Power Point Inovasi Pak Gani

download Power Point Inovasi Pak Gani

of 13

description

dosen unsyiah

Transcript of Power Point Inovasi Pak Gani

PENERAPAN STRATEGI MODEL PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMAN 4 BANDA ACEH

PENERAPAN STRATEGI MODEL PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMAN 4 BANDA ACEH

OLEH:BIRRUL WALIDAIN11092000170033

Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran Fisika merupakan ilmu dasar yang perlu diberikan kepada siswa, salah satu tujuan utama yang ingin dicapai dalam mata pelajaran Fisika untuk siswa SMA adalah mengembangkan kemampuan berfikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep Fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif dan kuantitatif serta dapat mengembangkan ketrampilan dan sikap percaya diri (Depdiknas 2006). Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan pada SMAN 4 Banda Aceh, terdapat kecenderungan proses belajar mengajar di kelas bersifat analitis, dengan menitikberatkan pada penurunan rumus-rumus fisika melalui analisa matematis, siswa berusaha menghapal rumus namun kurang memaknai untuk apa dan bagaimana rumus itu digunakan. Masalah yang diberikan guru berupa soal-soal yang lebih menekankan pada manipulasi matematis, bukan masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari sehingga pembelajaran Fisika menjadi kurang bermakna bagi siswa. Pemecahan masalah merupakan bagian fundamental dari belajar Fisika., pemecahan masalah memperoleh pengetahuan strategis yang lebih baik dan lebih cepat, para siswa belajar bagaimana menerapkan secara benar dan membantu mereka untuk melihat rincian ketika memecahkan masalah. Strategi mereka dapat digunakan baik "secara eksplisit (dengan berpikir keras) "atau implisit (Montague et al., 2000)Metakognisi dapat dibangun ketika siswa melaksanakan pemecahan masalah (problem solving). Saat melaksanakan problem solving, kesadaran kognisi siswa dapat ditumbuhkan karena memberikan arahan agar siswa bertanya pada dirinya apakah memahami apa yang sedang mereka pelajari atau pikirkan.Rumusan Masalah

Bagaimana keterlaksanaan model pembelajaran pemecahan masalah dapat meningkatkan metakognitif siswa selama pembelajaran berlangsung?Apakah strategi belajar pemecahan masalah dapat meningkatkan respon siswa dalam pembelajaran Fisika?Bagaimana hasil belajar siswa setelah mengikuti model pembelajaran pemecahan masalah pada konsep Listrik Dinamis?

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui keterlaksanaan model pembelajaran pemecahan masalah dapat meningkatkan metakognitif siswa selama pembelajaran berlangsung?Untuk mengetahui strategi belajar pemecahan masalah dapat meningkatkan respon siswa dalam pembelajaran Fisika?Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti model pembelajaran pemecahan masalah pada konsep Listrik Dinamis?

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat meberikan informasi kepada guru Fisika untuk dapat menggunakan strategi pembelajaran pemecahan masalah terhadap peningkatan metakognitif agar pembelajaran lebih efektif.Penelitian ini memberikan pengetahuan bagi para pendidik tentang pembelajaran yang dapat digunakan di kelas, khususnya dalam usaha meningkatkan kemapuan Fisika siswa dalam pemecahan masalah terhadap materi Listrik Dinamis. Penelitian ini diharapkan bagi peneliti dan siswa dapat menambah wawasan serta pengalaman menggunakan strategi pemecahan masalah dalam meningkatkan metakognitif dan prestasi belajar siswa.

Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dan metode deskriptif. Metode quasi eksperimen digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep dan kemampuan metakognitif siswa pada konsep Listrik Dinamis, sedangkan metode deskriptif digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran problem solving. Jenis penelitian eksperimen yang penulis maksud adalah quasi eksperimen dengan model one group pre-test and post-test design, yaitu eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelas saja tanpa kelas kontrol (Sunarto:2001). Skema model one group pre-test and post-test designDesaian penelitian ini menggunakan satu kelas yaitu kelas eksperimen. Kelas ekperimen ini akan diajarkan dengan menggukankan model pembelajaran problem solving pada konsep Listrik Dinamis, kemudian dilihat tingkat pemahaman dan kemampuan metakognitif siswa pada konsep Listrik Dinamis.

Intrumen Penelitian

Tes kemampuan metakognitif siswa dengan menggunakan tes uraian. Tes kemampuan ini mencakup indikator-indikator dalam komponen kemampuan metakognisi dalam memprediksi, merencanakan, memonitor, mengevaluasi, deklarasi, prosedural, dan kondisional. Tes yang dikembangkan untuk mengukur pemahaman konsep dalam bentuk pilihan berganda yang terdiri dari 30 butir pada topik Listrik Dinamis. Tes pemahaman konsep ini mencakup indikator-indikator dalam aspek menginterpretasi, mencontohkan, membandingkan, mengklasifikasi, menjelaskan, dan menyimpulkan.

Validitas

Suatu alat ukur dikatakan valid bila alat ukur itu dapat mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Untuk mengukur validitas isi dimana butir-butir soal disesuaikan dengan kurikulum SMA. Tujuan digunakan validitas isi ini yaitu menguji ketepatan isi dan keabsahan soal sebagai instrumen penelitian sehingga data yang diperoleh dari hasil tes tersebut dapat dipercaya kebenarannya. Oleh sebab itu penulis membuat kisi-kisi soal dan soal tes yang disesuaikan dengan materi yang telah diberikan berdasarkan kurikulum SMA.Tingkat kesukaran

Menghitung tingkat kesukaran tes adalah mengukur berapa besar kesukaran butir-butir soal tes. Jika suatu tes memiliki tingkat kesukaran seimbang maka tes tersebut baik. Dengan kata lain suatu butir soal hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Setiap butir soal tes memiliki tingkat kesukaran yang berbeda-beda.

Daya PembedaDaya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah. Untuk menentukan daya pembeda soal digunakan rumus yang dikemukakan oleh Arikunto (2001)Pengolahan Data

Data peningkatan pemahaman konsep dan kemampuan metakognitf siswa dihitung berdasarkan skor gain yang dinormalisasi. Tujuannya adalah untulk menghindari kesalahan dalam menginterferensikan perolehan gain masing siswa.