Potensi Parasitoid Telur

8
56 J. HPT Tropika Vol. 12, No. 1, 2012: 56 63 J. HPT Tropika. ISSN 1411-7525 Vol. 12, No. 1: 56 – 63, Maret 2012 POTENSI PARASITOID TELUR PENGGEREK BATANG PADI KUNING SCIRPOPHAGA INCERTULAS WALKER PADA BEBERAPA TIPOLOGI LAHAN DI PROVINSI JAMBI Wilyus 1 , Fuad Nurdiansyah 1 , Siti Herlinda 2 , Chandra Irsan 2 & Yulia Pujiastuti 2 1 Fakultas Pertanian Universitas Jambi E-mail:[email protected] 2 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya ABSTRACT Potential of egg parasitoids of the yellow rice stem borer Scirpophaga incertulas Walker in several land typologies in Jambi Province. The research was conducted to analyze the diversity, dispersal and domination of the egg parasitoid species of the yellow rice stem borer Scirpophaga incertulas Walker on several land typologies in Jambi Province. The study was conducted by survey method, from December 2010 until June 2011. Samples of egg parasitoids of S. incertulas were collected by baiting parasitoids with eggs of S. incertulas. The results of the research showed that there were three spesies of the egg parasitoids of S. incertulas found in Jambi Province, the most dominant was Telenomus rowani Gahan, followed by Trichogramma japonicum Ashmead and Tetrastichus schoenobii Ferriere. T. rowani and T. japonicum were found in all wetland ecosystems in Jambi Province (tidal swamp, swampy area, rainfed lowland, lowland technical irrigation, and upland technical irrigation), while T. schoenobii was found only in tidal swamp, swampy area, and lowland technical irrigation. The highest species diversity of egg parasitoid of S. incertulas was found on tidal swamp (Shannon index 1.047), followed by swampy area, lowland technical irrigation, rainfed and upland technical irrigation area. The average of proportion of egg masses parasitized by T. rowani, T. japonicum and T. Schoenobii were 22.58, 6.18 and 2.68% respectively. The average of individual eggs parasitized by T. rowani, T. schoenobii, and T. japnicum were 8.41, 1.67 and 1.47% respectively. Key words: diversity, dispersal, domination, egg parasitoids, Scirpophaga incertulas ABSTRAK Potensi parasitoid telur penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas Walker pada beberapa tipologi lahan di Provinsi Jambi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis keanekaragaman, persebaran, dan dominasi spesies parasitoid telur penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas Walker pada beberapa tipologi lahan sawah di Provinsi Jambi. Penelitian dilakukan dengan metode survei, dari bulan Desember 2010 sampai Juni 2011. Sampel parasitoid telur S. incertulas diambil dengan metode pengumpanan dengan telur S. incertulas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Provinsi Jambi terdapat tiga spesies parasitoid telur S. incertulas yang didominasi oleh Telenomus rowani Gahan, diikuti oleh Trichogramma japonicum Ashmead dan Tetrastichus schoenobii Ferriere. T. rowani dan T. japonicum ditemukan pada pertanaman padi tipologi lahan pasang surut, rawa lebak, tadah hujan, irigasi teknis dataran rendah dan irigasi teknis dataran tinggi, sedangkan T. schoenobii ditemukan pada daerah yang terbatas yaitu daerah pasang surut, rawa lebak dan irigasi teknis dataran rendah. Keanekaragaman spesies parasitoid telur S. incertulas paling tinggi ditemukan pada tipologi lahan pasang surut (indeks Shanon 1,047), diikuti berturut turut oleh lahan rawa lebak (0,832), lahan irigasi teknis dataran rendah (0,608), lahan tadah hujan (0,596) dan lahan irigasi teknis dataran tinggi (0,496). Rataan proporsi kelompok telur terparasit oleh T. rowani, T. japonicum dan T. Schoenobii berturut-turut ialah 28,58, 6,18, dan 2,68%. Rataan butir telur terparasit oleh T. rowani, T. schoenobii, dan T. japonicum berturut-turut ialah ialah 8,41, 1,67, dan 1,47%. Kata kunci: Keanekaragaman, persebaran, dominasi, parasitoid telur, Scirpophaga incertulas PENDAHULUAN Salah satu masalah penting dalam meningkatkan produksi padi adalah serangan penggerek batang padi. Menurut Jaipla et al. (2005) penggerek batang padi merupakan hama penting pada tanaman padi yang secara nyata dapat menyebabkan penurunan hasil. Bahkan Syam et al . (2007) menegaskan bahwa penggerek batang padi merupakan hama paling penting pada tanaman padi. Di Indonesia ditemukan beberapa spesies penggerek batang padi yang tergolong dalam dua famili yaitu famili Pyralidae terdiri atas penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas Walker, penggerek batang padi bergaris Chilo suppressalis

description

parasitoid

Transcript of Potensi Parasitoid Telur

Page 1: Potensi Parasitoid Telur

56 J. HPT Tropika Vol. 12, No. 1, 2012: 56 – 63 J. HPT Tropika. ISSN 1411-7525

Vol. 12, No. 1: 56 – 63, Maret 2012

POTENSI PARASITOID TELUR PENGGEREK BATANG PADI KUNINGSCIRPOPHAGA INCERTULAS WALKER PADA BEBERAPA

TIPOLOGI LAHAN DI PROVINSI JAMBI

Wilyus1, Fuad Nurdiansyah1, Siti Herlinda2, Chandra Irsan2 & Yulia Pujiastuti2

1Fakultas Pertanian Universitas JambiE-mail:[email protected]

2Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

ABSTRACT

Potential of egg parasitoids of the yellow rice stem borer Scirpophaga incertulas Walker in several land typologies inJambi Province. The research was conducted to analyze the diversity, dispersal and domination of the egg parasitoid speciesof the yellow rice stem borer Scirpophaga incertulas Walker on several land typologies in Jambi Province. The study wasconducted by survey method, from December 2010 until June 2011. Samples of egg parasitoids of S. incertulas were collectedby baiting parasitoids with eggs of S. incertulas. The results of the research showed that there were three spesies of the eggparasitoids of S. incertulas found in Jambi Province, the most dominant was Telenomus rowani Gahan, followed byTrichogramma japonicum Ashmead and Tetrastichus schoenobii Ferriere. T. rowani and T. japonicum were found in allwetland ecosystems in Jambi Province (tidal swamp, swampy area, rainfed lowland, lowland technical irrigation, and uplandtechnical irrigation), while T. schoenobii was found only in tidal swamp, swampy area, and lowland technical irrigation. Thehighest species diversity of egg parasitoid of S. incertulas was found on tidal swamp (Shannon index 1.047), followed byswampy area, lowland technical irrigation, rainfed and upland technical irrigation area. The average of proportion of eggmasses parasitized by T. rowani, T. japonicum and T. Schoenobii were 22.58, 6.18 and 2.68% respectively. The average ofindividual eggs parasitized by T. rowani, T. schoenobii, and T. japnicum were 8.41, 1.67 and 1.47% respectively.

Key words: diversity, dispersal, domination, egg parasitoids, Scirpophaga incertulas

ABSTRAK

Potensi parasitoid telur penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas Walker pada beberapa tipologi lahan diProvinsi Jambi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis keanekaragaman, persebaran, dan dominasi spesies parasitoidtelur penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas Walker pada beberapa tipologi lahan sawah di Provinsi Jambi.Penelitian dilakukan dengan metode survei, dari bulan Desember 2010 sampai Juni 2011. Sampel parasitoid telur S. incertulasdiambil dengan metode pengumpanan dengan telur S. incertulas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Provinsi Jambiterdapat tiga spesies parasitoid telur S. incertulas yang didominasi oleh Telenomus rowani Gahan, diikuti oleh Trichogrammajaponicum Ashmead dan Tetrastichus schoenobii Ferriere. T. rowani dan T. japonicum ditemukan pada pertanaman paditipologi lahan pasang surut, rawa lebak, tadah hujan, irigasi teknis dataran rendah dan irigasi teknis dataran tinggi, sedangkanT. schoenobii ditemukan pada daerah yang terbatas yaitu daerah pasang surut, rawa lebak dan irigasi teknis dataran rendah.Keanekaragaman spesies parasitoid telur S. incertulas paling tinggi ditemukan pada tipologi lahan pasang surut (indeksShanon 1,047), diikuti berturut turut oleh lahan rawa lebak (0,832), lahan irigasi teknis dataran rendah (0,608), lahan tadah hujan(0,596) dan lahan irigasi teknis dataran tinggi (0,496). Rataan proporsi kelompok telur terparasit oleh T. rowani, T. japonicumdan T. Schoenobii berturut-turut ialah 28,58, 6,18, dan 2,68%. Rataan butir telur terparasit oleh T. rowani, T. schoenobii, danT. japonicum berturut-turut ialah ialah 8,41, 1,67, dan 1,47%.

Kata kunci: Keanekaragaman, persebaran, dominasi, parasitoid telur, Scirpophaga incertulas

PENDAHULUAN

Salah satu masalah penting dalam meningkatkanproduksi padi adalah serangan penggerek batang padi.Menurut Jaipla et al. (2005) penggerek batang padimerupakan hama penting pada tanaman padi yangsecara nyata dapat menyebabkan penurunan hasil.

Bahkan Syam et al. (2007) menegaskan bahwapenggerek batang padi merupakan hama paling pentingpada tanaman padi. Di Indonesia ditemukan beberapaspesies penggerek batang padi yang tergolong dalamdua famili yaitu famili Pyralidae terdiri atas penggerekbatang padi kuning Scirpophaga incertulas Walker,penggerek batang padi bergaris Chilo suppressalis

Page 2: Potensi Parasitoid Telur

Wilyus et al. Potensi Parasitoid Telur Penggerek Batang Padi Kuning 57

Walker, penggerek batang padi putih Scirpophagainnotata Walker, penggerek batang padi kepala hitamChilo polychrysus Meyrick dan satu spesies dari familiNoctuidae yaitu penggerek batang padi merah jambuSesamia inferens Walker (Kalshoven, 1981).Penggerek batang padi yang paling merusak dan banyakmenimbulkan kerugian di Indonesia dan negara-negaraprodusen padi lainnya adalah S. incertulas dan S.innotata (Siwi et al., 2004; Dale, 1994). Soejitno (1989)menyatakan bahwa berbagai jenis penggerek batang padiyang menyerang pertanaman padi di daerah Panturapada tahun 1979-1989 didominasi 95% oleh S.incertulas.

Pengendalian penggerek batang padi di ProvinsiJambi masih bertumpu pada penggunaan insektisidasintetik. Cara ini tidak efektif, terbukti denganmeningkatnya serangan dan kerugian akibat hamapenggerek batang ini dari tahun ke tahun. Di sampingitu, penggunaan insektisida juga dapat menimbulkanberbagai dampak negatif terhadap konsumen danlingkungan, serta dapat menimbulkan resistensi danresurgensi hama. Ardjanhar et al. (2004) melaporkanbahwa penggunaan insektisida cenderung menurunkanperanan parasitoid telur penggerek batang padi dan tidakdapat mencegah kehilangan hasil akibat seranganpenggerek batang padi. Untuk menanggulangi masalahini, diperlukan upaya pengendalian melalui konseppengendalian hama terpadu (PHT) yang menekankanupaya pengendalian hayati (pemanfaatan musuh alami).Pengendalian hayati menggunakan parasitoid telur dinilaisangat baik karena mamarasit telur hama, sehingga hamatidak berkembang menjadi larva (fase yang merusaktanaman), tidak menimbulkan dampak negatif terhadapkonsumen dan lingkungan, tidak menimbulkan resistensidan resurgensi hama, organisme yang digunakan dapatmencari dan menemukan inangnya, dapat berkembangbiak dan menyebar, serta pengendalian dapat berjalandengan sendirinya. Nickel (1964) menyatakan bahwaparasitoid telur adalah faktor penting yang dapatmengatur populasi penggerek batang padi pada saatkelimpahan hama itu tinggi.

Telah diketahui tiga spesies parasitoid telurpenggerek batang padi yaitu Tetrastichus schoenobiiFerriere, Telenomus rowani Gahan dan Trichogrammajaponicum Ashmead (Rothschild, 1970; Soehardjan,1976; Catling, 1979; Kim & Heinrich, 1985; Soejitno,1989; Rauf, 2000; Hamid et al., 2003; Ardjanhar et al.,2004, Hamijaya et al., 2004; Thamrin & Asikin, 2004;Wilyus, 2009). Kemampuan parasitoid mengendalikanpenggerek batang padi berbeda-beda bergantung spesies(Rauf, 2000; Wilyus, 2009). T. schoenobii hanya dapatberkembang biak pada telur penggerek batang padi

Scirpophaga (Laba et al., 1997). Suneel et al. (2008)melaporkan bahwa parasitoid telur yang mempunyaiperanan penting dalam mengendalikan penggerek batangpadi adalah T. rowani dan T. schoenobii. Hamijayaet al. (2004) juga melaporkan.bahwa T. rowani palingdominan ditemukan pada semua tipologi lahan basah diKalimantan Selatan.

Masih sedikit informasi yang mendukung untukpemanfaatan parasitoid telur sebagai agensia hayatipengendalian penggerek batang padi di Provinsi Jambi,di antaranya yang berkaitan dengan keanekaragamanspesies, penyebaran dan dominasi parasitoid telurpenggerek batang padi. Penelitian ini dilakukan dengantujuan menganalisis keanekaragaman, dominasi, danpenyebaran parasitoid telur penggerek batang padi padaberbagai tipologi lahan di Jambi.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di beberapa tipologi lahansawah yang terdapat pada lima lokasi di Provinsi Jambi(Tabel 1). Penelitian berlangsung sejak Desember 2010hingga Juni 2011. Keanekaragaman spesies, penyebarandan dominasi parasitoid telur S. incertulas ditentukandengan melakukan pengumpanan parasitoid telur S.incertulas. Ngengat S. incertulas ditangkap dari lapang(pertanaman padi fase vegetatif) dan dipelihara secaraindividual dengan menggunakan botol plastik (diameter3,5 cm dan tinggi 5 cm). Potongan daun padi segardimasukkan ke dalam botol tempat ngengat meletakkantelur. Telur yang dihasilkan diambil setiap hari denganmemotong daun tempat menempel telur sepanjang sekitar4 cm.

Dua puluh kelompok telur umur satu malamditempelkan menggunakan staples pada daun tanamanpadi fase vegetatif dan generatif di daerah sampel.Rumpun padi yang diletaki telur penggerek batang padidiberi tanda dengan ajir yang di atasnya diikatkan talirafia. Setelah dua hari telur diambil kembali (dipanen)dengan menggunakan gunting dan dimasukkan secaraterpisah ke dalam botol sampel (diameter 1,5 cm dantinggi 5 cm) dan diberi label, selanjutnya diinkubasikandi laboratorium. Karena sebagian kelompok telur yangdiletakkan di lapang hilang akibat pengaruh lingkunganmaka jumlah kelompok telur yang dapat dipanenbervariasi kurang dari 20 kelompok telur.

Telur S. incertulas yang sudah terkumpuldipelihara di laboratorium pada suhu ruang sekitar 240C.Selama pemeliharaan kelompok telur diamati setiap hariselama 15 hari, parasitoid yang muncul diidentifikasi dandicatat : (1) Jumlah masing-masing spesies parasitoidyang muncul, (2) Jumlah larva S. incertulas yang

Page 3: Potensi Parasitoid Telur

58 J. HPT Tropika Vol. 12, No. 1, 2012: 56 – 63

muncul, dan (3) Identifikasi spesies parasitoid dilakukanmengacu pada Nishida & Torri (1970), Borror & White(1970), Shepard et al. (1991), dan Barrion & Litsinger(1993). Untuk keperluan reidentifikasi sampel imagoparasitoid yang muncul pada saat pemeliharaan difotomenggunakan kamera digital dan dipindahkan ke dalambotol koleksi yang berisi alkohol 70%.

Kelompok telur direndam KOH 10% selama 24jam, kemudian dibedah di bawah mikroskop binokuleruntuk diamati dan dicatat: (1) Spesies parasitoid yangmasih tertinggal di dalam telur, (2) Jumlah masing-masing spesies parasitoid yang masih tertinggal di dalamtelur, dan (3) Jumlah larva S. incertulas yang masihtertinggal di dalam telur.

Data yang diperoleh dianalisis dengan menghitungjumlah spesies parasitoid, menentukan indeks Shannon(Ludwig & Reynold, 1988; Maguraan, 1988), proporsikelompok telur terparasit, dan tingkat parasitisasi. IndeksShannon dihitung dengan rumus sebagai berikut:

denganH’ = indeks Shannon,S = jumlah spesies parasitoid pada telur penggerek batang padi,n = jumlah individu spesies ke-i,N = total individu semua sepesies.

Tingkat parasitisasi dinyatakan sebagai persentasekelompok telur terparasit dan persentase butir telurterparasit. Tingkat parasitisasi butir telur dihitung denganmenggunakan modifikasi rumus yang dikembangkan olehKim & Heinrich (1985) dan dikembangkan oleh Rauf(2000). Seekor T. schoenobii memerlukan rata-ratatiga butir telur S. incertulas untuk satu siklus hidupnya,satu ekor T. rowani muncul dari satu telur S. incertulas,sedangkan dua ekor T. japonicum muncul dari satu telurS. incertulas. Oleh karena itu rumus yang dipakaiadalah:

Nniln

Nn - H'

s

1i

i

%100M)(HF)(E5,0D)(CB)3(A

F)(E5,0 )P(T. j

%100M)(HF)(E5,0D)(CB)3(A

D)(C )P(T. r

%100M)(HF)(E5,0D)(CB)3(A

B)3(A )P(T. s

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keanekaragaman Spesies Parasitoid. Hasilpengamatan pada pertanaman padi yang dilakukan padaperiode Desember 2010 sampai Juni 2011 menunjukkanbahwa; pada sawah pasang surut, rawa lebak, dan irigasiteknis dataran rendah ditemukan tiga spesies parasitoidtelur S. incertulas yaitu T. schoenobii, T. rowani danT. japonicum. Sedangkan pada tipe sawah tadah hujandan irigasi teknis dataran tinggi ditemukan dua spesies

T ab el 1. Deskrispi daerah sam pel penggerek batang padi

Daerah samp el (Kabu paten/Kota )

Ke tinggian tempat dari permu kaan laut (m) T ipolo gi lahan

Tanju ng Jabung T imur 0 -1 0 Pasang surut M uaro Jambi 10 – 20 Rawa lebak Sarolangun 30 – 50 Tadah hu jan M eran gin 50 – 200 Iriga si tekn is data ran ren dah Kerinci dan Su ngai Penu h 750 – 85 0 Irigasi teknis dataran tingg i

dengan:P(T. s) = tingkat parasitisasi telur S. incertulas oleh T.

schoenobii,P(T. r) = tingkat parasitisasi telur S. incertulas oleh T.

rowani,P(T. j) = tingkat parasitisasi telur S. incertulas oleh T.

japonicum,A = jumlah imago T. schoenobii yang muncul,B = jumlah imago T. schoenobii yang tidak muncul (mati

di dalam telur),C = jumlah imago T. rowani yang muncul,D = jumlah imago T. rowani yang tidak muncul (mati di

dalam telur),E = jumlah imago T. japonicum yang muncul,F = jumlah imago T. japonicum yang tidak muncul (mati

di dalam telur),H = jumlah larva S. incertulas yang muncul, danM = jumlah larva S. incertulas yang tidak muncul (mati

di dalam telur).

Page 4: Potensi Parasitoid Telur

Wilyus et al. Potensi Parasitoid Telur Penggerek Batang Padi Kuning 59

parasitoid telur S. incertulas yaitu T. rowani dan T.japonicum (Gambar 1). Ketiga jenis parasitoid inisebelumnya juga telah dilaporkan memarasit telur S.incertulas (Rothschild, 1970; Soehardjan, 1976; Catling,1979; Kim & Heinrich, 1985; Soejitno, 1989; Ardjanharet al., 2004, Hamijaya et al., 2004; Wilyus, 2009). Rauf(2000) melaporkan bahwa ketiga jenis parasitoid tersebutjuga merupakan parasitoid telur S. innotata.

Keanekaragaman spesies parasitoid telur S.incertulas paling tinggi ditemukan pada tipologi lahanpasang surut yang ditunjukkan oleh nilai indeks Shanon1,047, kemudian diikuti berturut turut oleh tipologi lahanrawa lebak, irigasi teknis dataran rendah, tadah hujandan irigasi teknis dataran tinggi dengan nilai indeksShanon berturut-turut 0,832, 0,608, 0,596, dan 0,496(Tabel 2). Relatif tingginya keanekaragaman jenis

A B C

Gambar 1. Parasitoid telur Scirpophaga incertulas. (A) Telenomus rowani, (B) Trichogramma japonicum dan(C) Tetrastichus schoenobii.

T ab el 2. K a ra kter is tik kom unita s pa rasitoid telur S. ince rtulas pada b eber apa t ipologi laha n tana man pa di di P r ovinsi Jam bi

K a ra kter is tik kom uni ta s

T ipologi laha n

Pasang surut

Rawa lebak

T adah huja n

Ir iga si t ekn is da ta ran renda h

Iriga si teknis da taran t ingg i

Jum lah spes ime n (ekor) 567 903 395 710 8 74 Jum lah spes ies 3 3 2 3 2 Ind eks Shanon 1, 047 0,8 32 0 ,596 0, 608 0,4 96

parasitoid pada pertanaman padi di lahan sawah pasangsurut dan lahan rawa lebak dapat disebabkan olehekosistem pada daerah ini yang relatif lebih stabil. Padasawah pasang surut dan rawa lebak ini hanya dilakukanusaha budidaya tanaman padi satu kali musim tanamdalam satu tahun, dan kegiatan budidaya tanaman paditidak dilakukan secara intensif. Di daerah persawahanpasang surut dan rawa lebak, pada saat musim tanamberlangsung di sekitar atau di antara persawahanterdapat lahan yang tidak diolah karena alasan teknistertentu, ditumbuhi oleh beranekaragam tumbuhan liar,dan bahkan pada saat musim bera seluruh arealpersawahan ditumbuhi oleh beranekaragam tumbuhanliar, yang dapat menjadi sumberdaya untukberkembangnya parasitoid telur S. incertulas.

Tab el 3. Persebaran sp esies parasitoid te lur S. incertulas pada b eberapa tipologi lahan tanaman padi d i Prov insi Jambi

Spesies Tipolo gi lahan

Pasang suru t

Rawa lebak

Tadah hujan

Irigasi teknis dataran rendah

Irigasi teknis dataran tinggi

Tetrastich us scho enob ii + + - + - Telono mus rowani + + + + + Trichog ra mma japonicum + + + + +

(+) d itemu kan, (-) tidak ditemukan

Page 5: Potensi Parasitoid Telur
Page 6: Potensi Parasitoid Telur

Wilyus et al. Potensi Parasitoid Telur Penggerek Batang Padi Kuning 61

Rauf (2000) melaporkan bahwa parasitoid yangmemarasit kelompok telur S. innotata didominasi olehT. rowani. Rataan kelompok telur S. innotata terparasitoleh T. rowani adalah 27,7%, oleh T. japonicum 17,8%,dan oleh T. schoenobii 11,3%. Parasitisasi ganda yangpaling sering terjadi adalah yang dilakukan oleh T.japonicum bersama T. rowani yaitu sekitar 19%,sedangkan oleh kombinasi spesies lainnya di bawah 10%. Hamijaya et al. (2004) melaporkan bahwa T. rowaniadalah parasitoid telur penggerek batang padi yang palingdominan pada sawah lahan pasang surut, lahan lebakdan tadah hujan di Kalimantan Selatan.

Pengamatan terhadap jumlah butir telur terparasitmenunjukkan bahwa parasitoid yang relatif paling efektifadalah T. rowani, diikuti oleh T.schoenobii dan T.japnicum (Tabel 5). Butir telur terparasit oleh T. rowaniberkisar antara 2,94%-16,07% (rataan 8,41%), olehT.schoenobii berkisar antara 0,00%-6,10% (rataan1,67%), dan oleh T. japonicum berkisar antara 0,89%-2,56% (rataan 1,47%).

Dari data tersebut diketahui bahwa efektifitasparasitoid sangat rendah yang dicerminkan oleh butirtelur terparasit sangat rendah. Diduga ini dapatdisebabkan oleh penggunaan insektisida yang sudahbertahun-tahun sangat intensif. Ardjanhar et al. (2004)melaporkan bahwa penggunaan insektisida cenderungmenurunkan peranan parasitoid telur penggerek batangpadi. Rothschid (1970) menjelaskan bahwa persentasebutir telur terparasit pada Chilo oleh Trichogrammadapat mencapai 98%, sedangkan pada Schirpophaga

paling banyak 4%. Rauf (2000) menyatakan bahwatekstur telur juga mempengaruhi tingkat parasitisasi.Trichogramma kurang menyukai kelompok telur yangditutupi sisik. Hal ini pula tampaknya yang menyebabkanupaya pengendalian hayati S. incertulas denganpelepasan Trichogramma lebih sering mengecewakanhasilnya.

SIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwadi Provinsi Jambi terdapat tiga spesies parasitoid telurS. incertulas yang didominasi T. rowani, diikuti oleh T.japonicum dan T. schoenobii. Parasitoid telur T. rowanidan T. japonicum ditemukan pada pertanaman paditipologi lahan pasang surut, rawa lebak, tadah hujan,irigasi teknis dataran rendah dan irigasi teknis datarantinggi, sedangkan T. schoenobii ditemukan pada daerahyang terbatas yaitu daerah pasang surut, rawa lebakdan irigasi teknis dataran rendah. Keanekaragamanspesies parasitoid telur S. incertulas paling tinggiditemukan pada tipologi lahan pasang surut yangditunjukkan oleh nilai Indeks Shanon 1,047, kemudiandiikuti berturut turut oleh tipologi lahan rawa lebak,irigasi teknis dataran rendah, tadah hujan dan irigasiteknis dataran tinggi dengan nilai Indeks Shanon berturut-turut 0,832, 0,608, 0,596, dan 0,496. Rataan proporsikelompok telur terparasit oleh T. rowani, T. japonicumdan T. Schoenobii berturut-turut adalah 22,58, 6,18%,dan 2,68%. Rataan butir telur terparasit oleh T. rowani,

Tipologi lahan Periode pengumpulan

Fase tanaman

Jumlah kelompok telur diamati

Butir telur S. incertulas terparasit oleh …. (%)

T.s T.r T.j

Pasang surut Februari - Maret 2011

Vegetatif 44 3,40 4,16 0,47 Generatif 43 6,10 2,94 1,95

Rawa lebak Januari - Maret 2011

Vegetatif 41 3,82 8,82 1,92 Generatif 54 2,28 6,58 1,05

Tadah hujan Januari 2011 Vegetatif 20 0,00 11,17 2,56 Generatif 20 0,00 7,99 1,27

Irigasi teknis dataran rendah

Januari - April 2011

Vegetatif 38 1,13 7,38 0,89 Generatif 35 0,00 10,09 1,63

Irigasi teknis dataran tinggi

Januari - April 2011

Vegetatif 37 0,00 16,07 1,61 Generatif 40 0,00 8,89 1,39

Rataan 1,67 8,41 1,47 T.s = Tetrastichus schoenobii, T.r = Telenomus rowani, T.j = Trichogramma japonicum

Tabel 5. Tingkat parasitisasi pada telur S. incertulas di beberapa tipologi lahan tanaman padi di Provinsi Jambi

Page 7: Potensi Parasitoid Telur

62 J. HPT Tropika Vol. 12, No. 1, 2012: 56 – 63

T. schoenobii, dan T. japonicum berturut-turut adalah8,41%, 1,67%, dan 1,47%. Mengingat potensi parasitoidtelur S. incertulas di Provinsi Jambi cukup tinggi, makaperlu diteliti teknologi pemanfaatannya secaraberkelanjutan, terutama yang berkaitan denganmemproduksinya secara massal, penyediaan stok, danefikasinya di lapang, serta metode mengkonservasinyadi lapang.

SANWACANA

Terimakasih disampaikan kepada DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian PendidikanNasional atas dukungan dana Hibah Bersaing yangdiberikan sesuai dengan Surat Perjanjian PelaksanaanPenugasan Nomor:017/SP2H/PL/Dit.Litabmas/ IV/2011Tanggal 14 April 2011.

DAFTAR PUSTAKA

Ardjanhar A, Siwi SS & Mahrub E. 2004. Perananparasitoid telur penggerek batang padi pada lahanyang diaplikasi insektisida kimia di daerahIndramayu. Hlm 471-484. Dalam ProsidingSeminar Nasional Entomologi dalamPerubahan Lingkungan Sosial. Bogor, 5Oktober 2004.

Barrion AT & Litsinger JA. 1993. Taxonomy of RiceInsect Pests and Their Arthropod Parasites andPredators. Part I. 204 p.

Borror DJ & White R E. 1970. A Field Guide to InsectAmerica North of Mexico. Houngtho MiffinCommpany, Boston.

Catling HD. 1979. Egg parasitism of the yellow ricestem borer, Tryporiza incertulas (Walk) atJoydevpur, Bangladesh. Bangladesh J Zool. 7(1):31-40.

Dale D. 1994. Insect pest of rice plants-their biologyand ecology. Pp 363-485. In: Biology andManagment of Rice Insects (Ed. Heinrichs EA).IRRI. Wiley Eastern Ltd.

Hamid H, Buchori D & Triwidodo H. 2003.Keanekaragaman parasitoid dan parasitisasinyapada pertanaman padi di kawasan TamanNasional Gunung Halimun. J. Hayati 10(3):85-90.

Hamijaya MZ, Tamrin M & Asikin S. 2004. Dominasispesies parasitoid telur penggerek batang padipada tipelogi lahan basah di Kalimantan Selatan.

Hlm 467-474. Dalam Prosiding SeminarNasional Entomologi dalam PerubahanLingkungan Sosial. Bogor. 5 Oktober 2004.

Jaipla S, Malik RK, Yadav A & Gupta RK. 2005. IPMIssues in zerro-tillage system in rice-wheatcropping sequence. Bul Tecnical: (8) CCSHaryana Agricultural University. Hisar-125 004.India. 36 p.

Kalshoven LGE. 1981. The Pests of Crops inIndonesia. Laan PA van der, penerjemah.Jakarta. Ichtiar Baru-Van Hoeve. Terjemahandari: De Plagen van de Cultuurgewassen inIndonesie.

Kim HS & Heinrich EA. 1985. Parasitization of yellowstemborer (YSB) Scirpophaga incertulas eggs.IRRN 10(4): 14.

Laba IW, Kartohardjono A & Kilin D. 1997.Pemanfaatan parasitoid Tetrastichus schoenobiiFerr. untuk mnegendalikan penggerek batang padiputih, Scirpophaga incertulas Walker. Makalahdisajikan pada seminar temu teknologi danpersiapan pemasyarakatan PHT; 16 – 19 Juni1997, Subang.

Ludwiq JA & Reynolds JF. 1988. Statistical Ecology aPrimer on Methods and Computing. John Wiley& Sons. New York.

Maguran AE, 1988. Ecological Diversity and ItsMeasurement. Cambridge University Press,Cambridge.

Nickel JL. 1964. The possible role of biotic factors inan integrated program for rice stem borer control.Pp 443-452. In: The major insect pests of therice plant. Baltimore: John Hopkins Pr.

Nishida T & Torii T. 1970. A Handbook of Field Methodsfor Reasearch on Rice Stemborer and TheirNatural Enemies. IPB Handbook. BlackwellScientific Publication Oxford and Edinburg 4:1-132.

Rauf A. 2000. Parasitisasi telur batang padi putih,Scirpophaga innotata (Walker) (Lepidoptera:Piralidae): Saat terjadi ledakan di Karawang padaawal 1990-an. Bul. Hama dan PenyakitTumbuhan 12(1):1-10.

Rothschild GHL. 1970. Parasites of rice stemborers inSarawak (Malaysian Borneo). Entomophaga 15:21-51.

Page 8: Potensi Parasitoid Telur

Wilyus et al. Potensi Parasitoid Telur Penggerek Batang Padi Kuning 63

Shepard B, Mbarrion AT & Litsinger JA. 1991.Serangga, Laba-laba dan Patogen yangMembantu. Cetakan ketujuh. Diterjemahkan olehUntung K, Wirjosuharjo S dari Helpful insect,Spiders and Phathogens IRRI. 127 hal.

Siwi SS, Ridha N & Mahrub E. 2004. Identifikasi jenispenggerek batang padi genus SchirpophagaTreitschke (Lepidoptera: Pyralidae) dari daerahIndramayu dan Maros. Hlm 357-370. Di dalamProsiding Seminar Nasional Entomologidalam Perubahan Lingkungan Sosial. Bogor,5 Oktober 2004.

Soehardjan M. 1976. Dinamika populasi penggerekkuning padi Tryporiza incertulas (Walker)(Pyralidae: Lepidoptera) (disertasi). InstitutTeknologi Bandung. Bandung. 62 hal.

Soejitno J. 1989. The biological aspects of eggparasitoids of rice stem borer. Biological controlof Pests. Biotrop Spec Publ36: 141-147.

Suneel K, Khan MA, Arvind K & Kuldeep S. 2008.Biodiversity of natural enemies in paddyecosystem and their seasonal dominance.Abstract. Annals of Plant Protection Sciences.ISSN : 0971-3573. 16 (2). http://www.indianjournals.com (24 Juli 2010).

Syam M, Suparyono, Hermanto & Wuryandari DS.2007. Masalah Lapang Hama Penyakit Hara padaPadi. Ed. 3. Puslitbangtan. Bogor. 78 hal.

Thamrin M & Asikin S. 2004. Populasi serangga musuhalami pada lingkungan iklim mikro di lahan pasangsurut. Hlm 413-418. Dalam Prosiding SeminarNasional Entomologi dalam PerubahanLingkungan Sosial. Bogor, 5 Oktober 2004.

Wilyus. 2009. Survei eksplorasi Parasitoid TelurPengggerek Batang Padi di Desa Sungai DurenKecamatan Jambi Luar Kota. Di dalamElektronik Journal Prosiding SeminarNasional BKS PTN Wilyah Indonesia Barat.ISBN 978-979-1415-0-05-7. Banten, 13-15 April2009. 11 hlm.