ppt dbd

60
DEMAM BERDARAH DENGUE PEMBIMBING : DR. RISMALIAGUS, SP.A PENYUSUN : MEIDY REGIANTO KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN ANAK RSPI PROF DR SULIANTI SAROSO 29 Desember 2014 – 7 Maret 2015

description

demam berdarah dengue

Transcript of ppt dbd

DEMAM BERDARAH DENGUE

PEMBIMBING : DR. RISMALIAGUS, SP.A

PENYUSUN :MEIDY REGIANTO

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN ANAK

RSPI PROF DR SULIANTI SAROSO

29 Desember 2014 – 7 Maret 2015

IDENTITAS PASIEN

Nama : An. Febi Dwiarini Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 6 tahun Agama : Islam Alamat : Komp. Kehupu Rt 004

Rw005 Pendidikan : -

IDENTITAS ORANG TUA

Nama Ayah : Tn. DwiUmur : 34 tahunPekerjaan : KaryawanPendidikan terakhir : SLTPAlamat : Komp. Kehupu Rt 004 Rw005 Agama : Islam 

Nama Ibu : Ny. LailaUmur : 34 tahunPekerjaan : Ibu Rumah TanggaPendidikan terakhir : SMAAlamat : Komp. Kehupu Rt 004 / Rw 005Agama : IslamHubungan dengan orang tua : anak kandung.

ANAMNESA

Tanggal masuk rumah sakit : 21 Januari 2015 jam 20.30 WIB

Tanggal pemeriksaan : 22 Januari 2015

Diambil dari : Alloanamnesis dari Ibu pasien

Keluhan Utama : Demam 3 hari Keluhan Tambahan : Nyeri perut dan

mual

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG 

Pasien datang ke IGD RSPI Sulianti Saroso dengan keluhan demam yang mendadak tinggi sejak 3 hari SMRS. Demam dirasakan lebih tinggi pada maghrib menjelang malam hari. Demam tinggi hingga 40,3o c, kejang disangkal. Demam di sertai nyeri di perut, nyari otot, batuk kering dan mual. Pada demam hari ke 2, ibu pasien membawa pasien berobat ke puskesmas dan diberi obat antibiotik dan paracetamol tapi tidak ada perbaikan.

Pada demam hari ke 3, pasien diambil darah dan dicek darah lengkap serta widal, dengan hasil trombosit rendah, dan widal salmonella thypi H 1/80.

Kemudian pasien dirujuk dari puskesmas Depok dan datang ke IGD RSPI Prof. Sulianti Saroso sekitar jam 20.30.

Ibu pasien juga mengatakan pasien semenjak sakit menjadi lemas dan nafsu makan dan minum menurun. BAB mencret 2 kali tadi siang sebelum ke RSPI, konsistensi cair dengan warna kekuningan, jumlah kira ½ gelas aqua, BAB hitam disangkal. BAK lancar, warna kuning, frekuensi 2-3 sehari, kencing berwarna kemerahan disangkal. Ibu pasien juga menyangkal gusi berdarah, mimisan, muntah.

Menurut ibu pasien, di lingkungan tetangga pasien tidak ada yang mengalami hal serupa.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien pernah menderita demam berdarah dengue saat berumur 2 tahun. Pasien berobat ke poli anak RSPI Prof. Sulianti Saroso dan dirawat selama 1 minggu, dan dinyatakan sembuh.

Kejang : disangkal Batuk Lama : disangkal Asma : disangkal Alergi makanan : disangkal Alergi obat : disangkal

RIWAYAT KELUARGAPasien merupakan anak ke 2 dari 3

bersaudara. Ayah pasien bernama Tn. Dwi berusia 34 tahun, bekerja sebagai karyawan. Ibu pasien bernama Ny. Arini berusia 34 tahun, bekerja sebagai ibu rumah tangga.

DATA PERUMAHANPasien tinggal pada keadaan rumah

yang cukup baik untuk menampung seluruh anggota keluarga, keadaan rumah bersih dan pencahayaan cukup. Orang tua pasien mengatakan sekitar rumah pasien banyak nyamuk.

RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN

KehamilanIbu pasien memeriksakan kehamilannya ke RSUD Depok, tidak mengalami kelainan atau gangguan selama kehamilan.

KelahiranTempat kelahiran : RSUD DepokPenolong persalinan : BidanCara persalinan : SpontanMasa gestasi : Cukup bulan

Keadaan bayiBerat badan lahir : 3200 gramPanjang badan lahir : 51 cmLingkar kepala : Tidak tahuLangsung menangis : Langsung menangisNilai APGAR : Tidak tahuKelainan bawaan : Tidak ada

RIWAYAT IMUNISASI DASAR

Pasien telah mendapatkan imunisasi di posyandu: BCG : 1x ( usia 1 bulan) terdapat

scar pada lengan kanan Hepatitis B : 4x ( usia 0, 2, 3, 4 bulan) DPT : 3x( usia 2, 3, 4 bulan ) Polio : 4x (usia 0, 2, 3, 4 bulan ) Campak : 1x( usia 9 bulan)

Kesan : imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal

RIWAYAT PERTUMBUHAN Ibu pasien rutin memeriksakan pasien ke

posyandu dan mengaku berat badan sulit naik, walau sudah makan yang banyak.

 RIWAYAT PERKEMBANGAN Pertumbuhan gigi seri bawah pertama : 7 bulan Gangguan perkembangan mental dan emosi (-)Psikomotor : Tengkurap : saat usia 2 bulan Merangkak : saat usia 5 bulan Duduk : saat usia 6 bulan Berdiri Sendiri : saat usia 10 bulan Berjalan : saat usia 14 bulan Mengucakan kata-kata : saat usia 13 bulan

RIWAYAT MAKANAN

Pasien mengkonsumsi ASI sejak lahir hingga usia 12 bulan, namun pada saat umur 3 bulan pasien mengkonsumsi ASI dan susu formula, pada saat hampir 1 tahun,secara bertahap os mengkonsumsi buah/ biskuit, bubur susu, nasi tim, dan makanan untuk dewasa hingga kini.

Umur

(bln)

ASI Buah/Biskuit Bubur Susu Nasi Tim

0-2 √

2-4 √

6-8 √ √

8-10 √ √ √

10-12 √ √ √ √

12-14 √ √ √

14-16 √ √ √

UMUR LEBIH DARI 16 BULAN

Jenis makanan Frekuensi

Nasi 3x/hari

Sayur Kadang-kadang

Daging Jarang

Ikan Sering

Telur Sering

Tempe Sering

Tahu Sering

Susu Setiap hari

RABU, 22 JANUARI 2015 JAM 14.00 WIB

Pemeriksaan umum Keadaan umum : Tampak sakit berat Kesadaran : Compos Mentis Tinggi badan : 110 cm Berat badan : 17 kg Suhu : 38,9 °C Nadi : 110 x/mnt, reguler Pernafasan : 24 x/mnt

PEMERIKSAAN FISIK

KepalaBentuk normal, ukuran normal, tidak teraba benjolan, rambut kecoklatan, distribusi merata, tidak mudah dicabut, kulit kepala tidak ada kelainan, ubun-ubun besar sudah menutup.

MataKelopak mata tidak ada kelainan, konjungtiva tidak anemis, tidak hiperemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat, isokor diameter 3 mm, Reflek cahaya +/+

TelingaBentuk normal, liang telinga lapang, tidak terlihat sekret, tidak terlihat serumen, tidak terlihat luka pasca trauma, tidak ada nyeri tekan tragus, tidak ada nyeri tarik aurikuler, kelenjar getah bening pre dan retroauriculer tidak teraba membesar.

HidungBentuk normal, sekret (-), septum deviasi (-), pernapasan cuping hidung (-).

TenggorokanFaring tidak hiperemis, Tonsil T1-T1 tenang tidak hiperemis.

MulutMukosa bibir kering (-), tampak perioral sianosis (-), lidah kotor (-).

LeherTrachea di tengah, kelenjar thyroid tidak teraba membesar, kelenjar getah bening submental, submandibular, cervical, supra clavicular tidak teraba membesar.

DadaBentuk normal, retraksi otot-otot intercostalis, supraclavicula, subcostal (-).

Paru - paruInspeksi : simetris dalam diam dan pergerakan

nafasPalpasi : stem fremitus kanan kiri, depan belakang

sama kuatPerkusi : Sonor, batas paru – hepar ICS VI

midclavicular line dextraAuskultasi : Vesikuler, Ronkhi -/-, wheezing (-)

JantungInspeksi : Tidak dilakukanPalpasi : Tidak dilakukanPerkusi : Tidak dilakukanAuskultasi : Bunyi jantung I dan II murni,

murmur (-), gallop (-).

Perut Inspeksi : Tampak rata Palpasi

Hati : Teraba 1/3 -1/3 Limpa : Tidak teraba Ginjal : ballotemen (-) Nyeri tekan epigastrium (+)

Perkusi : TimpaniAuskultasi : Bising usus (+) normal

Ekstremitas : Akral hangatTulang belakang : bentuk normal, tidak

skoliosis, tidak lordosis, tidak kifosisKulit : Petekie (+) di pipi, pergelangan

tangan dan kaki

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

•Rangsang meningealKaku kuduk (-)Brudzinski I dan II (-)Kerniq (-)Laseque (-)

•Refleks fisiologisBiceps : +/+ normalTriceps : +/+ normalLutut : +/+ normalTumit : +/+ normal

•Refleks patologisBabinski :

-/-Klonus Paha & Kaki :

-/-Parese :

(-)

PEMERIKSAAN LABORATORIUMTanggal Jam Hb Ht Leukosit Trombo Eritrosit MCV MCH MHC

Satuan g/dL % 10*3/uL 10*3/uL 10*6/uL Fl pg g/dl

21/1 09.59 11,2 33,7 5,1 131*

Widal Salmonella Typhi H 1/80

22/1 07.00 11,3 35 3,2* 74* 4,2 83 27 32

12.13 Imunoserologi dengue IgG (+) IgM (-)

RESUME

Telah diperiksa seorang perempuan berumur 6 tahun dengan keluhan demam yang mendadak tinggi sejak 3 hari SMRS. Demam tinggi hingga 40,3o c, di sertai nyeri di perut, nyari otot, batuk kering dan mual. Sudah terapi antibiotik dan paracetamol tapi tidak ada perbaikan. Demam hari ke 3, pemeriksaan darah lengkap serta widal, hasil trombosit rendah, dan widal salmonella thypi H 1/80.

Pasien semenjak sakit menjadi lemas dan nafsu makan dan minum menurun. BAB hitam disangkal. BAK lancar, kencing berwarna kemerahan disangkal. Ibu pasien juga menyangkal gusi berdarah, mimisan, muntah.

Menurut ibu pasien, di lingkungan tetangga pasien tidak ada yang mengalami hal serupa.

RABU, 22 JANUARI 2015 JAM 14.00 WIB

Pemeriksaan umumKeadaan umum : Tampak sakit beratKesadaran : Compos MentisTinggi badan : 110cmBerat badan : 17 kgSuhu : 38,9 °C Nadi : 110 x/mnt, regulerPernafasan : 24 x/mnt

PEMERIKSAAN FISIK

Mata : KA (-/-) , SI (-/-), cekung (-/-)Mulut : Mukosa bibir basah, Tonsil T1-T1

tenangPulmo : Vesikular (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)Cor : BJ I dan II normal, Gallop (-), M (-)Abdomen : Datar, supel, timpani, bising usus (+) normal, nyeri tekan(+), turgor kulit baik. Hepar teraba 1/3 -1/3Extremitas: Akral hangat, nadi kuat

angkatKulit : Petekie (+) di pipi, pergelangan

tangan dan kaki

PEMERIKSAAN PENUNJANG

07.00 WIB Hb: 11,3 Ht : 35Leuko: 3,2 Trombosit : 74

12.13 WIB Imunoserologi DHFDengue IgG(+) Dengue IgM (-)

16.58 WIB Hb : 12,6 Ht : 39Leuko : 3 Trombosit : 42

Diangnosa : Demam Berdarah Dengue Stadium II

 

Pengobatan Tirah baring Makanan lunak IVFD RL 100cc/jam Sanmol 4 x 1 ½ cth Ranitidine 2 x1/2 amp Periksa darah rutin per 12 jam PrognosaAd vitam : dubia ad bonamAd functionam : dubia ad bonamAd sanationam : dubia ad bonam

PEMERIKSAAN UMUM 21/1(SAAT DATANG KE IGD) Pasien atas nama An. Febi Dwiarini umur 6

tahun datang dengan keluhan demam yang mendadak tinggi sejak 3 hari SMRS, lebih tinggi pada maghrib menjelang malam hari, hingga 40,3o c, kejang (-). Demam hari ke 2 sudah ke puskesmas dan diberi obat antibiotik dan paracetamol tapi tidak ada perbaikan. Pada demam hari ke 3, periksa darah lengkap serta widal, dengan hasil trombosit rendah, dan widal salmonella thypi H 1/80. dirujuk dari puskesmas Depok.

Pasien semenjak sakit menjadi lemas dan nafsu makan minum menurun. Mencret 2 kali, konsistensi cair dengan warna kekuningan, jumlah kira ½ gelas aqua, BAB hitam (-). Nyeri perut (+), mual (+), batuk kering (+) dan pilek (-). BAK dalam batas normal

PEMERIKSAAN UMUM 21/1(SAAT DI IGD)

Keadaan Umun : TSS

Kesadaran : CM Tinggi badan: 100

cm Berat badan : 17 kg Suhu : 39,9 °C Nadi : 104

x/mnt RR :

20x/mnt

Mata : KA (-/-) , SI (-/-), cekung (-/-)

Mulut : Mukosa bibir basah, Tonsil T1-T1 tenang

Pulmo : Vesi (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)Cor : BJ I dan II normal, G (-), M (-)Abdomen : Datar, supel,

timpani, BU(+) normal, NT(+), turgor kulit baik.

Extremitas : Akral hangat, nadi kuat angkat

Kulit : Petekie (-)

Pemeriksaan Penunjang Trombosit : 131.000 Leukosit : 5,1Hematokrit : 33,7% Hemoglobin : 11,2 g/dl Widal salmonella thypi H 1/80 DIAGNOSADiagnosa : Suspek Demem Berdarah Dengue Derajat II Diagnosa Banding : Demam Dengue TERAPI Tirah baring Makanan lunak dan air mineral IVFD RL loading 10 cc/ kgBB/ jam dilanjutkan 5 cc/kg BB/jam Sanmol 4 x 1 ½ cth Ranitidine 2 x1/2 amp DR 12 jam

22 JANUARI 2015 ( HARI RAWAT 1)

S :Demam hari ke 4, batuk kering(+), nyeri dibadan tangan dan kaki. Tadi malam muncul ruam di pipi dan pergelangan tangan. Nyeri perut(+), mual(+), mimisan(-), gusi berdarah(-).

BAB dan BAK dalam batas normalNafsu makan dan minum menurunO : KU : TSS KE: CMSuhu : 38,7 Nadi 130 x/menit RR 28x/menitMata : KA (-/-) , SI (-/-), cekung (-/-)Mulut : Mukosa bibir basah, Tonsil T1-T1 tenangThorax : C/P dalam batas normalAbdomen : Datar, supel, timpani, bising usus (+)

normal, nyeri tekan (+), turgor kulit baik. Hepar teraba 1/3 -1/3

Extremitas : Akral hangat, nadi kuat angkatKulit : Petekie (+) di pipi, pergelangan tangan

dan kaki

Laboratorium : Jam 07.00 Hb : 11,3 Ht : 35 Leu : 3 Trom : 74Jam 12.13 Hasil imunoserologi DHF. IgG Dengue

(+) IgM Dengue (-)Jam 16.58 Hb : 12,6 Ht : 39 Leu : 3 Trombosit :

42A : Demam berdarah dengue grade IIP : IVFD RL 85 cc/jam 100cc/jam

Sanmol 4 x 1 ½ cthRanitidine 2 x ½ ampMakanan lunak dan air mineral Darah rutin / 12 jam

 Jam 18.10 suhu meningkat 40,1 C, diterapi pamol supp 125mg, infus RL 120 cc/ jam sampai basok pagi

23 JANUARI 2015 ( HARI RAWAT 2)S : Demam hari ke 5 , batuk kering(+), nyeri perut (+),

nyeri di tangan dan kaki. Mual (+), muntah (-), mimisan (-), gusi berdarah(-). Belum BAB sejak 2 hari. BAK normal. Nafsu makan dan minum mulai meningkat

O : KU : TSS KE: CMSuhu : 36,8 Nadi : 90 x/menit RR 24x/menitMata : KA (-/-) , SI (-/-), cekung (-/-)Mulut : Mukosa bibir basah, Tonsil T1-T1 tenangThorax : C/P dalam batas normalAbdomen : Datar, supel, timpani, bising usus (+)

normal, nyeri tekan (+), turgor kulit baik. Hepar teraba 1/3 -1/3

Extremitas : Akral hangat, nadi kuat angkatKulit : Petekie (+) di pipi, pergelangan tangan

dan kaki

Laboratorium : Jam 07.41 Hb : 12,6 Ht : 38 Leu : 4

Trom: 38Jam 18.46 Hb : 13.3 Ht :41 Leu : 7

Trom : 25

A : Demam berdarah dengue Derajat IIP :IVFD RL 100 cc/jam 80cc/jamSanmol 4 x 1 ½ cthRanitidine 2 x 1 cthMakanan lunak dan air mineralDarah rutin / 12 jam

24 JANUARI 2015 ( HARI RAWAT 3)S : Demam hari ke 6, sudah turun, batuk kering(+), nyeri

perut (-), nyeri di tangan dan kaki berkurang. Mual (+), muntah (-), mimisan (-), gusi berdarah(-). Belum BAB sejak 3 hari. BAK normal. Nafsu makan dan minum mulai meningkat

O : KU : TSS KE: CMSuhu : 36,7 Nadi : 90 x/menit RR 24x/menitMata : KA (-/-) , SI (-/-), cekung (-/-)Mulut : Mukosa bibir basah, Tonsil T1-T1 tenangThorax : C/P dalam batas normalAbdomen : Datar, supel, timpani, bising usus (+)

normal, nyeri tekan (+), turgor kulit baik. Hepar teraba 1/3 -1/3

Extremitas : Akral hangat, nadi kuat angkatKulit : Petekie (+) di pipi, pergelangan tangan dan

kaki, Ekimosis di pergelangan tangan kiri

Laboratorium : Jam 11.26 Hb : 13,6 Ht : 41 Leu: 7,8 Trom

: 26Jam 18.46 Hb : 13.4 Ht :40 Leu : 9,7 Trom

: 25

A : Demam berdarah Dengue Derajat IIP : IVFD 80cc/jam

Sanmol 4 x 1 ½ cth K/PRanitidine 2 x 1 cth

Makanan lunak dan air mineral Darah rutin 24 jam

25 JANUARI 2015 ( HARI RAWAT 4)S : Demam (-) , batuk kering(+), nyeri perut (-). Mual (+),

muntah (-), mimisan (-), gusi berdarah(-). BAB 1x. BAK dalam batas normal. Nafsu makan dan minum mulai meningkat .

O : KU : TSS KE: CMSuhu : 36,8 Nadi : 90 x/menit RR 24x/menitMata : KA (-/-) , SI (-/-), cekung (-/-)Mulut : Mukosa bibir basah, Tonsil T1-T1 tenangThorax : C/P dalam batas normalAbdomen : Datar, supel, timpani, bising usus (+)

normal, nyeri tekan (+), turgor kulit baik. Hepar teraba 1/3 -1/3

Extremitas : Akral hangat, nadi kuat angkatKulit : Petekie (+) di pipi, pergelangan tangan dan

kaki, Ekimosis di pergelangan tangan kiri

Laboratorium : Jam 07.44 Hb : 13,2 Ht : 40 Leukosit : 9,9

Trombosit : 39A : Demam Berdarah Dengue Derajat II

Perbaikan

P : IVFD RL 80cc/jamRanitidine 2 x 1 cthMakanan lunak dan air mineralDarah rutin 24 jam

26 JANUARI 2015 ( HARI RAWAT 5)S : mimisan (+), gusi berdarah(-). BAB normal. BAK

normal. Nafsu makan dan minum baik.O : KU : TSS KE: CMSuhu : 36,5 Nadi : 90 x/menit RR 24x/menitMata : KA (-/-) , SI (-/-), cekung (-/-)Mulut : Mukosa bibir basah, Tonsil T1-T1

tenangThorax : C/P dalam batas normalAbdomen : Datar, supel, timpani, bising usus

(+) normal, nyeri tekan (-), turgor kulit baik. Hepar teraba 1/3 -1/3

Extremitas : Akral hangat, nadi kuat angkatKulit : Petekie (+) berkurang, Ekimosis di

pergelangan tangan kiri

Laboratorium : Jam 07.05 Hb : 12,6 Ht : 39 Leu : 10,9 Trom : 78

A : Demam Berdarah Dengue Derajat II Perbaikan

P : IVFD RL 40 cc/jamRanitidine 2 x 1 cthMakanan lunak dan air mineral Darah rutin 24 jam

27 JANUARI 2015 ( HARI RAWAT 6)

S : mimisan (-), gusi berdarah(-). BAB normal. BAK normal. Nafsu makan dan minum baik.

O : KU : TSS KE: CMSuhu : 36,5 Nadi : 90 x/menit RR 20x/menitMata : KA (-/-) , SI (-/-), cekung (-/-)Mulut : Mukosa bibir basah, Tonsil T1-T1 tenangThorax : C/P dalam batas normalAbdomen : Datar, supel, timpani, bising usus (+)

normal, nyeri tekan (-), turgor kulit baik. Hepar teraba 1/3 -1/3

Extremitas : Akral hangat, nadi kuat angkatKulit : Ekimosis di pergelangan tangan kiri

Laboratorium : Jam 07.26 Hb : 12,2 Ht : 37 Leukosit : 9,9 Trombosit : 219

A : Demam Berdarah Dengue Derajat II Perbaikan

P : Boleh Pulang.

ANALISA KASUS

DIAGNOSISPATOKAN DIAGNOSIS DBD (BUKU SAKU, WHO 2008)

Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas dan terus menerus selama 2-7 hari.

Manifestasi perdarahan, minimal uji torniquet positif dan salah satu bentuk perdarahan lain (petekia, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi), hematemesis dan atau melena)

Pembesaran hati Syok yang ditandai oleh nadi cepat dan lemah

sampai tidak teraba, peyempitan tekanan nadi (<= 20 mmHg), hipotensi sampai tak terukur, kaki tangan dingan, kulit lembab, CRT > 2detik, gelisah

 

LABORATORIUM

Trombositopenia (≤ 100.000 / µL) Hemokonsentrasi yang dapat dilihat dari

peningkatan nilai hematokrit ≥ 20% dibandingkan dengan nilai hematokrit pada masa sebelum sakit atau masa konvalesens.

Ditemukannya 2 klinis pertama disertai trombositopenia dan hemokonsentrasi sudah cukup untuk klinis membuat diagnosis DBD.

WHO (BUKU SAKU 2008) MEMBAGI DERAJAT PENYAKIT DBD DALAM 4 DERAJAT:

Derajat I :Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan adalah uji torniquet positif.

Derajat II :Derajat I disertai perdarahan spontan di kulit dan/atau perdarahan lain.

Derajat III :Ditemukannya tanda kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lembut, tekanan nadi menurun (≤ 20 mmHg) atau hipotensi disertai kulit dingin, lembab, dan pasien menjadi gelisah.

Derajat IV :Syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur.

Pada pasien ini, dilakukan pemeriksaan IgM dan IgG dengue pada demam hari ke 4, hasilnya IgM (-) dan IgG (+) (22 Januari 2015)

Disimpulkan bahwa pasien mengalami infeksi sekunder, dikarnakan pasien dulu pernah menderita demam berdarah dan sekarang mengalami infeksi lagi.

Tanggal Jam Hb Ht Leukosit Trombo Eritrosit

Nilai normal10,8- 15,6

31-43 5,0-14,5 229-553 3,70-5,70

Satuan g/dL % 10*3/uL 10*3/uL 10*6/uL

21/1 09.59 11,2 33,7 5,1 131

Widal Salmonella Typhi H 1/80

22/1 07.00 11,3 35 3,2 74 4,2

12.13 Imunoserologi dengue IgG (+) IgM (-)16.58 12,6 39 3 42 4,66

23/1 07.41 12,6 38 4 38 4,54

18.46 13,3 41 7 25 4,86

24/1 11.26 13,6 41 7,8 26 4,96

18.02 13,4 40 9,7 25 4,87

25/1 07.44 13,2 40 9,9 39 4,89

26/1 07.05 12,6 39 10,9 78 4,67

27/1 07.26 12,7 37 9,9 219 4,41

DARI HASIL LABORATORIUM DIDAPAT

Adanya penurunan Leukosit yang menandakan infeksi virus

Peningkatan hematokrit > 20% yang menandakan adanya kebocoran plasma dikarnakan peningkatan permabilitas kapiler

(41-33)/33 x 100% = 24,24 % Trombosit menurun sampai 25.000 / µL Imunoserologi yang menunjukan IgM (-) dan

IgG (+) menandakan adanya infeksi sekunder dari demam berdarah dengue

PADA PASIEN INI MEMENUHI BEBERAPA KRITERIA DBD

Demam tinggi yang muncul secara tiba-tiba dan berlangsung selama 3 hari.

Adanya manifestasi perdarahan spontan yaitu petekie pipi, pergelangan tangan dan kaki.

Pembesaran hepar Laboratorium

Peningkatan hematokrit 24,24% Trombosit menurun sampai 25.000 / µL Serologis IgG Dengue (+)

Pada pasien ini di diagnosa sebagai Demam Berdarah Dengue Stadium II dilihat dari anamnesa, gejala klinis, laboratorim dan uji serologi dengue.

TATALAKSANA

Berikan anak banyak minum oralit atau jus buah, sirup, susu untuk mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma, demam, muntah/ diare

Berikan parecatamol bila demam. Jangan berikan ibuprofen dan acetosal dikarnakan dapat memicu perdarahan

Infuse sesuai dehidrasi sedang : larutan isotonic seperti RLBB < 15kg : 7 ml/kgBB/jamBB 15 - 40 kg : 5 ml/kgBB/jamBB > 40kg : 3 ml/kgBB/jam

Pantau TTV dan deuresis setiap jam serta darah rutin per 6 jam

Cairan IV biasanya hanya memerlukan waktu 24-48 jam sejak kebocoran pembuluh kapiler spontan setelah pemberian cairan

Pasien mendapatkan terapi : IVFD RL 5cc/kgBB/jam Sanmol 4 x1 ½ cth Ranitidin 2 x ½ amp

INDIKASI PULANG

Tidak demam paling sedikit 24 jam tanpa antipiretik

Nafsu makan baik Kondisi secara umum baik Deurisis baik Hematokrit pada level normal Paling sedikit 2 hari setelah syok Tidak ada sesak nafas Trombosit > 50.000 atau cenderung

meningkat Tidak ada komplikasi

KESIMPULAN

DD dan DBD adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam tinggi yang mendadak, berlangsung terus menerus, nyeri perut, nyeri otot, ruam di kulit, dan leukopenia.

Perbedaan antara DD dan DBD adalah pada DBD terjadi peningkatan permeabilitas kapiler sehingga menyebabkan perembesan plasma, hipovolemia dan syok.

Terapi cairan pada DBD diberikan dengan tujuan substitusi kehilangan cairan akibat kebocoran plasma. Dalam terapi cairan , hal yang penting adalah jenis cairan, jumlah serta kecepatan, dan pemantauan baik secara klinis maupun laboratorium untuk menilai respon kecukupan cairan.

Terima Kasih

DAFTAR PUSTAKA :

Behrman RE, Kliegman RM, Jenson B. Nelson textbook of Pediatrics, 17th ed. Philadelphia: WB Saunders, 2004

Sumarmo , Garna H, Hadinegoro S. Infeksi dan Pediatri Tropis. Buku Ajar edisi kedua. IDAI. FKUI,Jakarta : 2010

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rmah Sakit : 2008