ppt EMG

22
KASUS I: BU ANI YANG BATUK- BATUK Kelompok I

description

kasus 1

Transcript of ppt EMG

PowerPoint Presentation

Kasus i: Bu ani yang batuk-batukKelompok I

Nama kelompok0302008163Miria Noor Shintawati0302009165Nadya Anggun Mowlina0302011311Wisnu Narendratama0302012036Asfarul Anam0302012089Edwin Maulana0302012198Nurul Ayu Utami0302012199Nurul Fathia S A0302012201Olvy Sekarsari Octaviana0302012247Saphira Evani0302012249Savina Umar Bakadam0302012250Sela Aulia Mahmudah

Laporan kasusBu Ani, 42 tahun, datang dengan keluhan batuk-batuk sejak 2 bulan. Beberapa bulan terakhir sering merasa letih, lesu, dan mengantuk. Beberapa hari ia juga sering buang air kecil terutama malam hari. Sebelum dan sesudah b.a.k sering terasa nyeri di daerah suprapubik. Makannya biasa namun badannya makin kurus. Tinggi badannya 160 cm tetapi beratnya sekarang 42 kg. kadang-kadang ia merasa demam yang tidak terlalu tinggi.

Laporan kasusPada pemeriksaan fisik didapatkan :Conjunctiva anemisWajah pucatKelenjar tiroid tidak terabaStatus gizi : kurangPhtisic chestRh +/- basahHalus nyaring pada apexCor : reguler 100x/m, BJ II mengeras, bising tidak terdengarHepar dan lien tidak terabaNyeri tekan abdomenBising usus normal

Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan :Hb : 9,8 g%, lekosit 10.500/mm3LED 80 mm/jamGD sewaktu : 184 mg/dlHbA1c : 9,5 %Ureum : 60 mg/dl, kreatinin 2,4 mg/dlUrin : protein +1, bilirubin -, urobilinogen +, sedimen lekosit 10-25/LPB, eritrosit 4-5/LPB

terminologiBatuk : mekanisme tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari saluran nafas dan respon terhadap iritasiRonki : suara tambahan pada suara nafasPhtisic chest : thoraks gepeng, celah iga sempit, scapula menonjol ke belakang, sudut anulus costa < 70oConjunctiva anemis : conjunctiva pucat darah tidak sampaiNocturia : buang air kecil terutama pada malam hariNyeri suprapubic : perasaan tidak nyaman yang terletak diatas symphisis pubisDemam : kenaikan suhu tubuh diatas normalStatus gizi kurang : BMI = BB/TB2 42/(1,6)2 = 16,42 kurang.

Hipotesis dan analisis masalah

Hipotesis dan analisis masalah

Hipotesis dan analisis masalah

Anamnesis tambahanTBC : Lifestyle (pasien merokok atau tidak) : Riwayat keluarga : apa pekerjaan pasien? : Jenis batuknya (berdarah atau tidak, ada sesak napas atau tidak, berdahak atau tidak) : apakah ada keringat di malam hari? : riwayat penyakit sebelumnya

DM : Riwayat penyakit keluarga : Lifestyle (pola makan dan jenis makanan, olahraga teratur atau tidak) : 5 gejala klasik (poliphagi, poliuri, polidipsi, pruritis, polineuropati) : riwayat hipertensi : riwayat glukosa pernah tinggi : BB sebelum terjadi penurunan

CKD : apakah ada nyeri dada? : lifestyle (merokok atau tidak, mengkonsumsi alkohol atau tidak)

Pemeriksaan fisikPemeriksaan Tanda Vital1. Suhu2. Denyut Nadi3. Tekanan Darah4. Pernapasan5. Tinggi Badan6. Berat Badan

Pemeriksaan penunjangFo Thorax TBCTes BTA TBCEKG Kelainan pada JantungGFR Test CKD Glomerular filtration rate adalah volume cairan yang disaring dari glomerulus ginjal ke kapsul Bowman per satuan waktu.

Meyimpan glukosa dalam hati & otot

Setelah kurang lebih 8 -10 jam gula darah

Bila melebihi akan menjadi lemak

Defisiensi insulin

PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS

Lipolisis meningkatPenurunan berat badan

Hiperglikemia didarah, memudahkan terjadi infeksi (bakteri / jamur mendapat pasokan nutrisi dari glukosa)Nafsu makan juga meningkatBenda keton meningkat

PATOFISIOLOGI KASUS

tatalaksanaPrinsip utama penatalaksanaan kasus untuk menangani gejala-gejala dari :Diabetes MellitusTubercolosis ParuInfeksi Saluran Kemih

Penatalaksanaan dm EdukasiPemberian motivasi mencakupi Pola Makan, kegiatan fisik, serta pengelolaan DM serta komplikasinya.Memerlukan partisipasi aktif dari pihak pasien serta keluarga

Perencanaan MakanPola makan diatur sesuai dengan kebutuhan kalori dari pasien dan terlebih dahulu harus menentukan status gizi dan berat ideal pasien agar gizi dapat terpenuhi dengan baik.Idealnya BB Ideal dapat dihitung menggunakan rumus Bocca, yakni :

BB Ideal = ( TB dalam cm - 100 ) x 10%

Penatalaksanaan dmLatihan FisikLatihan fisik teratur, 3-4 kali setiap minggu selama kurang lebih 30 menit yang sifatnya sesuai CRIPE (Continous Rhythmical Interval Progresive Endurance) Training.Latihan yang dapat diadikan pilihan adalah jalan kaki, jogging, lari, renang, bersepeda, dan mendayung.

MedikamentosaKlorpropamid mulai 0,1 gr/hari (sekali pemberian), max 0,5 gr/hariGlibenklamid mulai 5 mg/hari (sekali pemberian), max 10 mg/hariMetformin mulai 0,5 mg/hari (2-3 kali), ma 2 gr/hariKhusus bagi penderita DM Tipe 1 yang menggunakan Suntik Insulin tidak dianjurkan meminum antidiabetik Oral.

Penatalaksanaan tb paru

(Riwayat TB Paru belum diketahui)2 RHZE + 4 RH [Dianggap Kasus Baru]

Penatalaksanaan iskCiprofloxacin 2 x 100 mg selama 3 hariLevofloxacin 1 x 400 mg selama 3 hariAmoxicillin Clavulanat 2 x 500 mg selama 7 hari

Komplikasi dmKomplikasi AkutKetoasidosis diabetikHiperosmolar non ketotikHipoglikemik

Komplikasi KronisRetinopathyNefropatiNeuropatiPenyakit jantung koroner

prognosisAd Vitam: dubia ad bonamAd functionam : dubia ad malamAd Sanationam : dubia ad malam

pencegahanPrimer : yang menjadi sasaran adalah individu sehat dengan dilakukan health promotion untuk mencegah terjadinya penyakit.Sekunder : untuk mencegah komplikasi. Dalam kasus ini bisa antara lain bisa dilakukan pengendalian gula darah, serta terapi non farmakologis seperti olahraga dan pola hidup sehat, juga penyuluhan kepada keluarga.Tersier : mencegah komplikasi lebih lanjut dan kecacatan.