Ppt Kel5 Modul 4

download Ppt Kel5 Modul 4

of 61

Transcript of Ppt Kel5 Modul 4

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    1/61

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    2/61

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    3/61

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    4/61

    Kata Sulit

    1. G2P1001 : Gravida(G) Kehamilan ke-2(2) Partus(P) Aterm(1)Prematur(0) Abortus(0) Jumlah anak yang hidup(1)

    2. Station +1 : Kaki sudah melewati 1cm dari spina ischiadicus

    Kata Kunci/Kalimat Kunci

    1. Wanita 28 tahun G2P1001 hamil 34 minggu

    2. Keluhan 2 jam yang lalu keluar cairan dari vagina jernih

    3. Pada palpasi ditemukan Fundus Uteri 4 jari dibawah ProcessusXyphoideus, presentasi sungsang, kontraksi uterus 2-3x/menit 30-40detik dan DJJ 9-8-9

    4. Periksa dalam dilatasi serviks 4cm, Pendataran 50% selaput ketubannegatif, cairan ketuban jernih, teraba kaki disamping bokong station +1dan teraba tali pusat disamping bokong dan berdenyut

    5. Tafsiran berat janin 1950 gram

    6. Riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya baik

    7. diputuskan untuk melakukan seksio sesar

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    5/61

    Pertanyaan1. Bagaimana mekanisme persalinan normal (Sebab terjadi proses

    persalinan, faktor yang berperan, tanda inpartum, lama prosespersalinan pada primipara dan multipara) ?

    2. Faktor apa saja yang mempengaruhi persalinan abnormal?3. Jelaskan dan tetapkan pemeriksaan dan pemantauan proses persalinan?4. Jelaskan cara pengisian dan interpretasi patogram?5. Apa perbedaan janin normal dan prematur?

    6. Apa definisi dari air ketuban, karakteristik dan fungsinya serta jelaskandefinisi KPD, etiolofi, patomekanisme, epidemiologi dan faktorrisikonnya?

    7. Bagaimana penentuan dan penetapan pemeriksaan penunjang danpenatalaksanaan persalinan abnormal?

    8. Apa interpretasi dari hasil palpasi di skenario?

    9. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan dalam skenario serta jelaskantentang prolapsus tali pusat (definisi, etiologi, patomekanisme,klasifikasi, alur diagnosis, penatalaksanaan dan komplikasi) ?

    10. Jelaskan indikasi seksio sesar?

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    6/61

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    7/61

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    8/61

    Sebabterjadinya

    prosespersalinan

    Penurunankadar

    progesteron

    KadarOxytosin

    Kereganganotot-otot

    Pengaruhjanin

    Kadarprostaglandin

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    9/61

    Faktor yang berperan dalam kehamilan

    Power Passage Passenger Psyche

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    10/61

    Tanda-tanda Inpartu

    Rasa sakit olehadanya his yangdatang lebihkuat, sering, dan

    teratur.

    Keluar lendirbercampur darah(show) yang lebihbanyak robekan-robekan kecilpada serviks.

    Kadang-kadangketuban pecahdengansendirinya.

    Padapemeriksaandalam : serviksmendatar danpembukaan telahada.

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    11/61

    FISIOLOGI PERSALINAN NORMAL

    Persalinan Kala I His teratur dan dilatasi serviks lengkap, keluarnya lendiryang bersemu darah (bloody show)

    Fase Laten Fase Aktif

    Dilatasi serviks sangatlambat sampai mencapai

    ukuran 3 cm

    Berlangsungselama 8 jam

    Faseakselerasi

    Fase dilatasimax

    Fasedeselerasi

    Dilatasi 3cm 4cmdalam waktu 2 jam

    Dilatasi 4cm 9cm,berlangsung sangatcepat dalam waktu 2

    jam

    Pembukaan menjadilambat kembali, dalam

    waktu 2 jam dilatasi9cm lengkap

    Persalinan Kala I pada primigravida berlangsung

    selama 13 jam

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    12/61

    Persalinan KalaII

    His kuat dan lebihcepat 2-3 menit sekali

    Kepala janin sudahmasuk ruang panggul

    rasa mengedan dantekanan pada rektum

    BAB

    Perineummenonjol&menjadi

    lebar dengan anus ygmembuka

    Labia mulaimembuka dan

    tampak kepala janindalam vulva pda

    waktu His

    Kepala janindilahirkan dengan

    suboksiput dibawahsimfisis

    Dahi, dagu, muka

    melewati perineumAnggota badan bayi

    Primigravida 1,5jam

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    13/61

    Persalinan Kala

    III

    Uterus teraba kerasdengan fundus uteri

    diatas pusat

    Uterus berkontraksiuntuk melepaskan

    placenta daridindingnya

    6-15 menit dan keluar

    spontan/dengantekanan pada fundus

    Persalinan Kala IV evaluasi-perdarahan post

    partum-kontraksi uterus

    Tanda vital ibu

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    14/61

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    15/61

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    16/61

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    17/61

    LAMA PROSES PERSALINAN

    Serviks mendatar dulu,

    baru dilatasi

    Berlangsung selama 13-

    14 jam

    Mendatar & membukabisa bersamaan

    Berlangsung 6-7 jam

    PRIMIGARVIDA MULTIGRAVIDA

    Primigravida Multigravida

    Kala I 13 jam 7 jam

    Derajat penurunan 1cm/jam 2cm/jam

    Pembukaan 1,2 cm/jam 1,5 cm/jam

    Kala II 1 jam jam

    Kala III jam 1/ 4 jam

    Lama Persalinan 14 jam 7 jam

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    18/61

    2. Bagaimana mekanisme persalinan

    abnormal berdasarkan faktor yang

    mempengaruhinya ?

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    19/61

    DistosiaDistosia (persalinan sulit) : persalinan abnormal atausulit yang ditandai dengan kelambatan atau tidak

    adanya kemajuan proses persalinan dalam satuanwaktu tertentu.

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    20/61

    American College of Obstetricians

    and Gynecologists (1995)

    Kelainan kekuatan(kontraktilitas uterus

    dan upaya ekspulsifibu)

    Kelainan jalan lahir(panggul) / kapasitas

    panggul tidakmemadai

    Kelainan penumpang(janin) : kelainanpresentasi, posisi danperkembangan janin.

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    21/61

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    22/61

    Pemeriksaan Fisik pada ibuhamil

    Pemeriksaan Umum Pemeriksaan Obstetri

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    23/61

    Pemeriksaan Umum

    1. Kondisi Umum (tampak sakit berat atau sedang)

    2. Kesadaran

    3. Tampak pucat atau anemis

    4. Tanda Vital

    a. Suhub. Tekanan Darah

    c. Frekuensi pernafasan

    d. Denyut nadi

    e. Tinggi Badanf. Berat Badan

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    24/61

    Pemeriksaan Obstetri

    1. Pemeriksaan Tinggi fundus

    Menentukan tinggi fundus uteri untukmemperkirakan usia kehamilan

    berdasarkan parameter tertentu.Caranya

    dengan mengukur jarak antara puncak

    fundus uteri dengan tepi atas simfisis

    pubis dengan pita pengukur .

    2. Pemeriksaan Leopolda. Leopold Ib. Leopold IIc. Leopold IIId. Leopold IV

    (a) (b)

    ( c) (d)

    http://lh3.ggpht.com/_ezSsIEHCzdA/Stj2NJviVRI/AAAAAAAAA0I/05yGnHCe6Jc/s1600-h/clip_image002[22][3].jpg
  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    25/61

    3. Palpasi PerlimaanUntuk menentukan derajat desensus (penurunan). Penilaian penurunan kepalajanin dilakukan dengan menghitung proporsi bagian terbawah janin yang masih

    berada diatas tepi atas simpisis dan dapat diukur dengan 5 jari tangan pemeriksa

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    26/61

    4. Palpasi Kontraksi Uterus

    Kontraksi uterus dapat dirasakansebagai pengerasan dibawahdinding abdomen.Caranya dengan meletakkantelapak tangan pada dinding

    depan abdomen ibu (bagianfundus) dan rasakan kontraksi.Pada fase aktif minimal terjadi 2kontraksi dalam 10 menit dan lamakontraksi adalah 40 detik ataulebih. Diantara 2 kontrkasi akan

    terjadi relaksasi dinding uterus.

    5. Tafsiran Berat Janin

    Berdasarkan rumus JohnsonTausack. Perhitungan ini pentingsebagai pertimbangan memutuskanrencana persalinan pervaginamsecara spontan.Rumusnya

    N: 12 bila belum masuk PAPN : 11 sudah masuk PAP

    TBJ : (Tinggi fundus uteri N ) x 15

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    27/61

    6. Pemeriksaan Denyut JantungJanin

    Untuk dapat mendengar detakjantung janin dapat menggunakanstetoskop Laeneck atau alatdopton.Setelah dapat ditetapkan letakpungtum maksimum dari detak

    jantung janin, untukmempermudah perhitungannyadapat dilakukan dengan secarainterval setiap 5 detik. Ini berartijumlahnya dihitung selam 5 detikdiselingi 5 detik bebas, selanjutnyadihitung kembali. Dengandemikian, jumlahnya menjadi3kali-5 detik.Normal : 120-160x/menit.

    7.Pemeriksaan KemajuanPersalinan

    Dengan cara melakukanpemeriksaan dalam, dengan caramemasukan jari telunjuk dantengah tangan kanan dalamkeadaan rapat dan lurus ke dalamvagina. Dilatasi serviks adalahparameter utama kemajuanpersalinan pada kala I.

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    28/61

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    29/61

    What for ?Pantau kemajuan persalinan dan bantu petugas medistentukan keputusan dalam penatalaksanaan. Dan tentukan

    adanya :

    a. Gawat ibu atau janin

    b. Lama atau normal

    c. Rujukan

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    30/61

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    31/61

    Komponen dataa. DJJ/menit

    b. Air ketuban

    c. Pembukaan serviks berikut turunnya kepalad. Kontraksi tiap 10 menit

    e. Oksitosin

    f. Obat dan cairan IV

    g. Nadi dan TD

    h. Suhu

    i. Urin : protein, aseton dan volume

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    32/61

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    33/61

    Perbedaan Janin

    Matur Prematur

    Umur kehamilan 37 minggu41 mingguUmur kehamilan sama atau kurang dari 37minggu

    Berat badan 25004000 gramBerat badan sama atau kurang dari 2500gram

    Panjang badan 48-52 cm Panjang badan sama atau kurang dari 46 cm

    Lingkar dada 3038 cm Lingkar dada sama atau kurang dari 30 cm

    Lingkar kepala 33-35 cmLingkar kepala sama atau kurang dari 33 cm,dan kepala lebih besar dari badannya

    Pernafasan 40-60 kali/menit, dan Napasbayi teratur dan tenang, dinding dada dandinding perut bergerak teratur

    Pusat pada pernapasan belum sempurnamenyebabkan pengambilan oksigen belumcukup sehingga bayi hipoksia, hipotermia,sianosis, asidosis dan dapat meninggal

    Kuku agak panjang dan lemas Kuku panjangnya belum melewati ujung jari

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    34/61

    Perbedaan Janin

    Matur PrematurRambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala

    biasanya telah sempurnaRambut lanugo (rambut halus) masih banyak

    Lengan dan tungkai bergerak aktif, tangan

    mengepal dan menekuk di siku, tungkai

    setengah tekuk di sendi paha dan lutut

    Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif

    dan pergerakkannya lemah

    Warna putih mata tetap putih Warna putih mata kuning

    Fungsi saraf sudah baik mulai dari reflek hisap

    dan menelan sudah terbentuk dengan baik,

    reflek morrow atau gerak memeluk biladikagetkan sudah baik, reflek graps atau

    menggenggam sudah baik

    Fungsi saraf yang belum atau kurang matang,

    mengakibatkan refleks isap, menelan dan Tonicneck refleks lemah

    Bayi menangis dengan keras dan nyaring Tangisnya lemah

    Warna kulit kemerahan, dari muka, bibir,

    hingga tangan dan bagian kaki Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    35/61

    Perbedaan JaninMatur Prematur

    Frekuensi jantung 120160 kali/menitLubang hidung sempit sering menyebabkantrauma lecet dan infeksi

    Tinja pada hari pertama sampai ke-7berwarna hijau, hari berikutnya berubahjadi kuning memiliki eliminasi yang baik,mekonium untuk bayi baru lahir akankeluar dalam 24 jam pertama

    Tumit mengkilap dan telapak kaki halus

    Warna urin jernih atau kekuningan

    Tulang rawan daun telinga belum sempurna

    pertumbuhannya

    Genitalia; untuk perempuan labia mayorasudah menutupi labia minora dan untuklaki-laki testis sudah turun, skrotum sudahada

    Alat kelamin pada bayi laki-laki pigmentaldan testis belum turun ke dalam skrotum.Untuk bayi perempuan klitoris menonjol,labia minora belum tertutup oleh labia

    mayora (Asrining S,et.all.2003)

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    36/61

    6. Jelaskan definisi ,karakteristik , fungsi dari Air

    ketuban serta Jelaskan definisi, etiologi, diagnosis,

    penatalaksanaan, komplikasi dari KPD!

    AIR KETUBAN

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    37/61

    AIR KETUBANDEFINISI

    cairan ketuban atau

    amnion yangmenyelubungi ataumembungkus janindalam rahim. ( BukuPerawatanMaternalis , by Helen

    Ferrer Rn Rm . EGC ) Volume air ketuban

    sekitar 250-800 cc

    KARAKTERISTIK

    Berat jenisnya sekitar

    1,007-1,008 98% terdiri atas air

    Warna putihmengandung bahanorganik sehinggakeruh , berbau khas,

    amis Bahan organiknya :

    rambut lanugo, selepithel yang lepas,verniks kaseosa,protein albumin

    2,5% Terdapat lesitinatin

    dan sfingomiolinuntuk menentukantuanya parunya

    FUNGSI

    Melindungi janin

    dari traumalangsung, panasataukedinginan

    Memberikankesepatan tumbuhkembang janin

    secara seimbang kesegala arah diintrauterin secaraseimbang

    Meratakan tekananhis keseluruh

    dinding rahimsehingga terjadipembukaan serviksuteri

    Sebagai penyucihama saat

    persalinan.(Buku Pen antar Kuliah Obstetri. EGC)

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    38/61

    KETUBAN PECAH DINI (KPD)DEFINISI Etiologi

    Pecahnya ketuban sebelumwaktunya tanpa disertaitanda inpartu dan setelahsatu jam tetap tidak diikutidengan proses inpartusebagaimanamestinya.sebagian besarpecahnya ketuban secara diniterjadi sekitar usia kehamilan

    37 minggu.

    (Buku Pengantar KuliahObstetri . EGC)

    Persalinan prematur Korioamnionitis terjadi dua kali sebanyak KPD

    Malposisi atau malpresentasi janin

    Faktor yang mengakibatkan kerusakan serviks(aborsi teraputik, peningkatan paritas

    inkompetensi serviks) Riwayat KPD sebelumnya sebanyak dua kali

    atau lebih

    Faktor faktor yang berhubungan denganberat badan ibu

    Merokok selama kehamilan Usia ibu yang lebih tua yang menyebabkan

    ketubannya kurang kuat dibandingkan usia ibu yang lebih muda

    Riwayat hubungan seksual baru-baru ini.

    ( Buku Obstetri dan Ginekologi Panduan Praktis.EGC)

    Ri t l i

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    39/61

    Diagnosis KPD

    1. Riwayat pengeluaran cairandalam jumlah besar secaramendadak atau sedikit demisedikit pervaginam

    2. Untuk menegakkan diagnosisdapat diambil pemeriksaan :

    Inspekulo untuk pengambilancairan pada forniks posterior :

    Pemeriksaan lakmus yang akan

    berubah menjadi biru-sifat basa Fern Test cairan amnion

    Kemungkinan infeksi denganmemeriksa:

    Beta streptokokus

    Clamydia trachomatis

    Neisseria gonorrhoeae

    3. Pemeriksaan USG untuk mencari:

    Amniotic Fluid Index ( AFI)

    Aktivitas janin

    Pengukuran BB janin Detak jantung janin

    Kelainan kongenital atau deformitas

    4. Membuktikan kebenaran ketubanpecah dengan jelas :

    Aspirasi air ketuban untuk dilakukan :Keluarnya cairan amnion

    Pemeriksaan interleukin 6

    Alfa fetroprotein

    Seluruhnya digunakan untuk

    membuktikan adanya kemungkinaninfeksi intrauterin

    Penyuntikan indigo karmin ke dalamamnion serta melihat dikeluarkannyapervaginal

    (Buku Pengantar Kuliah Obstetri . EGC)

    Penatalaksanaan pada Ketuban Pecah Dini

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    40/61

    Penatalaksanaan pada Ketuban Pecah DiniKonservatif

    Tirah baring , dikombinasikan dengan pemberian antibiotik Ampisilin dosis tinggi untuk infeksi streptokokus beta dan Eritrosisn dosis tinggi untuk clamydia

    trichomatis , uretroplasma dan lainnya.Aktif

    Untuk memperpanjang usia kehamilan dengan memberikan kombinasi :

    Kortikosteroid untuk mematangkan paru

    Tokolitik untuk mengurangi kontraksi otot uterus

    Antibiotik untuk mengurangi peranan infeksi sebagai pemicu terjadinya prosespersalinan

    Tindakan tatalaksana aktif juga dapat tidak terlalu banyak dapat meningkatkanmaturitas janin dan paru

    Agresif

    Dilakukan jika ada indikasi vital sehingga tidak dapat ditunda karena mengancamkehidupan janin . indikasi vital yangdimaksudkan yaitu :

    Infeksi intrauterin, Solusioplasenta, Gawat janin, Evaluasi detak jantung janindengan KTG menunjukan hasil gawat janin atau redup, Bb janin cukup viabel untukdapat berpartisipasi diluar kandungan.

    (Buku Pengantar Kuliah Obstetri . EGC)

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    41/61

    omplik si

    Maternal

    Antepartum : korioamnionitis , solusio plasenta

    Intrapartum : trauma persalinan akibat induksi /operatif

    Kemungkinan retensio dari plaseta

    Postpartum : trauma tindakanj operatif, infeksi masa nifas, perdarahan postpartum

    Neonatus

    Semakin muda usia kehamilan semakin rendah BB janin ,maka komlikasi akan

    semakin berat

    Komplikasi akibat prematuritas : mudah infeksi , mudah terjadi trauma akibattindakan persalinan, mudah terjadi aspirasi air ketuban dan menimbulkan asfiksiasampai kematian

    Komplikasi akibat postpartum : penyakit RDS / hialin membran, hipoplasia paru,

    hipoglikemik, gangguan fungsi alat vital. Komplikasi akibat ketuban pecah : Prolaps bagian janin terutama tali pusat dengan

    akibatnya mudah terjadi intrauterin dan neonatus.

    ( Buku Pengantar Kuliah Obstetri . EGC )

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    42/61

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    43/61

    1. Saat fundus uteri 4 jari bawah processus xyphoideus inimenunjukkan usia janin sudah 34 minggu.

    2. DJJ = 9+8+9= 26 (DJJ selama 15 detik)= 26 x 4

    = 104x/menit (DJJ selama 1 menit)Dapat disimpulkan Denyut Jantung Janin sebanyak 104x/menit,normal DJJ yaitu 120-160x/menit. Sehingga janin dikategorikanbradikardi.

    3. Untuk janin yang berusia 24 minggu Tafsiran Berat Janin normal

    antara 2000-2250 gram sedangkan pada skenario TBJ hanya 1950gram sehingga janin kemungkinan bisa mengalami BBLR

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    44/61

    Janin letak memanjang dengan bagian terendahnya bokong, kaki, atau kombinasikeduanya.

    DEFINISI

    ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI

    1. Relaksasi uterus

    2. Plasenta previa

    3. Bobot janin relatif rendah

    4. Rahim yang sangat elastis

    5. Kelainan bawaan

    1. Insedensi 3-4% dari seluruhkehamilan tunggal pada umurkehamilan 37 minggu

    2. Sebelum umur kehamilan 28minggu, kejadian presentasi

    bokong berkisar antara 25-30%, dan sebagian besar akanberubah menjadi presentasikepala setelah umurkehamilan 34 minggu.

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    45/61

    MEKANISME1. Persalinan pervaginam:

    Persalinan sungsangspontan pervaginam(cara Bracht)

    Persalinan pervaginamdengan ekstraksi bokongparsialis

    Persalinan pervaginamdengan ekstraksi bokong

    atau kaki totalis2. Persalinan perabdominal :

    Seksio Sesarea

    KLASIFIKASI1. Frank Breech/Letak Bokong2. Complete Breech/Letak

    Sungsang Sempurna3. Incomplete Breech/Singel

    Footling Breech4. Letak Lutut

    Presentasi bokong pada persalinan

    PENANGANAN

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    46/61

    g p p

    awal

    Persyaratan persalinan vaginal

    terpenuhi

    Lakukan bedah sesar Tawarkan dan konseling cara persalinanvaginal

    Informed consent

    TBJ > 3,6 kgTBJ 23,6 kgTBJ < 2 kg

    Versi luar

    Bedah sesar

    TBJ < 2 kg

    Bedah sesar

    Percobaan

    persalinan

    pervaginal

    Persalinan lambat

    Lanjutkan

    persalinan

    vaginal

    tidak ya

    Tidak bersediavaginal

    Bersedia vaginal

    gagal

    berhasil

    ya

    gagal

    tidak

    PENANGANAN

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    47/61

    Ibu:

    rupture uteri dan laserasi serviks,atonia uteri dan perdarahanpostpartum.

    Janin:asfiksia, trauma persalinan,infeksi.

    Komplikasi

    Baik ibu maupun janin akanmenghadapi risiko yang lebih besar

    pada presentasi bokong, mortalitasdan morbiditas ibu dan janin tinggipada kehamilan yang dipersulitdengan presentasi bokong. Risiko iniakan lebih meningkat jika dilakukanseksio sesarea darurat bukan seksio

    sesarea elektif.

    Prognosis

    Penyulit

    1. Morbiditas dan mortalitasperinatal

    2. BBLR pada kelahiran preterm,

    pertumbuhan terhambat, dankeduanya.3. Prolapsus tali pusat.4. Plasenta previa.5. Anomali janin, neonatus, dan

    bayi.

    6. Anomali dan tumor uterus.7. Janin multipel.8. Intervensi operatif, terutama

    seksio sesarea.

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    48/61

    8. Pemeriksaan Penunjang dan

    Penanganan Pada Skenario

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    49/61

    Pemeriksaan penunjang

    pada ibu hamilPemeriksaan Laboratorium

    Tes darah

    HCG

    Golongan darah danfaktor rhesus ibu

    Tes urin

    (dapat menggunakan testpack pada pagi hari)

    Pemerisaan Radiologi

    USG

    Perkembangan janin

    Konfirmasi kehamilan

    Usia kehamilan

    Mengukur cairan ketubanKelainan letak janin

    Lainnya

    Tes amniosintesis

    mengetahui gangguangenetik pada bayi dengan

    memeriksa

    i i

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    50/61

    Penanganan ketuban pecah dini

    usia kehamilan

    < 32-34 minggu

    usia kehamilan 32-37 minggu,

    Rawat di rumah sakit,

    antibiotic (ampisilin

    4 x 500 mg) Tidak ada

    Tanda infeksi

    Ada tanda

    infeksi

    In partu Belum in partu beri antibiotic, dan

    lakukan induksi,

    nilai tanda-tanda

    infeksiberikan tokolitik(salbutamol),

    deksametason, dan

    induksi sesudah 24

    jam

    berideksametason,

    observasi tanda-

    tanda infeksi,

    dan

    kesejahteraan

    janin

    Usia kehamilan > 37 minggu

    induksi

    dengan

    oksitosin

    gagal

    seksio

    sesarea.

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    51/61

    9. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaandalam pada skenario serta jelaskan tentangprolapsus tali pusat?

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    52/61

    Dilatasi serviks 4 cm Menunjukkan kala I fase aktif

    Teraba kaki di samping bokong station+1

    kaki dan bokong berada 1 cm di bawahspina ischiadica

    Selaput ketuban negatif selaput ketuban utuh, namun tidakmenjamin tidak terjadinya infeksi intrauterin

    Derajat pendataran serviks panjang serviks berkurangsetengahnya.

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    53/61

    Prolapsus Tali PusatDefinisi

    tali pusat dijalan lahirdibawah presentasi janinsetelah ketuban pecah.

    Etiologi

    1. Multipara

    2. Letak lintang

    3. Letak sungsang

    4. Letak majemuk

    5. Panggul sempit

    6. Hidrosefalus dan anensefalus

    7. Hidramnion

    8. Plasenta previa 9. Kehamilan ganda

    10. Disproporsi sefalopelvik

    11. Ketuban pecah dini

    12. Persalinan prematur

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    54/61

    Klasifikasi

    Tali pusat menumbung (Prolapsusfunikuli)

    Tali pusat terdepan

    tali pusat tersembunyi

    http://2.bp.blogspot.com/-MUq4dEeddOw/UHFyan1raCI/AAAAAAAAEN4/QT9v7BV7YUs/s1600/New+Picture+(2).pnghttp://2.bp.blogspot.com/-MAIMEiMYxzc/UHFyWiwhv9I/AAAAAAAAENw/RN6Jy31K9Qs/s1600/New+Picture+(1).pnghttp://3.bp.blogspot.com/-IBp_irnqSaA/UHFySk3TpdI/AAAAAAAAENo/rDUUDk549lo/s1600/New+Picture.png
  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    55/61

    Diagnosis

    pada pemeriksaan dalam teraba tali pusatyang berdenyut pada pemeriksaan vagina

    ultrasonografi (USG) obstetri.

    Pemeriksaan kardiotokografi

    Penatalaksanaan sesio sesarea.

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    56/61

    Penatalaksanaan

    Penatalaksanaan

    Janin berdenyut

    Kala 1

    salbutamol 0,5 mg IV

    bagian terndah janinsegera didorong keatassehingga tahapan talipusat dapat dikurangi.

    Kala 2

    letak lintang, siapkansegera seksio sesarea

    forsep piper ataupanjang untuk

    melahirkan kepalayang menyusul

    (presentasi bokong)

    persalinan denganektrasi vakum atauektraksi cunam /

    forceps. (presentasikepala)

    Tidak berdenyutJanin telahmeninggal

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    57/61

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    58/61

    INDIKASI

    Distosia Fetal distress

    Adanya kelelahan persalinan

    Komplikasi pre-eklamsia

    Ibu menderita herpes

    Putusnya tali pusar

    Risiko luka parah pada rahim

    Persalinan kembar

    Bayi pada posisi sungsang

    Kegagalan persalinan dengan indikasi

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    59/61

    Kegagalan persalinan dengan alat bantu

    Bayi besar ( BB > 4,2 kg) Masalah pada plasenta yaitu seperti plasenta previa

    Kontraksi pada pinggul

    Sebelumnya pernah mengalami seksio sesarea

    Sebelumnya pernah mengalami masalah padapenyembuhan pereneum

    Angka d-dimer tinggi bagi ibu hamil yang menderitasindrom antibodi antifosfolipid

    CPD ( cephalo pelvic disproportion)

    Kepala bayi jauh lebih besar dari ukuran normal

    Ibu menderita hipertensi

    R f i

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    60/61

    ReferensiBenson,C.Ralph. 2009. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi edisi 9. Jakarta : EGC

    Cunningham, F. Garry, [et.al.]. 2001. Williams Obstetrics, 21 edition. Texas : TheMcGraw-Hill Companies, Inc.

    Hacker Neville F, dkk. 2001. Essensial Obstetri dan Ginekologi. Ed 2. hlm 567-

    580. Jakarta : EGC

    Hidayati, Ratna. Asuhan Keperawatan pada kehamilan fisiologis dan patologis.

    Jakarta : Salemba Medika.

    Johnson Ruth, dkk . 2005 . Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta : EGC

    Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kandungan, edisi 3. Jakarta : PT. Bina

    Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

    Soetjiningsih, dkk. 1995. Cet 1. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC

    Samik Wahab, A. 2000. Cet 1. Ed 15. Vol 1.Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC

    Sastrawinta, Sulaimandkk. 2005. IlmuKesehatanReproduksi: ObstetriPatologiEd.2. Jakarta: EGC

  • 8/10/2019 Ppt Kel5 Modul 4

    61/61