PPT ITLH
-
Upload
auliarahmah -
Category
Documents
-
view
215 -
download
2
description
Transcript of PPT ITLH
Penyu Hijau ( Chelonia mydas)Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Classis : Reptilia
Ordo : Testudinata
Family : Cheloniidae
Genus : Chelonia
Spesies : Chelonia mydas
1. Jenis makanan
Hewan ini sering di laporkan beruaya di sekitar padang lamun (seagrass) untuk mencari
makan, dan kadang di temukan memakan macroalga di sekitar padang alga. Pada padang
lamun hewan ini lebih menyukai beberapa jenis lamun kecil dan lunak seperti (Thalassia
testudinum, Halodule uninervis, Halophila ovalis, and H. ovata). Pada padang alga, hewan ini
menyukai (Sargassum illiafolium and Chaclomorpha aerea). Pernah di laporkan pula bahwa
penyu hijau memakan beberapa invertebrate yang umumnya melekat pada daun lamun dan
alga.
Penyu Hijau ( Chelonia mydas)
2. Perkembangbiakan
Penyu membutuhkan kurang lebih 15-50 tahun untuk dapat melakukan perkawinan. Selama masa kawin, penyu laut jantan menarik perhatian betinanya dengan menggosok-gosokkan kepalanya atau menggigit leher sang betina. Sang jantan kemudian mengaitkan tubuhnya ke bagian belakang cangkang si betina. Kemudian ia melipat ekornya yang panjang ke bawah cangkang betina. Beberapa jantan dapat saling berkompetisi untuk merebut perhatian si betina.
3. Penyebaran
Penyu hijau adalah salah satu jenis penyu laut yang umum dan jumlahnya lebih banyak di banding beberapa penyu lainnya. Penyu laut, umumnya bermigasi dengan jarak yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu lama. Kita mungkin masih ingat salah satu adegan dalam film Nemo, saat induk jantan Nemo bertemu dengan gerombolan penyu hijau yang bermigrasi. Tidak persis sama dengan pola migrasi penyu umumnya, namum jelas memberikan gambaran bahwa penyu laut bermigrasi sebagai rangkaian dari siklus hidupnya. Pernah di laporkan migrasi penyu hijau yang mencapai jarak 3.000 km dalam 58 – 73 hari. Beberapa penelitian lain mengungkapkan bahwa penyu yang menetas di perairan , di temukan di sekitar perairan dan Hawaii .
Gurita (Octopus sp)Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Caphalopoda
Ordo : Octopoda
Genus : Octopus
Spesies : Octopus sp
1. Pertahanan Diri
Gurita berwarna abu-abu pucat atau putih, tapi warna kulit bisa diubah sesuai
warna dan pola lingkungan sekitar dengan maksud melakukan kamuflase
(penyamaran). Beberapa spesies gurita dapat memutuskan lengannya sendiri (
ototomi) mirip cicak dan beberapa spesies kadal yang memutuskan ekor sewaktu
melarikan diri. Lengan gurita yang sedang merangkak juga berfungsi sebagai
pengalih perhatian bagi calon pemangsa dan berguna pada saat kawin.
Gurita (Octopus sp)2. Perkembangbiakan
Gurita jantan bereproduksi dengan meletakkan kantong spermatofora ke dalam rongga mantel gurita betina menggunakan lengan istimewa yang disebut hectocotylus. Lengan kanan ketiga biasanya menjadi hectocotylus. Pada beberapa spesies, gurita betina bisa menjaga sperma agar tetap hidup sampai telur menjadi matang. Setelah dibuahi, gurita betina bisa bertelur hingga sekitar 200.000 butir.
3. Cara Bergerak
Gurita bergerak dengan cara merangkak atau berenang. Gurita cukup merangkak ditambah sedikit berenang jika ingin bergerak secara perlahan dan hanya berenang jika ingin bergerak cepat-cepat. Gurita bisa bergerak cepat sekali sewaktu sedang lapar atau sewaktu dalam bahaya. Kadar oksigen dalam darah diperkirakan hanya sekitar 4% sehingga gurita mempunyai stamina rendah yang akibatnya merugikan kehidupan gurita di alam bebas.
4. Bentuk Fisik
Gurita memiliki 8 lengan (bukan tentakel) dengan alat penghisap berupa bulatan-bulatan cekung pada lengan yang digunakan untuk bergerak di dasar laut dan menangkap mangsa. Lengan gurita merupakan struktur hidrostat muskuler yang hampir seluruhnya terdiri dari lapisan otot tanpa tulang atau tulang rangka luar.
Bondol Kalimantan (Lonchura fuscans)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Classis : Aves
Ordo : Passeriformes
Family : Estrildidae
Genus : Lonchura
Spesies : Lonchura fuscans
1. Keadaan
Bondol Kalimantan (Lonchura fuscans) adalah sejenis burung kecil pemakan biji-bijian yang tergolong dalam suku Estrildidae. Sebelumnya, burung ini dimasukkan sebagai anggota suku Ploceidae. Burung ini diketahui hidup terbatas (endemik) di Kalimantan. Dalam bahasa Inggris, bondol ini dikenal dengan nama Dusky Munia, merujuk pada warna bulunya yang gelap.
Bondol Kalimantan (Lonchura fuscans)
2. Persebaran
Umum ditemukan di dataran rendah di seluruh Kalimantan dan pulau-pulau di
sekitarnya, hingga ketinggian sekitar 500 m. Di tepi-tepi hutan, semak sekunder,
padang rumput, dan lahan-lahan pertanian. Kebiasaannya seperti burung bondol yang
lain.
3. Pengenalan
Burung pipit berukuran agak kecil, dari paruh hingga ke ekor sekitar 11 cm. Bulu
seluruhnya berwarna gelap, coklat kehitaman. Iris mata berwarna coklat, paruh hitam di
atas dan abu-abu di bawah, kaki hitam. Suara bergetar “pii.. pii” atau “cirrup”, atau
suara rendah “tek.. tek” sewaktu terbang.
Cecak kayu (Hemidactylus frenatus)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Classis : Reftilia
Ordo : Squamata
Family : Gekkonidae
Genus : Hemidactylus
Spesies : Hemidactylus frenatus
1. Identifikasi
Cecak rumah yang berukuran sedang, sampai sekitar 120 mm. Moncong relatif pendek.
Dorsal berwarna abu-abu keputihan berbintik-bintik atau kehitaman. Ventral putih atau agak
kekuningan. Tak ada jumbai kulit di sisi tubuh maupun di tungkai. Ekor membulat, dengan enam
deret duri-duri kulit yang lunak. Sisik-sisik berbentuk serupa bintik bulat halus di sisi dorsal
(punggung), tidak seragam besarnya. Terdapat bintil-bintil yang tersusun dalam deretan agak
jarang. Dua baris di tiap sisi tubuh, dari pinggang hingga ke pinggul, dan satu deret di atas pinggul.
Cecak kayu (Hemidactylus frenatus)2. Kebiasaan
Sifat-sifat ekologis dan perilaku cecak ini mirip dengan cecak tembok Cosymbotus platyurus, hanya agaknya lebih kerap ditemui pada bagian yang berkayu di rumah dan atau di pohon dan semak di halaman. Dengan mangsa utama berupa serangga kecil-kecil, cecak kayu terutama aktif berburu di malam hari (nokturnal). Cecak ini sering didapati bercampur dengan jenis cecak lain (C. platyurus dan G. mutilata) dalam kumpulan cecak di sekitar lampu. Di siang hari, cecak ini bersembunyi di sela-sela kayu atau dinding rumah.
3. Penyebaran
Cecak kayu menyebar luas mulai dari Afrika timur dan selatan, Madagaskar, dan kepulauan-kepulauan Mauritius, Reunion, Rodrigues, Komoro dan Seychelles; Pakistan, Bhutan, Nepal, India, Sri Lanka, Bangladesh, Andaman, Nikobar, Maladewa; Tiongkok selatan, Myanmar, Laos, Kamboja, Vietnam, Thailand, Semenanjung Malaya, Filipina, Taiwan, Jepang (Ryukyu, Bonin); Di Indonesia : Sumatra, Borneo, Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi, Ambon, hingga ke Papua. Diintroduksi ke Polinesia, Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Serikat (Hawaii, Florida).
Kumbang Koksi (Coccinella transversalis)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Coleoptera
Family : Coccinellidae
Genus : Coccinella
Spesies : Coccinella transversalis
1. Pertahanan Diri
Hewan-hewan yang memangsa Kumbang koksi umumnya adalah hewan-hewan
pemangsa serangga seperti burung dan laba-laba. Kumbang koksi memiliki cara unik
dalam mempertahankan diri. Bila merasa terancam bahaya, ia akan berpura-pura mati
dengan cara membalikkan tubuhnya dan menarik kakinya ke dalam. Sebagai
mekanisme perlindungan lebih lanjut, ia akan mengeluarkan cairan berwarna kuning
dari persendian kakinya. Cairan ini memiliki bau dan rasa yang tidak enak sehingga jika
berhasil, pemangsanya tidak jadi memakannya karena tidak tahan dengan cairan
tersebut.
Kumbang Koksi (Coccinella transversalis)
2. Daur Hidup
Kumbang koksi biasanya meletakkan telur pada bagian tanaman di mana ada kutu-
kutu. Kelompok sekitar 50 butir telur atau lebih diletakkan tidak beraturan, pada daun atau
ranting. Kumbang koksi dapat kawin dengan kumbang koksi lain dengan pola warna
berbeda. Sebelum bertelur, kumbang koksi betina akan memilih tempat yang banyak
dihuni serangga makanannya agar begitu menetas, larva mereka dikelilingi oleh persediaan
makanan melimpah. Telurnya berbentuk lonjong dengan warna kuning hingga orange dan
biasanya diletakkan di bagian bawah daun. Telur akan menetas menjadi larva setelah 3-7
hari tergantung cuaca. Larva nya berbentuk panjang, berbulu, & memiliki 6 kaki.
3. Hibernasi
Seperti kebanyakan serangga dan hewan, Kumbang koksi di wilayah empat musim
juga melakukan hibernasi (tidur panjang di musim dingin). Kumbang koksi biasanya
berkumpul dalam jumlah besar di tempat-tempat seperti di bawah balok kayu, kulit batang,
atau timbunan daun saat berhibernasi. Selama periode tidur panjang itu, mereka bertahan
dengan memanfaatkan persediaan makanan di tubuhnya.