Potensi Ikan Kita Bisa Turun -...

4
Alan F Koropitan | Potensi Ikan Kita Bisa Turun Copyright Alan Koropitan [email protected] http://alan.staff.ipb.ac.id/2010/03/25/potensi-ikan-kita-bisa-turun/ Potensi Ikan Kita Bisa Turun Potensi Ikan Kita Bisa Turun Oleh Alan F Koropitan Harian Kompas , 4 Januari 2010 Hasil Konferensi Perubahan Iklim di Kopenhagen sangat mengecewakan karena melenceng jauh dari harapan masyarakat dunia. Hasil Kopenhagen mengandung ketidakpastian dalam pembatasan emisi CO ke atmosfer. Hal lain yang jadi pertanyaan, mengapa isu kelautan tidak masuk dalam teks ”Copenhagen Accord”. Jadi, laut tidak diperhitungkan dalam mitigasi perubahan iklim. Keputusan ini sebenarnya adalah hal yang wajar. Chris Sabine, peneliti National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) dan kawan-kawan. (2004) melaporkan, pada era sebelum industri, laut global adalah pelepas karbon ke atmosfer. Kondisi pada waktu itu adalah seimbang. Ketika revolusi industri terjadi di Eropa, maka emisi CO di atmosfer mulai bertambah dan seiring dengan itu laut berubah menjadi penyerap CO di atmosfer. Akan tetapi, dalam 20 tahun terakhir ini, ada indikasi penurunan tingkat efisiensi penyerapan laut sehingga besar kemungkinan laut akan berbalik menjadi pelepas karbon. Gambaran di atas menegaskan bahwa laut selalu mencari kesetimbangan baru, sebagai respons terhadap peningkatan emisi CO di atmosfer. Jadi, peranan laut untuk mitigasi tidak relevan dan tidak tepat masuk dalam mekanisme perdagangan karbon, seperti halnya hutan. Secara sederhana, negara manakah yang berhak mendapatkan kompensasi untuk perairan samudra belahan bumi utara dan selatan yang tingkat penyerapannya sangat tinggi? Bagaimanakah kompensasi bagi negara-negara tropis yang sebagian besar wilayah lautnya berfungsi sebagai pelepas karbon? page 1 / 4

Transcript of Potensi Ikan Kita Bisa Turun -...

Page 1: Potensi Ikan Kita Bisa Turun - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Alan F Koropitan...Peninjauan konsep pengelolaan wilayah pesisir terpadu. Pendekatan

Alan F Koropitan | Potensi Ikan Kita Bisa TurunCopyright Alan Koropitan [email protected]://alan.staff.ipb.ac.id/2010/03/25/potensi-ikan-kita-bisa-turun/

Potensi Ikan Kita Bisa TurunPotensi Ikan Kita Bisa Turun

Oleh Alan F Koropitan

Harian Kompas, 4 Januari 2010

Hasil Konferensi Perubahan Iklim di Kopenhagen sangat mengecewakan karenamelenceng jauh dari harapan masyarakat dunia. Hasil Kopenhagen mengandungketidakpastian dalam pembatasan emisi CO ke atmosfer. Hal lain yang jadipertanyaan, mengapa isu kelautan tidak masuk dalam teks ”Copenhagen Accord”.

Jadi, laut tidak diperhitungkan dalam mitigasi perubahan iklim. Keputusan inisebenarnya adalah hal yang wajar. Chris Sabine, peneliti National Oceanic andAtmospheric Administration (NOAA) dan kawan-kawan. (2004) melaporkan, padaera sebelum industri, laut global adalah pelepas karbon ke atmosfer. Kondisi padawaktu itu adalah seimbang.

Ketika revolusi industri terjadi di Eropa, maka emisi CO di atmosfer mulaibertambah dan seiring dengan itu laut berubah menjadi penyerap CO di atmosfer.Akan tetapi, dalam 20 tahun terakhir ini, ada indikasi penurunan tingkat efisiensipenyerapan laut sehingga besar kemungkinan laut akan berbalik menjadi pelepaskarbon.

Gambaran di atas menegaskan bahwa laut selalu mencari kesetimbangan baru,sebagai respons terhadap peningkatan emisi CO di atmosfer. Jadi, peranan lautuntuk mitigasi tidak relevan dan tidak tepat masuk dalam mekanisme perdagangankarbon, seperti halnya hutan.

Secara sederhana, negara manakah yang berhak mendapatkan kompensasi untukperairan samudra belahan bumi utara dan selatan yang tingkat penyerapannyasangat tinggi? Bagaimanakah kompensasi bagi negara-negara tropis yang sebagianbesar wilayah lautnya berfungsi sebagai pelepas karbon?

page 1 / 4

Page 2: Potensi Ikan Kita Bisa Turun - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Alan F Koropitan...Peninjauan konsep pengelolaan wilayah pesisir terpadu. Pendekatan

Alan F Koropitan | Potensi Ikan Kita Bisa TurunCopyright Alan Koropitan [email protected]://alan.staff.ipb.ac.id/2010/03/25/potensi-ikan-kita-bisa-turun/

Rekomendasi kebijakan

Saat ini, sudah saatnya kita melupakan perdagangan karbon laut apalagimemperdebatkannya. Hal yang lebih penting lagi adalah bagaimana merumuskankebijakan kelautan dalam menyikapi pasca-Kopenhagen, terutama ancamanperubahan iklim yang nyata.

Laporan terbaru dari Cheung, dkk (2009) di jurnal Global Change Biologymenyebutkan, dari skenario peningkatan CO di atmosfer sampai 720 ppm (parts permillion) pada tahun 2100, maka Indonesia berpotensi kehilangan 25 persen hasiltangkapan ikan. Dengan skenario yang tetap menjaga tingkat emisi pada levelsekarang, Indonesia masih berpeluang kehilangan 10 persen tangkapan ikan.

Dalam hal ini, pemanasan global mendorong migrasi ikan- ikan dari perairan tropiske subtropis sehingga negara-negara lain akan mengalami surplus tangkapan ikan.Selain itu, migrasi ikan yang semakin jauh juga akan berimplikasi kepada biayapenangkapan ikan yang semakin mahal.

Di sisi lain, kita menghadapi banyak permasalahan kerusakan ekosistem pesisirseperti mangrove, padang lamun, dan terumbu karang. Padahal, wilayah pesisir iniadalah daerah pemijahan dan pembesaran ikan, perlindungan pantai, sumberkeanekaragaman hayati, dan banyak lagi fungsi ekologis lainnya. Hal ini semakindiperparah dengan aktivitas di daratan yang memperlakukan laut sebagai tempatsampah.

Beberapa catatan sebagai usulan dalam kebijakan adalah sebagai berikut:

1. Penyehatan ekosistem pesisir. Ini berkaitan dengan usaha untuk mengembalikandan menjaga vegetasi mangrove, padang lamun, dan terumbu karang demikeberlangsungan fungsi ekologis dan jaminan ketahanan pangan.

2. Prioritas perikanan budidaya dan teknologi pascapanen. Dengan adanya jaminan

page 2 / 4

Page 3: Potensi Ikan Kita Bisa Turun - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Alan F Koropitan...Peninjauan konsep pengelolaan wilayah pesisir terpadu. Pendekatan

Alan F Koropitan | Potensi Ikan Kita Bisa TurunCopyright Alan Koropitan [email protected]://alan.staff.ipb.ac.id/2010/03/25/potensi-ikan-kita-bisa-turun/

”kesehatan” ekosistem pesisir, maka pengembangan perikanan budidaya menjadisolusi yang menarik dalam menghadapi persoalan perubahan migrasi ikan.Nelayan-nelayan yang tadinya berorientasi perikanan tangkap, perlu memikirkandan mempersiapkan diri untuk perikanan budidaya. Jepang adalah contoh negarayang berhasil dalam pengembangan budidaya perikanan laut, termasuk ikan-ikanpelagis besar (tuna). Budidaya juga meliputi penyebaran benih-benih ikan tertentuke ekosistem pesisir secara bebas. Ini dikenal dengan konsep restocking. Prioritasekspor ikan segar juga perlu dievaluasi kembali.

3. Adaptasi kenaikan permukaan laut bagi pemukiman, infrastruktur lainnya, dandampak intrusi air laut.

4. Peninjauan konsep pengelolaan wilayah pesisir terpadu. Pendekatan yang selamaini berorientasi skala-skala kecil untuk lokasi tertentu perlu beralih padapendekatan kepulauan Indonesia yang komprehensif.

5. Variabilitas iklim dan perubahan iklim. Hal ini membutuhkan perhatian seriuspada masa mendatang dan membutuhkan data dasar yang panjang untuk melihatdampaknya terhadap perikanan. Sebagai contoh, Jonson L Gaol, dosen InstitutPertanian Bogor (IPB), dan beberapa rekannya (2004) melaporkan di suatu jurnalinternasional bahwa saat terjadi El Nino tahun 1997 ada peningkatan klorofil yangekstrem di Selat Bali sampai awal 1998. Hal ini kemudian diikuti oleh produksi ikanlemuru yang ekstrem pada 1998 itu. Tetapi, produksi ikan yang melimpahmengakibatkan anjloknya harga di pasar akibat ketidaksiapan dalam menghadapidampak variabilitas iklim ini.

6. Basis data dan peralatan standar untuk studi karbon laut. Pada kenyataannya,tidak ada peralatan standar (sesuai protokol JGOFS-Joint Global Ocean Flux Study)yang menunjang studi karbon laut di Indonesia. Peralatan yang dimaksud adalahuntuk pengukuran tekanan parsial CO, total karbon dan buoy-buoy untukpengamatan real-time fluks karbon udara-laut. Salah satu kegunaan peralatantersebut adalah pengembangan algoritma khusus laut Indonesia untuk data satelit.Hal ini penting untuk pemantauan berkala saat audit emisi CO karena Indonesiatelah berjanji untuk menurunkannya sebesar 26 persen (walaupun sebenarnya tidakdiwajibkan). Jika kita tidak memiliki algoritma sendiri, penggunaan algoritma globaldari data satelit mungkin saja merugikan kita dalam perhitungan capaian 26persen. Apalagi, laut kita yang tropis cenderung melepaskan karbon sehinggaalgoritma dalam data satelit harus mengeluarkan faktor pelepasan laut. Hal ini

page 3 / 4

Page 4: Potensi Ikan Kita Bisa Turun - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Alan F Koropitan...Peninjauan konsep pengelolaan wilayah pesisir terpadu. Pendekatan

Alan F Koropitan | Potensi Ikan Kita Bisa TurunCopyright Alan Koropitan [email protected]://alan.staff.ipb.ac.id/2010/03/25/potensi-ikan-kita-bisa-turun/

perlu diantisipasi karena pelepasan laut bukan hasil antropogenik.

Alan F Koropitan Dosen pada Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan FPIK-IPB

page 4 / 4