tailed) .600

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .690a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

PersenPI EEDCC 1,67% 5 6.00 30.00

EEDCC 3,75% 5 5.00 25.00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

104

Test Statisticsb

PersenPI

Mann-Whitney U 10.000

Wilcoxon W 25.000

Z -.524

Asymp. Sig. (2-tailed) .600

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .690a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

PersenPI EEDCC 2,5% 5 4.80 24.00

EEDCC 3,75% 5 6.20 31.00

Total 10

Test Statisticsb

PersenPI

Mann-Whitney U 9.000

Wilcoxon W 24.000

Z -.731

Asymp. Sig. (2-tailed) .465

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .548a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

105

Lampiran 13. Surat Ethical Clirens

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filekebersamaan, kerja sama, bantuan, dan perjuangan selama penelitian ini berlangsung. 9. Sahabat-sahabat penulis, Nova, Sisca,

106

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul : “Uji Efek

Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Daun

Majapait (Crescentia cujete L.) pada Edema Kulit

Punggung Mencit Galur Swiss Terinduksi

Karagenin” bernama lengkap Monika Febrianti,

dilahirkan di Pontianak pada tanggal 14 Febuari

1994 sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari

pasangan Antonius Pawi dan Elisabet.

Penulis menempuh pendidikan di TK

hingga SMA di Pontianak, Kalimantan Barat, yaitu

TK Suster (2000-2001), SD Suster (2001-2007),

SMP Suster (2007-2010), SMA N 3 (2010-2012),

kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

(2012-2016).

Semasa kuliah, penulis aktif dalam kepanitiaan, baik dalam fakultas maupun di

luar fakultas. Penulis pernah menjadi Divisi Acara Desa Mitra 2012, Divisi

keamanan Pagelaran Seni Tangkuban Perahu 2012, Divisi Dana Usaha Bulan

Budaya 2013, dan anggota kelompok Program Kreativitas Mahasiswa bidang

Pengabdian Masyarakat yang lolos dibiayai DIKTI pada tahun 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI