PPT COMBUTIO

58
Case Report “COMBUTIO” Disusun oleh: dr. Arini Harliana Siagian Narasumber : dr. Faizon ,Sp.B (K) Onk

description

tgfh

Transcript of PPT COMBUTIO

Combutio / luka bakar

Case ReportCOMBUTIO

Disusun oleh: dr. Arini Harliana Siagian

Narasumber : dr. Faizon ,Sp.B (K) Onk

Luka Bakar adalahLuka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan suhu tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia, dan radiasi. Luka ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Cedera lain yang termasuk luka bakar adalah sambaran petir, sengatan listrik, sinar X dan bahan korosif. Kerusakan kulit yang terjadi tergantung pada tinggi suhu dan lama kontak.

Suhu minimal untuk dapat menghasilkan luka bakar adalah sekitar 44C dengan kontak sekurang-kurangnya 5-6 jam. Suhu 65C dengan kontak selama 2 detik sudah cukup menghasilkan luka bakar.Temperatur air yang digunakan untuk mandi adalah berkisar 36C-42C. Pelebaran kapiler dibawah kulit mulai terjadi pada saat suhu mencapai 35C selama 120 detik.Vesikel terjadi pada suhu 53C-57C selama kontak 30-120 detik.

KLASIFIKASIBerdasarkan sumber penyebab dibedakan atas:

Panas. Termasuk api, radiasi, atau pajanan panas dari api, uap dan cairan panas serta benda-benda yang panas.Bahan kimia. Termasuk berbagai macam asam dan basa.Listrik. Termasuk didalamnya arus listrik dan sambaran petir.Cahaya. Luka bakar yang disebabkan oleh sumber cahaya yang kuat atau cahaya ultra violet, juga termasuk sinar matahari.Radiasi. Seperti radiasi nuklir, cahaya ultra violet juga termasuk salah satu sumber penyebab luka bakar karena radiasi.

Klasifikasi Luka Bakar Berdasarkan Dalamnya Luka4 Luka Bakar Derajat IAdalah luka bakar yang terbatas pada epidermis superfisialDapat terlihat dalam bentuk eritema dan edema, biasanya tidak terdapat lepuh (bula), kulit bisa saja mengalami pengelupasanBiasanya sangat nyeriBiasanya akan sembuh tanpa jaringan parut dalam waktu 5-7hari. Misalnya luka bakar akibat terpajan sinar matahari.

Luka Bakar Derajat I

Luka Bakar Derajat II

Luka bakar derajat dua mencapai kedalaman dermis tetapi masih ada elemen epitel yang tersisa, seperti sel epitel basal, kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan folikel rambut.Dengan adanya sisa epitel yang sehat ini, luka dapat sembuh sendiri dalam 10-21 hari.Juga timbul bula berisi cairan eksudat yang keluar dari pembuluh karena permeabilitas dindingnya meninggi.

Luka Bakar Derajat II dibedakan menjadi:

Derajat dua dangkal dimana kerusakan mengenai bagian superfisial dari dermis dan penyembuhan terjadi secara spontan dalam 10-14 hari.Derajat dua dalam dimana kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis. Bila kerusakan lebih dalam mengenai dermis, subyektif dirasakan nyeri. Penyembuhan terjadi lebih lama tergantung bagian dari dermis yang memiliki kemampuan reproduksi sel-sel kulit yang tersisa. Biasanya penyembuhan terjadi dalam waktu lebih dari satu bulan.

Luka Bakar Derajat II

Luka Bakar Derajat IIIMeliputi nekrosis (kematian jaringan) yang mengenai seluruh lapisan kulit, termasuk seluruh apendiks kulit.Daerah yang terbakar terlihat berwarna putihKehilangan semua sensasi (mati rasa)Hampir selalu terbentuk jaringan parut yang parah

Luka Bakar Derajat III

Luas Luka BakarUntuk perhitungan luas luka bakar secara tradisional dihitung dengan menggunakan `Rule of Nines` dari WallaceRumus tersebut tidak dapat digunakan pada anak dan bayi karena relatif luas permukaan kepala anak jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih kecil. Oleh karena itu, digunakan `Rule of ten` untuk bayi dan `Rule of 10-15-20` dari Lund and Browder untuk anak.Dalam perhitungan agar lebih mempermudah dapat dipakai luas telapak tangan penderita adalah 1 % dari luas permukaan tubuhnya.

KRITERIA BERAT RINGANNYA LUKA BAKAR(American Burn Association)1. Luka Bakar Ringan.- Luka bakar derajat II >> Rusak dan permeabilitasnya meningkat >>> Sel darah yang ada didalamnya ikut rusak >>> anemia >>>edema >>> bula yang mengandung banyak elektrolit >>> Hal itu menyebabkan berkurangnya volume cairan intra vaskuler >>> menyebabkan kehilangan cairan akibat penguapan yang berlebihan >>> masuknya cairan ke bula (luka bakar derajat II)

Bila luas luka bakar 90mmHg. Baru kemudian lakukan resusitasi cairan. Cairan yang dibutuhkan dalam penanganan syok tidak dihitung. Resusitasi cairan yang sering digunakan adalah cara Baxter.

RUMUS BAXTER 4cc x kgBB x %luka bakar

Setengah dari jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama dan sisanya diberikan selama 16 jam berikutnya. Cairan yang diberikan biasanya RL karena terjadi defisit ion Na.

RUMUS EVANS1. %luka bakar x kgBB menjadi NaCl per 24 jam2.%luka bakar x kgBB menjadi ml plasma per 24 jamKeduanya merupakan pengganti cairan yang hilang akibat edema. Plasma diperlukan untuk mengganti plasma yang keluar dari pembuluh darah dan meninggikan tekanan osmosis hingga mengurangi perembesan keluar dan menarik kembali cairan yang telah keluar.3. Sebagai pengganti cairan yang hilang akibat penguapan, diberikan 2000cc glukosa 5% per 24jam.Separuh dari jumlah 1+2+3 diberikan dalam 8 jam pertama. Sisanya dalam 16 jam berikutnya. Pasang kateter untuk memonitor produksi urin. Diharapkan produksi urin -1cc/KgBB/jam.

SURVEI SEKUNDERPenilaian luas luka bakar dan derajat kedalamannya. Biasanya dihitung sebelum resusitasi cairan definitive.Pasang NGT. Untuk dekompresi penderita yang mengalami ileus paralitik dan untuk memasukkan makanan.Cuci luka dengan NaCl dan savlon, keringkan, olesi dengan salep (Dermazin) kemudian rawat luka secara tertutup.Pemeriksaan laboratorium darah dan Analisa Gas Darah tiap 24 jam.Pemberian analgetika dan antibiotika

Terapi Luka Bakar TermalAnalgetikUntuk luka bakar termal dokter biasanya memberikan resep analgetik untuk menghilangkan rasa nyeri dan memberikan kenyamanan pada pasien. Morfin sulfat, Demerol dan Vicodin mungkin diresepkan untuk nyeri yang sangat hebat.

Anti Inflamasi Non steroidGolongan obat ini digunakan untuk nyeri akibat luka bakar ringan sampai sedang. Ibuprofen biasanya digunakan untuk terapi awal, tapi pilihan lain seperti naproxen, ansaid dan anaprox dapat juga diberikan.Antibiotik topikalAntibiotik topikal digunakan untuk mencegah infeksi dan pertumbuhan bakteri. Neosporin digunakan untuk infeksi minor dan dioleskan ke kulit 1-3x sehari.

Terapi Luka Bakar KimiaWalaupun obat-obatan memegang peranan yang terbatas pada penatalaksanaan luka bakar kimia pada umumnya namun antibiotik topikal, garam magesium dan kalsium mungkin dapat digunakan. Setelah luka dibersihkan, terapi cairan IV dan obat-obat narkotik diberikan:AntibiotikSilvadene digunakan untuk luka bakar pada kulit dan berguna dalam pencegahan infeksi pada luka bakar derajat 2 dan 3. Obat ini harus dioleskan pada kulit 1 atau 2x sehari dan semua obat yang diberikan sebelumnya harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum mengoleskan salep baru. Eritromicin salep (bacitracin) digunakan untuk mencegah infeksi pada luka bakar yang terdapat di bagian mata.AnalgetikMorfin dan asetaminofen diberikan untuk penatalaksanaan nyeri dan mungkin dapat bertindak sebagai sedatif yang penting bagi pasien yang mengalami cedera pada daerah mata.Anti Inflamasi Non SteroidAdvil, Motrin, Ansaid, Naprosyn, dan anaprox adalah obat anti inflamasi yang digunakan untuk menghilangkan nyeri ringan sampai sedang.

Terapi Luka Bakar ElektrikKunci dari penatalaksanaan luka bakar listrik adalah hidrasi. Hidrasi yang adekuat dapat menurunkan morbiditas. Jika kerusakan otot terjadi sangat parah, diuretik osmotik diberikan.Terapi CairanRinger Lactat biasanya digunakan untuk terapi. Ringer lactat adalah larutan isotonik dan berfungsi sebagai pengganti volume cairan tubuh. Pemberiannya melalui jalur intra vena dan harus dihentikan apabila terdapat tanda-tanda edema pulmo.Osmosis diureticManitol adalah diuretik osmosis yang tidak dimetabolisme secara signifikan dan melewati glomerulus tanpa direabsorpsi oleh ginjal. Manitol digunakan untuk mengembalikan dan mempertahankan urin output.

TATA LAKSANA DUA PULUH EMPAT JAM KEDUA (HARI II) dst.Cairan yang diberikan volumenya dari hari pertamaPemberian koloid/plasma ekspander sudah boleh dilakukanDiet sudah mulai 8 jam pasca trauma bila tidak terjadi ileus, melalui NGTPerawatan luka dilakukan sesuai kebutuhan, biasanya setiap hariHari ke 7 penderita boleh dimandikanPosisi penderita diletakkan dalam posisi yang baik agar tidak terjadi kontraktur maupun problem rekonstruksi yang lain.

Penatalaksanaan Jaringan ParutProsedur PembedahanDermabrasiadalah prosedur bedah yang bertujuan meminimalisasi penampilan jaringan parut, mengembalikan fungsi dan mengkoreksi kelainan bentuk akibat dari luka. Dermabrasi digunakan untuk menghaluskan jaringan parut dengan mencukur atau mengikis lapisan kulit teratas.

Skin GraftSkin graft adalah prosedur bedah dimana sepotong kulit yang berasal dari tubuh pasien di transplantasikan ke daerah lain dari tubuh. Kulit dari orang lain atau dari binatang mungkin digunakan sebagai penutup sementara pada luka bakar luas untuk menghindari kehilangan cairan. Kulit yang diambil dari donor haruslah kulit yang sehat dan diiplantasikan ke daerah kulit yang rusak dari resipien.

Edukasi Pasien Pada Penatalaksanaan Jaringan ParutBeri motivasi untuk terus menerus menggunakan zat pelembab bagi kulit. Pelembaban sangat penting karena dapat mencegah kulit dari kekeringan, berkerut dan pecah-pecah yang dapat menyebabkan infeksi sekunder dan kerusakan kulit.Pasien harus mengetahui bahwa mereka harus melindungi kulit mereka dari sinar matahari sampai 2 tahun dan mereka juga harus melindungi dan menutup kulit mereka tidak hanya dengan tabir surya tapi juga pakaian yang baik pada saat bekerja atau beraktivitas di luar ruangan.

IDENTITAS PASIENNama : An. Raka AlmahendraUmur : 19 bulanJenis kelamin : Laki-lakiPekerjaan : -Agama : IslamAlamat : Jl. Iskandar no.23Status perkawinan : -Suku : JawaTanggal MRS : Selasa, 06 Januari 2015 (pkl 12.10 WIB)Tanggal Periksa : Sabtu, 10 Januari 2015

ANAMNESISKeluhan UtamaLuka bakar karena tersiram air panas

Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke UGD RSUD Dr. Murjani dengan keluhan adanya luka bakar karena tersiram air panas 3 jam SMRS di pipi kanan dan kiri, dagu, leher, dada, dan perut. Keluarga pasien mengatakan kulitnya yang terbakar tersebut berwarna kemerahan, dan ada yang berbentuk gelembung-gelembung seperti berisi cairan bening. Sebelum dibawa ke rumah sakit ibu pasien sempat mengguyurnya dengan air sebanyak dua gayung. Setelah kejadian, pasien menangis terus menerus dan mengeluh perih. Ibu pasien mengatakan anaknya masih BAK satu kali sebelum dibawa ke UGD. Pasien tidak sesak nafas, dan suaranya tidak berubah menjadi serak Keluarga pasien mengatakan lukanya dibebat dengan menggunakan kasa yang sebelumnya diberi salep (ibu pasien lupa nama salepnya).

Riwayat Penyakit DahuluRiwayat luka bakar sebelumnya (-)Riwayat kecelakaan (-)Alergi makanan/obat (-), batuk menahun/batuk darah (-)sesak (-), kejang (-)

Riwayat Penyakit Keluarga Darah tinggi (-), Kencing manis (-), Alergi makanan/obat(-), batuk menahun/batuk darah (-), sesak (-), sakit jantung (-)

Riwayat pengobatanBelum berobat ke dokter sebelumnyaRiwayat Imunisasi BCG Sudah Hepatitis B Sudah DPT Lengkap Campak Sudah Polio LengkapRiwayat KehamilanIbu pasien mengatakan tidak pernah sakit waktu hamil An.Raka.Kontrol rutin selama kehamilan juga dilakukan.Riwayat KelahiranPersalinan normal ditolong oleh tenaga bidan. Kelahiran cukup bulan.Berat badan lahir 2,6 kg.Riwayat Pertumbuhan dan Perekembangan :Normal

PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan Fisik1.Keadaan umum:Compos mentis (GCS 4-5-6), tampak sakit sedang2.Vital sign :Nadi : 120 x/mntRR : 28 x/mntSuhu : 36,70BB : 10 kg3.KepalaBentuk mesocephal, rambut tidak mudah dicabut.4.Mata Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).

5. TelingaBentuk normotia, sekret (-), pendengaran berkurang (-).6.HidungNafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-).7.Mulut dan tenggorokanBibir hiperemis dan mengelupas (-), bibir sianosis (-), gusi berdarah (-),tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-), mukosa edema (-)8.LeherJVP tidak meningkat, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-).

9.ThoraksPulmoInspeksi : pergerakan dada kanan sama dengan dada kiri,irama regular, otot bantu nafas (-), pola nafas abnormal (-),Palpasi : fremitus raba kiri sama dengan kananPerkusi : sonor/sonorAuskultasi : suara dasar vesikuler (+/.+), suara tambahan : wheezing (-/-), ronkhi (-/-), stridor (-)CorInspeksi : ictus cordis tidak tampakPalpasi : ictus cordis terabaAuskultasi : bunyi jantung I-II intensitas normal, regular, bising (-),murmur (-),gallop (-)

10.Abdomen:Inspeksi : perut tampak mendatar, tidak tampak adanya massaPalpasi : Supel (+), Nyeri tekan (-)Perkusi : timpaniAuskultasi : bising usus (+) 11.EkstremitasAkral hangat, edema (-) , CRT < 2 /