PPT HASIL
-
Upload
fredy-akbar-k -
Category
Documents
-
view
230 -
download
3
description
Transcript of PPT HASIL
HUBUNGAN IMT, LINGKAR PINGGANG,
KADAR PROFIL LIPID ( HDL & LDL) SERUM,
DENGAN DERAJAT PREMENSTRUASI SINDROME (PMS)
pada wanita usia subur
Oleh :Syamsidar
Latar Belakang Masalah
Kumpulan gejala fisik, emosional, & perilaku , yang muncul secara siklik 7-10 hari sebelum menstruasi dan menghilang setelah Menstruasi .
Borenstein J. et al..... USA
(Suparman E, 2012)
Terdapat Hubungan antar PMS dengan Tingkat absensi Pekerja sehingga menurunkn produktivitas kerja.
Semakin besar lingkar pinggang seorang wanita, semakin tinggi kadar hormon estrogen dalam tubuhnya. (Suparman, 2011) Ketidakseimbangan kadar hormon estrogen menyebabkan premenstrual syndrome
Mayes & Watson, 2004
Jonson et al, 2001
Indeks Massa Tubuh berkorelasi positif dengan gejala yang spesifik muncul pada wanita yang mengalami premenstrual syndrome secara spesifik berupa pembengkakan ekstremitas, nyeri punggung dan kram perut.
Peningktn Kadar HDL serum paling nampak pada fase ovulasi (Masa Subur) yg merupakan puncak Peningktn kadar estrogen. Kadar LDL , Trigliserida mengalami dan mncapai titik terendah sesaat mjelang Menstruasi
Rosdiana. R, 2012
Penelitian dilakukan di University at Buffalo, 2005-2007 pada 259 wanita sehat dg siklus mens teratur y berusia 18-44 tahun 7an u/mengevaluasi hub antara estrogen endogen dan lipoprotein serum di seluruh siklus menstruasi.
Mumford, et all..
Diperoleh Hasil : Kolesterol total & LDL lebih rendah selama fase luteal di banding fase folikuler & tingkat HDL yang tertinggi saat ovulasi. Estradiol terbukti korelasi positif dengan HDLestrogen eksogen telah terbukti mempengaruhi profil lipid, yang mengarah ke hipotesis bahwa estrogen endogen memili pengaruh yang sama.
Rumusan Masalah
1.Apakah IMT berhub dg derajat PMS pada wanita usia subur
2.Apakah Lingkar Pinggang berhub dg derajat PMS pada wanita usia subur
3.Apakah kadar Profil lipid (HDL & LDL) serum berhub dg derajat PMS
Tujuan Penelitian
Mengetahui hubungan IMT, Lingkar Pinggang ,kadar profil lipid (HDL dan LDL), dengan Derajat Premenstruasi Sindrom (PMS)
Mengetahui :Derajat PMSHub IMT, LP dg derajat PMSKadar HDL & LDL serum,IMT, Lingkar PinggangHub Kadar Profil Lipid (HDL & LDL) dg derajat PMS
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Manfaat Penelitian1. Memberi gambaran IMT, lingkar
pinggang ,kadar profil lipid (HDL dan LDL) serum pada berbagai derajat Prementrual Syndrome .
2. Melalui penelitian ini, maka akan menambah wawasan pengetahuan bagi peneliti tentang hubungan kadar profil lipid (HDL dan LDL) serum pada derajat Premenstruasi Sindrom (PMS).
Hipotesis
1. Semakin besar nilai IMT semakin berat derajat premenstrual syndrome
2. Semakin besar nilai lingkar pinggang semakin berat derajat premenstrual syndrome
3. Semakin tinggi kadar HDL serum semakin berat derajat premenstrual syndrome
4. Semakin tinggi kadar LDL serum semakin berat derajat premenstrual syndrome
Defenisi Operasional
IMT perhitungan selisih antara Berat Badan dalam kilogram dan
Tinggi Badan dalam meter (kg/m²).Lingkar
Pinggangbesaran lingkar pinggang yang diukur dengan pita pengukur/metline dalam cm. Pengukuran dilakukan pada posisi berdiri tegak dengan
pakaian ditanggalkan, diukur di antara crista illiaca dan costa XII. Skala data lingkar pinggang adalah rasio
HDLkadar lipoprotein densitas tinggi yang diperoleh dari serum wanita usia subur yang mengalami premenstrual syndrome.
LDLadalah kadar lipoprotein densitas rendah yang diperoleh dari serum wanita usia
subur yang mengalami premenstrual syndrome.
Derajat PMStingkatan berat ringan premestrual syndrome yang direcord melalui diary for premenstrual syndrome menggunakan format Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-Fourth Edition-Text Revision (DSM-IV-TR) yang terdiri atas 22 pertanyaan yang diukur pada 7 hari sebelum datangnya menstruasi.
Kriteria Objektif
IMTBB kurang : <18,5 kg/m²BB normal : 18,5 - 22,9 kg/m²BB lebih : >23 kg/m²BB Obesitas I : 25 – 29,9 kg/m²BB Obesitas II : > 30 kg/m²
Lingkar PinggangNormal : ≤ 80 cm
Obesitas : > 80 cm
HDL
Rendah : < 50 mg/dlNormal : > 50 mg/dl
LDL
Normal : < 130 mg/dlBatas Rendah : 131 – 159 mg/dlTinggi : > 160 mg/dl
Derajat PMSRingan : 0 – 22Sedang : 23 - 44Berat : 45 – 66
Desain Penelitian
Metode Penelitian
Cross sectional study
Waktu & Tempat2 mei – Juni 2012 ,
di Makassar
Semua Wanita Usia Subur yang mengalami PMSPopulasi
Sampel15 wanita subur dengan IMT
Normal & 15 wanita usia subur Obesitas
Kriteria Inklusi Wanita Usia Subur
Menandatangani Inform Concent
Kriteria Ekslusi Wanita dg Siklus menstruasi tidak teratur Memiliki penyakit gangguan reproduksi
Mengunakan Terapi Hormonal Mengkonsumsi Obat2an, riwayat alkoholik
HASIL
VariabelJmlh
(N)Minimum Maksimum Mean Std. Deviasi
1. Umur (Thn)
2. IMT (kg/m²)
3. Lingkar pinggang(cm)
4. Kadar HDL (mg/dl)
5. Kadar LDL (mg/dl)
6. Skor Derajat PMS
30
30
30
30
30
30
17
18,59
62
32
59
4
30
34,77
99
82
165
31
22,67
24,12
81,60
51,90
120,87
22,23
3,88
3,86
8,86
10,11
22,71
7,94
Tabel 1. Deskripsi Variabel Penelitian
Tabel 2. Hubungan Umur, IMT, Lingkar Pinggang, Kadar HDl, LDL
dengan derajat Premenstrual Syndrome
Variabel
Derajat premenstrual syndrome OR
(IK 95%)Ringan Berat
N % N %
Umur
(Tahun)
14 – 24
25 – 34
6
4
60
40
11
9
55
45 OR = 1,227 (0,263 – 5,73)
IMT
(kg/m²)
18,5-24,9
>.25
9
1
90
10
6
14
30
70 OR = 21,00(2,155 –204,61)
Lingk. Pinggang
(Cm)
< 80
>.80
7
3
70
30
6
14
30
70 OR = 5,444 (1,039 – 28,53)
HDL(mg/dl)
< 50
>. 50
8
2
80
20
6
14
30
70OR = 9,333 (1,511 – 57,65)
LDL(mg/dl)
< 130
>.130
9
1
90
10
10
10
50
50OR = 9,000 (0,954 – 84,89)
Total 10 33,3 20 66,7
Tabel 3. Peran IMT, Lingkar Pinggang, Kadar HDL terhadap derajat Premenstrual Syndrome
VariabelExp (B)
95,0% C.I.for EXP(B)
Lower Upper
IMT Obesitas (>25 kg/m²) 1,070 0,000 -
Lingkar Pinggang Obesitas (>80 cm) 0,000 0,000
-
Kadar HDL Tinggi (>50 gr/dl)
3,064-
Constant0,000
PEMBAHASAN
IMTTabel 2 menunjukan bahwa IMT berkorelasi positif dengan PMS dengan nilai OR = 21,00 IK ( 2,155-204,61). Hal ini senada dengan penelitian Jonson et al, 2001 Indeks Massa Tubuh berkorelasi positif dengan gejala yang spesifik muncul pada wanita yang mengalami premenstrual syndrome secara spesifik berupa pembengkakan ekstremitas, nyeri punggung dan kram perut.
Dari tabel tsb dapat pula terlihat bahwa responden dengan IMT >25 sebagian sebagian besar mengalami PMS berat.Hal ini semakin memperkuat asumsi bahwa wanita usia subur dengan IMT obesitas rentang mengalami gejala PMS, sindrome ini kemungkinan disebabkan adanya efek gangguan regulasi kadar hormonal (hormon estrogen) akibat dari peningkatan sintesa estrogen dimana lemak merupakan bahan dasar sintesa hormon steroid.
Salah satu metode /indakator yang banyak dilakukan untuk mengukur kadar adipositas dalam tubuh seseorang adalah dengan mengukur IMT.Walaupun demikian beberapa teori mengatakan bahwa pengukuran IMT tidaklah mengukur kadar lemak tubuh secara langsung.
Tabel 2 menunjukan bahwa Lingkar Pinggang berkorelasi positif dengan PMS dengan nilai OR = 5,44 IK ( 1,039-28,53). Hal ini senada dengan penelitian Mayes & Watson, 2004 Semakin besar lingkar pinggang seorang wanita, semakin tinggi kadar hormon estrogen dalam tubuhnya. (Suparman, 2011) Ketidakseimbangan kadar hormon estrogen menyebabkan premenstrual syndromemuncul pada wanita yang mengalami premenstrual syndrome secara spesifik berupa pembengkakan ekstremitas, nyeri punggung dan kram perut.Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran lingkar pinggang karena merupakan pengukuran distribusi lemak abdominal yang memiliki hubungan dengan IMT. Metode ini lebih mengarah pada pengukuran obesitas sentral dimana beberapa fakta menunjukkan bahwa adiposit intraabdominal lebih bersifat lipolitik aktif dibanding simpanan lemak didaerah tubuh lainnya. Filer,2005 dalam sebuah risetnya di Inggris menemukan bahwa sel lemak disekitar pinggang bukanlah bongkahan lemak pasif melainkan sel2 aktif berlebih yang dapat mengacaukan stbilitas insulin dan kolesterol didalam darah.
Lingkar Pinggang
Dalam tabel 2 terlihat bahwa responden dengan lingkar pinggang >80 (obesitas) sebagian responden mengalami PMS berat. Baziad ,2003 mengemukakan bahwa perempuan dengan kadar lemak berlebih, 4-5 kali lebih sering mengalamai gangguan fungsi ovarium. Hal ini disebabkan karena perempuan yang gemuk memilki kelebihan androgen dan kadar estrogen utamnya estron.
Sementara beberapa teori telah menjelaskan bahwa penyebab terjadinya PMS pada wanita adalah perubahan kadar hormon estrogen.
Namun demeikian pada tabel 3 terlihat bahwa ternyata peran lingkar pinggang terhadap kejadian PMS jauh lebih kecil dibanding IMT sementara beberapa penelitian terdahulu menyimpulakan bahwa lingkar pinggang jauh berpotensi menyebabkan PMS dibanding IMT. Hal ini menurut peneliti kemungkinan disebabkan karena faktor usia responden rata-rata berusia dibawah 30 tahun, dimana pada usia tersebut potensi untuk terjadinya obesitas sentral jauh lebih kecil dibandingkan wanita yang memiliki usia 50tahun keatas.Wanita dg Rentang usia dibawah 30 tahun lebih cenderung memiliki aktifitas fisik yang tinggi dibanding usia diatas 50tahun.
Tabel 2 menunjukan bahwa kadar HDL berkorelasi positif dengan PMS dengan nilai OR =9,33 IK ( 1,51-57,65). Hal ini senada dengan penelitian Susan Thys ,2005 ada pengaruh pemberian estradiol selama fase luteal terhadap beratnya derajat PMS. Beberapa peneliti sebelumnya telah menyatakan bahwa penyebab PMS sangat dipengaruhi oleh fluktuasi kadara hormonal. Lam 2002, mengemukakan bahwa dominasi hormon estrogen terjadi bila rasio hormon progesteron terhadap estradiol serum kurang dari 22:1 pada fase proliferasi dan kurang dari 30:1 pada fase luteal.Dari teori ini dapat disimpulakan bahwa PMS terjadi akibat dari peningkatan kadar estrogen pada fase luteal siklus menstruasi. Salah satu gejala PMS adalah adanya nyeri atau kram perut yang kemungkinan disebabkan oleh efek kontrakstilitas uterus dibawah pengaruh hormon estrogen.Penyebab PMS adalah meningkatnya kadar estrogen dalam darah yang akan menyebabkan gejala depresi dan khususnya gangguan mental. Kadar estrogen yang meningkat dapat mengganggu proses kimia tubuh termasuk vitamin B6 (piridoksin) yang dikenal sebagai vitamin anti depresi karena berfungsi mengontrol serotinin. Serotinin penting untuk otak dan saraf dan kurangnya persediaan zat ini dapat menyebabkan depresi (Shreeve, 1983, Hatcker , 2001 dan Brunner & Suddart 2001)
HDL
Dalam tabel 2 terlihat bahwa responden dengan kadar HDL tinggi beresiko untuk mengalami PMS berat. Asumsi peneliti bahwa kadar HDL yang meningkat dalam darah bukanlah penyebab langsung terjadinya PMS melainkan pengaruh dari peningkatan kadar estrogen. Sementara dalam beberapa penelitian terdahulu menemukan bahwa peningkatan kadar estrogen akan diikuti oleh peningkatan kadar HDL serum. Sintesa estrogen sendiri umumnya terjadi pada sel teka dan granulas ovarium dimana kolesterol merupakan bahan pembuatan estrogen. Hal ini secara jelas dapat dilihat pada gmbr berikut :
Ryan dan Smith , 1995Kolesterol (prekursor) steroid disimpan dalam jumlah yang banyak di sel-sel theka. Pematangan folikel yang mengakibatkan meningkatnya biosintesa steroid dalam
folikel diatur oleh hormon gonadotropin
(Denke, 2006)Setiap peningkatan 1 kg/m² IMT berhubungan dengan peningkatan kolesterol total
plasma sebesar 7,7 mg/dl dan penurunan tingkat HDL sebesar 0,8 mg/dl. Studi-studi tentang metabolisme telah mendokumentasikan bahwa obesitas menghasilkan
peningkatan angka sintesis kolesterol endogen yaitu 20 mg setiap hari untuk kilogram kelebihan berat badan dan peningkatan LDL serta angka produksi trigliserida
Faktor lain yang menyebabkan sebagaian besar responden dalam penelitian ini memiliki kadar HDL lebih dar 50 mg/dl adalah faktor Umur. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Kwiterovich, 1996 bahwa faktor usia sangat mempengaruhi kadar HDL seseorang. Rentang usia muda cenderung memilki kadar profil HDL yang tinggi dibanding
mereka yang berusia tua. Mekanisme yang mendasari hal ini adalah adanya faktor hormon dalam hal ini hormon estrogen
dan progesteron.
LDLTabel 2 menunjukan bahwa kadar LDL tidak berkrelasi dengan PMS dengan nilai OR =9,00 IK ( 0,954-84,89). Hal ini senada dengan Penelitian Mumford ,et al (2005) tentang hubungan antara estrogen endogen dengan lipoprotein menemukan bahwa kadar LDL serum selama fase luteal lebih rendah dibanding fase lainnya dalam siklus menstruasi dan memiliki korelasi negatif terhadap peningkatan estradiol . Lebih lanjut dikemukakan bahwa estrogen endogen memiliki efek yang sangat cepat terhadap peningkatan kadar HDL tetapi tidak demikian halnya dengan kadar LDL.
Namun demikian pada tabel 2 juga dapat kita ketahui bahwa dominasi PMS berat terjadi pada responden yang memiliki kadar LDL > 130 mg/dl dibanding yang mengalami PMS ringan. Hal ini dapat pula kita simpulkan bahwa kadar LDL yang tinggi juga berpotensi untuk terjadinya PMS berat. Walaupun dalam peneltian tidak diterbukti adanya korelasi positif namun hal ini mungkin disebabkan karena beberapa faktor a.l faktor usia, dsb.
Wanita usia subur yang memiliki :1. IMT obesitas memiliki resiko 21 kali (2,155 –
204,614) mengalami derajat premenstrual berat.2. lingkar pinggang lebih memiliki resiko 5 kali
(1,039 – 28,533) mengalami derajat premenstrual syndrome berat
3. kadar HDL serum tinggi beresiko 9 kali (1,511 – 57,654) mengalami derajat premenstrual syndrome berat.
4. kadar LDL serum tinggi tidak beresiko mengalami derajat premenstrual syndrome berat.
KESIMPULAN
1. Pentingnya upaya pengelolaan terhadap premenstrual syndrome pada wanita usia subur baik secara farmakologis maupun nonfarmakologis
2. Diperlukan upaya pengaturan diet jenis dan pola asupan makanan secara proporsional untuk memperoleh berat badan ideal sehingga dapat membantu meringankan derajat premenstrual syndrome.
3. Pengaturan latihan aktivitas fisik yang berdampak pada pengaturan jumlah lemak dalam tubuh khususnya lemak intabadominal sehingga akan berdampak positif terhadap produksi estrogen progesteron pada premenstrual syndrome.
4. Diperlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui kadar estrogen progesteron dalam darah selama fase luteal siklus menstruasi pada wanita usia subur yang mengalami premenstrual syndrome.
SARAN
SEKIAN
HDL Cholesterol HDL-Cholesterol Category
60 and aboveHigh; Optimal; associated with lower risk
Less than 40 in men and less than 50 in women
Low; considered a risk factor for heart disease
HDL CholesterolWhen it comes to HDL cholesterol -- "good" cholesterol -- the higher the number, the lower your risk. This is because HDL cholesterol protects against heart disease by taking the "bad" cholesterol out of your blood and keeping it from building up in your arteries. The table below explains what the numbers mean.
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Profil LipidLIPID C, H, O2, Nitrogn & Fosfor
(Gruhn JG, 2000)
Fx :-Cad Energi-M/thnk sel agar fx & strukturx ttp normal-Sintesa Hormon Steroid & Asam Empedu dll
Lipoprotein(Lemak + Protein)
1.Kilomikron2.VLDL3.IDL4.LDL5.HDL
Karakter •Diameter : 5-12 nm•Densitas : 1,063 – 1,21 gr/ml•T.a : 25-30% Phosfolipid, 15-20% Koles,
3% Trigliserid & 45-59% Protein
HDL
Fx •Mobilisasi Koles bebas jar endotel perifer ke resptor HDL d hati
Sintesa hati, ususReseptor hati, colon, kel endokrin
Karakter •Diameter : 18-30 nm•Densitas : 2,029 – 2,063 gr/ml•T.a : 22-26% Phosfolipid, 35-45% Koles,
4% Trigliserid & 22-26% Protein
LDL
Fx •Mobilisasi Koles ke jar perifer, otot ,sel2 lainx•Menyediakan Kolesterol bagi Jaringan
Sintesa hati
Hub Profil Lipid dg Estrogen
Estrogen
Ovarium, adrenal, Plasenta, testis, jaringan lemak, SSP dlm jml kecil. (Baziad, 2003)
SINTESIS ESTROGEN
estrogen ---> sel2 theka & granulose ovarium melalui rangkaian rx enzimatik
dimana kolesterol mrpkn bahan utama dr hormon.
Pada tahun 1959 Ryan dan Smith mengemukakan hipotesa 2 sel yakni
mekanisme produksi hormon steroid dalam ovarium, hipotesa ini untuk menerangkan
kerja sama antara sel theka dan sel granulose dalam pembentukan hormon
Kolesterol (prekursor) steroid disimpan dalam jumlah yang banyak di sel-sel theka.
Pematangan folikel yang mengakibatkan meningkatnya biosintesa steroid dalam folikel diatur oleh hormon gonadotropin
IMTKeadaan Gizi seseorang yang dihitung dari perbandingan antara Berat badan
dalam Kg dibagi dg TB dlm meter kuadrat
Grummer –Strawn LM et al, 2002IMT dipercaya menjd indikator
kadar adipositas dlm tubuh ssorg.
Adiposa estrogen Peningkatan sel lemak Peningkatan
estrogen
Konsep PMS
PMS
Htay TT et al, 2003 fluktuasi dinamis kadar hormon estrogen proges slm siklus haid diduga
sbg fa sbb tmblx PMS.
Lam , 2002 dominasi estrogen tjd bl rasio progesteron thd estradiol serum kurang dari 22:1 pd fase proliferasi dan kurang 30 :1 pd
fase luteal
Variabel DependenVariabel Independen
= Variabel diteliti
= Variabel tidak diteliti
Premenstrual Syndrome
Neuroendokrin
Variabel Antara
•Status Marital•Obat-obatan•Stress
Variabel Kendali
Kadar Profil Lipid :
IMT
Lingkar Pinggang
HDL
LDL
Kerangka Konseptual
:
HIPOTESIS PENELITIAN
• Semakin tinggi kadar HDL serum semakin tinggi derajat premenstrual syndrome• Semakin tinggi kadar LDL serum semakin tinggi derajat premenstrual syndrome• Ada hubungan antara IMT dengan derajat premenstrual syndrome • Ada hubungan antara lingkar perut dengan derajat premenstrual syndrome
Defenisi Opersional & Kriteria Objektif
High Density Lipoprotein (HDL) adalah kadar lipoprotein densitas tinggi yang diperoleh dari serum wanita usia subur yang mengalami premenstrual syndrome.
Kriteria Objektif : Rendah : < 50 mg/dlNormal : > 50 mg/dl
Low Density Lipoprotein (LDL) adalah kadar lipoprotein densitas rendah yang diperoleh dari serum wanita usia subur yang mengalami premenstrual syndrome.
Kriteria Objektif : Normal : < 130 mg/dlBatas Rendah : 131 – 159 mg/dlTinggi : > 160 mg/dl
Derajat PMS
tingkatan berat ringan premestrual syndrome yang direcord melalui diary for premenstrual syndrome menggunakan format Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-Fourth Edition-Text
Revision (DSM-IV-TR) yang terdiri atas 22 pertanyaan yang diukur pada 7-10 hari sebelum datangnya
menstruasi.
Kriteria Objektif :
Derajat Ringan : Skor 0-22Derajat Sedang : Skor 23-44Derajat Berat : Skor 45-66
IMT
Keadaan Gizi ssorg dihit dr pbndgn BB (Kg) dg TB (m kuadrat)
BB (Kg)IMT =--------------------------- TB² (m²)
Kriteria Objektif :
Kurang (Underweight) : < 18,5Normal : 18,5 – 24,9Lebih (Overweight) : 25,0 – 29,9
LINGKAR
Lingkar Pinggang
Ukuran Antropometrik yg dpt digun untuk menentukan Obesitas sentral
Kriteria Objektif Normal : < 80 cmObesitas : > 80 cm
METODE PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan adalah
rancangan cross sectional study
TEMPAT DAN WAKTU Penelitian ini dilakukan di Makassar Waktu penelitian 2 mei – 6 Juni 2012
Sampel
Jumlah sampel sebanyak 30 orang wanita t.a 15 wanita dg IMT normal dan 15 Obesitas sesuai dengan kriteria inklusi.
KRITERIA SAMPEL
Kriteria Inklusi Wanita Usia Subur Menandatangani Inform Concent
Kriteria Ekslusi Wanita dg Siklus menstruasi tidak teratur Memiliki penyakit gangguan reproduksi Mengun. Terapi Hormonal Mengkonsumsi Obat2an, riwayat alkoholik
PROSEDUR PENELITIAN
Menetapkan populasiMenetapkan sampel memenuhi
kriteria inklusiMenentukan wanita berdasarkan kriteria PMS
Masing-masing sampel kemudian dilakukan pengukuran profil lipid (HDL dan LDL) dengan pengambilan sampel darah, pengukuran IMT & Lingkar pinggang