Ppt pak arisul

14

Click here to load reader

Transcript of Ppt pak arisul

Page 1: Ppt pak arisul

SEMINAR BAHASA

INTERFERENSI BAHASA GAUL KHAS VICKINYSASIDosen Pengampu : Arisul Ulumuddin, S.Pd.,M.Pd.

Disusun oleh :

Meldiyani Anisa Fera

10410376

Email :

PROGDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

IKIP PGRI SEMARANG

2O14

.

Page 2: Ppt pak arisul

INTERFERENSI BAHASA GAUL KHAS VICKINYSASI

MELDIYANI ANISA FERA

Email :

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Senii

IKIP PGRI SEMARANG

Page 3: Ppt pak arisul

Abstrak

Banyak pendapat yang mengemukakan dampak negatif para kaum gaul dalam pemakaian bahasa Indonesia. Sebenarnya kaum gaul tidak pernah merusak bahasa Indonesia, bahasa gaul terjadi karena faktor budaya, budaya gaul yang terjadi akhir-akhir ini (peran perkembangan teknologi informasi dan komunikasi turut andil). Menjadi gaul bukanlah suatu kesalahan, bahkan berbahasa gaul juga bukan suatu kesalahan. Hal utama yang perlu diperhatikan ialah bagaimana seseorang menempatkan diri dalam berbahasa. Jika situasi nonformal seperti dalam jejaring sosial, menggunakan bahasa gaul sah-sah saja, namun dalam situasi formal seseorang harus menggunakan bahasa Indonesia yang baku, baik lisan maupun tulisan, yakni sesuai dengan aturan Ejaan Yang Disempurnakan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Kata kunci : bahasa, situasi, budaya, teknologi, gaul/alay, komunikasi, pesan

Page 4: Ppt pak arisul

AbstrackMany expressed the opinion that the negative impact of the use of slang in Indonesian. Actually, the slang is never destructive Indonesian, slang occur due to cultural factors, cultural slang happened lately (the role of information and communication technology developments contributing). Being sociable is not a mistake, even slang language is not an error. The main thing to consider is how someone put themselves in the language. If the non-formal situations such as in social networks, using slang is fine, but in formal situations one must use standard Indonesian, whether oral or written, which is in accordance with the rules of spelling and Enhanced Indonesian dictionary

Keywords:

language, situations, culture, technology, slang / Alay, communication, message

Page 5: Ppt pak arisul

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang

Bahasa merupakan sarana penting yang dimiliki manusia dalam berkomunikasi, bekerjasama dan mengidentifikasikan diri. Menurut M.A.K. Halliday (dalam Sumarlam, 2003:1–3) bahasa memiliki memiliki fungsi perorangan (the personal fungction) memberi kesempatan kepada pembicara untuk mengekspresikan perasaan, emosi pribadi, serta reaksi-reaksi yang mendalam, fungsi instrumental (the instrumental function) menghasilkan kondisi-kondisi tertentu dan menyebabkan terjadinya peristiwa-peristiwa tertentu, regulasi (the regulatory function) mengatur peristiwa, representasi (the representational function) membuat pemyataan-pernyataan, menyampaikan fakta-fakta dan pengetahuan, menjelaskan, atau melaporkan realitas yang sebenamya sebagaimana yang dilihat atau dialami orang, interaksi (the interactional function) menjamin dan memantapkan ketahanan dan keberlangsungan komunikasi serta menjalin interaksi sosial, heuristik (the heuristic function)memperoleh ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan mempclajari seluk—beluk lingkungannya dan imajinatif (the imaginative function) sebagai pencipta sistem, gagasan, atau kisah yang imajinatif. Tanpa bahasa manusia tidak dapat mengekspresikan dirinya, tidak dapat menyampaikan apa yang dipikirkannya, tidak dapat berimajinasi, dan sebagainya.

Page 6: Ppt pak arisul

B. Rumusan Masalah

a.      Bagaimana cara meminimalisir bahasa gaul ala vicky?

b.      Bagaimana dampak bahasa gaul ala vicky terhadap penggunaan bahasa Indonesia?

 

C. Tujuan

a. Mendeskripsikan cara meminimalisir bahasa gaul ala vicky

b. Mendeskripsikan dampak bahasa gaul ala vicky terhadap penggunaan bahasa Indonesia

Page 7: Ppt pak arisul

D. Metodologi

Kualitatif

Analisis ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitin yang menghasilkan data deskriptif barupa kata-kata tertulis atau lisan tentang prilaku orang yang diamati (Hasan, 1990;25). Rancangan kualitatif digunakan dalam analisis karena analisis ini berupaya mendeskripsikan informasi, gejala atau kondisi sebagaimana adanya. Data yang dikumpulkan pun berupa kata atau kalimat. Instrumun yang digunakan dalam teknik analisis ini adalah dokumentasi, hal ini sesuai dengan ketepatan data dan tujuan analisis.Analisis ini mengkaji masalah dampak bahasa alay kepada para remaja. Pendekatan yang digunakan untuk mengetahui dampak bahasa alay pada remaja di lingkungan masyarakat. Analisis konten digunakan untuk mengungkap, memahami, dan menangkap data pada remaja. Analisis konten didasarkan pada asumsi bahwa bahasa alay adalah bahasa yang tidak baku yang bisa merusak kemampuan berbahasa pada remaja, apabila digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal yang penting adalah pesan-pesan yang terangkum dalam fakta yang terjadi pada remaja. Aspek terpenting dalam analisis teks adalah bagaimana hasil analisis ini dapat diiplikasikan kepada siapa saja. Tujuan analisis  adalah membuat inferensi. Inferensi diperoleh melalui identifikasi dan penafsiran (Endraswara, 2008:161).

Page 8: Ppt pak arisul

Perlu diketahui konsep tentang ragam bahasa yakni ada ragam formal dan ragam informal. Ragam formal biasa juga disebut dengan ragam resmi yakni penggunan bahasa dalam situasi resmi, sedangkan ragam informal/nonformal yang biasa juga disebut dengan ragam tak resmi yakni penggunan bahasa dalam situasi tidak resmi. Dalam situasi formal atau resmi ini bahasa Indonesia yang digunakan seperti dalam jurnal ilmiah, karya tulis ilmiah, surat resmi, pidato resmi, dan sebagainya, semua bentuk komunikasi harus sesuai dengan EYD, sedangkan dalam situasi informal digunakan bahasa Indonesia yang digunakan seperti dalam pembicaraan antara penjual dan pembeli di pasar, bentuk komunikasi tidak harus sesuai dengan EYD. Seperti halnya saat kita dalam berpakaian, tentu saja kita akan memakai setelan baju sesuai dengan acara yang akan kita ikuti, kita akan memakai seragam sekolah saat kita sekolah, baju renang saat berenang, baju kondangan (baju batik misalnya) saat kita menghadiri resepsi pernikahan, baju santai (kaus) saat santai, baju tidur saat kita tidur, bahkan (laki-laki) akan menambahkan dasi yang bagus pada saat menghadiri pertemuan resmi, dan sebagainya.

II. PEMBAHASAN

Page 9: Ppt pak arisul

Sebenarnya, secara tidak sengaja saya nonton acara press conference pertunangan Zaskia Gotik (Goyang Itik, bukan Gothic yang aliran seni bangunan itu..) dan Vicky Prasetyo (yang belakangan baru diketahui kalo itu juga nama alias dari Hendaryanto) di acara gosip Cek & Ricek di RCTI. Waktu itu, saya udah mulai curiga dengan bahasa-bahasa aneh yang dari si tokoh pria ini.

Oleh karena itu nontonnya hanya sepintas lalu, saya pikir cuma kuping saya yang error atau otak saya yang lagi hang. Tapi, begitu video editannya muncul di Youtube, saya baru ketawa ngakak. Ooohh.. ini toh yang kapan hari itu. Ternyata memang bahasanya yang kacau, bukan saya yang kurang intelek hehehe..

Page 10: Ppt pak arisul

Pembenaran Kesalahan pada Bidang Klausa

Kesalahan berbahasa yang biasa terjadi dalam bidang sintaksis, khususnya segi klausa terjadi adanya penambahan preposisi di antara kata kerja dan objeknya dalam klausa aktif.

1. Di usiaku ini, twenty nine my age, saya masih merindukan apresiasi, karena basically aku senang musik, walaupun kontroversi hati aku lebih menyudutkan kepada konspirasi kemakmuran yang kita pilih ya. Yang benar adalah Di usia saya, twenty nine years old, saya masih merindukan melakukan kegiatan, karena dasarnya saya senang musik, walaupun pertentangan lebih menyudutkan kepada kesejahteraan yang kita pilih ya .

Page 11: Ppt pak arisul

2. Kita belajar, apa ya, harmonisisasi dari hal terkecil sampai terbesar. Aku pikir kita enggak boleh ego terhadap satu kepentingan dan kudeta apa yang kita menjadi keinginan. Yang benar adalah Kita belajar apa ya, keselarasan dari hal terkecil sampai terbesar. Saya pikir kita tidak boleh ego terhadap satu kepentingan dan perebutan paksa apa yang kita menjadi keinginan.

3 Dengan adanya hubungan ini, bukan mempertakut, bukan mempersuram statusisasi kemakmuran keluarga dia, tapi menjadi confident. Tapi, kita harus bisa mensiasati kecerdasan itu untuk labil ekonomi kita tetap lebih baik dan aku sangat bangga…”

Yang benar adalah Dengan adanya hubungan ini, bukan tidak berani, bukan mempersuram situasi kemakmuran keluarga dia, tapi menjadi confident. Tapi, kita harus bisa mensiasati kecerdasan itu untuk memantapkan ekonomi kita tetap lebih baik dan saya sangat bangga…”

Page 12: Ppt pak arisul

Positif vs Negatif

Sebenarnya, bahasa alay memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif dari bahasa alay yakni sebagai media berekspresi bagi remaja yang memiliki kebutuhan untuk diperhatikan lebih. Sementara, sisi negatif bahasa alay membuat bingung bagi orang yang tidak terbiasa berkomunikasi menggunakannya.

“Bahasa alay sebaiknya tidak hanya dilihat dari dimensi positif atau negatif saja, melainkan sebagai bagian dari dinamika bahasa dan berbahasa. Bahasa alay juga merupakan variasi bahasa yang biasa terjadi di ranah kebahasaan apapun dan variasi tersebut tidak berkedudukan sebagai ancaman bagi bahasa Indonesia yang telah baku,”  ujar Dosen Sastra Indonesia itu..

Penggunaan bahasa alay memang tidak dapat dihentikan, melainkan dibiarkan berdampingan sebagai variasi kebahasaan, namun, bukan berarti bahasa alay dapat kita gunakan semau kita, melainkan juga harus memahami kondisi kapan dan kepada siapa kita dapat menggunakannya.

Page 13: Ppt pak arisul

Kesimpulan Perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi

merefleksikan perubahan bahasa secara dinamis. Komunikasi yang didukung perangkat berteknologi mampu menciptakan ragam unik yang diprakarsai oleh kaum remaja/ABG pada umumnya. Bahasa alay ialah produk dari dampak kemajuan teknologi tersebut.

Bahasa alay yang digunakan merupakan salah satu ragam bahasa nonformal. Penggunaan bahasa alay dalam ragam nonformal seperti dalam jejaring sosial, sah-sah saja. Jika bahasa alay masuk dalam ragam formal seperti pidato resmi, maka penggunaan tersebut tidak tepat.

Bahasa alay akan mengalami masa “pasang-surut”, tiap generasi memiliki selera dan dinamikanya sendiri, tidak perlu dipersoalkan sebagai sebuah ancaman rusaknya tatanan bahasa, karena hanya bersifat sementara, datang dan pergi dan selalu akan begitu, bahasa alay tidak merusak tata bahasa baku bahasa Indonesia karena bahasa alay termasuk dalam ragam nonformal. Bahasa alay digunakan sebagai sarana komunikasi di antara remaja sekelompoknya dan berfungsi sebagai ekspresi rasa kebersamaan para pemakainya.

Page 14: Ppt pak arisul

DAFTAR PUSTAKA

Adminpusba. 2009. Bahasa Prokem. <http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/lamanv42/?q=node/1244>. Diakses pada Jumat, 7 Januari 2011.

Nehemia Purnanto. 2010. Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar. <http://nehemiap.blogspot.com/search/label/Bahasa%20Indonesia%20Yang%20Baik%20dan%20Benar>. Diakses pada Jumat, 7 Januari 2011.

Sumarlam. 2003. Analisis Wacana (Teori dan Praktik). Surakarta: Pustaka Cakra.

The Simple "ALAY" Text Generator. <http://alaygenerator.co.cc/>. Diakses pada Jumat, 7 Januari 2011.