Ppitb Penyakit Tb

22
TIM PPI TB RSU BAHTERAMAS

description

Ppitb Penyakit Tb

Transcript of Ppitb Penyakit Tb

  • TIM PPI TB RSU BAHTERAMAS

  • TUJUAN PEMBELAJARANUmum : Peserta mampu menjelaskan tentang penyakit tuberkulosis paru sesuai pedoman Perhimpunan Dokter Paru Indonesia

    Khusus: Peserta mampu menjelaskan aspek - Epidemiologi - Mikrobiologi - Patogenesis dan cara penularan - Gejala Klinis - Terapi - Pencegahan

  • Sub Pokok Bahasan - Epidemiologi TB - Mikrobiologi Mikobakteri tuberkulosis- Patogenesis dan Cara Penularan- Gejala Klinis- Terapi - Pencegahan penularan

  • 1992 WHO : TB sebagai Global Emergency1999: TB di Indonesia 5- 10% TB dunia, nomer 3 terbanyak2008: TB terbanyak di Asia Tenggara (34%) Riskesdas 2007: penyebab kematian 2 setelah strokeInsidens menurun, tetapi HIV dan MDR Tb menyebabkan kasus kembali meningkat

  • Prevalensi : 660.000, (rerata 285 kasus/100.000 penduduk)Insidensi 430.000 (rerata 189 kasus/100.000 penduduk)Angka kematian 61.000 (Rerata 27 kematian/100.000 penduduk)

  • Model Epidemiologi Riwayat Alamiah TB

    infeksi (-)Kontak Tdk Sakit (90%) infeksi (+) awal (5%) Sakit

  • Mikrobiologi

    Mycobacterium tuberculosis (MTb) Batang Tahan Asam,/alkohol, 1-4 mikrontidak bergerak, aerobik,tidak membentuk spora. pertumbuhannya lambat, membutuhkan waktu 2-6 minggu dalam media khusus.

  • Terinhalasi, bakteri menuju alveoli, terjadi infeksi 212 minggu sesudah infeksi , imun respons dapat dideteksiSebagian bakteri bertahan hidup bertahun tahun (Infeksi TB laten atau ITL) 10 % orang yang tertular beresiko sakit sepanjang hidupnyaPada HIV: 10% beresiko sakit dalam setahun

  • Infeksi TB Laten (ITL)

    Orang dengan ITL:AsimtomatikTidak infeksius ITL dahulu hanya dapat didiagnosis dengan uji tuberkulin (kini dapat memakai uji QFT-G)

  • Koinfeksi HIV - M. tuberculosis (resiko tertinggiInfeksi M. tuberculosis baru (dalam 2 tahun )Anak dibawah 4 tahunImunokompromisRiwayat pengobatan TB tidak adekuat

  • Lesi primer TB umumnya terdapat di bagian tengah dan bawah lapangan paru pada lokasi subpleura.

    Lesi primer, saluran dan kelenjar limfa yang mengering akan membentuk kompleks Ghon yang umumnya terdistribusi antara lobus atas dan lobus bawah namun agak lebih banyak di paru kanan.

    Meskipun demikian selama minggu awal atau beberapa bulan kemudian infeksi akan menjadi penyakit pada 10% kasus dan pasien akan mengalami gejala klinis seperti batuk, demam, letargi dan penurunan berat badan

    Patofisiologi

  • Masih menjadi perdebatan apakah kejadian penyakit TB pada orang dewasa karena reaktivasi fokus Ghon atau reinfeksi.

    Secara umum TB paru pada individu dewasa dianggap terjadi karena reaktivasi. Hipotesis ini didukung oleh kenyataan bahwa basil tuberkel berkembang pada 40% nodul subapikal dan 5% pada fokus Ghon. Meskipun demikian reinfeksi masih bisa terjadi.Eksogen(reinfeksi) vs Endogen (reaktivasi)

  • Penularan M tuberkulosis

    Aerosolisasi M. tuberculosis (airborne droplets 13 m) waktu batuk, bersin masuk ke alveoli- Transmisi lebih efektif : # infektifitas sumber penularan # Konsentrasi airborne droplets # kondisi lingkungan # Prevalensi TB # Lama paparan # Efektifitas program dalin www.aidsknowledgehub.org

    www.aidsknowledgehub.org

  • Pasien (BTA +)Sering batuk , batuk> 3 mingguKavitas di paru Belum mendapat pengobatan Menjalani prosedur yang menimbulkan aerosolisai/ merangsang batuk

    Pengobatan Penderita upaya terpenting untuk mencegah penularan

  • Faktor Resiko Tertular TB Kuman dalam airborne droplet tetap virulen selama 6 jam

    Petugas kesehatan dapat mempermudah penularan apabila:Terlambat menegakkan diagnosisMenunda pengobatan Melakukan pemeriksaan yang menimbulkan aerosolisasiTerlambat melaksanakan kewaspadaan PPI

    www.aidsknowledgehub.org

    www.aidsknowledgehub.org

  • Kelompok risti untuk terpajan dan terinfeksi M. tuberculosis

    Kontak erat (Household contact)Tinggal di daerah insidensi tinggi Petugas kesehatan yang menangani pasien Kelompok masy berpenghasilan rendah dan pelayanan kesehatan kurang

  • Infeksi TB >< Sakit TB

    Infeksi TB Sakit TBTuberkulin tespositifpositifGejala kilinistidak adaadaRadiologisnormalkelainanBTA lsg/kultur negatifumumnya positifMenulartidakmenularSebagai kasustidakya

  • Gejala Klinis

    Gejala TB paru berupa - gejala respiratori (batuk 2 minggu, batuk darah, sesak napas, nyeri dada - gejala sistemik demam, malaise, keringat malam, anoreksia penurunan berat badan.

  • Diagnosis TB Paru Gejala klinis dan pemeriksaan fisisFoto toraksPemeriksaan sputum Pulasan langsung BTA (+)BiakanLain2 : radiometri, probe genetik (tidak rutin)

    Uji Tuberkulin/Mantoux menunjukkan telah terjadi respon kekebalan akibat tertular

  • Pengobatan: DOTS Obat Anti Tuberkulosis: Kategori I (kasus baru), Kategori 2 (pengobatan ulang kasus kambuh/gagal), Obat TB MDR Pengobatan adekuat: - rejimen kombinasi - fase intensif dan lanjutan - dosis dan lama pengobatan - keteraturan

  • Petugas yang mempunyai risiko untuk tertular:

    PerawatDokterMahasiswa kedokteranPetugas LaboratoriumPetugas lain yang kontak dengan pasien

    Risiko Penularan TB pada petugas kesehatanPENGUNJUNG JUGA BERESIKO TERTULAR!

  • Resiko Penularan Petugas KesehatanResiko Secara UmumResiko Secara Individual

    Prevalensi TB di masyarakatPrevalensi di tempat yankesEfektifitas PPI

    Frekuensi dan lama kontakMasa kerjaEkspose terhadap pasien yang tidak/belum terdiagnosis dan belum diobatiTindakan beresiko (induksi sputum, suction intubasi, bronkoskopi)

    Sebagian besar petugas tidak mengetahui adanya panduan pencegahan dan pengendalian infeksi di tempat kerja.

  • Pencegahan dan Perlindungan Petugas Kesehatan

    Pelatihan periodik tentang TB, resiko pekerjaan dan pencegahan penularan sesuai tugas dan tanggung jawabLakukan uji tuberkulin terutama bagi yang baru bekerja dan ulangi secara periodik untuk melihat konversi/penularanMonitor kesehatan (gejala respiratorik/TB)Perhatikan kecukupan gizi, istirahat cukup

  • terimakasih

    ********************