Moger Ppt Fix
-
Upload
kiara-nurmathias -
Category
Documents
-
view
250 -
download
1
description
Transcript of Moger Ppt Fix
WANITA 75 THN BERPERGIAN TANPA TUJUAN JELAS
Kelompok 11
LAPORAN KASUSNy. Cici (75) dibawa ke unit Geriatri RS Trisakti oleh anak-anaknya dengan keluhan sering berpergian tanpa tujuan yang jelas dan tak mampu menemukan kembali alamat rumahnya.Pasien juga berperilaku mondar-mandir sekitar rumah, pikiran curiga dan sering berbicara sendiri serta emosi tak stabil.Sejak kematian suaminya 3 tahun yang lalu, pasien menjadi semakin pelupa.Asesmen Geriatrik Komprehensif menunjukkan hasil yang normal, kecuali pemeriksaan Neuropsikiatrik.
TERMINOLOGIUsia 75 tahun Menurut UU RI no 13 th 1998, usia >60 tahun
dikategorikan sebagai lansia.Menurut WHO, usia 75 tahun termasuk kategori Old (75-90 tahun).
Perilaku berpergian tanpa tujuan, mondar-mandir (wandering)
Merasa lingkungan yang biasa menjadi seperti asing, sukar menemukan jalan pulang yang biasa dilalui.
Pikiran curiga (paranoid)
Gangguan dimana seseorang meyakini bahwa orang lain ingin membahayakan dirinya yang tidak rasional/logis.
Bicara sendiri Bisa berupa halusinasi visual atau auditorik.
Emosi tak stabil Perasaan yang mudah untuk distimulus dan menunjukkan reaksi yang berlebih, seperti marah, meledak-ledak, dan agresif.
Pelupa Lupa sebagian kecil kejadian yang dialami bisa dikarenakan degenerasi atau penurunan aliran darah ke hipokampus.
MASALAH
HIPOTESISHIPOTESIS ALASAN
Demensia Alzheimer 1. Terdapat gangguan memori dan penurunan fungsi aktivitas sehari-hari
2. Biasa ditemukan pada usia lanjut.
Demensia Vaskular Terdapat gangguan memori dan penurunan fungsi aktivitas sehari-hari.
Pseudodemensia Salah satu bentuk depresi dimana gangguan kognitif/inteligensi lebih menonjol sehingga gejalanya hampir menyerupai demensia.
Multiple sclerosis Salah satu penyakit autoimun sehingga kecepatan impuls saraf menurun dan menyebabkan gejala seperti:-Gangguan visual-Kelemahan otot-Masalah berpikir/memori
Efek obat barbiturat Salah satu obat yang mendepresi fungsi SSP. Pada penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan memori.
Patogenesis alzhaimer
Agregasi ᵦ amyloid Hiperfosforilasi
protein tau inflamasi
Stres
oksidatiff
Excitotoxicity
KEMATIAN SEL NEURON
Plak senilis dengan aktivasi
mikroglia
Neurofibrillary tangels
Abnormalitas kognitif dan
prilaku ( penyakit Alzhaimer)
Defisit neurotransmit
er
1. Mini Mental State Examination (MMSE)MMSE adalah metode pemeriksaan untuk menilai fungsi kognitif, mengevaluasi perjalanan penyakit dan memonitor respon pengobatan.
PEMERIKSAAN
I Orientasi: Jawab pertanyaan nomor 1-10 1. tanggal2. Hari3. bulan4. tahun5. musim6. ruangan7. gedung8. kota9. propinsi10.Negara
II Registrasi: Sebutkan 3 buah nama benda (11-13) tiap benda 1 detik, pasien disuruh mengulangi ketiga nama benda tersebut dengan benar dan catat jumlah pengulangan.
11. Bola12. Kursi13. Sepatu
III Atensi dan kalkulasi : Serial 100-7 atau sebut urutan huruf dari belakang
14. 9315. 8616. 7917. 7218.65
IV Recall: Pasien disuruh mengingat kembali 3 nama benda diatas
19. Bola20. Kursi21. Sepatu
V Bahasa: (penyebutan)-nama benda -pengulangan-pengertian verbal -membaca dan melakukan perintah-menulis
22. Pensil23. Jam Tangan24. “Jika,tidak,dan,atau,tapi”25. Ambil kertas ini dengan tangan kanan26. Lipatlah menjadi dua27. Letakkan di meja28. TUTUP MATA ANDA29.
VI Kontruksi/visuospasial:-meniru gambar
30.
total
Nilai MMSE: 26-3 : normal21-25 : mild cognitive impairment
10-20 : moderate cognitive impairment0-9 : severe cognitive impairment
2. Clock Drawing Test (CDT) Untuk menilai ada tidaknya gangguan hemispasial dan hemianopsi. Pasien kita minta menggambar sebuah jam dengan sebuah lingkaran lengkap
dengan ke 12 angka jam serta jarum petunjuk jam tersebut. Lalu pasien diminta menggambarkan
jam 12.00 atau sebagainya lengkap dengan jarum penunjuk jam dan menit. Dari situ dapat terlihat bagaimana koordinasi dan fungsi otak kiri dan
kanan pasien saat ini
KOMPONEN YANG DINILAI NILAI
Menggambar lingkaran tertutup 1 Benar 0 Salah
Meletakkan angka-angka dalam posisi yang benar
1 Benar 0 Salah
Ke 12 angka komplit1 Benar 0 Salah
Meletakkan jarum-jarum pada posisi yang tepat
1 Benar 0 Salah
Total nilai
Nilai CDT : 4 : normal3-0 : gangguan kognitif
3. CT Scan / MRI OtakDapat memperlihatkan pelebaran ventrikel dan
atrofi korteks serta memastikan tidak adanya tumor otak, abses otak, atau penyebab lain dari demensia.
4. Pemeriksaan Laboratorium: darah lengkap, urin lengkap, gula darah, tes fungsi hati, tes fungsi ginjal, tes fungsi tiroid dan pemeriksaan serologi. Pemeriksaan ini dapat membantu untuk mengetahui etiologi.
DIAGNOSISKriteria diagnosis Munculnya defisit kognitif multipel yangbermanifestasi pada kedua keadaan berikut
1. Gangguan memori 2. Satu atau lebih gangguan kognitif berikut a. Afasia (gangguan berbahasa) b. Apraksia (ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas motorik walaupun fungsi motorik masih normal) c. Agnosia (kegagalan mengenali benda)
DIAGNOSIS
d. Gangguan fungsi eksekutif
B. Defisit kognitif menyebabkan gangguan bermakna pada fungsi sosial .
Pada pemeriksaan CT SCAN dan MRI juga dapat mendukung demensia alzeimer
Pada SPECT dan PET scanning dapat menunjukkan hipoperfusi dan hipometabolisme temporal pada penyakit Alzheimer
1.Inhibitor kolinesterase- Tujuan : mencegah penurunan kadar asetilkolin - Contoh : fisostigmin, THA (tetrahydroaminoacridine), donepezil
(aricept), galantamin (razadyne), rivastigmin
2.Haloperidol - Tujuan : gangguan psikosis (delusi, halusinasi) dan tingkah laku- Dosis : oral 1-5 mg/hari selama 4 minggu
3. Tricyclic anti depresant 1.Tujuan : antidepresi- Contoh : amitryptiline 25-100 mg/hari
4. NMDA-reseptor antagonis2.Tujuan : glutamat adl neurotransmitter terpenting berperan pd
kognisi dan ingatan- Contoh : memantin, ebixa
TATALAKSANA
TATALAKSANA
Melibatkan pasien, keluarga, atau pengasuh khusus untuk mensupport, menghadapi dan memahami kondisi pasien
Terapi rehabilitasi dimana penderita dimampukan dalam mengurus kebutuhan dasarnya dengan mengoptimalkan kemampuan yang masih ada
NON-FARMAKOLOGIS
PROGNOSIS
Ad Vitam : Dubia ad MalamAd fungsionam : Dubia ad Malam
Ket:keduanya dikatakan Dubia ad malam oleh karena usia,faktor resiko lain serta adanya kemungkinan komplikasi pada pasien.
PREVENSILife Stylereguler exercise : aerobic,jalan 30 menit perharihealty diet : konsumsi makanan rendah kolestrol,lemak, dan tinggi konsumsi ikanquality sleepstress managementSupplementfolic acid, fish oil
• Screeningcek darah, EEG, CT Scan
• Cegah konsumsi alkohol• Meningkatkan kegiatan rohani dan sosial
TERIMA KASIH