ppt fix

13
Oleh : 1. Shely Diah Fitrianingtias (10614029) 2. Riance Farlina Manullang (10614036) 3. Nurfa Sanusi (10614037) 4. Tya Haifa Afifah (10614045) 5. Rinda Retno Wulandari (10614013) 6. Aidil Adha (10614024) 7. Dessy Puspitasari (10614002) P.O.M. P.A

Transcript of ppt fix

Page 1: ppt fix

Oleh :1. Shely Diah Fitrianingtias(10614029)2. Riance Farlina Manullang (10614036)3. Nurfa Sanusi(10614037)4. Tya Haifa Afifah (10614045)5. Rinda Retno Wulandari(10614013)6. Aidil Adha (10614024)7. Dessy Puspitasari (10614002)

P.O.M.P.A

Page 2: ppt fix

Pompa adalah alat untuk menggerakan cairan. Pompa menggerakan cairan dari tempat bertekanan rendah ke tempat dengan tekanan yang lebih tinggi, untuk mengatasi perbedaan tekanan ini maka diperlukan tenaga (energi). Pompa untuk udara biasa disebut Kompresor, kecuali untuk beberapa aplikasi bertekanan rendah, seperti di Ventilasi, Pemanas, dan Pendingin ruangan maka sebutanya menjadi fan atau Penghembus (Blower). Sumber: id.Wikipedia.org

POMPA

Page 3: ppt fix

1.Dynamic PumpBeroperasi dengan menghasilkan kecepatan fluida tinggi dan mengkonversi kecepatan menjadi tekanan melalui perubahan penampang aliran fluida. Effisiensi lebih rendah dibanding tipe positive displacement pump, tetapi biaya perawatan rendah. Bisa beroperasi pada kecepatan tinggi dan debit aliran tinggi. Contoh: Pompa Sentrifugal, Pompa Aksial, Special Effect Pump.

2.Positive Displacement Pump Bekerja dengan memberikan gaya tertentu pada volume fluida tetap dari sisi inlet menuju titik outlet pompa. Menghasilkan power density lebih besar serta perpindahan fluida yang tetap/stabil di setiap putarannya. Contoh: Reciprocating, Rotary Pump.

Klasifikasi Pompa

Page 4: ppt fix

Pompa SentrifugalTersusun atas sebuah

impeler dan saluran inlet di tengah-tengahnya. Saat impeler berputar fluida mengalir menuju casing di sekitar impeler sebagai akibat gaya sentrifugal. Casing berfungsi menurunkan kecepatan aliran fluida sementara kecepatan putaran impeler tetap tinggi. Kecepatan fluida dikonversikan menjadi tekanan oleh casing sehingga fluida menuju titik outletnya.

Dynamic Pump

Page 5: ppt fix

Pompa AksialMenghasilkan sebagian besar tekanan dari propeler dan gaya lifting dari sudu terhadap fluida. Pompa aksial juga biasa disebut pompa propeler.

Page 6: ppt fix

Special Effect PumpPompa ini digunakan pada industri dengan kondisi tertentu. Yang termasuk ke dalam pompa jenis ini yaitu, jet (eductor), gas lift, hydraulic ram dan electromagnetic.

Pompa jet-eductor (injector) adalah sebuah alat yang menggunakan efek venturi dari nozzle konvergen-divergen untuk mengkonversi energi tekanan dari fluida bergerak menjadi energi gerak sehingga menciptakan area bertekanan rendah, dan dapat menghisap fluida di sisi suction.

Gas Lift Pump adalah sebuah cara untuk mengangkat fluida di dalam sebuah kolom dengan jalan menginjeksikan suatu gas tertentu yang menyebabkan berat hidrostatik dari fluida tersebut sehingga reservoir dapat mengangkatnya ke permukaan.Pompa hydraulic ram adalah pompa air siklik dengan menggunakan tenaga hidro (hydropower)Pompa elektromagnetik adalah pompa yang menggerakan fluida logam dengan jalan menggunakan gaya elektromagnetik.

Page 7: ppt fix

Reciprocating

Menggunakan piston yang bergerak maju-mundur sebagai komponen kerjanya, serta mengarahkan aliran fluida kerja ke hanya satu arah dengan bantuan check valve. Pompa positive displacement memiliki rongga kerja yang meluas pada saat menghisap fluida dan akan mendorongnya dengan mempersempit rongga kerja tersebut. Dengan bantuan check valve untuk mengatur arah aliran fluida, sehingga terjadi proses pemompaan yang harmonis. Terdiri atas:

Positive Displacement Pump

1. Pompa piston. Menggunakan piston untuk menghisap dan mendorong fluida kerja.

2. Plunger Pump. Mirip dengan pompa piston namun pompa ini tidak menggunakan piston, bagian pompa yang mendorong fluida tidak secara penuh memenuhi ruangan silinder.

Perbedaan plunger pump dan piston pump

3. Pompa Diafragma. Mirip juga dengan pompa piston namun komponen pompa yang melakukan gerakan maju-mundur adalah diafragma yang terhubung dengan engkol penggerak. Diafragma akan bergerak maju dan mundur untuk menciptakan perubahan rongga ruang di dalam pompa. Umumnya beroperasi pada tekanan yang lebih rendah daripada pompa piston maupun plunger.

4. Swashplate pump. Pengembangan dari pompa piston. Beberapa piston disusun sejajar dengan ujung yang satu terhubung dengan plate tegak, sedangkan ujung yang lain terhubung dengan plate miring. Saat poros pompa berputar piston-piston yang tersusun sejajar tadi ikut berputar sehingga menghasilkan gerakan maju-mundur.

Page 8: ppt fix

Rotary PumpAdalah pompa yang menggerakan fluida dengan menggunakan prinsip rotasi. Vakumterbentuk oleh rotasi dari pompa dan selanjutnya menghisap fluida masuk.

1. Pompa roda gigi internal (Internal Gear Pump).

Menggunakan 2 roda gigi sebagai penggerak fluida kerja di dalam casing pompa. Satu roda gigi menjadi penggerakdan yang lainnya menjadi yang digerakkan. Roda gigi penggerak berada dalam roda gigi yang digerakan.

Pompa Roda Gigi Internal

Prinsip kerja pompa roda gigi internal : Fluida masuk melalui inlet pompa menuju sela-sela roda gigi luar yang diputar oleh roda gigi dalam. Fluida tersebut bergerak menuju sisi outlet akibat dorongan dari roda gigi luar. Selanjutnya roda gigi dalam masuk ke sela-sela roda gigi luar sehingga mendorong fluida kerja keluar ke sisi outlet pompa.

Page 9: ppt fix

2. Pompa Roda gigi Eksternal (External Gear Pump).

Menggunakan dua roda gigi yang berada pada posisi sejajar dan roda gigi penggerak tidak berada di dalam roda gigi yang digerakkan.

3. Pompa Screw (Ulir). Dikembangkan oleh Archimedes, menggunakan satu buah ulir untuk memindahkan air dari tempat yang rendah untuk keperluan irigasi. Sehingga disebut juga pompa ulir Archimedes.

Page 10: ppt fix

4. Progressive Cavity Pump. Pengembangan dari pompa ulir. Terdiri atas sebuah rotor yang berbentuk spiral serta stator juga berbentuk spiral namun didesain memiliki jarak pitch spiral yang 2 kali lebih besar dari pitch rotor. Rotor pompa terhubung dengan shaft yang digerakkan oleh motor listrik. Diantara shaft dengan rotor dihubungkan oleh flexible coupling yang apabila shaft berputar, kopling ini bergerak mengikuti gerak rotor dan shaft.

5. rotary Lobe pump dan rotary piston pump. Rotary lobe mirip dengan pompa roda gigi, hanya saja menggunakan semacam rotor berbentuk cuping (lobe). Terdapat dua rotor cuping di dalam casing pompa, keduanya digerakkan oleh sumber penggerak dan diatur sedemikian rupa oleh roda gigi yang berada di luar bodi pompa sehingga kedua rotor berputar seirama. Putaran dari rorto menimbulkan ruang kosong sehingga fluida dapat masuk ke dalamnya dan ikut berpindah ke sisis outlet. Pada sisi outlet kedua cuping rotor bertemuu sehingga menutup rongga yang ada dan mendorong fluida kerja keluar melalui outlet pompa.

Page 11: ppt fix

Rotary piston merupakan pengembangan dari pompa rotary lobe. Rotor pompa rotary piston didesain sedemikian rupa sehingga volume rongga pompa menjadi lebih luas. Selain itu pada sisi outlet pompa, rotor pompa tidak lagi “menghimpit” fluida kerja agar keluar seperti pada pompa rotary lobe, namun bentuk rotor pompa rotary piston akan mendorong fluida agar keluar sisi outlat pompa.

Page 12: ppt fix

6. Vane Pump. Biasa disebut pompa baling-baling. Menggunakan silinder di bagian rotor, pangkal silinder terpasang pegas yang terhubung dengan rotor pompa. Sumbu rotor tidak segaris dengan sumbu casing pompa, sehingga saat rotor berputar, silinder rotor akan mengikuti bentuk casing dan mendorong fluida kerja untuk menuju outlet pompa.

7. Pompa peristaltik. Prinsip kerjanya mirip dengan gerak peristaltik pada kerongkongan. Menggunakan semacam selang elastis sebagai saluran fluida kerja. Selang tersebut ditekan oleh rotor dengan ujung berupa roller sehingga membentuk gerakan dorongan.

Page 13: ppt fix

Aidil buat gangguan2 pompa aja yaa