Ppt Blok 22 Meningitis

13
Meningitis Resi Septiani

description

meningitis22

Transcript of Ppt Blok 22 Meningitis

Page 1: Ppt Blok 22 Meningitis

MeningitisResi Septiani

Page 2: Ppt Blok 22 Meningitis

Anamnesis Identitas pasien Keluhan utama Keluhan penyerta Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat pribadi dan sosial Riwayat keluarga Riwayat obat

Page 3: Ppt Blok 22 Meningitis

Pemeriksaan Fisik

Page 4: Ppt Blok 22 Meningitis

Penyebab: Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, Streptococcus grup B, Listeria monocytogenes, H. Influenzae, Treponema pallidum.

Gejala: Demam, nyeri kepala, kaku kuduk, penurunan kesadaran, mual, muntah, fotofobia, kejang.

Tatalaksana: Gol. Sefalosporin generasi 3, antiemetik, antikonvulsan, kortikosteroid.

Penunjang: Lumbal punksi, CT-Scan, MRI, kultur.

Meningitis Bakteri

Page 5: Ppt Blok 22 Meningitis

Penyebab: Enterovirus: coxsackievirus, echovirus, human anteroviruses. Virus herpes simpleks 2, Arthropod-borne viruses.

Gejala: Nyeri kepala, demam, tanda iritasi meningens, fotofobia, lemas, mialgia, anoreksia, mual muntah, nyeri perut, diare.

Tatalaksana: Cairan IV, asiklovir, gansiklovir, antiemetik, istirahat.

Penunjang: Usap hidung, CSS, serologi, PCR.

Meningitis Virus

Page 6: Ppt Blok 22 Meningitis

Penyebab: Cryptococcus neoformans

Gejala: Sakit kepala, vertigo, diplopia, strabismus, muntah.

Tatalaksana: Flukonazol 200-400 mg, amfoterisin B 0,5-1 mg/KgBB, flusitosin 100 mg/hari.

Penunjang: Sputum, bilasan bronkus, CSS, urin, darah, serologi.

Meningitis Fungal

Page 7: Ppt Blok 22 Meningitis

Penyebab: Mycobacterium tuberculosis

Gejala klinis: demam, berat badan menurun, berkeringat malam hari, malaise, dengan atau tanpa sakit kepala dan meningismus

Stadium ada 3 :1.Sadar, rangs. Meningeal (+), defisit neurologik (-),

hidrosephalus (-)2.Kesadaran menurun, defisit neurologik (+)3.Stupor, koma, hemiplegia, paraplegia

Tatalaksana: dektametason, imunoglobulin

Penunjang: punksi lumbal, darah rutin, tuberkulin test, CT-Scan

Meningitis tuberculosa

Page 8: Ppt Blok 22 Meningitis

PEMBEDA PIOGENIK VIRAL TUBERKULOSIS

Manifestasi Klinis

Toksik dan tampak sakit, mengantuk, kadang ada ruam purpura

Tidak toksik dan sadar penuh

Tidak toksik, kesadaran menurun

Tampilan CSS Keruh Jernih Jernih, dapat membentuk cobweb bila ditegakan

Sel (jumlah/uL) Polimorf (500-2000)

Limfosit (5-1000)

Limfosit (50-400)

Protein Meningkat Normal MeningkatGlukosa Menurun Normal MenurunPewarnaan Gram

Positif Negatif Negatif

Leukosit Neutrofilia Normal Normal

Page 9: Ppt Blok 22 Meningitis

PEMERIKSAAN PENUNJANG Pungsi lumbal : cairan serebrospinal keruh,

peningkatan tekanan cairan serebrospinal, leukositosis polimorfik, peningkatan konsentrasi protein, konsentrasi glukosa rendah, pengecatan gram dari sedimen cairan otak, kultur bakterial dari sedimen cairan otak.

Hitung darah lengkap : neutrofilia. Elektrolit : hiponatremia. Kultur darah : agent penyebab (+). Radiografi dada dan kranium : sumber

infeksi primer.

Page 10: Ppt Blok 22 Meningitis

Disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak

Bakteri :- Haemophilus influenza- Staphylococcus- Salmonella- Mycobacterium tuberculosis

Virus :- Enterovirus

Jamur :- Cryptococcus neoformans- Coccidioides immitris

Etiologi

Page 11: Ppt Blok 22 Meningitis

MANIFESTASI KLINIS Demam, takikardia, kadang adanya

bukti sumber infeksi primer. Nyeri kepala hebat, muntah, fotofobia,

kejang. Tanda-tanda neurologis :

◦ Kaku kuduk, tanda kernig, tanda brudzinski.◦ Penurunan tingkat kesadaran.◦ Peningkatan tekanan intrakranial edema papil◦ Palsi nervus kranialis (n. vi, vii dan iv) dan tanda

neurologis fokal lainnya.

Page 12: Ppt Blok 22 Meningitis

Bila kesadaran pasies membaik, makin baik prognosisnya. Namun, jika pasien dalam keadaan koma prognosisnya sangat buruk

Prognosis

Page 13: Ppt Blok 22 Meningitis

Meningitis adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak. Penyakit ini dapat dideteksi dengan beberapa pemeriksaan penunjang yang mendukung untuk diagnosis. Penyakit ini pun dapat disembuhkan dengan penanganan dan terapi secara farmakologis yang tepat

Kesimpulan