ppt manajemen tambang.pptx

18
Manajemen tambang Pemecahan Masalah dan kontrol kualitas Pengantar Delapan langkah pemecahan masalah Tujuh alat kontrol kualitas Lembar periksa Diagram batang Diagram pareto Grafik dan peta kendali Diagram tebar pengelompokan Diagram sebab akibat Kelompok VII Dwicy S. Permana Rahmita Sulastri Islami Mutia Rio Afrianda Wahyu Kurniawan Jerry Anugrah Pratama

Transcript of ppt manajemen tambang.pptx

Manajemen tambang

Pemecahan Masalah dan kontrol kualitas

Pengantar

Delapan langkah pemecahan masalah

Tujuh alat kontrol kualitas

Lembar periksa

Diagram batang

Diagram pareto

Grafik dan peta kendali

Diagram tebar

pengelompokan

Diagram sebab akibat

Kelompok VIIDwicy S. PermanaRahmita Sulastri

Islami MutiaRio Afrianda

Wahyu KurniawanJerry Anugrah Pratama

Identifikasi masalah

Pengembangan alternatif-alternatif perbaikan/pemecahan masalah, yang mungkin dapat dilakukan untuk memecahkan masalah

Pemilihan alternatif yang terbaik

Langkah evaluasi dan keputusan

Bentuk pengembangan tahapan besar dalam proses pengambilan keputusan pada teknik delapan langkah pemecahan masalah

Delapan langkah pemecahan masalah

Fungsi organisasi Proses pengambilan keputusan 8 langkah pemecahan masalah

Pencanaan (plan) 1. Identifikasi masalah 2. Pengembangan alternatif

1. Menetukan prioritas masalah2. Mencari sebab-sebab yang mengakibatkan

masalah3. Meneliti sebab-sebab yang paling

berpengaruh4. Menyusun langkah-langkah perbaikan

Melakukan (do) 3. Pemilihan alternatif4. Implementasi

5. melaksanakan langkah-langkah perbaikan

Memeriksa (check) 5. evaluasi 6. pemeriksa hasil perbaikan

Aksi (action) 7. mencegah terulangnya masalah8. menggarap masalah selanjutnya

Hubungan antara fungsi organisasi,proses pengambilan keputusan dan delapan langkah pemecahan masalah

Waktu penggunaan lembar periksa

Prosedur lembar periksa

Fungsi lembar periksa

Jenis lembar periksa

1.Lembar periksa (check sheet)

1. Ketika data dapat diamati dan dikumpulkan berulang kali oleh orang yang sama atau di lokasi yang sama.2. Ketika mengumpulkan data mengenai frekuensi atau pola kejadian, masalah, cacat, lokasi cacat, penyebab cacat, dan sebagainya.3. Ketika mengumpulkan data proses produksi.

1. Menentukan kejadian atau permasalahan apa yang akan diamati,

2. Menentukan kapan data akan dikumpulkan dan berapa lama.

3. Merancang form isi sedemikian rupa.4. Memberikan etiket setiap daerah kosong pada form.5. Menguji check sheet secara singkat .6. Merekam data pada check sheet setiap kali

ditemukan kejadian atau masalah yang ditargetkan.

1. Pemeriksaan distribusi proses produksi (production process distribution checks)2. Pemeriksaan item cacat (defective item checks)3. Pemeriksaan lokasi cacat (defective location checks)4. Pemeriksaan penyebab cacat (defective cause checks)5. Pemeriksaan konfirmasi pemeriksaan (check-up confirmation checks)

Tujuh alat kontrol kualitas

Contoh lembar periksa tambang batubara :

Daftar [ertanyaan untuk kondisi umum suatu tambang Tabel.2 contoh lembar periksa

Faktor Keterangan Nama perusahaan/lokasi tambang

.............................../........

....................

Tambang terbuka atau tambang bawah tanah

#TT #TBT

Mekanik atau manual

#ME #MA

Bahan galian yang ditambang

Jarak tambang ke stock pile

.............................KM

Dll

Daftar pertanyaan untuk lingkungan kerja Faktor : Cahaya : #cukup #kurang #berlebihan Suhu : #cukup #dingin #panas

Kelembapan : #cukup #lembab #kering

Daftar pertanyaan untuk kualitas batubara : Tabel.3 Contoh Lembar Kerja

Lokasi Nilai kalor Kadar abu Kadar sulfur

Dll

A

B

C

D

Karakteristik histogram

Langkah-langkah penusunan histogram

2. Diagram batang (histogram)

1. Histogram menjelaskan variasi proses, namun belum mengurutkan rangking dari variasi terbesar sampai dengan yang terkecil.2. Gambar bentuk distribusi (cacah) karakteristik mutu yang dihasilkan oleh data yang dikumpulkan melalui check sheet.3. Histogram juga menunjukkan kemampuan proses, dan apabila memungkinkan, histogram dapat menunjukkan hubungan dengan spesifikasi proses dan angka angka nominal, misalnya ‑rata rata.‑4. Dalam histogram, garis vertikal menunjukkan banyaknya observasi tiap tiap kelas.‑

Menurut Mitra (1993), langkah penyusunan histogram adalah:1. Menentukan batas batas observasi: perbedaan ‑antara nilai terbesar dan terkecil.2. Memilih kelas kelas atau sel sel. Pedoman: ‑ ‑banyaknya kelas = akar n, dengan n = banyaknya data,3. Menentukan lebar kelas kelas tersebut. Biasanya, ‑semua kelas mempunyai lebar yang sama. Lebar kelas = range / banyak kelas.4. Menentukan batas batas kelas. Kelas kelas tersebut ‑ ‑tidak saling tumpang tindih.5. Menggambar frekuensi histogram dan menyusun diagram batangnya.

Contoh diagram batang

Kegunaan diagram pareto

Prinsip diagram pareto

3. Diagram pareto

a. Menunjukan persoalan utama

b. Menyatakan perbandingan masing-masing persoalan terhadap keseluruhan

c. Menunjukan tingkat perbaikan

d. Menunjukan perbandingan masing-masing persoalan sebelum dan sesudah perbaikan

a. 80% keluhan dari pelanggan timbul dari 20% produk atau jasab. 80% dari keterlambatan jadwal timbul 20% dari kemungkinan penyebab penundaanc. 20% dari produk atau account untuk layanan,80% dari keuntungan andad. 20% dari tenaga penjualan menghasilkan 80% dari pendapan perusahaan andae. 20% dari cacat,sistem penyebab 80% masalahnya.

No Penyebab Jumlah %

A. Ban Pecah 6 23.1%

B. Tergelincir Karena Hujan 12 46.2%

C. Operator tidak Mahir 5 19.2%

D. Kondisi Truk tidak mengizinkan untuk mencapai kecepatan optimum

3 11.5%

Contoh diagram pareto

Tabel 3. Hasil Pengumpulan Data Penyebab Tidak Tercapainya Target Waktu Edar dari 26 menit Unit Truk Pengangkut Batubara

4. Diagram sebab akibat

Definisi pengelompokan

Aspek pokok pembuatan pengelompokan

5. Pengelompokan (statigrafi)

Merupakan suatu usaha untuk mengelompokan kumpulan data (data kerusakan,fenomena,sebab-sebab,dan lain sebagainya) ke dalam kelompok-kelompok yang mempunyai karakteristik sama.

1. Sumber

2. hasil

Tujuan pengelompokan

a. Mencari faktor penyebab utama kualitas secara mudahb. Membentuk pembuatan diagram tebarc. Mempermudah pengambilan kesimpulan di dalam penggunaan peta kontrole. Mempelajari secara menyeluruh masalah yang dihadapi

Contoh pengelompokan

Gambar 9. Contoh pengelompokan

6. Diagram tebar (scatter diagram)

Tak berkorelasi , jika sebaran data sangat besar ( nilai koefisien mendekati nol )

Korelasi negatif , jika terdapat kecendrungan korelasi negatif tetapi memiliki sebaran data yang besar (nilai koefisien korelasi kecil dan negatif)

Mungkin korelasi positif , jika terdapat kecendrungan korelasi positif tetapi memiliki sebara data yang besar (nilai koefisien korelasi kecil tetapi masih positif)

Korelasi positif,jika nilai faktor penyebab bertambah besar, nilai faktor akibat juga bertambah besar ( nilai koefisien korelasi mendekati positif 1)

Jenis-jenis korelasi

Contoh diagram scatter

Grafik

Peta kendali

7.Grafik dan peta kendali

Suatu bentuk yang terdiri dari garis-garis yang menghubungkan dua besaran tertentu1. Garis2. Batang3. Lingkaran

Control Chart adalah grafik yang digunakan untuk mengkaji perubahan proses dari waktu ke waktu. Merupakan salah satu alat atau tools dalam pengendalian proses secara statististik yang sering kita kenal dengan SPC (Statistical Process Control), ada juga yang menyebutnya dengan Seven Tools.

Tujuan peta kendali

untuk mengidentifikasi setiap kondisi didalam proses yang tidak terkendali secara statistik (out of control) karena pengendaliannya terhadap proses makacontrol chart termasuk ke dalam aktivitas on line quality control.

Contoh peta kendali

Gambar 12. Contoh peta kendali

PERTANYAAN 1. MERY DWI CAHYANI

Pertanyaan : Apa maksud cacat pada penjelesan lembar kerja tadi ?

2. ATRILADEA Pertanyaan : Apa perbedaan masing-masing 4 lembar kerja dan kelebihannya ?

3. ILEP PRENGKI Pertanyaan : Apa perbedaan yang mendasar pada peta kendali dan grafik ?