Booklet Kel. 2.Revisi Oke Fix

60
DIII KEPERAWATAN 2015

description

TUGAS KULIAH

Transcript of Booklet Kel. 2.Revisi Oke Fix

  • DIII KEPERAWATAN

    2015

  • DAFTAR PENULIS

    Firman Hidayat

    Heni Wiji Utami

    Ici Tri Astuti

    Ika Erwiana

    Imas Susanti

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT

    yang telah melimpahkan rahmat,taufik

    dan hidayah Nya kepada penulis,

    sehingga penulis dapat menyelesaikan

  • tugas booklet ini. Penulis menyadari

    bahwa dalam penulisan booklet ini masih

    banyak kekurangan, oleh karena itu

    penulis mengharapkan kritikd an saran

  • dari pembaca. Semoga booklet ini bisa

    bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

    Gombong, 1 April 2015

    Penulis

  • NUTRISI

    ENTERAL

  • Pengertian

    Nutrisi enteral adalah terapi

    pemberian nutrisi lewat saluran cerna

    dengan menggunakan selang/ kateter

    khusus (feeding tube).

  • Jenis Formula Enteral

    1. DIABETASOL

    Komposisi : konsentrat protein,

    soybeanoil,dietary fiber, aspartame,

    vitamin, mineral.

  • Indikasi: Diabetes mellitus.

    Cara pemberian: 1 sachet= 250 kal.

    Larutkan 1 sachet dalam 200 cc air

    hangat. Dapat diberikan 1-2

  • sachet/harisebagaiminumansuplemen

    bersama diet diabetes.

    2. ENSURE

  • Komposisi: Isolate protein kedelai,

    kasein, com oil, lesitin kedelai,

    sukrosa, vitamin, mineral.

    Indikasi :Pasien yang memerlukan

    diet TKTP dan rendah sisa.

  • Cara Pemberian : 1 sendok takar

    (55,5 g) = 250 kal. Larutan 1 sendok

    takar dalam 200 cc (1 gelas

    belimbing ) air dingin untuk

  • memberikan larutan nutrisi yang

    setiap cc-nya sama dengan 1 kal.

    3. ENTRASOL

    Komposisi :

    konsentrat protein,

    EFA, oligosakarida,

    vitamin, mineral.

  • Indikasi : Cachexia dan pasien yang

    memerlukan diet TKTP.

    Cara pemberian : 1 sachet (60

    g)=250 kal. Larutkan 1 sachet dalam

    200-250 cc air dingin. Dapat

  • diberikan lewat sonde atau NGT

    sampai 6 sachet (1500 kal ) per hari.

    4. FALKAMIN

    Komposisi:

    protein yang

    40% antaranya

  • berupa asam amino rantai cabang

    (BCAA) yaitu isoleusin,

    leusindanvalin, low fat cocoa

    powder, glukosa, aspartam,

    multivitamin dan mineral.

  • Indikasi :insufisiensi hati yang

    memerlukan asupan protein yang

    rendah dan terutam a BGGA

    Cara pemberian : 1 sachet (25 g) =

    92 kaldan 13,1 g protein. Biasanya

  • diberikan 2-3 sachet/hari yang

    dilarutkan dalam 100- 200 cc air.

    Pemberian falkamin dilakukan

    sebagai suplemen diet hati atau bisa

    bersama- sama dengan pemberian

  • nutrisi parenteral. Tidak boleh

    diberikan pada pasien maple syrup

    disease (gangguan metabolism

    BCAA).

    5. ISOCAL

  • Komposisi: konsentrat

    Vitamin dan mineral. Bebas laktosa

    dan residu.

    Indikasi : Cachexia dan mal nutrisi.

  • Cara pemberian : 53 gram isocal (3

    sendok takar) yang dilarutkan dalam

    200 cc air dingin akan menghasilkan

    larutan standar yang memberikan

  • 1kal/ml. Terutama digunakan sebagai

    formula enteral.

    6. NEPHRISOL

  • Komposisi:asam amino esensial

    termasuk histidin, karbohidrat,

    lemak , vitamin dan mineral.

    Indikasi: infusiensi ginjal bersama

    diet rendah protein.

  • Cara pemberian : 1 sachet (81 g)=

    250 kaldan 2,29 gram asam amino.

    Pencampuran 1 sachet nephrisol

    dengan 200 ml air dingin akan

    menghasilkan 250 cc larutan yang

  • mengandung 250 kal. Bisa diberikan

    lewat sonde.

    7. PEPTISOL

    Komposisi :sama

    Dengan entresol tetapi

  • memiliki kandungan protein yang

    lebih tinggi yaitu 24% (entresol

    12%) sedangkan kandungan KHnya

    lebih rendah 79%.

  • Indikasi : cachexia atau pasien yang

    memerlukan diet.

    Cara pemberian :sama dengan

    entresol, jangan di larutkan dengan

    air panas dengan suhu yang melebihi

  • 50oC. dapat di berikan lewat sonde

    atau NGT sampai 6 sachet

    (1500kal)/hari

    8. SUSTACAL

    Komposisi :konsentrat

    protein, MCT,

  • maltodekstrin sukosa, vitamin,

    mineral, dan nutrient, antioksidan.

    Bebas laktosa.

    Indikasi: cachexia dan malnutrisi

    Cara pemberian : 60gr sustacal (3

    sendok takar), yang di larutkan

  • dalam 200cc air hangat akan

    menghasilkan larutan standar yang

    memberikan 1 kal/ml. terutama di

    gunakan sebagai suplemen pada diet

    TKTP.

  • NUTRISI

    PARENTERAL

  • Pengertian

    Nutrisi parenteral merupakan

    bentuk nutrisi penunjang yang diberikan

    secara intravena. Nutrisi perenteral

    diberikan jika nutrisi enteral tidak

  • dapat digunakan (Joanne C. La Rocca&

    Shirley E. Otta, 1998).

  • Jenis- jenisNutrisiErenteral

    1. ASERING

    Komposisi:Setiap liter

    Asering mengandung:

  • Na 130 mEq, K 4 mEq, Cl 109 mEq,

    Ca 3 mEq, Asetat (garam) 28 mEq.

    Indikasi:dehidrasi berat (syok

    Hipovolemik dan asidosis) pada

    kondisi: gastroenteritis akut, demam

  • berdarah dengue (DHF), luka bakar,

    syok hemoragik, dehidrasi berat,

    trauma.

    2. AMINOFUSIN L 600

    Komposisi :asam

    amino, sorbitol,

  • xylitol, vitamin dan elektrolit

    Indikasi:keadaan katabolic

    seperti infeksi berat, luka bakar,

    cedera berat, dll. Dengan balans

    nitrogen yang negatif.

  • 3. AMINOFUSIN PAED

    Komposisi:asam amino,

    vitamin, dan elektrolit.

    Indikasi : neonates

    premature, bayi yang

  • menderita defisiensi protein atau

    penyakit dengan peningkatan

    kebutuhan protein.

    4. AMINOLEBAN

  • Komposisi :asam amino rantai cabang

    dengan konsentrasi tinggi dan asam

    amino aromatic dengan konsentrasi

    rendah.

    Indikasi :keaddaan ensefalopati

  • pada penderita penyakit hati yang

    akut maupun kronis. Aminoleban

    tidak boleh diberikan pada kelainan

    ginjal yang berat dan gangguan

    metabolism asam amino lainnya.

  • 5. PAN AMIN G

    Komposisi: 8 asam amino

    esensial, arginin, histidin,

    asam amino asetat, sorbitol

    Indikasi :malnutrisi atau hipoprote-

  • memia yang memerlukan pasokan

    asam amino . tidak boleh diberikan

    pada koma hepatikum, kelainan ginjal

    yang berat, gangguan metabolism

  • asam amino dan intoleransi fruktosa

    herediter.

    6. TRIOFUSIN 500/1000/1600

    Komposisi:fruktosa,

    glukosa, xylitol.

  • Indikasi:keadaan yang memerlukan

    kalori lewat nutrisi parenteral total

    dan parsial, khususnya selama

    metabolisme post-agresi.

  • 7. INTRALIPID 10%/20%

    Komposisi : soybean oil,

    egg phospholipids, gliserol.

    Indikasi :kaceksia atau malnutrisi

    yang memerlukan suplemen kalori

  • dalam waktu yang lama seperti

    malnutrisi yang menyertai cedera

    otak berat.

  • ADAB MAKAN &

    MINUM DALAM

    ISLAM

  • SEBELUM MAKAN

    1. Cuci tangan

    2. Membaca tasmiyah dan doa mau

    makan

  • SAAT MAKAN

    1. Makan dan minum yang halal, Allah

    SWT berfirman:

  • Hai para rasul, makanlah yang baik-

    baik, dan kerjakanlah amalshalih.

    Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui

    apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-

    Mu`minun: 51).

  • 2. Mendahulukan makan dari pada

    shalat jika makanan telah

    dihidangkan.

    3. Tidak makan dan minum dengan

    menggunakan wadah yang terbuat

  • dari emas dan perak.

    4. Makan dengan tangan kanan.

    5. Makan sambil duduk.

    6. Berhenti sebelum merasa kenyang.

    7. Dianjurkan memuji makanan dan

  • dialarang mencela.

    8. Makan dari mulai yang terdekat.

    9. Jangan makan dan minum dalam

    keadaan masih sangat panas ataupun

  • sangat dingin karena hal ini

    membahayakan tubuh.

  • SETELAH MAKAN

    1. Bersyukur kepada Allah SWT

    setelah makan, dengan membaca

    hamdalah/ doa setelah makan.

    2. Mencuci tangan.

  • KESIMPULAN

    1. Nutrisi enteral adalah terapi

    pemberian nutrisi lewat saluran

    cerna dengan menggunakan kateter.

  • 2. Nutrisi parenteral merupakan

    pemberian nutrisi melalui

    intravena. Nutrisi parenteral

    diberikan ketika rute pemberian

    enteral tidak bisa di gunakan.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Hartono, Andry. 2006. Terapi Gizi dan

    Diet RumahSakit. Jakarta: EGC

    Wiryana, Made. 2007. Nutrisi pada

    Penderita Sakit Kritis. Jurnal

  • Penyakit Dalam, Vol 8, Nomor 2

    (diakses pada Senin, 30 Maret

    2015 pukul 10.50 WIB)