ppt anestesi pada sc dgn peb.ppt

18
Pendahuluan Preeklampsia berat (PEB) merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal dan perinatal di Indonesia. PEB diklasifikasikan ke dalam penyakit hipertensi yang disebabkan karena kehamilan. PEB ditandai oleh adanya hipertensi sedang- berat, edema, dan proteinuria yang masif. Penyebab dari kelainan ini masih kurang dimengerti, namun suatu keadaan patologis yang dapat diterima adalah adanya iskemia uteroplasenta. Keadaan kehamilan yang disertai preeklampsia dapat membahayakan ibu dan bayinya sehingga memerlukan terminasi kehamilan segera, baik secara pervaginam maupun melalui seksio sesarea. Operasi seksio sesarea dilakukan jika kelahiran pervaginam mungkin akan menyebabkan resiko pada ibu ataupun pada janin. Adapun indikasi dilakukannya seksio sesarea adalah persalinan berkepanjangan, malpresentasi atau malposisi, disproporsi sefalo-pelvis, distress janin, prolaps tali pusat, plasenta previa, abrupsio plasenta, penyakit pada calon ibu, dan bedah sesarea ulangan. Pelaksanaan seksio sesarea tentunya membutuhkan

description

anestesi; seksio sesaria; preeklampsi berat; power point

Transcript of ppt anestesi pada sc dgn peb.ppt

Pendahuluan

Preeklampsia berat (PEB) merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal dan perinatal di Indonesia. PEB diklasifikasikan ke dalam penyakit hipertensi yang disebabkan karena kehamilan. PEB ditandai oleh adanya hipertensi sedang-berat, edema, dan proteinuria yang masif. Penyebab dari kelainan ini masih kurang dimengerti, namun suatu keadaan patologis yang dapat diterima adalah adanya iskemia uteroplasenta. Keadaan kehamilan yang disertai preeklampsia dapat membahayakan ibu dan bayinya sehingga memerlukan terminasi kehamilan segera, baik secara pervaginam maupun melalui seksio sesarea.

Operasi seksio sesarea dilakukan jika kelahiran pervaginam mungkin akan menyebabkan resiko pada ibu ataupun pada janin. Adapun indikasi dilakukannya seksio sesarea adalah persalinan berkepanjangan, malpresentasi atau malposisi, disproporsi sefalo-pelvis, distress janin, prolaps tali pusat, plasenta previa, abrupsio plasenta, penyakit pada calon ibu, dan bedah sesarea ulangan.

Pelaksanaan seksio sesarea tentunya membutuhkan prosedur dan tindakan anestesi untuk meringankan rasa sakit sehingga ibu merasa nyaman dan tidak terjadi keadaan yang tidak diinginkan selama proses seksio berlangsung. Pilihan jenis anestesi perlu diperhatikan keuntungan dan kerugiannya serta komplikasi yang mungkin timbul terutama pada pasien dengan PEB. Hal ini bergantung kepada keadaan umum pasien.

PREEKLAMPSI

DEFINISIPreeklampsia adalah suatu keadaan yang dapat ditemukan pada ibu hamil. Hal ini ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kadar protein yang meningkat dalam urin. Kondisi ini biasanya muncul pada akhir trimester kedua atau ketiga kehamilan, namun bisa juga terjadi lebih awal.

ETIOLOGI Kekurangan aliran darah ke uterus Kerusakan pada pembuluh darah Masalah sistem imun Pola makan yang buruk

FAKTOR RESIKO Primigravida usia Riwayat hipertensi

sebelum kehamilan Riwayat preeklampsia Memiliki ibu atau

saudara perempuan dengan riwayat preeklampsia

Obesitas Gemeli Riwayat diabetes,

penyakit ginjal, lupus, atau rematoid artritis

TANDA DAN GEJALA Hipertensi (140/90

mmHg atau lebih tinggi)

Proteinuria Sakit kepala berat Gangguan penglihatan

(buram, fotofobia) Nyeri perut Mual muntah Pusing Urine output menurun Berat badan

meningkat tiba-tiba

TATA LAKSANA

TERMINASI KEHAMILAN SEGERA!!!

KOMPLIKASI HELLP syndrome Edema paru Perdarahan Solusio plasenta Ruptur hepar Stroke Kematian

SEKSIO SESAREA

DEFINISISeksio sesarea merupakan tindakan pembedahan untuk melahirkan janin dengan jalan membuka dinding perut dan dinding uterus melalui insisi.

INDIKASI Indikasi ibu : Usia, plasenta previa, solutio plasenta,

plasenta akreta, preeklampsia Indikasi janin : malpresentasi janin, gawat janin, kelainan

tali pusat, giant baby, gemeli

KONTRAINDIKASI Janin mati atau kritis kemungkinan hidup kecil Terminasi kehamilan menyebabkan resiko pada ibu Kurang pengalaman dokter

PRA ANESTESI

ANAMNESAUmur, paritas, lama kehamilan, riwayat kesehatan maternal, riwayat anestesi terkait obstetrik, dan masalah-masalah yang berkaitan dengan faktor risiko atau penyulit anestesia

PEMERIKSAAN FISIKEvaluasi TTV, penilaian jalan napas, pemeriksaan punggung,

PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah: Hb, Ht, leukosit, trombosit, waktu perdarahan

dan pembekuan Kimia darah: Sesuai indikasi Urin: reduksi dan protein

PERSIAPAN PRA ANESTESI Persiapan rutin Persiapan khusus Terapi cairan prabedah

PILIHAN TEKNIK ANESTESIBergantung pada: Keadaan umum pasien Jenis operasi (Elektif? Darurat?) Perubahan fisiologi pada kehamilan Obat-obat anestesi yang dipakai

Jenis operasi

Elektif

Pilihan anestesi disesuaikan dengan keadaan umum pasien dan bisa juga mempertimbangkan keinginan pasien

Darurat

Analgesia regional subarakhnoid / epidural kasus distosia atau kelainan letak

Anestesia umum kasus gawat janin dan perdarahan

Perubahan fisiologi pada kehamilan Sistem Pernapasan

Cadangan oksigen berkurang namun kebutuhan meningkat

Sistem KardiovaskularPeningkatan isi sekuncup, heart rate, dan volume plasma meningkat. Kontraksi uterus (his) menyebabkan terjadinya autotransfusi dari plasenta menyebabkan beban jantung meningkat, curah jantung meningkat. Terjadi juga peningkatan faktor pembekuan VII, VIII, X, XII dan fibrinogen

Sistem UrinariusAliran darah ginja dan filtrasi glomerulus meningkat pada trimester pertama namun menurun pada trimerster akhir. Kadar kreatinin, ureum, dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini dianggap normal

Sistem GastrointestinalPeningkatan tekanan intragastrik kemungkinan terjadinya regurgitasi dan aspirasi pulmonal isi lambung

Sistem SarafPeningkatan sensitivitas serabut saraf akibat meningkatnya kemampuan difusi zat-zat anestetik lokal pada lokasi membran reseptor (enhanced diffusion)

Sirkulasi PlasentaMemungkinkan segala sesuatu zat yang masuk ke dalam sirkulasi ibu akan sampai ke sirkulasi janin dan menyebabkan efek sistemik pada bayi

Obat-obatan anestesi

Anestesi lokal Lidokain, Bupivacain, Prokain

Menyebabkan vasodilatasi perifer sehingga memungkinkan terjadinya hipotensi

Hipnotik (sedatif) Barbiturat

Untuk induksi pada GA. Efek depresan pada ibu dan janin

BenzodiazepinMerupakan ansiolitik dan antikonvulsi. Dapat menyebabkan hipotonia dan hipotermia janin

PropofolUntuk induksi GA, menyebabkan iritabilitas janin

KetaminSebagai analgesia dan sedatif, mempertahankan tekanan darah ibu dan tidak mendepresi janin

Opiod Morfin, Fentanyl

Merupakan analgetik sitemik yang poten. Menyebabkan depresi napas pada ibu dan bayi

Anestesi inhalasi N2O

Memberikan efek analgetik namun tidak memberikan analgesi yang cukup untuk persalinan.

Agen halotanMerupakan obat anestesi inhalasi bersifat sedatif. semua agen halogenated menyebabkan depresi kardiovaskular dan respirasi

ANESTESI UMUM SAB EPIDURAL

Indikasi Fetal distress yang ekstrem Koagulopati yang signifikan Hipovolemia / hemoraghi yang hebat Kontraindikasi anestesi regional

Pasien yang mempunyai kelainan paru-paru, diabetes melitus, penyakit hati yang difus dan kegagalan fungsi ginjal

Sama dengan SAB

Kontra Indikasi

Pasien menolak • Kelainan tulang belakang• Hipotensi

Kelainan tulang belakang

Keuntungan Trias anestesi terpenuhi, nyaman untuk pasien dan operator

• Teknik sederhana• Onset cepat• Intoksikasi minimal• Pengaruh ke bayi <<• Aspirasi <<

∆ Lebih nyaman untuk ibu∆ Intoksikasi minimal∆ Pengaruh bayi <<∆ Aspirasi <<

Kerugian Efek sedatif pada bayi, gangguan kontraksi uterus

Perlu loading cairan >>

Perlu keterampilan, lebih mahal

Komplikasi Aspirasi isi lambung Kegagalan intubasi Hipertensi berat Fetal distress Meningkatkan resiko perdarahan

• Hipotensi• Sakit kepala• Paralisis diafragma• Gangguan miksi

PILIHAN ANESTESI PADA PEB

Setelah mengkaji dari keadaan umum, fisiologi kehamilan, dan obat-obat anestesi yang digunakan, untuk terminasi kehamilan pada PEB disarankan untuk menggunakan ANESTESI REGIONAL

MENGAPA????

1. Persiapan tidak lama2. Kebutuhan anestesi yang cepat, mudah, dan adekuat3. Aman untuk penderita PEB dan janin4. Komplikasi minimal

KESIMPULAN

Terapi satu-satunya pada kasus pre-eklampsia adalah terminasi kehamilan. Pada kasus terminasi kehamilan seringkali dilakukan dengan jalan seksio sesaria. Seksio sesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan

perut. Pelaksanaan seksio sesaria tentunya membutuhkan prosedur dan tindakan anestesi untuk meringankan rasa sakit sehingga ibu merasa nyaman, memudahkan operator yang akan melakukan operasi, dan mencegah terjadinya keadaan yang tidak diinginkan selama proses

operasi berlangsung. Pilihan jenis anestesi mulai dari teknik dan obat yang digunakan perlu diperhatikan keuntungan dan kerugiannya serta

komplikasi yang mungkin timbul terutama pada pasien dengan PEB, hal ini bergantung kepada keadaan umum pasien dan janin.