PPK Otitis Media Kronik
-
Upload
fachri-ridha -
Category
Documents
-
view
172 -
download
8
description
Transcript of PPK Otitis Media Kronik
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)TATA LAKSANA KASUS
SMF THT RSAL DR. MINTOHARDJOJAKARTA
2014 - 2016
Other chronic suppurative otitis media (ICD 10:H66.3) / Perforation of tympanic membrane (ICD 10: H72)
1. Pengertian (Definisi) Peradangan / infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul
2. Anamnesis 1. Telingan keluar cairan lebih dari dua bulan2. Penurunan pendengaran
3. Pemeriksaan Fisik 1. Perforasi membran timpani2. Gambaran tuli konduktif pada audiogram3. Dapat juga berupa tuli sensorineural atau tuli
campur4. Dengan atau tanpa disertai pengeluaran sekret dari
telinga tengah5. Dengan atau tanpa komplikasi
4. Kriteria Diagnosis 1. Sesuai dengan kriteria anamnesis2. Sesuai dengan kriteria pemeriksaan fisik
5. Diagnosis Kerja Other chronic suppurative otitis media (ICD 10:H66.3) / Perforation of tympanic membrane (ICD 10: H72)
6. Diagnosis Banding Tidak ada7. Pemeriksaan
Penunjang 1. Persiapan operasi :
a. Pemeriksaan darah lengkap (ICD 9CM : 90.59)
b. PT dan APTT (ICD 9CM : 90.59).
c. SGOT, SGPT (ICD 9CM : 90.59).
d. Ureum dan Creatinin darah (ICD 9CM : 90.59).
e. Gula darah sewaktu (ICD 9CM : 90.59).
f. Foto Thorax PA (ICD 9CM : 87.3).
g. Di atas 40 tahun Konsul SMF Jantung (EKG ICD 9CM : 794.31)
h. Di Bawah 18 tahun Konsul SMF Kesehatan Anak dan Remaja.
i. Delapan belas tahun ke atas konsul SMF
1
Penyakit Dalam.
j. Konsul SMF Anestesi.
2. CT scan mastoid (ICD 9CM : 87.09)
3. Pasca operasi : Pemeriksaan Histopatologi Jaringan Tonsil dan atau adenoid (ICD 9CM : 90.3).
8. Terapi 1. Ciprofloksasin 2 x 500 mg atau Amoksiklav 3 x 625 mg atau Eritromisin 3 x 500 mg
2. Larutan H2O2 3% selama 3 – 5 hari bila terdapat sekret
3. Tarivid otic 3 x 4 tetes4. Operasi Miringoplasti, Timpanoplasti atau
Timpanomastoidektomi9. Edukasi(Hospital Health Promotion)
1. Menjelaskan perjalanan Penyakit dan komplikasi yang timbul.
2. Menjelaskan rencana pengobatan, operasi dan komplikasinya.
3. Menjaga kebersihan telinga4. Menghindari kontak telinga yang sakit dengan
cairan dari luar selain obat.10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia ad bonam
11. Tingkat Evidens IV12. Tingkat
RekomendasiC
13. Penelaah Kritis1. dr. Donald Marpaung, Sp.THT-KL
2. dr. Radito, Sp.THT-KL
3. dr. Agus Sugiharto, Sp.THT-KL
14. Indikator Medis Eradikasi infeksi telinga dengan atau tanpa perbaikan pendengaran
15. Kepustakaan1. Rusmarjono, Soepardi EA. Faringitis, Tonsilitis dan
Hipertrofi Adenoid. Dalam : Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti Dwi R, editor. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok. Balai Penerbit FKUI. Jakarta 2007: h.223 – 5.
2. Adams GL. Boies LR and Paparella MA : Fundamentals Of Otorhinolanyngology. WB.Saunders Co Asean ED, 1978, 5 th Edition. hal :
2
3. Balleger JJ. Diseases Of The Nose, Throat, ear, Head and Neck. 14 th edition. Philadelphia Lea and Febiger 1991
4. Lee KJ. Essential Otolaryngology head & neck surgery. 9th ed. McGrawHill Medical. New York 1991:p 543.
3