PPT Megapolitan

24
Konsep Megapolitan HG 1 Naufal Luthfi Zsuryanuti Dirgantara Nadia Rizky J. Ismi Dilianda W. Aldo Pradana Melindayanti Nurwulan Tito Tegar I. Rio Aditya S.

description

Teknik Sipil

Transcript of PPT Megapolitan

Page 1: PPT Megapolitan

Konsep Megapolitan

HG 1Naufal LuthfiZsuryanuti DirgantaraNadia Rizky J.Ismi Dilianda W.

Aldo PradanaMelindayanti NurwulanTito Tegar I.Rio Aditya S.

Page 2: PPT Megapolitan

Pendahuluan

Konsep Megapolitan Megapolitan merupakan sebuah konsep jaringan antara kota besar (metropolitan) dengan kota-kota kecil. 

Ciri-cirinya adalah antar kota memiliki kesatuan karakter dengan fungsi yang kompleks. Secara garis besar, metropolitan adalah kota besar yang dipengaruhi kota-kota di sekitarnya.

Page 3: PPT Megapolitan

Struktur

Page 4: PPT Megapolitan

Peningkatan Fungsi BKT

• Peningkatan fungsi BKT yang dapat dilakukan adalah:

Membuat Pembangkit Listrik Tenaga• Air

• Surya

Page 5: PPT Megapolitan

Pembangkit Listrik

• Pembangkit listrik adalah suatu alat industri yang menghasilkan air dari berbagai sumber tenaga.

• Dalam peningkatan BKT, pembangkit listrik ini digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik yang digunakan untuk kebutuhan pintu air BKT.

Page 6: PPT Megapolitan

Geoteknik

Page 7: PPT Megapolitan

Geoteknik

• Geoteknik adalah salah satu cabang dari ilmu Teknik Sipil. Didalamnya diperdalam pembahasan mengenai permasalahan kekuatan tanah dan batuan serta hubungannya dengan kemampuan menahan beban bangunan yang berdiri diatasnya.

Page 8: PPT Megapolitan

Pondasi

Pondasi dapat digolongkan menjadi tiga jenis:

• Pondasi Dangkal : Kedalaman masuknya ke tanah relatif dangkal, hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah. Salah satu tipe yang sering digunakan ialah pondasi menerus yang biasa pada rumah-rumah,dibuat dari beton atau pasangan batu, meneruskan beban dari dinding dan kolom bangunan ke tanah keras. Di dalamnya terdiri dari

• Pondasi setempat

• Pondasi penerus

• Pondasi pelat

• Pondasi konstruksi sarang laba - laba

• Pondasi Dalam : Digunakan untuk menyalurkan beban bangunan melewati lapisan tanah yang lemah di bagian atas ke lapisan bawah yang lebih keras. Contohnya antara lain tiang pancang

• Kombinasi fondasi pelat dan tiang pancang

Jenis pondasi yang digunakan dalam suatu perencanaan bangunan tergantung dari jenis tanah dan beban yang bekerja pada lokasi rencana proyek.

Page 9: PPT Megapolitan

Jenis-Jenis Tanah untuk Pondasi

• Pondasi pada Tanah Pasir

Permasalahan yang sering terjadi pada perletakan pondasi diatas tanah pasir adalah penurunan yang tidak seragam. Untuk itu perlu dilakukan berbagai tes atau pengujian tanah seperti uji Soil Penetration Test (SPT), uji kerucut statis, dan uji beban pelat.

• Pondasi Pada Tanah Lempung

Pada tanah lempung perangcangan pondasi agak sulit dilakukan karena jenis tanah ini menyatu dengan air hingga tanah dengan mudah menjadi jenuh air. Pada tanah jenis ini disarankan menggunakan pondasi yang dalam, sehingga tanah tidak mudah terpengaruhi dengan iklim dan kondisi lingkungan sekitar.

• Pondasi Pada Tanah Lanau

Tanah lanau merupakan jenis tanah yang terdapat diperalihan antara pasir dan lempung. Dalam kondisi alam, tanah jenis lanau ditemukan dalam kondisi longgar dan kurang padat. Sehingga jika dijadikan sebagai tempat perletakan pondasi, maka kan terjadi penurunan yang besar.

• Pondasi pada Tanah Organik

Tanah organik sangat tidak disarankan untuk dijadikan tempat perletakan pondasi, karena jenis tanah ini akan mengakibatkan penurunan terlalu besar. Karena tanah jenis ini sangat sulit dipadatkan.

• Pondasi pada Tanah Timbunan

Tanah timbunan merupakan tanah yang diangkut dari daerah lain ke lokasi pembangunan. Tanah timbunan yang akan dijadikan dasar pondasi harus diperiksa terlebih dahulu kapasitas dukungnya. Dan jika akan digunakan tanah timbunanharus dipadatkan terlebih dahulu.

• Pondasi pada Batu

Sebenarnya pondasi pada batu tak perlu dikhawatirkan karena sifat batu yang keras dipastikan mampu menahan beban bangunan dengan baik. Namun pada batuan berkapur dan memiliki lubang-lubang, stabliltas bangunan harus diperhitungkan. Karena akan membahayakan bangunan.

Page 10: PPT Megapolitan

Manajemen Konstruksi

Page 11: PPT Megapolitan

Life Cycle Mankon

Konsep & Visibilitas

Engineering Desain

Procurement

Konstruksi

Mulai Proyek

Page 12: PPT Megapolitan

Konsep dan Visibilitas

Tujuan penataan ruang Kawasan Jabodetabek Punjur adalah untuk :

1. keterpaduan penyelenggaraan penataan ruang antar Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota sebagai satu kesatuan wilayah perencanaan

2. mewujudkan daya dukung lingkungan yang berkelanjutan dalam pengelolaan kawasan, untuk menjamin tetap berlangsungnya konservasi air dan tanah, menjamin tersedianya air tanah dan air permukaan, serta penanggulangan banjir

3. mengembangkan perekonomian wilayah yang produktif, efektif dan efisien berdasarkan karakteristik wilayah, bagi terciptanya kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dan pembangunan yang berkelanjutan

Sasaran penyelenggaraan penataan ruang Kawasan Jabodetabek Punjur:

1. terwujudnya kerjasama penataan ruang antar pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota dalam Kawasan Jabodetabek Punjur

2. sinkronisasi pemanfaatan kawasan lindung dan budidaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup penduduk

3. sinkronisasi pengembangan prasarana dan sarana wilayah secara terpadu

4. kesepakatan antar daerah untuk mengembangkan sektor-sektor prioritas dan kawasan-kawasan prioritas menurut tingkat kepentingan bersama

5. terwujudnya peningkatan fungsi lindung terhadap tanah, air, udara, flora, dan fauna

6. tercapainya optimalisasi fungsi budidaya

7. tercapainya keseimbangan antara fungsi lindung dan fungsi budidaya

Page 13: PPT Megapolitan

Engineering Desain

Societal Need

Recognize &

Formalize

Ideate & Create

Product, Prototyp

e, Process

Marketplace

Page 14: PPT Megapolitan

Transportasi

Page 15: PPT Megapolitan

Perencanaan dan Pembangunan Rute Transportasi

• Tata Wilayah• Optimilisasi Infrastruktur• Kesiapan Sarana Prasarana

Page 16: PPT Megapolitan

Konsep Transportasi untuk Kota Megapolitan

• Mengoptimalkan jaringan kereta api perkotaan untuk angkutan umum dengan mentransformasikan pelayanan dilaksanakan dalam urban railway system atau MRT

Page 17: PPT Megapolitan

MSDA

Page 18: PPT Megapolitan

Normalisasi Sungai Ciliwung

Penyebab

• Sedimentasi

• Penyempitan dan pendangkalan sungai

Solusi

• Melakukan pengerukan pelebaran sungai

• Pembangunan turap beton kanan-kiri bantaran sungai 19km

Menyediakan alur sungai dengan kapasitas mencukupi untuk menyalurkan air.

Page 19: PPT Megapolitan

Pengendalian aliran air dari hulu sungai dan mengatur volume air yang masuk ke Kota Jakarta.

BKT

• Sungai Cipinang, Sunter, Buaran, Jatikramat dan Cakung.

BKB

• Kali Krukut, Mampang dan Ciliwung.

Kanal Banjir Jakarta

Page 20: PPT Megapolitan

Reklamasi Pantai

Menurut Max Wagiu, 2011:

• Mendapatkan kembali tanah hilang akibat gelombang air laut.

• Memperoleh tanah baru di kawasan depan garis pantai untuk mendirikan bangunan sebagai benteng perlindungan garis pantai.

Page 21: PPT Megapolitan

LINGKUNGAN

Page 22: PPT Megapolitan

Efek Proyek megapolitan bagi lingkungan

• Anjloknya kualitas udara, tanah dan air yang dapat menurunkan derajat kesehatan masyarakat

• Semakin minimnya ruang terbuka hijau

• Dapat mengurangi dan menjadi solusi dari permasalahan seperti banjir, macet, dan pengelolaan sampah

• Bertambahnya kebutuhan lahan

• Meningkatnya kawasan permukiman kumuh

Page 23: PPT Megapolitan

Perencanaan lingkungan

• memanfaatkan teknologi beton untuk pengelolaan limbah

• inovasi dalam menjalankan kualitas lingkungan hidup tanpa mengorbankan aspek ekonomi dan sosial (reklamasi)

• Dilakukan pengerukan sungai besar-besaran untuk memperdalam sungai sehingga saat musim hujan sungai di Jakarta dapat menampung debit hujan lebih banyak

Page 24: PPT Megapolitan

Proyek megapolitan

BKT

Efek baik : ada penampungan

air hujan

Efek buruk : rumah

masyarakat harus tergusur