PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 ·...

48
1 BAB I PENDAHULUAN A. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1. Maksud Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan (SAP, 2010). Laporan keuangan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektifitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan. Laporan Keuangan Inspektorat Kabupaten Wonogiri disusun untuk menyediakan informasi mengenai Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan selama satu periode pelaporan. Inspektorat Kabupaten Wonogiri selaku entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan : a. Akuntabilitas Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. b. Manajemen Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan dalam periode pelaporan sehingga

Transcript of PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 ·...

Page 1: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

1. Maksud Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai

posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas

pelaporan (SAP, 2010). Laporan keuangan terutama digunakan untuk

membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer dengan anggaran

yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektifitas

dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan

ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.

Laporan Keuangan Inspektorat Kabupaten Wonogiri disusun untuk

menyediakan informasi mengenai Laporan Realisasi Anggaran, Laporan

Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca dan Catatan atas

Laporan Keuangan selama satu periode pelaporan.

Inspektorat Kabupaten Wonogiri selaku entitas pelaporan

mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah

dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara

sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk

kepentingan :

a. Akuntabilitas

Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta

pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan

dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.

b. Manajemen

Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan

suatu entitas pelaporan dalam periode pelaporan sehingga

Page 2: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

2

memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian

atas seluruh aset, kewajiban dan ekuitas dana.

c. Transparansi

Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada

masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki

hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas

pertanggungjawaban Inspektorat Kabupaten Wonogiri dalam

pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan

ketaatannya pada peraturan perundangan.

2. Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi

mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, saldo anggaran lebih, arus

kas, hasil operasi, dan perubahan ekuitas suatu entitas pelaporan yang

bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi

keputusan mengenai alokasi sumber daya (SAP, 2010).

Pelaporan keuangan Inspektorat Kabupaten Wonogiri menyajikan

informasi yang bermanfaat bagi para pengguna anggaran dalam menilai

akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial

maupun politik dengan :

a. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh

sumber daya ekonomi dan alokasinya telah sesuai dengan anggaran

yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan.

b. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang

digunakan dalam entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah

dicapai.

c. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan

mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.

Page 3: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

3

d. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas

pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya.

e. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas

pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai

akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

Komponen laporan keuangan Inspektorat Kabupaten Wonogiri

terdiri dari :

a. Laporan Realisasi Anggaran

b. Laporan Operasional

c. Laporan Perubahan Ekuitas

d. Neraca

e. Catatan atas Laporan Keuangan

Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi,

dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh Inspektorat

Kabupaten Wonogiri dalam satu periode pelaporan. Tujuan pelaporan

realisasi anggaran untuk memberikan informasi tentang realisasi dan

anggaran secara tersanding. Penyandingan antara anggaran dengan

realisasinya menunjukkan tingkat ketercapaian target-target yang telah

disepakati antara eksekutif dengan legislatif sesuai peraturan perundang-

undangan (SAP, 2010). Laporan realisasi anggaran menyajikan sekurang-

kurangnya unsur-unsur sebagai berikut :

a. Pendapatan

b. Belanja

c. Transfer

d. Surplus/defisit

e. Pembiayaan

Page 4: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

4

f. Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran

Laporan Operasional

Laporan Operasional menyajikan informasi mengenai seluruh

kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercermin dalam

pendapatan - LO, beban dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas

pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.

Pengguna laporan membutuhkan Laporan Operasional dalam

mengevaluasi pendapatan - LO dan beban untuk menjalankan suatu unit

atau seluruh entitas pemerintahan. Laporan Operasional menyediakan

informasi :

a. mengenai besarnya beban yang harus ditanggung oleh pemerintah

untuk menjalankan pelayanan;

b. mengenai operasi keuangan secara menyeluruh yang berguna dalam

mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi, efektivitas, dan

kehematan perolehan dan penggunaan sumber daya ekonomi;

c. yang berguna dalam memprediksi pendapatan - LO yang akan

diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah pusat dan daerah

dalam periode mendatang dengan cara menyajikan laporan secara

komparatif;

d. mengenai penurunan ekuitas (bila defisit operasional), dan

peningkatan ekuitas (bila surplus operasional).

Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi mengenai

perubahan ekuitas yang terdiri dari Ekuitas Awal, Surplus/Defisit - LO

pada periode bersangkutan, Koreksi-Koreksi yang langsung

menambah/mengurangi ekuitas, yang antara lain berasal dari dampak

Page 5: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

5

kumulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi dan

koreksi kesalahan mendasar, misalnya koreksi kesalahan mendasar dari

persediaan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya atau

perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap, serta Ekuitas Akhir.

Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas

pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal

tertentu (SAP, 2010). Setiap entitas pelaporan mengklasifikasikan asetnya

dalam aset lancar dan non lancar serta mengklasifikasikan kewajibannya

menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam neraca.

Setiap entitas pelaporan mengungkapkan setiap pos aset dan kewajiban

yang mencakup jumlah jumlah yang diharapkan dapat diterima atau

dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan

jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu

lebih dari 12 (dua belas) bulan.

Neraca mencantumkan sekurang-kurangnya pos-pos berikut :

a. Aset Lancar

b. Aset Tetap

c. Aset Lainnya

d. Kewajiban Jangka Pendek

e. Kewajiban Jangka Panjang

f. Ekuitas Dana Lancar

g. Ekuitas Dana Investasi

Page 6: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

6

Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan penjelasan-penjelasan

naratif, analisis atau daftar terinci atas nilai suatu pos yang disajikan

dalam laporan realisasi anggaran dan neraca. Catatan atas Laporan

Keuangan sekurang-kurangnya disajikan dengan susunan sebagai berikut

:

a. Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro,

pencapaian target Peraturan Daerah Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam

pencapaian target.

b. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan.

Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-

kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-

transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya.

B. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

1. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan Berbasis Akrual;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4578);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang

Milik Negara/Daerah ;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Page 7: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

7

Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia

Nomor 4614);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang

Negara/ Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4738);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan Berbasis Akrual;

7. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimanan telah diubah beberapa kali

terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman

Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang

Penerapan SAP Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah;

11. Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengeloaan

Barang Milik Daerah;

12. Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 34 Tahun 2014 tentang Kebijakan

Akuntansi Pemerintah Kabupaten Wonogiri;

13. Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 35 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntansi Pemerintah Kabupaten Wonogiri;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 8 Tahun 2019 tentang

Perubahan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten

Page 8: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

8

Wonogiri Tahun Anggaran 2019 (Lembaran Daerah Kabupaten Wonogiri

Tahun 2019 Nomor 8);

15. Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 47 Tahun 2019 tentang Penjabaran

Perubahan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten

Wonogiri Tahun Anggaran 2019 (Berita Daerah Kabupaten Wonogiri

Tahun 2019 Nomor 47).

C. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN

A. Mak

sud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

B. Lan

dasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

C. Sist

ematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

BAB II KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA

APBD

A. Ekonomi Makro

B. Kebijakan Keuangan

C. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

BAB III IKHTISAR CAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN

A. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

B. Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target

yang Telah Ditetapkan

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

A. Entitas Pelaporan Keuangan Daerah dan Basis Akuntansi yang

Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Page 9: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

9

B. Akuntansi Pendapatan

C. Akuntansi Belanja

D. Akuntansi Beban

E. Pengakuan Aset Tetap dan Kapitalisasi Pengeluaran

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN.

A. Pe

njelasan Pos - Pos Laporan Realisasi Anggaran

B. Pe

njelasan Pos - Pos Laporan Operasional

C. Pe

njelasan Pos - Pos Laporan Perubahan Ekuitas

D. Pe

njelasan Pos - Pos Neraca

BAB VI PENGUNGKAPAN LAINNYA, INFORMASI NON KEUANGAN

A. Or

ganisasi

B. Ke

bijakan

C. Str

uktur Kepegawaian / SDM

BAB VII PENUTUP

Page 10: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

10

BAB II

KEBIJAKAN KEUANGAN

DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA ABPD

A. Ekonomi Makro

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi

makro untuk menilai seberapa jauh keberhasilan pembangunan di suatu

wilayah selama periode tertentu. Indikator ini dapat digunakan untuk

menentukan arah kebijakan pembangunan yang akan datang. Agar indikator

ini menunjukkan peningkatan kapasitas produksi secara riil, pengukuran

pertumbuhan ekonomi menggunakan PDRB atas dasar harga konstan.

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonogiri sebesar 5,14

persen di Tahun 2019. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kegiatan

perekonomian Kabupaten Wonogiri pada lapangan usaha jasa perusahaan

yang mengalami peningkatan dari 6,35 menjadi sebesar 9,64 persen,

sedangkan secara keseluruhan pertumbuhan ini sedikit melambat

dibandingkan dua tahun sebelumnya yang mampu mencatat pertumbuhan

sebesar 5,41 persen pada Tahun 2018 dan 5,32 persen pada Tahun 2017

(Sumber Kantor BPS Kabupaten Wonogiri).

Pengawasan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dan

strategis dalam manajemen pemerintahan yang perlu dioptimalkan perannya

dalam mendukung kelancaran dan ketepatan dalam penyelenggaraan tugas-

tugas umum dan pembangunan guna mendukung terselenggaranya sistem

pemerintahan yang baik.

Tujuan pengawasan dimaksudkan sebagai fungsi kontrol agar

pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan dapat dilakukan

secara tertib berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

Page 11: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

11

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan serta sesuai prinsip efisien,

efektif dan ekonomis, sebagaimana fungsi manajemen pemerintahan dan

pembangunan. Inspektorat Kabupaten Wonogiri mempunyai tugas pokok

membantu Bupati membina dan mengawasi pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh

Pemerintah Daerah.

Dalam Tahun Anggaran 2019, Inspektorat Kabupaten Wonogiri

mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 8.844.124.714,00 atau 0,33 % dari

APBD Kabupaten Wonogiri sebesar Rp. 2.701.270.644.257,72 Sesuai

dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Tahun 2019,

pelaksanaan pengawasan oleh Inspektorat Kabupaten Wonogiri meliputi

Audit Reguler 24 Obrik realisasi 27 Obrik (112,50%), Audit Kasus/Aduan

Masyarakat 8 Aduan terealisasi 19 Aduan (237,50%) dan Audit pada

Pemerintahan Desa/Kelurahan 48 obrik tereaIisasi 66 obrik (137,50%).

B. Kebijakan Keuangan

Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah telah dituangkan

dalam Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Wonogiri dengan

DPRD Kabupaten Wonogiri tanggal 25 Juli 2019 Nomor : 14/KSB/2019 dan

Nomor : 05/KSB/2019 tentang Kebijakan Umum Perubahan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun Anggaran 2019

di jadikan acuan dalam penyusunan APBD TA 2019.

Kebijakan Umum Anggaran terdiri dari Kebijakan Pendapatan,

Kebijakan Belanja Daerah dan Kebijakan Pembiayaan Daerah.

1. Kebijakan Anggaran Pendapatan Daerah, yaitu :

a. Pajak Daerah yang meliputi : peningkatan pelayanan pajak daerah,

peningkatan law enforcement (penagihan pajak dengan surat paksa),

Intensifikasi pajak daerah dan ekstenfikasi pajak daerah;

Page 12: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

12

b. Retribusi Daerah

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan lain – lain

Pendapatan Asli Daerah Yang Sah;

d. Kebijakan Dana Perimbangan;

e. Kebijakan Lain – lain Pendapatan Daerah yang Sah.

2. Kebijakan Umum Belanja Daerah :

Dengan berpedoman pada prinsip – prinsip penganggaran,

belanja daerah Tahun Anggaran 2019 disusun dengan pendekatan

anggaran berbasis kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari

input yang direncanakan. Belanja daerah Tahun 2019 akan

dipergunakan untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintah yang

menjadi kewenangan Kabupaten, yang terdiri dari urusan wajib dan

urusan pilihan yaitu meliputi :

a. Belanja daerah diprioritaskan untuk mendanai belanja yang bersifat

mengikat dan belanja yang bersifat wajib untuk terjaminnya

kelangsungan pemenuhan pelayanan dasar masyarakat sesuai

dengan kebutuhan anggaran tahun 2019;

b. Belanja dialokasikan untuk memenuhi urusan wajib yang berkaitan

dengan pelayanan dasar, urusan pemerintahan non pelayanan

dasar,

pilihan dan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah untuk mengentaskan kemiskinan dan

mengurangi pengangguran;

c. Pembangunan dan penigkatan infrasturktur jalan dan jembatan

dengan cara membangun satu ruas tuntas;

d. Pemeliharaan jalan dan jembatan secara rutin dan berkala untuk

mempertahankan kondisi jalan yang baik;

Page 13: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

13

e. Pembangunan sarana dan prasarana pasar tradisional sebagai akses

dan interaksi ekonomi masyarakat dalam rangka pemasaran produk

lokal pertanian dan hasil kerajinan tangan;

f. Dalam rangka menuju program gratis berkualitas, belanja daerah

dianggarkan untuk pendidikan gratis berkualitas dan peningkatan

kualitas guru tidak tetap (GTT), PPT dan pemberian beasiswa kepada

siswa miskin dan siswa berprestasi;

g. Dalam rangka menuju program Wonogiri sehat, belanja daerah

dianggarkan untuk peningkatan sumber daya manusia tenaga

kesehatan, peningkatan pelayanan dan pembangunan / rehabilitasi

sarana dan prasarana kesehatan;

h. Dalam rangka meningkatkan pendapatan petani dan menjaga

ketahanan pangan, program pertanian diprioritaskan untuk

penyediaan pupuk bagi petani secara lancar dan tersedia,

pengembangan sentra tanaman pertanian, penyediaan alat mesin

pertanian dan pembangunan jaringan irigasi pertanian;

i. Pengembangan destinasi wisata dengan peningkatan sarana dan

prasarana kepariwisataan;

j. Program penataan lingkungan perkotaan dengan membangun tempat

fasilitas publik baik taman, trotoar dan lampu keindahan kota;

k. Penanganan air bersih khususnya di wilayah Wonogiri bagian selatan,

dengan penyediaan sumber air bersih yang permanen bagi

masyarakat;

l. Meningkatkan stabilitas keamanan dan ketenteraman agar dapat

terkendali dan terkelola dengan baik sehingga aktivitas sosial ekonomi

dapat berjalan dengan kondusif.

Page 14: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

14

3. Kebijakan Pembiayaan Daerah yaitu :

Pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk

menutupi defisit anggaran yang disebabkan oleh lebih besarnya belanja

daerah dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh atau

memanfaatkan surplus karena anggaran pendapatan lebih besar dari

anggaran belanja. Kebijakan Pembiayaan Daerah terdiri dari :

1. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan meliputi :

a. Defisit anggaran diproyeksikan untuk tidak melebihi batas

maksimal yang diperbolehkan yaitu maksimal 4,5 % dari

pendapatan daerah dan pada batas aman untuk bisa dicukupi dari

pos pembiayaan;

b. Penerimaan pembiayaan hanya baru dapat diproyeksikan berasal

dari penerimaan piutang dan SILPA tahun sebelumnya;

c. Mengalokasikan pembiayaan penerimaan dari SILPA tahun yang

lalu untuk menutupi defisit dan atau defisit yang terjadi agar dalam

pembahasan rancangan peraturan daerah tentang APBD Tahun

Anggaran 2019 untuk disesuaikan dengan kemampuan keuangan

daerah.

2. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan meliputi :

a. Merevitalisasi dan merestrukturisasi kinerja Badan Usaha Milik

Daerah (BUMD) dan pendayagunaan kekayaan milik daerah

yang dipisahkan dalam rangka efisiensi pengeluaran

pembiayaan termasuk kajian terhadap kelayakan BUMD;

b. Penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah dan pemberian

pinjaman manakala terjadi surplus anggaran;

c. Pinjaman daerah dan obligasi daerah dapat dilakukan sesuai

dengan peraturan perundang undangan yang berlaku apabila

Page 15: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

15

anggaran yang tersedia dalam APBD / Perubahan APBD tidak

mencukupi;

d. Pengeluaran pembiayaan di proyeksikan untuk pengeluaran

pembangunan dan investasi daerah secara selektif.

Page 16: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

16

C. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD Tahun 2019.

Tabel 2.1.

Realisasi Indikator Kinerja per Sasaran Strategis

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Meningkatnya Efektivitas

SPIP

IK Sasaran :

Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

2

3

150,00%

IK Kegiatan :

Jumlah Laporan Evaluasi dan/atau Asistensi SPIP OPD 1 1 100,00

Meningkatnya Akuntabilitas

Keuangan dan Akuntabilitas

Kinerja Pemerintah

Kabupaten

IK Sasaran :

Opini BPK

WTP

-

-

IK Kegiatan :

1.

2.

3.

5.

6.

7.

8.

9.

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Internal Secara Berkala

Jumlah Laporan Hasil Reviu Laporan Keuangan Pemkab

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Internal Secara Berkala

Pada Desa/Kelurahan

Jumlah Hasil Pengawasan dan Pengendalian Kepegawaian

Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Khusus/Kasus/Lainnya

Jumlah Laporan Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan dan

Aset

Jumlah Laporan Hasil Reviu Dokumen Perencanaan

Laporan Saber Pungli

24

1

48

13

13

4

31

1

27

1

66

13

49

4

33

1

112,50%

100,00%

137,50%

100,00%

376,92%

100,00%

106,45%

100,00%

Page 17: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

17

IK Sasaran :

Hasil Evaluasi AKIP Kabupaten

IK Kegiatan :

B

BB

-

1.

2.

Jumlah Laporan Hasil Evaluasi LKj IP OPD

lLaporan Hasil Reviu LKj IP Pemda

24

1

36

1

150,00%

100,00

Meningkatnya Efektivitas

Tindak Lanjut Rekomendasi

Hasil Pengawasan

IK Sasaran :

Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil

Pengawasan Aparat Pengawas Fungsional, baik APIP maupun APEP

IK Kegiatan :

90,00%

96,66%

107,40%

1.

2.

3.

Jumlah LHA yang Dipantau Tindak Lanjutnya

Frekuensi Kegiatan Rakor dan Pemutakhiran

Simwas HP.

50

10

2

50

10

2

100,00%

100,00

100,00

Kapabilitas Aparat Pengawas

Intern Pemerintah

IK Sasaran :

Kapabilitas APIP Level 3

1. Jumlah Auditor yang Dinilai Angka Kreditnya

2

19

3 (DC)

16

150 %

84,21%

Page 18: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

18

2.

Jumlah Auditor dan Aparatur Pengawasan yang Mengikuti

Bintek/Kursus Singkat/Pelatihan/Sosialisasi

47

39

82,98%

3. Jumlah PKPT yang Disusun 1 1 100,00%

Page 19: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

19

BAB III

IKHTISAR CAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN

A. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Indikator pencapaian target APBD Tahun Anggaran 2019 adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.1. Realisasi APBD TA. 2019

No APBD Anggaran Realisasi % Target Naik/Turun/

Hemat

1 Pendapatan - - - - -

2 Belanja 8.844.124.714 6.576.991.598 74,37 -

Turun

(dibandingkan

Capaian TA

2018)

Belanja

Belanja Inspektorat Kabupaten Wonogiri Tahun Anggaran 2019 ditetapkan

sebesar Rp 8.844.124.714,00 dengan realisasi sebesar Rp

6.576.991.598,00. Adapun rincian dari belanja tersebut adalah sebagai

berikut :

2. Belanja Tidak Langsung

Jumlah Pagu Anggaran Belanja Tidak Langsung adalah

Rp 6.897.158.714,00 dengan realisasi sebesar Rp 5.028.093.574,00

atau 72,90 %, yang meliputi Belanja Gaji dan Tunjangan serta

Tambahan Penghasilan PNS.

3. Belanja Langsung

Jumlah Pagu Anggaran Belanja Langsung adalah Rp 1.946.966.000,00

dengan realisasi sebesar Rp 1.548.898.024,00 atau 79,55 %, yang

meliputi belanja untuk 5 (Lima) program sebagai berikut :

Page 20: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

20

Tabel 3.2. Realisasi Anggaran per Program

B. Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang Telah

Ditetapkan

Berdasarkan pada analisa permasalahan yang dilakukan atas

keseluruhan program dan kegiatan seIama Tahun Anggaran 2019 dari sisi

sistem dan prosedur administrasi keuangan, maka dapat dirumuskan

hambatan dan kendala yang dihadapi sebagai berikut :

1. Terbatasnya Struktur / jumlah pejabat pengawas (eselon IV) pada

Inspektorat Kabupaten Wonogiri, untuk mengelola anggaran yaitu hanya

sebanyak 3 (tiga) orang. 1 (satu) orang sebagai PPK dan 2 (dua) orang

sebagai PPTK;

2. Terdapat kekosongan beberapa jabatan struktural sebanyak (4 orang),

baru terisi pada bulan Juli 2019 dan adanya 2 orang Auditor yang

pensiun, yang berdampak pada kurang optimalnya pelaksanaan

kegiatan;

3. Terdapat beberapa kegiatan yang mendapat tambahan anggaran pada

APBD Perubahan TA. 2019, antara lain : Kegiatan Bintek/Kursus

No Uraian Program Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Sisa

(Rp)

1 Pelayanan Administrasi Perkantoran 449.300.000 395.025.314 54.274.686

2 Peningkatan Sarana & Prasarana

Aparatur 224.000.000 213.451.052 10.548.948

3 Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur 50.000.000 35.498.250 14.501.750

4 Peningkatan Profesionalisme Tenaga

Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 8.000.000 6.791.800 1.208.200

5 Peningkatan Sistem Pengawasan &

Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan

KDH

1.215.666.000 898.131.608 317.534.392

Page 21: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

21

Singkat/Pelatihan/Sosialisasi, sehingga penyerapannya kurang maksimal

karena keterbatasan waktu;

4. Keterbatasan kualitas dan kuantitas SDM Pengawasan yang ada pada

Inspektorat Kabupaten Wonogiri.

Page 22: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

22

BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

A. Entitas Pelaporan Keuangan Daerah dan Basis Akuntansi yang

Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Entitas Pelaporan adalah unit Pemerintahan Daerah yang terdiri

dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan

perundang-undangan wajib menyampaikan Laporan Keuangan. Sebagai

entitas pelaporan adalah Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang

dalam hal ini adalah Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD)

Kabupaten Wonogiri. Sedangkan entitas akuntansi adalah unit pemerintahan

Pengguna Anggaran/Pengguna Barang dan oleh karenanya wajib

menyelenggarakan akuntansi dan menyusun Laporan Keuangan untuk

digabungkan pada entitas pelaporan.

Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wonogiri disajikan

dengan mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintah yang telah ditetapkan

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan Peraturan Bupati

Nomor 34 Tahun 2014 dan Perubahannya Tentang Kebijakan Akuntansi

Pemerintah Kabupaten Wonogiri.

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan

pamerintah daerah yaitu basis akrual. Namun dalam hal anggaran disusun

dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA disusun berdasarkan basis

kas.

Page 23: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

23

B. Akuntansi Pendapatan

1. Pendapatan LRA

Pendapatan diakui pada saat diterima di Rekening Kas Umum

Daerah, diterima oleh SKPD, atau diterima entitas lain di luar

pemerintah daerah atas nama BUD.

Akuntansi Pendapatan LRA dilaksanakan berdasarkan azas

bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak

mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan

pengeluaran).

Pendapatan LRA disajikan pada Laporan Realisasi Anggaran

dan Laporan Arus Kas. Pendapatan LRA disajikan dalam mata uang

rupiah. Apabila penerimaan kas atas pendapatan LRA dalam mata

uang asing, maka penerimaan tersebut dijabarkan dan dinyatakan

dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing tersebut

menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi.

2. Pendapatan LO

Pendapatan LO merupakan hak pemerintah daerah yang

diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang

bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. Pendapatan LO

merupakan pendapatan yang menjadi tanggung jawab dan wewenang

entitas pemerintah, baik yang dihasilkan oleh transaksi operasional,

non operasional, dan pos luar biasa yang meningkatkan ekuitas entitas

pemerintah.

Pendapatan LO diakui pada saat timbulnya hak atas

pendapatan atau saat pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran

masuk sumber daya ekonomi baik sudah diterima pembayaran secara

tunai (realized) maupun masih berupa piutang (realizable).

Page 24: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

24

C. Akuntansi Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum

Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran

bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh

Pemerintah Kabupaten Wonogiri.

Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening Kas

Umum Daerah Khusus untuk belanja melalui Bendahara Pengeluaran,

pengakuan terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut

disyahkan oleh Pengguna Anggaran.

Pengukuran belanja berdasarkan azas bruto dan diukur

berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam dokumen

pengeluaran yang sah.

D. Akuntansi Beban

Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadi konsumsi aset,

atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Saat

timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke

pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum daerah. Contoh :

tagihan rekening telepon dan rekening listrik yang belum dibayar pemerintah.

Yang dimaksud dengan terjadinya konsumsi aset adalah saat

pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban

dan/atau konsumsi aset non kas dalam kegiatan operasional pemerintah.

Sedangkan penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi pada saat

penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset

bersangkutan/berlalunya waktu. Contoh penurunan manfaat ekonomi atau

potensi jasa adalah penyusutan atau amortisasi.

Page 25: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

25

Pengakuan beban pada SKPD :

1. Beban Pegawai

Beban pegawai yang pembayarannya melalui mekanisme LS, diakui

saat diterbitkan SP2D atau pada saat timbulnya kewajiban pemerintah

daerah (jika terdapat dokumen yang memadai). Beban pegawai yang

pembayarannya melalui mekanisme UP/GU/TU diakui ketika bukti

pembayaran beban (misal : bukti pembayaran honor) telah disahkan

pengguna anggaran.

2. Beban Barang/Jasa

Beban Barang merupakan penurunan manfaat ekonomi dalam periode

pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran

atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban akibat transaksi

pengadaan barang dan jasa yang habis pakai, perjalanan dinas,

pemeliharaan termasuk pembayaran honorarium kegiatan kepada non

pegawai dan pemberian hadiah atas kegiatan tertentu terkait dengan

suatu prestasi. Beban barang diakui ketika bukti penerimaan barang

atau Berita Acara Serah Terima ditandatangani. Dalam hal pada akhir

tahun masih terdapat barang persediaan yang belum terpakai, maka

dicatat sebagai pengurang beban.

3. Pengakuan Beban

a. Beban dari transaksi non pertukaran diukur sebesar aset yang

digunakan atau dikeluarkan yang pada saat perolehan tersebut

diukur dengan nilai wajar.

b. Beban dari transaksi pertukaran diukur dengan menggunakan

harga sebenarnya (actual price) yang dibayarkan ataupun yang

menjadi tagihan sesuai dengan perjanjian yang telah membentuk

harga.

Page 26: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

26

E. Pengakuan Aset Tetap dan Kapitalisasi Pengeluaran

Pengakuan aset dan kapitalisasi pengeluaran yang diterapkan

mengacu pada Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 34 Tahun 2014 tentang

Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Wonogiri, dengan kebijakan

sebagai berikut :

1. Kas dan Setara Kas

Kas dan Setara Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank

yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan

Pemerintah Kabupaten Wonogiri/investasi jangka pendek yang sangat

likuid yang siap dicairkan menjadi kas serta bebas dari resiko

perubahan nilai yang signifikan. Kas juga meliputi seluruh Uang Yang

Harus Dipertanggungjawabkan (UYHD), saldo simpanan di bank yang

setiap saat dapat ditarik atau digunakan untuk melakukan pembayaran.

Dalam pengertian ini juga termasuk setara kas yaitu investasi jangka

pendek yang sangat likuid yang siap dicairkan menjadi kas.

2. Piutang

Piutang adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah

Daerah dan atau hak Pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan

uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan

peraturan perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah.

Piutang diakui pada saat :

a. Diterbitkannya surat ketetapan;

b. Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan;

atau

c. Belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan.

3. Persediaan

Persediaan adalah barang yang dijual atau dipakai habis dalam satu

periode akuntansi.

Page 27: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

27

Pencatatan persediaan dilakukan dengan :

a. Metode Perpetual, digunakan untuk jenis persediaan obat - obatan,

yang bersifat continues dan membutuhkan kontrol yang besar;

b. Metode Periodik, digunakan untuk persediaan yang

penggunaannya sulit diidentifikasi, diantaranya Alat Tulis Kantor

(ATK).

Penilaian Persediaan :

Persediaan dinilai dengan metode FIFO (First In First Out), harga pokok

dari barang –barang yang pertama kali dibeli akan menjadi harga

barang yang digunakan pertama kali, sehingga nilai persediaan akhir

dihitung dari harga pembelian terakhir.

4. Investasi Jangka Panjang

Investasi Jangka Panjang adalah penyertaan modal yang dimaksudkan

untuk memperoleh manfaat ekonomis dalam jangka waktu lebih dari satu

periode akuntansi. Pengeluaran Kas dapat diakui sebagai investasi

apabila memenuhi salah satu kriteria :

a. Kemungkinan manfaat ekonomik dan

manfaat sosial atau jasa potensial dimasa yang akan datang atas

suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah;

b. Nilai perolehan atau nilai wajar investasi

dapat diukur secara memadai (reliable).

5. Aset Tetap

Aset Tetap adalah aktiva berwujud yang mempunyai masa manfaat Iebih

dari satu periode akuntansi dan digunakan untuk penyelenggaraan

kegiatan pemerintah dan pelayanan publik. Aktiva Tetap dapat diperoleh

dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui

pembelian, pembangunan, donasi dan pertukaran dengan aktiva lainnya.

Page 28: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

28

6. Penilaian Aset Tetap

Aset Tetap yang diperoleh bukan dinilai berdasar pada nilai wajar pada

saat perolehan. Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang

dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk

memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi sampai

dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk

dipergunakan.

7. Aset Lainnya

Aset lainnya adalah aktiva yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam

aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap, Konstruksi Dalam

Pengerjaan (KDP) dan dana cadangan. Aset Lainnya meliputi aset tak

berwujud, kemitraan dengan pihak ketiga, kas yang dibatasi

penggunaannya, dan aset lain - lain.

8. Kewajiban Jangka Pendek

Kewajiban Jangka Pendek merupakan kewajiban yang harus dibayar

kembali atau jatuh tempo daIam 12 bulan setelah tanggal pelaporan.

Hutang jangka pendek terdiri dari :

a. Kewajiban Jangka Pendek PPKD : Utang Bunga, Bagian Lancar

Utang Jangka Panjang, Utang Beban dan Utang Jangka Pendek

Lainnya;

b. Kewajiban Jangka Pendek di SKPD : Utang Perhitungan Pihak

Ketiga (PFK), Pendapatan Diterima Dimuka, Utang Beban dan Utang

Jangka Pendek Lainnya.

9. Kewajiban Jangka Panjang

Page 29: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

29

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai Kewajiban Jangka Panjang jika

diharapkan dibayar dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah

tanggal pelaporan.

Kewajiban Jangka Panjang hanya terdapat di PPKD terdiri dari Hutang

Dalam Negeri, Hutang Luar Negeri dan Hutang Jangka Panjang lainnya.

10. Ekuitas

Ekuitas adalah kekayaan bersih yang merupakan selisih antara jumlah

aset dengan jumlah Kewajiban Pemerintah pada tanggal pelaporan.

Ekuitas terdiri dari :

a. Ekuitas Sisa SAL

Ekuitas SAL digunakan untuk mencatat akun perantara dalam

rangka penyusunan Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan

Perubahan SAL mencakup antara lain Estimasi Pendapatan,

Estimasi Penerimaan Pembiayaan Apropriasi Belanja, Apropriasi

Pengeluaran Pembiayaan dan Estimasi Perubahan SAL,

Surplus/Defisit LRA.

b. Ekuitas Untuk Dikonsolidasikan

Ekuitas untuk dikonsolidasikan digunakan untuk mencatat reciprocal

account untuk kepentingan konsolidasi, yang mencakup antara lain

Rekening Koran (R/K) PPKD.

Page 30: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

30

BAB V

PENJELASAN POS - POS LAPORAN KEUANGAN

Penjelasan Pos - Pos Laporan Realisasi Anggaran

1. Pendapatan

Pada Tahun Anggaran 2019 Inspektorat Kabupaten Wonogiri

tidak mempunyai pendapatan.

2. BeIanja

Pada Tahun Anggaran 2019 jumlah total realisasi belanja

Inspektorat Kabupaten Wonogiri adalah Rp 6.576.991.598,00 atau

74,37 % dari pagu anggaran sebesar Rp. 8.844.124.714,00,

dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar

Rp. 7.047.731.852 mengalami penurunan sebesar Rp. 470.740.254,00

dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 5.1. Realisasi Anggaran per Kelompok dan Jenis Belanja

Uraian Pagu Anggaran Realisasi %

A. Belanja terdiri : 8.844.124.714,00 6.576.991.598,00 74,37

1. Belanja Operasi : 8.720.124.714,00 6.463.451.098,00 74,12

a. Belanja Pegawai 7.229.876.714,00 5.285.850.574,00 73,11

b. Belanja Barang & Jasa

1.490.248.000,00 1.177.600.524,00 79,02

2. Belanja Modal 124.000.000 113.540.500 91,56

Page 31: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

31

a. Belanja Operasi :

Realisasi Belanja Operasi sebesar Rp 6.463.451.098,00 atau 74,12

% dari pagu anggaran sebesar Rp. 8.720.124.714,00 meliputi

Belanja Pegawai sebesar Rp 5.285.850.574,00 dan Belanja Barang

& Jasa sebesar Rp 1.177.600.524,00., dengan rincian sebagai

berikut :

1). Belanja Pegawai :

Realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp 5.285.850.574,00 atau

73,11 % dari pagu anggaran sebesar Rp. 7.229.876.714,00

dibandingkan dengan realisai Tahun Anggaran 2018

Rp. 5.682.910.825,00 mengalami penurunan sebesar Rp.

397.060.251,00 yaitu dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.2.

Realisasi Anggaran per Obyek Belanja Pegawai

No. Obyek Belanja Pagu Anggaran Realisasi %

1. Belanja Gaji & Tunjangan

4.959.597.000,00 3.394.916.874,00 68,45

2. Belanja Tambahan Penghasilan PNS.

1.937.561.714,00 1.633.176.700,00 84,29

3. Uang lembur 6.463.000,00 4.957.000,00 76,70

4. Belanja Honorarium 326.255.000,00 252.800.000,00 77,49

2) Belanja Barang dan Jasa, realisasi sebesar Rp 1.177.600.524,00

atau 79,02 % dari pagu anggaran sebesar Rp. 1.490.248.000,00

dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar

Rp. 1.289.579.027,00 mengalami penurunan sebesar

Rp. 111.978.503,00 yaitu dengan rincian sebagai berikut :

Page 32: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

32

Tabel 5.3.

Realisasi Anggaran per Obyek Belanja Barang dan Jasa

No. Obyek Belanja Pagu

Anggaran Realisasi %

1. Belanja Bahan Pakai Habis 74.405.000 70.978.850 95,40

2. Belanja Jasa Kantor 77.015.000 50.902.650 66,09

3. Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor

90.000.000 84.102.202 93,45

4. Belanja Cetak dan Penggandaan

40.224.750 37.862.125 94,13

5. Belanja Makanan dan Minuman

64.903.000 55.553.000 85,59

6. Belanja Perjalanan Dinas 1.071.878.250 825.744.947 77,04

7. Belanja Pemeliharaan 20.000.000 19.950.000 99,75

8. Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS

46.274.000 32.506.750 70,25

b. Belanja Modal :

Realisasi Belanja Modal sebesar Rp 113.540.500,00 atau 91,56 %

dari pagu anggaran sebesar Rp. 124.000.000,00 dibandingkan

dengan realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp. 75.242.000,00

mengalami kenaikan sebesar Rp. 38.298.500,00 yaitu : dengan

rincian sebagai berikut :

Page 33: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

33

Tabel 5.4. Realisasi Anggaran per Obyek Belanja Modal

No. Obyek Belanja Pagu

Anggaran Realisasi %

1. Belanja Modal Pengadaan Pendingin Ruangan (AC)

25.895.000 23.700.500 91,53

2. Belanja Modal Pengadaan Kipas Angin

4.105.000 3.960.000 96,47

3.

Belanja Modal Pengadaan Komputer Note Book/Laptop/Tablet

59.095.000 53.395.000 90,35

4. Belanja Modal Pengadaan Printer

12.105.000 11.035.000 91,16

5. Belanja Modal Pengadaan Scanner

22.800.000 21.450.000 94,08

A. Penjelasan Pos - Pos Laporan Operasional

Jumlah Beban Operasi - LO Tahun Anggaran 2019 sebesar

Rp 6.781.290.853,35 dibandingkan realisasi Tahun Anggaran 2018

sebesar Rp. 7.087.278.472,64 mengalami penurunan Rp. 305.987.619,29

atau 4,51 % yaitu terdiri dari :

1. Beban Pegawai - LO sebesar Rp 5.481.297.774,00 dibandingkan

realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp. 5.682.910.825,00

mengalami penurunan Rp. 201.613.051,00 atau 3,68 % yaitu dengan

rincian sebagai berikut :

Page 34: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

34

Tabel 5.5. Rincian Beban Pegawai - LO

No. Uraian Jumlah

1. Beban Gaji dan Tunjangan - LO 3.394.916.874

2. Beban Tambahan Penghasilan PNS - LO 1.828.623.900

3. Uang Lembur – LO 4.957.000

4. Beban Honorarium - LO 252.800.000

Realisasi Belanja Pegawai dalam LRA sebesar Rp. 5.285.850.574,00,

sedangkan Ralisasi Beban Pegawai dalam LO sebesar

Rp. 5.481.297.774,00 terdapat perbedaan sebesar Rp 195.447.200,00

merupakan hutang Tambahan Penghasilan pada Bulan Desember

2019 yang dibayarkan pada bulan Januari 2020.

Beban Persediaan sebesar Rp 69.691.450,00 dibandingkan realisasi

Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp. 71.487.400,00 mengalami

penurunan Rp. 1.795.950,00 atau 2,58 % yaitu dengan rincian sebagai

berikut :

Tabel 5.6. Rincian Beban Persediaan

No. Uraian Jumlah

1. Beban Alat Tulis Kantor 54.252.450,00

2. Beban Alat Listrik & Elektronik 2.412.000,00

3. Beban Perangko, Materai, dan benda Pos Lainnya

1.500.000,00

4. Beban Peralatan Kebersihan & Bahan Pembersih

2.921.000,00

5. Beban Pengisian Tabung Pemadam Kebakaran

450.000,00

6 Beban Pengisian Tabung Gas 731.000,00

7 Beban Bahan & Kelengkapan 7.425.000,00

Page 35: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

35

2. Beban Jasa sebesar Rp. 261.357.354,00 dibandingkan realisasi Tahun

Anggaran 2018 sebesar Rp. 274.681.714,00 mengalami penurunan

Rp. 13.324.360,00 atau 5,10 % yaitu dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.7. Rincian Beban Jasa

No. Uraian Jumlah

1. Beban Jasa Kantor 47.143.777,00

2. Beban Perawatan Kendaraan Bermotor 84.102.202,00

3. Beban Cetak & Penggandaan 38.051.625,00

4. Beban Makanan & Minuman 55.553.000

5. Beban Kursus, Pelatihan, Sosialisasi & Bintek

32.506.750,00

6 Beban Tenaga Ahli 4.000.000,00

3. Beban Perjalanan Dinas sebesar Rp. 825.744.947,00 dibandingkan

realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp. 925.287.761,00 mengalami

penurunan Rp. 99.542.814,00 atau 12,05 % yaitu dengan rincian sebagai

berikut :

Tabel 5.8. Rincian Beban Perjalanan Dinas

No. Uraian Jumlah

1. Beban Perjalanan Dinas Dalam Daerah 543.478.787,00

2. Beban Perjalanan Dinas Luar Daerah 282.266.160,00

4. Beban Pemeliharaan sebesar Rp. 19.950.000,00 dibandingkan

realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp. 19.997.850,00

mengalami penurunan Rp. 47.850,00 atau 0,24 % yaitu merupakan

beban pemeliharaan peralatan dan Mesin.

Page 36: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

36

5. Beban Penyusutan dan Amortisasi sebesar Rp. 123.249.328,35

dibandingkan realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar

Rp. 112.912.922,64 mengalami kenaikan Rp. 10.336.405,71 atau

8,39 % yaitu dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.9. Rincian Beban Penyusutan Dan Amortisasi

No. Uraian Jumlah

1. Beban Penyusutan Alat Angkutan 44.866.651,14

2. Beban Penyusutan Alat Kantor & Rumah Tangga

15.351.542,50

3. Beban Penyusutan Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar

11.878.525,00

4. Beban Penyusutan Komputer 40.589.750,00

5. Beban Penyusutan Bangunan Gedung 10.562.859,71

Realisasi Belanja Barang dan Jasa dalam LRA dengan Realisasi Beban

Barang dan Jasa dalam LO secara keseluruhan mengalami selisih

sebesar = Rp 1.177.600.524,00 – Rp 1.176.743.751,00

= Rp 856.773,00. Perbedaan LRA dan LO disebabkan karena

penerapan penghitungan berbasis akrual terhadap beberapa rekening

belanja, yaitu :

a) Belanja Alat Tulis Kantor dengan Beban Alat Tulis Kantor mengalami

selisih = 55.539.850,00 – 54.252.450,00 =

(Rp1.287.400,00), dengan penjelasan sebagai berikut :

Persediaan awal ATK (sisa saldo TA. 2018) 720.600,00

Belanja Alat Tulis Kantor - LRA 55.539.850,00 +

Jumlah Persediaan ATK 56.260.450,00

Stock Opname sisa ATK per 31 Des. 2019 2.008.000,00 -

Beban Persediaan ATK - LO 54.252.450,00

Page 37: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

37

b) Belanja Cetak dengan Beban Cetak mengalami selisih =

15.757.200,00 – 15.946.700,00 = (Rp 189.500,00) dengan

penjelasan sebagai berikut :

Persediaan awal Barang Cetakan (sisa saldo TA. 2018) 575.000,00

Belanja Cetak - LRA 15.757.200,00+

Jumlah Persediaan Barang Cetakan 16.332.200,00

Stock Opname sisa Barang Cetakan per 31 Des. 2019 385.500,00 -

Beban Cetak - LO 15.946.700,00

c) Belanja Telepon, Air, Listrik, dan Internet dengan Beban Telepon,

Air, Listrik, dan Internet mengalami selisih = 28.987.350,00 –

29.228.477,00 = 758.873,00 dikarenakan tagihan bulan

Desember dibayarkan pada tahun berikutnya, dengan penjelasan

sebagai berikut :

Belanja Telepon, Air, Listrik, Internet – LRA 28.987.350,00

Beban TA. 2018 dibayar TA. 2019 2.530.406,00 -

26.456.944,00

Beban TA. 2019 dibayar TA. 2020 2.771.533,00 +

Beban Telepon, Air, Listrik, Internet - LO 29.228.477,00

B. Penjelasan Pos - Pos Laporan Perubahan Ekuitas

Ekuitas awal pada Laporan Perubahan Ekuitas sebesar

Rp 432.319.890,21 berasal dari nilai ekuitas akhir tahun 2018.

Surplus/Defisit sebesar (Rp 6.781.290.853,35) merupakan selisih antara

jumlah pendapatan yang diterima dikurangi jumlah beban pada Laporan

Operasional. RK PPKD sebesar Rp 6.576.991.598,00 merupakan realisasi

belanja dalam Laporan Realisasi Anggaran. Sedangkan untuk Ekuitas Akhir

sebesar Rp. 228.020.634,86 .

Page 38: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

38

C. Penjelasan Pos - Pos Neraca

1. Aset

Berdasarkan pada perhitungan aset tahun 2019 baik terhadap

aset lancar, aset tetap maupun aset lainnya, maka dapat dijelaskan

posisi aset Inspektorat Kabupaten Wonogiri Tahun 2019 sebagai berikut

:

a. Aset Lancar

Jumlah dari aset lancar adalah Rp 2.393.500,00 yang terdiri dari sisa

persediaan alat tulis kantor sebesar Rp 2.008.000,00 serta sisa

persediaan barang cetakan sebesar Rp 385.500,00.

b. Aset Tetap

Jumlah aset tetap adalah Rp 423.658.492,86 terdiri dari :

1) Peralatan dan Mesin senilai Rp 244.354.577,57 terdiri dari :

a) Alat - Alat Angkutan senilai Rp 62.607.722,57 dengan rincian

sebagai berikut :

Saldo awal 2 Januari 2019 1.116.116.558,00

Penambahan Tahun 2019

Mobil Kijang KF 83 (AD 9501 HR) 110.000.000,00 +

1.226.116.558,00

Pengurangan Tahun 2019 0,00

Jumlah Alat - Alat Angkutan 1.226.116.558,00

Akumulasi Penyusutan Alat - Alat Angkutan 1.163.508.835,43

Nilai Buku per 31 Desember 2019 62.607.722,57

b) Alat Kantor dan Rumah Tangga terdiri dari :

1. Alat Rumah Tangga senilai : Rp. 49.365.667,50

Saldo awal 2 Januari 2019 193.487.037,00

Penambahan Tahun 2019

Page 39: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

39

AC: 3 Buah @ Rp. 7.842.500,00 = 23.527.500,00

Kipas 4.133.000,00 +

221.147.537,00

Pengurangan Tahun 2019 13.692.250,00 -

Jumlah Alat Rumah Tangga 207.455.287,00

Akumulasi Penyusutan Alat Rumah Tangga 158.089.619,50

Nilai Buku per 31 Desember 2019 49.365.667,50

c) Alat - Alat Studio dan Komunikasi senilai Rp 25.770.312,50

dengan rincian sebagai berikut :

Saldo awal 2 Januari 2019 68.220.100,00

Penambahan Tahun 2019 0,00 +

Pengurangan Tahun 2019 3.499.000,00 –

Jumlah Alat – Alat Studio dan Komunikasi 64.721.100,00

Akumulasi Penyusutan Alat Studio & Komunikasi 38.950.787,50 –

Nilai Buku per 31 Desember 2019 25.770.312,50

d) Komputer senilai Rp 106.610.875,00 dengan rincian sebagai

berikut :

Saldo awal 2 Januari 2019 259.608.875,00

Penambahan Tahun 2019

Laptop 52.965.000,00

Printer 11.180.000,00

Scanner 21.735.000,00 +

345.488.875,00

Pengurangan Tahun 2019 49.598.320,00 -

Jumlah Komputer 295.890.555,00

Akumulasi Penyusutan Komputer 189.279.680,00 -

Page 40: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

40

Nilai Buku per 31 Desember 2019 106.610.875,00

e). Peralatan Olah Raga senilai Rp 0,00 berupa 1 (satu) buah

meja tenis, dengan penjelasan sebagai berikut :

Saldo awal 2 Januari 2019 50.000,00

Penambahan Tahun 2019 0,00 +

Pengurangan Tahun 2019 0,00 -

Jumlah Peralatan Olah Raga 50.000,00

Ak. Penyusutan Barang Bercorak Seni/Budaya 50.000,00 -

Nilai Buku per 31 Desember 2019 0,00

Keterangan : Klasifikasi Peralatan Olah Raga merupakan

Reklas dari Aset Tetap Lainnya (Barang Bercorak

Kesenian/Kebudayaan) ke Peralatan & Mesin (Peralatan Olah

Raga) sebesar Rp. 50.000,00.

2) Gedung dan Bangunan senilai Rp 123.442.170,29 dengan

rincian sebagai berikut :

Saldo awal 2 Januari 2019 492.223.350,00

Penambahan Tahun 2019 0,00 +

Pengurangan Tahun 2019 0,00 -

Jumlah Gedung dan Bangunan 492.223.350,00

Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan 368.781.179,71 -

Nilai Buku per 31 Desember 2019 123.442.170,29

3) Aset Tetap Lainnya senilai Rp 55.861.745,00 terdiri dari :

Bahan Perpustakaan senilai Rp 55.861.745,00 dengan rincian

sebagai berikut :

Saldo awal 2 Januari 2019 55.861.745,00

Penambahan Tahun 2019 0,00 +

Pengurangan Tahun 2019 0,00 -

Page 41: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

41

Jumlah Buku dan Perpustakaan 55.861.745,00

Akumulasi Penyusutan Buku dan Perpustakaan 0,00 -

Nilai Buku per 31 Desember 2019 55.861.745,00

Selain yang tercatat sebagai aset tetap lainnya terdapat

sejumlah buku yang tercatat sebagai aset ekstracomptabel

senilai Rp 423.950,00, karena harga perolehannya dibawah nilai

minimum kapitalisasi aset.

4) Aset Lainnya

senilai Rp 187.375,00

yaitu Aset lain – lain yang merupakan usulan penghapusan

barang yang meliputi : Kursi Lipat, Brankas, Jam Elektronik, AC

Split, Kipas Angin, Televisi, Laptop, Komputer PC dan Wireless

(data terlampir), dengan penjelasan sebagai berikut :

Saldo awal 0,00

Penambahan : 66.789.570,00

66.789.570,00

Pengurangan 0,00

Ak. Penyusutan Aset Lain - Lain 66.602.195,00

Nilai Buku per 31 Desember 2019 187.375,00

2. Kewajiban

Sampai dengan 31 Desember 2019 Inspektorat Kabupaten

Wonogiri mempunyai kewajiban sebesar Rp 198.218.733,00 yang

berupa

Hutang belanja Tambahan Penghasilan PNS pada Bulan Desember

2019 sebesar Rp. 195.447.200,00

Hutang Beban Jasa Rekening Listrik, Air, Telepon, dan Internet bulan

Desember 2019 sebesar Rp. 2.771.533,00, dengan rincian sebagai

berikut :

Page 42: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

42

Hutang Jasa Listrik Rp.1.907.326,00

Hutang Jasa Air Rp. 331.450,00

Hutang Jasa Telepon Rp. 121.257,00

Hutang Jasa Internet Rp. 411.500,00

3. Ekuitas Dana

Sebagaimana yang tercantum dalam Laporan Perubahan Ekuitas,

jumlah Ekuitas Akhir per 31 Desember 2019 adalah senilai

Rp 228.020.634,86. Ekuitas tersebut merupakan selisih antara aset dan

kewajiban yaitu : Rp. 426.239.367,86 - Rp. 198.218.733,00 per tanggal

pelaporan.

Page 43: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

43

BAB VI

PENGUNGKAPAN LAINNYA, INFORMASI NON KEUANGAN

A. Organisasi

Inspektorat Kabupaten Wonogiri merupakan Organisasi Perangkat

Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri

Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah Kabupaten Wonogiri serta Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 58

Tahun 2016 tentang Susunan, Kedudukan dan Tata Kerja Organisasi

Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri, berdomisili di Jalan Pemuda I

Nomor 55 Wonogiri.

Inspektorat berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada

Bupati melalui Sekretaris Daerah, dengan susunan organisasi sebagai

berikut :

1. Inspektur

2. Sekretaris, terdiri dari :

a. Subbagian Perencanaan

b. Subbagian Keuangan

c. Subbagian Umum dan Kepegawaian

3. Inspektur Pembantu Bidang Aparatur dan Administrasi

Pemerintahan

4. Inspektur Pembantu Bidang Ekonomi dan Pembangunan

5. Inspektur Pembantu Bidang Kesejahteraan Rakyat

6. Inspektur Pembantu Bidang Keuangan dan Aset Daerah

Sebagai lembaga teknis daerah Inspektorat mempunyai tugas dan

fungsi sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 71

Page 44: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

44

Tahun 2016 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat Kabupaten

Wonogiri, yaitu :

1. Tugas pokok Inspektorat adalah membantu Bupati membina dan

mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh Perangkat Daerah.

2. Fungsi Inspektorat :

a. Perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengawasan

pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah dan tugas pembantuan oleh Perangkat Daerah;

b. Penyelenggaraan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan

penilaian tugas pengawasan terhadap Perangkat Daerah;

c. Pelaksanaan tugas dukungan teknis administrasi pembinaan dan

pengawasan pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh Perangkat Daerah;

d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembinaan dan

pengawasan pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh Perangkat Daerah;

e. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi pembinaan dan

pengawasan pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh Perangkat Daerah;

f. Pelaksanaan kesekretariatan Inspektorat;

g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

B. Kebijakan

Untuk memperlancar pelaksanaan Tupoksi tersebut diatas, setiap

tahun Inspektorat Kabupaten Wonogiri menetapkan Kebijakan Pengawasan

yang dituangkan dalam Peraturan Bupati Wonogiri. Untuk tahun 2019

Page 45: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

45

ditetapkan Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 66 Tahun 2016 tentang

Kebijakan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di

Kabupaten Wonogiri Tahun 2019.

Dalam Peraturan Bupati tersebut, kegiatan yang dilakukan

Inspektorat selama Tahun 2019 sebagai berikut :

1. Kegiatan Utama :

a. Pengawasan

1) Pengawasan Kinerja pada OPD dan Sekolah

2) Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

3) Pengawasan dan Pengendalian Kepegawaian

4) Pengawasan Khusus/Kasus/Lainnya

b. Reviu

1) Reviu Laporan Keuangan Daerah

2) Reviu Laporan Kinerja Pemerintah Daerah

3) Reviu Dokumen Rencana Pembangunan dan Anggaran Daerah

c. Evaluasi / Asistensi :

1) Evaluasi LKjIP SKPD

2) Evaluasi/Asistensi Penyelenggaraan SPIP

3) Asistensi Pelaporan Keuangan Daerah

d. Sosialisasi

e. Pemantuan dan Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil

Pemeriksaan

2. Kegiatan Penunjang

a. Sinergi pelaksanaan pengawasan dengan Aparat Pengawasan

Internal Pemerintah lainnya (Joint Audit)

b. Diklat Pengawasan

c. Studi/ Lokakarya bidang Pengawasan

d. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pengawasan

Page 46: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

46

C. Struktur Kepegawaian / SDM

Jumlah Pegawai Inspektorat Kabupaten Wonogiri Tahun 2019

sebanyak 42 orang, terdiri :

1. Berdasar Jenjang Pendidikan :

a. Pasca Sarjana (S2) : 19 orang

b. Sarjana : 18 orang

c. Sarjana Muda/Diploma : 4 orang

d. SLTA : 1 orang

e. SLTP : -

f. SD : -

2. Berdasar Golongan :

a. Golongan IV : 24 orang

b. Golongan III : 17 orang

c. Golongan II : 1 orang

d. Golongan I : -

3. Berdasar Jabatan :

a. Pejabat Struktural 9 orang, terdiri dari :

1) Eselon II : 1 orang

2) Eselon III : 5 orang

3) Eselon IV : 3 orang

b. Pejabat Fungsional Auditor 16 orang, terdiri dari :

1) Auditor Utama : 1 orang

2) Auditor Madya : 8 orang

3) Auditor Muda : 4 orang

4) Auditor Pertama : 1 orang

5) Auditor Penyelia : - orang

6) Auditor Pelaksana : - orang

Page 47: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

47

7) Auditor Pelaksana Lanjutan : 2 orang

8) Auditor Kepegawaian Madya: 4 orang

c. Pejabat Fungsional P2UPD Madya : 3 orang

d. Pejabat Pranata Komputer Pelaksana Lanjutan : 2 orang

e. Pejabat Pranata Komputer Pertama : 1 orang

f. Pejabat Fungsional Umum : 7 orang

4. Data Pegawai menurut jenis kelamin :

a. Jumlah pegawai laki-laki : 22 orang

b. Jumlah pegawai perempuan : 20 orang

5. Jumlah Pegawai Kontrak Inspektorat Kabupaten Wonogiri Tahun

Anggaran 2019 sebanyak 10 orang.

Page 48: PPID WONOGIRI - BAB I PENDAHULUANppid.wonogirikab.go.id/upload/ppid... · 2020-04-08 · Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro untuk menilai seberapa jauh

48

BAB VII

PENUTUP

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Inspektorat Kabupaten Wonogiri

merupakan rangkaian informasi terkini atas kondisi riil aspek keuangan Tahun

Anggaran 2019 yang penyusunannya didasarkan pada Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

Perubahan II Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Catatan atas Laporan Keuangan ini disusun dengan mengungkapkan

beberapa penjelasan terhadap Laporan Keuangan secara keseluruhan sehingga

diharapkan dapat dengan mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca secara luas,

tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun hanya manajemen entitas

pelaporan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyajian Catatan atas Laporan

Keuangan ini masih jauh dari sempurna. Masukan dan saran selalu kami

harapkan khususnya demi peningkatan kualitas pengelolaan dan akuntabilitas

keuangan Inspektorat Kabupaten Wonogiri.

Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan bimbingan dan meridhoi

upaya yang telah kita lakukan.

Wonogiri, Pebruari 2020

INSPEKTUR KABUPATEN WONOGIRI

M A R D I A N T O, S.E.

Pembina Tingkat I NIP. 19710124 199903 1 002