PPT MKI.pptx

download PPT MKI.pptx

of 29

Transcript of PPT MKI.pptx

Conceptual lesson on financial strategy following the US sub-prime crisis

Conceptual lesson on financial strategy following the US sub-prime crisisLATAR BELAKANG MASALAH Pada awal tahun 2007 di Amerika Serikat (AS) mulai terjadi sebuah krisis keuangan. Puncaknya terjadi pada September 2008, dimana beberapa lembaga keuangan raksasa dunia mengalami kebangkrutan. Kejadian ini menimbulkan kepanikan yang luar biasa. Para investor menarik dana investasi mereka demi melindungi nilainya. Indeks Nasdaq dan Down Jones mengalami penurunan yang drastis. Pemerintah AS pun melakukan tindakan. Melalui persetujuan dari DPR-nya, dana talangan sebesar US$700 miliar disiapkan. Tetapi tindakan itu tidak cukup untuk membendung krisis. Bahkan ada perkiraan bahwa dana tersebut kan membengkak menjadi US$1 triliun. Hal ini langsung berdampak bursa saham di negara-negara lain.TUJUANUntuk menarik pelajaran yang relevan dengan strategi keuangan internasional dari krisis sub -prime AS.Desain/metodologi/ pendekatan Makalah ini menyajikan refleksi pada pasar derivatif sub-prime yang mulai berkembang sejak tahun 1993. Meninjau situasi sejak saat itu sampai hingga akhir 18 Oktober 2007, lima pelajaran kunci dikonseptualisasikan. Bila memungkin- kan, wawasan tentang pelajaran utama yang bisa ditarik diberikan melalui diagram sederhana.Temuan Lima pelajaran utama bisa diambil dari gejolak sub-prime. Untuk kutipan, ini disajikan sebagai idiom : "Jangan menaruh semua telur buruk dalam satu keranjang", "permintaan berlebihan dari risiko outbalance dan return," "ketahanan dari tindakan untuk mengatasi krisis," "Bank harus tetap terhormat sebagai bank," "Hasil akhir dari inovasi, keserakahan, dan politik."Kesimpulannya, semua pelajaran ini terintegrasi melalui tinjauan.

MANFAATDengan cara ini dapat membuat mereka berguna baik untuk praktisi di industri keuangan global dan khalayak yang lebih luas dari pembaca yang berminat. Secara khusus, pendekatan berpikir untuk belajar ditekankan. Para inovator keuangan diingatkan kebijaksanaan kuno (telur dalam keranjang), dan aplikasi prakiraan buatan cerdas dari masa depan keuangan, khususnya, nilai tukar US Dollar dibawa ke dalam diskusiPEMBAHASANKPRSubprimeadalah sebuah kredit perumahan yang diperuntukkan bagi masyarakat Amerika Serikat (AS) yang memiliki kemampuan finansial yang kurang memadai (non bankable). Pada tahun 2001 Bank Sentral AS menurunkan tingkat suku bunga dengan cukup tajam, yaitu menjadi 1%Masyarakat yang memiliki tabungan pun mulai mengalihkan dananya untuk diinvestasikan. Karena tingkat suku bunga rendah maka tingkat bunga untukMortgage(KPR) juga rendah. Akhirnya banyak yang tertarik membeli rumah dengan KPR.Para pengembang properti yang mendapat pinjaman murah mulai melakukan ekspansi usaha.

Lanjutan...............Akibatnya minat masyarakat AS yang tinggi, tidak dapat diserap sepenuhnya oleh para pelaku usaha properti sehingga harga properti mulai beranjak naik. Kenaikkan harga properti semakin meningkatkan minat masyarakat AS untuk membeli properti yang menyebabkan harganya semakin meningkat.Kenaikkan harga properti ini dimanfaatkan oleh masyarakat AS untuk mendapat tambahan pendapatan dengan melakukan yang disebutrefinancing. Pada masa itu juga, di dunia finansial terjadi beberapa perkembangan yang akan ikut memberikan sumbangan terhadap terjadinya krisisSubprime Mortgage

Perkembangan yang memberikan sumbangan terhadap terjadinya krisisSubprime MortgageBerlomba-lombanya institusi keuangan dalam menawarkan kredit KPR demi mengejar keuntunganSemakin populernya sejenis KPR yg disebut ARM (Adjustable Rate Mortgage)Maraknya pasar CDO (Collateralized Debt Obligation).Implikasi.....Pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara umum akan menimbulkan inflasi yang tinggi pula.Untuk mengendalikan tingkat inflasi tentunya suku bunga harus dinaikkan. (dalam hal ini The Fed) Seiring dengan dinaikkannya tingkat suku bunga oleh The Fed, perlahan-lahan tingkat suku bunga KPR mulai naik juga. Cicilan yang harus dibayar oleh para pengambil KPR pun mulai bergerak naik. Para pemilik rumah yang masih terikat KPR-nya mulai kelimpungan

Lanjutan......Customeryang kurang layak untuk mendapatkan KPR ini. Karena ketidakmampuan untuk membayar maka rumah mereka pun disita kemudian di lelang.Pengembang properti yang terbuai oleh pertumbuhan pasar properti sudah terlanjur membangun properti dalam jumlah yg besarKombinasi dari properti baru yang belum terjual dan properti lama yang disita bank dan dilempar ke pasar, membuat pasar properti mulai kembung karena banyaknya properti yang tidak terjual. Akibatnya harga properti pun pelan-pelan mulai turun.

Lanjutan.....Turunnya harga properti ini lalu membawa satu efek yang mengerikan. Orang-orang yang masih terikat KPR sekarang mengalami dilemaDi satu sisi, beban cicilan hutang mereka kepada bank semakin besar (karena bunga naik), di lain sisi rumah mereka nilainya makin turun.Akibatnya mulai banyak timbul kasus dimana hutang KPR seseorang kepada bank itu jumlahnya lebih besar daripada nilai rumahnya sekarang.Tidak mempunyai motivasi untuk membayar cicilan KPR-nya karena memang secara ekonomi tidak masuk akal jika kita membayar 600 juta untuk suatu barang harga 400 juta. Lanjutan.....Supplyrumah yang dijual semakin banyak sedangkan di sisi lain pembeli semakin berkurang. Pasar properti pun semakin khawatir karena penurunan harga semakin cepat.Siklus yg menyakitkan di atas pun berulang, semakin lama semakin cepat, persis seperti bola salju menggelinding turun gunung seperti yang sering kita lihat di kartun (Snowball effect).Meletusnyabubbledi sektor properti ini sendiri tidak berakhir di sini, melainkan lalu menyebabkan pecahnyabubblelainnya, yaitububblederivatif yang kemudian menimbulkan Credit Crisis (Krisis Kredit).Panjangnya urutan derivatif yang berbasiskan KPRSubprimemenyebabkan dampak KPR Sub Primemenjadi sangat besar. Sebabnya, kredit perumahan bermasalah tak hanya berakhir pada nilai outstanding KPRSubprimeAS yang mencapai US$605 miliar tersebut, melainkan terkait juga dengan nilai utang bermasalah yang ditimbulkan oleh berbagai derivatif KPRSubprime.

Proses penciptaan beragam produk keuangan derivatif yang dihasilkan dari KPRSubprimeadalah sebagai berikut.

Bank menjual KPRSubprimekepada lembaga keuangan yang disponsori pemerintah (government-sponsored enterprises) di bidang perumahan yaitu Fannie Mae dan Freddie Mac. Fannie Mae dan Freddie Macadalah perusahaan kredit perumahan terbesar di ASFannie Mae dan Freddie Mac, lalu me-sekuritisasi KPRSubprimetersebut dengan menerbitkan instrumen utang derivatif bernamaMortgage Backed Securites(MBS).MBS lalu dibeli oleh investment bank seperti Lehman Brothers, Morgan Stanley, UBS, HSBC, dan lain-lainInvestment bank tersebut men-sekuritisasikan MBS (sekuritisasi atas sekuritisasi) dengan menerbitkanCollateralized Debt Obligation(CDO).Langkah sekuritasasi ini terus berlanjut sehingga menghasilkan CDO turunan,syntheticCDO ataucredit linknote(CLN).

Dampak produk keuangan derivatif yang dihasilkan dari KPRSubprimeadalah sebagai berikut.

Semua produk derivatif seperti yang disebutkan diatas, diperdagangkan di pasar uang AS dan dibeli investor dari berbagai negara. Hal inilah yang memperluas jangkauan krisis keuangan di AS menjadi krisi internasional.

Rekomendasi penyelesaian masalahPelajaran Satu: "Jangan Menaruh Semua Telur Buruk Dalam Satu Keranjang"

Salah satu konsep yang paling abadi di bidang keuangan terletak pada konsep tradisional yaitu memiliki portofolio yang terdiversifikasi dengan baik. (Maggin et al. 2007). Atau seperti yang dinyatakan dalam sebuah idiom terkenal mencerminkan kebijaksanaan kuno dari kemanusiaan : Jangan menaruh semua telur Anda dalam satu keranjang. Sekarang apa yang inovator dari hipotek sub-prime telah lakukan adalah justru sebaliknya. Itu adalah proses bundling (lihat proses disederhanakan pada Gambar 1) yang akhirnya menyebabkan kesalahan bencana. Gambar 1 : Dimulai dengan kurangnya pemohon pinjaman yang memenuhi syarat, hipotek individu berasal dari orang-orang AS biasa Hipotek individu ini kemudian dijual sebagai sebuah paket. Para pembeli akhir lalu mengumpulkan bundel ini ke dalam paket dengan bagian-bagian bernilai. Terobosan inovatif terletak dalam mengkonversi apa yang ada dalam keranjang telur buruk menjadi triple-A (AAA), investment grade, mortgage-backed securities (efek disokong hipotek).

Pelajaran Kedua: "permintaan berlebihan dari outbalance risiko dan return,"

Struktur apa dalam pembiayaan derivatif sub-prime telah menunjukkan adalah sifat terselubung dari resiko-resiko yang mendasari mereka sebenarnya. Sama seperti di bidang ekonomi terdapat dua variabel strategis yang dominan, permintaan dan penawaran, di bidang keuangan terdapat risiko dan return. Salah satu masalah utama yang investor miliki dengan derivatif sub -prime adalah persepsi mereka tentang risiko dan return yang melekat. Bahkan investor berpengalaman, termasuk bankir, telah gagal untuk menghargai esensi dari risiko dan return untuk produk keuangan yang baru diperkenalkan (relatif terhadap saham).Gambar 2 : Salah satu tanda paling jelas dari bahaya tersembunyi, yang mendasari adalah bagaimana industri sub-prime di Amerika Serikat telah menggelembung. Hal ini menunjukkan bahwa sifat sebenarnya dari pengorbanan risiko pembiayaan di kelas baru ini dari aset keuangan belum sepenuhnya dihargai, dipahami, dan ditanggapi oleh industri itu sendiri.

Gambar 3. Dampak dari permintaan berlebihan untuk imbal lebih tinggi dari derivatif sub-prime

Pelajaran ketiga: "Ketahanan dari tindakan untuk mengatasi krisis,"

Dalam serangan teknologi dalam pengelolaan risiko dan keuangan, kita dapat melihat apa yang model kecerdasan artifisial (AI) akan memprediksi. Kita harus menyadari bahwa bahkan para pendukung kecerdasan buatan memiliki kualifikasi menggunakan mereka sebagai "bantuan cukup bodoh" (Partridge, 1998, hal. 220). Dalam tulisan ini, kami menilai dampak dari keputusan Fed tanggal 18 September, yang dua kali lipat 0.25 persen yang sebagian besar ekonom telah di antisipasi kemudian. Hasil yang disajikan oleh model yang mendasari perkiraan, yang dibuat pada 17 Oktober 2007 oleh Forecast Financial Center didorong AI, adalah menarik (perhatikan garis pemisah antara angka aktual dan perkiraan). Hampir semua mata uang yang ditunjukkan diperkirakan untuk memperkuat via-a-vis US$ di cakrawala perkiraan. Won Korea, Yen Jepang, Euro, Pound, dan Swiss Franc meramalkan tren semua menikung tajam sekitar Oktober. Arah ini searah menuju pelemahan US$.

Pelajaran empat : "Bank harus tetap terhormat sebagai bank"

Pentingnya mengambil tindakan cepat, langsung, tindakan mencegah dengan jelas ditunjukkan oleh kasus Northern Rock (NR). Titik kesalahan krisis sub-prime AS telah memperluas jangkauannya melintasi Samudra Atlantik hanya beberapa hari sebelum bulan September jika Sebagai salah satu yang paling cepat berkembang dan terbesar dari pemberi pinjaman hipotek Inggris, "Rock" di bawah ancaman berat ditarik di bawah oleh turbulensi sub-prime AS. Bahwa operasi NR yang tidak menguntungkan, tetapi itu menghadapi krisis likuiditas. NR menemukan dirinya berada di perairan sulit karena bank lain tidak lagi bersedia untuk memperpanjang jalur kredit mereka.

Pelajaran lima : "Hasil inovasi, keserakahan, dan politik"

Pelajaran terakhir kita dapat menarik dari krisis sub-prime berasal dari mengambil perspektif gestalt dan berfokus pada penyebab yang melatarbelakangi inovasi, keserakahan, dan politik. Sama seperti dengan krisis keuangan Asia, banyak penelitian yang akan datang menggunakan berbagai kerangka akan dibutuhkan untuk memahami dinamika yang mendasari fenomena (Morecroft, 2007). Di sini, kita mengambil kompleks, pandangan sistemik dari apa yang terjadi pada sub-prime dari tahun 1993 sampai pertengahan 2007, dan menyajikan pola aspek yang berbeda Sisi kanan dari gambar menggambarkan skenario umum. Ini dimulai pada ekstrim kanan dengan impian Amerika kepemilikan rumah. Yang timbul dari hal ini, maka ada pertanyaan tentang bagaimana pembeli rumah dapat mengakses dana yang diperlukan. Biasanya, bank mengevaluasi sumber pendapatan utama pembeli dalam memformalkan keputusan pinjaman (misalnya pinjaman/ nilai dan tingkat bunga-tetap, variabel, atau hibrida), selain mengambil rumah yang dibeli sebagai keamanan melalui hipotek. Dalam pasar rumah meningkat ditambah dengan tingkat luar biasa rendah-bunga, selera investor yang merangsang. Fokusnya berubah menjadi lebih menuntut dari irisan sub-prime "AAA". Investor institusional semakin besar dan lebih cepat tumbuh, semakin besar tuntutan tak terpuaskan mereka.

Jika hal ini bukan keserakahan, lalu apakah ini ?

Teori keuangan klasik cenderung untuk menjelaskan perilaku investor seperti lindung nilai, diversifikasi, dan menjaga rencana strategis untuk memenuhi target investasi. Ada yang tidak dapat disangkal dari peran arbitrase. Yang jelas, bagaimanapun, adalah bahwa penyebab utama bukanlah sifat inheren siklus dari industri perumahan per se, tetapi perusahaan yang inovatif Amerika itu sendiri. Untuk di zaman bahwa inovasi penghargaan tinggi, terutama dari berbagai menjadi kaya, sorotan adalah pada produk derivatif sub -prime. Tidak seperti jenis lain dari produk yang dapat diuji untuk keandalan di laboratorium, adalah tidak mungkin untuk membangun laboratorium sosial untuk menguji derivatif sub-prime. Tidak mengherankan, bahkan regulator Federal Reserve terkejut pada dampak sosial yang lebih luas dari gejolak sub-prime. Ya, ini benar meskipun Federal Reserve mengatur tingkat suku bunga pasar terbuka.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil darireviewdiatas adalah telah terjadi sebuah kegagalan oleh pihak otoritas keuangan di Amerika Serikat dalam hal pengawasan. Turunnya tingkat suku bunga menjadi sangat rendah berakibat pada maraknya masyarakat melakukan pinjaman untuk konsumsi maupun investasi. Meskipun upaya kita untuk menarik pelajaran dari peristiwa ini, kita dapat mengantisipasi sebelum itu menjadi krisis baru lagi dalam waktu dekat, bahkan mungkin, salah satu yang disebabkan oleh ketakutan sub-prime. Manifestasi dari ketakutan ini dapat terukur tercermin dalam pasar saham didorong menurun. Namun itu, pada dasarnya, adalah kapitalisme pasar bebas AS, sekarang sangat global.Panjangnya produk dervatif yang berbasis KPR Subprime membuat dampaknya semakin besar (jumlah bunga menjadi berlipat). Produk-produk derevatif ini juga telah dibeli oleh investor di eropa dan asia. Ini mengakibatkan krisis di AS menjangkau seluruh dunia (mengglobal).

SARAN

Untuk mencegah berulangnya kejadian tersebut, setiap otoritas keuangan (khususnya di AS) memperketat pengawasan yang dilakukan. Pengawasan dilakukan pada pihak lender maupun bursa saham