ppd

download ppd

of 14

Transcript of ppd

This post was last modified: 12-12-2009 09:04 PM by DESI KRISNAWATI 12-12-2009, 09:01 PM 086511082 1.Jelaskan apa yang di maksud dengan individu? 2.Sebutkan faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan remaja? 3. Apa yang dimaksud dengan manusia secara utuh? 4. Sebutkan macam-macam faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang normal pada individu? 5. Sebutkan 10 tugas perkembangan remaja? Jawab : 1. Individu adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, pilah,tunggal, dan khas. 2. pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh banyak faktor,antara lain: -keturunan -Sosial Ekonomi -Sosial Kulturasi -Kesehatan, dan -Latar Belakang. 3. Manusia secara utuh adalah manusia sebagai pribadi yang merupakan pengejawantahan manunggalnya berbagai ciri tau karakter hakiki atau sifat kodrati manusia yang seimbang antara derbagai segi. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yang kursng normal yaitu : - Faktor yang terjadi sebelum lahir. ex: kekurangan nutrisi pada ibu dan janin. - Faktor ketika lahir atau saat kelahiran. ex:intracranial haemorage atau pendarahan pada kepala bayi yang disebabkan oleh tekanan dari dinding rahim. - Faktor yang dialami oleh bayi sesudah lahir. ex: kepala pada bagian dalam terluka karena kepala janin terluka. - Faktor psikologi. ex: bayi ditinggalkan oleh ibu, ayah atau kedua orang tuannya. 5. Tugas perkembangan remaja yaitu : 1.mencapai hubungan dengan lawan jenisnya secara lebih matang dan memuaskan. 2. mencapai perasaan seks dewasa yang diterima secara sosial. 3. menerima keadaan badannya dan menggunakannya secara efektif. 4. mencapai kebebasan emosional dari orang dewasa 5. mencapai kebebasan ekonomi 6. memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan 7. menyiapkan perkawinan dan kehidupaan keluarga 8. mengembangkan keterampilan dan konsep intelektual yang perlu bagi warga negara yang kompeten 9. menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial, dan 10. menggapai perangkat nilai yang digunakan sebagai pedoman tingkah laku.

K Urkulum Presentation Transcript

1. Perkembangan Peserta Didik Prof. Dr. H. Sunarto Dra. Ny. B. Agung Hartono Tahun terbit Oktober 2006 Cici Gustiani 2b Pendidikan Ekonomi Universitas Kuningan 2. ESENSI BUKU I. Karakteristik dan Perbedaan Individu Individu adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, pilah, tunggal dan khas. Ia sebagai subjek yang merupakan suatu kesatuam psiko-fisik dengan berbagai kemampuannya untuk berhubungan dengan lingkungannya, dengan sesama, dan dengan Tuhan yang menciptakannya. Pertumbuhan dan perkembangan manusia dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain keturunan, sosial ekonomi, sosial kulturasi, kesehatan, dan latar belakang kehidupan keluarga. Pertumbuhan fisik lebih lanjut berlangsung sejak bayi lahir, dan masing-masing organ mencapai tingkat kematangan dan mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Kematangan pertumbuhan fisik yang ditandai oleh berfungsinya masingmasing organ, berpengaruh terhadap perkembangan non-fisik, seperti berpikir, bahasa, sosial, emosi, dan pengenalan terhadap nilai, norma, dan moral. 3. II. Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fiisk yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan fisik dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor nutrisi yang telah terasa pengaruhnya sejak bayi belum lahir dan sesudah lahir, faktor perawatan yang menyangkut perawatan fisik maupun fsikis seperti kasih sayang atau cinta kasih. Perkembangan merupakan proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungannya. Dengan kata lain perkembangan merupakan perubahan fungsional yang dipengaruhi oleh pencapaian tingkat kematangan fisik. Proses pertumbuhan ditandai oleh perubahan menuju ke kesempurnaan struktur dan bentuk tubuh secara ideal. Perubahan-perubahan yang dimaksud dapat dibentuk perubahan ukuran dan perbandingan, penggantian hal-hal yang lama dan memperoleh yang baru untuk lebih dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Secara keseluruhan akan menentukan perbandingan ideal tentang struktur tubuh manusia. 4. III. Pertumbuhan Fisik Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik tersebut bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin utama dan kedua. Baik pada remaja laki-laki maupun perempuan, perubahan fisik tersebut mengikuti urutan-urutan tertentu. Pertumbuhan fisik remaja ditandai oleh : > perubahan ukuran tubuh, yang selama masa remaja pertumbuhan tinggi badan bertambah 25% dan berat badan bertambah 200% atau dua kali lipat; > proporsi tubuh yang kurang proporsional Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik ini adalah : 1). Faktor keluarga, yaitu meliputi faktor keturunan dan lingkungan keluarga, 2). Faktor gizi, yang erat hubungannya dengan kondisi sosial ekonomi keluarga, 3). Faktor emosional, yang bertalian dengan gangguan emosional yang dialami selama perkembangannya. 4). Faktor jenis kelamin, di mana lakilaki cenderung memiliki ukuran tubuh lebih tinggi dan lebih berat dibandingkan wanita 5). Faktor kesehatan. 5. IV. Perkembangan Intelek, Sosial, dan Bahasa Intelek adalah kecakapan mental, yang menggambarkan kemampuan berpikir. Intelegensi dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam berpikir dan bertindak. Kemampuan berpikir atau intelegensi diukur

dengan tes intelegensi. Tes intelegensi yang terkenal adalah tes Binet-Simon. Hasil tes intelegensi dinyatakan dalam bentuk nilai IQ, dan hal itu banyak gunanya karena tingkat intelegensi berpengaruh terhadap banyak aspek. Ciri-ciri pokk dalam perkembangan intelek remaja (yang telah berada pada ingkat berpikir operasional-formal) dapat disebutkan sebagai berpikir deduktif-hipotesis dan berpikir kombinatoris. Perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antar manusia sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia. Perhatian remaja mulai tertuju pada pergaulan di dalam masyarakat dan ia (mereka) membutuhkan pemahaman tentang norma kehidupan yang kompleks. Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kehidupan kelompok terutama kelompok sebaya sama jenis. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain adalah usia anak, kondisi keluarga, tingkat kecerdasan, status sosial ekonomi keluarga, dan kondisi fisik anak terutama dari kesehatannya. 6. V. Perkembangan Afektif Emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai oleh perubahan-perubahan fisik. Pola emosi remaja sama dengan pola emosi masa kanak-kanak. Jenis emosi yang secara normal dialami antara lain: cinta, gembira, cemas, marah, takut, dan sedih. Perbedaannya terletak pada rangsangan yang membangkitkan emosi dan derajatnya, serta pengendalian remaja terhadap ungkapan emosi mereka. Ciri-ciri perkembangan emsi remaja dalam rentang waktu usia 12-15 tahun dan 15-18 tahun. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi emosi antara lain kematangan dan belajar serta kondisi-kondisi kehidupan atau kultur. Emosi mempengaruhi tingkah laku, misalnya rasa takut menyebabkan seseorang gemetar, sulit bicara, membolos, dan sebagainya. Ada perbedaan individu dalam perkembangan emosi yang sebagian disebabkan oleh keadaan fisik, taraf kemampuan intelektual, dan kondisi lingkungan. Dalam kaitannya dengan penyelenggaran pendidikan, guru dapaty melakukan beberapa upaya dalam pengembangan emosi remaja misalnya: konsisten dalam pengelolaan kelas, mendrng anak bersaing dengan diri sendiri, pengelolaan diskusi kelas yang baik, mencoba memahami remaja, dan membantu siswa untuk berprestasi. 7. REFLEKSI BUKU Manusia terus mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan fsikis. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut dialami semenjak manusia masih dalam kandungan. Kelahiran merupakan saat suatu fase pertumbuhan fisik secara lengkap, yang ditandai setiap organ atau bagian tubuh telah mampu berfungsi. Masa remaja adalah masa yang khusus, penuh gejolak karena pada pertumbuhan fisik terjadi ketidakseimbangan. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan berpikir, bahasa, emosi, dan sosial anak. Makna remaja banyak diartikan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, baik pihak hukum, ahli psikologi, maupun pandangan masyarakat yang mengaitkan dengan sistem budayanya. Pertumbuhan fisik mempengaruhi perkembangan tingkah laku remaja, yang hal ini tampak pada perilaku yang canggung dalam proses penyesuaian diri remaja, isolasi diri dari pergaulan, perilaku emosional seperti gelisah dan mudah tersinggung serta melawan kewenangan, dan semacamnya. Remaja yang banyak memperhatikan kelompok sebaya perlu mendapatkan perhatian dari para pendidik dalam proses pendidikan. Kemampuan berpikir berpengaruh terhadap tingkah laku. Seseorang yang berkemampuan berpikir tinggi akan cekatan dan cepat dalam bertindak, terutama dalam menghadapi permasalahan. 8. Hubungan sosial remaja terutama yang berkaitan dengan proses penyesuaian diri berpengaruh terhadap tingkah laku, sehingga dikenal beberapa pla tingkah laku, seperti remaja keras, remaja yang mengisolasi diri, remaja yang bersifat egois, dan sebagainya.

Menjadi remaja berarti mengerti nilai-nilai, yang berarti tidak hanya memperoleh pengertian saja tetapi juga dapat menjalankannya, orang tua dan orang penting disekitar remaja mempengaruhi perkembangan nilai, moral, dan sikap. Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka pengembangan nilai, moral, dan sikap remaja diberi kesempatan untuk berpartisipasi untuk aspek moral, serta menciptakan sistem lingkungan yang serasi/kondusif.

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

BAB I KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU A. Individu dan Karakteristiknya Untuk memahami karakteristik individu secara umum, perlu terlebih dahulu dipahami apa yang dimaksud dengan individu itu. 1. Pengertian Individu Manusia adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai makhluk yang berpikir atau homo sapiens, makhluk yang berbentuk atau homo faber, makhluk yang dapat dididik atau homo educandum, dan seterusnya merupakan pandangan-pandangan tentang manusia yang dapat digunakan untuk menetapkan cara pendekatan yang akan dilakukan terhadap manusia tersebut. Berbagai pandangan itu membuktikan bahwa manusia adalah makhluk yang kompleks. Kini bangsa Indonesia telah menganut suatu pandangan, bahwa yang dimaksud manusia secara utuh adalah manusia sebagai pribadi yang merupakan pengejawantahan manunggalnya berbagai ciri atau karakter hakiki atau sifat kodrati manusia yang seimbang antar berbagai segi, yaitu antara segi (i) individu dan sosial, (ii) jasmani dan rohani, dan (iii) dunia dan akhirat. Keseimbangan hubungan tersebut menggambarkan keselarasan hubungan antara manusia dengan dirinya, manusia dengan sesama manusia, manusia dengan alam sekitar atau lingkungannya, dan manusia dengan Tuhan. Uraian tentang manusia dengan kedudukannya sebagai peserta didik, haruslah menempatkan manusia sebagai pribadi yang utuh. Dalam kaitannya dengan kepentingan pendidikan, akan lebih ditekankan hakikat manusia sebagai kesatuan sifat makhluk individu dan makhluk sosial, sebagai kesatuan jasmani dan rohani, dan sebagai makhluk Tuhan dengan menempatkan hidupnya di dunia sebagai persiapan kehidupannya di akhirat. Sifat-sifat dan ciri-ciri tersebut merupakan hal yang secara mutlak disandang oleh manusia, sehingga setiap manusia pada dasarnya sebagai pribadi atau individu yang utuh. Individu berarti: tidak dapat dibagi (undivided), tidak dapat dipisahkan; keberadaannya sebagai makhluk yang pilah, tunggal, dan khas. Seseorang berbeda dengan orang lain karena ciri-cirinya yang khusus itu (Websters, : 743). Menurut kamus Echols & Shadaly, individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, oknum (Echols, 1975: 519). Berdasarkan pengertian tersebut dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawa perubahanperubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya. Jadi anak dibantu oleh guru, orang tua, dan orang dewasa lainnya untuk memanfaatkan kapasitas dan potensi yang dibawanya dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan. Manusia merupakan kesatuan psikofisis atau psikosomatis yang terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan itu merupakan sifat kodrat manusia yang harus mendapat perhatian secara seksama. Untuk memberi gambaran bahwa makna pertumbuhan dibedakan dari makna perkembangan, secara singkat disajikan yaitu bahwa istilah pertumbuhan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan kuantitatif mengenai fisik atau biologis dan istilah perkembangan digunakan untuk perubahan-perubahan kualitatif mengenai aspek psikis atau rohani dan aspek sosial. 2. Karakteristik Individu Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang

diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Pada masa lalu ada keyakinan, kepribadian terbawa pembawaan (heredity) dan lingkungan; merupakan dua faktor yang terbentuk karena faktor terpisah, masing-masing mempengaruhi kepribadian dan kemampuan individu bawaan dan lingkungan dengan caranya sendiri-sendiri. Namun kemudian makin disadari bahwa apa yang dipikirkan dan dikerjakan seseorang, atau apa yang dirasakan oleh seorang anak, remaja atau dewasa, merupakan hasil dari perpaduan antara apa yang ada di antara faktor-faktor biologis yang diturunkan dan pengaruh lingkungan. Seorang anak mungkin memulai pendidikan formalnya di tingkat taman kanak-kanak pada usia 4 atau 5 tahun. Pada awal ia memasuki sekolah mungkin tertunda sampai ia berusia 5 atau 6 tahun. Tanpa mempedulikan berapa umur seorang anak, karakteristik pribadi dan kebiasaan-kebiasaan yang dibawanya ke sekolah akhirnya terbentuk oleh pengaruh lingkungan dan hal itu tampaknya mempunyai pengaruh penting terhadap keberhasilannya di sekolah dan masa perkembangan hidupnya di kelak kemudian. Natur dan nature merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan karakteristikkarakteristik individu dalam hal fisik, mental, dan emosional pada setiap tingkat perkembangan. Sejauh mana seseorang dilahirkan menjadi seorang individu seperti dia atau sejauh mana seseorang individu dipengaruhi subjek penelitian dan diskusi. Karakteristik yang berkaitan dengan perkembangan faktor biologis cenderung lebih bersifat tetap, sedang karakteristik yang berkaitan dengan sosial psikologis lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. B. Perbedaan Individu Setiap orang, apakah ia seorang anak atau seorang dewasa, dan apakah ia berada di dalam suatu kelompok atau seorang diri, ia disebut individu. Individu menunjukkan kedudukan seseorang sebagai orang perorangan atau perseorangan. Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan orang perseorangan, berkaitan dengan perbedaan individual perseorangan. Ciri dan sifat orang yang satu berbeda dengan yang lain. Perbedaan ini disebut perbedaan individu atau perbedaan individual. Maka perbedaan dalam perbedaan individual menurut Landgren (1980: 578) menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik maupun psikologis. Seorang guru setiap tahun ajaran baru selalu menghadapi siswa-siswa yang berbeda satu sama lain. Siswa-siswa yang berada di dalam sebuah kelas, tidak terdapat seorang pun yang sama. Mungkin sekali dua orang dilihatnya hampir sama atau mirip, akan tetapi pada kenyataannya jika diamati benar-benar antara keduanya tentu terdapat perbedaan. Perbedaan yang segera dapat dikenal oleh seorang guru tentang siswanya adalah perbedaan fisiknya. Ciri lain yang segera dapat dikenal adalah tingkah laku masing-masing siswa. Apabila ditelusuri secara cermat siswa yang satu dengan yang lain memiliki sifat psikis yang berbeda-beda. 1. Bidang-Bidang Perbedaan Upaya pertama yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan individu, sebelum dilakukan pengukuran kapasitas mental yang mempengaruhi penilaian sekolah, adalah menghitung umur kronologi. Seorang anak memasuki sekolah dasar pada umur 6 tahun dan ia diperkirakan dapat mengalami kemajuan secara teratur dalam tugas-tugas sekolahnya dilihat dalam kaitannya dengan faktor umur. Selanjutnya ada anggapan bahwa semua anak diharapkan mampu menangkap/mengerti bahan-bahan pelajaran yang mempunyai kesamaan materi dan penyajiannya bagi semua siswa pada kelas yang sama. Ketidakmampuan yang jelas tampak pada siswa untuk menguasai bahan pelajaran umumnya dijelaskan dengan pengertian faktor-faktor seperti kemalasan

atau sikap keras kepala. Penjelasan itu tidak mendasarkan kenyataan bahwa para siswa memang berbeda dalam hal kemampuan mereka untuk menguasai satu atau lebih bahan pelajaran dan mungkin berada dalam satu tingkat perkembangan. Garry 1963 (Oxendine, 1984: 317) mengategorikan perbedaan individual ke dalam bidang-bidang berikut : 1. Perbedaan fisik: usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak. 2. Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku. 3. Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap. 4. Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar. 5. Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah. Secara kodrati, manusia memiliki potensi dasar yang secara esensial membedakan manusia dengan hewan, yaitu pikiran, perasaan, dan kehendak. Sekalipun demikian, potensi dasar yang dimilikinya itu tidaklah sama bagi masing-masing manusia. Oleh karena itu sikap, minat, kemampuan berpikir, watak, perilakunya, dan hasil belajarnya berbeda-beda antara manusia satu dengan lainnya. Perbedaan-perbedaan tersebut berpengaruh terhadap perilaku mereka di rumah maupun di sekolah. Gejala yang dapat diamati adalah bahwa mereka menjadi lebih atau kurang dalam bidang tertentu dibandingkan dengan orang lain. Sebagian manusia lebih mampu dalam bidang seni atau bidang ekspresi yang lain, seperti olah raga dan keterampilan, sebagian lagi dapat lebih mampu dalam bidang kognitif atau yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. a. Perbedaan Kognitif Menurut Bloom, proses belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah, menghasilkan tiga pembentukan kemampuan yang dikenal sebagai taxonomy Bloom, yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. b. Perbedaan Individual dalam Kecakapan Bahasa Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam kehidupannya. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda, kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis, dan sistematis. Kemampuan berbahasa tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan. Faktor-faktor lain yang juga penting antara lain adalah faktor fisik, terutama organ berbicara. c. Perbedaan dalam Kecakapan Motorik Kecakapan motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi kerja saraf motorik yang dilakukan oleh saraf pusat untuk melakukan kegiatan. Alat indera menerima rangsangan, rangsangan tersebut diteruskan melalui saraf sensoris ke saraf pusat (otak) untuk diolah, dan hasilnya dibawa oleh saraf motorik untuk memberikan reaksi dalam bentuk gerakan-gerakan atau kegiatan. Kemampuan motorik dipengaruhi oleh kematangan pertumbuhan fisik dan tingkat kemampuan berpikir. Karena kematangan pertumbuhan fisik dan kemampuan berpikir setiap orang berbedabeda, maka hal itu membawa akibat terhadap kecakapan motorik masing-masing, dan dengan demikian kecakapan motorik setiap individu akan berbeda-beda pula.

d. Perbedaan dalam Latar Belakang Dalam suatu kelompok siswa pada tingkat mana pun, perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar atau menghambat prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan pelajaran. Latar belakang keluarga, baik dilihat dari segi sosioekonomi maupun sosiokultural adalah berbedabeda. Demikian pula lingkungan sekitarnya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan fisik akan memberikan pengaruh yang berbeda-beda. e. Perbedaan dalam Bakat Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat. Perkembangan bakat dimiliki siswa secara individual. Meskipun inteligensi umum merupakan faktor dari hampir semua atau bahkan semua bidang penampilan atau performasi, namun hasil tes inteligensi yang selama ini dilaksanakan belum terkait dengan beberapa bidang belajar seperti keterampilan motorik, musik, seni, dan olah raga. Hasil tes inteligensi lebih banyak berhubungan dengan keberhasilan atau kemampuan bidang akademik. f. Perbedaan dalam Kesiapan Belajar Perbedaan latar belakang keluarga dan lingkungan mempunyai pengaruh terhadap belajar. Perbedaan latar belakang yang meliputi perbedaan sosioekonomi dan sosiokultural, amat penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas, dalam hal ini pelajaran di sekolah. Dengan demikian, perbedaan-perbedaan individu itu tidak saja disebabkan oleh keragaman dalam rentang kematangan tetapi juga oleh keragaman dalam latar belakang sebelumnya. C. Aspek-Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu Makna pertumbuhan sering diartikan sama dengan perkembangan sehingga kedua istilah itu penggunaannya seringkali dipertukarkan (interchange) untuk makna yang sama. Untuk memberi gambaran bahwa makna pertumbuhan dibedakan dari makna perkembangan, secara singkat disajikan yaitu bahwa istilah pertumbuhan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan kuantitatif mengenai fisik atau biologis dan istilah perkembangan digunakan untuk perubahanperubahan kualitatif mengenai aspek psikis atau rohani dan aspek sosial. Setiap individu pada hakikatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan nonfisik yang memiliki aspek-aspek intelek, emosi, sosial, bahasa, bakat khusus, nilai dan moral, serta sikap. 1. Pertumbuhan Fisik Pertumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih panjang, dan prosesnya terjadi sejak anak sebelum lahir hingga ia dewasa. a. Pertumbuhan Sebelum Lahir Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat kompleks, karena pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan saraf yang membentuk sistem yang lengkap. Pertumbuhan dan perkembangan janin diakhiri saat

kelahiran. Kelahiran pada dasarnya merupakan pertanda kematangan biologis dan jaringan saraf masing-masing komponen biologis telah mampu berfungsi secara mandiri. b. Pertumbuhan Setelah Lahir Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan kelanjutan pertumbuhannya sebelum lahir. Proses pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai masa dewasa. Selama tahun pertama dalam pertumbuhannya, ukuran panjang badannya akan bertambah menjadi sekitar tiga kalinya. Sejak lahir sampai dengan umur 25 tahun, perbandingan ukuran badan individu, dari pertumbuhan yang kurang proporsional pada awal terbentuknya manusia (kehidupan sebelum lahir atau pranatal) sampai dengan proporsi yang ideal di masa dewasa. Meskipun ada kenyataan bahwa daur pertumbuhan fisik dapat diramalkan, namun terjadi pula keanekaragaman. Seperti dikemukakan oleh Jonhston. Jadwal waktu pertumbuhan fisik anak sifatnya sangat individual (Hurlock, 1991:114). 2. Intelek Intelek atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak. Karena pikiran pada dasarnya menunjukkan fungsi otak, maka kemampuan intelektual yang lazim disebut dengan istilah lain kemampuan berpikir, dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan fungsinya secara baik. Perkembangan lebih lanjut tentang perkembangan intelek ini ditunjukkan pada perilakunya, yaitu tindakan menolak dan memilih sesuatu. Tindakan itu berarti telah mendapatkan proses mempertimbangkan atau yang lazim dikenal dengan proses analisis, evaluasi, sampai dengan kemampuan menarik kesimpulan dan keputusan. Perkembangan kemampuan berpikir semacam ini dikenal pula sebagai perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif seseorang menurut Piaget (Sarlito, 1991: 81) mengikuti tahap-tahap sebagai berikut. 1. Tahap pertama : Masa sensori motor (0 2,5 tahun) Masa ketika bayi mempergunakan sistem penginderaan dan aktivitas motorik untuk mengenal lingkungannya. 2. Tahap kedua : Masa pra-operasional (2,0 7,0 tahun) Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak menggunakan simbol yang mewakili suatu konsep. Kemampuan simbolik ini memungkinkan anak melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan hal-hal yang telah lewat; misalnya seorang anak yang pernah melihat dokter berpraktek, akan (dapat) bermain dokter-dokteran. 3. Tahap ketiga : Masa konkreto prerasional (7,0 11,0 tahun) Pada tahap ini anak sudah dapat melakukan berbagai macam tugas yang konkret. Anak mulai mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu : a. identifikasi : mengenali sesuatu b. negasi : mengingkari sesuatu, dan c. reprokasi : mencari hubungan timbal-balik antara beberapa hal 4. Tahap keempat : Masa operasional (11,0 dewasa) Dalam usia remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berpikir abstrak dan hipotesis. Pada tahap ini seseorang bisa memperkirakan apa yang mungkin terjadi. 3. Emosi Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh manusia. Kebutuhan

setiap orang dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan-kebutuhan tersebut ada yang primer dan sekunder. Jika kebutuhan itu tidak segera dipenuhi maka seseorang akan merasa kecewa, dan sebaliknya jika kebutuhan-kebutuhan itu dapat dipenuhi dengan baik, maka ia akan senang dan puas. Kecewa, senang dan puas merupakan gejala perasaan yang mengandung unsur senang dan tidak senang. Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau perilaku fisik. Seperti marah yang ditunjukkan dengan teriakan suara keras, atau tingkah laku yang lain. Begitu juga sebaliknya seorang yang gembira akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar, dan sebagainya. 4. Sosial Bayi lahir dalam keadaan yang sangat lemah. Ia tidak akan mampu hidup terus tanpa bantuan orang lain. Manusia lain, terutama ibunya, akan membantu bayi yang baru lahir itu untuk dapat hidup terus. Jadi bayi, begitu juga setiap orang, memerlukan orang lain. Dengan perkataan lain, dalam proses pertumbuhan setiap orang tidak dapat berdiri sendiri. Setiap manusia memerlukan lingkungan dan senantiasa akan memerlukan manusia lainnya. 5. Bahasa Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi dengan dunia sekitarnya, dengan orang-orang di sekitarnya. Sejak bayi manusia telah berkomunikasi dengan dunia lain. Pengertian bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan sebagai tanda, gerak, dan suara untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain. 6. Bakat Khusus Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang dengan baik. Di dalam definisi bakat yang dikemukakan Guilford (Sumadi: 1984), bakat mencakup tiga dimensi, yaitu (i) dimensi perseptual, (ii) dimensi psikomotor, dan (iii) dimensi intelektual. Ketiga dimensi itu menggambarkan bahwa bakat tersebut mencakup kemampuan dalam pengindraan, ketepatan dan kecepatan menangkap makna, kecepatan dan ketepatan bertindak, serta kemampuan berpikir inteligen. 7. Sikap, Nilai, dan Moral Bloom (Woolfolk dan Nicolich, 1984: 390) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar dikelompokkan menjadi tiga sasaran, yaitu penguasaan pengetahuan (kognitif), penguasaan nilai dan sikap (afektif), dan penguasaan psikomotorik. Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnys, anak mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai, ditunjukkan hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh, yang harus dilakukan dan yang dilarang. Menurut Piaget, pada awalnya pengenalan nilai dan perilaku serta tindakan itu masih bersifat paksaan, dan anak belum mengetahui maknanya. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan inteleknya, berangsur-angsur anak mulai mengikuti berbagai ketentuan yang berlaku di dalam keluarga; dan semakin lama semakin luas sampai dengan ketentuan yang berlaku di dalam masyarakat dan negara. D. Rangkuman 1. Individu adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, pilah, tunggal, dan khas. Ia sebagai subjek yang merupakan suatu kesatuan psiko-fisik dengan berbagai kemampuannya

untuk berhubungan dengan lingkungan, dengan sesama, dan dengan Tuhan yang menciptakannya. 2. Manusia harus mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis. Pertumbuhan perkembangan tersebut dialami semenjak manusia masih di dalam kandungan. 3. Makna pertumbuhan dibedakan dari makna perkembangan, secara singkat disajikan yaitu bahwa istilah pertumbuhan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan kuantitatif mengenai fisik atau biologis dan istilah perkembangan digunakan untuk perubahan-perubahan kualitatif mengenai aspek psikis atau rohani dan aspek sosial. 4. Kelahiran merupakan saat suatu fase pertumbuhan fisik secara lengkap, yang ditandai setiap organ atau bagian tubuh telah mampu berfungsi. 5. Pertumbuhan dan perkembangan manusia dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain keturunan, sosial ekonomi, sosial kulturasi, kesehatan, dan latar belakang kehidupan keluarga. 6. Pertumbuhan fisik lebih lanjut berlangsung sejak bayi lahir, dan masing-masing organ mencapai tingkat kematangan dan mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Kematangan pertumbuhan fisik yang ditandai oleh berfungsinya masing-masing organ, berpengaruh terhadap perkembangan non-fisik, seperti berpikir, bahasa, sosial, emosi, dan pengenalan terhadap nilai, norma, dan moral. DAFTAR PUSTAKA Bawani, Imam. Pengantar Ilmu Jiwa Perkembangan. Surabaya: PT Bina Ilmu., 1957. Biehler, RF. Psichology Applied to Teaching. Boston: Houghton Mifflin Company, 1982. Crowl.D.&CrowA.c. Educational Psychology. American Book Company, 1958.

UDUL PERKULIAHAN PRODI Oleh: Drs. Jamiluddin PERTEMUAN 2

= KEPRIBADIAN DALAM PENDIDIKAN = MATEMATIKA

Pertumbuhan adalah perubahan kuantitatif pada tubuh manusia, perubahan itu bisa pembesaran,bisa juga dari yang tidak ada menjadi ada, dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi besar, ini di akibatkan oleh pengaruh material lingkungan, seperti Sel, Kromoson, Butir Darah, Rambut, Lemak, Tulang. Sedangkan material lingkungan seperti ; ide, keinginan, kesan, pengetahuan, dan lain sebagainya, dikatakan perkembangan. Secara genitis manusia terjadi karena pertemuan sperma dan telur, kehidupan awal manusia sangatdipengaruhi oleh ibu yang mengandungnya, sementara peran sang ayah hanya memberi peran agar manusia terkonsep. Maksutkan apa yang akan diturunkan oleh sang ayah sangat tergantung dengan sperma yang membuahi telur. Individu terbentuk dari 48 Kromoson, 24 kromoson dari sang ayah, dan 24 kromoson warisan sang ibu, setiap kromoson mempunyai bentuk dan sipat yang berbeda, kromoson itulah yang tumbuh dan berkembang yang kita sebut Emberio. 1. PERTUMBUHAN FISIK. A.Pertumbuhan sebelum lahir. Emberio manusia ketika berumur 1 bulan berukuran 0,5 cm, umur 2 bulan menjadi 2,5 cm, dan telah disebut jadi atau Fetus setelah kandungan berumur 3 bulan, fetus telah menyerupai bayi ukuran kecil. Sebelum lahir pertumbuhan dan perkembangan bayi sangat konflek, masa itu diawali dengan pemebentukan organ tubuh, tersusunnya jaringan syaraf, dan pembentukan janin itu akan berakhir saat dilahirkan, kelahiran itu adalah bukti telah matangnya biologis dan jaringan syaraf telah mampu berfungsi secara mandiri. B. Pertumbuhan setelah lahir. Pertumbuhan ini kita sebut proses pertumbuhan menuju populasi tubuh yang ideal, dimana pertumbuhan fisik secara terus menerus sampai masa dewasa, tahun pertama pertumbuhan, dapatdilihat pada ukuran tubuh yang semakin panjang, dan rata rata tumbuh sekitar seper tiga dari panjang badan semula, sedangkan berat badan akan bertambah, termasuk jaringan otot tangan, kaki dan anggot badan lain, akan mengalami perubahan hingga menjadi dewasa dan kuat. Pertumbuhan pada manusia tidak sama dengan pertumbuhan binatang, anak binatang akan mengikuti induknya mencari makan, sedangkan manusia tidak demikian, respon akan datang bila bila ada rangsangan, dan respon replek ini akan berlangsung hingga bayi berumur 4 sampai 5 bulan. Kapasitas syaraf sensoris bayi sangat terbatas, namun pendengarannya sangat tajam, sang bayi mampu membedakan suara lembut dan suara kasar. Jika kita amati pertumbuhan fisik manusia sangat bertahan, umur 2 bulan mulai miring telungkp, merangkak,3 bulan muali duduk dibantu, hingga umur 9 hingga 15 bulan bisa berjalan dan seterusnya. Menurut HURLOCK [ 1991 ; 114] jadwal pertumbuhan Pertumbuhan fisik anak sipatnya sangat individual.

2.

1.

2.

3. a. b. c. 4.

PERTUMBUHAN INTLEK. Intek atau daya fikir berkembang sejalan denagan pertumbuhan syaraf otak, berfikir atau fikiradalah menunjukkan pungsi otak, kemampuan intelektuak yang lazim disebut kemampuan berfikir, sangat dipengaruhi oleh kematangan otak, pengembangan tingkat berfikir sangat dipengaruhi oleh kemampuan mengenal dunia luar, kemampuan intelek dapat dilihat pada prilaku menolak, atau memilih sesuatu., dimana anak telah memiliki proses analisis evaluasi, hingga mengambil kesimpulan, hal itu jika dipupuk akan terus berkembang seiring dengan kekayaan ilmu yang dia dapat dari luar, proses perkembangan semacam ini menurut PEAGET [Sarlito ;1991 ; 81] akan mengikuti tahaban sebagai berikut ; Tahab pertama, masa sensori motor [0,0 2.5 th] Pada masa ini bayi menggunakan pengindera dan aktifita motorik untuk mengenal lingkungan, bayi akan memberikan reaksi motorik atas rangsangan yang diterima , miasalnya menangis ketika lapar, kemudian menyebut susu ketika minta makan, hingga bergerak sampai bisa berjalan. Masa pra operasional [ 2- 7 tahun]. Ciri has masa ini kemampuan anak menggunakan simbul, anak yang melihat guru mengajar, dia akan main sekolah-sekolahan, anak yang melihat dokter praktek, maka dia akan main dokter dokteran. Masa konkretoprerasional [ 7 11 tahun ] Pada umur ini anak telah dapat menyelesaikan tugas, anak telah mengembangkan tiga macam operasi berfikir; Identifikasi = mengenali sesuatu. Negasi = mengingkari sesuatu. Reprokasi = mencari hubungan baik antara beberapa hal. Masa operasional. [ 11 dewasa] Dalam usia remaja seseorang telah mampu berfikir secra abstrak dan hepotesis, tahab ini anak telah mampu membuat perkiraan yang bakal terjadi, telah dapat mengambil kesimpulan dari suatau pernyataan. Misalnya mobil A lebih bahal dari mobil B, sedangkan mobil C lebih murah dari mobil B , Maka anak telah mampu menyimpulkan, mobil mana yang paling mahal dan mobil mana yang paling murah. EMOSI. Perasaan atau rasa adalah potensi husus yang dimiliki oleh manusia, dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, banyak yang dibutuhkan manusia, baik jasmani maupun rohani, kebutuhan itu ada yang prima, artinya kebutuhan yang harus dipenuhi, jika tidak terpenuhi, maka akan menjadikan manusia kecewa, sebaliknya jika kebutuhannya terpenuhi, maka dia akan merasa puas, gejala itu dalam diri manusia adalah disebut gejala perasaan. Emosi termasuk gejala perasaan, yang ditandai dengan perubahan prilaku fisik, seperti marah, yangditunjukkan dengan teriakan suarayang kuat,

3.

sebaliknya perasaan senang ditandai dengan perasaan tertawa, melonjaklonjak dsb. 4. SOSIAL. Manusia adalah makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain, bayi yang baru lahir hidup dan dibesarkan oleh ibunya, keluarga lingkungannya, Dia manusia tidak dapat berdiri sendiri, namun lingkungannya yang berperan, sehingga manusia mengnal lingkungan dimana dia berada, hidup dalam lingkungan atau bermasyarakat itulah dikatakan sosial, saling membantu, saling tolong, diabntu dan lain-lain. BAHASA. Alat komunikasi manusia diebut bahasa, sejak lahir manusia telah berbahasa, menangis misalnya, dia adalah bahasa bayi, bisa diterjemahkan tanda hidup, bahasa adalah menyampaikan isi pikiran kepada orang lain, ada dua pihak yang terlibat, pihak yang menyampaikan isi pikiran dan pihak yang menerima isi pikiran, bahasa bisa dilakukan dengan lisan, tulisan atau disampaikan melalui alat, TV, RADIO, HP dll. BAKAT GULFORD meengatakan ada tiga demensi bakat, pertama demensi PERSEPTUAL, yang kedua demensi PSIKOMOTOR, dan demensi INTELEKTUAL, ketiganya dapat digambarkan bahwqa bakat mencakup kemampuan penginderaan, ketepatan dan kecepatan menangkap makna, dan kecepatan dalam bertindak atau berfikir. Sehingga orangnya. 1. RANGKUMAN. Individu adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, pilah, tunggal dan khas, dia adalah subjek yang merupakan suatu kesatuan psiko-fisik dengan berbagai kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan, dengan sesama, dan dengan tuhan yang menciptakannya. Manusia terus m,engalami pertumbuhan fiik dan perkembangan fisikhis, pertumbuhan dan perkembangan itu dialami manusia sejak masih dalam kandungan. Kelahiran merupakan satu fase pertumbuhan fisik secara lengkap, ditandai dengan kematangan organ tubuh yang siap berpungsi. Pertumbuhan dan perkembangan manusia dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain keturunan, sosial ekonimo, sosial kultural, kesehatan dan latar belakang kehidupan keluarga.

5.

6.

2. 3. 4.