PPhPasal21.pajak

40
7/27/2019 PPhPasal21.pajak http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 1/40 PPh Pasal 21/26 PERATURAN MENKEU NOMOR 250/PMK.03/2008 NOMOR 252/PMK.03/2008 NOMOR 254/PMK.03/2008 PERATURAN DIRJEN NOMOR PER-31/PJ/2009

Transcript of PPhPasal21.pajak

Page 1: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 1/40

PPh Pasal 21/26

PERATURAN MENKEU

NOMOR 250/PMK.03/2008

NOMOR 252/PMK.03/2008

NOMOR 254/PMK.03/2008

PERATURAN DIRJEN

NOMOR PER-31/PJ/2009

Page 2: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 2/40

WAJIB

PAJAK

PenjualPemegang

Saham

PemilikHak

PenyediaJasa

Pembeli

Karyawan

Pemberi

Pinjaman

Pemilik

Harta

Ps. 22

Ps. 23/26

Ps. 23/4(2)/26

Ps. 22Ps. 22

Ps. 21/23/4(2)/26

Ps. 21

Ps. 23/26 Ps. 23/26/4(2)

Bunga

Royalti

Imbalan Jasa

Gaji/

Upah

DividenPembelian

Penjualan

Sewa

PPh (Pajak Penghasilan)

Page 3: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 3/40

PPh Pasal 21 adalah:

• Pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium,

tunjangan dan pembayaran lain

• Dengan nama dan dalam bentuk apapun

• Sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan

kegiatan

• Yang dilakukan orang pribadi subjek pajak dalam negeri

• Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 UU PPh

• Pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium,tunjangan dan pembayaran lain

• Dengan nama dan dalam bentuk apapun

• Sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan

kegiatan

• Yang dilakukan orang pripadi subjek pajak luar negeri

• Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 UU PPh

PPh Pasal 26 adalah:

Page 4: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 4/40

Pengertian PPh Pasal 21/26

Pajak Penghasilan

Sehubungan

Dengan

• Pekerjaan atau jabatan

• Jasa dan Kegiatan

Yang Dilakukan Subjek Pajak

Orang Pribadi

 Atas Penghasilan Berupa :

Gaji

Upah

Honorarium

Tunjangan, dan

Pembayaran lain dengan nama/bentuk apapun

Subjek Pajak DN Subjek Pajak LN

PPh Pasal 21 PPh Pasal 26

Page 5: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 5/40

Pemotong PPh Pasal 21/26

• pemberi kerja yang terdiri dari orang pribadi dan badan

yang membayarkan imbalan sehubungan dengan

pekerjaan/ jasa yang dilakukan pegawai dan bukan

pegawai

• Bendahara atau pemegang kas pemerintah yang

membayarkan imbalan sehubungan dengan pekerjaanatau jabatan, jasa dan kegiatan

• dana pensiun, badan penyelenggara Jaminan Sosial

Tenaga Kerja yang membayar  uang pensiun dan

tunjangan/ jaminan hari tua

• Orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau

pekerjaan bebas serta badan yang membayar honorarium/pembayaran/imbalan :

 – sehubungan dengan jasa/kegiatan yang dilakukan

SP OP DN, termasuk tenaga ahli

 – sehubungan dengan kegiatan/jasa yang dilakukan

oleh SP OP LN

 – kepada peserta pendidikan, pelatihan dan magang

• Penyelenggara kegiatan yang membayar  honorarium,

hadiah atau penghargaan kepada WP OP DN

berkenaan dengan suatu kegiatan

Page 6: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 6/40

Tidak Termasuk Pemberi Kerja

Sebagai Pemotong PPh Pasal 21/26

• Kantor perwakilan negara asing

• Organisasi-organisasi

internasional yang ditetapkanMenteri Keuangan

• Pemberi kerja orang pribadi

yang tidak melakukan kegiatan

usaha atau pekerjaan bebasyang semata-mata

memperkerjakan orang pribadi

untuk melakukan pekerjaan

rumah tangga atau pekerjaanbukan dalam rangka melakukan

kegiatan usaha atau pekerjaan

bebas

Page 7: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 7/40

Penerima Penghasilan Yang

Dipotong PPh Pasal 21/26

• Pegawai

• Penerima uang pesangon, pensiun atau uangmanfaat pensiun, THT, JHT, termasuk ahli warisnya

• Bukan pegawai : – Tenaga ahli

 – Seniman/pekerja seni, pembawa acara – Olahragawan

 – Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh danmoderator 

 – Pengarang, peneliti, penerjemah

 – Pemberi jasa dalam segala bidang

 –  Agen iklan

 – Pengawas dan pengelola proyek

 –Pembawa pesanan/yang menemukanlangganan/perantara

 – Petugas penjaja barang dagangan

 – Petugas dinas luar asuransi

 – Distributor MLM, Direct Selling

• Peserta kegiatan  – Peserta perlombaan

 – Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan, kunjungankerja

 – Peserta/anggota kepanitiaan

 – Peserta pendidikan, pelatihan dan magang

 – Peserta kegiatan lainnya

WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

Page 8: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 8/40

Tidak Termasuk Penerima

Penghasilan Yang Dipotong PPh

Pasal 21/26

• Pejabat perwakilan diplomatik dankonsulat atau pejabat lain darinegara asing, dan orang2 yangdiperbantukan kepada mereka ygbekerja pada dan bertempat tinggalbersama mereka dengan syarat : – Bukan WNI

 – Di Indonesia tidak ada penghasilanlain

 –  Ada perlakuan timbal balik

• Pejabat perwakilan organisasiinternasional yang telah ditetapkan

Menkeu, dengan syarat : – Bukan WNI

 – Tidak menjalankan usaha/kegiatan/pekerjaan lain utk memperolehpenghasilan di Indonesia

Page 9: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 9/40

Penghasilan Yang Dipotong

PPh Pasal 21/26

• Penghasilan Pegawai Tetap baikteratur maupun tidak teratur 

• Penghasilan Penerima Pensiun secara teratur 

• Penghasilan sehubungan denganpemutusan hubungan kerja dansehubungan pensiun yang diterima

sekaligus• Penghasilan pegawai tidak tetap

atau tenaga kerja lepas

• Imbalan kepada bukan pegawai 

• Imbalan kepada peserta kegiatan 

Page 10: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 10/40

Tidak Dipotong PPh Pasal 21

• Pembayaran asuransi kesehatan,kecelakaan, jiwa, dwiguna dan bea siswa

• Natura/kenikmatan dari Wajib Pajak atauPemerintah

• Iuran pensiun kepada dana pensiun yangtelah disahkan Menkeu, iuran THT/JHT,yang dibayar pemberi kerja

• Zakat/sumbangan wajib keagamaan daribadan / lembaga yang dibentuk / disahkanpemerintah sepanjang tidak ada hubunganusaha, pekerjaan, kepemilikan ataupenguasaan

• Bea siswa sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (3) huruf l UU PPh(beasiswa yang memenuhi persyaratan

tertentu yang ketentuannya diatur lebihlanjut dengan atau berdasarkan PeraturanMenteri Keuangan (246/PMK.03/2008  ))

Page 11: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 11/40

Rp 15.840.000

Rp 1.320.000

Rp 1.320.000

UNTUK DIRI WAJIB PAJAK ORANG

PRIBADI

TAMBAHAN UNTUK WAJIB

PAJAK KAWIN

TAMBAHAN UNTUK SETIAP

ANGGOTA KELUARGASEDARAH SEMENDA DALAM GARIS

KETURUNAN LURUS SERTA ANAK

ANGKAT YG MENJADI TANGGUNGAN

SEPENUHNYA MAKSIMAL 3 ORANG

BESARNYA

PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK

(PTKP) Tahun 2009

Pasal 7 ayat (1), (2) dan (3)

PENERAPAN PTKP DITENTUKAN OLEH KEADAAN

PADA AWAL TAHUN KALENDERATAU

AWAL BAGIAN TAHUN KALENDER

Page 12: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 12/40

Rp 1.320.000

Rp 110.000

Rp 110.000

UNTUK DIRI WAJIB PAJAK ORANG

PRIBADI

TAMBAHAN UNTUK WAJIB

PAJAK KAWIN

TAMBAHAN UNTUK SETIAP

ANGGOTA KELUARGASEDARAH SEMENDA DALAM GARIS

KETURUNAN LURUS SERTA ANAK

ANGKAT YG MENJADI TANGGUNGAN

SEPENUHNYA MAKSIMAL 3 ORANG

BESARNYA

PTKP PER BULAN Tahun 2009

PENERAPAN PTKP DITENTUKAN OLEH KEADAAN

PADA AWAL TAHUN KALENDERATAU

AWAL BAGIAN TAHUN KALENDER

Page 13: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 13/40

PTKP UTK KARYAWATI

HANYA UTK DIRI

SENDIRI

STATUS KAWINSTATUS TDK

KAWIN

- UTK DIRI SENDIRISEBAGAI WP

- TANGGUNGAN

MAKS 3 ORANG

SYARAT:

MENUNJUKKAN KET. TERTULIS DARI

PEMERINTAH DAERAH SETEMPAT

BAHWA SUAMI TIDAK MENERIMA/MEMPEROLEH PENGHASILAN

STATUS KAWIN

SUAMI

TDK MENERIMA/

MEMPEROLEH

PENGHASILAN

- UTK DIRI SENDIRISEBAGAI WP

- STATUS KAWIN

- TANGGUNGAN

MAKS 3 ORANG

Page 14: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 14/40

TARIF Pasal 17 OPPs. 17 UU PPh

SAMPAI DENGAN

Rp 50 JUTA

DIATAS Rp 250 JUTA

SAMPAI DENGAN

Rp 500 JUTA

5%

15%

25%

TARIFLAPISAN PENGHASILAN

KENA PAJAK

DI ATAS Rp 50 JUTA

SAMPAI DENGAN

Rp 250 JUTA

30%DI ATAS Rp 500 JUTA

Page 15: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 15/40

PPh Pasal 21 :

Pegawai Tetap & Penerima Pensiun

Penghasilan Bruto

Pegawai Tetap Penerima Pensiun

Gaji, Tunjangan, Premi

 Asuransi Dibayar Pemberi

Kerja

Uang Pensiun Bulanan

Dikurangi Dengan

1. Biaya Jabatan, 5% dari

pengh. Bruto maks.

Rp6.000.000 per tahun

atau Rp500.000 per bulan

2. Iuran pensiun, THT/JHT

yang dibayar sendiri

Dikurangi Dengan

1. Biaya Pensiun, 5% dari

pengh. Bruto maks.

Rp2.400.000 per tahun

atau Rp200.000 per bulan

PENGHASILAN NETO

Dikurangi : PTKP

Penghasilan Kena Pajak

Dikenakan Tarif Pasal 17

Page 16: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 16/40

Iuran Pensiun Vs

Premi Asuransi

Iuran Pensiun Premi asuransi

Dibayar Sendiri Pengurang BukanPengurang

Dibayar 

Pemberi KerjaBukan

Objek PPh

Objek PPh

Page 17: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 17/40

Penghitungan PPh Pasal 21yang harus dipotong setiap masa

Setiap masa pajak,

kecuali masa pajak

terakhir 

Masa Pajak

terakhir 

Tarif diterapkan atas

perkiraan penghasilan

yang akan diperoleh

selama satu tahun

Selisih antara PPh yang

terutang atas seluruh

penghasilan kena pajak

selama satu tahun pajakatau bagian tahun pajak

dengan PPh yang telah

dipotong masa-masa

sebelumnya dalam tahun

ybs.

PENGHASILAN

TERATUR

PENGHASILAN

TIDAK TERATUR

Jumlah penghasilan teratur 

dalam satu bulan dikalikan 12

Jumlah penghasilan teratur dalam satu

bulan dikalikan 12 ditambah jumlah

penghasilan tidak teratur 

Page 18: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 18/40

Jumlah penghasilan

teratur dalam satu bulan

dikalikan 12 ditambah jumlah penghasilan tidak

teratur 

PPh Pasal 21 yang harus

dipotong setiap masa, kecuali

masa pajak terakhir 

Tarif diterapkan atas perkiraan penghasilan yang akan

diperoleh selama satu tahun

PENGHASILAN TERATUR PENGHASILAN TIDAK

TERATUR

Jumlah penghasilan

teratur dalam satu bulan

dikalikan 12

PPH PASAL 21 YANG HARUS DIPOTONG

PENGHASILAN TERATUR PENGHASILAN TIDAK

TERATUR

Jumlah PPh Terutang

Dibagi 12

Selisih PPh Terutang Atas

Penghasilan Teratur danTidak Teratur dengan PPh

Terutang Atas Penghasilan

Teratur 

Page 19: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 19/40

Ahmad Zakaria pada tahun 2009 bekerja pada perusahaan PT Zamrud

Abadi dengan memperoleh gaji sebulan Rp 2.500.000,00 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp 100.000,00. Ahmad menikah tetapi belum

mempunyai anak. Penghitungan PPh Pasal 21 adalah sebagai berikut :

Gaji sebulan Rp 2,500,000 

Pengurangan :

1. Biaya Jabatan

5% x 2,500,000 Rp 125,000 

2. Iuran pensiun 100,000 

Rp 225,000 

Penghasilan Neto sebulan Rp 2,275,000 

Penghasilan Neto setahun

12 x 2,275,000 Rp 27,300,000

PTPK Setahun

WP Sendiri Rp 15,840,000 

Tambahan WP Kawin Rp 1,320,000 

Tanggungan - 

Rp 17,160,000

Pengh. Kena Pajak setahun Rp 10,140,000

PPh Pasal 21 setahun5% x 10,140,000 Rp 507,000 

PPh Pasal 21 sebulan

507,000 : 12 Rp 42,250 

Contoh Perhitungan :

Pegawai Tetap Gaji Bulanan

Page 20: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 20/40

Bambang Yuliawan pegawai pada perusahaan PT Yasa Buana, menikah tanpa anak, memperoleh gaji

sebulan Rp 2.000.000,00.

PT Yasa Buana mengikuti program Jamsostek, premi

Jaminan Kecelakaan Kerja dan Premi Jaminan

Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah

masing-masing 0,50% dan 0,30% dari gaji.

PT Yasa Buana menanggung iuran Jaminan Hari Tua

setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji sedangkan

Bambang Yuliawan membayar iuran Jaminan Hari

Tua sebesar 2,00% dari gaji setiap bulan.

Disamping itu PT Yasa Buana juga mengikuti

program pensiun untuk pegawainya. PT Yasa Buana

membayar iuran pensiun untuk Bambang Yuliawanke dana pensiun, yang pendiriannya telah disahkan

oleh Menteri Keuangan, setiap bulan sebeasr Rp

100.000,00, sedangkan Bambang Yuliawan

membayar iuran pensiun sebesar Rp 50.000,00.

Penghitungan PPh Pasal 21

Contoh Perhitungan :

Pegawai Tetap Gaji Bulanan (2)

Page 21: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 21/40

Gaji sebulan Rp 2,000,000 

Premi Jaminan Kecelakaan Kerja 10,000 Premi Jaminan Kematian 6,000 

Penghasilan Bruto 2,016,000 

Pengurangan :

1. Biaya Jabatan

5% x 2,016,000 Rp 100,800 2. Iuran pensiun 50,000 

3. Iuran Jaminan Hari Tua 40,000 

Rp 190,800 

Penghasilan Neto sebulan Rp 1,825,200 

Penghasilan Neto setahun12 x 1,825,200 Rp 21,902,400

PTKP Setahun

WP Sendiri Rp 15,840,000 

Tambahan WP Kawin Rp 1,320,000 

TanggunganRp 17,160,000

Pengh. Kena Pajak setahun Rp 4,742,400 

Pembulatan 4,742,000 

PPh Pasal 21 setahun

5% x 4,742,000 Rp 237,100 PPh Pasal 21 sebulan

237,100 : 12 Rp 19,758 

Contoh Perhitungan :

Pegawai Tetap Gaji Bulanan (2)

Page 22: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 22/40

Contoh Perhitungan :

Pegawai Tetap Karyawati Kawin

Gaji sebulan Rp 2,500,000 

Pengurangan :

1. Biaya Jabatan

5% x 2,500,000 

Maksimum Rp 125,000 

Iuran pensiun Rp 50,000 

Rp 175,000 

Penghasilan Neto sebulan Rp 2,325,000 

Penghasilan Neto setahun

12 x 2,325,000 Rp 27,900,000 

PTKP Setahun

WP Sendiri Rp 15,840,000 Tambahan WP Kawin Rp 1,320,000 

Tanggungan Rp - 

Rp 17,160,000 

Pengh. Kena Pajak setahun Rp 10,740,000 

PPh Pasal 21 setahun5% x 10,740,000 Rp 537,000 

PPh Pasal 21 sebulan

537,000 : 12 Rp 44,750 

Endang Vidyawati adalah seorang karyawati dengan status menikah tanpa

anak, bekerja pada PT Ventura Entiti dengan gaji sebulan sebesar Rp

2.500.000,00. Endang Vidyawati membayar iuran pensiun ke dana pensiun

yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp

50.000,00 sebulan. Berdasarkan surat keterangan dari Pemda tempat Endang

Vidyawati berdomisili yang diserahkan kepada pemberi kerja, diketahui bahwa

suaminya tidak mempunyai penghasilan apapun.

Page 23: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 23/40

Contoh Perhitungan :

Pegawai Tetap, Jasa Produksi, Tantiem,

Gratifikasi, THR, Bonus, Premi dan Sejenisnya

Joko Qurnain (tidak kawin) bekerja pada PT Qolbu Jaya denganmemperoleh gaji sebesar Rp 2.000.000,00 sebulan. Dalam tahun yang

bersangkutan Joko menerima bonus sebesar Rp 5.000.000,00. Setiap

bulannya Joko membayar iuran pensiun ke dana Pensiun yang

pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp

60.000,00

Cara menghitung PPh Pasal 21 atas bonus adalah :

Gaji Setahun (12xRp2.000.000,00) Rp 24,000,000 

Bonus Rp 5,000,000 

Rp 29,000,000 

Pengurangan :

1. Biaya Jabatan5% x 29,000,000 

Maksimum Rp 1,450,000 

2. Iuran pensiun Rp 720,000 

Rp 2,170,000 

Penghasilan Neto setahun Rp 26,830,000 

PTKP SetahunWP Sendiri Rp 15,840,000 

Rp 15,840,000 

Pengh. Kena Pajak setahun Rp 10,990,000 

PPh Pasal 21 setahun

5% x 10,990,000 Rp 549,500 

 A. PPh Pasal 21 atas Gaji dan Bonus :

Page 24: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 24/40

Gaji Setahun (12xRp2.000.000,00) Rp 24,000,000 

Pengurangan :

1. Biaya Jabatan

5% x 24,000,000 1,200,000 

2. Iuran pensiun Rp 720,000 Rp 1,920,000 

Penghasilan Neto setahun Rp 22,080,000 

PTKP Setahun

WP Sendiri Rp 15,840,000 

Rp 15,840,000 

Pengh. Kena Pajak setahun Rp 6,240,000 

PPh Pasal 21 setahun

5% x 6,240,000 Rp 312,000 

B. PPh Pasal 21 atas Gaji :

C. PPh Pasal 21 atas Bonus :

Rp 549.500,00 – Rp312.000,00 = Rp 237.500,00

Joko Qurnain (tidak kawin) bekerja pada PT Qolbu Jaya denganmemperoleh gaji sebesar Rp 2.000.000,00 sebulan. Dalam tahun yang

bersangkutan Joko menerima bonus sebesar Rp 5.000.000,00. Setiap

bulannya Joko membayar iuran pensiun ke dana Pensiun yang

pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp

60.000,00

Cara menghitung PPh Pasal 21 atas bonus adalah :

Contoh Perhitungan :

Pegawai Tetap, Jasa Produksi, Tantiem,

Gratifikasi, THR, Bonus, Premi dan Sejenisnya

Page 25: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 25/40

Gaji dan tunjangan sebulan Rp 5,500,000 

Pengurangan :

1. Biaya Jabatan

5% x 5,500,000 Rp 275,000 

2. Iuran pensiun 200,000 Rp 475,000 

Penghasilan Neto sebulan Rp 5,025,000 

Penghasilan Neto setahun

12 x 5,025,000 Rp 60,300,000

PTKP SetahunWP Sendiri Rp 15,840,000 

Rp 15,840,000

Pengh. Kena Pajak setahun Rp 44,460,000

Pembulatan 44,460,000

PPh Pasal 21 setahun5% x 44,460,000 Rp 2,223,000 

PPh Pasal 21 sebulan

Contoh Perhitungan :

PPh Pasal 21 Bulan Desember 

Jaka Lelana, status belum menikah dan tidak memiliki tanggungan keluarga,bekerja pada PT Lazuardi Internusa dengan memperoleh gaji dan tunjangan

setiap bulan sebesar Rp 5.500.000,00, dan yang bersangkutan membayar 

iuran pensiun kepada perusahaan Dana Pensiun yang pendiriannya telah

disahkan oleh Menteri Keuangan setiap bulan sebesar Rp 200.000,00. Mulai

bulan Juli 2009, Jaka Lelana memperoleh kenaikan penghasilan tetap setiap

bulan menjadi sebesar Rp 7.000.000,00

PPh Pasal 21 Januari –

Juni 2009 :

Page 26: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 26/40

Gaji dan tunjangan sebulan Rp 7,000,000 

Pengurangan :

1. Biaya Jabatan

5% x 7,000,000 Rp 350,000 

2. Iuran pensiun 200,000 Rp 550,000 

Penghasilan Neto sebulan Rp 6,450,000 

Penghasilan Neto setahun

12 x 6,450,000 Rp 77,400,000

PTKP SetahunWP Sendiri Rp 15,840,000 

Rp 15,840,000

Pengh. Kena Pajak setahun Rp 61,560,000

Pembulatan 61,560,000

PPh Pasal 21 setahun5% x 50.000.000 + 15% x 11.560.000 Rp 4,234,000 

PPh Pasal 21 sebulan

4,234,000 : 12 Rp 352,833 

Contoh Perhitungan :

PPh Pasal 21 Bulan Desember 

Jaka Lelana, status belum menikah dan tidak memiliki tanggungan keluarga,bekerja pada PT Lazuardi Internusa dengan memperoleh gaji dan tunjangan

setiap bulan sebesar Rp 5.500.000,00, dan yang bersangkutan membayar 

iuran pensiun kepada perusahaan Dana Pensiun yang pendiriannya telah

disahkan oleh Menteri Keuangan setiap bulan sebesar Rp 200.000,00. Mulai

bulan Juli 2009, Jaka Lelana memperoleh kenaikan penghasilan tetap setiap

bulan menjadi sebesar Rp 7.000.000,00

PPh Pasal 21 Juli –

Nopember 2009 :

Page 27: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 27/40

Penghasilan setahun

(6 x Rp5.500.000) + (6 x Rp7.000.000) Rp 75,000,000 

Pengurangan :

1. Biaya Jabatan

5% x 75,000,000 Rp 3,750,000 2. Iuran pensiun 2,400,000 

Rp 6,150,000 

Penghasilan Neto Rp 68,850,000 

PTKP Setahun

WP Sendiri Rp 15,840,000Rp 15,840,000 

Pengh. Kena Pajak Rp 53,010,000 

Pembulatan 53,010,000 

PPh Pasal 21

5% x 50.000.000 + 15% x 3.010.000 Rp 2,951,500 

PPh Pasal 21 yang telah dipotong s.d. Nop 09

(6 x Rp185.250) + (5 x Rp352.833) Rp 2,875,365 

PPh Pasal 21 yg harus dipotong bulan Des 09 Rp 76,135 

Contoh Perhitungan :

PPh Pasal 21 Bulan Desember 

Jaka Lelana, status belum menikah dan tidak memiliki tanggungan keluarga,bekerja pada PT Lazuardi Internusa dengan memperoleh gaji dan tunjangan

setiap bulan sebesar Rp 5.500.000,00, dan yang bersangkutan membayar 

iuran pensiun kepada perusahaan Dana Pensiun yang pendiriannya telah

disahkan oleh Menteri Keuangan setiap bulan sebesar Rp 200.000,00. Mulai

bulan Juli 2009, Jaka Lelana memperoleh kenaikan penghasilan tetap setiap

bulan menjadi sebesar Rp 7.000.000,00

PPh Pasal 21 Bulan Desember 2009 :

Page 28: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 28/40

PPh Pasal 21 :

Pegawai Tidak Tetap

Upah Harian, Mingguan, Satuan,

Borongan, Uang Saku Harian,

Mingguan

Dibayarkan Bulanan

Upah Sehari

≤ 150.000 > 150.000

Tidak Dipotong

PPh

Dikurangi

150.000

Dipotong PPh

5%

> 1.320.000 sebulan

Upah sehari dikurangi PTKP sehari

Tarif PPh 21 : 5%

Diperhitungkan PPh 21 Yang Telah

Dipotong

Disetahunkan

Dikurangi PTKP

Setahun

Penghasilan Kena

Pajak

Dikenakan Tarif Ps 17

PPh Ps 21 Setahun

Dibagi 12

PPh Pasal 21 Sebulan

Tarif Pasal 17 Diterapkan Jika

Penghasilan Kumulatif Sebulan

Melebihi PTKP sebulan untuk diri

sendiri (= Rp 1.320.000)

Page 29: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 29/40

PPh Pasal 21 :Bukan Pegawai

BUKAN TENAGA AHLI

50% DARI

JUMLAH

PENGHASILANBRUTO

•PEMAIN MUSIK DAN SENIMAN

LAINNYA

•OLAHRAGAWAN

•PENASIHAT, PENGAJAR, PELATIH,

PENCERAMAH, PENYULUH DAN

MODERATOR

•PENGARANG, PENELITI DANPENTERJEMAH

•PEMBERI JASA DALAM SEGALA

BIDANG

•AGEN IKLAN

•PENGAWAS ATAU PENGELOLA

PROYEK•PEMBAWA PESANAN, YG

MENEMUKAN LANGGANAN ATAU

PERANTARA

•PETUGAS PENJAJA BARANG

DAGANGAN

•PETUGAS DINAS LUAR ASURANSI

•DISTRIBUTOR MLM/DIRECT

SELLING

TENAGA AHLI

TARIF PS. 17

 ATASKUMULATIF

PENGACARA

AKUNTAN

ARSITEK

DOKTER

KONSULTAN

NOTARIS

PENILAI

AKTUARIS

Page 30: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 30/40

PPh Pasal 21 :Bukan Pegawai Yang Bukan Tenaga Ahli

MENERIMA IMBALAN

BERKESINAMBUNGAN

MENERIMA IMBALAN

TIDAK

BERKESINAMBUNGAN

MEMILIKI NPWP DAN HANYA

MEMPEROLEH

PENGHASILAN DARI

HUBUNGAN KERJA DAN

TIDAK MEMPEROLEH

PENGHASILAN LAINNYA?

YA TIDAK

PPH PASAL 21TARIF PASAL 17 ATAS :

KUMULATIF PKP

(PENGH. BRUTO – PTKP)

KUMULATIF

PENGHASILANBRUTO

PENGHASILAN

BRUTO

Page 31: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 31/40

PPh Pasal 21 :Peserta Kegiatan

TARIF PS. 17

DITERAPKAN ATAS :

JUMLAH

BRUTO

PEMBAYARAN YANG

BERSIFAT UTUH DAN TIDAK

DAPAT DIPECAH

YANG DITERIMA OLEH

PESERTA

KEGIATAN

BERUPA UANG SAKU, UANG REPRESENTASI, UANG RAPAT,

HONORARIUM, HADIAH DAN PENGHARGAAN DAN IMBALAN

SEJENIS KEPADA :

• PESERTA PERLOMBAAN DALAM SEGALA BIDANG

• PESERTA RAPAT, KONFERENSI, SIDANG, PERTEMUAN, ATAU

KUNJUNGAN KERJA

• PESERTA ATAU ANGGOTA KEPANITIAAN

• PESERTA PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN MAGANG

• PESERTA KEGIATAN LAINNYA

Page 32: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 32/40

PPh Pasal 21

HONORARIUM JASA PRODUKSI,

TANTIEM,

GRATIFIKASI DAN

BONUS

PENARIKAN

DANA PADA

DANA PENSIUN

DEWAN

KOMISARIS /

PENGAWAS

BUKAN PEG.

TETAP

MANTAN

PEGAWAI

PESERTA

PROGRAM

PENSIUN

DITERAPKAN TARIF PASAL 17 X PENGHASILAN

BRUTO KUMULATIF

Page 33: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 33/40

PPh Pasal 21Uang Pesangon, Manfaat Pensiun, THT, JHT

Pengenaan PPh Pasal 21

BAGI

PEGAWAI ATAS UANG PESANGON, UANG

MANFAAT PENSIUN, TUNJANGAN HARI TUA

 ATAU JAMINAN HARI TUA YANG

DIBAYARKAN SECARA SEKALIGUS

DIATUR BERDASARKAN

KETENTUAN YANG DITETAPKANKHUSUS MENGENAI HAL

DIMAKSUD

Page 34: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 34/40

PPh Pasal 21Penghasilan Yang Berasal Dari APBN/D

Pengenaan PPh Pasal 21

BAGI

Pejabat Negara

PNS

 Anggota TNI/Polri

dan Pensiunannya Atas penghasilan yang menjadi beban

 APBN/APBD

DIATUR BERDASARKANKETENTUAN YANG DITETAPKAN

KHUSUS MENGENAI HAL

DIMAKSUD

Page 35: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 35/40

Penerima

Penghasilan Tidak

Ber NPWP

DIKENAKAN TARIF

20% LEBIH TINGGI

HANYA UNTUK

PPH PASAL 21

TIDAK FINAL

DIPOTONG PPH PASAL 21

120% DARIPADA

SEHARUSNYA JIKA BERNPWP

BISA DIPERHITUNGKAN DENGAN PPH

PASAL 21 BULAN-BULAN BERIKUTNYA

JIKA SUDAH BER

NPWP

Page 36: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 36/40

PPh Pasal 21

Ditanggung Pemerintah

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.03/2009

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-22/PJ/2009

PERTANIAN,

PERKEBUNAN,

PETERNAKAN,

PERBURUAN,

KEHUTANAN

FASILITAS ATAS PPh PASAL 21

TERUTANG ATAS PENGHASILAN

BRUTO s.d. Rp 5 JUTA PER BULAN

DITANGGUNG PEMERINTAH

FASILITAS INI HANYA DIBERIKANUNTUK 3 KATEGORI USAHA:

PERIKANAN INDUSTRI

PENGOLAHAN

Page 37: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 37/40

Saat Terutang

PPh Pasal 21/26

Bagi Penerima

Penghasilan

SAAT DILAKUKAN

PEMBAYARAN ATAU

SAAT

TERUTANGNYAPENGHASILAN

Bagi Pemotong

PPh Pasal 21

UNTUK SETIAP

MASA PAJAK

 AKHIR BULAN

DILAKUKANNYA

PEMBAYARAN

 ATAU

 AKHIR BULANTERUTANGNYA

PENGHASILAN

Page 38: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 38/40

Hak dan Kewajiban

• Pemotong Pajak dan PenerimaPenghasilan wajib mendaftarkan diri keKPP sesuai dengan ketentuan yangberlaku

• Pegawai, Penerima pensiun berkala,serta bukan pegawai wajib membuatsurat pernyataan jumlah tanggungankeluarga pada awal tahun/mulai menjadiSubjek Pajak dalam negeri dan wajibmenyerahkannya kepada PemotongPajak pada saat mulai bekerja ataumulai pensiun

• Jika ada perubahan tanggungankeluarga, pegawai, penerima pensiunberkala dan bukan pegawai, wajibmembuat surat pernyataan baru dan

menyerahkannya kepada PemotongPajak paling lama sebelum mulai tahunkalender berikutnya

• Pemotong Pajak wajib menghitung,memotong, menyetorkan danmelaporkan PPh Pasal 21/26 terutang

untuk setiap bulan kalender.

Page 39: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 39/40

Hak dan Kewajiban

• Pemotong Pajak wajib membuat catatanatau kertas kerja perhitungan PPh Pasal21/26 untuk masing-masing penerimapenghasilan, yang menjadi dasar pelaporan PPh Pasal 21/26 yang

terutang untuk setiap masa pajak danwajib menyimpannya sesuai denganketentuan yang berlaku

• Ketentuan mengenai kewajiban untukmelaporkan pemotongan PPh Pasal21/26 untuk setiap bulan kalender dalamhal jumlah pajak yang dipotong padabulan yang bersangkutan nihil

• Jika dalam suatu bulan terjadi kelebihanpenyetoran pajak atas PPh Pasal 21/26,kelebihan tsb dapat diperhitungkan

dengan PPh Pasal 21/26 terutang padabulan berikutnya melalui SuratPemberitahuan Masa PPh Pasal 21/26

Page 40: PPhPasal21.pajak

7/27/2019 PPhPasal21.pajak

http://slidepdf.com/reader/full/pphpasal21pajak 40/40

Jatuh Tempo

Penyetoran dan Pelaporan

• PPh Pasal 21/26 yang dipotong untuksetiap Masa Pajak wajib disetor keKantor Pos atau bank, paling lama 10(sepuluh) hari setelah Masa Pajak

berakhir • Pemotong Pajak wajib melaporkan

pemotongan dan penyetoran PPh Pasal21/26 untuk setiap Masa Pajak melaluipenyampaian SPT Masa PPh Pasal21/26 ke KPP, paling lama 20 (dua

puluh) hari setelah Masa Pajak berakhir • Dalam hal tanggal jatuh tempo

penyetoran dan pelaporan bertepatandengan hari libur termasuk hari Sabtuatau hari libur nasional, penyetoran dan

pelaporan dapat dilakukan pada harikerja berikutnya.

Jatuh tempopenyetoran

Jatuh tempo

pelaporan