PPT Kel 4 Modul 3 Uro Fix

75
SISTEM UROGENITAL PBL MODUL 3 SAKIT PERUT KANAN Tutor : Dr. dr. Siti Airiza, Sp.S (K)

description

sakit perut mendadak

Transcript of PPT Kel 4 Modul 3 Uro Fix

SISTEM UROGENITAL PBL MODUL 3 SAKIT PERUT KANAN

SISTEM UROGENITAL

PBL MODUL 3SAKIT PERUT KANAN

Tutor : Dr. dr. Siti Airiza, Sp.S (K)Kelompok 4CITRA ANESTYA (2013730132)DENI NELISSA(2013730133)DYOZA ASHARA CINNAMON (2013730139)FIKRI AKBAR ALFARIZI(2013730143)FITRIA DWI AMBARINI (2013730145)M. ZETVANDI IBRAHIM (2013730151)NABILLA RAHMAWATI (2013730159)NADIRA JUANTI PRATIWI (2013730160)PUTRI DINA INDRISIA (2013730165)RR. HESTIN DP(2013730172)SABRINA QURROTAAYUN (2013730173)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2015SkenarioSeorang laki-laki, 35 tahun, datang ke RS dengan keluhan sakit di daerah perut kanan dan menjalar sampai kebawah 5 jam yang lalu. Sakitnya bersifat mendadak. Penderita merasa mual tapi tidak sampai muntah, tidak ada demam.

Pertanyaan1. Jelaskan anatomi, fisiologi dan histologi bagian abdomen!2. Jelaskan klasifikasi nyeri perut!3. Mengapa nyeri pada bagian perut kanan dapat dirasakan menjalar ke bagian bawah pada skenario? 4. Mengapa rasa sakit yang ditimbulkan bersifat mendadak pada skenario? 5. Apa hubungannya mual dengan nyeri perut kanan pada skenario?6. Sebutkan penyakit yang berhubungan dengan sakit perut bagian kanan yang tidak disertai demam (definisi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis)! 7. Jelaskan alur diagnosis pada skenario! 8. Jelaskan Differential Diagnosis 1 pada skenario! 9. Jelaskan Differential Diagnosis 2 pada skenario! 10. Jelaskan Differential Diagnosis 3 pada skenario!11. Jelaskan Differential Diagnosis 4 pada skenario!

1. Jelaskan anatomi, fisiologi dan histologi bagian abdomen!Regio abdomen

Eosophagus

Suatu saluran berotot dengan panjang 21 cm dan diameter 2 cm.

Vaskularisasi: Arteri: arteri gastrica sinistra dan arteri phrenica sinistraVena: vena eosophagealis yang memasuki vena azygos

Persyarafan:Plexus eosophageus terbentuk oleh truncus vagalisSistem limfatik:Nodi lymphatici gastrici sinistriGaster

Gaster merupakan bagian yang mengembang pada saluran pencernaan diantara eosophagus dan intestinum tenueBagian gaster:Bagian cardia: bagian yang mengelilingi ostium cardiacaFundus: bagian superioryang berdilatasi yang berhubungan dengan cupula sinistra diaphragmatica dan di inferior dibatasi oleh bidang horizontal ostium cardiacaCorpus: bagian utama gaster yang terletak diantara fundus dan antrum pyloricumPars pyloricum: regio aliran keluar yang berbentuk seperti corong

VaskularisasiArteri: arteria gastrica sinistra dan dextraVena: vena gastrica sinistra dan dextraSarafParasimpatis: truncus vagalis anterior dan posteriorSimpatis: nervus splanchnicus majorSistem limfatikLimf 2/3 superior: nodi lymphatici gastriciLimf 2/3 kanan dan 1/3 inferior: nodi lymphatici pyloriciLimf 1/3 kiri carvatura: nodi lymphatici pancreaticoduodenalesIntestinum tenue (usus halus)

Terdiri dari duodenum, jejenum, ileumTempat primer untuk absorpsi zat makanan dari bahan yang teringestiDuodenumBagian superior: panjang 5 cm terletak di anterolateral corpus vertebae L1Bagian descenden: panjang 7-10 cm dan turun sepanjang jalan sisi kiri vertebrae L1-L3Bagian horizontal: panjang 6-8 cm dan menyilangi vertebrae L3Bagian ascenden: panjang 5 cm mulai dari sisi kiri vertebrae L3 dan naik ke superior sejauh vertebrae L2

Vaskularisasi Pars superiorPars descenden: arteri pancreotico duodenales cabang dari arteri gastro duodenalis dan cabang dari arteri hepatica communisDuodeni major: ramus duodenalis merupakan cabang dari arteria mesenterica superiorVena: vena mesenterica superior

Inervasi duodenumSimpatis: truncus sympaticus segmen thoracal VI-XIIParasimpatis: nervus vagusJejenum dan ileumJejenum dimulai dari flexura duodenojejunalis dimana saluran cerna memulai lagi perjalanan melalui intraperitoneal

VaskularisasiArteri mesenterica superiorVena mesenterica superiorNervusPlexus nervus mesentericus superior

LimfatikNodi juxtaintestinalesNodi mesenterici Nodi sentralis superiorIntestinum crassum (usus besar)

Caecum: bagian pertama dari intestinum crassum yang berlanjut dengan colon ascenden merupakan kantung usus buntu dan terletak di kuadran kanan bawahVaskularisasi Arteri: arteria ileocolicaVena: vena ileocolicaLimfatik Lymphatici ileocoliciNervus Simpatis: nervus vagusParasimpatis: plexus mesentericus superiorNodi: lymphatici ileocolici

Appendix

Appendix vermiformis berbentk seperti cacing, berisi massa jaringan limfoidVaskularisasi Arteri: arteri appendicularis yang berasal dari arteri ileocolicaVena: vena appendicularisNervus Simpatis: nervus vagus Parasimpatis: plexus mesentericus superiorLimfatikNodi lymphatici ileocoliciColon

Ascenden: bagian kedua intestinum crassumArteri: arteri mesenterica superior dan arteri colica dextraVena: vena colica dextraLimfatik: nodi epicolici & paracoliciNervus: plexus nervus mesentericus superior

Transversum: bagian ketiga interstinum crassumArteri: arteri colica media Vena: vena colica mediaLimfatik: nodi lymphatici colici mediiNervus: plexus nervus mesentericus superiorDescenden: bagian keempat intestinum crassun, terletak di retroperitonealArteri: arteria colica sinistraVena: vena mesenterica inferiorLimfatik: nodi lymphatici intermediiNervus: nervus splanchnicus lumbalisSigmoid: lengkungan berbentuk huruf SArteri: arteri colica sinistra dan arteri sigmoideaeVena: vena mesenterica inferiorLimfatik: nodi liymphatici mesenterica inferiorNervus: nervus splanchnicus lumbalis

Lien

Massa berbentuk ovoid dengan warna keunguan yang terletak di kuadran abdomen kiri atas atau hypochondriumArteri: arteri lienalis Vena: vena lienalis Limfatik: nodi lymphatici pancreaticospleniciNervus: plexus coeliacusPankreas

Arteri: arteri pancreatica yangmerupakan cabang dari arteri lienalisVena: vena pancreaticaLimfatik: nodi lymphatici pancreaticaspleniciNervus: nervus vagus dan nervus splanchnicus abdominopelvicusHepar

Kelenjar paling besar yang terletak hampir seluruh bagian hypochondrium kanan dan epigastrium

VaskularisasiArteri: arteri hepatica menjadi 2 cabang yaitu arteri hepatica communis dan truncus coeliacusVena: vena hepatica dextra, media, dan sinistraLimfatik: nodi lymphatici hepaticiNervus: plexus hepaticusGinjal (ren)

Ren terletak di retroperitoneal pada dinding abdomen posteriorArteri: arteri renalis sinistra dan dextraVena: vena renalis sinistra dan dextraLimfatik: truncus lymphaticus lumbalis Nervus: plexus coeliacus, nervus splanchnicus abdominopelvicusUreter

Ductus muscularis dengan panjang 25-30 cm yang membawa urin dari ginjal ke vesica urinariaArteri: cabang dari arteri renalisVena: cabang dari vena renalisLimfatik: nodi lumbalis dextri dan sinistri, dan nodi iliaci communesNervus: plexus coeliacus2. Jelaskan klasifikasi nyeri perut!`Nyeri alihNyeri alih terjadi jika suatu segmen persarafan melayani lebih dari suatu daerah.

Nyeri kontinyuNyeri akibat rangsangan pada peritoneum parietal akan dirasakan terus-menerus karena berlangsung terus, misalnya pada reaksi radang. Nyeri kolikNyeri kolik merupakan nyeri yang hilang timbul yang menunjukkan suatu obstruksi organ berongga (lumen), organ yang berdinding otot (usus, empedu, duktus biliaris, ureter), Kolik merupakan nyeri viseral akibat spasme otot polos organ berongga dan biasanya disebabkan oleh hambatan pasase dalam organ tersebut (obstruksi usus, batu ureter, batu empedu, peningkatan tekanan intraluminar).

Nyeri iskemik Nyeri yang sering terjadi di perut,nyeri ini berupa nyeri yang sangat hebat, menetap, dan tidak menyurut

Nyeri disertai rasa panasbiasanya mengindikasikan karena pengaruh asam dan berhubungan dengan lambung, duodenum atau bagian esofagus bawah

Nyeri tajam konstan karena iritasi peritoneal adalah khas ulkus perforasi atau usus buntu yang pecah, kista ovarium, atau kehamilan ektopik.

Nyeri viseraNyeri visera padat: timbul bila ada peradangan atau peregangan pada membran serosa. Nyeri konstan yang di perberat pada gerakan Nyeri visera berongga :karena peregangan visera dikarena obstruksi

Nyeri kolikAdanya obstruksi(batu, tumor,bekuan, darah )ketika ada kontraksi peristaltik dari saluran tersebut ( ureter , saluran empedu)karena saluran terhambat disebabkan spasme otot otot polos sehingga sensasi nyeri dirasakan hilang timbul

3. Mengapa nyeri pada bagian perut kanan dapat dirasakan menjalar ke bagian bawah pada skenario? Sumbatan oleh batuGerakan peristaltik ureter terhambatSpasme otot polos ureter dan hiperperistaltikNyeri kolik Batu pada ureter (bentuk memanjang ke bawah)

Menjalar ke bawah Nyeri dan Menjalar

254. Mengapa rasa sakit yang ditimbulkan bersifat mendadak pada skenario? Mengapa rasa sakit yang ditimbulkan bersifat mendadak?

5. Apa hubungannya mual dengan nyeri perut kanan pada skenario?Faktor Penyebab Muntah6. Sebutkan penyakit yang berhubungan dengan sakit perut bagian kanan yang tidak disertai demam!

Penyakit dengan gejala sakit perut bagian kanan bawah tanpa demamUreterolithiasisNefrolithiasisCholelhitiasisKehamilan ektopik

Ureterolithiasis

DefinisiAdanya penumpukan kristal (batu) di saluran pada organ ginjalPatofisiologiSupersaturasi > keadaan dimana konsumsi garam (jenis kristal yang dapat menyebabkan batu) terus ditambah sedangkan pH,suhu tubuh tetap sehingga suatu saat tercapai titk saturasi dimana terjadi proses kristalisasi /penumpukan.Tidak seimbangnya bahan yang mempengaruhi pembentukan batu > Terdapat 3 macam bahan yang mempengaruhi proscs pembentukan batu dalam urin, yaitu: inhibitor, kompleksor dan promotor,ketika salah satunya terangsang,teraktifkan,tidak berfungsi dengan normal maka dapat menyebabkan tebentuknya batu di saluran ginjal

Gejala KlinisMual,terkadang muntah,sakit pada perut bagian kanan bawah atau daerah batu terletak,distensi perut,terkadang hematuri,NefrolithiasisDefinisietiologiPatomekanismeGejala KlinisCholelhitiasis

Definisi Batu Empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu. Batu yang ditemukan di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis, sedangkan batu di dalam saluran empedu disebut koledokolitiasis.Gejala Klinisnyeri hilang timbul pada perut bagian kanan bawah,mual,bila terjadi infeksi bersamaan demam,terkadang muntahPatofisiologi

Adanya supersaturasi oleh peningkatan rasio kolesterol, akan menyebabkan hepar mensekresi kolesterol konsentrasi tinggi sebagai inti vesikel unilamelar dalam kandung empedu dimana phosphatidylcholine menjadi kulit luar pembungkus vesikel dengan diameter 50-100 nm. Jika jumlah kandungan kolesterol relatif meningkat, vesikel multilamelar akan terbentuk (diameter melebihi 1000 nm). Vesikel-vesikel ini tidak stabil dan mengendap lingkungan cairan dalam bentuk kristal kolesterol. Kristal kolesterol ini merupakan prekursor batu empedu

Kehamilan ektopikDefinisietiologiPatomekanismeGejala Klinis7. Jelaskan alur diagnosis pada skenario! No. 5 Alur DiagnosisLaboratoriumRadiologiUreterolitiasisGastritis ApendisitisAnamnesis sakit di daerah perut kanan dan menjalar sampai ke bawah, sakit bersifat mendadak, merasa mual tetapi tidak sampai muntahNyeri dan panas seperti rasa terbakarNyeri di epigastriumPerdarahan, mual, muntah,diare, demamTerutama peminum alkohol Nyeri perut kanan bawah, mula-mula daerah epigastrium kemudian ke Mc. BurneyDisertai oleh anoreksia, mual, dan muntah. Pemeriksaan FisikDidapatkan nyeri ketok pada daerah kostovertebrateraba ginjal pada sisi sakit akibat hidronefrosis,Nyeri tekan epigastriumBila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan pendarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena. Biasanya pada pasien dengan gastritis kronis, konjungtiva tampak anemis

Didaerah perut kanan bawah, seringkali bila ditekan akan terasa nyeribila tekanan dilepas juga akan terasa nyeri.Blumberg sign Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan sedimen urinPemeriksaan kultur urinFoto polos abdomenUSGMagnetic Resonance Imaging (MRI)Tidak diperlukan kecuali gastritis kronis memerlukan : darah rutin, endoskopiPemeriksaan darahPemeriksaan urin Foto polos perutUSGCT ScanLaparoscopi8. Jelaskan Differential Diagnosis 1 pada skenario! DefinisiUreterolithiasis adalah penyakit dimana didapatkan masa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih baik saluran kemih atas (ginjal dan ureter) dan saluran kemih bawah (kandung kemih dan uretra).PatomekanismePenatalaksanaan:ESWLEndourologi : PNL, Litotripsi, Ureteroskopi , Ekstraksi dormia,Bedah laparoskopiBedah terbuka9. Jelaskan Differential Diagnosis 2 pada skenario! ApendisitisAdalah suatu inflamasi yang terjadi pada apendix veriformis, dibagi menjadi 2 :Apendisitis AkutApendisitis Kronik

EtiologiBakteriParasitObstruksi lumen apendiksPeningkatan jumlah flora normal pada kolonHiperplasia jaringan Limfoid (paling sering)EpidemiologiBelum ada data pasti kasus sangat sering ditemukanPada wanita dan pria jumlahnya samaDitemukan pada semua umur yang sudah makan makanan yang padatJarang ditemukan pada balitaPatofisiologi

Gejala KlinisDemamNyeri perut tergantung letak apendix yang mengalami inflamasi (paling sering bagian kanan pada letak apendix retrosekal retroperitoneal)Nyeri tekan epigastriumMual dan muntah Tidak nafsu makanAlur diagnosisAnamnesisPemeriksaan FisikPemeriksaan PenunjangPenatalaksanaanApendektomi pada kasus kronik maupun akutAntibiotik

KomplikasiPeritonitisPencegahanTidak menahan buang air besarMakan makanan tinggi serat yang cukupTidak makan makanan yang mengandung asamBiasakan mencuci bahan makanan dan masak hingga matangBuang air besar teratur

PrognosisUmumnya baikBahkan setelah tindakan apendiktomi pasien tetap bisa hidup normal10. Jelaskan Differential Diagnosis 3 pada skenario! DEFINISImassa keras seperti batu yang berada di ginjal dan salurannya dan dapat menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih, atau infeksiEPIDEMIOLOGIPria:wanita=3:1Usia 30-50tahunNegara maju>negara berkembangPATOGENESIS

ETIOLOGIGEJALA KLINISNyeri pinggang :kolik dan non kolikNyeri kadang menjalarMualMuntahHematuriDemam(-/+)UrgencyPiuriaPolakisuriaPemeriksaan lab leukosit (-)ANAMNESISNyeri pinggangMual kadang muntahHematuriUrgencyOutput urin sedikitTanyakan demamPEMERIKSAAN FISIKNyeri ketok pada daerah kosto-vertebraTeraba ginjal pada sisi sakit akibat hidronefrosis Retensi urinejika disertai infeksi didapatkan demam-menggigil. PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan renogramPemeriksaan USGRADIOLOGIALUR DIAGNOSISDDKolik saluran cernaKandung empeduApendisitis akutDistensi ususPionefrosis URETEROLITHIASIS

Terapi KonservatifEswlEndourologiBedah terbukaPemasangan stent

PENATALAKSANAANKOMPLIKASIGagal ginjalInfeksiHidronefrosisAvaskuler ischemicPrognosis batu ginjal tergantung dari faktor-faktor ukuran batu, letak batu, dan adanya infeksi serta obstruksi. Makin besar ukuran suatu batu, makin buruk prognosisnya. PROGNOSISPENCEGAHANMenghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi urin 2-3 liter per hari.Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu.Aktivitas harian yang cukup.Pemberian medikamentosa.

11. Jelaskan Differential Diagnosis 4 pada skenario! ISKInfeksi bakteri yang mengenai saluran kemih. Adanya bakteri didalam urin yang bermakna menunjukkan lebih dari 10.000 colony forming unit (CFU).PielonefritisSistitisISK lebih sering dijumpai pada perempuan dibanding laki lakiInfeksi Saluran Kemih

EtiologiPATOFISIOLOGIInvasi mikroorganismeAccending dari uretra ke saluranRefluks VesikoureterKolonisasi kumandisekitar uretra Masuknya kuman dariUretra ke buli buliPenempelan kuman padadinding buli buli.Masuknya kuman daruUreter ke GINJAL

Hematogen: Penyebaran mikroorganisme patogen yang masuk melalui darah yang terdapat kuman penyebab infeksi saluran kemih yang masuk melalui darah dari suplay jantung ke ginjal.Limogen: Kuman masuk melalui kelenjar getah bening yang disalurkan melalui kelium ginjal.Eksogen: Akibat pemakaian alat berupa kateter atau sistoskopi.Manifestasi KlinisPielonefritisDemam (39,5 140,5 C)MengigilSakit pinggang SistitisSakit Suprapubik.Polaksiuria.Nocturia.Disuria.Stranguria.DIAGNOSISAnamnesissering ngompol, muntah, diare, gagal tumbuh, demam denganpenyebab yang tidak jelasGejala poliuri, polidipsi dan penurunan nafsu makan menunjukkan gejala pancaran air kencing lemah, terabamassa/benjolan atau nyeri pada abdomenPem. FisikDemam.nyeri ketok sudut kosto-vertebral atau nyeri tekan supra simfisisteraba massa padaabdomen atau ginjal teraba membesarinspeksi pada orifisium uretra (fimosis,sinekia vulva, hipospsdia, epispadia), anomaliPem. PenunjangUrinalisis.

Biakan urin.

Ultra sonografi (USG).

Foto polos Ginjal.

Urogafi Intravena

Renal Cortical Scintragphy ( RCS)

Voiding Cystourethrography ( VCUG )

PenatalaksanaanISK Bawahintake cairan yang banyak

antibiotika yang adekuat, dan terapi simptomatikISK AtasRawat inap.

Menjaga status hidrasi.

terapi antibiotika parenteral PrognosisISK BawahAkutISK BawahKronisISK AtasKronisISK AtasKronisDapat sembuh sempurnaPrognosis baikBila diberi antibiotikPrognosis baikBila memperlihatkanPenyembuhan klinisDubia ad malamKESIMPULANPada modul 3 mengenai sakit perut kanan pada penyakit system urogenital ini kami menyimpulkan bahwa Differential Diagnosis 1 pada scenario dengan gejala pasien sakit perut kanan mendadak dan menjalar kebawah, disertai mual namun tidak muntah dan tidak ada demam adalah Ureterolithiasis dengan diagnosis-diagnosis banding yang lain adalah Appendisitis, Nefrolithiasis dan Infeksi Saluran Kemih.

DAFTAR PUSTAKARichard Snell. 2002. Anatomi Klinis Bedasarkan Sistem; Jakarta. EGCLauralee, Sherwood. 2001. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta : EGCSudoyo, Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V. Jakarta : Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam.Price, Sylvia A.2013. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta: EGChttp://eprints.undip.ac.id/13795/1/1996FK296-13.pdfLeslie, SW. 2010.Nephrolithiasis,AcuteRenalColic. in E-Medicine.PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMERMansoer, Arif, dkk, 2000. Kapita selekta kedokteran, Edisi III, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. EGC : JakartaElizabeth, J, Corwin. (2009). Buku saku Fatofisiologi, EGC, Jakarta.Buku Pedoman Diagnosis dan Terapi (PDT) SMF Urologi RSU Dr. Saiful Anwar Malang.Nugroho, Ditto. 2009. Batu ginjal.Jakarta:EGC.Purnomo, Basuki 2007. Dasar-dasar Urologi. edisi kedua. Jakarta: Sagung Seto.Purnomo, Basuki B. 2011. Dasar-Dasar Urologi Edisi III. Jakarta : Sagung Seto.Ochallagan, Chris. 2007. At a Glance Sistem Ginjal Edisi II. Jakarta : Penerbit Erlangga.