POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

28
1

Transcript of POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

Page 1: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

1

Page 2: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

2

POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

UNTUK MAKANAN TERNAK

OLEH :

IR. MADE DEWANTARI, M.Si

NIP. : 19591030 198601 2 001

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

Page 3: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmatNya karya tulis yang berjudul “Potensi Limbah Jerami Serta

Pemanfaatan Untuk Makanan Ternak” dapat diselesaikan dengan baik.

Karya tulis ini akan didokumentasikan di Perpustakaan Universitas

Udayana dengan maksud agar menambah informasi bagi yang membacanya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangannya dari apa yang

kami susun dan untuk itu kami mohon saran dan masukan dari semua pihak demi

kesempurnaan karya tulis ini. Sebagai akhir kata penulis tidak lupa mengucapkan

terima kasih atas bantuan dari semua pihak.

Denpasar, Juli 2016

Penulis

i

Page 4: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

4

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL............................................................................................ iii

I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2. Tujuan ........................................................................................... 3

1.3. Manfaat ......................................................................................... 3

1.4. Metode .......................................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 4

2.1. Pengertian Limbah ........................................................................ 4

2.2. Potensi Limbah Jerami .................................................................. 5

2.3. Klasifikasi Limbah ........................................................................ 8

III. KANDUNGAN NUTRISI DAN PENINGKATAN KUALITAS ......... 11

3.1. Kandungan Nutrisi Berbagai Limbah Jerami................................ 11

3.2. Peningkatan Kualitas Limbah Jerami Sebagai Pakan Ternak....... 15

IV. SIMPULAN DAN SARAN.................................................................... 19

4.1. Simpulan........................................................................................ 19

4.2. Saran.............................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 21

ii

Page 5: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

5

DAFTAR TABEL

Nama Tabel Halaman

1. Kandungan Nutrisi Beberapa Bahan Pakan Ternak Limbah Jerami (%) 12

2. Daya Dukung Jerami Jagung Untuk Pakan Ternak Sapi ....................... 14

iii

Page 6: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Agribisnis peternakan berpotensi besar untuk dikembangkan karena

konsumsi produk peternakan berupa daging, susu dan telur diyakini akan

terus meningkat sebagai konsekuensi logis adanya peningkatan jumlah

penduduk perkotaan, meningkatnya pengetahuan masyarakat dan kesadaran

terhadadap gizi (Anon, 2002).

Sementara itu pengembangan peternakan menghadapi berbagai

kendala, antara lain belum tersedianya pakan masal secara kontinyu, makin

terbatasnya lahan, belum optimalnya penataan kawasan untuk

pengembangan usaha serta melimpahnya limbah pertanian yang belum

dimanfaatkan secara optimal.

Salah satu penerapan konsep pertanian terpadu, berkelanjutan, lintas

sektoral dan ramah lingkungan disebut konsep “Low External Input

Sustainable Agricultural” (LEISA), dimana dalam suatu kawasan

persawahan dapat sekaligus dikembangkan usaha pemeliharaan sapi dengan

memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal, yaitu limbah jerami (Tri

Satya Putri, 2002).

Limbah jerami padi yang berlimpah selama musim panen, dengan

inovasi teknologi sederhana dapat dirubah menjadi pakan ternak dan

kotoran ternak dapat dirubah menjadi kompos, sehingga dapat mewujudkan

pembangunan pertanian yang berwawasan lingkungan.

Page 7: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

2

Dengan menggunakan berbagai teknologi pengolahan pakan, limbah

jerami tersebut, akan dapat diatasi kekurangan pakan ternak. Dewasa ini

pertimbangan peningkatan efisiensi pemeliharaan ternak terutama pakan

merupakan biaya terbesar sekitar 60-70% dari biaya total produksi (Lubis,

1989).

Untuk menggairahkan usaha-usaha di bidang peternakan sangat

diperlukan usaha-usaha untuk menurunkan biaya pakan, sehingga biaya

produksi dapat ditekan. Di lain pihak kini masyarakat dunia pada umumnya

dan masyarakat Indonesia khususnya, sangat dipusingkan oleh adanya

masalah limbah dan sampah yang dapat mencemari lingkungan.

Tidak semua sampah dan limbah tersebut dapat dimanfaatkan

sebagai sumber pakan ternak, karena untuk bisa dijadikan sebagai sumber

pakan harus memenuhi syarat-syarat tertentu, misalnya mengandung nutrisi

yang cukup untuk pakan, mau dimakan oleh ternak, tidak mengandung

racun atau anti nutrisi, tersedia secara berkesinambungan dan sebagainya.

Jerami merupakan limbah pertanian, khususnya jerami padi cukup

potensial sebagai pakan ternak ruminansia, mengingat produksinya yang

besar sepanjang tahun. Oleh karena itu usaha yang dilakukan untuk

meningkatkan kecernaan dan meningkatkan nilai nutrisinya, maka perlu

sentuhan teknologi pakan, baik fisik, kimia, fisiko-kimia dan biologis

(Komar, 1984).

Page 8: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

3

1.2. Tujuan

Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui berbagai

limbah pertanian, khususnya jerami padi dan pemanfaatannya untuk pakan

ternak.

1.3. Manfaat

Manfaat yang diharapkan, dapat memberikan informasi mengenai

berbagai limbah pertanian, khususnya jerami padi dan sejauh mana

pemanfaatannya untuk pakan ternak, dalam mengurangi pencemaran

lingkungan.

1.4. Metode

Metode dalam penulisan karya tulis ini mempakan kajian pustaka.

Uraian-uraian berdasarkan metode kualitatif. Dan data yang diperoleh dari

berbagai sumber dan kasus-kasus dalam suatu penelitian.

Page 9: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Limbah

Bila ditinjau dalam kamus Bahasa Indonesia pengertian limbah

secara harfiah didefinisikan sebagai sisa proses produksi, air buangan

pabrik. Pengertian disini harus diartikan bahan sampingan yang tersisa

dalam bidang pertanian, industri, perkebunan, peternakan, perikanan

Pengertian limbah akan lebih luas lagi yaitu termasuk bahan sampingan (by-

products), bahan terbuang dan tidak terpakai (waste products) dan bahan

sisa (Mastika, 1991).

Menurut Sudana (1995) limbah pada dasarnya adalah suatu bahan

yang terbuang atau dibuang dari suaru sumber aktivitas manusia maupun

proses-proses alam, dan atau belum mempunyai ekonomi. Apabila limbah

tersebut memasuki lingkungan, akan mengakibatkan terjadinya perubahan

keseimbangan lingkungan, dan terjadilah apa yang disebut pencemaran

lingkungan.

Khusus untuk limbah hasil pertanian adalah bahan yang merupakan

buangan dari proses perlakuan atau pengolahan untuk memperoleh hasil

utama dan hasil sampingan. Hal ini disebabkan sulitnya garis pemisah yang

jelas antara bahan buangan atau limbah dengan hasil sampingan (Suhadi

Harjo, 1989).

Limbah pertanian pada hakekatnya mencakup lingkungan yang

sangat luas dan diartikan sebagai bahan hasil sampingan, ikutan, hasil sisa

Page 10: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

5

(residu) yang sudah atau belum atau kurang dimanfaatkan dari suatu usaha

produksi tertentu, untuk melewati proses lanjutan atau tidak (Sudana, 2004).

Limbah pertanian umumnya sudah digunakan sebagai pakan ternak

dan sebagai bagian tanaman yang tidak menjadi tujuan utama produksi

usaha tani. Umumnya limbah pertanian adalah berupa jerami-jeramian atau

daun.

Dimana limbah jerami, adalah bagian batang tumbuh yang telah

dipanen butir-butir buah bersama atau tidak dengan tangkainya dikurangi

akar dan bagian batang yang tertinggal sesudah disabit (Komar, 1984).

Jerami merupakan limbah pertanian yang produksinya cukup besar terutama

jerami padi.

Menurut Irawan Sugoro (2003), jerami padi merupakan salah satu

limbah pertanian yang terdapat dalam jumlah melimpah, cukup potensial

dan mudah diperoleh untuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan ternak

sepanjang tahun.

2.2. Potensi Limbah Jerami

Limbah pertanian umumnya sudah digunakan sebagai pakan ternak

dan sebagai bagian tanaman yang tidak menjadi tujuan utama. Umumnya

limbah pertanian adalah berupa jerami-jeramian. Menurut Anon (2002),

yang disebut jerami padi, yaitu tanaman padi yang sudah diambil buahnya

(gabahnya), sehingga tinggal batang dan daunnya yang merupakan limbah

pertanian terbesar serta belum sepenuhnya dimanfaatkan, karena adanya

Page 11: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

6

faktor teknis dan ekonomis. Untuk kondisi Indonesia kaitan dengan limbah

pertanian sebagai makanan ternak tidak dapat dipisahkan dimana ternak

merupakan salah satu komponen usaha tani yang penting dan sebagian besar

berada di dekat lokasi pertanian (Sudana, dkk, 2004).

Menurut Komar (1984), jerami merupakan limbah pertanian yang

produksinya cukup besar terutama jerami padi. Produksi jerami padi

mencapai 21,75 juta ton per tahun, dan 43% dari produksi limbah pertanian

yang ada di Indonesia (Utomo, dkk, 1981). Dari jumlah tersebut baru sekitar

7,8% yang dimanfaatkan untuk ternak. Secara alamiah limbah jerami padi

tidak bermanfaat, karena biasanya langsung-dibiarkan di sawah begitu

panen selesai atau dibakar. Padahal pembakaran limbah jerami akan

berakibat negatif diantaranya; kehilangan bahan organik yang sangat

berguna dan polusi lingkungan.

Hambatan pemanfaatan jerami padi untuk pakan ternak adalah

rendahnya nilai nutrisi bila dibandingkan dengan hijauan pakan. Hal ini

disebabkan kadar protein kasarnya rendah, kecernaan rendah. Jerami padi

agar sesungguhnya mempunyai potensi energi yang tinggi, tetapi potensi

tersebut tidak dapat dimanfaatkan selumlmya karena seluruhnya dihambat

oleh ikatan lignin, silica dan kutin yang merupakan penyebab rendahnya

daya cerna (Sudana, 2004).

Padi selain menghasilkan produk utama gabah, juga menghasilkan

produk sampingan yaitu jerami yang mempunyai potensi yang cukup besar

Page 12: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

7

dalam menunjang ketersediaan pakan secara nasional dengan jumlah

produksi pada tahun 1998 mencapai 48.472.125 ton (Anon, 2002).

Menurut Haryanto (2000), produksi jerami padi dapat mencapai

12-15 ton per hektar per panen, bervariasi tergantung pada lokasi dan jenis

varietas tanaman padi yang digunakan. Jerami padi yang dihasilkan dapat

digunakan sebagai pakan sapi dewasa sebanyak 2-3 ekor sepanjang tahun

dan pada lokasi yang mampu panen 2 kali setahun akan dapat menunjang

kebutuhan pakan berserat 4-6 ekor.

Dikatakan pula oleh Jamarun, dkk (1997) bahwa produksi jerami di

Indonesia cukup banyak yaitu sampai 40 juta ton per tahun dan yang

digunakan untuk pakan ternak baru sekitar 22%, sedang sisanya dibakar

untuk dijadikan pupuk atau dibuang. Menurut Muller, di Indonesia pada

tahun 1984 saja, dihasilkan kira-kira 43 juta ton liimbah pertanian kering,

dan jika digunakan dengan tepat sebagai pakan ternak akan sanggup

menunjang untuk memelihara 12 juta ekor ternak sapi atau kerbau per

tahun. Suatu jumlah yang sangat mengagumkan, apalagi saat ini

diperkirakan 68,7 ton jumlah Iimbah penanian yang dapat menunjang 20

juta ekor ternak, suatu jumlah yang cukup besar.

Tahun 1991 diperkirakan produksi jerami padi di Indonesia sebesar

39,5 juta ton bahan kering per tahun dan di Sumatera Barat setiap hektar

lahan persawahan memproduksi jerami padi sekitar 7,05 ton per tahun suatu

jumlah yang sangat besar.

Page 13: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

8

Menurut Irawan Sugoro (2003), di Jawa Barat dengan luas panen

padi lebih dari 1 juta hektar mampu menghasilkan jerami lebih dari 5 juta

ton yang seharusnya mampu mendukung kebutuhan pakan berkisar untuk

2,5 juta ekor sapi sepanjang tahun. Jerami padi di Indonesia, 36-62%

dibakar atau dikembalikan ke tanah sebagai kompos dan untuk pakan ternak

berkisar 31-39%, sedangkan sisanya 7-16% digunakan untuk keperluan

industri. Produksi bahan kering limbah jerami padi sawah 3,86 ton/ha.

Sumber pakan yang tersedia pada kawasan sawah irigasi adalah

limbah pertanian seperti jerami padi dan dedak. Pengembangan peternakan

pada kawasan persawahan lebih diarahkan pada komoditas yang saling atau

komplementer dengan prinsip zero waste. Pada integrasi antara tanaman

padi dengan ternak sapi, dengan input teknologi yang relatif sederhana daur

ulang limbah tanaman padi berupa jerami dapat diolah menjadi pakan ternak

yang bermutu dan limbah ternak yang berupa kotoran dan sisa pakan dapat

dikomposisi menjadi kompos untuk penyediaan sumber hara tanah yang

diperlukan tanaman. Potensi daya dukung jerami padi sawah untuk makanan

ternak ruminansia sebesar 8.016.844 satuan ternak/tahun.

2.3. Klasifikasi Limbah

Bila dikaitkan dengan konsep pertanian yang tangguh maka dari segi

pasca panen dapat ditafsirkan bahwa pertanian yang tangguh adalah sistem

pertanian yang mampu mendayagunakan seluruh hasil panen termasuk

limbahnya seefisien mungkin untuk memperoleh hasil guna yang maksimal.

Page 14: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

9

Jadi jelaslah, disini bahwasanya pemanfaatan limbah pertanian untuk

makanan ternak adalah termasuk usaha yang akan dapat meningkatkan

efisiensi usaha pertanian dalam arti luas (Mastika, 1991).

Karena demikian beragamnya jenis limbah yang ada maka ada

baiknya limbah tersebut diklasifikasikan menjadi beberapa jenis antara lain:

- Limbah pertanian, seperti jerami padi, jerami jagung. jerami kacang-

kacangan, jerami kacang kedele, jerami kacang tanah, batang pisang,

daun singkong, pucuk tebu dan sebagainya.

- Limbah industri pertanian atau agro-industrial by-product seperti, dedak

padi, dedak jagung, bungkil kelapa, bungkil kedele, bungkil kacang

tanah.

- Limbah peternakan seperti kotoran ayam isi rumen, bulu ayam, ternak

telo, tulang, darah.

- Limbah perikanan meliputi beberapa jenis ikan yang merupakan hasil

sampingan pada penangkapan udang dan limbah pada unit pembekuan

dan pengolahan/pengalengan seperti bagian kepala, sirip, ekor, isi perut.

- Limbah kehutanan yaitu limbah pemungutan pembakalan yaitu, kayu-

kayu rusak tak terpakai dan limbah pengolahan atau industri misalnya,

serbuk gergaji, kulit kayu yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber

bahan serat kasar tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai campuran

makanan ternak untuk menurunkan kadar cholesterol pada darah dan

telur ayam.

Page 15: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

10

- Limbah perkebunan, yaitu meliputi semua hasil ikutan dalam pengusaha

tanaman perkebunan tertentu yang menghasilkan produk utama yang

menjadi tujuan pengusaha. Selanjutnya limbah perkebunan pucuk dan

daun tebu, gulma hasil penyiangan, limbah rumput pengolahan antara

lain tetes tebu (malasis), ampas kelapa sawit, ampas tebu (bagas),

angguk dan bagian sampah seperti kulit kopi, kulit coklat, air buangan

sawit.

- Limbah tata boga yang meliputi limbah hasil restaurant, rumah tangga,

pasar. Limbah ini merupakan sisa-sisa dapur, sisa-sisa hotel, sisa-sisa

sayuran di pasar yang merupakan limbah pasar yang cukup banyak serta

dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak babi dan ternak ruminansia.

Dari berbagai jenis limbah yang ada, yang masih bisa di daur ulang

untuk dijadikan bahan campuran makanan temak, sehingga biaya produksi

usaha peternakan dapat ditekan. Bila limbah tersebut dapat dimanfaatkan

secara baik, sehingga pendapatan dapat ditingkatkan, membantu

menanggulangi polusi dan kebersihan lingkungan. Masih banyak kendala-

kendala yang harus dihadapi dan banyak penelitian yang harus dilakukan

untuk dapat memanfaatkan limbah secara optimal sebagai salah satu sumber

bahan makan ternak.

Page 16: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

11

III. KANDUNGAN NUTRISI DAN PENINGKATAN KUALITAS

LIMBAH JERAMI SEBAGAI PAKAN TERNAK

3.1. Kandungan Nutrisi Berbagai Limbah Jerami

Dalam usaha meningkatkan produktivitas ternak, perlu diperhatikan

zat-zat makanan yang diberikan terutama berasal dari limbah pertanian yang

pada umumnya mempunyai nilai gizi yang rendah.

Di Indonesia pada umumnya dan Bali khususnya pemanfaatan

beberapa jenis limbah pertanian untuk makanan ternak bukanlah merupakan

hal yang baru (Masnka, 1991). Berbagai jenis limbah jerami misalnya;

jerami padi, jarami kacang tanah, jerami kacang hijau, jerami kacang

kedelai, jerami kacang panjang, jerami kumak, jerami ketela pohon, jerami

sorgum, jerami ketela rambut, jerami jagung.

Kendala utama yang akan dihadapi para peternak adalah penyediaan

hijauan makanan ternak yang disebabkan semakin sempitnya lahan

pertanian terutama di daerah Bali. Alternatif lain yaitu pemanfaaatan limbah

jerami merupakan pilihan yang sangat penting di dalam usaha

pengembangan peternakan pada lahan sempit. Adanya beberapa jenis

limbah jerami tersebut di atas yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Dengan kemajuan teknologi yang sekarang ini maka beberapa jenis

limbah makanannya bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak. Sebagai

contoh limbah jerami padi di Bali produksinya kurang lebih 1,3 ton per

tahun. Mengenai kandungan nutrisik beberapa bahan pakan dari limbah

jerami dapat dilihat pada tabel 1.

Page 17: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

12

Tabel 1. Kandungan Nutrisi Beberapa Bahan Pakan Ternak Limbah Jerami (%)

No. Jenis Limbah BK PK LK SK TDN

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Jerami padi

Jerami kacang kedelai

Jerami kacang tanah

Jerami kacang hijau

J erami kacang panjang

Jerami komak

Jerami jagung

Jerami sargum

Jerami ketela pohon

J erami ketela rambat

31,86

30,38

29,06

21,93

28,39

16,20

21,68

34,51

17,41

15,21

5,21

14,09

11,31

15,39

6,94

24,71

9,66

14,20

3,98

3,90

1,16

3,54

3,31

3,59

3,33

3,84

2,21

4,20

1,59

1,40

16,78

20,96

16,61

26,39

33,49

21,03

26,30

30,30

33,24

21,51

51,50

61,59

64,50

55,52

55,28

63,29

60,23

43,60

11,35

4,30

Sumber : Lembah hijau multifarum

Keterangan :

BK : Bahan Kering

PK : Protein Kasar

LK : Lemak Kasar

SK : Serat Kasar

TDN : Total Disngestible Nutrient

Karakteristik limbah jerami padi ditandai dengan rendahnya

kandungan nitrogen dan mineral essensial, sedangkau kadar serat kasarnya

tinggi dan kandungan air tinggi pada saat panen. Dengan kandungan serat

Page 18: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

13

kasar yang tinggi, sehingga kecernaannya rendah hanya mencapai 37%

(Jayanegara, 1983). Di samping itu kandungan protein kasar bervariasi.

Menurut Ibrahim (1989), faktor utama penyebab utama dalam

penggunaan jerami padi sebagai pakan ternak adalah rendahnya koefisien

cerna jerami karena availabilitas karbohidrat dari serat kasarnya rendah. Hal

ini disebabkan terbentuknya ikatan kimia antara polimer komplek

lignoselulosa dengan ikatan inter molecular hydrogen, terjadinya

kristalinitas dari lignin dan silica.

Mengenai limbah jagung menurut Anon (2002), bahwa limbah

jagung mudah dipakai sebagai pakan temak meski belum dimanfaatkan

secara penuh. Penggunaan lebih lanjut akan banyak membutuhkan teknologi

baru seperti pengolahan dan pengawetan limbah, tempat penyimpanan

seperti silo dan perlunya pendidikan peternak dalam mengelola teknologi

pengolahan limbah.

Potensi limbah jagung berupa jerami jagung yang terdiri dari daun

dan batang, setelah panen termasuk daun dan bongkol dapat merupakan

makan ternak ruminansia. Seluruh tanaman dapat diberikan kepada ternak

manakala jagung tidak bisa dipanen, misalnya karena kemarau panjang. Di

samping itu sisa tanaman jagung setelah dipanen dapat pula dijadikan

padang pengembalaan.

Potensi limbah jagung berupa jeramik berdasarkan luas panen dapat

dihitung. Apabila produksi jerami jagung dikonversi dalam bahan kering

(BK) 2,09 ton/ha dan temak sapi mengkonsumsi bahan kering 3% dari berat

badan dengan asumsi berat badan sapi rata-rata 400 kg, maka jumlah ternak

Page 19: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

14

sapi yang dapat dihitung pada sentra-sentra jagung berdasarkan ketersediaan

jeraminya.

Tabel 2. Daya Dukung Jerami Jagung Untuk Pakan Ternak Sapi

No. Propinsi Luas Panen2000(ha)

ProduksiLimbah

(Ton BK)

DayaTampung Sapi(Ekor/tahun)

1.2.3.4.5.6.7.8.

N.A.DSumatera UtaraSumater BaratRiauJambiSumatera SelatanBengkuluLampung

15.576221.98623.23722.25312.49641.22025.397

382.401

35.553463.72349.31946.50226.11636.27553.079

799.213

7.453106.16411.29110.6465.9798.305

12.152182.970

Sumatera 757.062 1.532.896 350.9379.

10.11.12.13.14.

DKI. JakartaJawa BaratJawa TengahDI. YogyakartaJawa TimurBali

44133.957581.29365.953

1.170.48132.258

91290.420

1.216.156137.341

2.446.30579.959

2066.488

278.42431.443

560.05218.305

Jawa & Bali 1.983.986 4.170.272 954.73215.16.17.18.

Kalimantan BaratKalimantan TengahKalimantan SelatanKalimantan Timur

18.2396.319

24.5787.244

32.11513.20651.36216.393

7.3523.023

11.7593.753

Kalimantan 56.380 113.076 25.88719.20.21.22.

Sulawesi UtaraSulawesi TengahSulawesi SelatanSulawesi Tenggara

100.71223.479

241.96941.222

210.50049.071

505.71527.533

48.19111.234

115.7776.303

Sulawesi 407.382 792.819 181.50523.24.25.26.

Nusa Tenggara BaratNusa Tenggara TimurMalukuIrian Jaya

31.948253.554

4.8224.560

66.771529.92710.0909.530

15.286121.320

2.3102.182

Indonesia lain 294.884 616.318 141.098Total 3.499.694 7.225.381 1.654.159

Sumber : Pusdatin Deptan (2002) data diolah

Page 20: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

15

3.2. Peningkatan Kualitas Limbah Jerami Sebagai Pakan Ternak

Ternak sapi dan kerbau mempunyai keuntungan yang sangat besar

bagi umat manusia, karena bisa merombak limbah jerami dan rumput

menjadi pakan bergizi tinggi. Hal ini terjadi karena di dalam rumen (perut

besar) ternak tersebut terdapat mikroba (bakteri dan protozoa) yang mampu

merombak komponen serat rumput/limbah menjadi komponen sederhana

yang dibutuhkan oleh ternak.

Karena limbah jerami mengandung komponen serat (selulosa dan

hemiselulosa) dan lignin atau bahkan silica yang jauh lebih tinggi dari

rumput. Oleh karena itu berbagai upaya telan dilakukan oleh para ahli

nutrisi dan makanan ternak guna meningkatkan nilai manfaat limbah

jeramik tersebut melalui berbagai perlakuan atau inovasi teknologi pakan.

Novirman Jamarun (2005), menganjurkan agar dilakukan perlakuan

awal terlebih dahulu pada limbah sebelum diberikan pada ternak, guna

meningkatkan kualitas, nilai manfaat dan kecernaannya. Perlakuan terhadap

limbah jerami dapat dilakukan berupa fisik, kimia, gabungan fisika-kimia

maupun biologi.

Menurut Mastika (1991), prinsip dasar peningkatkan kualitas jerami

adalah penghancuran dinding sel, lignin dan selulosa yang ada pada limbah

jerami. Perlakuan kimia menggunakan urea (amoniasi) merupakan alternatif

yang cukup menarik dalam pengolahan limbah jerarni padi dan sangat

cocok untnk diterapkan di pedesaan.

Page 21: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

16

Menurut Wiryosusanto (1985), amoniasi mempunyai kemampuan

untuk berfiksasi 30-60% ke dalam bahan, sehingga kandungan protein kasar

bahan meningkat. Menggunakan kombinasi jerami amoniasi dan limbah

agro-industri menghasilkan pertambahan berat badan temak sapi sekitar l,2

kg/ekor/hari.

Jerami padi yang akan diamoniasi memenuhi beberapa kriteria, yaitu

jerami harus dalam kondisi kering, tidak lerendam air sawah atau air hujan,

dalam keadaan baik. Dosis urea yang dilakukan ke dalam jerami sebanyak

3-5% dari berat kering. Dengan kata lain, setiap 100 kg jerami padi

membutuhkan urea 3-5 kg (Komar, 1984). Jika dosis kurang dari 3% tidak

ada pengaruhnya terhadap daya cerna maupun peningkatan kandungan

protein kasar, bila lebih dari 5% ammonia akan terbuang karena tidak

mampu diserap oleh jerami dan lepas ke udara bebas, kerugiannya akan

terjadi pemborosan secara ekonomis.

Jerami yang telah ditaburi urea harus segera dikeringkan dengan

rapat. Bahan pembungkus yang digunakan biasanya berupa plastik yang

cukup memadai. Pembungkns ini sangat penting dilakukan agar tercipta

kondisi hampa udara (anaerob). Jerami yang telah terbungkus harus

disimpan di tempat yang teduh dan terhindar dari air hujan. Untuk

mengoptimalkan penggunaan gas amoniak oleh jelami, maka di atas plastik

pembungkus sebaiknya diberi beban agar ada tekanan ke bawah. Proses

penyimpanan ini membutuhkan waktu selama 1 bulan.

Page 22: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

17

Setelah 1 bulan, jerami yang terbungkus dapat dibuka dari kemasan.

Jerami ammonia yang baik ditandai dengan bau amoniak yang menyengat.

Oleh karena itu, jerami amoniasi tersebut harus dibiarkan terbuka agar bau

amoniak dapat berkurang. Jerami amoniasi harus disimpan di ruang

penyimpanan beratap dengan ventilasi yang memadai.

Penyimpanan dalam waktu lama jerami amoniasi dengan kadar air

20%. Pemanfaatan teknologi amoniasi pada limbah jerami padi dapat

meningkatkan kualitas jerami padi tersebut, dapat dilihat dari nilai hayati

jerami padi (Komar, 1984), misalnya; daya cerna jerami padi secara

invitronya meningkat dari 37% menjadi 73% suatu peningkatan sebesar 36

satuan persen atau dua kali lipat. Secara invivo meningkat antara 10-15%,

sedangkan daya cerna protein kasar cukup tinggi 25-45%, sedang yang

tanpa diolah daya cernanya nol.

Mengenai jumlah konsumsi terjadi peningkatan berkisar antara 30-

40% dibandingkan tanpa diolah. Terhadap komposisi kimia terjadi

peningkatan kadar protein kasar (N x 6,25) jerami, berkat adanya fiksasi

nitrogen selama proses amoniasi. Peningkatan kandungan protein kasar

berkisar antara 1,5-9%.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Widyawati (2005), dengan

teknik amoniasi pertambahan bobot badan sapi Bali 531,75 gr/ekor/hari

lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi fermentasi starbio sekitar

460,25 gr/ekor/hari dan teknologi femientasi dengan trichoderma viridae

dengan pertambahan bobot kadar 456,35 gr/ekor/hari. Teknik amoniasi

Page 23: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

18

adalah yang paling sederhana, bahan baku urea tersedia dimana-mana

sampai ke pedesaan, limbah jerami padi sebagai bahan baku tersebar

dimana-mana.

Page 24: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

19

IV. SIMPULAN DAN SARAN

4.1. Simpulan

Berdasarkan uraian di atas, maka hal-hal yang dapat disimpulkan

adalah:

1. Berbagai limbah jerami belum dimanfaatkan secara optimal untuk pakan

ternak, karena kandungan serat kasarnya sangat tinggi.

2. Kesulitan hijauan pakan ternak dapat dipenuhi dengan penggunaan

berbagai limbah jerami yang mana produksinya cukup melimpah setiap

tahunnya, namun karena nilai gizi limbah tersebut yang lebih rendah

dibandingkan hijauan, maka perlakuan awal secara fisik, kimia dan

biologi perlu diterapkan.

3. Dengan teknologi pakan yang diterapkan secara tepat pada limbah

jerami, mampu meningkatkan nilai gizi limbah tersebut untuk memenuhi

kebutuhan pakan ternak, menuju peningkatan populasi dan produksi

ternak, serta untuk mengurangi polusi akibat limbah yang dapat merusak

lingkungan atau menciptakan kondisi yang ramah lingkungan.

4.2. Saran

Dari uraian di atas, maka hal-hal yang dapat disarankan sebagai

berikut:

1. Perlu adanya sosialisasi tentang pemanfaatan limbah jerami untuk pakan

ternak dengan intansi terkait khususnya Dinas Peternakan.

Page 25: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

20

2. Teknologi amoniasi perlu didemontrasikan kepada peternak di pedesaan

agar dapat lebih mengerti dalam proses amoniasi tersebut.

3. Di dalam proses pengadaan dan pengolahan limbah jerami untuk pakan

ternak perlu diusahakan oleh badan swasta atau koperasi sehingga

ketersediaannya bahan tersebut dapat berlanjut sepanjang tahun.

Fase Pemotongan Jerami Untuk Pakan Ternak

20

2. Teknologi amoniasi perlu didemontrasikan kepada peternak di pedesaan

agar dapat lebih mengerti dalam proses amoniasi tersebut.

3. Di dalam proses pengadaan dan pengolahan limbah jerami untuk pakan

ternak perlu diusahakan oleh badan swasta atau koperasi sehingga

ketersediaannya bahan tersebut dapat berlanjut sepanjang tahun.

Fase Pemotongan Jerami Untuk Pakan Ternak

20

2. Teknologi amoniasi perlu didemontrasikan kepada peternak di pedesaan

agar dapat lebih mengerti dalam proses amoniasi tersebut.

3. Di dalam proses pengadaan dan pengolahan limbah jerami untuk pakan

ternak perlu diusahakan oleh badan swasta atau koperasi sehingga

ketersediaannya bahan tersebut dapat berlanjut sepanjang tahun.

Fase Pemotongan Jerami Untuk Pakan Ternak

Page 26: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

21

DAFT AR PUSTAKA

Anon, 2002. Integrasi Ternak Sapi dengan Padi. Direktorat Jenderal BinaProduksi Peternakan. Departemen Pertanian. Jakarta.

Anon, 2002. Integrasi Ternak Pada Areal Tanaman Jagung. Direktorat JenderalBina Produksi Peternakan. Departemen Pertanian. Jakarta.

Haryanto, B. 2002. Pemanfaatan Limbah Jerami Pada Untuk Pakan Ternak danStrategi Pemberian Pakan Sapi Perah. Pusat Penelitian danPengembangkan Peternakan. UGM. Yogyakarta.

Irawan Sugoro, 2003. Analisis Kualitas Jerami Padi Fermentasi Secara In-VitroProduksi Gas. Prosiding Bidang Pertanian, Petemakan, Pangan danIdentifikasi Mikroba. Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia. Badung.

Ibrahim, M.N.M. 1983. Physical, Chemical. Physico-Chemical and BiologicalTreatment of Crops Residnes, The Utilization of Filbroma TerincuralResidences The University of Melbourne.

Jayanegara, A. 1983. Tinjauan Ulang Mengenai Evaluasi Suplementasi PadaJerami Padi. Prosiding Seminar Pemanfaatan Limbah Pangan dan LimbahPertanian Untuk Makanan Temak. LIPI. Bandung.

Komar, 1984. Teknologi Pengolahan Jerami Sebagai Makanan Ternak. YayasanDian Grahita Indonesia.

Lubis, 1984. Ilmu Makanan Ternak. PT. Pembangunan. Jakarta.

Mastika, 1991. Potensi Limbah Pertanian dan Industri Pertanian sertaPemanfaatannya untuk Makanan Ternak. Fakultas Petemakan. UniversitasUdayana. Denpasar.

Sudana, I.B. 1995. Pengolahan dan Pemanfaatan Isi Rumen dalam PenangananLimbah-Limbah RPH. Program Pascasarjana. IPB. Bogor.

Suhardi Harjo, 1989. Biokonversi Pemanfaatan Limbah Industri Pertanian. InstitutPertanian Bogor. IPB.

Sudana, I.B, 2004. Limbah untuk Pakan Ternak. Jurusan Nutrisi dan MakananTernak. Fakultas Peternakan Unud. Denpasar.

Utomo, R, S.P.S. Budhi dan Sukanto, 1991. Bahan Kering dan Bahan OrganikTercerna In-vitro Silase.

Page 27: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

22

Jerami Padi yang Diberi Beberapa Aditif. Prosiding Pusat Penelitian danPengembangan Petemakan. Departemen Pertanian. Jakarta.

Widyawati, 2005. Penampilan Sapi Bali Penggemukan yang Diberi RansumBerbasis Jerami Padi dengan Amoniasik Urea, Fermentasi Starbio danTrichoderma Viridae, Ilmu Ternak Fak. Peternakan. Unud.

Wiryo Susanto, D,S. 1985. Petunjuk Teknologi Penggunaan Pemanfaatan Limbahdan Teknologi Pengolahan Jerami Padi Dengan Cara Amoniasi.Departemen Pertanian. Jakarta.

Page 28: POTENSI LIMBAH JERAMI SERTA PEMANFAATAN

23