PPT DEMAM TIFOID.pptx
description
Transcript of PPT DEMAM TIFOID.pptx
.
DEFINISI
Infeksi akut saluran pencernaan usus
halus
Disebabkan bakteri Salmonella thypi
Dengan gejala demam > 7 hari, gangguan pencernaan, dengan
atau tanpa penurunan kesadaran
WHO tahun 2003 17 juta kasus demam tifoid dan 600.000 kasus kematian tiap tahun.
Negara berkembang penyakit endemis, 95% merupakan kasus rawat jalan
Di Indonesia tersebar secara merata di seluruh propinsi dengan insidensi di daerah pedesaan 358/100.000 penduduk/tahun dan di daerah perkotaan 760/100.000 penduduk/ tahun atau sekitar 600.000 dan 1.5 juta kasus per tahun.
Usia penderita di Indonesia antara 3-19 tahun pada 91% kasus.
EPIDEMIOLOGI
S. typhi, S. paratyphi A, S. paratyphi B (S.Schotmuelleri) dan S. paratyphi C (S.Hirschfeldii).
Bakteri Gram-negatif, mempunyai flagela, tidak berkapsul, tidak membentuk spora. fakultatif anaerob.
Antigen somatik (O) yang terdiri dari oligosakarida, flagelar antigen (H) yang terdiri dari protein dan envelope antigen (K) yang terdiri polisakarida.
ETIOLOGI
Masa inkubasi rata-rata bervariasi antara 7 – 20 hari
Minggu pertama demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, konstipasi.
Minggu kedua berupa demam remiten, diare, lidah tifoid, pembesaran hati dan limpa, perut kembung dapat disertai ganguan kesadaran dari yang ringan sampai berat.
MANIFESTASI KLINIK
Lidah tifoid lidah tampak kering, diolapisi selaput tebal, di bagian belakang tampak lebih pucat, di bagian ujung dan tepi lebih kemerahan.
Roseola nodul kecil sedikit menonjol diameter 2 – 4 mm, berwarna merah pucat hilang pada penekanan, pada daerah perut, dada, kadang-kadang di bokong, fleksor lengan atas.
Hepatosplenomegali
Rose spot ruam makulopapular berwarna merah ukuran 1 – 5 mm, pada abdomen, toraks, ekstremitas dan punggung pada orang kulit putih.
1. Pemeriksaan darah tepi
Anemia ringan – berat Leukositosis Limfositosis Trombositopenia
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Uji W
idal - Reaksi aglutinasi
antara antigen kuman S.typhi dengan antibodi aglutinin.- Positif palsu Jenis serotipe Salmonella lain ( S.Parathypi A, B, C) memiliki antigen O dan H
Tes
Tu
bex - Antigen O9 yang
benar-benar spesifik hanya ditemukan pada Salmonella serogrup D.
- Mendeteksi adanya antibodi IgM dan tidak mendeteksi antibodi IgG dalam waktu beberapa menit.- 2-3 negatif borderline4-5 positif>6 positif kuat
3. Pemeriksaan bakteriologis dengan isolasi dan biakan kuman
Diagnosis pasti demam tifoid dapat ditegakkan bila ditemukan bakteri S. typhi dalam biakan dari darah, urine, feses, sumsum tulang, cairan duodenum atau dari rose spots
Spesifisitasnya tinggi, sensitivitas rendah, lamanya waktu yang dibutuhkan (5-7 hari) serta peralatan yang lebih canggih untuk identifikasi bakteri.
Invasif sehingga tidak dipakai dalam praktek sehari-hari.
DIAGNOSIS
Klinis:(1) Demam
(2) gangguan saluran
pencernaan(3)
gangguan kesadaran.
Penunjang:Pemeriksaan darah tepi, serologis,
dan bakteriologis
DIAGNOSIS BANDING
gastroenteritis
tuberkulosis, infeksi jamur
sistemik,
Pada demam tifoid yang
berat, sepsis.
PENATALAKSANAAN
Tirah Baring
Nutrisi:TKTP rendah serat
Diet cair, bubur lunak, tim, dan nasi
biasa
Cairan Kompres Hangat
Non Medikamentosa:
MEDIKAMENTOSA
Antibiotik
Chloramphenicol50-100
mg/kg/hari dibagi menjadi 4 dosis
IV cukup 50 mg/kg/hari
Selama 10-14 hari atau sampai
7 hari setelah demam↓
Cotrimoxazole (Trimetoprim :
Sulfametoxazole = 1:5) Dosis
Trimetoprim 10 mg/kg/hari dan
Sulfametoxzazole 50 mg/kg/hari dibagi dalam 2
dosis.(2 minggu)
Ampicillin dan Amoxicillin
Dosis 100-200 mg/kg/hari dibagi menjadi 4 dosis
(2 minggu)
Sefalosporin gen.III
CeftriaxoneDosis 100 mg/kg/hari
IVdibagi dalam 1-2 dosis (5-7hari)
CefotaximDosis150-200 mg/kg/hari IV
dibagi dalam 3-4 dosis.
CefiximeDosis10-15 mg/kg/hari
peroral (10 hari)
KOMPLIKASI
Pada Usus Halus
• Perdarahan usus• Perforasi usus• Peritonitis
Diluar Usus Halus
• Bronkitis dan bronkopneumonia
• Kolesistitis• Typhoid
ensefalopati• Meningitis• Miokarditis• ISK• Karier kronik
PENCEGAHAN
Cuci tangan.
Hindari minum air yang tidak dimasak.
Tidak perlu menghindari
buah dan sayuran mentah.
Pilih makanan yang masih
panas.
VAKSINASI
Vaksin oral Ty 21a (kuman yang dilemahkan)• Diberikan per oral 3x dengan interval pemberian selang sehari. • Kontraindikasi: wanita hamil, menyusui, penderita imunokompromais, sedang demam, sedang minum antibiotik, dan anak kecil 6 tahun.
• Diberikan pada anak berumur diatas 2 tahun.• Lama proteksi dilaporkan 6 tahun.
Vaksin parenteral sel utuh (TAB vaccine)• Mengandung sel utuh Salmonella typhi yang dimatikan• Dosis untuk dewasa 0,5 mL; anak 6-12 tahun 0,25 mL; dan anak 1-5 tahun 0,1 mL yang diberikan 2 dosis dengan interval 4 minggu.
• Kontraindikasi: pada keadaan demam, hamil, dan riwayat demam pada pemberian pertama.
• Vaksin ini sudah tidak beredar lagi, mengingat efek samping yang ditimbulkan dan lama perlindungan yang pendek.
Vaksin polisakarida • Vaksin yang mengandung polisakarida Vi dari bakteri Salmonella.• Vaksin ini tersedia dalam alat suntik 0,5 mL yang berisi 25 mikrogram antigen Vi dalam buffer fenol isotonik.
• Diberikan secara IM dan diperlukan pengulangan (booster) setiap 3 tahun. • Kontraindikasi: pada keadaan hipersensitif, hamil, menyusui, sedang demam, dan anak kecil 2 tahun.
PROGNOSIS
Tergantung ketepatan terapi, usia, keadaan kesehatan sebelumnya, dan ada tidaknya komplikasi.
Di negara maju, dengan terapi antibiotik yang adekuat, angka mortalitas <1%.
Di negara berkembang, angka mortalitasnya >10%, biasanya karena keterlambatan diagnosis, perawatan, dan pengobatan.