MEGAPOLITAN - ftp.unpad.ac.id · minimal satu orang petugas. Sekarang, satu rangkaian lima orang....

1
Pengantar: PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan pening- katan penumpang dari 400 ribu menjadi 1,2 juta pada 2014. Apa saja yang akan dilakukan, Siska Nurifah dari Media Indonesia mewawancarai Sekretaris Peru- sahaan PT KAI Commuter Ja- bodetabek (KCJ) Makmur Sya- heran. Berikut petikannya: PT KAI menunjuk PT KCJ untuk meningkatkan animo masyarakat menggunakan kereta api. Langkah apa yang dilakukan? Kami buat platform meng- ubah pola operasi. Dulunya penyusulan, sekarang berhenti di semua stasiun. Langkah ini akan memudahkan dari sisi pengendalian operasi. Berikut- nya, kami akan menambah sa- rana sebanyak-banyaknya un- tuk meningkatkan kapasitas penumpang. Pelayanan apa yang dikem- bangkan? Kami akan benar-benar se- suai standar yang diinginkan. Setiap gerbong kami tambah minimal satu orang petugas. Sekarang, satu rangkaian lima orang. Nantinya, menjadi 10 hingga 15 orang per rangkaian kereta. Tujuannya agar kereta lebih aman dan bisa memberi- kan pelayanan. Mereka akan memberikan jadwal, informasi pemberhentian, dan lain-lain. Jadi, ada yang melayani di da- lam kereta. Pelayanan tiket bagaima- na? Pelayanan e-ticketing diren- canakan mulai tahun depan. Kami sudah bekerja sama de- ngan beberapa bank (BNI, Mandiri, BRI, DKI). Bisa top up di mana saja. Selain itu, kami menjual Comet (commuter elec- tronic), yang akan dijual di se- tiap stasiun. Jadi bisa di-top up hingga Rp1 juta. Ini akan mengurangi pembe- lian tiket di stasiun dan antrean tiket. Selain itu, sedang dikembangkan membayar tiket lewat pulsa handphone serta ticket drive thru. Bagaimana dengan jadwal kedatangan kereta yang sering terlambat? Pelayanan-pelayanan terus kami kembangkan dan memas- tikan orang tidak perlu menunggu lama-lama di sta- siun. Kami juga sudah me- masang ber optik di beberapa stasiun. Dengan demikian, calon penumpang dapat me- monitor kereta api sudah sam- pai di mana lewat handphone. Jadi penumpang tidak perlu nunggu lama di stasiun. Banyak penumpang menge- luhkan kurangnya gerbong maupun kereta. Apakah akan ada penambahan? Kami mengejar pada tahun 2014 sudah ada sekitar 1.400 unit kereta. Kemarin di tahun 2009, kami datangkan 8 unit. Di 2010, 118 unit dan di tahun 2011 sebanyak 130 unit KRL baru. Kami terus melakukan peng- adaan. Tapi tergantung kese- diaan produsen di luar, regula- tor, dan dana yang dimiliki. Apakah sudah disiapkan deponya? Permasalahan itu juga sudah kami carikan solusinya. Kalau membeli banyak unit KRL tapi tidak diimbangi infrastruktur dan prasarana, akan menjadi masalah. Kereta perlu starting (tempat awal). Kalau bus atau angkot bisa parkir di mana saja. Kalau kereta harus ada rel di atasnya. Karena itu kami meminta pe- merintah membangun depo- depo baru yang bisa menam- pung sejumlah kereta. Sekarang depo hanya bisa menampung maksimal 500 unit kereta untuk seluruh wilayah Jabodetabek. Kalau akan ditambah 750 kere- ta lagi, tidak bisa lagi diparkir- kan kecuali ada depo baru. Masalah lain yang sering muncul kalau biarpet. Apakah kelengkapan listriknya sudah cukup? Listrik pun sering menjadi masalah. Kalau kita punya 500 kereta, harus ada 150 mega- watt. Sekarang kami hanya punya 86-100 megawatt. Harus ada penambahan listrik yang merupakan bahan bakar KRL. Ke depan, pola operasional seperti apa yang dikembang- kan? Pertama, untuk bulan Juli kami membuat pola operasio- nal tanpa penyusulan di semua stasiun. Akhir tahun ini, jika prasarananya cukup dan me- menuhi, kami berlakukan pola circle line. Kereta tidak crossing lagi sehingga lebih baik dari sisi keselamatan dan dapat me- nambah waktu kedatangan sebanyak-banyaknya. Bagaimana tarifnya? Jika kita berbicara tarif, in- deks kenaikan harga konsumen sekitar 178% sejak 2002. Jika berbicara kereta, tarif tidak pernah naik. Jadi tarif akan di- imbangi dengan tingkat inasi dan faktor lainnya. Dan ini akan dimasukkan dalam ru- musan seperti yang ada di dalam peraturan menteri per- hubungan mengenai penen- tuan tarif. Untuk saat ini, kami hanya akan memberlakukan tarif KRL ekonomi Rp1.000- Rp2.000 dan KRL Commuter Line sekitar Rp8.000- Rp9.000 pada Juli mendatang. (J-1) kereta mengalami gangguan. Menurut Mahmud, hampir setiap minggu ada gangguan. Kadang gangguan sinyal dan pada kesempatan lain, KRL mogok. Jika sudah demikian, penumpang akan menyemut. “Meletakkan kaki pun di dalam gerbong sangat susah. Tapi kami tidak ada pilihan. Kasihan perempuan yang digencet dari sana sini. Kesempatan demikian dimanfaatkan pria hidung belang,” urainya. Terlambat Cara serupa dilakoni Anto, 40, pegawai swasta yang tinggal di Tambun, Kabupaten Bekasi. Anto bekerja sebagai pengantar surat dan paket yang berkantor di Harmoni, Jakarta Pusat. Dari rumah ia naik sepeda motor ke Stasiun Bekasi yang jaraknya sekitar 15 kilometer. “Lalu saya naik kereta ke Stasiun Juanda. Dari sana berjalan kaki ke kantor. Satu sepeda motor saya titipkan di Stasiun Bekasi, satu lagi di kantor,” ujar Anto. Jika tidak disiasati seperti itu, gaji yang dia terima akan habis buat ongkos. Lagi pula, naik KRL lebih cepat. “Saya sangat mengandalkan KRL Jabodetabek. Saya hanya berharap, KRL jangan lagi terlambat. Kalau terlambat, penumpang akan tersiksa. Serasa berada dalam panggangan saking berjubelnya penumpang,” terangnya. Lusi Susilo, penumpang lainnya, mengaku tidak habis pikir mengapa manajemen PT Kereta Api Indonesia tidak pernah belajar dari pengalaman. Sudah lebih 65 tahun manajemen kereta api ditangani, namun tak pernah profesional. “Coba saja bayangkan, pada jam sibuk, berangkat dan pulang kerja, delapan gerbong saja berdesak-desakan, ini malah dikirim kereta dengan empat gerbong,” ucapnya. Jadi kalau banyak penumpang naik ke atap, Lusi tidak menyalahkan penumpang. Sebab menempel di pintu gerbong saja susah, apalagi berdiri di dalam. Yang punya nyali akan naik ke atas gerbong karena bisa berpegangan. Lusi menyebut KRL Jabodetabek sebagai armada keharusan, bukan karena kemauan. Dikarenakan lebih cepat dan lebih murah, penumpang mau tidak mau naik KRL. “Jika ada yang lebih tepat waktu, saya akan beralih. KRL jelas tidak nyaman,” katanya lagi. (Faw/K-1 TEMA: Laga Kunci Perebutan Scudetto OLAHRAGA SABTU (2/4/2011) FOKUS JUMAT, 1 APRIL 2011 29 MEGAPOLITAN Waktu Tiba di Stasiun Kedatangan Kereta Dapat Dicek lewat Handphone Makmur Syaheran Sekretaris Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek MI/SISKA NURIFAH (29/3). PT Kereta Api Indonesia telah mengumumkan pengubahan pola operasional kereta KRL Express yang beroperasi di wilayah Jakarta, Bogor, asiun yang sebelumnya hanya berhenti di stasiun tertentu. Karena diprotes penumpang, kebijakan itu ditunda tiga bulan. rta, beberapa waktu lalu. GERBONG BARU: Satu gerbong kereta KRL seri 7000 dari Jepang (Tokyo Metro) diturunkan dari kapal MV Karobe V 01 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, beberapa waktu lalu. Program pengadaan KRL ini merupakan program utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) yang diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. MI/ANGGA YUNIAR MI/RAMDANI MI/RAMDANI

Transcript of MEGAPOLITAN - ftp.unpad.ac.id · minimal satu orang petugas. Sekarang, satu rangkaian lima orang....

Page 1: MEGAPOLITAN - ftp.unpad.ac.id · minimal satu orang petugas. Sekarang, satu rangkaian lima orang. Nantinya, menjadi 10 hingga 15 orang per rangkaian kereta. Tujuannya agar kereta

Pengantar: PT Kereta Api Indonesia

(KAI) menargetkan pening-katan penumpang dari 400 ribu menjadi 1,2 juta pada 2014. Apa saja yang akan dilakukan, Siska Nurifah dari Media Indonesia mewawancarai Sekretaris Peru-sahaan PT KAI Commuter Ja-bodetabek (KCJ) Makmur Sya-heran. Berikut petikannya:

PT KAI menunjuk PT KCJ untuk meningkatkan animo masyarakat menggunakan kereta api. Langkah apa yang dilakukan?

Kami buat platform meng-ubah pola operasi. Dulunya penyusulan, sekarang berhenti di semua stasiun. Langkah ini akan memudahkan dari sisi pengendalian operasi. Berikut-nya, kami akan menambah sa-rana sebanyak-banyaknya un-tuk meningkatkan kapasitas penumpang.

Pelayanan apa yang dikem-bangkan?

Kami akan benar-benar se-suai standar yang diinginkan. Setiap gerbong kami tambah minimal satu orang petugas. Sekarang, satu rangkaian lima orang. Nantinya, menjadi 10 hingga 15 orang per rangkaian kereta. Tujuannya agar kereta lebih aman dan bisa memberi-kan pelayanan. Mereka akan memberikan jadwal, informasi pemberhentian, dan lain-lain. Jadi, ada yang melayani di da-lam kereta.

Pelayanan tiket bagaima-na?

Pelayanan e-ticketing diren-canakan mulai tahun depan. Kami sudah bekerja sama de-ngan beberapa bank (BNI, Mandiri, BRI, DKI). Bisa top up di mana saja. Selain itu, kami menjual Comet (commuter elec-tronic), yang akan dijual di se-tiap stasiun. Jadi bisa di-top up hingga Rp1 juta. Ini akan mengurangi pembe-lian tiket di stasiun dan antrean tiket. Selain itu, sedang dikembangkan membayar tiket lewat pulsa h a n d p h o n e

serta ticket drive thru.

Bagaimana dengan jadwal kedatangan kereta yang sering terlambat?

Pelayanan-pelayanan terus kami kembangkan dan memas-t ikan orang t idak per lu menunggu lama-lama di sta-siun. Kami juga sudah me-masang fi ber optik di beberapa stasiun. Dengan demikian, calon penumpang dapat me-monitor kereta api sudah sam-pai di mana lewat handphone. Jadi penumpang tidak perlu nunggu lama di stasiun.

Banyak penumpang menge-luhkan kurangnya gerbong maupun kereta. Apakah akan ada penambahan?

Kami mengejar pada tahun 2014 sudah ada sekitar 1.400 unit kereta. Kemarin di tahun 2009, kami datangkan 8 unit. Di 2010, 118 unit dan di tahun 2011 sebanyak 130 unit KRL baru. Kami terus melakukan peng-adaan. Tapi tergantung kese-diaan produsen di luar, regula-tor, dan dana yang dimiliki.

Apakah sudah disiapkan deponya?

Permasalahan itu juga sudah kami carikan solusinya. Kalau membeli banyak unit KRL tapi tidak diimbangi infrastruktur dan prasarana, akan menjadi masalah. Kereta perlu starting (tempat awal). Kalau bus atau angkot b i s a

parkir di mana saja. Kalau kereta harus ada rel di atasnya. Karena itu kami meminta pe-merintah membangun depo-depo baru yang bisa menam-pung sejumlah kereta. Sekarang depo hanya bisa menampung maksimal 500 unit kereta untuk seluruh wilayah Jabodetabek. Kalau akan ditambah 750 kere-ta lagi, tidak bisa lagi diparkir-kan kecuali ada depo baru.

Masalah lain yang sering muncul kalau biarpet. Apakah kelengkapan listriknya sudah cukup?

Listrik pun sering menjadi masalah. Kalau kita punya 500 kereta, harus ada 150 mega-watt. Sekarang kami hanya punya 86-100 megawatt. Harus ada penambahan listrik yang merupakan bahan bakar KRL.

Ke depan, pola operasional seperti apa yang dikembang-kan?

Pertama, untuk bulan Juli kami membuat pola operasio-nal tanpa penyusulan di semua stasiun. Akhir tahun ini, jika prasarananya cukup dan me-menuhi, kami berlakukan pola circle line. Kereta tidak crossing lagi sehingga lebih baik dari sisi keselamatan dan dapat me-nambah waktu kedatangan sebanyak-banyaknya.

Bagaimana tarifnya?Jika kita berbicara tarif, in-

deks kenaikan harga konsumen sekitar 178% sejak 2002. Jika berbicara kereta, tarif tidak pernah naik. Jadi tarif akan di-imbangi dengan tingkat infl asi dan faktor lainnya. Dan ini akan dimasukkan dalam ru-musan seperti yang ada di dalam peraturan menteri per-hubungan mengenai penen-

tuan tarif. Untuk saat ini, kami hanya akan memberlakukan tarif KRL ekonomi Rp1.000-

Rp2.000 dan KRL Commuter Line sekitar Rp8.000-

Rp9.000 pada Juli mendatang.

(J-1)

kereta mengalami gangguan. Menurut Mahmud, hampir setiap minggu ada gangguan. Kadang gangguan sinyal dan pada kesempatan lain, KRL mogok. Jika sudah demikian, penumpang akan menyemut.

“Meletakkan kaki pun di dalam gerbong sangat susah. Tapi kami tidak ada pilihan. Kasihan perempuan yang digencet dari sana sini. Kesempatan demikian dimanfaatkan pria hidung belang,” urainya.

Terlambat Cara serupa dilakoni Anto,

40, pegawai swasta yang tinggal di Tambun, Kabupaten Bekasi. Anto bekerja sebagai pengantar surat dan paket yang berkantor di Harmoni, Jakarta Pusat. Dari rumah ia naik sepeda motor ke Stasiun Bekasi yang jaraknya sekitar 15

kilometer.“Lalu saya naik kereta ke

Stasiun Juanda. Dari sana berjalan kaki ke kantor. Satu sepeda motor saya titipkan di Stasiun Bekasi, satu lagi di kantor,” ujar Anto.

Jika tidak disiasati seperti itu, gaji yang dia terima akan habis buat ongkos. Lagi pula, naik KRL lebih cepat. “Saya sangat mengandalkan KRL Jabodetabek. Saya hanya berharap, KRL jangan lagi terlambat. Kalau terlambat, penumpang akan tersiksa. Serasa berada dalam panggangan saking berjubelnya penumpang,” terangnya.

Lusi Susilo, penumpang lainnya, mengaku tidak habis pikir mengapa manajemen PT Kereta Api Indonesia tidak pernah belajar dari pengalaman. Sudah lebih 65 tahun manajemen kereta api

ditangani, namun tak pernah profesional. “Coba saja bayangkan, pada jam sibuk, berangkat dan pulang kerja, delapan gerbong saja berdesak-desakan, ini malah dikirim kereta dengan empat gerbong,” ucapnya.

Jadi kalau banyak penumpang naik ke atap, Lusi tidak menyalahkan penumpang. Sebab menempel di pintu gerbong saja susah, apalagi berdiri di dalam. Yang punya nyali akan naik ke atas gerbong karena bisa berpegangan.

Lusi menyebut KRL Jabodetabek sebagai armada keharusan, bukan karena kemauan. Dikarenakan lebih cepat dan lebih murah, penumpang mau tidak mau naik KRL. “Jika ada yang lebih tepat waktu, saya akan beralih. KRL jelas tidak nyaman,” katanya lagi. (Faw/K-1

TEMA:Laga KunciPerebutanScudetto

OLAHRAGASABTU (2/4/2011)

FOKUS

JUMAT, 1 APRIL 2011 29MEGAPOLITAN

Waktu Tiba di Stasiun

Kedatangan Kereta Dapat Dicek lewat Handphone

Makmur SyaheranSekretaris Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek

MI/SISKA NURIFAH

(29/3). PT Kereta Api Indonesia telah mengumumkan pengubahan pola operasional kereta KRL Express yang beroperasi di wilayah Jakarta, Bogor, asiun yang sebelumnya hanya berhenti di stasiun tertentu. Karena diprotes penumpang, kebijakan itu ditunda tiga bulan.

rta, beberapa waktu lalu.

GERBONG BARU: Satu gerbong kereta KRL seri 7000 dari Jepang (Tokyo Metro) diturunkan dari kapal MV Karobe V 01 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, beberapa waktu lalu. Program pengadaan KRL ini merupakan program utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) yang diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

MI/ANGGA YUNIAR

MI/RAMDANI

MI/RAMDANI