Potensi dan Tantangan Guru Bahasa Inggris dalam Mengadopsi … · 2018. 1. 18. · ii Potensi Dan...

22
i Potensi Dan Tantangan Guru Bahasa Inggris Dalam Mengadopsi Penggunaan Teknologi Di Dalam Kelas Artikel Ilmiah Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh : Samuel Brenstein Sokoi (702011161) Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Oktober 2015

Transcript of Potensi dan Tantangan Guru Bahasa Inggris dalam Mengadopsi … · 2018. 1. 18. · ii Potensi Dan...

  • i

    Potensi Dan Tantangan Guru Bahasa Inggris Dalam Mengadopsi Penggunaan Teknologi Di Dalam Kelas

    Artikel Ilmiah

    Diajukan Kepada

    Fakultas Teknologi Informasi

    Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

    Oleh :

    Samuel Brenstein Sokoi (702011161)

    Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer

    Fakultas Teknologi Informasi

    Universitas Kristen Satya Wacana

    Salatiga

    Oktober 2015

  • ii

    Potensi Dan Tantangan Guru Bahasa Inggris Dalam Mengadopsi Penggunaan Teknologi Di Dalam Kelas

    1) Samuel Brenstein Sokoi, 2) Krismiyati, S.Pd., M.A

    Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

    Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia Email : 1) [email protected], 2) [email protected]

    Abstract

    Teachers potential in adopting the use of technology is very important to support students' learning effectively. With the ICT teachers are able to make variations that are difficult learning be easily understood by their students, so that creates a comfortable learning atmosphere, happy for the students, and the learning material presented by the teacher easily understood by students with the help of information technology. This article aims to analyze the potential and challenges of English teachers in adopting the use of technology in the classroom. Subjects in this study were junior and senior high school teachers in schools are addressed in the city of Salatiga, Central Java province, the population in this study were 20 schools and samples taken as many as 64 teachers of English. This research approach Method Mix. Methods of data collection is done by using questionnaires and interviews. Data were analyzed with descriptive analysis approach percentage. Results showed that English teachers have the potential and have challenges in adopting the use of technology in the classroom.

    Keywords: potential and challenges of teachers and the use of technology.

    Abstrak

    Potensi guru dalam mengadopsi penggunaan teknologi merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang proses pembelajaran siswa secara efektif. Adanya TIK guru dapat mampu membuat variasi-variasi pembelajaran yang sulit menjadi mudah dipahami oleh siswanya, sehingga terciptalah suasana belajar yang nyaman, senang bagi siswa, dan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru mudah dipahami oleh siswa dengan bantuan teknologi informasi. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis potensi dan tantangan guru Bahasa Inggris dalam mengadopsi penggunaan teknologi di dalam kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah guru SMP dan SMA di sekolah-sekolah yang beralamatkan di kota salatiga propinsi jawa tengah, populasi dalam penelitian ini sebanyak 20 sekolah dan sampel yang diambil sebanyak 64 guru Bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan pendekatan Mix Method. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis dengan pendekatan analisis deskriptif

    presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru Bahasa Inggris memiliki potensi dan mempunyai tantangan dalam mengadopsi penggunaan teknologi di dalam kelas. Kata Kunci: potensi dan tantangan guru dan penggunaan teknologi.

  • 1

  • 1. Pendahuluan Ketika guru sudah memahami dan bisa menggunakan teknologi pada saat memberikan materi pembelajaran di dalam kelas, guru perlu memikirkan kembali praktek mereka sendiri dan merenungkan bagaimana guru mengajar dengan cara dan memanfaatkan metode-metode mengajar tergantung pada bagaimana guru dapat mempelajari keterampilan baru dalam mengadopsi penggunaan teknologi di kelas [1]. Guru perlu mengintegrasikan teori dan praktek di kelas, mereka perlu memanfaatkan waktu dan kesempatan untuk menjelajahi pengetahuan tentang bagaimana mereka bisa dapat menerima potensi dan tantangan saat menggunakan teknologi di dalam kelas. Dengan meningkatnya perkembangan teknologi secara luas cepat dan banyak pengetahuan baru dan informasi masa kini atau di era sekarang yang sangat bisa cepat di temukan oleh teknologi komputer dan pertanyaan tentang bagaimana mengembangkan dan meningkatkan kemampuan menggunakan komputer di anggap sebagai hal utama di bidang pendidikan guru [2]. Dalam pendidikan guru Bahasa Inggris melibatkan pengembangan pengetahuan dan keterampilan untuk menggunakan aplikasi komputer secara umum yaitu program perangkat lunak, peralatan internet yang kompeten dan di percaya yang terdiri dari sejumlah aspek termasuk kesadaran teknologi, kosa kata teknis atau tolak ukur dari pemahaman suatu keberhasilan, komponen komputer, program konsep data, cara komputasi, pengoperasian pada file, dokumen dan gambar, pengoperasian dengan multimedia, mengevaluasi sumberdaya dan berkomunikasi dengan orang lain [3]. Latar belakang masalah ini lebih mengarah kepada sejauh manakah potensi dan tantangan guru Bahasa Inggris dalam mengadopsi penggunaan teknologi di dalam kelas, dan bagaimanakah tuntutan di era sekarang yang menuntut guru – guru SMP dan SMA di sekolah – sekolah di kota salatiga menjadi tenaga pendidik yang professional dan memiliki penguasaan ilmu pengetahuan teknologi yang kuat. Untuk itu perlu adanya peninjauan kepada guru – guru SMP dan SMA di kota salatiga terkait potensi dan tantangan guru Bahasa Inggris dalam mengadopsi penggunaan teknologi di dalam kelas. Berdasarkan persoalan-persoalan tersebut maka timbul permasalahan yang perlu di kaji yang berhubungan dengan potensi dan tantangan guru Bahasa Inggris dan penguasaan teknologi guru seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan teknologi, maka munculah tanggapan tentang apa artinya penggunaan pemanfaatan teknologi komputer bagi guru Bahasa Inggris dan pertanyaan tentang bagaimana tantangan guru Bahasa Inggris dalam mengadopsi penggunaan teknologi di dalam kelas untuk mengembangkan potensi dan meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran di kelas. Salah satu masalah dalam pendidikan yang kita rasakan atau paling sedikit di pertanyakan adalah seberapa jauh relevansi pendidikan formal terhadap lingkungan sekolah, terutama potensi dan tantangan guru Bahasa Inggris dalam mengadopsi penggunaan teknologi di dalam kelas. Adapun rumusan masalah yang diutarakan adalah : (1) Sejauh manakah penguasaan penggunaan teknologi bagi guru Bahasa Inggris, (2) kendala apa saja yang di hadapi oleh guru Bahasa Inggris tentang penggunaan teknologi di dalam kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi dan tantangan guru dalam

  • 2

    menguasai penggunaan teknologi di dalam kelas dan mengetahui peran TIK dalam proses pengajaran Bahasa Inggris di dalam kelas.

    2.Tinjauan Pustaka

    Hasil penelitian terdahulu dilakukan oleh Takyudin tentang pengelolaan pembelajaran dan mutu belajar Bahasa Inggris di SMP negeri di kota Mataram. Menyimpulkan bahwa peningkatan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran Bahasa Inggris di kelas terdapat standart dan metode – metode yang di jadikan acuan oleh guru untuk pencapaian kompetensi guru, kaitannya adalah dengan menjaminan mutu hasil belajar diperlukan kriteria – kriteria yang dijadikan patokan seperti acuan kompetensi seperti yang dikuasai oleh guru Bahasa Inggris. Ada banyak faktor yang terlibat dalam pengembangan mutu pendidikan. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan menurut Sudjana adalah pengajaran. Ini berarti pengelolaan pembelajaran memiliki pengaruh yang besar terhadap mutu hasil belajar. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudjana kaitannya dengan mutu pengajaran menunjukkan bahwa “76,6% hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor guru”. Hal ini menunjukkan bahwa faktor guru dalam pengelolaan pembelajaran memiliki andil yang besar terhadap mutu hasil belajar siswa. Kompetensi Guru Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi” [4]. Salah satu kompetensi tersebut, peneliti hanya mengambil kompetensi pedagogik sebagai pelengkap kajian teoritis. Pedagogik adalah teori mendidik yang mempersoalkan apa dan bagaimana mendidik itu sebaik-baiknya. pedagogik yaitu ilmu menuntun anak yang membicarakan masalah atau persoalan-persoalan dalam pendidikan dan kegiatan-kegiatan mendidik, antara lain seperti tujuan pendidikan, alat pendidikan, cara melaksanakan pendidikan, anak didik, pendidik dan sebagainya. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran yang mencangkup konsep kesiapan mengajar yang ditunjukkan oleh penguasan pengetahuan dan keterampilan mengajar [5]. (a) Pemahaman wawasan guru akan landasan dan filsafat pendidikan, (b) Guru memahami potensi dan keberagaman peserta didik, sehingga dapat didesain strategi pelayanan belajar sesuai keunikan masing-masing peserta didik, (c) Guru mampu mengembangkan kurikulum/silabus baik dalam bentuk dokumen maupun implementasi dalam bentuk pengalaman belajar, (d) Guru mampu menyusun rencana dan strategi pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, (e) Mampu memanfaatkan tegnologi pembelajaran, (g) Mampu melakukan evaluasi hasil belajar dengan memenuhi prosedur dan standar yang dipersyaratkan. Jadi, dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa kompetensi pedagogik guru adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai oleh guru dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.

  • 3

    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Potensi Dan Tantangan Guru Dalam Penggunaan Teknologi Ketersediaan Fasilitas Pendidikan. Fasilitas pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran [6]. Hal ini amat selaras ketika memasuki abad ke-21 dalam proses pembelajaran diperlukan “learning to know (belajar untuk mengetahui), Learning to do (belajar berbuat), Learning to be (belajar untuk mengembangkan kemampuan), and Learning to give together (belajar memahami dan menghargai orang lain)”[7]. Artinya bahwa faktor penting potensi dan tantangan guru dalam penggunaan teknologi adalah ketersediaan fasilitas pendidikan yang memadai karena ketersediaan fasilitas akan memberikan dukungan yang kuat terhadap efektivitas pembelajaran. sebagaimana pada point pertama di atas, “Learning to know”, bagaimana siswa dapat menambah ilmu sebanyak-banyaknya sedangkan fasilitasnya saja tidak memadai? Bagaimana mereka bisa mencari tambahan referensi ilmu sedangkan semua yang mereka dapat sangat terbatas? Lalu, mengarah ke point kedua, “Learning To Do”, belajar untuk berkarya atau mengaplikasikan ilmu yang didapat oleh siswa, di sini kembali muncul pertanyaan, bagaimana siswa dapat berkarya sedangkan ilmu mereka sangat minim dikarenakan belajar tanpa adanya perangkat pendukung pembelajaran dalam hal ini salah satunya fasilitas pendukung adalah media teknologi. Sebagai kesimpulannya, fasilitas merupakan sarana yang sangat penting yang mendukung kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Upaya Meningkatkan Potensi Guru Salah satu upaya untuk meningkatkan potensi guru dalam mengajar adalah melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh pihak sekolah maupun pemerintah, agar setiap guru dapat memperoleh peningkatan wawasan dalam mengajar dengan metode-metode mengajar yang berbeda dikuti perubahan jaman. Selama kemampuan guru belum bisa mencapai tataran ideal, guru bersangkutan harus mendapat pelatihan yang terus-menerus. Mengingat tugas guru begitu berat maka perlunya guru untuk selalu memperbaharui pengetahuan, wawasan, keterampilannya menuju kepada peningkatan potensi yang diharapkan supaya mutu guru secara konsisten menjadi salah satu bagian terpenting dari pendidikan [8]. Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Inggris seorang guru Bahasa Inggris harus memiliki beberapa kriteria berikut ini: (1) He must be lover of English, (2) He must have sound knowledge of English language as well as literature, (3) He must know different methods of teaching English, (4) He must have and ability and skill to teach methodically and systematically [9]. Maka dari penjelasan diatas, kompetensi guru Bahasa Inggris antara lain : mencintai Bahasa Inggris, memiliki pengetahuan seputar Bahasa Inggris, mengetahui berbagai metode mengajar Bahasa Inggris serta memiliki kemampuan untuk mengajar Bahasa Inggris. Tentunya banyak faktor lain yang mempengaruhi komponen diatas sehingga menjadikan seseorang guru Bahasa Inggris yang baik. Kriteria ini kemudian ditambah dengan berbagai keahlian dan kemampuan lain, antara lain : kemampuan menggunakan berbagai audio visual, mengetahui bagaimana pengucapan bahasa Inggris yang benar, mengetahui bagaimana teknik menulis yang benar, memahami kemampuan para muridnya, dia mengerti kemampuan para

  • 4

    muridnya. Pengembangan Profesi Guru bila ditinjau dari teknik yang digunakan, kegiatan pengembangan profesional guru secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu pengembangan intensif (intensive development), pengembangan Kooperatif (cooperative development), dan pengembangan mandiri ( self directed development) [10]. Namun dalam teori ini hanya membahas pengembangan intensif. Pengembangan intensif (intensive development) adalah bentuk pengembangan yang dilakukan pimpinan terhadap guru yang dilakukan secara intensif berdasarkan kebutuhan guru. Model ini biasanya dilakukan melalui langkah-langkah yang sistematis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi dan pertemuan balikan atau refleksi.Teknik pengembangan yang digunakan antara lain melalui pelatihan, penataran, kursus, loka karya, dan sejenisnya [11]. Integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Mengapa pembelajaran yang mengintegrasikan TIK penting? Tantangan pendidikan abad-21, menurut PBB adalah membangun masyarakat berpengetahuan (knowledge-based society), yang memiliki: 1.keterampilan media dan literasi TIK (ICT and media literacy skills), 2.keterampilan berpikir kritis (critical thinking skills), 3.keterampilan memecahkan masalah (problem-solving sklills), 4.keterampilan berkomunikasi efektif (effective communication skills), dan yang ke 5.keterampilan bekerja sama (collaborative skills) [12]. Kelima karakteristik masyarakat abad 21 menurut PBB tersebut dapat dibangun melalui pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran. Dalam konteks pendidikan, sesungguhnya peran TIK adalah alat untuk memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta menyenangkan. Jadi, TIK dijadikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri. guru perlu mengintegrasikan TIK dalam pelajaran Bahasa Inggris karena Bahasa Inggris dipergunakan sebagai media komunikasi dengan orang lain dari berbagai Negara.

    3. Metode Penelitian

    Penelitian ini menggunakan pendekatan Mix Method, dilakukan di 13 SMP dan 7 SMA, yang beralamatkan di kota salatiga propinsi jawa tengah, yang berdekatan dengan kabupaten semarang. Dan dilaksanakan pada tanggal 08 juli – 07 agustus 2015. Adapun yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini, untuk populasi adalah guru Bahasa Inggris SMP dan SMA di 20 sekolah kota salatiga propinsi jawa tengah dan Sampel adalah 64 guru Bahasa Inggris.

    Tabel 1 penyebaran populasi dan sampel berdasarkan jenis kelamin

    Guru Bahasa Inggris

    Jenis Kelamin Jumlah

    Laki – laki Perempuan

    SMP 14 27 41

    SMA 7 16 23 Jumlah Guru Bahasa Inggris SMP SMA

    Kota Salatiga 64

    Sumber : Angket Penelitian

  • 5

    Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan wawancara. Kuesioner dalam penelitian ini mengadopsi kuesioner penelitian “Computer Literacy and Competency: A Survey of Indonesian Teachers of English as a Foreign Language” Robb, T. N. (2006) [13]. Kuesioner ini dibuat dalam pernyataan terbuka dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang. Alternatif jawaban yang disediakan adalah Skor untuk alternatif jawaban pertanyaan bagian I diberi pilihan Ya atau Tidak dengan melingkari jawaban yang dipilih, kecuali dinyatakan lain. Untuk respon ‘lain’, seperti dapat memberikan jawaban singkat dari pertanyaan yang diberikan. Skor untuk alternatif jawaban pertanyaan bagian II diberi tanda (√) dari setiap pilihan kolom yang disediakan. Kisi – kisi instrument potensi guru Bahasa Inggris dan penggunaan teknologi dapat dilihat di lampiran. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif presentase dengan

    rumus

    Tujuan dilaksanakan analisis deskriptif presentase adalah untuk mengetahui kondisi suatu variabel sehingga data memiliki arti dan makna. Analisis presentase dilakukan dengan cara mengolah data yang diperoleh, kemudian disusun dengan cara teratur, agar lebih mudah dimengerti. Data dari setiap variabel dianalisis dengan menentukan nilai rata-rata kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu kurang, cukup, baik. Sedangkan cara menilai jawaban yang sudah dianalisis adalah setelah angket dikumpulkan yang telah diberi skor atau nilai, selanjutnya jawaban yang sama di lakukan pendataan kemudian dimaksukkan kedalam tabel yang sudah dihitung persentasenya, yang pada akhirnya akan tampak gambaran hasil penelitian yang diberikan keterangan mengenai makna yang terkandung di dalam data table [19].

    P = F x 100 %

    n

    Keterangan :

    P = Presentase

    F = Frekuensi data

    n = Jumlah keseluruhan responden

    Tabel 2.2. Frekuensi Potensi Guru dan Penggunaan Teknologi

    Interval Kategori

    81 – 100 % Sangat Tinggi

    61 – 80 % Tinggi

    41 – 60 % Sedang

    21 – 40 % Kurang

    0 – 20 % Sangat Kurang

  • 6

    4.Hasil dan Pembahasan

    Penggunaan Teknologi Komputer sebagai alat yang dapat membantu tugas-tugas para pendidik untuk mempercepat atau memperdalam kemampuannya dalam menggunakan perangkat teknologi. Sama halnya juga dengan literasi komputer yang digunakan oleh pengguna untuk mengetahui bagaimana komputer bekerja dan beroperasi. Untuk mengetahui kemampuan literasi komputer yang dimiliki guru Bahasa Inggris, berdasarkan hasil data kuesioner dari setiap responden tentang penggunaan literasi komputer dibagi menjadi empat kategori yaitu dari yang kurang mahir, cukup mahir, mahir, sampai yang sangat mahir. Dalam bentuk diagram batang, data tersebut dapat disajikan sebagai berikut:

    Gambar 2 diagram batang keterampilan komputer.

    Keterampilan komputer adalah pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan komputer dan teknologi informasi. Keterampilan komputer juga dapat merujuk kepada tingkat kenyamanan seseorang yang terbiasa menggunakan program komputer atau keterampilan menggunakan komputer dan aplikasi lain yang berhubungan dengan komputer. Hal ini sejalan dengan pernyataan PBB yang menyatakan bahwa, membangun masyarakat berpengetahuan (knowledge-based society), yang memiliki: 1.keterampilan media dan literasi TIK (ICT and media literacy skills), 2.keterampilan berpikir kritis (critical thinking skills), 3.keterampilan memecahkan masalah (problem-solving sklills), 4.keterampilan berkomunikasi efektif (effective communication skills), dan yang ke 5.keterampilan bekerja sama (collaborative skills). Berdasarkan kategori data

    62 3

    83 5

    0

    9

    39

    17

    8

    2825

    2

    22

    3034

    44

    19

    42 44

    9

    39

    45

    20

    38

    70

    22

    28

    84

    34

    16

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    inte

    rval

    %

    Keterampilan Komputer sangat mahir

    mahir

    cukup mahir

    kurang mahir

  • 7

    grafik keterampilan komputer yaitu: kurang mahir, cukup mahir, mahir, sangat mahir. Grafik menunjukan 44-84 % guru kurang mahir dalam penggunaan aplikasi spreadsheet, aplikasi database, aplikasi desain web, aplikasi multimedia, dan mesin pencari web dikarenakan mereka tidak memiliki keterampilan untuk menggunakan aplikasi tersebut. Kemudian 2-42% guru menganggap diri mereka bahwa mereka memiliki keterampilan dasar atau menengah untuk menggunakan aplikasi komputer seperti aplikasi pengolah kata, aplikasi presentasi, dan aplikasi komunikasi.

    Untuk mengetahui kemampuan aplikasi komputer yang dimiliki guru Bahasa Inggris, berdasarkan hasil data kuesioner dari setiap responden tentang penggunaan aplikasi komputer. Dari data hasil analisis maka komponen-komponen jawaban yang diperoleh dari setiap responden yang berjumlah 64 orang adalah sebagai berikut:

    Gambar 3 diagram lingkaran aplikasi komputer.

    Aplikasi komputer merupakan suatu perangkat lunak komputer yang memiliki fungsi tertentu sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh si pengguna. Aplikasi komputer biasanya diciptakan untuk mempermudah manusia dalam mengerjakan suatu tugas didalam sebuah komputer, seperti untuk mengolah data, akses informasi, pemanfaatan pengajaran di kelas, maupun untuk keperluan lainnya. Aplikasi dapat dimanfaatkan dalam berbagai pola pembelajaran, yaitu: a).pola pemanfaatan di laboratorium computer; b).pola pemanfaatan dikelas; c).pola penugasan; dan d).pola pemanfaatan individual [18]. Berdasarkan jawaban dari beberapa responden tentang kemampuan

    Pengolah kata20%

    E-mail9%

    World Wide Web19%

    Database4%

    Spreadsheet6%

    Multimedia12%

    Software bahasa (CD-

    ROM)1%

    Bloging1%

    Wiki2%

    Kelompok diskusi online

    5%

    Obrolan teks15%

    Obrolan suara6%

    Aplikasi Komputer

  • 8

    menggunakan aplikasi komputer, mereka mengatakan bahwa mereka bisa menggunakan aplikasi komputer. berikut kutipan beberapa responden:

    “CD, flash, powerpoint,word 2007, video editing.” (G9) “bisa menggunakan aplikasi powerpoint, aplikasi yang lainnya belum bisa.”(G56) “exel, aplikasi vocabulary, multimedia.”(G14) “animasi, aplikasi akses internet (google).” (G11) “video dari internet,email, pemutar lagu, percakapan.” (G12)

    Berdasarkan kategori data grafik keterampilan komputer yaitu: hampir setiap hari, 3-4 kali per minggu, 1-2 kali per minggu, 1-2 kali per bulan, jarang, tidak penah digunakan/ tidak tahu. Dalam penggunaan aplikasi komputer, grafik menunjukan 9-20% hampir setiap hari sampai 1-2 bulan banyak guru cenderung menggunakan program aplikasi seperti pengolah kata, world wide web, email, multimedia, dan obrolan teks. Sedangkan 1-6% mereka jarang atau belum pernah menggunakan jenis lain dari aplikasi seperti bloging, database, spreadsheet, software bahasa, wiki, kelompok diskusi online, dan obrolan suara.

    Potensi Guru Mengembangkan profesi guru dengan memiliki potensi dalam mengajar dibutuhkan kesiapan mengajar seperti teori mendidik dalam kompetensi pedagogik yang membicarakan masalah atau persoalan-persoalan dalam pendidikan dan kegiatan-kegiatan mendidik antara lain seperti melaksanakan pendidikan dan alat pendukung pendidikan. Secara keseluruhan ada usaha-usaha yang dilakukan oleh guru bahasa inggris untuk mengembangkan potensi dan menghadapi tantangan di era global terkait penggunaan teknologi. Berdasarkan jawaban-jawaban yang diperoleh dari beberapa responden dari setiap pertanyaan yang diberikan tentang hal yang akan dilakukan oleh seorang guru ketika guru di era sekarang dituntut harus menguasai penggunaan teknologi di dalam kelas. Berikut kutipan dari beberapa responden:

    “harus mau ikut maju, belajar teknologi, update diri dengan kemajuan teknologi, jangan abaikan teknologi, pahami teknologi.” (G36) “merupakan keharusan untuk menguasai teknologi.” (G22) “sangat setuju, guru harus bisa TIK karena perkembangan TIK semakin

    maju.” (G1) “sebuah tuntutan sehingga harus mau belajar hal-hal baru.” (G3)

    Berdasarkan jawaban diatas dapat dijelaskan bahwa di era sekarang guru dituntut harus bisa menguasai penggunaan teknologi bahwa masyarakat milenium ketiga nanti mempunyai karakteristik masyarakat teknologi yang secara keseluruhan akan berpengaruh pada visi, misi dan tujuan pendidikan. Pertumbuhan teknologi akan mengubah bentuk dan cara hidup manusia yang sama sekali akan berlainan dengan kehidupan manusia dewasa ini [14]. Untuk memenuhi tuntutan di era sekarang tentang penguasaan penggunaan teknologi di dalam kelas, ada upaya-upaya yang dilakukan untuk memenuhi

  • 9

    tuntuntan tersebut yaitu dengan meningkatkan potensi guru. Berikut kutipan dari beberapa responden:

    “pihak sekolah atau dinas harusnya mengembangkan pelatihan kepada guru sesering mungkin.” (G4) “belajar dengan guru komputer (teman).” (G13) “mencari bahan materi di google, melihat tutorial penggunaan teknologi.”

    (G41)

    Berdasarkan jawaban diatas belajar hal baru tentang teknologi dan mengikuti kegiatan-kegiatan pelatihan merupakan upaya yang baik dalam meningkatkan potensi guru. Salah satu upaya untuk meningkatkan potensi guru dalam mengajar adalah melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh pihak sekolah maupun pemerintah, agar setiap guru dapat memperoleh peningkatan wawasan dalam mengajar dengan metode-metode mengajar yang berbeda dikuti perubahan jaman [15]. Jika ditinjau dari potensi dan tantangan guru Bahasa Inggris, terdapat beberapa faktor-faktor dan kendala yang mempengaruhi potensi dan tantangan guru dalam penggunaan teknologi. Berikut kutipan dari beberapa responden:

    “penyediaan sarana prasarana belum begitu baik.” (G10) “penguasaan teknologi dalam mengajar masih terkendala (belum menguasai TIK dengan baik).” (G54) “keterbatasan waktu dan kemampuan guru dalam penerapan TIK.” (G16) “penguasaan siswa sudah pintar menggunakan teknologi jadi merupakan suatu tantangan untuk guru agar lebih lagi meningkatkan potensi dalam penggunaan teknologi.” (G28)

    Berdasarkan jawaban diatas kesuksesan penerapan teknologi pendidikan dalam kegiatan belajar dan mengajar bersifat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Terdapat empat fakor yaitu keterbukaan terhadap teknologi, sikap guru, pengetahuan dan keterampilan, waktu dan beban kerja guru untuk mendukung pengajaran juga dibutuhkan fasilitas pendidikan [16]. Untuk melengkapi pernyataan tersebut diatas bahwa yang dimaksud dengan fasilitas pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran [6].

    Data grafik potensi dan tantangan guru Bahasa Inggris, dibagi menjadi dua kategori yaitu pengembangan profesi guru dan pengembangan intensif. Dalam bentuk diagram batang, data tersebut dapat disajikan sebagai berikut:

  • 10

    Gambar1 diagram batang potensi dan tantangan guru Bahasa Inggris.

    Potensi guru Bahasa Inggris dinilai baik karena guru memiliki potensi yang disalurkan dari beberapa sumber yang berbeda yang bisa dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan profesinya dalam mengajar, seperti: (1) bertanya teman, (2) melalui MGMP, (3) fasilitas cukup, (4) guru harus up to date, (5) ikut pelatihan, (6) internet sebagai sumber belajar.

    Tantangan guru Bahasa Inggris lebih dominan dibanding potensi guru jika dilihat dalam grafik. Hal ini perlu diketahui bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan seperti fasilitas ataupun material dalam pembelajaran yang perlu dibenahi oleh sekolah ataupun guru, agar proses belajar mengajar dapat terlaksanan dengan baik. Yang termasuk tantangan guru Bahasa Inggris adalah: (1) fasilitas kurang, (2) waktu terbatas, (3) siswa pintar teknologi, (4) belum ikut pelatihan, (5) penerapan TIK.

    Berikut penjelasan mengenai potensi dan tantangan guru Bahasa Inggris yang telah dibagi menjadi dua kategori yaitu pengembangan profesi guru dan pengembangan intensif supaya lebih jelas lagi dapat diketahui penyebab guru dalam mengembangangkan profesinya.

    Pengembangan Profesi Guru: Pengembangan profesi guru adalah untuk meningkatkan kompetensi guru agar guru lebih profesional dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sesuai tuntutan jaman [17]. Ada banyak faktor yang menjadi penyebab guru dalam mengembangkan profesinya sebagai tenaga pendidik yang professional jika dilihat dari kondisi sekolah, siswa, material, sarana dan prasarana, kesiapan mengajar dan juga pemanfaatan waktu, semuanya membutuhkan strategi dalam ilmu terapan yang dikuasai guru sebagai pendidik yang professional. Berdasarkan kategori data grafik pengembangan profesi guru yaitu: siswa pintar teknologi,waktu terbatas,guru harus up to date, bertanya teman, penerapan TIK. Grafik menunjukan bahwa 70% kemampuan siswa sudah pandai

    4250

    15

    65

    50

    25

    48

    80

    27

    6270

    0102030405060708090

    100

    Inte

    rval

    %

    Jawaban responden

    Potensi dan Tantangan Guru Bahasa Inggris

    persentase

  • 11

    menguasai teknologi seperti menggunakan tablet di dalam kelas, menggunakan media presentasi untuk tugas kelas, membuat animasi pembelajaran, dll. kemudian grafik menunjukan 27% masih terdapat kendala dalam penerapan TIK di dalam kelas seperti gangguan dan kerusakan LCD poyektor, gangguan kabel VGA yang terhubung ke layar monitor, kecepatan koneksi internet kurang. Maka perlu diketahui bahwa pengetahuan siswa itu terus meningkat dengan cepat sesuai perkembangan jaman, dan untuk mengatasi kendala dalam penerapan TIK ada upaya yang dilakukan guru untuk mengembangkan profesi yaitu dengan mengupdate informasi terbaru, bertanya kepada teman yang mahir teknologi dan terkadang karena faktor penggunaan waktu yang terbatas.

    Pengembangan Intensif: Berkualitas tidaknya proses pendidikan sangat tergantung pada kreativitas dan inovasi yang dilakukan guru. Guru merupakan perencana, pelaksana sekaligus sebagai evaluator pembelajaran di kelas, maka peserta didik merupakan subyek yang terlibat langsung dalam proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Guru dikatakan sebagai tenaga pendidik profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan. Berdasarkan kategori data grafik pengembangan intensif yaitu: fasilitas kurang, internet sebagai sumber belajar, ikut pelatihan, fasilitas cukup, belum ikut pelatihan, melalui MGMP. Grafik menunjukan bahwa 80% guru mengalami kendala fasilitas pendukung pengajaran seperti kekurangan dan kerusakan perangkat TIK (unit komputer, LCD proyektor), jaringan internet (belum tersedia, kurang kecepatan koneksi, gangguan jaringan), dan grafik menunjukan hanya 15% guru bertanya melalui MGMP dikarenakan guru lebih senang bertanya kepada teman sejawat dan mengakses informasi melalui internet. Fasilitas merupakan sarana pendukung yang paling penting dalam pendidikan dan mempunyai pengaruh yang sangat tinggi bagi suksesnya pendidikan itu sendiri. Masih banyak guru yang belum bisa mengembangkan kompetensi mereka melalui pelatihan-pelatihan meskipun sebagian besar sudah mengikutinya, dan juga sangat sedikit yang berpartisipasi dalam MGMP tetapi data grafik menunjukan 65% guru sudah menggunakan akses internet sebagai sumber belajar untuk membantu guru dalam mengembangkan potensinya dalam mengadopsi penggunaan teknologi di dalam kelas.

    5.Simpulan

    Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan maka ditarik kesimpulan sebagai berikut: berdasarkan variable potensi dan tantangan guru Bahasa Inggris dan variable penggunaan teknologi bahwa, ada usaha-usaha yang dilakukan oleh guru bahasa inggris dalam mengadopsi penggunaan teknologi di kelas. Hal ini ditunjukan dari hasil data yang diperoleh. Jadi dapat disimpulkan bahwa guru Bahasa Inggris memiliki potensi dan mempunyai tantangan dalam mengadopsi penggunaan teknologi di dalam kelas. dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian ini belum mendukung terhadap teori yang ada, dalam hal ini penulis meyakini adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi, misalnya: kurangnya ketersediaan fasilitas pendukung pengajaran (perangkat TIK), kurangnya pelatihan-pelatihan yang difasilitasi oleh pihak sekolah atau lembaga terkait, managemen waktu (keterbatasan waktu untuk berlatih), faktor usia (dekat

  • 12

    masa pensiun), penguasaan aplikasi pengajaran, dll. Tetapi secara garis besar guru bahasa inggris telah menerapkan teknologi dalam mengajar mata pelajaran bahasa inggris di dalam kelas dan juga telah mengadopsi TIK sebagai sumber mengajar untuk meningkatkan potensi guru bahasa inggris.

    6.Saran

    Peneliti bermaksud memberikan saran dari hasil penelitian yang dilakukan. Saran dari peneliti adalah sebagai berikut: a). pihak sekolah seharusnya lebih memperhatikan fasilitas perangkat pendukung pengajaran, walaupun sekolah sudah menyediakan fasilitas tersebut tetapi belum tentu semua fasilitas itu digunakan dengan baik karena ada beberapa perangkat yang tidak bisa digunakan oleh guru karena faktor kerusakan misalkan: gangguan LCD Proyektor, gangguan koneksi internet, peralatan lab.bahasa. b). Dinas Pendidikan pemuda dan olahraga hendaknya meningkatkan kualitas guru dengan memberikan banyak pelatihan-pelatihan mengenai penggunaan media teknologi, karena hanya pada sekolah-sekolah unggulan saja, guru dapat mengikuti pelatihan, penataran, studi banding tentang ICT atau mengenai kompetensi guru bahasa inggris. namun pada sekolah lain belum mendapatkan bagian yang sama seperti sekolah unggulan tersebut. Saran penting dari beberapa guru di salah satu sekolah menengah kepada dinas pendidikan kota salatiga, guru-guru tersebut mengatakan bahwa: “kami guru-guru mempunyai harapan besar kepada pemerintah kota salatiga agar pemerintah memberikan kepada kami pelatihan-pelatihan ke guru-guru terkait penggunaan dan pemanfaatan media teknologi dalam pengajaran”. c). Bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian serupa dengan penelitian ini, hendaknya menambahkan faktor-faktor lain di luar model persamaan penelitian ini tentang potensi dan tantangan guru bahasa inggris dalam mengadopsi penggunaan teknologi di kelas, mempertimbangkan waktu penelitian yang tepat akan memperkuat hasil penelitian, serta melakukan penelitian dengan instrument yang lebih lengkap.

    Saran Bagi Guru Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan potensi dalam penggunaan teknologi untuk pengajaran bahasa inggris, bisa melalui bantuan teman yang sudah mahir dengan teknologi, ataupun meminta bantuan dari anak sendiri yang sudah duduk di bangku kuliah atau sudah kerja (jika ada), dan dengan mengikuti kursus ICT. Namun semuanya dibatasi oleh waktu oleh karena itu sebagai guru kita harus pintar-pintar mengatur waktu sebaik mungkin supaya kesuksesan mengajar menjadi miliki kita. Saran untuk penelitian selanjutnya Penelitian ini memberikan informasi bahwa potensi dan tantangan guru bahasa inggris dalam mengadopsi penggunaan teknologi di dalam kelas memberikan pengaruh sebesar 41%. Untuk itu perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi potensi dan tantangan guru dalam penggunaan teknologi karena tidak hanya dipengaruhi oleh tantangan tntutan jaman tetapi masih banyak faktor lain sebesar 59% yang belum diteliti

  • 13

    7.Daftar Pustaka

    [1] Reinking D. (1994). Electronic literacy. Retrieved june 13, 2015, from:

    http://curry.edschool.virginia.edu/go/clic/nrrc/reinking.html

    [2] Son, J.-B. (2004). Teacher development in e-learning environments. In J.-B. Son

    (Ed.), Computer-assisted language learning: Concepts, contexts and practices (pp.

    107-122). Lincoln, NE: iUniverse.

    [3] Baron, Georges-Louis. (2006) ICT competencies, for students and teachers:

    dilemmas, paradoxes and perspectives: The French case.

    [4] UU Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Jakarta

    [5] Buchari Alma. 2009, Guru Profesional, Menguasai Metode dan Terampil

    Mengajar. Bandung: Alfabeta

    [6] Pranitya. 2008. Kontribusi Fasilitas Belajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap

    Hasil Belajar Kimia pada Siswa SMA Negeri 1 Karangnongko Kabupaten

    Klaten. Tesis tidak diterbitkan. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas

    Muhammadiyah Surakarta.

    [7] Soedijarto. 2000. Pendidikan Nasional sebagai Wahana Mencerdaskan kehidupan

    bangsa dan membangun Peradaban Negara dan bangsa, Jakarta: Cinaps.

    [8] Suryanto. 2001. Calon Guru dan Guru Profesional. Yogayakarta : Multi

    Pressindo.

    [9] Patel, F., M. & Jain, M., P. (2008). English Language Teaching. Methods, Tools,

    &Techniques. Jaipur: Sunrise.

    [10] Glatthorm, A.A. 1990. SupervisoryLeadership: Introduction to Instructional

    Supervision. New York: Harper Collins Publishers.

    [11] Reimas and Villages, E. (2003). Teacher Professional Development: an

    International Review of The Literature. Paris: UNESCO: International Institute

    For Educational Planning.

    [12] UNESCO (2002), ” Information and Communication Technologies in Teacher

    Education: a Planning Guide”, Division of Higher Education.

    [13] Robb, T. N. (2006). Helping teachers to help themselves. In Hubbard, P. & Levy,

    M. (Eds.), Teacher education in CALL (pp. 335-347). Amsterdam: John

    Benjamins.

    [14] Tilaar, H .A. R., Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional dalam

    Perspektif Abad XXI, Magelang: Tera Indonesia, 1998.

    http://curry.edschool.virginia.edu/go/clic/nrrc/reinking.html

  • 14

    [15] Ace suryadi dan H. A.R. Tilaar, analisis kebijakan pendidikan suatu

    pengantar, Bandung: PT.Remaja Roesda Karya, 1994

    [16] Marwan, A. and Sweeney, T. (2010). Teachers perception of educal technology

    integration in an Indonesian poly technic Asia pacific jurnal education, (Vol.3,

    no.44), Pp.463-476

    [17] Syafaruddin. (2010). Educational leadership. Jakarta: Ciputat Press.

    [18] Supriyanto Aji. (2005). Pengantar teknologi informasi. Jakarta : Salemba infotek

    [19] Ali, Mohammad. (1993). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa

    8.Lampiran

    Kisi-kisi instrument penggunaan teknologi dan potensi dan tantangan guru Bahasa Inggris

    Bagian 1

    Penilaian keterampilan literasi komputer. Bapak/Ibu dapat mengisi jawaban dengan memberikan tanda centang pada kotak yang sesuai : ' Kurang Mahir', 'Cukup Mahir', 'Mahir', 'Sangat Mahir'.

    No Aplikasi yang Digunakan

    Kurang Mahir Cukup Mahir Mahir Sangat Mahir

    1. Aplikasi pengolah kata

    2. Aplikasi spreadsheet

    3. Aplikasi database

    4. Aplikasi presentasi

    5. Aplikasi multimedia

    6. Aplikasi desain web

    7. Aplikasi komunikasi

    8. Mesin Pencari Web

  • 15

    Penilaian ketrampilan literasi komputer. Bapak/Ibu dapat mengisi jawaban dengan memberikan tanda centang pada kotak yang sesuai : ‘Hampir setiap hari’, ‘3-4 kali per minggu’, ‘1-2 kali per minggu‘ , ’1-2 kali per bulan‘, ’Jarang‘ atau ’Tidak pernah digunakan‘. Jika ada item yang Anda tidak tahu, dapat diasumsikan bahwa Anda tidak punya pengalaman dengan item tersebut.

    Hampir setiap hari

    3-4 kali per minggu

    1-2 kali per minggu

    1-2 kali per

    bulan

    Jarang Tidak pernah digunakan / Tidak tahu

    9. Pengolah kata

    10. E-mail

    11. World Wide Web

    12. Database

    13. Spreadsheet

    14. Multimedia (audio & video)

    15. Software bahasa (CD-ROM)

    16. Blogging

    17. Wiki

    18. Kelompok diskusi online

    19. Obrolan teks

    20. Obrolan suara

    Diadaptasi dari: Robb, (2006)

  • 16

    BAGIAN 2 kompetensi guru

    21. Apakah Bapak/Ibu memilih standar kompetensi yang tepat untuk memanfaatkan media berbasis teknologi yang digunakan dalam proses pembelajaran ? a. Ya b. Tidak 22. Apakah Bapak/Ibu sering mengikuti pelatihan yang diadakan oleh pihak sekolah atau lembaga pendidikan terkait ? a. Ya b. Tidak 23. Apakah Bapak/Ibu melakukan evaluasi terhadap media pembalajaran berbasis teknologi terhadap prestasi siswa ? a. Ya b. Tidak 24. Apakah Bapak/Ibu menggunakan media teknologi yang bervariasi untuk membangkitkan perhatian siswa pada materi bahasa Inggris ? a. Ya b. Tidak 25. Apakah Bapak/Ibu menggunakan media teknologi sebagai sumber belajar untuk membangkitkan minat siswa agar lebih aktif berpikir dan mencari serta menemukan pengetahuan bahasa Inggris secara individu ? a. Ya b. Tidak 26. Apakah Bapak/Ibu menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi dalam menjelaskan materi pembelajaran bahasa Inggris ? (Misalnya melalui video, gambar, dll). a. Ya b. Tidak 27. Apakah Bapak/Ibu sudah memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi untuk diterapkan dalam proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran bahasa Inggris ? (misalnya melalui video,gambar, dll) a. Ya b. Tidak 28. Menurut Bapak/Ibu fasilitas yang telah disediakan oleh sekolah cukup mendukung pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi? a. Ya b. Tidak 29. Apakah dengan menerapkan media pembelajaran berbasis teknologi dapat meningkatkan hasil belajar siswa? a. Ya b. Tidak 30. Apakah Bapak/Ibu memiliki akses internet di rumah ? a. Ya b. Tidak 31. Apakah di sekolah Bapak/Ibu terhubung internet ?

  • 17

    a. Ya b. Tidak Jika YA, Apakah Bapak/Ibu sering menggunakan komputer yang terhubung internet di sekolah ? a. Ya b. Tidak Apa yang Bapak/Ibu akses melalui internet untuk tujuan pengajaran ? …………………………………………………………………………………………………..

    Pertanyaan Wawancara

    1.Bagi seorang guru, hal apakah yang akan dilakukan ketika guru di era sekarang dituntut harus menguasai penggunaan teknologi di dalam kelas?

    2.Apa potensi dan tantangan yang anda dapatkan ketika memasuki era global yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi?

    3.Bagaimanakah tantangan guru dalam penggunaan teknologi dengan menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran di dalam kelas?

    4. Kendala apa sajakah yang dihadapi guru bahasa inggris dalam mengadopsi penggunaan teknologi di dalam kelas?

    5.Adakah faktor-faktor yang menjadi penyebab potensi dan tantangan guru bahasa inggris dalam mengadopsi penggunaan teknologi di kelas?

    6.Untuk upaya meningkatkan potensi guru apakah sekolah memberikan fasilitas yang cukup untuk pengajaran pembelajaran dalam hal ini mengenai peralatan teknologi? Kalau boleh peralatan teknologi apa saja yang di fasilitasi oleh sekolah !

    7.Salah satu aspek penting kriteria guru bahasa inggris adalah kemampuan menggunakan audio visual. Bolehkah anda sebutkan teknologi audio visual apa sajakah yang dikuasai dan digunakan dalam pembelajaran bahasa inggris di kelas?

    Niarsa, A. (2013). “ Studi Kompetensi Guru dalam Memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SD Negeri 01 Ledok Kecamatan Sambong Kabuoaten Blora”. Journal of Curriculum and Educational Techonology Studies. (Volume 02), No. 1, http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jktp/article/view/2076, 20 Juni 2015.

    http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jktp/article/view/2076