ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL,...

175
ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN BERMASALAH, BAGI HASIL DAN PROFITABILITAS TERHADAP SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2011-2015 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh Sisca Juliana NIM. 1113081000142 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M/1438 H

Transcript of ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL,...

Page 1: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN

BERMASALAH, BAGI HASIL DAN PROFITABILITAS TERHADAP

SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE

2011-2015

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Persyaratan

Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh

Sisca Juliana

NIM. 1113081000142

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017 M/1438 H

Page 2: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

ii

Page 3: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

iii

Page 4: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

iv

Page 5: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

v

Page 6: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Sisca Juliana

Tempat, Tanggal Lahir

Jenis Kelamin

:

:

Jakarta, 24 Juli 1994

Perempuan

Alamat

Agama

Ayah

Ibu

:

:

:

:

Jl. Komplek Hankam Cidodol No. 10 A

Islam

Sjamsul Bahri

Rochyati

Telepon/HP : 081908138356

Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

2000 – 2006 SDN 07 Pagi Grogol Selatan

2006 – 2009 SMPN 48 Jakarta Selatan

2009 - 2012 SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan

2012 – 2014 Program Profesional TI Perbankan Syariah

CCIT Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

III. PENDIDIKAN NON FORMAL

Pelatihan Asurasi Syariah 2016

Pelatihan Sharia Banking 2016

Pelatihan Produk Perbankan 2016

Pelatihan Ekspor-Impor 2016

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

Anggota Paskibra SMPN 48 Jakarta Selatan

Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012

Anggota HMJ Manajemen UIN 2015/2016

Anggota PMII UIN Jakarta 2013

V. PENGALAMAN KERJA

Magang di BMT UMJ Ciputat 2014

Quick Account Tanggerang 2016

Page 7: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

vii

ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN

BERMASALAH, BAGI HASIL DAN PROFITABILITAS TERHADAP

SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE

2011 – 2015

ABSTRACT

This study aims to determine the effect BOPO Effect Analysis, Capital

Adequacy, Troubled Financing, Sharing and Profitability simultaneously and

partially to rate Deposits at Commercial Bank Syariah Mudharabah period 2011-

2015. There are nine samples in this study who met the study criteria, namely

Bank BCA Syariah, Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Muamalat

Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Panin Syariah, Bank

Syariah Bukopin and Bank BJB Syariah. The analytical tool used is a panel data

regression analysis. The model chosen is Random Effect are tested by F test and t

test, with significance level of 5%. Result of test F known that ROA, CAR, NPF,

Sharing and ROA simultaneously affect the Deposit Mudharabah Islamic Banks.

Based on the test results t is known that, CAR does not affect the Deposit

Mudharabah. ROA, NPF, Sharing and ROA significant positive effect on

Mudharabah Savings on Islamic Banks. Adjusted R Square in this study indicate

that the variable ROA, CAR, NPF, Sharing and ROA in explaining the dependent

variable Mudharabah Savings amounted to 66.50% while the remaining 33.50%

influenced by other independent variables that are not used in this study.

Keywords : BOPO, CAR. NPF, Sharing, ROA dan Simpanan Mudharabah.

Page 8: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

vii

ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, PEMBIAYAAN

BERMASALAH, BAGI HASIL DAN PROFITABILITAS TERHADAP

SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE

2011 – 2015

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Analisa Pengaruh

BOPO, Kecukupan Modal, Pembiayaan Bermasalah, Bagi Hasil dan Profitabilitas

secara simultan maupun parsial terhadap tingkat Simpanan Mudharabah pada

Bank Umum Syariah periode 2011-2015. Terdapat sembilan sampel dalam

penelitian ini yang memenuhi kriteria penelitian yaitu Bank BCA Syariah, Bank

BRI Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah

Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Syariah Bukopin dan

Bank BJB Syariah. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi data

panel. Model yang terpilih yaitu Random Effect yang di uji dengan uji F dan uji t,

dengan tingkat signifikansinya 5%. Hasil uji F diketahui bahwa BOPO, CAR,

NPF, Bagi Hasil dan ROA secara simultan berpengaruh terhadap Simpanan

Mudharabah pada Bank Umum Syariah. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa,

CAR tidak berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah. BOPO, NPF, Bagi

Hasil dan ROA berpengaruh positif signifikan terhadap Simpanan Mudharabah

pada Bank Umum Syariah. Adjusted R Square pada penelitian ini menunjukkan

bahwa variabel BOPO, CAR, NPF, Bagi Hasil dan ROA dalam menjelaskan

variabel dependen Simpanan Mudharabah sebesar 66.50% sementara sisanya

sebesar 33.50% dipengaruhi oleh variabel independen lain yang tidak digunakan

pada penelitian ini.

Kata Kunci : BOPO, CAR. NPF, Bagi Hasil, ROA dan Simpanan Mudharabah.

Page 9: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan kasih sayang-Nya yang tiada terkira kepada

hambanya. Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar

Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisa Pengaruh BOPO, Kecukupan Modal, Pembiayaan Bermasalah,

Bagi Hasil dan Profitabilitas Terhadap Simpanan Mudharabah Pada Bank

Umum SyariahPeriode 2011 – 2015 “ dengan sebaik-baiknya. Skripsi ini

dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi

pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan

yang penulis miliki. Untuk itu, kiranya pembaca dapat memaklumi atas

kelemahandan kekurangan yang ditemui dalam penyusunan skripsi ini.

Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena

itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. M Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen

dan Ibu Ela Patriana, MM selaku Sekretaris Program Studi Manajemen.

3. Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid selaku Dosen Pembimbing I atas kesediaan

meluangkan waktu, tenaga dan segala ilmu yang diberikan untuk

membimbing penulis.

4. Ibu Amalia, MSM selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan, arahan dan

nasihat yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

6. Seluruh Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas segala bantuannya.

Page 10: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

ix

7. Kedua orang tua penulis, papa Sjamsul Bahri dan mama Rochyati yang selalu

memberikan dukungan baik moril maupun materil, memberikan nasihat, cinta

dan dorongan dan selalu mendoakan dengan penuh rasa ikhlas tanpa pamrih.

Kalian adalah motivasi terkuat bagi penulis untuk bisa segera menyelesaikan

skripsi ini.

8. Teman-teman CCIT FTUI yang telah berjuang bersama menyelesaikan

proyek TA, terimakasih atas pengalaman dan ilmunya

9. Teman-teman MIPS 2013 yang sama-sama berjuang menghadapi berbagai

masalah yang terjadi dikampus maupun diluar kampus, terima kasih atas

kebersamaannya..

10. Geng TELOLET OM yaitu Dewi Ayu, Intannes Putri Basse, Avi Syafitri,

Makhdaleva Hanura Tajudin, Mazaya Nazira Amari dan Hasna Akhmad

Khalilullah yang hingga kini menemani, memberikan support, masukan dan

memberikan keceriaan selama 4 tahun ini. Kalian The Best

11. Dinar Agus Sara, Terimakasih telah memberikan saran dan masukan yang

membangun semangat. Selalu mengingatkan jangan pernah mengecewakan

kedua orang tua yang telah berjuang demi anak-anaknya dalam segi moral

ataupun materil.

12. J. Bastian, Terimakasih selalu memberikan dukungan dan nasihat disaat

semangat mulai menurun dan telah mengantar dan menemani ke

perpustakaan UGM untuk mencari referensi skripsi.

13. Wahyu Putra Pratama, Terimakasih telah mengantar dan menemani ke perpus UGM

Yogyakarta untuk mencari referensi skripsi.

14. Mubasysyir Jamili. Terimakasih telah memberikan semangat dan masukan yang

telah diberikan. Mengingatkan untuk mengutamakan hal yang penting-penting

terlebih dahulu, hal-hal yang bisa menghambat skripsi lebih baik di singkirkan

terlebih dahulu dan jangan lupa berdoa kepada Allah SWT.

15. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, suatu kebahagian telah

dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua. Terimakasih banyak

atas motivasi yang telah diberikan selama ini. .

Page 11: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

x

16. Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak

kekurangan. Dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan saran,

arahan maupun kritikan yang konstruktif demi penyempurnaan hasil penelitian

ini. Skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak,

baik manajer investasi, dunia bisnis, dunia akademisi, para pembaca serta bagi

penulis sendiri sebagai proses pengembangan diri.

Jakarta, 15 Januari 2017

Penulis

(Sisca Juliana)

Page 12: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vi

ABSTRACT ........................................................................................................ vii

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 11

A. LadasanTeori ..................................................................................................... 11

B. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 29

C. Kerangka Pemikiran.......................................................................................... 36

D. Hipotesis ............................................................................................................. 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 39

A. Ruang Lingkup .................................................................................................. 39

B. Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 40

C. Riset Kepustakaan ............................................................................................. 41

D. Metode Analisis Data ....................................................................................... 41

E. Operasional Variabel Penelitian ........................................................................ 4

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................... 40

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 40

Page 13: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

xii

B. Analisis Deskripsi ....................................................................................... 40

C. Analisis dan Pembahasan ........................................................................... 40

D. Interprestasi Data ........................................................................................ 40

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 40

A. Kesimpulan ................................................................................................. 40

B. Saran-saran .................................................................................................. 40

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 41

Page 14: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Jumlah BUS, UUS dan BPRS di Inonesia Periode 2009-2015 ............. 1

Tabel 1. 2 BOPO ................................................................................................... 35

Tabel 1. 3 CAR ..................................................................................................... 36

Tabel 1. 4 NPF ...................................................................................................... 38

Tabel 1. 5 Bagi Hasil ............................................................................................. 66

Tabel 1. 6 ROA ..................................................................................................... 68

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 70

Tabel 3. 1 Proses Pemilihan Sampel ..................................................................... 71

Tabel 3. 2 Sampel Penelitian ................................................................................. 72

Tabel 4. 1 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................ 72

Tabel 4. 2 Hasil Uji Chow ..................................................................................... 72

Tabel 4. 3 Hasil Uji Hausman ............................................................................... 72

Tabel 4. 4 Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 72

Tabel 4. 5 Hasil Uji Autokorelasi ......................................................................... 72

Tabel 4. 6 Korelasi Antar Variabel Independen.................................................... 72

Tabel 4. 7 Hasil Uji White ..................................................................................... 72

Tabel 4. 8 Hasil Uji t ............................................................................................. 72

Tabel 4. 9 Hasil Koefisien Determinasi (Adjust R2) ............................................. 72

Page 15: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Simpanan Mudharabah ....................................................................... 1

Gambar 2. 3 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 35

Page 16: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat Abdul Ghofur Anshori (2009:226). Dalam dunia modern ini, peranan

perbankan dalam memajukan perekonomian suatu Negara sangat besar.

Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan

selalu membutuhkan jasa bank. Oleh karena itu, saat ini dan dimasa yang akan

datang kita tidak akan dapat lepas dari dunia perbankan, jika hendak

menjalankan aktivitas keuangan, baik perorangan maupun lembaga, baik

sosial maupun perusahaan.

Begitu pentingnya dunia perbankan, sehingga ada anggapan bahwa

bank merupakan ―nyawa‖ untuk menggerakan roda perekonomian suatu

Negara. Anggapan ini tentunya tidak salah karena fungsi bank sebagai

lembaga keuangan sangatlah vital, misalnya dalam hal pencetakan uang,

mengedarkan uang, tempat mengamankan uang, tempat melakukan investasi

dan jasa keuangan lainnya Kasmir (2012 : 3).

Bank Islam atau di Indonesia disebut bank syari’ah merupakan

lembaga keuangaan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi di

sektor riil melalui aktivitas kegiatan usaha (investasi, jual beli, atau lainnya)

Page 17: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

3

bedasarkan prinsip Syari’ah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam

antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan

kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan nilai-nilai

Syari’ah yang bersifat makro maupun mikro (Ascarya, 2007).

Perkembangan kelembagaan bank syariah di Indonesia menunjukkan

bahwa amandemen UU No. 7 tahun 1992 menjadi UU No. 3 tahun 2004

direspon positif oleh pelaku industri perbankan. Sehingga pada tahun 2015,

jumlah Bank Umum Syariah yang beroperasi menjadi 12 bank. Eksistensi

bank syariah juga didorong oleh tingginya minat masyarakat untuk

menempatkan dananya di bank syariah karena dikarenakan produk dana

perbankan syariah memiliki daya tarik bagi deposan mengingat nisbah bagi

hasil dan margin produk tersebut masih kompetitif dibanding bunga di bank

konvensional. Berikut adalah tabel perkembangan bank syariah di Indonesia

Periode 2011-2015.

Tabel 1.1

Jumlah Bank Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

Bank Umum Syariah

Jumlah Bank 11 11 11 12 12

Jumlah Kantor 1.401 1.745 1.998 2.151 2.121

Unit Usaha Syariah

Jumlah Bank Umum 24 24 23 22 22

Jumlah Kantor 336 517 590 320 327

Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah

Jumlah Bank 155 158 163 163 161

Jumlah Kantor 364 401 402 439 433

Total 2.291 2.856 3.187 3.107 3.076

Sumber : (OJK) Laporan Statistik Perbankan Syariah, 2015

Page 18: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

4

Tabel 1.1 menunjukkan perkembangan perbankan syariah berdasarkan

laporan tahunan OJK 2015 (Juni 2015). Secara kuantitas, pencapaian

perbankan syariah pada tahun 2011-2013 mengalami peningkatan, kecuali

pada tahun 2014-2015 jumlah bank syariah di Indonesia mengalami

penurunan. Perkembangan bank-bank syariah di dunia dan di Indonesia

mengalami kendala dikarenakan bank syariah hadir di tengah-tengah

perkembangan dan praktik-praktik perbankan konvensional yang sudah

mengakar dalam kehidupan masyarakat secara luas. Pesatnya pertumbuhan

bank syariah di Indonesia juga belum seiring dengan pemahaman dan

pengetahuan masyarakat tentang sistem operasional perbankan syariah. Meski

bank syariah terus berkembang setiap tahunnya, banyak masyarakat Indonesia

yang masih belum mengenal apa dan bagaimana bank syariah menjalankan

kegiatan bisnisnya Dhayattoni (2013).

Dalam mengatasi kendala perbankan syariah ini, telah dilakukan upaya

langkah stategis untuk mengembangkan perbankan syariah salah satunya yaitu

pemberian izin kepada bank umum konvensional untuk membuka kantor

cabang Unit Usaha Syariah (UUS) atau konversi sebuah bank konvensional

menjadi bank syariah. Langkah strategis ini merupakan respon dan inisiatif

dari perubahan Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan.

Undang-undang pengganti UU No.7 tahun 1992 tentang Perbankan tersebut

mengatur dengan jelas landasan hukum dan jenis-jenis usaha yang dapat

dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah (E-Syariah : 2010).

Page 19: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

5

Ketertarikan masyarakat terhadap budaya menyimpan uang dalam

bentuk investasi juga merupakan salah satu faktor penting dalam

mengembangkan perbankan syariah. Masyarakat yang memiliki ketertarikan

menyimpan uangnya di bank pada dasarnya mengharap keamanan dana atau

untuk mendapatkan keuntungan (suku bunga pada bank konvensional dan bagi

hasil pada bank syariah). Hal inilah yang diyakini sebagai salah salah satu

faktor yang memotivasi masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank.

Perbankan syariah sendiri berfungsi sebagai agen intermediasi, yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro (titipan/wadi‟ah),

tabungan (wadi‟ah dan mudharabah), deposito (bagi hasil/ mudharabah) dan

kemudian menyalurkannya lewat pembiayaan Faizi (2009).

Salah satu produk yang ditawarkan oleh Perbankan Syariah adalah

dengan menggunakan akad mudharabah. Secara sederhana, pengertian

mudharabah menurut ulama fiqh dalam madhab Maliki adalah suatu

pemberian mandat (taukil) dari investor (shahibul maal) yang disertakan

kepada pengelola (mudharib) untuk berdagang dengan mata uang tunai dengan

mendapatkan sebagian keuntungan, jika sudah diketahui jumlah dan

keuntungan yang diperolehnya Indrayani (2013).

. Menurut Undang-undang RI No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syari’ah, simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh nasabah kepada Bank

Syari’ah dan atau UUS berdasarkan akad wadi’ah atau akad lain yang tidak

bertentangan dengan Prinsip Syariah dalam bentuk giro, tabungan, atau bentuk

lainnya yang dipersamakan dengan itu. Simpanan Mudharabah merupakan

Page 20: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

6

simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu

yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau semacamnya.

Mudharabah merupakan prinsip bagi hasil dan bagi kerugian ketika nasabah

sebagai pemilik modal (shahibul maal) menyerahkan uangnya kepada bank

sebagai pengusaha (mudharib). Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan dan

kerugian ditanggung oleh pemilik dana atau nasabah (Ascarya, 2007).

Berikut adalah tabel perkembangan Simpanan Mudharabah periode

2011-2015 :

Gambar 1.1

Simpanan Mudharabah

Sumber : (OJK) Laporan Statistik Perbankan Syariah Tahun 2011-2015

Pada gambar 1.2 Simpanan Mudharabah mengalami peningkatan pada

tahun 2011-2013 sedangkan pada tahun 2014-2015 Simpanan Mudharabah

mengalami penurunan. Penurunan tersebut diindikasikan karena persaingan

antara bank syariah dengan bank konvensional yang semakin ketat, dalam

bentuk agresifitas bank umum dalam menawarkan bunga. Saat likuiditas di

pasar ketat, bank umum berupaya menggaet dana masyarakat dengan mengerek

bunga tinggi. Tentunya bunga tinggi ini hanya diberikan pada berbagai produk

16408

22288

26758 24425

20527

0

0

0 0

0

0

0

0 0

0

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

2011 2012 2013 2014 2015

SIMPANAN MUDHARABAH

Page 21: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

7

yang tidak diikutsertakan dalam program penjaminan. Sehingga faktor utama

yang menjadi bahan pertimbangan nasabah adalah perolehan bunga dan imbal

hasil yang tinggi (Risma : 2011).

Pada penelitian ini terdapat faktor-faktor penting yang dapat

mempengaruhi pertumbuhan atau naik turunnya jumlah simpanan mudharabah

pada perbankan syariah antara lain, BOPO (Biaya Operasional dan Pendapatan

Operasional), Kecukupan Modal, Pembiayaan Bermasalah, Bagi Hasil dan

Profitabilitas.

BOPO atau Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya

operasional dan pendapatan operasional. Rasio biaya operasional digunakan

untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bak dalam melakukan

kegiatan operasi Lukman D Wijaya (2000 : 120). Semakin rendah BOPO

berarti semakin efisien bank tersebut dalam mengendalikan biaya

operasionalnya, dengan adanya efisiensi biaya maka keuntungan yang

diperoleh bank akan semakin besar. Berikut perkembangan rasio BOPO tahun

2011-2015 :

Tabel 1.2

BOPO Perbankan Syariah 2011-2015

Tahun BOPO

2011 78,41%

2012 74,97%

2013 78,21%

2014 99,55%

2015 94,22%

Sumber : OJK Laporan Statistik Perbankan Syariah, 2015

Dapat dilihat pada Tabel 1.2 BOPO pada tahun 2011-2012 mengalami

penurunan kecuali pada tahun 2013 BOPO mengalami peningkatan yang

Page 22: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

8

signifikan sampai dengan tahun 2015. Mawardi (2005) BOPO yang rendah

menyebabkan suatu bank akan semakin efisien dalam mengeluarkan biaya

dalam bentuk pemberian investasi pembiayaan agar dapat menghasilkan

pendapatan yang paling tinggi. Apabila BOPO menurun maka pendapatan

bank meningkat. Dengan adanya peningkatan pendapatan bank maka yang

diterima oleh nasabah juga meningkat. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa semakin rendah BOPO maka semakin tinggi yang diterima oleh para

nasabah.

Modal juga merupakan salah satu faktor penting dalam rangka

pengembangan usaha bisnis dan menampung risiko kerugian Mawardi (2005) ).

CAR diukur dengan membagi modal dengan aktiva tertimbang menurut risiko

(ATMR). Semakin tinggi CAR, maka semakin baik kemampuan bank tersebut

untuk menanggung risiko dari setiap kredit atau aset produktif yang berisiko

dan mampu memberikan kontribusi yang cukup besar bagi Profitabilitas.

Semakin tinggi tingkat profitabilitas, maka kelangsungan hidup suatu bank

akan lebih terjamin, karena profitabilitas menunjukkan apakah bank tersebut

mempunyai prospek yang bagus di masa yang akan datang.

Nilai CAR yang tinggi (sesuai ketentuan BI 8%) berarti bank tersebut

mampu membiayai operasi bank, keadaan yang menguntungkan bank tersebut

akan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi simpanan mudharabah dan

tentunya akan meningkatkan return simpanan mudharabah yang akan diterima

oleh nasabah deposan (Kuncoro & Suhardjono : 2002 : 573). Berikut

perkembangan rasio CAR tahun 2011-2015 :

Page 23: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

9

Tabel 1.3

CAR Perbankan Syariah 2011-2015

Tahun CAR

2011 16,63%

2012 14,13%

2013 14,42%

2014 16,21%

2015 14,38%

Sumber : OJK Laporan Statistik Perbankan Syariah, 2015

Dapat dilihat pada tabel 1.3 CAR pada tahun 2011-2013 mengalami

penurunan secara drastis. Tahun 2014 CAR mulai mengalami kenaikan

kembali akan tetapi pada tahun 2015 CAR pada Bank Umum Syariah

mengalami penurunan secara kembali. Tingkat CAR periode 2011-2015 telah

menebus atau melebihi batas aman yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia,

sebesar 8%.

Non Performing Finance (NPF) atau pembiayaan bermasalah

merupakan salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja bank. Pembiayaan

bermasalah adalah pembiayaan yang pembayaran angsuran pokoknya telah

lewat 90 hari setelah jatuh tempo, atau pembiayaan yang pembayarannya

secara tepat waktu sangat diragukan. NPF secara luas dapat didefinisikan

sebagai suatu pembiayan dimana pembayaran yang dilakukan tersendat-sendat

dan tidak mencukupi kewajiban minimal yang ditetapkan sampai dengan

pembiayaan yang sulit untuk dilunasi atau bahkan tidak dapat ditagih (PSAK

No. 31 (Revisi 2000)) (Ikatan Akutansi Indonesia (IAI) : 2000). Berikut

perkembangan rasio NPF tahun 2011-2015 :

Page 24: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

10

Tabel 1.4

NPF Perbankan Syariah 2011-2015

Tahun NPF

2011 2,52%

2012 2,22%

2013 2,62%

2014 4,86%

2015 5,10%

Sumber : OJK Laporan Statistik Perbankan Syariah, 2015

Dapat dilihat pada tabel 1.4 Pembiaayaan Bermasalah mengalami

peningkatan secara terus-menerus setiap tahunnya, kecuali pada tahun 2012

NPF mengalami penurunan. Tingkat NPF yang cukup tinggi, terjadi pada

tahun 2015, NPF telah menebus angka 5,10%, angka tersebut melebihi batas

aman yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, sebesar 5%.

Bagi hasil menurut terminologi asing (bahasa Inggris) dikenal dengan

profit sharing. Profit dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Secara

definisi profit sharing diartikan "distribusi beberapa bagian dari laba pada

pegawai dari suatu Perusahaaa".Menurut Antonio, bagi hasil adalah suatu

sistem pengolahan dana dalam perekonomian Islam yakni pembagian hasil

usaha antara pemilik modal (shahibul maal) dan pengelola (Mudharib). Secara

umum prinsip prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah dapat dilakukan

dalam empat akad utama, yaitu, al Musyarokah, al Mudharabah, al

muzara‟ah, dan al musaqolah (Antonio : 2011). Berikut perkembangan Bagi

Hasil tahun 2011-2015 :

Page 25: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

11

Tabel 1.5

Bagi Hasil Perbankan Syariah 2011-2015

Tahun Bagi Hasil

2011 704

2012 6.130

2013 8.545

2014 6.381

2015 7.523

Sumber : OJK Laporan Statistik Perbankan Syariah, 2015

Berdasarkan pada tabel 1.5 Bagi Hasil Perbankan Syariah mengalami

kenaikan dari tahun 2011-2015, kecuali pada tahun 2014 Bagi Hasil

mengalami penurunan. Mawardi (2008) menegaskan faktor yang menjadi

pertimbangan masyarakat menginvestasikan dananya di Bank Syariah adalah

faktor return bagi hasil. Penelitian yang dilakukan oleh Husnelly (2003) dan

Mangkuto (2004) Bank Syariah harus tetap menjaga kualitas tingkat bagi hasil

yang diberikan nasabahnya.

Nasabah penyimpan dana akan selalu mempertimbangkan tingkat

imbalan yang diperoleh dalam melakukan investasi pada Bank Syariah. Jika

tingkat bagi hasil Bank Syariah terlalu rendah maka tingkat kepuasan nasabah

akan menurun dan kemungkinan besar akan memindahkan dananya ke Bank

lain. Karakteristik nasabah yang demikian membuat tingkat bagi hasil menjadi

faktor penentu kesuksesan Bank Syariah dalam menghimpun Dana Pihak

Ketiga.

Return On Asset (ROA) menurut Kasmir (2012 : 201) adalah rasio

yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yangdigunakan dalam

perusahaan. Selain itu, ROA memberikan ukuran yang lebih baik atas

profitabilitas perusahaan karena menunjukan efektivitas manajemen dalam

Page 26: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

12

menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan. Semakin besar Return

On Asset ROA), semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank

tersebut dan menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik. Return On

Asset (ROA) dipilih sebagai indikator pengukur kinerja keuangan perbankan

karena Return On Asset (ROA) digunakan untuk mengukur efektifitas

perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva

yang dimilikinya Gozali Faruq (2013). Berikut perkembangan rasio ROA

tahun 2011-2015 :

Tabel 1.6

ROA Perbankan Syariah 2011-2015

Tahun ROA

2011 1,79%

2012 2,14%

2013 2,00%

2014 1,12%

2015 1,15%

Sumber : OJK Laporan Statistik Perbankan Syariah, 2015

Berdasarkan tabel 1.6 Return On Asset (ROA) menalami penurunan

dari tahun 2011-2015, kecuali pada tahun 2012 dan 2015 terjadi kenaikan

walaupun tidak signifikan. Menurut (Pratami, 2011) semakin besar tingkat

keuntungan (ROA) yang didapat oleh Bank, maka semakin besar pula upaya

manajemen menginvestasikan keuntungan tersebut dengan berbagai kegiatan

yang menguntungkan manajemen, terutama dangan penyaluran pembiayaan.

Selain itu semakin besar suatu Bank menghasilkan laba maka yang diberikan

Bank Syariah besar berarti Bank sudah efektif dalam mengelola asetnya.

Kelangsungan kegiatan usaha didukung oleh beberapa sumber dana

yang dimiliki, seperti simpanan mudharabah. Besarnya simpanan

Page 27: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

13

mudharabah terdapat 3 pengaruh pada pembiayaan yang disalurkan. Semakin

tinggi nilai simpanan mudharabah, maka semakin besar pembiayaan yang

tersalurkan dan pemerolehan laba pun meningkat, sehingga dapat diartikan

simpanan mudharabah berhubungan dengan profitabilitas (Nur : 2015).

Hasil penelitian terdahulu oleh Permata Ulfa (2016) berjudul Analysis

The Effect Of Profitability (ROA), Cost Ratio (BOPO), and Financing To

Deposit Ratio (FDR) On The Profit Sharing Mudharabah In Islamic Banking

In Indonesia menunjukka bahwa ROA efek positif yang signifikan pada

tingkat keuntungan deposito berbagi mudharabah. Ini berarti bahwa semakin

tinggi ROA, semakin tinggi tingkat pendapatan berbagi mudharabah deposito.

BOPO menunjukkan hasil yang positif dan signifikan pada tingkat keuntungan

bagi deposito mudharabah. Ini berarti bahwa semakin tinggi BOPO, yang

tinggi hasil deposito mudharabah. Hasil ini studi bertentangan dengan teori

bahwa efisiensi bank syariah dalam biaya dapat menghasilkan pendapatan

yang tinggi. BOPO digunakan untuk perhitungan untuk menentukan jumlah

biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh pendapatan, serta untuk

mengukur efisiensi kegiatan bank.

Hasil penelitian terdahulu oleh Supitasari (2014) menunjukan bahwa

secara bersama-sama Nisbah Bagi Hasil, BI Rate, Inflasi dan NPF (Non

Performing Financing) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

Simpanan Mudharabah. Penelitian Nur Maya Kholidah (2015) meneliti

perbankan syariah di Indonesia hasilnya menunjukan bahwa Profitabilitas

tidak berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah bank syariah di Indonesia.

Page 28: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

14

Penelitian lain dilakukan oleh Nur Hikmah (2009), menunjukan bahwa

hanya variabel NPF yang berpengaruh signifikan terhadap Simpanan

Mudharabah, sedangkan variable lainnya (ROE, CAR, FDR, dan BOPO)

tidak berpengaruh signifikan terhadap Simpanan Mudharabah. Hasil ini

membuktikan bahwa risiko pembiayaan bermasalah pada Bank Muamalat

Indonesia tidak dalam kondisi yang mengkhawatirkan, dimana tidak terjadi

penyimpangan utama dalam tingkat pengambilan atas pembayaran kembali

pembiayaan yang diberikan BMI. Hal ini menyebabkan nasabah

menginvestasikan dana pihak ketiganya dalam bentuk Simpanan Mudharabah

di BMI.

Berdasarkan pada data fenomena yang sudah ada pada penelitian

terdahulu dan dan banyaknya terjadi fenomena yang tidak sesuai dengan teori

yang ada, antara lain nilai ROA (Return On Asset) grafik kenaikan

profitabilitas bank syariah yang tidak diikuti dengan kenaikan atau penurunan

grafik simpanan mudharabah bank syariah. Kemudian NPF (Non Performing

Financing) tidak berpengaruh terhadap simpanan mudharabah, hasil tersebut

menunjukan bahwa tinggi rendahnya NPF tidak akan mempengaruhi tinggi

rendahnya simpanan mudharabah. Hal ini dikarenakan pihak bank telah

memiliki cadangan yang baik dan sudah melakukan analisis resiko yang

nantinya permasalahan tersebut tidak akan mempengaruhi besaran dari

simpanan mudharabah.

Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan diteliti adalah

variabel-variabel para peneliti terdahulu yang hasilnya berbeda-beda atau

Page 29: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

15

tidak konsisten dan adanya suatu pengembangan model dari penelitian

terdahulu.

Berdasarkan dari hasil-hasil penelitian diatas yang memberikan hasil

berbeda-beda atas penelitian yang satu dengan penelitian yang lainnya, penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut. Objek penelitian sendiri

adalah Bank Umum Syariah. Tahun penelitiannya adalah periode 2011-2015

dengan pertimbangan 5 tahun terakhir pada saat penelitian dilakukan.

Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti : Analisa Pengaruh BOPO,

Kecukupan Modal, Pembiayaan Bermasalah, Dana Pihak Ketiga dan

Profitabilitas Terhadap Simpanan Mudharabah Pada Bank Umum

Syariah Periode 2011 – 2015.

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan

pada latar belakang di atas maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) secara parsial terhadap Simpanan Mudharabah pada

Bank Umum Syariah?

2. Apakah terdapat pengaruh Kecukupan Modal (CAR) secara parsial

terhadap Simpanan Mudharabah pada Bank Umum Syariah?

3. Apakah terdapat pengaruh Pembiayaan Bermasalah (NPF) secara parsial

terhadap Simpanan Mudharabah pada Bank Umum Syariah?

Page 30: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

16

4. Apakah terdapat pengaruh Bagi Hasil secara parsial terhadap Simpanan

Mudharabah pada Bank Umum Syariah?

5. Apakah terdapat pengaruh Profitabilitas secara parsial terhadap Simpanan

Mudharabah pada Bank Umum Syariah?

6. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh BOPO, Kecukupan Modal

(CAR), Pembiayaan Bermasalah (NPF), Bagi Hasil dan Profitabilitas

secara simultan berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah Pada Bank

Umum Syariah Periode 2011-2015?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dikemukakan diatas maka

tujuan penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) terhadap Simpanan Mudharabah pada Bank Umum

Syariah?

2. Untuk mengetahui pengaruh Kecukupan Modal (CAR) terhadap Simpanan

Mudharabah pada Bank Umum Syariah?

3. Untuk mengetahui pengaruh Pembiayaan Bermasalah (NPF) terhadap

simpanan Mudharabah Bank Umum Syariah ?

4. Untuk mengetahui pengaruh Bagi Hasil terhadap tingkat Simpanan

Mudharabah pada Bank Umum Syariah?

5. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas terhadap tingkat Simpanan

Mudharabah pada Bank Umum Syariah ?

Page 31: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

17

6. Untuk mengetahui pengaruh BOPO, Kecukupan Modal (CAR),

Pembiayaan Bermasalah (NPF), Bagi Hasil dan Profitabilitas secara

simultan berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah Pada Bank Umum

Syariah Periode 2011-2015?

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, manfaat penelitian terbagi atas dua, yaitu

Manfaat Teoritis dan Manfaat Praktis, berikut adalah manfaat dari penelitian

ini secara teoritis dan praktis:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Penulis

Dapat memberikan kontribusi pengetahuan yang lebih mendalam

mengenai pengaruh BOPO, CAR, NPF, DPK dan Profitabilitas

terhadap Simpanan Mudharabah.

b. Bagi Peneliti Skripsi

Penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi untuk memperluas

pengetahuan mengenai pengaruh BOPO, CAR, NPF, DPK dan

Profitabilitas terhadap Simpanan Mudharabah.

c. Bagi Investor

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi dan

wawasan mengenai pengaruh BOPO, CAR, NPF, DPK dan

Profitabilitas terhadap Simpanan Mudharabah.

Page 32: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

18

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Bank Umum Syariah

Sebagai bahan kajian tambahan bagi Bank Syariah dalam menganalisis

nasabah guna mencapai pemberian pelayanan yang baik bagi nasabah.

b. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat sebagai

calon nasabah untuk menggunakan produk dan jasa Perbankan Syariah

pada Bank Umum Syariah.

Page 33: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

19

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk

penelitian lebih lanjut mengenai aspek-aspek yang dapat

mempengaruhi Simpanan Mudharabah.

Page 34: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

15

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Kinerja Keuangan

Kinerja merupakan gambaran prestasi yang dicapai perusahaan

dalam kegiatan operasionalnya baik menyangkut aspek kuangan, aspek

pemasaran, aspek penghimpunan dana dan penyaluran dana, aspek

teknologi, maupun aspek sumber daya manusianya (Jumingan, 2006:239).

Kinerja perusahaan adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan

perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas

perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu. Menurut

Sucipto (2003) pengertian kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-

ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu organisasi atau

perusahaan dalam menghasilkan laba. Sedangkan menurut IAI (2007)

Kinerja Keuangan adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola dan

mengendalikan sumberdaya yang dimilikinya.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja

keuangan adalah usaha formal yang telah dilakukan oleh perusahaan yang

dapat mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba,

sehingga dapat melihat prospek, pertumbuhan, dan potensi perkembangan

baik perusahaan dengan mengandalkan sumber daya yang ada. Suatu

Page 35: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

16

perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai standar dan

tujuan yang telah ditetapkan (Mulyadi : 2007).

2. Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah membandingkan angka-angka yang ada

dalam laporan keuangan untuk mengetahui posisi keuangan suatu

perusahaan serta menilai kinerja manajemen dalam suatu periode

tertentu. Definisi rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan

dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan

angka lainnya. Pada umumnya rasio keuangan bermacam-macam

tergantung kepada kepentingan dan penggunaannya, begitu

pula perbedaan jenis perusahaan juga dapat menimbulkan perbedaan

rasio-rasionya (Kasmir : 2008).

Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk menganalisa

laporan keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah cara analisa

dengan menggunakan perhitungan-perhitungan perbandingan atas data

kuantitatif yang ditujukkan dalam neraca maupun laba rugi. Pada dasarnya

perhitungan rasio-rasio keungan adalah untuk menilai kinerja keuangan

perusahaan di masa lalu, saat ini, dan kemungkinannya di masa depan.

Rasio keuangan merupakan teknik analisis dalam bidang manajemen

keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi keuangan suatu

perusahaan dalam periode tertentu , ataupun hasil-hasil usaha dari suatau

perusahaan pada satu periode tertentu dengan jalan membandingkan dua

Page 36: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

17

buah variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan, baik daftar

neraca maupun laba rugi (Irawati : 2005).

3. Pengukuran Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan perusahaan berkaitan erat dengan pengukuran

dan penilaian kinerja. Pengukuran kinerja (performing measurement)

adalah kualifikasi dan efisiensi serta efektivitas perusahaan dalam

pengoperasian bisnis selama periode akuntansi. Adapun penilaian kinerja

adalah penentuan efektivitas operasional, organisasi, dan karyawan

berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya

secara periodic Srimindarti (2006:34).

Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan

perbaikan di atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan

perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian

secara kritis terhadap review data, menghitung, mengukur,

menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan

pada suatu periode tertentu.

Menurut Munawir (2012 : 31) menyatakan bahwa tujuan dari

pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah:

a. Mengetahui tingkat likuiditas

Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan pada saat

ditagih.

Page 37: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

18

b. Mengetahui tingkat solvabilitas

Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut

dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

c. Mengetahui tingkat rentabilitas

Rentabilitas atau yang sering disebut dengan profitabilitas

menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama

periode tertentu.

d. Mengetahui tingkat stabilitas.

Stabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan

usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan

kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya serta

membayar beban bunga atas hutang-hutangnya tepat pada waktunya.

4. Simpanan Mudharabah

Kata ―mudharabah‖ dalam bahasa Arab berasal dari kata dharb,

pada kalimat ad-dharbu fil-ardhi yaitu bepergian untuk urusan dagang.

Sedang menurut M. Syafi’I, kata dharb berarti memukul atau berjalan.

Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses

seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usahanya. Disebut

juga qiradh yang berasal dari kata al qardhu yang berarti al qath‟ u

(potongan), karena pemilik memotong sebagian hartanya untuk

diperdagangkan dan memperoleh sebagian keuntungan. Dalam literatur

Page 38: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

19

fikih, terdapat dua istilah yang menunjukan pengertian mudharabah. Yang

pertama istilah mudharabah itu sendiri dan yang kedua istilah Qiradh.

Namun pengertian keduanya adalah sama saja. Istilah mudharabah adalah

bahasa penduduk Irak dan kebanyakan digunakan oleh mazhab Hanafi,

Hanbali dan Zaydi dan Qiradh adalah bahasa istilah yang digunakan

penduduk Hijaz dan kebanyakan digunakan oleh mazhab Maliki dan

Syafi’I (Abdullah : 2008).

Mudharabah berasal dari kata dharb Mudharabah berasal dari kata

dharb, yang berarti secara harfiah adalah bepergian atau berjalan. Al-

Qur’an tidak secara langsung menunjuk istilah mudharabah, melainkan

melalui akar kata d-r-b yang diungkapkan sebanyak lima puluh delapan

kali. Dari beberapa kata ini lah yang kemudian mengilhami konsep

mudharabah (Abdullah 2008).

Istilah mudharabah diambil dari kata dharib, Dinamakan demikian

karena dharib berhak untuk menerima bagian keuntungan atas dukungan

dan kerjanya. Secara rinci mudharabah adalah suatu kontrak kemitraan (

partnership) yang berlandaskan pada prinsip pembagian hasil dengan cara

seseorang memberikan modalnya kepada yang lain untuk melakukan

bisnis dan kedua belah pihak membagi keuntungan atau memikul beban

kerugian berdasarkan isi perjanjian bersama (Muhammad : 2004).

Menurut Hanfiyah, mudharabah adalah suatu perjanjian untuk

berkongsi di dalam keuntungan dengan modal dari salah satu pihak dan

kerja (usaha) dari pihak lain. Menurut Madzhab Maliki yaitu penyerahan

Page 39: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

20

uang dimuka oleh pemilik modal dalam jumlah uang yang ditentukan

kepada seorang yang akan menjalankan usaha dengan uang itu dengan

imbalan sebagian dari keuntungannya. Menurut madzaab syafi’i

mendefinisikan dengan pemilik modal menyerahkan sejumlah uang

kepada pengusaha untuk dijalankan dalam suatu usaha dagang dengan

keuntungan menjadi milik bersama antara keduanya. Sedangkan menurut

Madzhab Hanbali yakni penyerahan suatu barang atau sejenisnya dalam

jumlah yang jelas dan tertentu kepada orang yang mengusahakannya

dengan mendapatkan bagian tertentu dari keuntungannya (Muhammad :

2004).

Menurut Muhamad, salah satu hal yang mungkin terlupakanan dari

definisidefinisi yang dikemukakan oleh para ahli fikih klasik adalah bahwa

kegiatan kerjasama mudharabah merupakan jenis usaha yang tidak secara

otomatis mendatangkan untung atau hasil. Oleh karena itu penjelasan

mengenai untung dan rugi perlu di tambahi sebagai bagian yang integral

dari sebuah definisi yang baik (Muhammad : 2004).

Dalam sistem mudharabah, terdapat beberapa unsur yang harus ada

dalam transaksi tersebut yaitu (Ahmad : 2005) :

a. Pihak yang berakad, yaitu shahibul mal (investor) dan al-mudhorib

(pengelola).

b. Obyek akad, hal ini terdiri dari ra‟ sul mal (capital), al-amal (usaha

bisnis), ar-robh (profit) dan al-waqt (masa).

c. As-Shighoh (Ijab qobul) atau Momerandum of Undrstanding (MoU).

Page 40: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

21

d. Nisbah keuntungan.

Menurut Karim (2014) faktor-Faktor yang harus ada (rukun) dalam

akad mudharabah adalah sebagai berikut:

1) Pelaku

Faktor pertama yaitu pelaku artinya pemilik modal (shahib al-

mal) maupun pelaksana usaha (mudharib atau „amil) dalam akad

mudharabah harus ada minimal dua pelaku jika tidak ada dua pelaku

ini, maka akad mudharabah tidak ada.

2) Objek mudharabah

Faktor yang kedua yaitu objek. Objek mudharabah ini

merupakan konsekuensi dari tindakan yang dilakukan oleh para

pelaku. Pemilik modal menyerahkan modalnya sebagai objek

mudharabah, sedangkan pelaksana usaha menyerahkan kerjanya

sebagai objek mudharabah. Modal yang diserahkan bisa berupa uang

atau barang, sedangkan yang diserahkan bisa berbentuk keahlian,

keterampilan, selling maupun skill, dan lain-lain.

3) Persetujuan kedua belah pihak

Faktor ketiga yaitu bersetujuan atau ijab-qabul. Yakni

persetujuan kedua belah pihak merupakan konsekuensi dari prinsip an-

taraddin mikum (sama-sama rela). Di sini kedua belah pihak harus

secara rela bersepakat untuk untuk mengikatkan diri dalam akad

mudharabah. Si pemilik dana setuju dengan perannya untuk

Page 41: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

22

mengkontribusikan dana, sementara si pelaksana usaha pun setuju

dengan perannya yaitu untuk mengkontribusikan kerja.

4) Nisbah keuntungan

Faktor keempat yakni nisbah keuntungan, hal ini mencerminkan

imbalan yang berhak diterima oleh kedua pihak. Mudharib

mendapatkan imbalan atas kerjanya, sedangkan shahib al-mal

mendapat imbalan atas penyerahan modalnya.

Menurut Karim (2014) faktor-Faktor yang harus ada (rukun)

dalam akad mudharabah adalah sebagai berikut:

5) Pelaku

Faktor pertama yaitu pelaku artinya pemilik modal (shahib al-

mal) maupun pelaksana usaha (mudharib atau „amil) dalam akad

mudharabah harus ada minimal dua pelaku jika tidak ada dua pelaku

ini, maka akad mudharabah tidak ada.

6) Objek mudharabah

Faktor yang kedua yaitu objek. Objek mudharabah ini

merupakan konsekuensi dari tindakan yang dilakukan oleh para

pelaku. Pemilik modal menyerahkan modalnya sebagai objek

mudharabah, sedangkan pelaksana usaha menyerahkan kerjanya

sebagai objek mudharabah. Modal yang diserahkan bisa berupa uang

atau barang, sedangkan yang diserahkan bisa berbentuk keahlian,

keterampilan, selling maupun skill, dan lain-lain.

7) Persetujuan kedua belah pihak

Page 42: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

23

Faktor ketiga yaitu bersetujuan atau ijab-qabul. Yakni

persetujuan kedua belah pihak merupakan konsekuensi dari prinsip an-

taraddin mikum (sama-sama rela). Di sini kedua belah pihak harus

secara rela bersepakat untuk untuk mengikatkan diri dalam akad

mudharabah. Si pemilik dana setuju dengan perannya untuk

mengkontribusikan dana, sementara si pelaksana usaha pun setuju

dengan perannya yaitu untuk mengkontribusikan kerja.

8) Nisbah keuntungan

Faktor keempat yakni nisbah keuntungan, hal ini mencerminkan

imbalan yang berhak diterima oleh kedua pihak. Mudharib

mendapatkan imbalan atas kerjanya, sedangkan shahib al-mal

mendapat imbalan atas penyerahan modalnya.

5. Pengertian, Prinsip dan Tujuan Penghimpunan Dana Mudharabah

Pengertian penghimpunan dana adalah suatu kegiatan usaha yang

dilakukan bank untuk mencari dana kepada pihak deposan yang nantinya

akan disalurkan kepada pihak kreditur dalam rangka menjalankan

fungsinya sebagai intermediasi antara pihak deposn dengan pihak kreditur.

Prinsip yang digunakan ada dua bergantung dari jenis banknya

yaitu Bank Konvensional dan Bank Syariah dengan prinsip konvensional

dan dengan prinsip syariah. Ada pun dalam materi makalah ini hanya akan

dibahas mengenai Bank Syariah dengan prinsip penghimpunan dana

secara syariah.

Page 43: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

24

Dalam Bank Syariah, klasifikasi penghimpunan dana yang utama

tidak didasarkan atas nama produk melainkan atas prinsip yang digunakan.

Berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional prinsip penghimpunan dana

yang digunakan dalam bank syariah ada dua yaitu prinsip wadiah dan

prinsip mudharabah.

Penghimpunan dana dengan prinsip mudharabah, dapat dibagi atas

dua skema yaitu skema muthlaqah dan skema muqayyadah. Dalam

penghimpunan dana dengan prinsip mudharabah muthalaqah, kedudukan

Bank Syariah adalah sebagai mudharib (pihak yang mengelola dana)

sedangkan penabung atau deposan adalah pemilik dana (shahibul maal).

Hasil usaha yang diperoleh bank selanjutnya dibagi antara bank dengan

nasabah pemilik dana sesuai dengan porsi nisbah yang disepakati dimuka.

Dalam penghimpunan dana dengan pinsip mudharabah muqayyadah,

kedudukan bank hanya sebagai agen saja, karena pemilik dana adalah

nasabah pemilik dana mudharabah muqayyadah, sedang pengelola dana

adalah nasabah pembiayaan mudharabah muqayyadah. Pembagian hasil

usaha dilakukan antara nasabah pemilik dana mudharabah muqayyadah

dengan nasabah pembiayaan mudharabah muqayyadah. Bank sebagai agen

dalam hal ini menerima fee saja. Pola investasi terikat dapat dilakukan

dengan cara chaneling dan executing. Pola chaneling adalah apabila semua

risiko ditanggung oleh pemilik dana dan bank sebagai agen tidak

menanggung risiko apapun. Pola executing adalah apabila bank sebagai

agen juga menanggung risiko. Prinsip mudharabah muthlaqah dapat

Page 44: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

25

diterapkan dalam kegiatan usaha bank syariah untuk produk tabungan

mudharabah dan deposito mudharabah.

Tujuan dari kegiatan penghimpunan dana adalah untuk

memperbesar modal, memperbesar asset dan memperbesar kegiatan

pembiayaan sehingga nantinya dapat mendukung fungsi bank sebagai

lembaga intermediasi.

a. Giro

Secara umum, yang dimaksud dengan giro adalah cek, bilyet giro,

sarana perintah bayar lainnya, atau dengan pemindahbukuan. Adapun

yang dimaksud dengan giro syariah adalah giro yang dijalankan

berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan Syariah

Nasional telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa giro yang

benar secara syariah adalah giro yang dijalankan berdasarkan prinsip

wadiah dan mudharabah.

b. Tabungan

Yang dimaksud dengan tabungan mudharabah adalah tabungan

yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah. Mudharabah sendiri

mempunyai dua bentuk, yakni mudharabah mutalaqah dan

mudharabah muqayyadah, perbedaan yang mendasar diantara

keduanya terletak pada ada atau tidaknya persyaratan yang diberikan

pemilik harta kepada pihak bank dalam mengelola hartanya. Dalam hal

ini, Bank Syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana),

sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana).

Page 45: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

26

Bank Syariah dalam kapasitasnya sebagai mudharib berhak untuk

melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan

prinsip syariah serta mengembangkannya, termasuk melakukan akad

mudharabah dengan pihak lain. Namun, di sisi lain, Bank Syariah juga

memiliki sifat sebagai seorang wali amanah (trustee), yang berarti

bank harus berhati-hati atau bijaksana serta beritikad baik dan

bertanggung jawab atas segala sesuatu yang timbul akibat kesalahan

atau kelalaiannya.

Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, Bank Syariah akan

membagikan hasil kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang

telah disepakati di awal akad pembukaan rekening. Dalam mengelola

dana tersebut, bank tidak bertanggung jawab terhadap kerugian yang

terjadi bukan akibat kelalaiannya. Namun, bila yang terjadi adalah

miss management (salah urus), bank bertanggung jawab penuh atas

kerugian tersebut.

Dalam mengelola harta mudharabah, bank menutup biaya

oprasional tabungan dengan hasil nisbah yang menjadi hak nasabah

pemilik dana. Disamping itu, bank tidak diperkenankan mengurangi

nisbah keuntungan nasabah penabung tanpa persetujuan nasabah yang

bersangkutan. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku. PPH bagi hasil

tabungan mudharabah dibebankan langsung ke rekening tabungan

nasabah pada saat penghitungan bagi hasil.

Page 46: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

27

Perhitungan bagi hasil mudharabah dilakukan berdasarkan

saldo rata-rata harian yang dihitung di tiap akhir bulan dan di buku

awal bulan selanjutnya. Rumus perhitungan bagi hasil tabungan

mudharabah adalah sebagai berikut:

1) Deposito

Yang juga termasuk produk bank dalam bidang

penghimpunan dana (founding) adalah deposito. Berdasarkan

undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas

undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, yang

dimaksud dengan deposito berjangka adalah simpanan yang

penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu

menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang

bersangkutan.

Adapun yang dimaksud dengan deposito syariah adalah

deposito yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Dalam hal

ini, Dewan Syariah Nasional MUI telah mengeluarkan fatwa yang

menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan adalah deposito yang

berdasarkan prinsip mudharabah.

Dalam hal ini, Bank Syariah bertindak sebagai mudharib

(pengelola dana), sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul

mal (pemilik dana). Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, Bank

Syariah dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak

Page 47: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

28

bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya,

termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak ketiga.

Dengan demikian, Bank Syariah dalam kapasitasnya

sebagai mudharib memiliki sifat sebagai wali amanah (trustee),

yakni harus bertindak hati-hati atau bijaksana serta beritikad baik

dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang timbul akibat

kesalahan atau kelalaiannya. Di samping itu, Bank Syariah juga

bertindak sebagai kuasa dari usaha bisnis pemilik dana yang

diharapkan dapat memperoleh keuntungan seoptimal mungkin

tanpa melanggar aturan syariah.

Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, Bank Syariah

akan membagikan hasil keuntungan kepada pemilik dana sesuai

dengan nisbah yang telah disepakati di awal akad pembukaan

rekening. Dalam mengelola dana tersebut, bank tidak bertanggung

jawab atas kerugian yang terjadi bukan akibat kelalaiannya.

Namun, apabila yang terjadi adalah miss management (salah urus),

maka bank bertanggung jawab penuh atas kerugian tersebut.

Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pemilik dana

terhadap bank, terdapat dua bentuk mudharabah, yaitu:

Mudharabah Mutalaqah (Unrestricted Investment Account,

URIA)

Mudharabah Muqayyadah (Restricted Investment Account,

RIA)

Page 48: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

29

6. BOPO (Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional)

BOPO menurut kamus keuangan adalah kelompok rasio yang

mengukur efisiensi dan efektivitas operasional suatu perusahaan dengan

jalur membandingkan satu terhadap lainnya. Berbagai angka pendapatan

dan pengeluaran dari laporan laba rugi dan terhadap angka-angka dalam

neraca. Rasio biaya oprasional adalah perbandingan antara biaya

oprasional dan pendapatan operasional. Rasio biaya operasional digunakan

untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan

kegiatan operasi (Lukman D Wijaya : 2000 : 120). Semakin rendah BOPO

berarti semakin efisiensi bank tersebut dalam mengendalikan biaya

operasionalnya, dengan adanya efisiensi biaya maka keuntungan yang

diperoleh bank akan semakin besar.

BOPO adalah Rasio efisiensi bank yang mengukur beban

operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin tinggi nilai BOPO

maka semakin tidak efisien operasi bank. Menurut Nainggolan (2009)

untuk mengukur efisiensi bank, salah satu indikator yang dipakai adalah

perbandingan antara beban operasional terhadap pendapatan operasional

(BOPO). Rasio BOPO adalah perbandingan antara beban operasional

termasuk beban bunga terhadap pendapatan operasional

termasuk pendapatan bunga. Semakin besar rasio BOPO, maka semakin

tidak efisien suatu bank. Efisiensi bank dikatakan membaik ditunjukkan

oleh penurunan nilai BOPO. Semakin kecil rasio BOPO berarti semakin

Page 49: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

30

efisien beban operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan

sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin

kecil.

Menurut Mawardi (2005) efisiensi operasi juga berpengaruh

terhadap kinerja bank yaitu untuk menunjukkan apakah bank telah

menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna. BOPO diukur

secara kuantitatif dengan menggunakan rasio efisiensi. Melalui rasio ini

dapat diukur apakah manajemen bank telah menggunakan semua faktor

produksinya dengan efektif dan efisien Sudiyatno dan Suroso (2010).

Secara teoritis, efisiensi produksi bank syariah dalam mengeluarkan biaya

dalam bentuk pemberian investasi pembiayaan merupakan salah satu

bentuk mekanisme produksi bank agar dapat menghasilkan pendapatan

yang paling tinggi dari suatu investasi Juwariyah (2008). Dengan kata lain

BOPO menunjukkan sejauh mana tingkat efisiensi kinerja operasional

bank. Nilai BOPO menurun apabila biaya operasional menurun di lain

pihak pendapatan operasional tetap, dan juga apabila biaya operasional

tetap di lain pihak pendapatan operasional meningkat. Semakin rendah

BOPO maka bank semakin efisien dalam mengeluarkan biaya dalam

bentuk pemberian investasi pembiayaan agar dapat menghasilkan

pendapatan yang paling tinggi. Apabila BOPO menurun maka pendapatan

bank meningkat. Dengan adanya peningkatan pendapatan bank maka

tingkat bagi hasil yang diterima oleh nasabah juga meningkat. Dengan

Page 50: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

31

demikian dapat dikatakan bahwa semakin rendah BOPO maka semakin

tinggi tingkat bagi hasil yang diterima oleh para nasabah.

Pada bank, beban operasional umumnya terdiri dari biaya bunga

(beban bagi hasil yang dibayarkan oleh pihak bank kepada nasabah yang

menyimpan uangnya di bankdalam bentuk dana pihak ketiga seperti giro,

tabungan, dan deposito), biaya administrasi, biaya tenaga kerja, biaya

pemasaran, dsb. Sedangkan pendapatan operasional bank umumnya

terdiri dari pendapatan bunga (diperoleh dari pembayaran angsuran

pembiayaan dari nasabah), komisi, dsb Abidin (2014).

7. Bagi Hasil

Bagi hasil menurut terminologi asing (bahasa Inggris) dikenal

dengan profit sharing. Profit dalam kamus ekonomi diartikan pembagian

laba. Secara definisi profit sharing diartikan "distribusi beberapa bagian

dari laba pada pegawai dari suatu Perusahaan" Muhammad (2011).

Menurut Antonio (2011), bagi hasil adalah suatu sistem pengolahan dana

dalam perekonomian Islam yakni pembagian hasil usaha antara pemilik

modal (shahibul maal) dan pengelola (Mudharib).

Secara umum prinsip prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah

dapat dilakukan dalam empat akad utama, yaitu, al Musyarakah, al

Mudharabah, al muzara‟ah, dan al musaqolah. Sungguhpun demikian

prinsip yang paling banyak dipakai adalah al musyarakah dan al

mudharabah, sedangkan al muzara‟ah dan al musaqolah dipergunakan

Page 51: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

32

khusus untuk plantation financing atau pembiayaan pertanian untuk

beberapa Bank Islam (Muhammad Syafi’I Antonio : 2001).

Bagi Hasil adalah Keuntungan atau Hasil yang diperoleh dari

pengelolaan dana baik investasi maupun transaksi jual beli yang diberikan

kepada Nasabah dengan persyaratan Agustianto (2011):

a. Perhitungan Bagi Hasil disepakati menggunakan pendekatan/pola :

1) Revenue Sharing.

2) Profit & Loss Sharing.

b. Pada saat akad terjadi wajib disepakati sistem bagi hasil yang

digunakan, apakah RS, PLS atau Gross Profit. Kalau tidak disepakti

akad itu menjadi gharar.

c. Waktu dibagikannya bagi hasil harus disepakati oleh kedua belah

pihak, misalnya setiap bulan atau waktu yang telah disepakati.

d. Pembagian bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati diawal dan

tercantum dalam akad.

Sistem bagi hasil merupakan sistem di mana dilakukannya

perjanjian atau ikatan bersama di dalam melakukan kegiatan usaha. Di

dalam usaha tersebut diperjanjikan adanya pembagian hasil atas

keuntungan yang akan di dapat antara kedua belah pihak atau lebih. Bagi

hasil dalam sistem perbankan syari’ah merupakan ciri khusus yang

ditawarkan kapada masyarakat, dan di dalam aturan syari’ah yang

berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan terlebih dahulu

pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya penentuan porsi bagi hasil

Page 52: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

33

antara kedua belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan

harus terjadi dengan adanya kerelaan (An-Tarodhin) di masing-masing

pihak tanpa adanya unsur paksaan Ach. Bakhrul Muchtasib (2006).

8. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kecukupan modal

yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi

oleh bank. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank

tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva produktif

yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu

membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup

besar bagi simpanan mudharabah Sudiyatno Bambang (2010).

Capital Adequacy Ratio merupakan rasio permodalan yang

menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan

pengembangan usaha serta menampung kemungkinan risiko kerugian yang

diakibatkan dalam operasional bank. Semakin besar rasio tersebut akan

semakin baik posisi modal Achmad dan Kusuno (2003). Menurut

Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 pasal 2 ayat 1 tentang

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. Bank wajib

menyediakan modal minimum sebesar 8% dari aset tertimbang menurut

risiko (ATMR), CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar

jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan,

surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri

Page 53: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

34

disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank (PBI :

2008).

Capital Adequacy Ratio adalah kecukupan modal yang

menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang

mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi,

mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang

dapat berpengaruh terhadap besarnya modal Almilia (2005). Perhitungan

Capital Adequacy didasarkan pada prinsip bahwa setiap penanaman yang

mengandung risiko harus disediakan jumlah modal sebesar persentase

tertentu terhadap jumlah penanamannya. Sejalan dengan standar yang

ditetapkan Bank of International Settlements (BIS), seluruh bank yang ada

di Indonesia diwajibkan untuk menyediakan modal minimum sebesar 8%

dari ATMR Kuncoro dan Suhardjono (2002). Rumus Capital Adequacy

Ratio (CAR) sebagai berikut :

Capital Adequacy Ratio menurut (Lukman Dendawijaya: 2000 :

122) adalah ‖ Rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva

bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan

pada bank lain) ikut di biayai dari dana modal sendiri bank disamping

memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana dari

masyarakat, pinjaman, dan lain-lain.

CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk

menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank

yang di sebabkan oleh aktiva yang berisiko Sudiyatno Bambang (2010).

Page 54: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

35

Modal bank

CAR= ——————————— x 100%

Aktiva tertimbang menirit risiko

Contohnya :

Bila anda mendapat Rp.1000/bulan dari orang tua, anda dapat

menentukan sendiri berapa yang harus tetap menjadi uang setelah uang

tersebut anda belanjakan (untuk ongkos, membeli buku, pulsa, rokok, dll).

Sisa uang yang tetap menjadi uang tersebut dapat dianalogikan sebagai

CAR di perbankan tersebut, setelah semua uang yang masuk dipotong

untuk pemberian kredit, kpr, dll. CAR tersebut besarnya ditentukan oleh

BI. Bila suatu bank itu CARnya 0% apalagi sudah minus, berarti bank

tersebut sudah tidak mempunyai modal atau uang atau capital lagi

Sudiyatno Bambang (2010).

9. Non-Performing Financing (NPF)

Non Performing Financing (NPF) yang analog dengan Non

Performing Loan (NPL) pada bank konvensional merupakan rasio

keuangan yang bekaitan dengan risiko kredit. Non Performing Financing

menunjukan kemampuan manajemen bank dalam mengelola pembiayaan

bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga semakin tinggi rasio ini

maka akan semakin semakin buruk kualitas kredit bank yang

menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar maka

kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Kredit

Page 55: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

36

dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga tidak

termasuk kredit kepada bank lain. Kredit bermasalah adalah kredit

dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet Almilia (2005). NPF

ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Pembiayaan non Lancar

NPF = ———————————

Total Pembiayaan

10. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan, dalam hal ini

perusahaan perbankan, untuk menghasilkan laba. Profitabilitas biasanya

diukur menggunakan rasio perbandingan. Rasio yang biasa digunakan

untuk mengukur dan membandingkan kinerja profitabilitas bank adalah

ROE (Return On Equity) dan ROA (Return On Asset) (Astrit Dini dan Iim

Indarti : 2012). Menurut Dendawijaya (2003), ROE merupakan

perbandingan antara laba bersih bank dengan modal sendiri. Rasio ini

digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam mengelolah

modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak. Semakin

besar ROE, semakin besarpula tingkat keuntungan yang dicapai bank

sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin

kecil. Almilia (2005). Sedangkan ROA menunjukkan kemampuan

manajemen bank dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan aset

yang dimiliki.

Page 56: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

37

Perlu dicatat disini bahwa dalam penentuan tingkat kesehatan suatu

bank, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya Return On

Asset dan tidak memasukkan unsur Return On Equity. Hal ini dikarenakan

bank Indonesia, sebagai Pembina dan pengawas perbankan, lebih

mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset

yang dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat Dendawijaya

(2003).

Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba secara

keseluruhan Dendawijaya (2003). Semakin besar Return On Asset ROA),

semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan

menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik. Return On Asset

(ROA) dipilih sebagai indikator pengukur kinerja keuangan perbankan

karena Return On Asset (ROA) digunakan untuk mengukur efektifitas

perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan

aktiva yang dimilikinya Gozali Faruq (2013).

Return On Asset (ROA) merupakan rasio antara laba sebelum pajak

terhadap rata-rata total aset. Semakin besar ROA, semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai bank (Almilia, 2005). Berdasarkan

ketentuan Bank Indonesia, yang tercantum dalam Surat Edaran BI No.

9/24/DPbS tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum

Berdasarkan Prinsip Syariah, secara matematis, ROA dirumuskan sebagai

berikut (BI : 2007) :

Page 57: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

38

Laba Sebelum Pajak

ROA = ——————————— x 100%

Rata-rata Total Asset

Page 58: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

39

11. Bank Syariah

Menurt (Sudarsono : 2015) Bank Syariah merupakan bank yang

kegiatannya mengacu pada hukum islam dan dalam kegiatannya tidak

membebankan bunga maupun tidak membayar bunga kepada nasabah.

Imbalan bank syariah yang diterima maupun yang dibayarkan pada

nasabah tergantung dari akad dan perjanjian yang dilakukan oleh pihak

nasabah dan pihak bank. Perjanjian (akad) yang terdapat di perbankan

syariah harus tunduk pada syarat dan rukun akad sebagaimana diatur

dalam syariat islam.

a. Bank Umum Syariah (BUS) yang berdiri sendiri sesuai dengan akta

pendiriannya, maka bukan merupakan bagian dari bank konvensional.

Beberapa contoh bank umum syariah yaitu Bank Syariah Mandiri,

Bank Syariah Bukopin, Bank Muamalat Indonesia dan lain sebagainya.

Berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah, BUS adalah bank syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BUS dapat bertindak

sebagai bank devisa dan bank nondevisa.

Page 59: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

40

b. Unit Usaha Syariah (UUS) merupakan unit usaha yang masih di bawah

pengelolaan bank konvensional. Unit usaha syariah (UUS) adalah unit

kerja dari kantor pusat bank konvensional yang berfungsi sebagai

kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah (islam), atau unit kerja di kantor cabang

dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor

induk dari kantor cabang pembantu syariah atau unit syariah. Contoh

Unit Usaha Syariah (UUS) yaitu BNI Syariah, BII Syariah dan lain

sebagainya. Bank syariah memiliki sistem operasional yang berbeda

dengan bank konvensional. Dalam bank syariah memberikan layanan

bebas bunga kepada para nasabahnya. Dalam sistem operasional bank

syariah, penarikan bunga dilarang dalam semua bentuk transaksi

apapun. Bank syariah tidak mengenal yang namanya sistem bunga,

baik itu bunga yang diperoleh dari nasabah yang meminjam uang atau

bunga yang dibayar kepada penyimpan dana di bank syariah. Menurut

Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,

UUS adalah unit kerja dari kantor pusat bank umum konvensional

yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah atau unit

kerja di kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar

negeri yang melaksanakan kegiatannya secara konvensional yang

Page 60: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

41

berfungsi sebagaikantor induk dari kantor cabang pembantu syariah

dan atau unit syariah.

c. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Sebelumnya disebut

sebagai Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Disebut juga Bank

at-Tamwil as-Sya’bi al-Islami, yaitu bank yang melakukan kegiatan

usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang

dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran; Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah mendefinisikan Bank Perkreditan Rakyat Syariah

sebagai Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

12. Kegiatan Usaha Bank Syariah

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, bank syariah menjalankan

beberapa kegiatan. Ada tiga kegiatan utama dari bank syariah yang

memang tidak jauh berbeda dengan bank konvensional. Hanya saja

terdapat hal yang prinsipil yang menjadi pembeda utama dari model kedua

jenis bank tersebut, yaitu terdapat transaksi ribawi dalam bank

konvensional yang itu berusaha ditiadakan di dalam bank syariah. Tiga

kegiatan utama bank syariah itu adalah:

1) Penghimpun Dana

Berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN), ada dua

prinsip penghimpunan dana, yaitu:

a) Penghimpunan Dana dengan Prinsip Wadiah

Page 61: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

42

Wadiah berarti titipan dari suatu pihak ke pihak lain, baik

individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan

oleh penerima titipan, kapan pun pihak yang menitipkan menghendaki.

Wadiah dibagi menjadi dua, yaitu wadiah yad dhamanah dan wadiah

yad amanah. Wadiah yad dhamanah yaitu titipan yang selama belum

dikembalikan kepada penitip dapat dimanfaatkan oleh penerima

titipan. Adapun wadiah yad amanah adalah penerima titipan tidak

boleh memanfaatkan barang titipan tersebut sampai pihak yang

menitipkan mengambil kembali titipannya. Prinsip wadiah yang lazim

digunakan adalah wadiah yad dhamanah, dapat diterapkan pada

kegiatan penghimpun dana berupa giro dan tabungan.

b) Penghimpunan Dana dengan Prinsip Mudharabah

Mudharabah adalah perjanjian atas suatu jenis kerja sama usaha

di mana pihak pertama menyediakan dana (shahibul maal) dan pihak

kedua bertanggung jawab atas pengelolaan usaha (mudharib).

Mudharabah terbagi menjadi tiga yaitu mudharabah muthlaqah,

mudharabah muqayyadah, dan mudharabah musyatarakah.

Mudharabah muthlaqah adalah salah satu jenis mudharabah yang

memberi kuasa kepada mudharib secara penuh untuk menjalankan

usaha tanpa batasan apapun yang berkaitan dengan usaha tersebut.

Mudharabah muqayyadah merupakan salah satu jenis mudharabah di

mana pemilik dana memberi batasan kepada pengelola dalam

pengelolaan dana berupa jenis usaha, tempat, pemasok, maupun

Page 62: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

43

konsumen. Adapun mudharabah musytarakah merupakan bentuk

mudharabah di mana pengelola dana menyertakan modal atau dananya

dalam kerjasama investasi.

2) Penyaluran Dana (Langsung dan Tidak Langsung)

Dalam penyaluran dana oleh bank syariah, terdapat beberapa

prinsip, yaitu prinsip jual beli, prinsip investasi, dan prinsip sewa. Ini

adalah hal yang membedakan dengan bank konvensional yang

menerapkan prinsip hutang.

a) Prinsip Jual Beli

Dalam melakukan jual beli, dapat digunakan tiga skema yang

meliputi jual beli dengan skema murabahah, jual beli dengan skema

salam, dan jual beli dengan skema istishna’. Jual beli dengan skema

murabahah penjual menyatakan harga perolehan dan keuntungan yang

disepakati oleh penjual dan pembeli, bank syariah bertindak sebagai

penjual, sedangkan nasabah yang membutuhkan barang bertindak

sebagai pembeli. Dalam jual beli dengan skema salam pelunasannya

dilakukan terlebih dahulu oleh pembeli sebelum barang pesanan

diterima. Adapun dalam jual beli dengan skema istishna’, jual beli

didasarkan atas penugasan oleh pembeli kepada penjual yang juga

produsen untuk menyediakan barang atau suatu produk sesuai dengan

spesifikasi yang disyaratkan pembeli dan menjualnya dengan harga

yang disepakati.

Page 63: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

44

b) Prinsip Investasi

Dalam melakukan investasi, dapat dilakukan dengan skema

mudharabah dan skema musyarakah. Mudharabah adalah persetujuan

antara pemilik modal dengan seorang pekerja untuk mengelola uang

dari pemilik modal dalam perdagangan tertentu, yang keuntungannya

dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama, sedangkan kerugian yang

diderita menjadi tanggungan pemilik modal. Sedangakan musyarakah

memiliki arti secara luas sebagai akad kerjasama atau percampuran

antara dua pihak atau lebih untuk melakukan suatu usaha tertentu yang

halal dan produktif dengan kesepakatan bahwa keuntungan akan

dibagikan sesuai dengan nisbah yang disepakati dan risiko akan

ditanggung sesuai dengan porsi kerjasama.

c) Prinsip Sewa

Sewa secara prinsip dapat dilakukan dengan dua skema yaitu

skema ijarah dan skema ijarah muntahiya bittamlik. Sewa dengan

skema ijarah didefinisikan sebagai transaksi perpindahan hak guna

(manfaat) suatu barang dan jasa dalam waktu tertentu melalui

pembayaran sewa atau upah tanpa melalui pemindahan kepemilikan.

Adapun ijarah muntahiya bittamlik merupakan kombinasi antara sewa

menyewa (ijarah) dan jual beli atau hibah. Dalam hal ini pihak yang

menyewakan berjanji akan menjual atau menghibahkan barang yang

disewakan pada akhir periode sewa. 3) Jasa Pelayanan Bank syariah

dapat menyediakan jasa pelayanan perbankan dengan berdasarkan

Page 64: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

45

akad wakalah, hawalah, kafalah, dan rahn. Transaksi wakalah timbul

karena salah satu pihak memberikan suatu objek perikatan yang

berbentuk jasa atau dapat juga disebut sebagai meminjamkan dirinya

untuk melakukan sesuatu atas nama diri pihak lain. Transaksi hawalah

timbul karena salah satu pihak meminjamkan suatu objek perikatan

yang berbentuk uang untuk mengambil alih piutang atau utang dari

pihak lain. Selanjutnya, transaksi kafalah timbul jika salah satu pihak

memberikan suatu objek yang berbentuk jaminan atas kejadian tertentu

di masa yang akan datang. Transaksi rahn timbul karena salah satu

pihak meminjamkan suatu objek perikatan yang berbentuk uang

kepada pihak lainnya yang disertai dengan jaminan.

13. Fungsi Bank

Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk

berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Menurut Kasmir

(2008) secara spesifik fungsi bank dapat dirinci sebagai berikut:

a. Agent of Trust

Kegiatan perbankan didasarkan pada trust atau kepercayaan, baik

dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat

akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur

kepercayaan, begitu pula bank akan menyalurkan dananya kepada

masyarakat apabila ada unsur kepercayaan.

Page 65: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

46

b. Agent of Development

Sektor moneter dan sektor riil mempunyai interaksi yang saling

mempengaruhi satu sama lain. Sektor riil tidak akan bekerja dengan

baik apabila tidak didukung oleh sektor moneter. Sehingga kegiatan

bank dalam menghimpun dana dan menyalurkannya kepada

masyarakat memungkinkan masyarakat untuk melakukan investasi,

distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat kegiatan

tersebut berkaitan dengan penggunaan uang dan kelancaran kegiatan

tersebut mendorong adanya pembangunan perekonomian dalam

masyarakat.

c. Agent of Service

Selain menghimpun dan menyalurkan dana, bank juga

memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain kepada

masyarakat, dimana jasa tersebut erat kaitannya dengan kegiatan

perekonomian masyarakat secara umum, seperti jasa pengiriman uang,

jasa penitipan barang berharga, dan jasa penyelesaian tagihan.

14. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Berdasarkan definisi bank konvensional dan bank syariah yang

telah dijelaskan diatas, terdapat beberapa perbedaan antara bank

konvensional dan bank syariah, diantaranya adalah sebagai berikut:

Page 66: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

47

Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

NO. Bank Syariah Bank Konvensional

1. Melakukan investasi yang

halal saja

Investasi yang halal dan haram

2. Berdasarkan prinsip bagi hasil,

jual beli, atau sewa

Memakai perangkat bunga

3. Berorientasi pada keuntungan

(profit oriented) dan

kemakmuran dan kebahagian

dunia akhirat.

Profit oriented

4. Hubungan dengan nasabah

dalam bentuk kemitraan

Hubungan dengan nasabah

dalam bentuk kreditur-debitur

5. Penghimpunan dan penyaluran

dana harus sesuai dengan

fatwa Dewan Pengawas

Syariah

Tidak terdapat dewan sejenis

Sumber : Saragih (2010)

Pada tabel 2. 1 diatas, dapat kita lihat menurut (Saragih : 2010)

bahwa ada beberapa perbedaan antara bank syariah dengan bank

konvensional. Perbedaan pertama yaitu bank syariah melakukan investasi

yang halal-halal saja, sedangkan bank konvensional melakukan investasi

yang halal dan haram. Perbedaan kedua, bank syariah berdasarkan

prinsipnya menggunakan sistem bagi hasil, jual beli atau sewa, sedangkan

bank konvensional memakai perangkat bunga atau riba.

Perbedaan ketiga, bank syariah berorientasi pada keuntungan

(profit oriented) kemakmuran dan kebahagian dunia akhirat, sedangkan

bank konvensional hanya menggunakan profit oriented (keuntungan) saja.

Perbedaan keempat yaitu pada bank syariah hubungan bank dengan

nasabah dalam bentuk kemitraan, sedangkan pada bank konvensional

hubungan antara nasabah dengan bank dalam bentuk kreditur-debitur.

Perbedaan yang terakhir adalah pada bank syariah penghimpunan dan

Page 67: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

48

penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah.

Sedangkan pada bank konvensional tidak terdapat dewan sejenis seperti

Dewan Pengawas Syariah.

Tabel 2.2 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

NO. Bank Syariah Bank Konvensional

1. Implementasi GCG pada

perbankan syariah terletak

pada sharia compliance, yaitu

kepatuhan pada syariah.

Prinsip universal yang juga

terdapat dalam aturan GCG yang

terdiri dari prinsip-prinsip

transparansi, kejujuran, kehati-

hatian, kedisiplinan merupakan.

Sumber : Mulazid (2016)

Pada tabel 2. 2 terdapat perbedaan yang mendasar antara bank

syariah dan bank konvensional. (Menurut Mulazid : 2016) salah satu pilar

penting dalam pengembangan bank syariah adalah sharia compliance,

yaitu kepatuhan pada syariah. Sedangkan prinsip-prinsip transparansi,

kejujuran, kehati-hatian, kedisiplinan merupakan prinsip universal yang

juga terdapat dalam aturan GCG konvensional. Pilar inilah yang menjadi

pembeda utama antara bank syariah dengan bank konvensional.

15. Kelembagaan Bank Syariah

Bank syariah bukan sekedar bank bebas bunga, tetapi juga memiliki

orientasi pencapaian kesejahteraan. Secara fundamental terdapat beberapa

karakteristik bank syariah, diantaranya yaitu penghapusan riba, pelayanan

kepada kepentingan publik, menerapkan prinsip profit and loss sharing,

berorientasi pada pembiayaan bagi hasil dan memanfaatkan instrumen

pasar uang antar bank syariah dan instrumen bank sentral berbasis syariah.

Page 68: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

49

Bank syariah akan melakukan evaluasi yang lebih berhati-hati

terhadap permohonan pembiayaan yang berorientasi kepada penyertaan

modal, karena bank komersial syariah menerapkan profit and loss sharing

dalam konsinyasi, ventura, bisnis, atau industri. Oleh karena itu, maka

secara struktural dan sistem pengawasannya berbeda dari bank

konvensional. Pengawasan perbankan Islam mencakup dua hal, yaitu

pertama pengawasan dari aspek keuangan, kepatuhan kepada perbankan

secara umum dan prinsip kehati-hatian bank. Kedua, pengawasan prinsip

syariah dalam kegiatan operasional bank (Wirdyaningsih, dkk, 2005:61).

Secara struktural kepengurusan bank syariah terdiri dari Dewan Komisaris

dan Direksi wajib memiliki Dewan Pengawas Syariah yang berfungsi

mengawasi kegiatan bank syariah.

a. Kelembagaan Bank Umum Syariah

Aturan mengenai Bank Umum Syariah pasca diterbitkannya

UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah adalah PBI No.

11/3/PBI/2009 tentang Bank Umum Syariah (BUS). Dalam PBI ini

dijelaskan bahwa proses pendirian bank syariah dilakukan melalui

persetujuan prinsip, yaitu persetujuan untuk melakukan persiapan

pendirian bank; dan izin usaha, yaitu izin yang diberikan untuk

melakukan usaha bank setelah persiapan pendirian bank pada

persetujuan prinsip terpenuhi. BUS dapat didirkan oleh WNI

dan/atau badan hukum Indonesia, WNI dan/ atau badan hukum

Page 69: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

50

Indonesia yang bermitra dengan WNA atau badan hukum asing.

BUS dibentuk dengan badan hukum perseroan terbatas.

Untuk mendirikan bank syariah, baik bank umum syariah

maupun BPRS harus mendapat persetujuan prinsip dan izin usaha

yang diajukan oleh pendiri bank kepada Bank Indonesia yang akan

diproses oleh Dewan Gubernur BII U.P. Biro Perbankan Syariah.

Agar izin usaha bank syariah diperoleh terlebih dahulu harus

dipenuhi persyaratan sekurang-kurangnya tentang; susunan

organisasi dan kepengurusan; permodalan; kepemilikan; keahllian

di bidang perbankan syariah; dan kelayakan usaha sebagaimana

diatur dalam peraturan Bank Indonesia (Soemitra, 2009:68).

b. Kelembagaan Unit Usaha Syariah

Unit Usaha Syariah wajib dibentuk oleh bank yang akan

melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah di kantor

pusat bank yang berfungsi sebagai kantor induk dari cabang syariah

dan/atau unit syariah. Unit Usaha Syariah memiliki tugas antara

lain yaitu mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan kantor cabang

syariah dan atau Unit Usaha Syariah. Selain itu juga Unis Usaha

Syariah memiliki tugas untuk menempatkan dan mengelola dana

yang bersumber dari kantor cabang syariah dan atau Unit Usaha

Syariah. Tugas lainnya dari Unis Usaha Syariah yaitu melakukan

kegiatan lain sebagai kantor induk dari kantor cabang syariah atau

unit syariah.

Page 70: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

51

Bank yang memiliki kantor cabang syariah dan unit syariah

wajib memiliki pencatatan dan pembukaan tersendiri untuk

kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dan menyusun laporan

keuangan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah (Soemitra,

2009:72).

16. Produk Pembiayaan Syariah

Pada dasarnya, produk yang ditawarkan oleh perbankan Syariah

dibagi menjadi tiga bagian besar yakni (Heri Sudarsono : 2004 : 99):

a. Produk penyaluran dana

Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, produk

pembiayaan syariah terbagi empat yang dibedakan berdasarkan

tujuan penggunaannya yaitu: pembiayaan dengan prisip jual beli

ditujukan untuk memiliki barang, pembiayaan dengan prinsip sewa

ditujukan untuk mendapatkan jasa, pembiayaan dengan prinsip bagi

hasil digunakan untuk usaha kerja sama yang ditujukan guna

mendapatkan barang dan jasa sekaligus. Pembiayaan dengan akad

pelengkap ditujukan untuk memperlancar pembiayaan dengan

menggunakan tiga prinsip tersebut untuk mencari keuntungan.

b. Produk penghimpunan dana

Penghimpunan dana di Bank Syariah apat berbentuk giro,

tabungan, dan deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan

dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip wadi‟ah dan

mudharabah.

Page 71: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

52

c. Produk jasa (service)

Bank Syariah melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan

kepada nasabah dengan mendapat imbalan berupa sewa atau

keuntungan. Jasa perbankan tersebut berupa:

1) Sharf (Jual beli Valuta Asing), jual beli mata uang yang tidak

sejenis ini penyerahannya harus dilakukan pada waktu yang

sama.

2) Ijarah (sewa), jenis kegiatan ijarah antara lain penyewaan

kotak simpanan dan jasa tata laksana administrasi dokumen.

Prinsip bagi hasil (profit sharing) merupakan karakteristik

umum dan landasan dasar bagi operasional bank syariah secara

keseluruhan. Secara syariah, prinsip ini berdasarkan pada

kaidah Al-Mudharabah Berdasarkan prinsip ini, bank syariah

akan berfungsi sebagai mitra, baik dengan penabung maupun

dengan pengusaha yang meminjam dana. Dengan penabung,

bank akan bertindak sebagai mudharib (pengelola dana),

sementara penabung bertindak sebagai shahibul maal (pemilik

dana). Antara keduanya diadakan akad mudharabah yang

menyatakan pembagian keuntungan masing-masing pihak.

17. Prinsip Dasar Perbankan Syariah

Batasan-batasan bank syariah yang harus menjalankan kegiatannya

berdasar pada syariat Islam, menyebabkan bank syariah harus menerapkan

prinsip-prinsip yang sejalan dan tidak bertentangan dengan syariat Islam.

Page 72: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

53

Adapun prinsip-prinsip bank syariah adalah sebagai berikut (Antonio :

2001 : 85).

a. Prinsip Titipan atau Simpanan (Al-Wadiah)

Al-Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak

ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga

dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki. (Antonio, 2001:

85) Secara umum terdapat dua jenis al-wadiah, yaitu (Muhammad Arni

: 2005 : 88).

1. Wadiah Yad Al-Amanah

Harta atau barang yang dititipkan tidak boleh untuk dimanfaatkan

dan digunakan oleh sipenerima titipan, penerima titipan hanya

berfungsi sebagai penerima amanah yang bertugas dan

berkewajiban untuk menjaga barang yang dititipkan tanpa boleh

memanfaatkannya. Sebagai konpensasi penerima titipan

diperkenakan untuk membebankan biaya kepada yang menitipkan.

(Antonio : 2001: 148)

2. Wadiah Yad adh-Dhamanah

Harta dan barang yang dititipkan boleh dan dapat dimanfaatkan

oleh si penerima titipan. Karena boleh dimanfaatkan yang jelas

akan medatangkan manfaat atau keuntungan, sekalipun demikian,

tidak ada keharusan bagi penerima titipan untuk memberikan hasil

pemanfaatan kepada si penitip. Produk yang sesuai dengan pada

akad ini adalah giro dan tabungan. Karena pada dasarnya adalah

Page 73: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

54

titipan maka si penitip tidak berhak untuk mengambil manfaat dari

titipan tersebut, akan tetapi sebagai imbalan maka si penerima

titipan memberikan bonus sebagai tanda terima kasih. Dan

pemberian bonus tersebut berapa jumlahnya merupakan

kewenangan manajemen bank syariah karena pada prinsipnya ini

adalah titipan.

b. Prinsip Bagi Hasil (Profit Sharing)

Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tatacara pembagian

hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Bentuk

produk yang berdasarkan prinsip ini adalah:

1) Mudharabah

Al-Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua

pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh

(100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola

(mudharib), dan sipemilik modal tidak ikut campur dalam

pengelolaan usaha. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi

menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan

apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu

bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian ini

diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si

pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Akad

mudharabah secara umum terbagi menjadi dua jenis Ascarya

(2011):

Page 74: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

55

a. Mudharabah Muthlaqah

Adalah bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib

yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi

jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis. Tidak ada batasan bagi

mudharib dalam menggunakan dana tersebut.

b. Mudharabah Muqayyadah

Adalah bentuk kerjasama antara shahibul maal dan

mudharib dimana shahibul maal memberikan batasan kepada

mudharib mengenai tempat, cara, dan obyek investasi.

2) Musyarakah

Al-musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau

lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak

memberikan kontribusi dana dan tenaga dengan kesepakatan bahwa

keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan

kesepakatan. Ada dua jenis Musyarakah (Antonio : 2001 : 91):

a. Musyarakah pemilikan

Musyarakah pemilikan tercipta karena warisan, wasiat, atau

kondisi lainnya yang mengakibatkan pemilikan satu aset oleh dua

orang atau lebih.

b. Musyarakah akad

Musyarakah akad tercipta dengan cara kesepakatan dimana dua

orang atau lebih setuju bahwa tiap orang dari mereka memberikan

modal musyarakah.

Page 75: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

56

c. Prinsip Jual Beli (Al-Tijarah)

Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara jual

beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan

atau mengangkat nasabah sebagai agen bank melakukan pembelian barang

atas nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah

dengan harga sejumlah harga beli ditambah keuntungan (margin).

Implikasinya berupa Ascarya (2011):

a. Al Murabahah

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan

harga asal perolehan dengan tambahan keuntungan (margin) yang

disepakati oleh penjual dan pembeli.

b. Bai‟ As salam

Bai‟ As-salam adalah akad jual beli barang pesanan dengan

penangguhan pengiriman oleh penjual dan pelunasannya dilakukan

segera oleh pembeli (bayar dimuka) sebelum barang pesanan tersebut

diterima sesuai syarat-syarat tertentu. Bank dapat bertindak sebagai

pembeli atau penjual dalam suatu transaksi salam. Jika bank bertindak

sebagai penjual kemudian memesan kepada pihak lain untuk

menyediakan barang pesanan dengan cara salam maka hal ini disebut

salam paralel.

c. Bai‟ Al-Istishna

Istishna‟ adalah akad jual beli antara pembeli dan pembuat

barang. Cara pembayarannya dapat berupa pembayaran dimuka,

cicilan, atau ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu. Barang

Page 76: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

57

pesanan harus diketahui karakteristiknya secara umum yang meliputi:

jenis, spesifikasi teknis, kualitas, dan kuantitasnya. Bank dapat

bertindak sebagai pembeli atau penjual. Jika bank bertindak sebagai

penjual kemudian memesan kepada pihak lain untuk menyediakan

barang pesanan dengan cara istishna maka hal ini disebut istishna

paralel.

d. Prinsip sewa (Al-ijarah)

Al-ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa,

melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan hak

kepemilikan atas barang itu sendiri (Antonio, 2001: 117). Al-ijarah terbagi

kepada dua jenis : Ijarah, sewa murni. Dan ijarah al muntahiya bit tamlik

merupakan penggabungan sewa dan beli, dimana si penyewa mempunyai

hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa (sewa yang diikuti

dengan pemindahan kepemilikan).

e. Prinsip Jasa

Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang diberikan

bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara lain:

1. Al-Wakalah

Wakalah atau wikalah yang berarti penyerahan, pendelegasian,

atau pemberian mandate (Antonio : 2001: 120). Nasabah memberi

kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa

tertentu, seperti transfer.

2. Al-Kafalah

Page 77: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

58

Jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga

untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. Dalam

kata lain yaitu mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin

dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin.

(Antonio : 2001:123)

3. Al-Hawalah

Adalah pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang

lain yang wajib menanggungnya. (Antonio : 2001 : 124) Kontrak

hawalah dalam perbankan biasanya diterapkan pada Factoring (anjak

piutang), Post-dated check, dimana bank bertindak sebagai juru tagih

tanpa membayarkan dulu piutang tersebut.

4. Ar-Rahn

Pengertian Gadai (Rahn) Transaksi hukum gadai dalam fikih

Islam disebut al-Rahn. Kata al-Rahn berasal dari bahasa Arab

―rahana-yarhanu-rahnan‖ yang berarti menetapkan sesuatu (Louis

Ma’luf : 1986 : 284). Secara bahasa pengertian al-Rahn adalah al-

Subutwaal-Dawam yang berarti ―tetap‖ dan ―kekal‖ (Abu Zakariyya

Yahya bin Sharaf an-Nawawi : 1957 : 121). Dengan demikian,

pengertian al-Rahn secara bahasa seperti yang terungkap di atas adalah

tetap, kekal dan menahan suatu barang sebagai pengikat utang. Secara

istilah menurut Ibn Qudamah (w. 629 H), pengertian al-Rahn adalah

al-mal al-ladhi yuj‟alu wathiqatan bidaynin yustaufa min thamanihi in

ta‟adhara istifa‟uhu mimman huwa‟alayh ―suatu benda yang dijadikan

Page 78: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

59

kepercayaan atas utang, untuk dipenuhi dari harganya, bila yang

berutang tidak sanggup membayar utangnya‖ (Abi Muhammad

Abdullah Ibn Ahmad Ibn Muhammad Ibn Quddamah : 1994 : 234).

Berdasarkan pengertian al-Rahn dari berbagai pendapat di atas,

Ade Sofyan berpendapat bahwa rahn adalah perjanjian penyerahan

barang sebagai jaminan sehingga orang yang bersangkutan boleh

mengambil utang. Dengan demikian, tampak bahwa fungsi dari barang

jaminan adalah untuk memberikan keyakinan, ketenangan dan

keamanan atas utang yang dipinjamkan. (Ade Sofyan Mulazid, 2012).

5. Al-Qard

Al-qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat

ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa

mengharapkan imbalan. Produk ini digunakan untuk membantu usaha

kecil dan keperluan sosial. Dana ini diperoleh dari dana zakat, infaq

dan shadaqah Antonio (2001).

E. Keterkaitan antar Variabel Bebas dan Variabel Terkaitan

1. Pengaruh BOPO terhadap Simpanan Mudharabah

Efisiensi operasi diukur dengan membandingkan total biaya

operasi dengan total pendapatan operasi. Rasio ini bertujuan untuk

mengukur kemampuan pendapatan operasional dalam menutup biaya

operasional. Rasio yang semakin meningkat mencerminkan kurangnya

kemampuan bank dalam menekan biaya operasional dan meningkatkan

Page 79: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

60

pendapatan operasionalnya yang dapat menimbulkan kerugian karena bank

kurang efisien dalam mengelola usahanya (Ponco, 2008). 21 Tingkat

efisiensi bank dalam menjalankan operasinya, berpengaruh terhadap

tingkat pendapatan yang dihasilkan oleh bank. Jika Semakin kecil rasio

BOPO maka semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank

maka pendapatan bank semakin meningkat. Keuntungan yang didapat bank

dapat meningkatkan Simpanan Mudharabah. Dengan adanya peningkatan

maka pendapatan yang akan diterima oleh nasabah akan semkain tinggi

(Andryani : 2012).

H1 : Diduga terdapat pengaruh positif BOPO terhadap simpanan

mudharabah

2. Pengaruh CAR terhadap Simpanan Mudharabah

Capital Adequancy Ratio (CAR) adalah rasio yang

memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang

mengandung unsur risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada

bank lain) yang ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh

dana-dana dari sumber-sumber diluar. Dengan kata lain, Capital Adequacy

Ratio adalah rasio kinerja untuk mengukur kecukupan modal yang bank

untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko. Jika

nilai CAR tinggi (sesuia ketentuan BI 8%) maka bank tersebut mampu

membiayai operasi bank, keadaan yang menguntungkan bank tersebut

akan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi simpanan

mudharabah dan tentunya akan meningkatkan return simpanan

Page 80: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

61

mudharabah yang akan diterima oleh nasabah deposan (Kuncoro &

Suhardjono : 2002 : 573).

Menurut Indrayani (2013) perusahaan perbankan syariah yang memiliki

rasio CAR yang tinggi maka semakin kuat kemampuan bank tersebut

untuk menanggung resiko dari setiap kredit/ asset produktif yang berisiko.

Menurut ketentuan Bank Indonesia bank umum syariah memiliki rasio

CAR minimal 8%. Asset berisiko bank yang produktif akan menentukan

berapa besar jumlah bagi hasil yang akan didistribusikan kepada nasabah

simpanan mudharabah.

3. Pengaruh NPF terhadap Simpanan Mudharabah

Non Performing Financing (NPF) adalah suatu keadaan dimana

nasabah sudah tidak sanggup lagi membayar sebagian atau seluruh

kewajibannya kepada bank seperti yang telah diperjanjikan Mudrajad

Kuncoro dan Suharjono (2002).

Non Performing Financing menunjukan kemampuan manajemen

bank dalam mengelola pembiayaan bermasalah yang diberikan oleh bank.

Sehingga semakin tinggi rasio ini maka akan semakin semakin buruk

kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin

besar maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin

besar. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada pihak

ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kredit bermasalah adalah

kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet Leman (2012).

Page 81: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

62

Jika tidak ditangani dengan baik, maka pembiayaan bermasalah

merupakan sumber kerugian yang sangat potensi bagi bank. Karena itu

diperlukan penanganan yang sistematis dan berkelanjutan Mahmoeddin

(2004). Pembiayaan yang diberikan oleh bank apabila mengalami kredit

yang kurang lancar, macet, dan diragukan maka akan merugikan bank.

Kerugian tersebut akan berpengaruh terhadap laba bank yang juga akan

memengaruhi pembagian tingkat bagi hasil kepada nasabah Agista (2015)

dan Arianti (2011).

4. Pengaruh Bagi Hasil terhadap Simpanan Mudharabah

Sistem perbankan syariah menggunakan sistem bagi hasil sebagai

instrumen dasarnya sebagaimana bank konvensional menggunakan suku

bunga. Sistem bagi hasil merupakan suatu sistem perjanjian dalam

kegiatan usaha atau kerjasama. Dalam kegiatan usaha tersebut,

diperjanjikan adanya pembagian hasil atau keuntungan yang akan diterima

oleh kedua belah pihak, dan besarnya porsi bagi hasil harus ditentukan

pada awal terjadinya akad, sesuai kesepakatan bersama yang berandaskan

asas kerelaan (An-Tarodhin) tanpa ada unsur paksaan

(www.getskripsi.com).

Bagi hasil yang diperoleh tergantung jumlah dan jangka waktu

simpanan mudharabah serta pendapatan bank pada periode tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Metawa dan Almossawi (1998) bertujuan

untuk mengidentifikasikan perilaku nasabah bank syariah dalam memilih

bank syariah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa keputusan

Page 82: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

63

nasabah dalam memilih bank syariah adalah karena didorong oleh faktor

agama, dimana nasabah menekankan pada ketaatannya pada prinsip-

prinsip agama Islam (Yustita dan Hagil : 2010).

5. Pengaruh Profitabilitas terhadap Simpanan Mudharabah

Penelitian yang dilakukan oleh (Nur Maya Kholidah : 2015) yang

menyatakan simpanan mudharabah merupakan sumber penghimpun dana

bank (tidak termasuk modal) yang cukup mendominasi DPK. Simpanan

mudharabah dapat dialokasikan untuk kegiatan bank yang dapat

menguntungkan bank. Keuntungan yang didapat bank dapat meningkatkan

profitabilitas bank. Peningkatan simpanan mudharabah akan

mempengaruhi peningkatan profitabilitas pula. Terdapat pengaruh positif

Profitabilitas terhadap simpanan mudharabah.

Return on asset (ROA) dipilih sebagai indikator pengukur kinerja

keuangan perbankan adalah karena ROA digunakan untuk mengukur

efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan

memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba

sebelum pajak terhadap total asset. Pendapat Karsten (1982) yang dikutip

dalam penelitian Apriandika (2011) menyatakan besarnya bagi hasil yang

diperoleh, ditentukan berdasarkan keberhasilan pengelola dana untuk

menghasilkan pendapatan. Menurut Juwariyah (2008) rasio yang

menggambarkan kemampuan bank dalam mengelola dana yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang menghasilkan pendapatan

adalah ROA. Dengan meningkatnya ROA, maka pendapatan bank juga

Page 83: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

64

akan meningkat, sehingga return yang diterima oleh nasabah dan investor

(pemegang saham) juga meningkat. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa semakin tinggi ROA, maka return yang diterima oleh nasabah dan

investor juga semakin tinggi. Apabila ROA meningkat, maka pendapatan

bank juga meningkat, dengan adanya peningkatan pendapatan bank maka

tingkat bagi hasil yang diterima oleh nasabah juga meningkat. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi ROA maka semakin

tinggi bagi hasil yang diterima nasabah.

Page 84: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

44

F. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Penelitian

dan Tahun

Terbit

Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

1 Erna

Rachmawati

, Ekki

Syamsul

Hakim (2004).

Affecting Mudaraba

Deposits in

Indonesia

Penelitian ini sama-

sama menggunakan

Bagi Hasil sebagai

variabel independen.

Sedangkan Deposito

Mudharabah sebagai

variabel dependen.

Penelitian ini

menggunakan

BOPO, CAR, NPF

dan ROA sebagai

variabel

independen.

Cabang bank syariah dan tingkat bagi hasil

secara signifikan mempengaruhi volume

deposito mudharabah di Indonesia dalam

jangka panjang, sedangkan PDB dan suku

bunga tidak. Dapat disimpulkan bahwa volume

deposito mudharabah di Indonesia tidak

tergantung pada pendapatan atau suku bunga.

Tetapi tergantung pada tingkat bagi hasil dan

jumlah kantor cabang bank umum syariah.

2 Erik Rio

Indrawan

(2006)

Pengaruh tingkat

Bagi Hasil dan Suku

Bunga Terhadap

Simpanan

Mudharabah Periode

Tahun 2002-2005

Penelitian ini

menggunakan Bagi

Hasil sebagai

Variabel

Independen.

Sedangkan simpanan

Mudharabah sebagai

variabel

dependennya.

Penelitian ini

menggunakan

BOPO, CAR, NPF

dan ROA sebagai

variabel

independen.

Didapatkan hasil bahwa tidak ada pengaruh

bagi hasil terhadap volume simpanan

mudharabah, melainkantingkat suku bungalah

yang berpengaruh negative terhadap volume

simpanan mudharabah. serta tidak ada

hubungan sebab akibat dari tingkar suku bunga

dan tingkat bagi hasil.

Page 85: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

45

No Penelitian

dan Tahun

Terbit

Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

3 Nur

Hakimah

(2009).

Analisa Pengaruh

Kinerja Keuangan

Bank Terhadap

Simpanan

Mudharabah

Perbankan Syariah

Di Indonesia.

Penelitian ini sama-

sama menggunakan

CAR, NPF, BOPO

sebagai variabel

independen dan

Simpanan

Mudharabah sebagai

variabel

dependennya.

Penelitian ini

menggunakan

DPK dan ROA

sebagai variabel

independennya.

Hasil Regresi menunjukkan bahwa hanya

variabel NPF yang berpengaruh signifikan

terhadap Simpanan Mudharabah, sedangkan

variabel lainnya (ROE, CAR, FDR, dan BOPO)

tidak berpengaruh signifikan terhadap

Simpanan Mudharabah. Hasil ini membuktikan

bahwa risiko pembiayaann bermasalah pada

Bank Muamalat Indonesia tidak dalam kondisi

yang mengkhawatirkan, dimana tidak terjadi

penyimpangan utama dalam tingkat

pengembalian atas pembayaran kembali

pembiayaan yang diberikan BMI.

Page 86: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

46

No Penelitian

dan Tahun

Terbit

Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

4 Rizki

Ramadhani

(2009)

Pengaruh Tingkat

Inflasi, Suku

Bunga Deposito dan

Tingkat Bagi Hasil

Deposito Terhadap

Simpanan

Mudharabah

Perbankan Syariah

di Indonesia

Penelitian ini sama-

sama menggunakan

Bagi Hasil sebagai

variabel

independennya.

Sedangkan simpanan

mudharabah sebagai

variabel

dependennya.

Penelitian ini

menggunakan

DPK dan ROA

sebagai variabel

independennya.

disimpulkan bahwa tingkat inflasi, suku bunga

deposito, dan tingkat bagi hasil untuk bank

Islam memiliki deposit yang signifikan untuk

deposit mudharabah perbankan syariah di

Indonesia.

5 Firdha

Roikhatul

Jannah,

UIN Sunan

Kalijaga

Yogyakarta

(2012).

Pengaruh Profit

Sharing, Financing

To Deposit Ratio

(FDR), Capital

Adequacy Ratio

(CAR), Suku Bunga

Dan Inflasi

Terhadap Jumlah

SIMPANAN

MUDARABAH

ARABAH Pada Bank

Umum Syariah

(Periode 2007-

2011).

Penelitian ini sama-

sama menggunakan

CAR sebagai

variabel independen

dan Simpanan

Mudharabah sebagai

variabel

dependennya.

Penelitian ini

menggunakan

BOPO, NPF, DPK

dan Profitabilitas

sebagai variabel

idependennya.

variabel independen yang digunakan hanya

terbatas pada lima variabel dan hanya dua

variabel yang berpengaruh signifikan

sedangkan keempat variabel yang lain tidak

berpengaruh signifikan.

Page 87: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

47

No Penelitian

dan Tahun

Terbit

Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

6 Supitasari,

UIN Syarif

Hidayatulla

h Jakarta

(2014).

Analisis Pengaruh

Nisbah Bagi Hasil,

BI Rate, Inflasi dan

Non Performing

Financing Terhadap

Simpanan

Mudharabah Pada

Bank Syariah Di

Indonesia Periode

2006-2013.

Penelitian ini sama-

sama menggunakan

Simpanan

Mudharabah sebagai

variabel dependen

dan NPF sebagai

variabel Independen.

Penelitian ini

menggunakan

BOPO, CAR, DPK

dan Profitabilitas

sebagai variabel

independen

Secara bersama-sama Nisbah Bagi Hasil, BI

Rate, Inflasi dan NPF mempunyai pengaruh

signifikan terhadap Simpanan Mudharabah

pada Bank Syariah di Indonesia periode 2006-

2013 pada tingkat kepercayaan 95%.

7 M. Salih

KUMAŞ(2

015) Turki.

Bir Finansman

Modeli Olarak

Mudârabe’bin

Faizsiz

Bankacılıkta Etkin

Şekilde Kullanılması

Sürecinde Sivil

Toplum Örgütlerinin

Aktif Rol

Üstlenmesiî.

Sama-sama

menggunakan

Mudharabah.

Penelitian ini

menggunakan

BOPO, CAR,

NPF, DPK dan

Profitabilitas

sebagai variabel

independennya.

Murabahah, Sukuk ICARE dan terjebak metode

pendanaan barang berbasis Saya telah tinggal di

Perbankan Syariah, menjual barang

konvensional seperti uang atau kamu alternatif

yang nyata untuk perbankan, pendanaan

berbasis kepercayaan nya metodetergantung

pada membuat memperbarui mengaktifkan

kembali. 4% dari dunia berdasarkan saling

percaya, seperti metode pembiayaan untuk

Mudâreb, Di negara kita kurang dari 1%

kepercayaan yang serius di negara-negara

Muslim Ini menunjukkan bahwa masalah. Di

mana komunitas Muslim Urbanisasi atau

muncul dalam proses sekularisasi, setidaknya

dari krisis kepercayaan penghapusan

Page 88: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

48

sepenuhnya dihilangkan tidak mungkin dalam

jangka pendek, dapat diandalkan dan Kehadiran

pengusaha yang kompeten atau tumbuh krisis

keuangan kepercayaan dengan Efek pada sektor

ini sebagian dihapus.

8 Nur Maya

Kholidah,

Universitas

Negeri

Surabaya

Kampus

Ketintang

(2015).

Analisis Pengaruh

SIMPANAN

MUDHARABAH,

CAR, FDR,

Pembiayaan, NPF

Dan BOPO

Terhadap

Profitabilitas

Perbankan

SyariahDi Indonesia

(Periode Tahun

2010-2014).

Penelitian ini sama-

sama menggunakan

CAR, NPF sebagai

variabel independen.

Penelitian ini

menggunakan

BOPO, DPK, dan

Profitabilitasnya

sebagai variabel

independen.

Sedangkan

Simpanan

Mudharabah

sebagai variabel

dependennya.

simpanan mudharabah, FDR dan NPF tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas perbankan

syariah di Indonesia. Variabel CAR,

pembiayaan dan BOPO berpengaruh terhadap

profitabilitas bank syariah di Indonesia.

9 Permata

Ulfa

(2016).

Analysis The Effect

Of Profitability

(ROA), Cost Ratio

(BOPO), and

Financing To

Deposit Ratio (FDR)

On The Profit

Sharing

Mudharabah In

Islamic Banking In

Sama-sama meneliti

mengenai

Profitabilitas, BOPO

sebagai variabel

independen dan

Mudharabah sebagai

variabel

dependennya.

Penelitian ini

menggunakan

CAR, NPF, DPK

dan sebagai

variabel

independennya.

Sedangkan

Simpanan

Mudharabah

sebagai variabel

Hasil penelitian menunjukka bahwa ROA

efek positif yang signifikan pada tingkat

keuntungan deposito berbagi mudharabah. Ini

berarti bahwa semakin tinggi ROA, semakin

tinggi tingkat pendapatan berbagi mudharabah

deposito. BOPO menunjukkan hasil yang

positif dan signifikan pada tingkat

keuntunganbagi deposito mudharabah. Ini

berarti bahwa semakin tinggi BOPO, yang

tinggi tingkat bagi hasil deposito mudharabah.

Page 89: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

49

Indonesia. dependen. Hasil ini studi bertentangan dengan teori bahwa

efisiensi bank syariah dalam biaya dapat

menghasilkan pendapatan yang tinggi. BOPO

digunakan untuk perhitungan untuk

menentukan jumlah biaya yang dikeluarkan

oleh bank untuk memperoleh pendapatan, serta

untuk mengukur efisiensi kegiatan bank.

Sumber : Kumpulan Penelitian Terdahulu

Page 90: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

50

G. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang

tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran

sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari

serangkaian masalah yang ditetapkan. Kerangka pemikiran dapat disajikan dalam

bentuk bagan, deskripsi kualitatif, dan atau gabungan keduanya (Abdul Hamid :

2010 : 15). Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dideskripsikan sebagai

berikut:

Page 91: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

51

Kerangka Pemikiran

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran

Variabel Independen

BOPO, CAR, NPF, DPK dan

Profitabilitas

Variabel Dependen

Simpanan Mudharabah

Model Regresi Data Panel

Common Effect Fixed Effect Fixed Effect

Model Regresi Data Panel yang Terpilih :

Common Effect/Fixed Effect/Random Effect

Uji Asumsi Klasik :

1. Uji Normalitas

2. Uji Autokorelasi

3. Uji Multikolinieritas

4. Uji Heteroskedastisitas

Interpretasi dan Kesimpulan

Uji Hipotesis :

1. Uji T

2. Uji F

3. Adjusted R2

4.

Random Effect

Uji Hausman Uji Chow

Laporan Keuangan Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

Page 92: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

52

Dari kerangka pemikiran tersebut dapat dilihat bahwa Beban Operational

terhadap Pendapatan Operational (BOPO), Capital Adequancy Ratio (CAR), Non

Performing Financing (NPF), Dana Pihak Ketiga (DPK), serta Return On Assets

(ROA) merupakan variabel bebas (Independent Variables) yang dapat

mempengaruhi parameter di bank umum syariah dengan diukur dari indikator

Besarnya Simpanan Mudharabah sebagai variabel terikat (Dependent

Variable).Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel

terikat, sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian

utama peneliti (Sekaran : 2014 : 116).

H. Hipotesis

Berdasarkan uraian perumusan di atas, maka penulis akan mengajukan

hipotesis untuk dilakukan pengujian untuk mengetahui ada atau tidak adanya

pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil sementara

hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Diduga adanya pengaruh BOPO (Biaya Oprasional terhadap Pendapatan

Oprasional ) secara parsial terhadap simpanan mudharabah pada bank

umum syariah.

H01 : BOPO (Biaya Oprasional terhadap Pendapatan Oprasional ) tidak

berpengaruh secara parsial simpanan mudharabah pada bank umum syariah.

Ha1 : BOPO (Biaya Oprasional terhadap Pendapatan Oprasional )

berpengaruh secara parsial simpanan mudharabah pada bank umum syariah.

Page 93: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

53

2. Diduga adanya pengaruh CAR (Capital Adequancy Rasio) secara parsial

terhadap tingkat bagi hasil bank umum syariah.

H02 : CAR (Capital Adequancy Rasio) tidak berpengaruh secara parsial

simpanan mudharabah pada bank umum syariah.

Ha2 : NPF (Non Performing Financing) berpengaruh secara parsial

simpanan mudharabah pada bank umum syariah.

3. Diduga adanya pengaruh NPF (Non Performing Financing) secara parsial

terhadap tingkat bagi hasil bank umum syariah.

H03 : NPF (Non Performing Financing) tidak berpengaruh secara parsial

simpanan mudharabah pada bank umum syariah.

Ha3 : NPF (Non Performing Financing) berpengaruh secara parsial terhadap

simpanan mudharabah pada bank umum syariah.

4. Diduga adanya pengaruh Bagi Hasil secara parsial terhadap tingkat bagi

hasil bank umum syariah.

H04 : Bagi Hasil tidak berpengaruh secara parsial simpanan mudharabah

pada bank umum syariah.

Ha4: Bagi Hasil berpengaruh secara parsial terhadap simpanan mudharabah

pada bank umum syariah.

5. Diduga adanya pengaruh ROA (Return On Asset) secara parsial terhadap

tingkat bagi hasil bank umum syariah.

H05: ROA (Return On Asset) tidak berpengaruh secara parsial terhadap

simpanan mudharabah pada bank umum syariah.

Page 94: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

54

Ha5: ROA (Return On Asset) berpengaruh secara parsial terhadap simpanan

mudharabah pada bank umum syariah.

6. Diduga adanya pengaruh BOPO (Biaya Oprasional terhadap Pendapatan

Operasional), CAR (Capital Adequancy Rasio), NPF (Non Performing

Financing), Bagi Hasil dan ROA (Return On Asset) secara simultan

terhadap simpanan mudharabah pada bank umum syariah.

H06: BOPO (Biaya Oprasional terhadap Pendapatan Operasional), CAR

(Capital Adequancy Rasio), NPF (Non Performing Financing), Bagi Hasil

dan ROA (Return On Asset) tidak berpengaruh secara simultan terhadap

simpanan mudharabah pada bank umum syariah.

Ha6: BOPO (Biaya Oprasional terhadap Pendapatan Operasional), CAR

(Capital Adequancy Rasio), NPF (Non Performing Financing), Bagi Hasil

dan ROA (Return On Asset) berpengaruh secara simultan terhadap

simpanan mudharabah pada bank umum syariah.

Page 95: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

55

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup

Pada penelitian ini yang dijadikan tempat penelitian adalah Bank

Umum Syariah di Indonesia dan penelitian ini dilakukan pada tahun 2016.

Penulis menggunakan data penelitian yang bersifat kuantitatif. Menurut

Sugiyono (2008) metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah yang

memandang suatu realitas itu dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati dan

terukur, hubungan variabelnya bersifat sebab akibat dimana data

penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik.

Objek penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah yang

terdaftar di Bank Indonesia dan dilaksanakan di Bank Umum Syariah

dengan melihat tingkat simpanan mudharabah pada laporan keuangan

tahunan. Hal ini dimaksudkan agar penelitian ini mampu menjelaskan

keadaan yang sebenarnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

simpanan mudharabah di Bank Umum Syariah pada periode tahun 2011-

2015.

Pada penelitian ini variabel independen yang digunakan yaitu

Biaya Oprasional terhadap Pendaptan Oprasional (X1), Capital Aduquacy

Ratio (X2), Non Performing Financing (X3), Bagi Hasil (X4), Return On

Asset (X5) dan variabel dependen yang digunakan adalah simpanan

mudharabah pada Bank Umum Syariah (Y). Data yang digunakan pada

penelitian ini adalah data sekunder.

Page 96: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

56

Penelitian ini bersifat asosiatif atau hubungan yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dari penelitian ini

dapat dibangun suatu teori yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan

dan mengontrol suatu gejolak ekonomi (Sugiyono, 2004:29). Di samping

bersifat asosiatif penelitian ini juga bersifat deskriptif analitik, yaitu

menjelaskan mengenai seberapa besar hubungan antara BOPO, CAR,

NPF, Bagi Hasil dan ROA terhadap simpanan murabahah pada Bank

Umum Syariah periode 2011-2015.

Page 97: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

54

B. Teknik Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi mengacu kepada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau

hal yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006:121), Populasi pada

penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia, dari jumlah

populasi pada penelitian sebanyak 12 BUS, populasi yang diambil hanya

sejumlah tertentu sebagai sampel.

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

No. Nama Bank Umum Syariah

1. BCA Syariah

2. BRI Syariah

3. BNI Syariah

4. Bank Muamalat Indonesia

5. Bank Syariah Mandiri

6. Bank Mega Syariah

7. Bank Syariah Bukopin

8. Bank Panin Syariah

9. Bank Jabar Banten Syariah

10. Bank Victoria Syariah

11. Bank BTPN Syariah

12. Bank Maybank Syariah

Sumber : Bank Indonesia

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Sugiyono (2008:118). Sampel yang digunakan pada

penelitian ini adalah purposive sampling, menurut Sugiyono (2010 : 218)

purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan

pertimbangan tertentu. Berikut adalah kriteria penentuan sampel pada

penelitian ini:

Page 98: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

55

a. Bank Umum Syariah yang terdaftar di situs Bank Indonesia dan masih

beroperasi pada periode pengamatan.

b. Laporan keuangan yang dipublikasikan merupakan laporan keuangan

tahunan periode tahun 2011-2015.

c. Bank Umum Syariah yang memiliki laporan keuangan yang lengkap

pada periode tahun 2011-2015.

Tabel 3. 2

Proses Pemilihan Sampel

No. Keterangan Jumlah Sampel

1.

Bank Umum Syariah yang terdaftar di situs Bank

Indonesia dan masih beroperasi pada periode

pengamatan.

12

2. Laporan keuangan yang dipublikasikan merupakan

laporan keuangan tahunan periode tahun 2011-2015. 11

3. Bank Umum Syariah yang memiliki laporan keuangan

yang lengkap pada periode tahun 2011-2015. 9

Jumlah data sampel yang di observasi 9 x 5 = 45

Sumber : Bank Indonesia

Berdasarkan tabel 3.2 menunjukkan bahwa dari 12 Bank Umum

Syariah yang terdaftar di situs Bank Indonesia, hanya terdapat 9 Bank Umum

Syariah yang memiliki laporan keuangan tahunan lengkap pada situs masing-

masing Bank Syariah yang telah di audit dengan menggunakan tahun buku

yang berakhir pada tanggal 31 Desember.

Page 99: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

56

Tabel 3. 3

Sampel Penelitian

No. Nama Bank Umum Syariah

1. BCA Syariah

2. BRI Syariah

3. BNI Syariah

4. Bank Muamalat Indonesia

5. Bank Syariah Mandiri

6. Bank Mega Syariah

7 Bank Syariah Bukopin

8 Bank Panin Syariah

9 Bank Jabar Banten Syariah

Sumber: Bank Indonesia

3. Jenis Data

Jenis informasi tertentu, seperti rincian latar belakang perusahaan

dapat diperoleh dari publikasi dokumen yang tersedia, situs Web perusahaan,

archive perusahaan, dan sumber lain. Jenis jenis informasi tertulis lainnya,

seperti kebijakan, prosedur, dan peraturan perusahaan dapat diperoleh dari

catatan dan dokumen perusahaan. Data yang diperoleh melalui sumber yang

ada disebut sebagai data sekunder (secondary data) yaitu data yang telah ada

dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti (Uma Sekaran, 2009:77).

Data sekunder dalam penelitian ini merupakan laporan keuangan bank

tahunan dan data tersebut berasal dari situs bank masing-masing serta buku-

buku dan literatur penelitian terdahulu.

4. Sumber data

Dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan Bank Umum

Syariah periode 2011-2015 yang berasal dari situs website masingmasing

Bank Syariah.

Page 100: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

57

C. Metode Pengumpulan Data

Sumber data dalam penelitian merupakan faktor yang sangat penting

yang menjadi pertimbangan dalam metode penentuan pengumpulan data.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data

yang diperoleh dan dibuat oleh pihak lain yang dikumpulkan dalam kurun

waktu tertentu dari suatu sampel. Pengumpulan data adalah prosedur

sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam

memperoleh data-data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang

diteliti melalui buku, jurnal yang berkaitan dengan judul penelitian. Penulis

juga mengambil data dari buku-buku perpustakaan, seperti teori- teori yang

berhubungan dan mendukung dalam analisis penelitian ini.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,

yang didokumentasikan dari Laporan Keuangan Bank Umum Syariah

periode 2011- 2015. Sumber data diperoleh dari website masing masing

Bank Umum Syariah, Bank Indonesia, Laporan Keuangan dan Statistik

Perbankan Syariah tahun 2011-2015.

3. Penelitian Internet (Internet Research)

Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang

diteliti melalui internet dan website yang berkaitan dengan judul penelitian.

Page 101: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

58

Penulis juga mengambil data-data seperti teori - teori yang berhubungan dan

mendukung dalam analisis penelitian ini.

D. Estimasi (Membuat Persamaan) Regresi Data Panel

Estimasi regresi data panel adalah gabungan antara data silang (cross

section) dengan data runtut waktu (time series). Data panel dikenalkan oleh

Howles pada tahun 1950. Data runtut waktu biasanya meliputi satu objek

(misalnya harga saham, kurs mata uang, atau tingkat inflasi), tetapi meliputi

beberapa periode (bisa harian, bulanan, kuartalan, tahunan, dan sebagainya).

Data silang terdiri atas beberapa atau banyak objek, sering disebut responden,

misalnya (perusahaan) dengan beberapa jenis data (misalnya laba, biaya

iklan, laba ditahan, dan tingkat investasi) (Winarno : 2007 : 206).

Berdasarkan strukturnya, data ada dua jenis, yaitu data seksi silang

(cross section) dengan data runtut waktu (time series). Data pool dan data

panel sebenarnya sama saja, yaitu terdiri atas data seksi silang (beberapa

variabel) dana data runtut waktu (berdasarkan waktu). Data seksi silang

terdiri atas beberapa atau banyak objek, atau disebut observasi (misalnya

perusahaan) dengan beberapa jenis data (misalnya laba, biaya iklan, laba

ditahan, dan tingkat investasi). Data runtut waktu biasanya meliputi satu

objek (misalnya harga saham, kurs mata uang, atau tingkat inflasi), tetapi

meliputi beberapa periode (bisa harian, bulanan, kuartalan, tahunan, dan

sekarang juga bisa berupa data jam-jaman). Winarno (2015)

Didalam dataran aplikasi praktis terdapat banyak data (ekonometri)

yang merupakan kombinasi dari data bertipe cross-section dan data time

Page 102: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

59

series (yakni sejumlah variabel diobservasi atas sejumlah kategori dan

dikumpulkan dalam suatu jangka waktu tertentu). Data demikian disebut

sebagai data panel atau pooling, dan model yang digunakan untuk

menganalisis data jenis ini disebut sebagai model data panel Dedi Rosadi

(2012:271).

Metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel dapat

dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain:

1. Model Common Effect

Dalam menganalisis data runtut waktu, kita dapat memakai asumsi

berdasarkan empat kriteria berikut : Konstanta, Koefisien Regresor,

Objek, dan Waktu. Teknik yang paling sederhana mengasumsikan bahwa

data gabungan yang ada, menunjukan kondisi yang sesungguhnya. Hasil

analisis regresi dianggap berlaku pada semua objek pada semua waktu.

Winarno (2015).

2. Model Fixed Effect

Teknik model Fixed Effect (efek tetap) adalah suatu model yang

dapat menunjukan perbedaan konstan antar objek, meskipun dengan

koefisien regresor yang sama. Efek tetap disini maksudnya adalah bahwa

satu objek, memiliki konstan yang tetap besarnya untuk berbagai periode

waktu. Demikian juga dengan koefisien regresinya, tetap besarnya dari

waktu ke waktu (time invariant) Winarno (2007:220). hhh

Model yang dapat menunjukkan perbedaan konstanta antarobjek,

meskipun dengan koefisien regresor yang sama. Model ini dikenal dengan

Page 103: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

60

model regresi fixed effect (efek tetap). Efek tetap di sini maksudnya

adalah bahwa satu objek, memiliki konstanta yang tetap besarnya untuk

berbagai periode waktu. Demikian juga dengan koefisien regresinya, tetap

besarnya dari waktu ke waktu (time invariant). (Winarno : 2015)

3. Model Random Effect

Random Effect digunakan untuk mengatasi kelemahan metode

efek tetap yang menggunakan variabel semu, model mengalami

ketidakpastian. Tanpa menggunakan variabel semu, metode efek random

menggunakan residual, yang diduga memiliki hubungan antarwaktu dan

antar objek. (Winarno : 2015).

1. Pemilihan Model Estimasi Regresi Data Panel

a. Uji Chow

Menurut Iqbal (2015) Uji Chow dilakukan untuk membandingkan

atau memilih model mana yang terbaik antara Common Effect dan Fixed

Effect. Untuk membandingkan atau memilih model mana yang terbaik dapat

dilihat dari nilai probabilitas (Prob.) untuk Cross-section F. Jika nilainya >

0,05 (ditentukan di awal sebagai tingkat signifikansi atau alpha) maka model

yang terpilih adalah Common Effect, tetapi jika < 0,05 maka model yang

terpilih adalah Fixed Effect. Maka harus dilakukan uji selanjutnya yaitu Uji

Hausman. Hipotesis :

H0 : Model Common Effect diterima

Ha : Model Fixed Effect diterima

Page 104: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

61

b. Uji Hausman

Uji Hausman dilakukan untuk membandingkan atau memilih model

mana yang terbaik antara Fixed Effect dan Random Effect. Untuk

membandingkan atau memilih model mana yang terbaik dapat dilihat dari

nilai probabilitas (Prob.) Cross-section random. Jika nilainya > 0,05 maka

model yang terpilih adalah Random Effect, tetapi jika < 0,05 maka model yang

terpilih adalah Fixed Effect Iqbal (2016). Hipotesis :

H0 : Model Fixed Effect diterima

Ha : Model Random Effect diterima

2. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti

diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak

valid untuk jumlah sampel kecil Imam Gozali (2016:154). Hipotesis :

H0 : Data berdistribusi Normal

H1 : Data berdistribusi tidak Normal

Bila probabilitas Obs*R2 > 0.005 →Terima H0, Tolak H1

Bila probabilitas Obs*R2 < 0.005 → Tolak H1,Terima H0,

Lebih mudah jika melihat koefisien dan Jarque-Bera dari

Probabilitasnya. Bila nilai Jarque-Bera tidak signifikan (lebih kecil dari 2),

maka data berdistribusi normal. Bila probabilitas lebih besar

Page 105: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

62

b. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan kolerasi antara variabel gangguan satu

observasi dengan variabel gangguan observasi lain. Autokorelasi ini

seringkali muncul pada data time series. Salah satu asumsi metode OLS

adalah tidak adanya korelasi antara variabel gangguan Widarjono (2010).

Sementara itu, Winarno (2015 : 5.29) menyebutkan bahwa

autokorelasi lebih mudah timbul pada data yang bersifat runtut waktu, karena

berdasarkan sifatnya, data masa sekarang dipengaruhi oleh data pada masa-

masa sebelumnya. Meskipun demikian, tetap dimungkinkan autokorelasi

dijumpai pada data yang bersifat antarobjek (cross section). Untuk

mengidentifikasi autokorelasi menggunakan dua cara, yaitu dengan Uji

Durbin-Watson dan Uji Breusch-Godfrey. Namun, dalam penelitian ini untuk

mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dideteksi dengan Uji Breusch-

Godfrey. Nama lain uji BG ini adalah Uji Lagrange-Multiplier (Pengganda

Lagrage). Untuk melakukan Uji Breusch-Godfrey, dapat dilihat nilai Obs*R-

squared dan nilai probability di sebelah kanannya. Bila nilai probability > α

= 5%, maka tidak ada autokorelasi. Bila nilai probability < α = 5%, maka

terdapat autokorelasi.

c. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi di antara variabel independen. Jika

variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak

Page 106: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

63

ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi

antar sesama variabel independen sama dengan nol Gozali (2016 : 103).

Multikolinieritas adalah kondisi adanya hubungan linier antarvariabel

independen. Multikolinieritas tidak akan terjadi pada persamaan regresi

sederhana Winarno (2015 : 5.1).

Jika koefisien korelasi cukup tinggi, yaitu diatas 0.85 maka kita dapat

menduga bahwa terjadi multikolinearitas dalam model. Sebaliknya, jika

koefisien korelasi kurang dari 0.85 maka diduga model tidak mengandung

masalah multikolinearitas (Widarjono, 2010:77).

Uji koefisien kolerasinya yang mengandung unsur multikolinieritas,

misalnya X1 dan X2. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

Bila r > 0,85 (tidak ada multikolinieritas)

Bila r < 0,85 (ada multikolinieritas)

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedatisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedasdatisitas dan jika berbeda

disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

Homoskedasdatisitasatau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali : 2016 :

134).

Untuk mengetahui ada tidaknya masalah heteroskedastisitas melalui

uji White dengan melihat nilai probabilitasnya. Jika probabilitasnya lebih

Page 107: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

64

kecil dari tingkat signifikansi 0,05 (α = 5%) sehingga signifikan. Artinya

tidak menolak hipotesis nol atau menerima hipotesis alternatif. Jika menolak

hipotesis nol berarti heteroskedastisiras, berarti model mengandung masalah

heteroskedastisitas Widarjono (2010 : 91). Hipotesis

Bila Probabilitas Obs*R2 >0,05 → Signifikan, H0 diterima

Bila Probabilitas Obs*R2 >0,05 → Tidak Signifikan, H1 ditolak.

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji f untuk uji

simultan dan Uji t untuk uji parsial.

a. Uji Simultan (Uji Statistik F)

Nilai F kritis berdasarkan besarnya α dan df dimana besarnya

ditentukan oleh :

df1 = k -1

df2 = n – k

k = adalah jumlah parameter estimasi termasuk konstanta.

n = adalah jumlah observasi.

Jika F hitung > F kritis, maka kita menolak H0 berarti secara

bersama-sama variabel independen mempengaruhi variabel

dependen.

jika F hitung < F kritis maka menerima H0 yang berarti secara

bersama-sama semua variabel independen tidak mempengaruhi

variabel dependen. (Widarjono, 2010 : 24).

Page 108: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

65

b. Uji Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependen (Gozali : 2016 : 97).

Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya. Keputusan

menolak atau menerima H0 sebagai berikut (Widarjono : 2010 : 26):

Jika niai t hitung > nilai t kritis maka H0 ditolak atau menerima Ha

yang artinya signifikan

Jika nilai t hitung < nilai t kritis maka H0 diterima atau menolak Ha

yang artinya tidak signifikan.

Jika kita menolak H0 atau menerima Ha berarti secara statistik

variabel independen signifikan mempengaruhi variabel dependen dan

jika menerima H0 dan menolak H1 berarti secara statistik variabel

independen tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

Nilai t diperoleh dari nilai t kritis dan distribusi tabel t dengan

α dan degree of freedom (df) tertentu. Degree of freedom (df) jumlah

observasi dikurangi dengan jumlah parameter estimasi (k) dan dalam

hal ini yaitu n-k (Widarjono, 2010 :26) :

n = jumlah observasi

k = jumlah parameter estimasi

4. Koefisien Determinasi (R2)

Nilai koefisien determinasi (Adj R2) menunjukan kemampuan model

untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen dan variabel

Page 109: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

66

Y = β0 + β1 X1 + β2 X2+ β3X3+ β4X4+ β5X5 + e

dependen. Nilai R2

akan selalu berada di antara 0 dan 1, berarti semakin

besar kemampuan variabel independen untuk menjelaskan (pengaruhnya)

kepada variabel dependen Winarno (2015).

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur seberapa baik

regresi sesuai dengan data aktualnya (goodness of fit). Koefisien determinasi

ini mengukur prosentase total variasi variabel dependen (Y) yang dijelaskan

oleh variabel independen didalam garis regresi Widarjono (2010:19).

E. Model Regresi

Adapun model persamaan regresi dengan menggunakan data panel yang

digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Keterangan :

Y = Simpanan Mudharabah

β0 = Konstanta

β1, β2, β3, β4, β5 = Koefisien masing-masing variabel

X1 = Biaya Oprasional terhadap Bebab Oprasional (BOPO)

X2 = Kecukupan Modal (CAR)

X3 = Pembiayaan Bermasalah (NPF)

X4 = Dana Pihak Ketiga (DPK)

X5 = Retun On Asset (ROA)

Page 110: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

67

e = Disturbance Error

F. Operasional Variabel Penelitian

Tipe-tipe variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua

jenis, yaitu variabel independen, dan variabel dependen. Seluruh variabel

dalam penelitian ini akan diukur dengan indicator-indikator tertentu yang

kemudian akan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. Pada

operasional variabel penelitian akan dijelaskan tentang jenis variasi dari

variabel operasional yang digunakan dalam penelitian yang meliputi dari

nilai-nilai pada masing-masing varibel operasional. Penjelasan dari

operasional variabel penelitian adalah sebagai berikut :

1. Variabel Independen

b. BOPO (X1)

BOPO merupakan variabel bebas pertama (X1). Maksud dari

variabel ini adalah rasio biaya operasional digunakan untuk mengukur

tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan

operasinya. Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) sering disebut rasio efisiensi digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya

operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini

berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang

bersangkutan (M. Shalahuddin Fahmy (2013). Rumus Biaya

Oprasional terhadap Pembiayaan Oprasional sebagai berikut :

Page 111: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

68

Biaya Oprasional

BOPO = ————————— x 100%

Pendapatan Operasional

c. Capital Adequacy Ratio (CAR) (X2)

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan variabel bebas ke

dua, maksud dari variabel ini adalah rasio kecukupan modal yang

berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi

oleh bank. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank

tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva

produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut

mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi

yang cukup besar bagi simpanan mudharabah Ghufran Hasan (2014).

Perhitungan Capital Adequacy didasarkan pada prinsip bahwa

setiap penanaman yang mengandung risiko harus disediakan jumlah

modal sebesar persentase tertentu terhadap jumlah penanamannya.

Sejalan dengan standar yang ditetapkan Bank of International

Settlements (BIS), seluruh bank yang ada di Indonesia diwajibkan

untuk menyediakan modal minimum sebesar 8% dari ATMR

(Kuncoro dan Suhardjono, 2002). Rumus Capital Adequacy Ratio

(CAR) sebagai berikut :

Modal Sendiri

CAR = ——————————— x 100%

ATMR

Page 112: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

69

d. Non Performing Financing (NPF) (X3)

NPF (Non-Performing Financing) merupakan variabel bebas

ke tiga, maksud dari variabel ini adalah tingkat pengembalian pem-

biayaan yang diberikan deposan kepada bank dengan kata lain NPF

merupakan tingkat pembiayaan macet pada bank tersebut. NPF di

ketahui dengan cara menghitung Pembiayaan Non Lancar Terhadap

Total Pembiayaan. Apabila semakin rendah NPF maka bank tersebut

akan semakin mengalami keuntungan, sebaliknya bila tingkat NPF

tinggi bank tersebut akan mengalami kerugian yang diakibatkan

tingkat pengembalian kredit macet Khodijah Hidayatul Maula (2008).

Non Performing Financing (NPF) atau Non Performing Loan

(NPL) adalah kredit bermasalah yang terdiri dari kredit yang

berklasifikasi Kurang Lancar, Diragukan dan Macet. NPF adalah

tingkat pengembalian kredit yang diberikan deposan kepada bank

dengan kata lain NPF merupakan tingkat kredit macet pada bank

tersebut NPF Rika Ariyanti Permana (2014). Rumus Non Performing

Financing (NPF) sebagai berikut :

Pembiayaan non Lancar

NPF = ———————————

Total Pembiayaan

Page 113: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

70

e. Bagi Hasil (X4)

Bagi Hasil merupakan variabel bebas ke empat, maksud dari

variabel ini Bagi Hasil merupakan variabel bebas ke tiga, maksud dari

variabel ini adalah Menurut Antonio (2011), bagi hasil adalah suatu

sistem pengolahan dana dalam perekonomian Islam yakni pembagian

hasil usaha antara pemilik modal (shahibul maal) dan pengelola

(Mudharib).

Secara umum prinsip prinsip bagi hasil dalam perbankan

syariah dapat dilakukan dalam empat akad utama, yaitu, al

Musyarakah, al Mudharabah, al muzara‟ah, dan al musaqolah.

Sungguhpun demikian prinsip yang paling banyak dipakai adalah al

musyarakah dan al mudharabah, sedangkan al muzara‟ah dan al

musaqolah dipergunakan khusus untuk plantation financing atau

pembiayaan pertanian untuk beberapa Bank Islam (Muhammad

Syafi’I Antonio : 2001). Bagi Hasil adalah Keuntungan atau Hasil

yang diperoleh dari pengelolaan dana baik investasi maupun transaksi

jual beli yang diberikan kepada Nasabah

f. Profitabilitas (X5)

Profitabilitas merupakan merupakan variabel bebas ke lima,

maksud dari variabel ini adalah kemampuan yang dicapai oleh

perusahaan dalam satu periode tertentu. Dasar penilaian profitabilitas

adalah laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca dan rugi-

laba perusahaan. Berdasarkan kedua laporan keuangan tersebut akan

Page 114: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

71

dapat ditentukan hasil analisis sejumlah rasio dan selanjutnya rasio ini

digunakan untuk menilai beberapa aspek tertentu dari operasi

perusahaan. Return On Asset (ROA) digunakan untuk mengukur

efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan

memanfaatkan aktiva yang dimiliknya Rani Wulandari (2012). Rumus

Return On Asset (ROA) sebagai berikut :

Laba Sebelum Pajak

ROA = ——————————— x 100%

Rata-rata Total Asset

1. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dapat dikatakan

sebagai variabel terikat atau variabel yang nilainya tergantung dengan

variabel lain sehingga sering disebut sebagai variabel yang dipengaruhi

(Ghozali 2009). Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah

Simpanan Mudharabah, yaitu jumlah total simpanan mudharabah setiap

akhir tahun.

Page 115: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

72

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Bank BCA Syariah

Perkembangan perbankan syariah yang tumbuh cukup pesat dalam

beberapa tahun terakhir menunjukkan minat masyarakat mengenai

ekonomi syariah semakin bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah

akan layanan syariah, maka berdasarkan akta Akuisisi No. 72 tanggal 12

Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, .

PT.Bank Central Asia, Tbk (BCA) mengakuisisi PT Bank Utama

Internasional Bank (Bank UIB) yang nantinya menjadi PT. Bank BCA

Syariah. Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar

Rapat Perseroan Terbatas PT Bank UIB No. 49 yang dibuat dihadapan

Notaris Pudji Rezeki Irawati, S.H., tanggal 16 Desember 2009, tentang

perubahan kegiatan usaha dan perubahan nama dari PT Bank UIB menjadi

PT Bank BCA Syariah. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh

Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.

AHU-01929. AH.01.02 tanggal 14 Januari 2010. Pada tanggal yang sama

telah dilakukan penjualan 1 lembar saham ke BCA Finance, sehingga

kepemilikan saham sebesar 99,9997% dimiliki oleh PT Bank Central Asia

Tbk, dan 0,0003% dimiliki oleh PT BCA Finance.

Page 116: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

73

Perubahan kegiatan usaha Bank dari bank konvensional menjadi

bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui

Keputusan Gubernur BI No. 12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 Maret

2010. Dengan memperoleh izin tersebut, pada tanggal 5 April 2010, BCA

Syariah resmi beroperasi sebagai bank umum syariah.

(http://www.bcasyariah.co.id/profil-korporasi/sejarah/).

2. Sejarah Singkat Bank BJB Syariah

Pendirian bank BJB syariah diawali dengan pembentukan

Divisi/Unit Usaha Syariah oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat

dan Banten Tbk. pada tanggal 20 Mei 2000, dengan tujuan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Barat yang mulai tumbuh

keinginannya untuk menggunakan jasa perbankan syariah pada saat itu.

Setelah 10 (sepuluh) tahun operasional Divisi/Unit Usaha syariah,

manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

berpandangan bahwa untuk mempercepat pertumbuhan usaha syariah serta

mendukung program Bank Indonesia yang menghendaki peningkatan

share perbankan syariah, maka dengan persetujuan Rapat Umum

Pemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten

Tbk. diputuskan untuk menjadikan Divisi/Unit Usaha Syariah menjadi

Bank Umum Syariah. Sebagai tindak lanjut keputusan Rapat Umum

Pemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten

Tbk. maka pada tanggal 15 Januari 2010 didirikan bank bjb syariah

berdasarkan Akta Pendirian Nomor 4 yang dibuat oleh Notaris Fathiah

Page 117: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

74

Helmi dan telah mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak

Asasi Manusia Nomor AHU.04317.AH.01.01 Tahun 2010 tanggal 26

Januari 2010. Pada saat pendirian bank bjb syariah memiliki modal disetor

sebesar Rp.500.000.000.000 (lima ratus milyar rupiah), kepemilikan

saham bank bjb syariah dimiliki oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa

Barat dan Banten Tbk. dan PT Global Banten Development, dengan

komposisi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

sebesar Rp.495.000.000.000 (empat ratus sembilan puluh lima milyar

rupiah) dan PT Banten Global Development sebesar Rp.5.000.000.000

(lima milyar rupiah).

Pada tanggal 6 Mei 2010 bank bjb syariah memulai usahanya,

setelah diperoleh Surat Ijin Usaha dari Bank Indonesia Nomor

12/629/DPbS tertanggal 30 April 2010, dengan terlebih dahulu

dilaksanakan cut off dari Divisi/Unit Usaha Syariah PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. yang menjadi cikal

bakal bank bjb syariah. Kemudian, pada tanggal 21 juni 2011,

berdasarkan akta No 10 tentang penambahan modal disetor yang dibuat

oleh Notaris Popy Kuntari Sutresna dan telah mendapat pengesahan dari

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor AHU-AH.01.10-

23713 Tahun 2011 tanggal 25 Juli 2011, PT Banten Global Development

menambahkan modal disetor sebesar Rp. 7.000.000.000 (tujuh milyar

rupiah), sehingga saham total seluruhnya menjadi Rp. 507.000.000.000

(lima ratus tujuh milyar rupiah), dengan komposisi PT Bank Pembangunan

Page 118: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

75

Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. sebesar Rp.495.000.000.000 (empat

ratus Sembilan puluh lima milyar rupiah) dan PT Banten Global

Development sebesar Rp.12.000.000.000 (dua belas milyar rupiah).

(http://bjbsyariah.co.id/tentang-bjb-syariah/sekilas-bjb-syariah).

3. Sejarah Singkat Bank BNI Syariah

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan

sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu

adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada

Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000

didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di

Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya

UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor

Cabang Pembantu. Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan

syariah di Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan

lebih kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di

dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap

memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan

Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf Amin,

semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga

telah memenuhi aturan syariah.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin

Page 119: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

76

usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS

BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan

dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal

19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum

Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas

dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan

diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah

Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Disamping itu komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan

syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk

perbankan syariah juga semakin meningkat.

(http://www.bnisyariah.co.id/sejarah-bni-syariah)

4. Sejarah Singkat Bank BRI Syariah

Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,

terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan

izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya

o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT.

Bank BRISyariah secara resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank

BRISyariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara

konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan

prinsip syariah Islam. Dua tahun lebih PT. Bank BRISyariah hadir

mempersembahkan sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan

finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk

Page 120: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

77

kehidupan lebih bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima

(service excellence) dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan

nasabah dengan prinsip syariah. Kehadiran PT. Bank BRISyariah di

tengah-tengah industri perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar

cahaya yang mengikuti logo perusahaan. Logo ini menggambarkan

keinginan dan tuntutan masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas

PT. Bank BRISyariah yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan

modern. Kombinasi warna yang digunakan merupakan turunan dari warna

biru dan putih sebagai benang merah dengan brand PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero), Tbk.,

Aktivitas PT. Bank BRISyariah semakin kokoh setelah pada 19

Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank

BRISyariah (proses spin off-) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari

2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku

Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak

Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRISyariah. Saat ini

PT. Bank BRISyariah menjadi bank syariah ketiga terbesar berdasarkan

aset. PT. Bank BRISyariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi aset, jumlah

pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus pada

segmen menengah bawah, PT. Bank BRISyariah menargetkan menjadi

bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan

perbankan.

Page 121: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

78

Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRISyariah merintis sinergi

dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan memanfaatkan

jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., sebagai Kantor

Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang berfokus kepada

kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan konsumer

berdasarkan prinsip Syariah. (http://www.brisyariah.co.id/?q=sejarah)

5. Sejarah Singkat Bank Bukopin Syariah

PT BANK SYARIAH BUKOPIN (selanjutnya disebut Perseroan)

sebagai bank yang beroperasi dengan prinsip syariah yang bermula

masuknya konsorsium PT Bank Bukopin, Tbk diakuisisinya PT Bank

Persyarikatan Indonesia (sebuah bank konvensional) oleh PT Bank

Bukopin, Tbk., proses akuisisi tersebut berlangsung secara bertahap sejak

2005 hingga 2008, dimana PT Bank Persyarikatan Indonesia yang

sebelumnya bernama PT Bank Swansarindo Internasional didirikan di

Samarinda, Kalimantan Timur berdasarkan Akta Nomor 102 tanggal 29

Juli 1990 merupakan bank umum yang memperolah Surat Keputusan

Menteri Keuangan nomor 1.659/ KMK.013/1990 tanggal 31 Desember

1990 tentang Pemberian Izin Peleburan Usaha 2 (dua) Bank Pasar dan

Peningkatan Status Menjadi Bank Umum dengan nama PT Bank

Swansarindo Internasional yang memperoleh kegiatan operasi berdasarkan

surat Bank Indonesia (BI) nomor 24/1/UPBD/PBD2/Smr tanggal 1 Mei

1991 tentang Pemberian Izin Usaha Bank Umum dan Pemindahan Kantor

Bank.

Page 122: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

79

Pada tahun 2001 sampai akhir 2002 proses akuisisi oleh Organisasi

Muhammadiyah dan sekaligus perubahan nama PT Bank Swansarindo

Internasional menjadi PT Bank Persyarikatan Indonesia yang memperoleh

persetujuan dari (BI) nomor 5/4/KEP. DGS/2003 tanggal 24 Januari 2003

yang dituangkan ke dalam akta nomor 109 Tanggal 31 Januari 2003.

Dalam perkembangannya kemudian PT Bank Persyarikatan Indonesia

melalui tambahan modal dan asistensi oleh PT Bank Bukopin, Tbk., maka

pada tahun 2008 setelah memperolah izin kegiatan usaha bank umum yang

beroperasi berdasarkan prinsip syariah melalui Surat Keputusan Gubernur

Bank Indonesia nomor 10/69/KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 27 Oktober

2008 tentang Pemberian Izin Perubahan Kegiatan Usaha Bank

Konvensional Menjadi Bank Syariah, dan Perubahan Nama PT Bank

Persyarikatan Indonesia Menjadi PT Bank Syariah Bukopin dimana secara

resmi mulai efektif beroperasi tanggal 9 Desember 2008, kegiatan

operasional Perseroan secara resmi dibuka oleh Bapak M. Jusuf Kalla,

Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004 -2009. Sampai dengan

akhir Desember 2014 Perseroan memiliki jaringan kantor yaitu 1 (satu)

Kantor Pusat dan Operasional, 11 (sebelas) Kantor Cabang, 7 (tujuh)

Kantor Cabang Pembantu, 4 (empat) Kantor Kas, 1 (satu) unit mobil kas

keliling, dan 76 (tujuh puluh enam) Kantor Layanan Syariah, serta 27 (dua

puluh tujuh) mesin ATM BSB dengan jaringan Prima dan ATM Bank

Bukopin.

(http://www.syariahbukopin.co.id/id/tentang-kami/profil-perusahaan).

Page 123: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

80

6. Sejarah Singkat Bank Muamalat

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani

1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia

(MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada

27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari

eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa

pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan

masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp

84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan.

Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana

Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang

turut menanam modal senilai Rp 106 miliar. Pada tanggal 27 Oktober

1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank Muamalat berhasil

menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin

memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan

terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus

dikembangkan.

Pada akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter yang

memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara.

Sektor perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen

korporasi. Bank Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998,

rasio pembiayaan macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan

mencatat rugi sebesar Rp 105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah,

Page 124: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

81

yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari sepertiga modal setor awal. Dalam upaya

memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari pemodal yang

potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic Development Bank

(IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21

Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank

Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu antara tahun 1999 dan 2002

merupakan masa-masa yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan bagi

Bank Muamalat. Dalam kurun waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil

membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi

setiap Kru Muamalat, ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi

pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan

perbankan syariah secara murni. (http://www.bankmuamalat.co.id/profil-

bank-muamalat).

7. Sejarah Singkat Bank Panin Syariah

PNBS memperoleh izin operasi syariah dari Bank Indonesia

tanggal 6 Oktober 2009 dan kemudian resmi beroperasi sebagai bank

syariah pada tanggal 02 Desember 2009. Induk usaha PNBS adalah Bank

Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) (PNBN), sedangkan induk usaha terakhir

adalah PT Panin Investment.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Bank Panin

Syariah Tbk, antara lain: Bank Panin (induk usaha) (51,86%) dan Dubai

Islamic Bank PJSC-2048594000 (39,50%). Berdasarkan Anggaran Dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PNBS adalah menjalankan kegiatan

Page 125: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

82

jasa umum perbankan dengan Prinsip Syariah (Bank Umum Syariah).

Pada tanggal 30 Desember 2013, PNBS memperoleh pernyataan efektif

dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum

Perdana Saham PNBS (IPO) kepada masyarakat sebanyak 4.750.000.000

dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp100,-

per saham disertai dengan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma

sebagai insentif sebanyak 950.000.000 dengan pelaksanaan sebesar

Rp110,- per saham. Setiap pemegang saham Waran berhak membeli satu

saham perusahaan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 15 Juli

2014 sampai dengan 14 Januari 2017. Saham dan waran tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15 Januari 2014.

(http://www.britama.com/index.php/2014/01/sejarah-dan-profil-singkat-

pnbs/).

8. Sejarah Singkat Bank Mega Syariah

Berawal dari PT Bank Umum Tugu (Bank Tugu). Bank umum

yang didirikan pada 14 Juli 1990 melalui Keputusan Menteri Keuangan RI

No.1046/KMK/013/1990 tersebut, diakuisisi CT Corpora (d/h Para

Group) melalui Mega Corpora (d/h PT Para Global Investindo) dan PT

Para Rekan Investama pada 2001. Sejak awal, para pemegang saham

memang ingin mengonversi bank umum konvensional itu menjadi bank

umum syariah. Keinginan tersebut terlaksana ketika Bank Indonesia

mengizinkan Bank Tugu dikonversi menjadi bank syariah melalui

Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.6/10/KEP.DpG/2004

Page 126: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

83

menjadi PT Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI) pada 27 Juli 2004,

sesuai dengan Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia

No.6/11/KEP.DpG/2004. Pengonversian tersebut dicatat dalam sejarah

perbankan Indonesia sebagai upaya pertama pengonversian bank umum

konvensional menjadi bank umum syariah.

Pada 25 Agustus 2004, BSMI resmi beroperasi. Lalu sejak 2

November 2010 sampai dengan sekarang, melalui Keputusan Gubernur

Bank Indonesia No.12/75/KEP.GBI/DpG/2010, PT. Bank Syariah Mega

Indonesia berganti nama menjadi PT. Bank Mega Syariah. Sejak 16

Oktober 2008, Bank Mega Syariah telah menjadi bank devisa. Dengan

status tersebut, bank ini dapat melakukan transaksi devisa dan terlibat

dalam perdagangan internasional. Artinya, status itu juga telah

memperluas jangkauan bisnis bank ini, sehingga tidak hanya menjangkau

ranah domestik, tetapi juga ranah internasional. Strategi peluasan pasar

dan status bank devisa itu akhirnya semakin memantapkan posisi Bank

Mega Syariah sebagai salah satu bank umum syariah terbaik di Indonesia.

(http://www.megasyariah.co.id/).

9. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan

hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998.

Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang

disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik

nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat

Page 127: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

84

terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia

usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang

didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa.

Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan

merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia. Salah satu bank

konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan

Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota

Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi

tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta

mengundang investor asing.

Pada saat bersamaan pemerintah melakukan

penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi

Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT

Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan

penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB. Sebagai

tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi

serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan

tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah

di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas

diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank

umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).

Page 128: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

85

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa

pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk

melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi

bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah

segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan

usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi

berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri

sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal

8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum

syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur

BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat

Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/

1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri.

Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah

Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420

H atau tanggal 1 November 1999. PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil

dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha

dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya.

Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi

salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di

perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia

menuju Indonesia yang lebih baik.

Page 129: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

86

(https://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-

perusahaan/sejarah/).

B. Analisis Deskriptif

Tabel 4. 1

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Date: 03/05/17 Time: 21:20

Sample: 2011 2015 SIMPANAN BOPO CAR NPF BG ROA Mean 15740436 87.12178 17.74422 2.777556 320168.5 1.161778

Maximum 63306505 100.6000 45.90000 6.840000 2389317. 3.810000

Minimum 864.1000 47.60000 8.100000 0.100000 0.000000 -0.040000

Observations 45 45 45 45 45 45

Sumber : Hasil Olah Data

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, nilai Observations menunjukkan

banyaknya data yang digunakan dalam penelitian sebanyak 45 data yang

merupakan jumlah sampel selama periode penelitian 2011 hingga 2015.

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata SIMPANAN

sebesar 15740436. Nilai minimum SIMPANAN sebesar 864.1000 berada pada

Bank BCA Syariah tahun 2011 dan nilai maksimum SIMPANAN sebesar

63306505 berada pada Bank BJB Syariah tahun 2015.

Variabel BOPO menunjukan nilai rata-rata sebesar 87.95244, nilai

minimum BOPO sebesar 47.60000 berada pada Bank Panin Syariah tahun

2012 dan nilai maksimum BOPO sebesar 100.6000 berada pada Bank Mandiri

Syariah tahun 2014.

Page 130: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

87

Variabel CAR menunjukan nilai rata-rata sebesar 17.74422, nilai

minimum CAR sebesar 8.100000 berada pada Bank Panin Syariah tahun 2011

dan nilai maksimum CAR sebesar 45.90000 berada pada Bank BCA Syariah

tahun 2011.

Variabel NPF menunjukan nilai rata-rata sebesar 2.777556, nilai

minimum NPF sebesar 0.100000 berada pada Bank BCA Syariah tahun 2012-

2014 dan nilai maksimum NPF sebesar 6.840000 berada pada Bank Mandiri

Syariah tahun 2014.

Variabel Bagi Hasil menunjukan nilai rata-rata sebesar 320168.5, nilai

minimum Bagi Hasil sebesar 0.000000 berada pada Bank Mega Syariah tahun

2013 dan nilai maksimum Bagi Hasil sebesar 2389317 berada pada Bank

Muamalat Syariah tahun 2014.

Variabel ROA menunjukan nilai rata-rata sebesar 1.161778, nilai

minimum ROA sebesar -0.040000 berada pada Bank Mandiri Syariah tahun

2014 dan nilai maksimum ROA sebesar 3.810000 berada pada Bank Mega

Syariah tahun 2012.

C. Uji Stasioner

Stasioneritas suatu data sangat penting dalam penggunaan analisis data

yang berbentuk time series. Suatu variabel dikatakan stasioner jika nilai rata-

rata dan variansnya konstan sepanjang waktu dan nilai k varian antara dua

periode waktu hanya tergantung pada selisih atau selang antara dua periode

Page 131: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

88

waktu tersebut bulan waktu sebenarnya ketika konstan tersebut dihitung

(Gujarati : 2006).

Suatu data runtun waktu dikatakan stasioner apabila rata-rata dan

variansnya konstan di sepanjang waktu dan kovarian dari dua nilai pada series

tersebut hanya tergantung pada panjangnya waktu yang memisahkan kedua

nilai tersebut bukan dari waktu yang sesungguhnya. (Widarjoono : 2005).

1. Uji Akar Unit

Berdasarkan Widarjono (2009) suatu data hasil proses random

dikatakan stasioner jika memenuhi tiga kriteria yaitu rata-rata dan varian

konstan sepanjang waktu, serta kovarian antara dua data runtut waktu

hanya tergantung dari kelambanan antara dua periode waktu tersebut.

Dalam penelitina ini metode yang digunakan untuk menguji akar-akar

unit (unit roots test) dengan menggunakan uji Philips-Peron.

Data stasioner dapat diketahui atau tidak, dilihat dengan

membandingkan antara nilai statistik, jika PPtest lebih besar

dibandingkan dengan critical value α = 5% maka data telah stasioneritas

dan jika sebaliknya maka data tidak stasioner. Hasil dari pengujian

stasioner adalah sebagai berikut:

Page 132: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

89

Tabel 4. 2

Uji Akar Unit nilai Phillips-Perron test pada Tingkat Level

No. Variabel Level

Keterangan Pptest CV 5%

1. Simpanan -1.678842 -2.603064 Tidak Stasioner

2. BOPO -5.428024 -2.929734 Stasioner

3. CAR -5.314787 -2.929734 Stasioner

4. NPF -2.101539 -2.929734 Tidak Stasioner

5. Bagi Hasil -2.285036 -2.929734 Tidak Stasioner

6. ROA -4.395012 -2.929734 Stasioner

Sumber : Eviews 8 (data diolah)

Tabel di atas menunjukan hasil uji akar unit dengan menggunakan

metode Phillips-Peron test. Hasil Tersebut sesuai dengan data yang diuji

dapat diketahui dari nilai Phillips-Peron test atau (Pptest) dari nilai

Critical Value (CV) yaitu sebesar 5% terdapat variabel yang di uji

memiliki persoalan akar unit (Pptest) < Critical Value (CV) 5 % yaitu

variabel Simpanan, NPF dan Bagi Hasil tidak stasioner. Sedangakn

variabel BOPO, CAR dan ROA Stasioner pada tingkat level. Oleh

karena itu perlu dilajutkan dengan uji derajat integrase pertama.

2. Uji Derajat Integrasi

Data runtun waktu dikatakan terintegrasi pada orde d atau

dinotasikan I (d) jika runtun waktu tersebut dapat di-differencing

sebanyak d kali dan hasil differencing adalah stasioner (Gujarati, 2003).

Dengan kata lain derajat integrasi adalah dimana pada derajat tersebut

data runtun waktu bersifat stasioner. Tujuan derajat integrasi adalah

untuk melihat apakah runtun waktu terintegrasi atau tidak dengan

melihat nilai statistikk Phillips-Peron test (Pp test) yang lebih besar dari

nilai Critical Value (CV) 5% maka data telah stasioner. Berikut ini hasil

Page 133: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

90

dari pengujian derajat integrasi pertama dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel 4. 3

Uji Akar Unit Phillips-Perron test Pada First Difference

No. Variabel Level

Keterangan Pptest CV 5%

1. Simpanan -6.507537 -2.931404 Stasioner

2. BOPO -18.39577 -2.931404 Stasioner

3. CAR -11.41177 -2.931404 Stasioner

4. NPF -11.92114 -2.931404 Stasioner

5. Bagi Hasil -8.535311 -2.931404 Stasioner

6. ROA -13.88732 -2.931404 Stasioner

Sumber : Eviews 8 (data diolah)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Phillips-Perron test

(Pptest) dan dari nilai Critical Value (CV) 5% sudah stasioner karena

nilai Phillips-Peron yang lebih besar dari nilai Critical Value (CV) 5%

pada integrasi pertama (first difference). Maka data yang diolah adalah

semua variabel sudah stasioner pada tingkat first difference, sehingga

tidak perlu dilakukan pengujian pada tingkat berikutnya (second

difference).

D. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Estimasi Data Panel

a. Uji Chow

Menurut Iqbal (2015) Uji Chow dilakukan untuk membandingkan

atau memilih model mana yang terbaik antara Common Effect Model

dengan Fixed Effect Model. Hipotesisi dalam uji chow adalah:

H0: Common Effect Model

H1: Fixed Effect Model

Page 134: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

91

Hasil pengujian Uji Chow dalam penelitian ini menggunakan

eviews 8 dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4. 4

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 214.350982 (8,29) 0.0000

Cross-section Chi-square 176.150815 8 0.0000

Sumber : Hasil Olah Data (E-views 8)

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas, dapat dilihat bahwa Probabilitas

(Prob.) Cross Section F sebesaar 0.0000 menunjukan bahwa nilai ini

kurang dari 0.05 (tingkat signifikansi), H1 diterima maka model yang

terpilih adalah Fixed Effect, yang berarti penelitian ini harus dilakukan uji

selanjutnya untuk menentukan Fixed Effect Model atau Random Effect

Model yang terpilih menggunakan uji Hausman.

b. Uji Hausman

Uji Hausman berfungsi untuk menentukan Fixed Effect Model atau

Random Effect Model yang terpilih setelah dilakukan uji Hausman

sebelumnya. Hipotesisi dalam uji chow adalah:

H0: Fixed Effect Model

H1: Random Effect Model

Hasil pengujian Uji Hausman dalam penelitian ini menggunakan

eviews 8 dengan hasil sebagai berikut :

Page 135: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

92

Tabel 4. 5

Hasil Uji Hausman Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 9.144872 5 0.1034

Sumber : Hasil Olah Data (E-views 8)

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas, dapat didilihat bahwa probabilitas

(Prob.) Cross Section Random sebesar 0.1034 menunjukan bahwa nilai ini

lebih dari 0.05 (tingkat signifikansi), maka H1 diterima sehingga model

yang terpilih Random Effect Model bukan Fixed Effect Model, yang berarti

penelitian ini menggunakan model Random Effect.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Tabel 4. 6

Hasil Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

-0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6

Series: Standardized Residuals

Sample 2011 2015

Observations 43

Mean 3.13e-17

Median 0.059214

Maximum 0.579150

Minimum -0.623680

Std. Dev. 0.269446

Skewness -0.309072

Kurtosis 2.885287

Jarque-Bera 0.708175

Probability 0.701814

Sumber : Hasil Olah Data (E-views 8)

Berdasarkan Tabel 4.6 diatas, dapat dilihat bahwa nilai Jarque-Bera

yang dihasilkan sebesar 0.708175 dengan probility 0.701814. Di mana

Page 136: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

93

probabilitas lebih besar dari α= 0,05. Oleh karena itu penelitian tersebut

berdistribusi normal, sehingga dapat dikatakan persyaratan normalitas

dapat terpenuhi.

b. Uji Autokorelasi

Tabel 4. 7

Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 1.441832 Prob. F(2,37) 0.2495

Obs*R-squared 3.181282 Prob. Chi-Square(2) 0.2038

Sumber : Hasil Olah Data (E-views 8)

Berdasarkan hasil uji autokorelasi di atas, dapat diketahui bahwa

nilai Prob.F sebesar 0.2495, nilai tersebut lebih besar dari pada tingkat

signifikan yang telah ditetapkan 0.05 (0.2495>0.05) berarti disimpulkan

bahwa model ini terbebas dari autokorelasi.

c. Uji Multikolinieritas

Tabel 4. 8

Korelasi Antar Variabel Independen

SIMPANAN BOPO CAR NPF BG ROA

SIMPANAN 1.000000 0.096460 -0.235524 0.293739 0.416917 0.118381

BOPO 0.096460 1.000000 -0.566088 0.671853 0.069113 -0.706891

CAR -0.235524 -0.566088 1.000000 -0.640814 -0.121659 0.111974

NPF 0.293739 0.671853 -0.640814 1.000000 0.315856 -0.521033

BG 0.416917 0.069113 -0.121659 0.315856 1.000000 -0.045075

ROA 0.118381 -0.706891 0.111974 -0.521033 -0.045075 1.000000

Sumber : Hasil Olah Data (E-views 8)

Berdasarkan Tabel 4.8, dapat dilihat bahwa nilai variabel diatas

tidak ada yang memiliki nilai korelasi diatas 0.85, dengan demikian

Page 137: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

94

penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas karena semua nilai korelasi

antar variabel berada di bawah 0,85.

d. Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4. 7

Hasil Uji White Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 0.881232 Prob. F(20,24) 0.6096

Obs*R-squared 19.05383 Prob. Chi-Square(20) 0.5183

Scaled explained SS 160.3209 Prob. Chi-Square(20) 0.0000

Sumber : Hasil Olah Data (E-views 8)

Dari hasil Uji White diatas, menunjukkan bahwa nilai probabilitas

dari Chi-Square sebesar 0.5183 yang lebih besar dari nilai α sebesar 0.05,

karena nilai probabilitas Chi-Square lebih besar dari α = 5%, maka Ho

diterima dan menolak Ha sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model

ini tidak ada masalah heteroskedastisitas.

3. Model Regresi Data Panel

Berdasarkan hasil pemilihan model, model yang terpilih adalah

Random Effect. Berikut adalah hasil dari regresi data panel dengan model

Random Effect :

Page 138: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

95

Tabel 4. 8

Hasil Regresi Data Panel

Dependent Variable: SIMPANAN

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 03/01/17 Time: 15:46

Sample: 2011 2015

Periods included: 5

Cross-sections included: 9

Total panel (balanced) observations: 43

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

BOPO 1.650584 0.561895 2.937533 0.0057

CAR 0.242630 0.292898 0.828377 0.4128

NPF 0.322160 0.100535 3.204475 0.0028

BG 0.290490 0.067182 4.323963 0.0001

ROA 0.395591 0.096156 4.114078 0.0002

C 0.945747 2.875852 0.328858 0.7441

R-squared 0.694555 Mean dependent var 1.182286

Adjusted R-squared 0.664996 S.D. dependent var 0.846832

S.E. of regression 0.490142 Sum squared resid 18.63024

F-statistic 23.49710 Durbin-Watson stat 0.924717

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Hasil Olah Data (E-views 8)

Adapun persamaan regresi data panel yang diperoleh adalah:

Y = β0 + β1 X1+ β2 X2+ β3X3+ β4X4+ β5X5+ e

Y = 0.945747 + 1.650584 X1 + 0.242630 X2 + 0.322160 X3 +

0.290490 X4 + 0.395591 X5 + e

Keterangan:

Y = SIMPANAN Mudharabah

X1 = BOPO

X2 = Capital Adequacy Ratio (CAR)

X3 = Non Performing Financing (NPF)

X4 = Bagi Hasil (BG)

X5 = Return On Assets (ROA)

Page 139: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

96

e = Error

Berdasarkan persamaan regresi data panel diatas, dapat dilihat

bahwa nilai konstanta sebesar 0.945747 menunjukkan bahwa apabila

BOPO (X1), CAR (X2), NPF (X3), Bagi Hasil (X4), ROA (X5) bernilai nol

atau konstan maka nilai Simpanan Mudharabah (Y) sebesar 0.945747.

Nilai koefisien regresi BOPO (X1) adalah 1.650584, artinya jika

nilai BOPO mengalami kenaikan sebesar 1% (Satu Persen) maka akan

menaikan Simpanan Mudharabah sebesar 1.650584 dengan asumsi bahwa

variabel lain bernilai konstan atau tetap.

Nilai koefisien regresi CAR (X2) adalah 0.242630, artinya jika

nilai CAR mengalami kenaikan sebesar 1% (Satu Persen) maka akan

menaikan Simpanan Mudharabah sebesar 0.242630 dengan asumsi bahwa

variabel lain bernilai konstan atau tetap.

Nilai koefisien regresi NPF (X3) adalah 0.322160, artinya jika nilai

NPF (X3) mengalami kenaikan sebesar 1% (Satu Persen) maka akan

menaikan Simpanan Mudharabah sebesar 0.322160 dengan asumsi bahwa

variabel lain bernilai konstan atau tetap.

Nilai koefisien regresi Bagi Hasil (X4) adalah 0.290490, artinya

jika nilai Bagi Hasil (X4) mengalami kenaikan sebesar 1% (Satu Persen)

maka akan menaikkan Simpanan Mudharabah sebesar 0.290490 dengan

asumsi bahwa variabel lain bernilai konstan atau tetap.

Nilai koefisien regresi ROA (X5) adalah 0.395591 , artinya jika

nilai ROA mengalami kenaikan sebesar 1% (Satu Persen) maka akan

Page 140: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

97

menaikan Simpanan Mudharabah sebesar 0.395591 dengan asumsi bahwa

variabel lain bernilai konstan atau tetap.

4. Uji Hipotesis

a. Uji F (Simultan)

Tabel 4. 9

Hasil Uji F (Simultan)

R-squared 0.694555 Mean dependent var 1.182286

Adjusted R-squared 0.664996 S.D. dependent var 0.846832

S.E. of regression 0.490142 Sum squared resid 18.63024

F-statistic 23.49710 Durbin-Watson stat 0.924717

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Hasil Olah Data (E-views 8)

Berdasarkan hasil regresi pada tabel 4.9 yang mengestimasi

pengaruh BOPO, CAR, NPF, Bagi Hasil dan ROA terhadap Simpanan

Mudharabah, diketahui bahwa nilai probabilitas dari F-statistik sebesar

23.49710 dengan tingkat signifikansi 0.000000. Karena tingkat

signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel

independen yang terdapat dalam model berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Kesimpulan dapat dilihat menggunakan distribusi tabel F, dimana

nilai F kritis pada α = 0,05 dengan df1 sebesar 5 (didapat dari k-1 = 6 – 1

= 5) dan df2 sebesar 45 (didapat dari n-k = 45-6 =39), maka di dapat nilai

F kritis sebesar 2.46. Berdasarkan tabel F hitung sebesar 23.49710 lebih

besar dari F kritis yaitu 2.46. berarti secara simultan variabel independen

secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

Page 141: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

98

b. Uji t (Parsial)

Tabel 4. 10

Hasil Uji t

Variabel t-hitung Probabilitas

BOPO 2.937533 0.0057

CAR 0.828377 0.4128

NPF 3.204475 0.0028

Bagi Hasil 4.323963 0.0001

ROA 4.114078 0.0002

Sumber : Hasil Olah Data (E-views 8)

Dari tabel 4. 10 dapat disimpulkan bahwa :

1) Hipotesis 1

H0: BOPO tidak berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah

H1: BOPO berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah

Pada tabel 4.10 terlihat bahwa nilai probabilitas untuk

variabel BOPO sebesar 0.0057 yang berarti lebih kecil dari α =

0,05. H1 diterima dan dapat disimpulkan bahwa BOPO

berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah.

Kesimpulan ini sama jika dilihat dengan menggunakan tabel

distribusi t, maka t kritis yang didapat dari df = 39 (45-6) dengan

α= 0,05 pada uji dua sisi sebesar 2.02269. Dengan melihat nilai t

hitung BOPO 2.937533 lebih besar dari nilai t kritis sebesar

2.02269, Maka H1 diterima dan dapat disimpulkan bahwa BOPO

berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah.

2) Hipotesis 2

H0 : CAR tidak berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah

Page 142: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

99

H2 : CAR berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah

Pada tabel 4.7 terlihat bahwa nilai probabilitas untuk variabel

CAR sebesar 0.4128 yang berarti lebih besar dari α = 0,05. Maka

H2 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa CAR tidak berpengaruh

terhadap Simpanan Mudharabah.

Kesimpulan ini sama jika dilihat dengan menggunakan tabel

distribusi t, maka t kritis yang didapat dari df = 39 (45-6) dengan

α= 0,05 pada uji dua sisi sebesar 2.02269. Dengan melihat nilai t

hitung CAR 0.828377 lebih kecil dari nilai t kritis sebesar

2.02269, Maka H2 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa CAR

tidak berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah.

3) Hipotesis 3

H0: NPF tidak berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah.

H3 : NPF berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah.

Dari tabel 4.7 terlihat bahwa nilai probabilitas untuk

variabel NPF sebesar 0. 0028 yang berarti lebih kecil dari α =

0,05. Maka H3 diterima dan dapat disimpulkan bahwa NPF

berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah.

Kesimpulan ini sama jika dilihat dengan menggunakan tabel

distribusi t, maka t kritis yang didapat dari df = 39 (45-6) dengan

α= 0,05 pada uji dua sisi sebesar 2.02269. Dengan melihat nilai t

hitung NPF 3.204475 lebih besar dari nilai t kritis sebesar

Page 143: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

100

2.02269, Maka H3 diterima dan dapat disimpulkan bahwa NPF

berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah.

4) Hipotesis 4

H0: Bagi Hasil tidak berpengaruh terhadap Simpanan

Mudharabah.

H4 : Bagi Hasil berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah.

Dari tabel 4.7 terlihat bahwa nilai probabilitas untuk

variabel Bagi Hasil sebesar 0.0001 yang berarti lebih kecil dari α

= 0,05. Maka H4 diterima dan dapat disimpulkan bahwa Bagi

Hasil berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah.

Kesimpulan ini sama jika dilihat dengan menggunakan

tabel distribusi t, maka t kritis yang didapat dari df = 39 (45-6)

dengan α= 0,05 pada uji dua sisi sebesar 2.02269. Dengan melihat

nilai t hitung Bagi Hasil 4.323963 lebih besar dari nilai t kritis

sebesar 2.02269, Maka H4 diterima dan dapat disimpulkan bahwa

Bagi Hasil berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah.

5) Hipotesis 5

H0: ROA tidak berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah.

H5 : ROA berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah.

Dari tabel 4.7 terlihat bahwa nilai probabilitas untuk

variabel ROA sebesar 0.0002 yang berarti lebih kecil dari α =

0,05. Maka H5 diterima dan dapat disimpulkan bahwa ROA

berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah.

Page 144: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

101

Kesimpulan ini sama jika dilihat dengan menggunakan

tabel distribusi t, maka t kritis yang didapat dari df = 39 (45-6)

dengan α= 0,05 pada uji dua sisi sebesar 2.02269. Dengan melihat

nilai t hitung ROA 4.114078 lebih besar dari nilai t kritis sebesar

2.02269, Maka H5 diterima dan dapat disimpulkan bahwa ROA

berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah.

5. Koefisien Determinasi

Tabel 4.9

Hasil Koefisien Determinasi R-squared 0.694555 Mean dependent var 1.182286

Adjusted R-squared 0.664996 S.D. dependent var 0.846832

S.E. of regression 0.490142 Sum squared resid 18.63024

F-statistic 23.49710 Durbin-Watson stat 0.924717

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Hasil Olah Data (E-views)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square

sebesar 66.50%. Hal tersebut menunjukkan bahwa Simpanan Mudharabah

sebagai variabel dependen (Y) dijelaskan bersama-sama oleh variabel

independen yaitu BOPO (X1), CAR (X2), NPF (X3), Bagi Hasil (X4) dan

ROA (X5) sebesar 66.50%. sementara sisanya sebesar 33,50% dipengaruhi

oleh variabel independen lain yang tidak digunakan pada penelitian ini.

E. Interprestasi Data

1. Pengaruh BOPO terhadap Simpanan Mudharabah

Berdasarkan hasil penelitian, variabel BOPO tidak memiliki pengaruh

terhadap Simpanan Mudharabah pada Bank Umum Syariah dalam periode

Page 145: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

102

2011 hingga 2015. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.7 yang menunjukkan

bahwa tingkat probabilitas BOPO sebesar 0.0057 lebih kecil dari tingkat

signifikansi yang digunakan yaitu 0.05 (5%), sehingga dapat dipastikan bahwa

BOPO berpengaruh terhadap simpanan mudharabah.

Hal tersebut menjelaskan bahwa hal ini sesuai dengan teori yang

menyatakan semakin besar rasio BOPO, maka semakin tidak efisien suatu

bank. Efisiensi bank dikatakan membaik ditunjukan oleh penurunan nilai

BOPO. Semakin kecil rasio BOPO berarti semakin efisien beban operasional

yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank

dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Sehingga nasabah tertarik untuk

menghimpun dananya di bank syariah dalam bentuk simpanan mudharabah.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Andarini (2013) BOPO berpengaruh secara parsial. Variabel BOPO

disimpulkan bahwa secara parsial berpengaruh terhadap simpanan

mudharabah. Apabila BOPO menurun maka pendapatan bank meningkat.

Dengan adanya peningkatan pendapatan bank simpanan mudharabah yang

diterima oleh nasabah juga meningkat. Hal ini bukan disebabkan bank tidak

dapat mengefisienkan biayanya, namun disebabkan tahun-tahun pertama pasca

krisis 2008, tingkat suku bunga bank konvensional yang relatif tinggi menjadi

dasar pertimbangan beberapa bank syariah dalam menjaga dana pihak

ketiganya dengan memberikan subsidi porsi simpanan mudharabah yang

besar kepada nasabah (Andarini, 2013).

Page 146: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

103

2. Pengaruh CAR terhadap Simpanan Mudharabah

Berdasarkan hasil penelitian, variabel CAR tidak memiliki pengaruh

terhadap Simpanan Mudharabah pada Bank Umum Syariah dalam periode

2011 hingga 2015. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.7 yang menunjukkan

bahwa tingkat probabilitas CAR sebesar 0.4128 lebih besar dari tingkat

signifikansi yang digunakan yaitu 0.05 (5%), sehingga dapat dipastikan bahwa

CAR tidak berpengaruh terhadap simpanan mudharabah.

Hal tersebut menjelaskan bahwa hal ini tidak sesuai dengan teori yang

menyatakan semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank

tersebut untuk menanggung resiko dari setiap atau aktiva produktif yang

beresiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai

kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar. Dalam

penelitian ini CAR yang tinggi dapat mengurangi kemampuan bank dalam

melakukan ekspansi usahanya karena semakin besarnya cadangan modal yang

digunakan untuk menutupi risiko kerugian. Terhambatnya ekspansi usaha

akibat tingginya CAR yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja

keuangan bank tersebut.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Indrayani (2013) Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan

hasil yang tidak signifikan, hal ini dapat disebabkan dari berbagai hal

diantaranya adalah dari 4 sampel bank umum syariah yang diuji, ada beberapa

perusahaan yang memiliki tingkat CAR yang rendah bahkan terdapat bank

yang mengalami penurunan CAR dalam beberapa triwulan selama periode

Page 147: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

104

penelitian. Seharusnya bank memiliki CAR yang tinggi untuk menarik minat

para nasabah atau calon nasabah untuk menyimpan dananya pada bank

tersebut. Selain itu, indikasi lainnya yang menyebabkan hasil pengujian ini

tidak signifikan karena peningkatan total asset tersebut tidak didorong dengan

pertumbuhan dana pihak ketiga, serta banyaknya pembiayaan yang

bermasalah pada periode penelitian sehingga dapat mengakibatkan terkikisnya

permodalan perbankan syariah.

3. Pengaruh NPF terhadap Simpanan Mudharabah

Berdasarkan hasil penelitian, variabel NPF memiliki pengaruh

terhadap Simpanan Mudharabah pada Bank Umum Syariah dalam periode

2011 hingga 2015. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.8 yang menunjukkan

bahwa tingkat probabilitas NPF sebesar 0. 0028 lebih kecil dari tingkat

signifikansi yang digunakan yaitu 0.05 (5%), sehingga dapat dipastikan bahwa

NPF berpengaruh terhadap simpanan mudharabah.

Hal tersebut menjelaskan bahwa jika semakin tinggi NPF maka akan

semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit

bermasalah semakin besar maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi

bermasalah semakin besar. Sebaliknya jika NPF rendah maka kondisi bank

semakin baik sehingga nasabah tidak ragu untuk menghimpun dananya di

Bank Syariah dalam bentuk simpanan mudharabah.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Umaira

Arifa (2008) dari pengujian secara parsial dengan uji t, variabel independen

yang berpengaruh signifikan terhadap simpanan mudharabah adalah NPF

Page 148: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

105

pada tingkat signifikan 5%. NPF mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap simpanan mudharabah. hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan

bahwa jika kualitas asset yang dicerminkan oleh NPF menurun, maka efektif

pendapatan bank syariah dari earning assets akan semakin meningkat

sehingga akan meningkatkan pendapatan simpanan mudharabah yang

dibagikan kepada nasabah deposan.

4. Pengaruh Bagi Hasil terhadap Simpanan Mudharabah

Berdasarkan hasil penelitian, variabel Bagi Hasil memiliki pengaruh

terhadap Simpanan Mudharabah pada Bank Umum Syariah dalam periode

2011 hingga 2015. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.8 yang menunjukkan

bahwa tingkat probabilitas Bagi Hasil sebesar 0.0001 lebih kecil dari tingkat

signifikansi yang digunakan yaitu 0.05 (5%), sehingga dapat dipastikan Bagi

Hasil berpengaruh terhadap simpanan mudharabah.

Hal tersebut menjelaskan bahwa jika Bagi Hasil yang ditawarkan oleh

bank syariah kepada nasabah maka akan meningkatkan jumlah simpanan

mudharabah yang dihimpun bank syariah. karena para nasabah pada umumnya

menabungkan dananya pada bank syariah dikarenakan mereka masih mencari

keuntungan

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rizki

Aulia Rachman (2013) dengan penelitian nya yang berjudul ―Analisis

Pengaruh Bagi Hasil, Bunga, Ukuran Bank dan Jumlah Cabang Terhadap

Simpanan Mudharabah”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial

Bagi Hasil berpengaruh terhadap simpanan mudharabah.

Page 149: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

106

5. Pengaruh ROA terhadap Simpanan Mudharabah

Berdasarkan hasil penelitian, variabel ROA memiliki pengaruh

terhadap Simpanan Mudharabah pada Bank Umum Syariah dalam periode

2011 hingga 2015. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.8 yang menunjukkan

bahwa tingkat probabilitas sebesar 0.0002 lebih kecil dari tingkat signifikansi

yang digunakan yaitu 0.05 (5%), sehingga dapat dipastikan bahwa variabel

ROA berpengaruh terhadap simpanan mudharabah.

Hal tersebut menjelaskan bahwa jika ROA meningkat, maka

pendapatan bank juga akan meningkat, sehingga return yang diterima oleh

nasabah dan investor (pemegang saham) juga meningkat. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa semakin tinggi ROA, maka return yang diterima oleh

nasabah dan investor juga semakin tinggi.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Isna

dan Sunaryo (2012) ROA berpengaruh positif terhadap simpanan

mudharabah. ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan

untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan

dengan memanfaatkan total asset yang dimilikinya. Return on asset

merupakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan

total aktiva yang dimiliki perusahaan. Return on asset yang positif

menunjukan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroprasi,

perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila

ROA yang negatif menunjukan dari total aktiva yang dipergunakan,

Page 150: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

107

perusahaan mendapatkan kerugian. Jadi jika suatu perusahaan mempunyai

ROA yang tinggi maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam

meningkatkan pertumbuhan. Tetapi jika total aktiva yang digunakan

perusahaan tidak memberikan laba maka perusahaan akan mengalami

kerugian dan akan menghambat pertumbuhan.

Page 151: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

102

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pengujian yang telah dilakukan terhadap beberapa

hipotesis dalam penelitian, hasilnya menunjukkan bahwa tidak semua variabel

independen tersebut dapat mempengaruhi variabel dependen. Hasil Penelitian

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan pengujian secara individu (Parsial) variabel biaya

oprasional terhadap pendapatan oprasional (BOPO) berpengaruh

terhadap Simpanan Mudharabah pada Bank Umum Syariah Periode

2011-2015.

2. Berdasarkan pengujian secara individu (Parsial) variabel Capital

Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap Simpanan

Mudharabah pada Bank Umum Syariah Periode 2011-2015.

3. Berdasarkan pengujian secara individu (Parsial) variabel Non

Performing Finance (NPF) berpengaruh terhadap Simpanan

Mudharabah pada Bank Umum Syariah Periode 2011-2015.

4. Berdasarkan pengujian secara individu (Parsial) variabel Bagi Hasil

berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah pada Bank Umum

Syariah Periode 2011-2015.

Page 152: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

103

5. Berdasarkan pengujian secara individu (Parsial) variabel Return On

Asset (ROA) berpengaruh terhadap Simpanan Mudharabah pada

Bank Umum Syariah Periode 2011-2015.

6. Berdasarkan pengujian secara bersama-sama (Simultan) variabel

BOPO, CAR, NPF, Bagi Hasil dan ROA berpengaruh secara

simultan terhadap Simpanan Mudharabah pada Bank Umum Syariah

periode 2011-2015.

B. Saran-saran

Kesimpulan di atas merupakan kesimpulan sementara yang

memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih

akurat karena adanya keterbatasan, seperti data, waktu dan pengetahuan

penulis. Adapun yang dapat dijadikan masukan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Perbankan Syariah

Bank Syariah agar lebih meningkatkan pelayanan (jasa-jasa) sehingga

masyarakat agar lebih tertarik untuk menabung di Perbankan Syariah.

Diharapkan Bank Syariah dapat lebih mensosialisasikan keberadaan

kepada masyarakat khususnya yang ada di pelosok-pelosok daerah.

2. Bagi Stakeholder

Bagi masyarakat atau stakeholder dalam menginvestasikan dananya,

hendaknya mempertimbangkan besar kecilnya pendapatan dan tingkat

bagi hasil yang ditetapkan oleh pihak bank, karena berdasarkan

penelitian pendapatan dan tingkat bagi hasil berpengaruh terhadap

Page 153: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

104

simpanan mudharabah, sehingga keuntungan yang diperoleh oleh

stakeholder dapat maksimal.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Diharapkan penelitian lain dapat menambah waktu penelitian yang

lebih panjang sehingga hasil penelitian lebih akurat.

b. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat menambah variabel

independen atau mengganti variabel independen yang tidak

signifikan dengan faktor-faktor lain yang mungkin dapat

mempengaruhi tingkat simpanan mudharabah bank umum syariah.

Page 154: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

105

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

A, Perwataatmadja. Karnaen, Muhammad Syafi’I Antonio‖Apa dan Bagaimana

Bank Islam ‖, Dana Bhakti Wakaf. Yogyakarta. 1992.

Abidin, Muh. Hadi. 2014. Pengaruh CAR, BOPO, dan LDR terhadap ROA pada

Bank Umum Swasta Nasional di Indonesia. Skripsi: Program Sarjana

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Hasanudin

Makassar.

Abdul Hamid. 2010. ― Panduan Penulisan Skripsi:. Cetak 1. FEIS UIN Press.

Jakarta

Ach. Bakhrul Muchtasib. Konsep Bagihal.asil Dala Perbankan Syariah. 2006.

(www.google.com).

Achmad, T, Kusuno. "Analisis Rasio-rasio Keuangan sebagai Indikator dalam

Memprediksi Poternsi Kebangkrutan Perbankan Indonesia", Media Ekonomi

dan Bisnis. Vol XV. No. 1. Jakarta. 2003.

Agista, Aristanti Radis, 2015. Analisis Pengaruh DPK, CAR, NPF dan ROA

Terhadap Pembiayaan Di Pt Bank Muamalat Indonesia Tbk. Periode 2007-

2013. Skripsi Program Studi S1, Universitas Muhammadiyah Surakarta:

Surakarta. Dipublikasikan

Agus Farianto. ―Hasil Pengaruh Return On Asset (ROA), BOPO dan BI-RATE

Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Bank Umum

Syariah Di Indonesia Tahun 2012-2012‖, Sekolah Tinggi Agama Islam

Negri (STAIN). Kudus. 2013.

Agustianto. ―Penentuan Bagihal.asil Deposito Mudharabah Di Bank

Syariah”. (www.iaei-pusat.net email: [email protected])

Almilia, Luciana Spica dan Winny Herdiningtyas. " Analisa Rasio Camel

terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Periode

2000-2002", Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Volume 7 Nomor 2, STIE

Perbanas. Surabaya. 2005.

Akhyar Adnan. (2005). Analisis Hubungan Simpanan, Modal Sendiri, NPL,

Prosentase Bagi Hasil, dan Mark Up Keuntungan Terhadap Pembiayaan

Pada Perbankan Syariah. Kajian Bisinis dan Manajemen. Hal 35-52.

Al-Ansari, Muhammad Ibn Ahmad Ibn Zakariyya.tt. Fath al-Wahab. Dar Al-

Kutub AlAlamiyah.Beirut.

Al-Husayni, Taqiyyuddin Abu Bakr.tt. Kifayah al-Akhyar. PT. Al-

Ma‟ arif.Bandung.

Page 155: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

106

Amelia, Rizky, 2011.Pengaruh CAR,FDR, dan NPF Terhadap Return Bagi Hasil

Deposito Mudharabah Pada Perbankan syariah, Skripsi S1 Fakultas Syariah

dan Hukum Syarif Hidayatullah jakarta.

Andriyani, Isna. ―Analisis Pengaruh ROA, BOPO, dan Suku Bunga Terhadap

Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah‖, Skripsi. UPN ―Veteran

Yogyakarta‖. Yogyakarta. 2012.

Anshori, Abdul Ghofur. ―Perbankan Syariah Indonesia‖, Gadjah Mada

University Press. Yogyakarta. 2009.

Antonio, Syafi’I.‖Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek‖, Gema Insani Press,

Jakarta. 2001.

Antonio, Muhammad Syafi’I.‖Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek‖, Gema Insani

Press Bekerjasama dengan YayasanTazkia Cendekia, Jakarta. 20011.

Arianti, Wuri N.P dan Harjun Muharam. 2011. Analisis Pengaruh Dana Pihak

Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing

(NPF) Dan Return On Asset (ROA) Terhadap Pembiayaan Pada Perbankan

Syariah.

Arni, Muhammad.‖Komunikasi Organisasi‖, Bumi Aksara. Jakarta. 2005.

Apriada, Kadek. 2013. ―Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Struktur Modal

dan Profitabilitas pada Nilai Perusahaan‖. Tesis, Universitas Udayana.

Apriandika, Rangga. 2011. Analisis Hubungan Kinerja Keuangan Terhadap

Tingkat Bagi Hasil Simpanan Mudharabah Pada Bank Syariah. Jurnal.

Universitas Lampung.

Ascarya. ―Akad Dan Produk Bank Syariah‖. PT. Raja Grafindo Persada. cetakan

ke 3. Jakarta. 2011.

Bambang Sudiyatno, Jati Suroso. 2010. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga,

BOPO, CAR, dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor Perbankan

Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Universitas Stikubank Semarang.

Bastian. Suhardjono. ―Akuntansi Perbankan‖. Salemba Empat. Jakarta. 2006.

Bintang, Andika. 2013. Analisis Pengaruh Non Performing Finance Pembiayaan

Murabahah, Pembiayaan Mudharabah, Dan Pembiayaan Musyarakah

Terhadap Profitabilitas Dengan Menggunakan Pendekatan Return On Assets

(ROA) Pada Bank Umum Syariah. Skripsi Program Studi S1, Universitas

pembangunan nasional ―veteran‖: Jawa Timur. Dipublikasikan

Dini, Astrid Wulan dan Iin Indarti. 2012. “Pengaruh Net Profit Margin (NPM),

Return on Asset (ROA), danReturn on Equity terhadap Harga Saham dalam

Indeks Emiten LQ45 tahun 2008-2010”, Jurnal Kajian Akutansi dan Bisnis

Vol. 1 No. 1.

Page 156: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

107

Dendawijaya Lukman. "Manajemen Perbankan", Ghalia Indonesia Edisi kedua.

Jakarta. 2003.

Dhayattoni.―Sejarah dan Perkembangan Bank Syariah Di Indonesia‖, Jurnal.

Jakarta. 2013.

Dhian Dayinta Pratiwi. ―Pengaruh CAR, BOPO, NPF dan FDR Terhadap Return

On Asset (ROA) Bank Umum Syariah‖. Jakarta 2015

Fahmy, M. Shalahuddin. 2013. Pengaruh CAR, NPF, BOPO, dan FDR, Terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah. Skripsi Program Studi S1, Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga: Yogyakarta. Dipublikasikan.Fatimah, Siti.

2014. Pengaruh KAS, SBIS, CAR, DPK, dan NPF Terhadap Pembiayaan

Murabahah (Studi empiris pada BMI, BSM, dan BRIS). Skripsi Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta Yogyakarta.

Fakhrurrazy. ―Fungsi Sistem Keuangan‖, Jurnal. Jakarta. 2009.

Firdha, Roikhatul Jannah. ―Pengaruh Profit Sharing, Financing To Deposit Ratio

(FDR), capital Adequacy Ratio (CAR), Suku Bunga dan Inflasi Terhadap

Jumlah SImpanan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah (Periode 2007-

20011)‖, Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta. 2012.

Ghozali, Faruq. 2013.‖Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning Per Share

(EPS), dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham (Studi pada

Perusahaan Properti yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-

2011)‖. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol. 1 No. 2.

Ghozali, Imam. ―Aplikasi Analisis Multivariete‖, Badan Penerbit Universitas

Diponogoro. Semarang. 2013.

Gujarati, Damodar N,‖Basic Econometrics, 4rd ed”, McGraw-Hill, New York,

2004.

Hamid, Abdul. ―Pasar Modal Syariah‖, Lembaga Penelitian UIN Jakarta, Jakarta,

2009.

Hamonangan , Jefri dan T, Dyah Nirmalawati, 2008. Efektifitas Promosi

Terhadap Peningkatan Dana Pihak Ketiga Pada PT. Bank Rakyat Indonesia.

National Conference On Management Research.

Hasan, Ghufran. 2014. Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Non Performing Financing,

Rasio Biaya, Capital Adequacy Ratio, Financing To Deposit Ratio, Dan

Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah. Program

Studi S1, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga: Yogyakarta.

Dipublikasikan.

Hasanuzzaman, M.S.1995. Islamic Law and Finance on Encyclopaedia of Islamic

Banking and Insurance. Institute of Islamic Banking and Insurance.London.

Hedy Kuswanto dan M. Taufiq. ―Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Kredit

Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Indonesia‖. Jurnal. Jakarta. 2011.

Page 157: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

108

Hikmah, Nur. ―Analisa Pengaruh Kinerja Keuangan Bank Terhadap Simpanan

Mudharabah Perbankan Syariah Di Indonesia‖ Skripsi. UIN Syarif

Hidayatullah. Jakarta. 2009.

Hikmah. Nurul, ―Analisis Pengaruh ROA, BOPO, NPF dan FDR Terhadap

Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah‖, UIN Sunan Kalijaga,

Yogyakarta. Yogyakarta. 2015.

Indonesia. Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun

1992 tentang Perbankan. UU No. 10 Tahun 1998, LN No. 182 Tahun 1998,

TLN No. 3790.

Indrayani. ―Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tingkat Bagi Hasil Simpanan

Mudharabah Pada Bank Syariah‖. Skripsi. Lampung. 2013.

Ibn Qudamah, Ibn Abi Muhammad Abdullah Ibn Ahmad.1994. Kitab al-Mughni.

Maktabah alRaiyad al-Hadithah.Riyad.

Ismail, Manajemen Perbankan dari Teori menuju Aplikasi, Edisi pertama,

Cetakan pertama,(Jakarta: Prenadamedia, 2010), 43.

Isnaini, Dwi, 2009. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing

Fianancing, Beban Operasional Per Pendapatan dan Financing to Deposito

Ratio Terhadap Perubahan laba pada Bank Umum Syariah Indonesia tahun

2005-2007, Skripsi Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

Juwariyah, Siti. 2008. ―Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Efisiensi terhadap

tingkat bagi hasil tabungan dan Deposito Mudharabah Muthlaqah Studi

Bank Muamalat Indonesia‖, Skripsi UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2008. Jakarta:

PT. RAJAGRAFINDO PERSADA.

Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2002. Jakarta:

PT. RAJAGRAFINDO PERSADA.

Kasmir, 2012, Analisis Laporan Keuangan, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta

Kasmir, Dasar-dasar Perbankan-Edisi Revisi 2014, Cetakan kedua belas, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2014), 71.

Kasmir.―Dasar-dasar Perbankan‖. PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta,

2012.Kholidah. Nur Maya, ―Analisis Pengaruh Simpanan Mudharabah,

CAR, FDR, Pembiayaan, NPF dan BOPO Terhadap Profitabilitas Perbankan

Syariah di Indonesia (Periode Tahun 2010-2014)‖, Universitas Negri

Surabaya. Surabaya. 2015.

Khasanah, Ulfa, 2012. ―Analisis Pengaruh Pendapatan Bank, DPK, dan ROA

Terhadap Profit Sharing Deposito Mudharabah pada PT Bank Syariah

Page 158: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

109

Mandiri Tahun 2008-2011‖, Skripsi Fakultas Syariah Institut Agama Islam

Negeri Walisongo Semarang.

Kholidah. Nur Maya. ―Analisis Pengaruh SImpanan Mudharabah, CAR, FDR,

Pembiayaan, NPF dan BOPO terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di

Indonesia (Periode 2010-2014)‖, Skripsi, Universitas Negri Surabaya

Kampus Ketintang. Surabaya. 2015.

Khumas, M. Salih. ―Bir Finansman Modeli Olarak Mudârabe‟bin Faizsiz

Bankacılıkta Etkin Şekilde Kullanılması Sürecinde Sivil Toplum

Örgütlerinin Aktif Rol Üstlenmesiî.‖ Jurnal. Turki. 2015.

Kuncoro, Mudrajad, ―Ekonomi Pembangunan, Teori Masalah dan Kebijakan‖.

UPP AMP YKPN, Yogyakarta. 2000.

Kuncoro dan Suhardjono, "Manajemen Perbankan (Teori dan Aplikasi)",Edisi

Pertama, Penerbit BPFE , Yogyakarta

. 2002.

Laksitarini. Nidya, ―Pengaruh Return on Asset(ROA), Capital Adequacy

Ratio(CAR), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO),

Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Bank Umum

Syariah‖ Fakultas ekonomika dan Bisnis UGM. Yogyakarta. 2013.

Leman. ―Analisa Hubungan Kinerja Keuangan Dengan Tingkat Bagi Hasil

Simpanan Mudharabah Bank Syariah‖. Skripsi Jakarta. 2012.

Louis Ma’luf, Al-Munjid fi al-Lughah, Beirut : Dar al-Masyriq, Lebanon, 1986.

Lukman, Dendawijaya. ―Manajemen Perbankan‖. Ghalia Indonesia. Jakarta.

2000.

Lukman, Dendawijaya. ―Manajemen Perbankan‖. Ghalia Indonesia. Jakarta. 2000

Lukman, Dendawijaya. ―Manajemen Perbankan‖. Edisi Kedua, Cetakan Kedua,

Ghalia Indonesia, Bogor Jakarta. 2005.

M. Salih Kumas. ―Bir Finansman Modeli Olarak Mudârabe’bin Faizsiz

Bankacılıkta Etkin Şekilde Kullanılması Sürecinde Sivil Toplum

Örgütlerinin Aktif Rol Üstlenmesiî.‖ Jurnal. Turki. 2015.

Mahmoeddin, As Haji. ―Melacak Kredit Bermasalah‖ Pustaka Sinar Harapan.

Jakarta. 2004. Hlm 51.

Malayu S.P. Hasibuan. ―Dasar-Dasar Perbankan‖, Bumi Aksara. Jakarta. 2008.

Masturoh. Siti, ―Pengaruh Return Bagi Hasil (Mudharabah) terhadap Dana Pihak

Ketiga (DPK) Pada Bank Muamalat Indonesia‖, UIN Syarif Hidayatullah.

Jakarta. 2011.

Page 159: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

110

Maula, Khodijah Hidayatul. 2008. Pengaruh Simpanan (Dana Pihak Ketiga),

Modal Sendiri, Marjin Keuntungan Dan NPF (Non Performing Financing)

Terhadap Pembiayaan Murabahah Pada Bank Syariah Mandiri. Skripsi

Program Studi S1, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga: Yogyakarta.

Dipublikasikan.

Mawardi, Wisnu. 2005. ―Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Keuangan Bank Umum di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum

Dengan Total Assets Kurang dari 1 Triliun)‖, Jurnal Bisnis Strategi, Vol. 14,

No. 1, hal. 83-94.

Mawardi, Nasrah. 2008. ―Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Return

Bagi Hasil Deposito Mudharabah Muthlaqah: Studi pada Unit Syari’ah Bank

X‖,Jurnal Eksis,Vol. 4.

Ma‟ luf, Louis.1986. al-Munjid. Darul Masyrik.Beirut.

Mesra Wahyuni, (2014) Pengaruh CAR, FDR, NPF, BOPO, INFLASI, ROA DAN

TIingkat Suku Bunga Terhadap Return Bagi Hasil Deposito

MUDHARABAH Pada Bank Umum Syariah Periode 2010-2013. Skripsi

thesis, Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Medy Tama Prihartadi, "Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Tingkat Bagi Hasil

Terhadap Pembiayaan Mudharabah", Skripsi. Surabaya. 2016.

Mudrajad, Kuncoro.―Manajemen Perbankan‖. BPFE . Yogyakarta. 2002.

Muhammad, ―Teknik Perhitungan Bagihal.asil di Bank Syariah”. ( Yogyakarta,

UII Press, 2001)

Muhammad. ―Teknik perhitungan bagi hasil dan profit margins pada bank

syariah‖.Cet. Ke-2, edisi revisi, Yogyakarta, 2004.

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari teori ke praktik,(Jakarta:Gema

Insani , 2011)hlm. 90

Mulazid, Ade Sofyan. ―Kedudukan Sistem Pegadaian Syariah Dalam Sistem

Hukum Nasional Di Indonesia‖ Jakarta. 2012.

Mutamimah dan Siti NUr Zaidah Chasanah. 2012. Analisis Eksternal Dan Internal

Dalam Menentukan Non Performing Financing Bank Umum Syariah Di

Indonesia. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol. 19, No.1, Maret 2012 : 49-64.

Nainggolan, Marnov. 2009. ―Analisis LDR, NIM, BOPO Terhadap ROA Bank

Umum Indonesia‖, Skripsi Universitas Sumatera Utara. Medan.

Nachrowi, Djalal Nachrowi, Hardius Usman. ―Pendekatan Populer dan Praktis

Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan‖. Lembaga Penerbit

Universitas Indonesia, Jakarta, 2006.

Page 160: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

111

Nugraha, Fajar Adhi. 2014. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Non Performing

Financing Pada Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal ilmiah: tidak

dipublikasikan.

Nur, Hakimah. ―Analisa Pengaruh Kinerja Keuangan Bank Terhadap Simpanan

Mudharabah Perbankan Syariah Di Indonesia‖, Skripsi. Jakarta. 2009.

Permana, Rika Ariyanti. 2014. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) Dan Non

Performing Loan (NPL) Terhadap Return On Assests (ROA) Pada Sektor

Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013.

Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer

Indonesia: Bandung.

Pratiwi, Dhian Dayinta. ―Pengaruh CAR, BOPO, NPF, dan FDR Terhadap Retun

On Asset Bank Umum Syariah‖ Skripsi. Jakarta. 2015.

Rahmat Firdaus. ―Manajemen Perkreditan Bank Umum‖. Alfabeta. Bandung.

2009.

Rizka. ―Perkembangan Perbankan Syariah Di Indonesia‖, Jurnal. Jakarta. 2015.

Rosadi, Dedi. ―Ekonometrika & Analisis Return Waktu Terapan dengan EViews‖,

ANDI. Yogyakarta. 2012.

Sekaran, Uma. (2011). Research Methods for business Edisi I and 2. Jakarta:

Salemba Empat.

Saragih, Arie Firmansyah. ―Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Antara

Bank Syariah Dengan Bank Konvensional‖, Vol. 1. No. 1, Jurnal. Penelitian

Ilmiah. Medan. 2010.

Sendi Gusnandar Arnan. Imas Kurniawasih,‖Pengaruh Jumlah Dana Pihak Ketiga

dan Tingkat Non Performing Financing Terhadap Pembiayaan Mudharabah

Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia‖, Program Studi Studi Akuntansi,

Universitas Widyatama, Bandung. 2012.

Shinta Amalina Hazrati Havidz. ―Pengaruh Kinerja Keuangan Bank Terhadap

Bagi Hasil Simpanan Mudharabah Bank Syariah‖. Skripsi. Jakarta. 2005

Siregar, Syofian. ―Statistika Deskriptif untuk Penelitian”, PT Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2011.

Sjahdeini, Remy Sutan.1999. Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata

Hukum Perbankan Indonesia. Pustaka Utama Grafiti.Jakarta.

Subekti dan R Tjiptosudibio. tt.Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Pradya

Pramita, tt.Jakarta.

Sudarsono, Heri. ―Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi‖,

Ekonisia‖, Yogyakarta. 2004.

Page 161: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

112

Sudiyatno, Bambang. 2010. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, BOPO, CAR

dan LDR Terhadap kinerja keuangan pada sektor perbankan yang go public

dibursa efek indonesia (BEI), Dinamika Keuangan dan Perbankan, Mei

2010, Hal: 125-137 ISSN: 1979-4878, Vol. 2, No.2.

Sumitro dkk. ―Pengantar Ilmu Pendidikan‖, Universitas Negri Yogyaarta.

Fakultas Ilmu Pendidikan. Yogyakarta. 2002.

Sugiyono, 1997, Statistika Untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung :

Alfabeta

Suhardjono,"Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah", Penerbit UPP

AMP YKPN, Yogyakarta. 2004.

Suliyanto.―Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS”. Andi,

Yogyakarta, 2011.

Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/24/DPbS Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan

Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah.

Supitasari.‖Analisis Pengaruh Nisbah Bagi Hasil, BI Rate, Inflasi dan Non

Performing Financing Terhadap Simpanan Mudharabah Pada Bank

Syariah Di Indonesia Periode 2006-2013‖, UIN Syarif Hidayatullah.

Jakarta. 2014.

Syafi’I Antonio, Bank Syariah Teori dan Praktek ( Jakarta, Gema Insani.,

2001),hal. 90

Toni, Dhayat. ‖Sejarah dan Perkembangan Bank Syariah di Indonesia‖, Jurnal

Ekonomi dan Bisnis. Jakarta. 2013.

Ulfa, Permata. ―Analysis The Effect of Profitability (ROA), Cost Ratio (BOPO),

and Financing To Deposit Ratio (FDR) On The Profit Sharing Mudarabah

In Islamic Banking In Indonesia‖, Jurnal. Jakarta. 2016.

Undang-Undang RI No. 7 tahun 1992, Tentang Perbankan, Sekretariat Kabinet

RI, Jakarta, 1992.

Warjiyo, Perry. ed. 2004. Bank Indonesia Bank Sentral Republik Indonesia:

Sebuah Pengantar. Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan. Jakarta.

Winarno, Wing Wahyu. ―Analisa Ekonometrika dan Statistika dengan EViews‖,

UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2015.

Widarjono, Agus. 2005. Ekonometrika Teori dan Aplikasinya, Edisi Pertama.

Yogyakarta: Ekonisia.

Page 162: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

113

Winarno, Wing Wahyu. ―Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews”,

Cetakan Pertama, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2007.

Wulandari, Rani. 2012. Pengaruh Financing Deposit To Ratio Dan Capital

Adequacy Ratio Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus Pada

PT Bank Muammalat Indonesia). Universitas Komputer Indonesia :

Bandung.

Veithzal Rivai dkk, Bank dan Financial Institution Managemen Conventional &

Syaria System, (Jakarta : PT. Raja Grefindo Persada, 2007), 413.

Zaibah, Febrina Rizka. ―Pengaruh Debt Financing, Equity Financing dan Non

Performing Financing Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah‖.

Skripsi Uin Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2015.

Page 163: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

114

Peraturan dan Undang-Undang :

Bank Indonesia http://www.bi.go.id/id/Default.aspx

Bank Indonesia. (2007). Surat Edaran No.9/ 24/DPbs tentang Sistem Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Jakarta :

Bank Indonesia.

Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/13/PBI/2007 tentang

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan

Memperhatikan Risiko Pasar, Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4773.

Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 tentang

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4895.

(BASYARNAS (Badan Arbitrase Syariah Nasional ).

IAI (Ikatan Akutansi Indonesia) ―Akutansi Perbankan‖, Dewan Standar Akutansi

Syariah. Jakarta. 2000.

OJK Laporan Statistik Perbankan Syariah, 2015. Sudarsono, Heri. ―Bank dan

Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi‖, Ekonisia, Yogyakarta.

2004.

Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

Page 164: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

115

Internet :

(E-Syariah) https://cintasyariah.wordpress.com/2010/02/25/perkembangan-bank-

syariah-di-indonesia/#more-274

http://bank-adalah.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-bank-umum-syariah-

adalah.html

Http://www.Ojk.go.id/d/.php?i=3445, akses tanggal 28 November 2016

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=294426&val=6445&title=An

alisis%20faktor%20-

faktor%20yang%20mempengaruhi%20simpanan%20mudharabah%20pada%20B

ank%20Mandiri%20Syariah%20cabang%20kota%20Pekanbaru

http://niia1993.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-dan-landasan-hukum-bagi.html

http://diditnote.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-dan-rumus-capital-

adequacy.html

https://yunizainisyah.wordpress.com/2015/04/17/pengertian-capital-adequacy-

ratio-car-dan-contohnya/

http://www.kajianpustaka.com/2014/02/pembiayaan-bermasalah.html

http://danifsunny.blogspot.co.id/2014/05/pembiayaan-bermasalah-perbankan-

syariah.html

http://nanangbudianas.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-dana-pihak-

ketiga_5.html

https://id.crowdvoice.com/posts/dana-pihak-ketiga-dalam-perbankan-2dRG

http://nanangbudianas.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-profitabilitas.html

http://eprints.ums.ac.id/35267/22/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf

http://documents.tips/documents/analisis-pengaruh-simpanan-mudharabah-car-

fdr-pembiayaan-npf-dan-bopo-terhadap.html

Page 165: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

116

http://ariefmuliadi30.blogspot.co.id/2012/06/makalah-capital-adequacy-ratio-

car.html

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29781/1/IMAM%20RIF

KY%20SAPUTRA-FSH.pdf

http://eprints.undip.ac.id/35651/1/Jurnal_Dhian_Dayinta_C2A008042.pdf

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=23&cad

=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiPm5-

StuHPAhXMQ48KHUrYD8Q4FBAWCCUwAg&url=http%3A%2F%2Feprints.u

ndip.ac.id%2F35651%2F1%2FJurnal_Dhian_Dayinta_C2A008042.pdf&usg=AF

QjCNE8OZ6DA8dFhXPFt9xN-YcBV8b9qQ&bvm=bv.135974163,d.c2I

http://www.unikal.ac.id/Journal/index.php/ekonomi/article/viewFile/231/167

anak UIN 2009 tentang kinerja keuangan BOPO CAR NPF :

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6105/1/NUR%20HIKM

AH-FEB.pdf

E-Syariah : https://cintasyariah.wordpress.com/2010/02/25/perkembangan-bank-

syariah-di-indonesia/#more-274

IAI:https://alengwee.files.wordpress.com/2011/10/psak-31-akuntansi-

perbankan.pdf

Iqbal, Muhammad. ―Operasionalisasi Regresi Data Panel Dengan Eviews 8 ‖,

Perbanas, 2015 dari http://docplayer.info/81351-Operasionalisasi-regresi-

data-panel-dengan-eviews-8.html

(https://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-

perusahaan/sejarah/). Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri

(http://www.megasyariah.co.id/). Sejarah Singkat Bank Mega Syariah

(http://www.britama.com/index.php/2014/01/sejarah-dan-profil-singkat-pnbs/).

Sejarah Singkat Bank Panin Syariah

Page 166: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

117

(http://www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat). Sejarah Singkat Bank

Muamalat

(http://www.syariahbukopin.co.id/id/tentang-kami/profil-perusahaan). Sejarah

Singkat Bank Bukopin Syariah

(http://www.brisyariah.co.id/?q=sejarah). Sejarah Singkat Bank BRI Syariah

(http://www.bnisyariah.co.id/sejarah-bni-syariah). Sejarah Singkat Bank BNI

Syariah

(http://bjbsyariah.co.id/tentang-bjb-syariah/sekilas-bjb-syariah). Sejarah Singkat

Bank BJB Syariah

(http://www.bcasyariah.co.id/profil-korporasi/sejarah/). Sejarah Singkat Bank

BCA Syariah

Page 167: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

118

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Penelitian

No Bank Tahun

BOPO

%

CAR

%

NPF

%

DPK Juta

Rupiah

ROA

% SIMPANAN

1

Bank

BCA

Syariah

2011 52.9 45.9 0.2 6.761688503 0.9 17.2032849

2012 90.87 31.5 0.1 7.140215297 0.8 16.0127351

2013 86.91 22.4 0.1 7.440146681 1 16.5943298

2014 76.3 29.8 0.1 7.774309399 0.8 16.9245715

2015 81.5 34.3 0.7 8.094103682 1 16.9851961

2

Bank

Jabar

Banten

Syariah

2011 80.02 18.4 0.41 17.48016845 2.65 16.9857002

2012 79.31 18.1 0.5 17.73961874 2.46 16.8805357

2013 79.41 16.5 0.64 17.7274657 2.61 17.6527454

2014 96.94 15.8 3.93 17.79496583 0.69 17.8746942

2015 98.78 18 4.45 17.96349865 0.25 17.9799718

3 Bank BNI

Syariah

2011 87.86 20.8 3.62 15.72538827 1.29 16.3059021

2012 85.39 19.3 2.02 16.00691032 1.48 16.6313982

2013 83.94 16.5 1.86 16.25106851 1.37 17.8171

2014 85.03 18.8 1.86 16.60338221 1.27 18.4129711

2015 89.63 18.2 2.53 16.77679403 1.43 18.7521548

4 Bank BRI

Syariah

2011 99.56 14.7 2.77 16.10869278 0.2 17.9925712

2012 86.63 11.4 3 16.29614886 1.19 18.3484971

2013 90.42 14.5 4.06 16.43980727 1.15 18.5710127

2014 99.77 12.7 4.6 16.63160862 0.08 18.5661308

2015 93.79 13.9 4.86 16.79352591 0.76 18.6715095

5

Bank

Syariah

Bukopin

2011 93.86 15.3 1.74 15.00099235 0.52 17.9676539

2012 91.59 12.8 4.59 14.86309408 0.55 17.0663622

2013 92.29 11.1 4.27 15.00099205 0.69 17.1394972

2014 96.77 14.8 4.07 15.20054337 0.27 17.3641158

2015 91.99 16.3 2.99 15.37498124 0.79 17.5954947

6 Bank

Muamalat

2011 85.25 12 2.6 10.19084795 1.52 13.8061151

2012 97.38 11 3.63 10.46009396 0.2 14.0370488

2013 93.78 14.4 3.46 10.64040422 0.27 14.4854475

2014 97.38 13.9 4.85 10.84361863 0.17 14.6865181

2015 97.41 12.4 4.21 10.71514306 0.2 14.6659597

7 Bank

Panin

2011 74.3 8.1 2.6 9.943092807 1.52 16.8508481

2012 47.6 32.2 0.2 10.75477032 3.48 17.6625256

Page 168: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

119

Syariah 2013 81.31 20.8 1.02 11.15617909 1.03 18.0639344

2014 82.58 25.7 0.53 11.63476249 1.99 18.5425178

2015 89.29 20.3 2.63 11.80361551 1.14 18.7113708

8

Bank

Mega

Syariah

2011 90.8 12 3.03 15.41157058 0.46 17.0343864

2012 77.28 13.5 2.67 15.77683754 3.81 14.9141228

2013 86.09 13 2.98 15.86142737 2.33 0

2014 97.61 19.3 3.89 15.58724707 0.29 18.7499845

2015 99.51 18.7 4.26 15.28673091 0.3 20.7132155

9

Bank

Syariah

Mandiri

2011 76.44 14.6 2.42 17.56778726 1.95 20.2721666

2012 73 13.8 2.82 17.67432264 2.25 20.2603804

2013 84.03 14.1 4.32 17.84906069 1.53 20.1144104

2014 100.6 14.1 6.84 17.90686733 -0 19.8497798

2015 97.38 12.9 6.06 17.94446586 0.56 19.7138987

Page 169: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

120

Lampiran 2 : Statistik Deskriptif

Date: 01/16/17

Time: 00:45

Sample: 2011 2015

SIMPANAN BOPO CAR NPF DPK ROA

Mean 17.14291 87.12178 17.74422 2.777556 14.22220 1.161778

Maximum 20.71322 100.6000 45.90000 6.840000 17.96350 3.810000

Minimum 0.000000 47.60000 8.100000 0.100000 6.761689 -0.040000

Observations 45 45 45 45 45 45

Lampiran 3 : Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 3.878226 (8,31) 0.0029

Cross-section Chi-square 31.210354 8 0.0001

Lampiran 4 : Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 9.144872 5 0.1034

Page 170: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

121

Lampiran 5 : Hasil Analisis Regresi Random Effect

Dependent Variable: SIMPANAN

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 01/16/17 Time: 01:32

Sample: 2011 2015

Periods included: 5

Cross-sections included: 9

Total panel (balanced) observations: 45

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

BOPO -0.136608 0.077415 -1.764617 0.0855

CAR 0.058065 0.096502 0.601693 0.5509

NPF -0.288188 0.435532 -0.661691 0.5121

DPK 0.556535 0.171905 3.237460 0.0025

ROA -2.414686 0.949674 -2.542646 0.0151

C 23.70473 8.461994 2.801317 0.0079

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 0.000000 0.0000

Idiosyncratic random 2.778749 1.0000

Weighted Statistics

R-squared 0.254744 Mean dependent var 17.14291

Adjusted R-squared 0.159199 S.D. dependent var 3.091341

S.E. of regression 2.834611 Sum squared resid 313.3659

F-statistic 2.666207 Durbin-Watson stat 1.927944

Prob(F-statistic) 0.036312

Unweighted Statistics

R-squared 0.254744 Mean dependent var 17.14291

Sum squared resid 313.3659 Durbin-Watson stat 1.927944

Lampiran 6 : Hasil Uji Asumsi Klasik

A. Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

8

-0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15

Series: Standardized Residuals

Sample 2011 2015

Observations 43

Mean -0.001807

Median 0.004074

Maximum 0.126405

Minimum -0.142085

Std. Dev. 0.078035

Skewness -0.233309

Kurtosis 2.156753

Jarque-Bera 1.664096

Probability 0.435157

Page 171: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

122

B. Uji Multikolinieritas

SIMPANAN BOPO CAR NPF DPK ROA

SIMPANAN 1.000000 -0.045247 0.100384 0.112038 0.491514 0.147056

BOPO -0.045247 1.000000 -0.500244 0.591410 0.330533 -0.631611

CAR 0.100384 -0.500244 1.000000 -0.746187 -0.500749 0.209774

NPF 0.112038 0.591410 -0.746187 1.000000 0.622776 -0.399504

DPK 0.491514 0.330533 -0.500749 0.622776 1.000000 0.081013

ROA 0.147056 -0.631611 0.209774 -0.399504 0.081013 1.000000

C. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 0.881232 Prob. F(20,24) 0.6096

Obs*R-squared 19.05383 Prob. Chi-Square(20) 0.5183

Scaled explained SS 160.3209 Prob. Chi-Square(20) 0.0000

D. Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.011675 Prob. F(2,37) 0.9884

Obs*R-squared 0.028380 Prob. Chi-Square(2) 0.9859

Lampiran 7 : Hasil Uji F (Simultan)

R-squared 0.254744 Mean dependent var 17.14291

Adjusted R-squared 0.159199 S.D. dependent var 3.091341

S.E. of regression 2.834611 Sum squared resid 313.3659

F-statistic 2.666207 Durbin-Watson stat 1.927944

Prob(F-statistic) 0.036312

Page 172: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

123

Lampiran 8 : Hasil Uji t (Parsial)

Dependent Variable: SIMPANAN

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 01/16/17 Time: 01:32

Sample: 2011 2015

Periods included: 5

Cross-sections included: 9

Total panel (balanced) observations: 45

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

BOPO -0.136608 0.077415 -1.764617 0.0855

CAR 0.058065 0.096502 0.601693 0.5509

NPF -0.288188 0.435532 -0.661691 0.5121

DPK 0.556535 0.171905 3.237460 0.0025

ROA -2.414686 0.949674 -2.542646 0.0151

C 23.70473 8.461994 2.801317 0.0079

Page 173: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

124

Tabel F :

Page 174: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

125

Page 175: ANALISA PENGARUH BOPO, KECUKUPAN MODAL, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35448/2/SISCA... · Humas OSIS SMA Muhammadiyah 18 Jakarta Selatan 2010/2012. ... V.

126