Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

47
SUBAK TANTANGAN-TANTANGAN YANG DIHADAPI SUBAK Dewasa ini subak mengalami tantangan yang sulit, dan apabila tidak segera diatasi maka akan mengancam kebudayaan subak tersebut.Tantangan yang dialami oleh subak di Bali diantaranya : - Persaingan dalam Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian yang Semakin Tajam - Ketersediaan Air Semakin Terbatas - Kerusakan Lingkungan khususnya Pencemaran Sumberdaya Air - Penyerahan Kembali Tanggung Jawab Pengelolaan Jaringan Irigasi kepada Petani - Berkurangnya Minat Pemuda untuk Bekerja Sebagai Petani Hal tersebut didukung dengan beberapa kekurangan subak yaitu: - Belum dimilikinya status badan hukum oleh sebagian besar subak di Bali. - Sempitnya luas garapan petani anggota subak dan banyak yang berstatus sebagai penyakap. - Kurangnya pemilikan modal dan terbatasnya akses perkreditan yang dimiliki petani / subak. - Lemahnya posisi tawar petani karena bertindak sendiri- sendiri secara individual dalam pengadaan sarana produksi dan pemasaran hasil-hasil pertanian. - Terbatasnya kemampuan petani di bidang teknologi budidaya non padi mulai dari proses produksi sampai pengolahan pasca panen.

Transcript of Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

Page 1: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

SUBAK

TANTANGAN-TANTANGAN YANG DIHADAPI SUBAK

Dewasa ini subak mengalami tantangan yang sulit, dan apabila tidak segera diatasi maka akan

mengancam kebudayaan subak tersebut.Tantangan yang dialami oleh subak di Bali diantaranya :

- Persaingan dalam Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian yang Semakin Tajam

- Ketersediaan Air Semakin Terbatas

- Kerusakan Lingkungan khususnya Pencemaran Sumberdaya Air

- Penyerahan Kembali Tanggung Jawab Pengelolaan Jaringan Irigasi kepada Petani

- Berkurangnya Minat Pemuda untuk Bekerja Sebagai Petani

Hal tersebut didukung dengan beberapa kekurangan subak yaitu:

- Belum dimilikinya status badan hukum oleh sebagian besar subak di Bali.

- Sempitnya luas garapan petani anggota subak dan banyak yang berstatus sebagai

penyakap.

- Kurangnya pemilikan modal dan terbatasnya akses perkreditan yang dimiliki petani /

subak.

- Lemahnya posisi tawar petani karena bertindak sendiri-sendiri secara individual dalam

pengadaan sarana produksi dan pemasaran hasil-hasil pertanian.

- Terbatasnya kemampuan petani di bidang teknologi budidaya non padi mulai dari proses

produksi sampai pengolahan pasca panen.

- Terbatasnya kemampuan managerial dan wirausaha di kalangan petani.

- Lemahnya penguasaan petani atas informasi pasar terutama yang berkaitan dengan

jumlah kebutuhan, harga, waktu, kualitas, sistem pembayaran, dll.

- Kurangnya pengetahuan dan penguasaan teknologi dalam bidang pelestarian sumberdaya

alam khususnya sumberdaya air.

- Masih terdapatnya beberapa DI (Daerah Irigasi) yang merupakan penggabungan fisik

sistem irigasi namun belum memiliki wadah koordinasi antar subak dalam lingkungan DI

yang bersangkutan.

Page 2: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

UPAYA-UPAYA YANG PERLU DILAKUKAN DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN

SUBAK

Dalam mengatasi permasalahan ini maka upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk

memperkokoh kelembagaan subak agar tetap eksis dalam menghadapi berbagai tantangan masa

depan adalah antara lain sebagai berikut.

- Mendorong dan memfasilitasi pembentukan wadah koordinasi antar subak dalam

lingkungan suatu DI (subak-gede) 1) , untuk tujuan-tujuan antara lain: (a) mencegah atau

mengurangi timbulnya konflik dalam pemanfaatan air antar subak pada bendung yang

sama; (b) mengkoordinasikan pengalokasian air secara lebih adil, pengaturan pola tanam

dan jadwal tanam antar subak yang terkait; (c) mengkoordinasikan pembayaran IPAI dan

menerima aset jaringan irigasi dari pemerintah jika DI yang bersangkutan akan

diserahkan tanggung jawab pengelolaannya kepada para petani/ subak.

- Mendorong dan memfasilitasi pembentukan wadah koordinasi antar sistem irigasi/DI

pada aliran sungai (subak-agung) guna mengkoordinasikan pengalokasian air antar DI,

dan pengaturan pola tanam serta jadwal tanam dari subak-subak pada aliran sungai yang

bersangkutan.

- Mengadakan program pemberian status badan hukum bagi subak/subak-gede/subakagung

supaya dapat lebih berkembang menjadi lembaga yang berorientasi ekonomi/ agribisnis.

Pencemaran Udara Ambien

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi ke dalam

udara ambien di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan

tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Udara ambien adalah udara

bebas dipermukaan bumi pada lapisan troposfir yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan

manusia, mahluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya.

Adapun beberapa penyebab yang mempengaruhi tercemarnya udara ambien, antara lain:

Particulate Matter (PM10), Ozone (O3), Carbon Monoxide (CO), Carbon Dioxide (CO2), Nitrogen Oxide

(NOx), Sulfur Dioxide (SO2), Timbal (Pb).

Penanggulangan pencemaran udara dapat dilakukan dengan cara mengurangi polutan dengan

alat-alat, mengubah polutan, melarutkan polutan dan mendispersikan polutan. Pemeriksaan

Page 3: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

emisi dan perawatan kendaraan, pengawasan pembuangan cerobong pada industri-industri.

Sumber dari pencemaran udara ruangan berasal dari asap rokok, pembakaran asap dapur, bahan

baku ruangan, kendaraan bermotor dan lain-lain yang dibatasi oleh ruangan. Pencegahan

pencemaran udara yang berasal dari ruangan bisa dipergunakan ventilasi yang sesuai, memasang

filter, Pembersihan udara secara elektronik.

UNTUK POWER POINT.

Pencemaran udara substansi fisik, kimia, atau biologi ke dalam udara ambien.

Penyebab tercemarnya udara ambien Particulate Matter (PM10), Ozone (O3), Carbon Monoxide

(CO), Carbon Dioxide (CO2), Nitrogen Oxide (NOx), Sulfur Dioxide (SO2), Timbal (Pb).

Penanggulangan mengurangi polutan dengan alat-alat, mengubah polutan, mendispersikan

polutan, pemeriksaan emisi dan perawatan kendaraan, pengawasan pembuangan cerobong pada

industri, memasang ventilasi yang sesuai, memasang filter, dan pembersihan udara secara elektronik.

Nama : I Gusti Ayu Made Dewi P.

NIM : 0820025057

Mata Kuliah : Kesehatan Lingkungan

Krisis Lingkungan Ekonomi yang Dialami Pedagang

1. Latar Belakang

Page 4: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

Sektor informal merupakan salah satu andalan pemerintah dalam penyerapan tenaga

kerja dan menambah pendapatan masyarakat bawah. Salah satu bidang yang termasuk dalam

sektor ini adalah pedagang. Berdagang merupakan salah satu mata pencaharian sebagian

besar masyarakat Indonesia. Namun, dengan adanya krisis ekonomi yang melanda Indonesia,

membuat para pedagang semakin kesulitan. Selain itu, krisis ekonomi pedagang didukung

oleh adanya persaingan antar pedagang dan pendapatan penduduk sekitar yang rendah serta

tidak konsekuennya pemerintah dalam melaksanakan kebijakan. Sehingga menguntungkan

salah satu pihak saja.

2. Penyebab Masalah

Krisis lingkungan ekonomi pedagang di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor

sebagai berikut :

a. Krisis ekonomi.

Krisis lingkungan ekonomi yang dialami oleh masyarakat Indonesia menyebabkan

kesulitan bagi para pedagang di Indonesia. Hal ini dikarenakan dengan adanya krisis

ekonomi, harga pokok barang yang akan ditawarkan pedagang tinggi, sehingga mau tidak

mau, pedagang harus menjualnya dengan harga yang mahal. Tentu saja, meyebabkan

konsumen menjadi enggan untuk membeli atau mengurangi jumlah pembelian. Sehingga

hal ini sangat merugikan pedagang.

b. Persaingan antar pedagang.

Persaingan antar pedagang dapat terjadi pada pedagang yang menjual barang dengan jenis

yang relatif sama. Dengan barang-barang yang jenisnya sama, maka siapa yang menjual

paling murah sudah tentu mendesak lainnya ke luar dari lapangan dan menjamin penjualan

terbesar bagi dirinya sendiri. Jadi, para penjual saling memperebut satu sama lain,

penjualan, pasar. Mereka masing-masing ingin menjual, menjual sebanyak-banyaknya

dan, kalau dapat, menjual sendirian, dengan mengucilkan penjual-penjual lainnya.

Karenanya, yang satu menjual lebih murah dari yang lain. Selain itu, persaingan dapat

terjadi pada pedangang dengan modal kuat dengan kelompok pedangang kecil.

c. Tingkat pendapatan penduduk sekitar.

Page 5: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

Apabila tingkat pendapatan masyarakat sekitar rendah, maka akan menurunkan tingkat

keuntungan pedagang, karena masyarakat sekitar tidak mampu membeli barang yang

ditawarkan oleh pedagang.

d. Pelaksanaan kebijakan kurang maksimal.

Pemerintah seringkali tidak konsekuen dalam mengeluarkan kebijakan. Hal ini sangat

merugikan para pedagang. Karena hanya menguntungkan salah satu pihak saja.

3. Solusi

Beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi krisis ekoomi yang dialami

pedagang di Indonesia, antara lain :

a. Regulasi

Dapat dilakukan dengan membuat undang – undang atau peraturan yang melindungi para

pedagang dan bidang perdagangan itu sendiri. Dimana regulasi yang dibuat harus adil,

jelas, dan berpihak kepada para pedagang. Selain itu, pemerintah juga harus melakukan

usaha untuk menanggulangi krisis ekonomi yang sedang terjadi.

b. Meningkatkan mutu dan kualitas.

Untuk menghindari adanya kerugian akibat persaingan antar pedagang, dapat dilakukan

dengan meningkatkan mutu dan kualitas barang dan tentu saja dengan harga yang

terjangkau. Selain itu, untuk menghindari adanya monopoli oleh salah satu pedagang,

pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan yang mengatur mekanisme pasar para

pedagang. Salah satu contoh kebijakannya adalah Peraturan Presiden (Perpres) No. 112

tahun 2007 tentang penataan pasar modern dan pasar tradisional. Dalam pasal 3 ayat 1

dijelaskan, lokasi berdirinya pasar modern wajib mengacu pada rencana tata ruang

wilayah (RTRW).

c. Mengatur harga barang yang ditawarkan.

Pedagang yang berlokasi di daerah dengan tingkat pendapatan rendah dapat melakukan

usaha menurunkan harga barangnya. Selain itu, pedagang juga dapat menawarkan “paket

hemat” ataupun diskon kepada masyarakat agar menarik perhatian. Alternatif lainnya

yaitu, pedagang dapat mencari lokasi yang tingkat pendapatan masyarakatnya tinggi.

d. Pemerintah harus konsekuen dalam melaksanakan kebijakan yang telah dikeluarkan.

Page 6: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

Adanya krisis yang dialami oleh pedagang disebabkan oleh krisis ekonomi, persaingan antar

pedagang, tingkat pendapatan penduduk sekitar, dan sikap pemerintah yang tidak konsekuen

terhadap kebijakan yang telah dibuat. Krisis ekonomi membuat pedagang kesulitan untuk

mementukan harga barang yang akan ditawarkan. Persaingan antar pedagang menyebabkan

adanya monopoli, sehingga pedagang lainnya terkucilkan. Selain itu, tingkat pendapatan

masyarakat sekitar yang rendah membuat para pedagang kesulitan dalam menawarkan

barangnya. Krisis diperkuat dengan tidak konsekuennya pemerintah dalam melaksanakan

kebijakan. Sehingga, ditanggulangi dengan cara menetapkan peraturan pemerintah yang

dijalankan dengan tegas, meningkatkan mutu dan kualitas barang yang ditawarkan, serta

mengatur harga barang yang ditawarkan. Dengan tegasnya peraturan mengenai pasar, diharapkan

krisis lingkungan ekonomi para pedagang dapat ditanggulangi.

PENGELOLAAN KRISIS LINGKUNGAN AKIBAT PENCEMARAN TANAH

(Kesehatan Lingkungan)

Nama : Kdk. Diah P. Kepakisan

Nim : 0820025062

PS. Ilmu Kesehatan Masyarakat/Fak. Kedokteran

Universitas Udayana

Salah satu krisis lingkungan yang terjadi saat ini adalah krisis lingkungan akibat

pencemaran tanah. Gangguan dan kerusakan yang paling besar terhadap tanah disebabkan oleh

manusia. Ini bukan fenomena baru karena kerusakan tanah telah terjadi sejak zaman peradaban

awal di Lembah Tigris and Eufrat. Ancaman paling besar adalah erosi tanah yang dapat

berakibat tanah hilang tererosi meninggalkan batuan yang belum lapuk. Erosi tanah terjadi akibat

pengelolaan lahan yang buruk, misalnya mengolah tanah di lahan yang curam. Tanah merupakan

suatu sistem yang tangguh karena mampu mengurai bahan pencemar sehingga menjadi kurang

berbahaya. Kemampuan menetralkan bahan-bahan ini membuat tanah sebagai tempat

Page 7: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

penampungan limbah (organik dan anorganik). Jika bahan yang diberikan melebihi kapasitas

penguraian tanah, tanah tersebut akan rusak, dan akibatnya aktivitas biologi juga berkurang.

Gangguan paling serius bagi tanah adalah penutupan oleh bangunan dan infrastruktur. Ini sangat

lazim dijumpai di berbagai negara industri. Sekali tanah ditutup oleh aspal atau bangunan, tanah

tersebut sudah hilang dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pencemaran tanah adalah

keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami.

Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau

fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam

lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air

limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah

secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat

menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam

tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat

berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan

udara di atasnya.

DAMPAK

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk

ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan

herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada

anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh

populasi.

Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat

meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat

menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait

pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf

otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta

penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti

Page 8: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di

atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan

kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan

pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme

dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya

bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi

akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika

efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan

dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-

makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti

konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat

kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya

dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan

pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.

Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-

bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

PENANGANAN

Remediasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada

dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-

site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari

pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.

Page 9: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

Off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang

aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu,

tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke

bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah

dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan

mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat

pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

Nama : Ni Putu Emi Yuliastari

NIM : 0820025060

Mata Kuliah : Kesehatan Lingkungan

Krisis Ekonomi yang Dialami Petani

4. Latar Belakang

Indonesia terkenal sebagai Negara agraris karena sebagian besar penduduknya

bermatapencaharian sebagai petani atau bergerak di bidang pertanian. Namun seiring

berjalannya waktu, pembangunan di berbagai bidang di Indonensia membuat lahan

pertanian di Indonesia semakin berkurang. Selain itu anggaran pemerintah untuk bidang

pertanian semakin sedikit pula dan membuat perhatian terhadap bidang pertanian

semakin menurun. Begitu pula perhatian terhadap nasib para petaninya sendiri hampir

tidak ada. Bidang pertanian yang kurang mendapat perhatian, baik dari pemerintah

maupun masyarakatnya sendiri dapat dilihat dari banyaknya tanggul yang rusak, irigasi

Page 10: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

yang tidak berfungsi maksimal, dan lain – lain. Selain itu, arah kebijakan pemerintah

yang kurang berpihak kepada para petani juga membuat pertanian semakin terpuruk.

5. Penyebab Masalah

Nasib para petani di Indonesia sangat memprihatinkan dimana disebabkan oleh

beberapa hal, antara lain :

e. Kebiasaan Pemerintah mengimpor beras

Ketika harga beras naik pemerintah sering kali mengambil kebijakan untuk

mengimpor beras sehingga merugikan para petani dimana mereka tidak dapat

menikmati kenaikan harga beras.

f. Perusahaan pupuk melakukan kegiatan ekspor

Sejumlah perusahaan pupuk lebih suka mengeskspor produksinya ke luar negeri

untuk memperoleh keuntungan yang besar, sedangkan di pihak lain stok pupuk di

tingkat petani semakin berkurang sehingga membuat nasib petani makin terpuruk.

g. Lahan – lahan subur dikonversi untuk kawasan industri

Saat ini banyak lahan-lahan subur dikonversi untuk kawasan industri dimana

pemerintah melakukannya karena melihat bidang industri akan mengalami kemajuan

dan dianggap sebagai jalan keluar dari krisis perekonomian.

6. Solusi

Melihat nasib para petani yang semakin terpuruk, diharapkan pemerintah dapat

menemukan solusi terbaik agar ekonomi para petani dapat pulih kembali (tidak

Page 11: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

memprihatinkan lagi) setidaknya sama seperti saat Indonesia berjalan sebagai negara

agraris. Beberapa solusi yang dapat dilakukan, antara lain :

e. Regulasi

Dapat dilakukan dengan membuat undang – undang atau peraturan yang

melindungi para petani dan bidang pertanian itu sendiri. Dimana regulasi yang dibuat

harus adil, jelas, dan berpihak kepada para petani sehingga nantinya masyarakat di

pedesaan akan tertarik kembali untuk mengembangkan lahan pertanian sekaligus akan

mengurangu urbanisasi.

f. Mengurangi kebiasaan mengimpor beras

Pemerintah yang mempunyai pemikiran bahwa saat beras mengalami kenaikan

harga, tindakan yang harus mereka lakukan adalah dengan mengimpor beras karena

akan menetapkan inflasi negara sebaiknya diubah karena jika dilihat dari pihak petani,

nasib mereka sangat berbanding terbalik dengan pemikiran pemerintah tersebut.

g. Pemerintah harus mengontrol pembangunan yang menggunakan lahan – lahan

pertanian

Ketersediaan lahan pertanian yang berkurang akibat adanya pembangunan

yang pesat di bidang lain, terutama industri juga mengakibatkan nasib para petani

semakin terpuruk. Dengan melihat nasib petani saat ini yang terus menerus hidup

dalam garis kemiskinan, pemerintah harus melakukan tindakan yang menjamin

ketersediaan lahan pertanian.

h. Diperlukannya partisipasi pihak – pihak yang bergerak di bidang pertanian

Kita dapat melihat bahwa masih banyak masyarakat kita yang tertarik oleh bidang

pertanian sehingga mereka mendalaminya melalui pendidikan, seperti mahasiswa

Pertanian dan profesi lainnya yang berkaitan. Namun ilmu yang mereka miliki

terkadang tidak dimanfaatkan sesuai bidangnya. Diharapkan kedepannya, pihak –

pihak yang berkecimpung dibidang pertanian dapat memberikan kontribusi mereka

Page 12: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

terhadap bidang pertanian agar pertanian kedepannya dapat pulih kembali dan

ekonomi para petani akan semakin membaik.

TUGAS KESEHATAN LINGKUNGAN

“ Krisis Energi, Solusi serta Pencegahannya di Indonesia”

Page 13: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

Oleh :

LUH PUTU ESTALITA

0820025056

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2009

Page 14: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

“ Krisis Energi, Solusi serta Pencegahannya di Indonesia”

Indonesia merupakan salah satu jajaran negara yang kaya raya didunia. Beragam kekayaan alam

dimilikinya termasuk juga pertambangan fosil sebagai sumber energi. Oleh karena itu, Indonesia

merupakan salah satu negara pemasok energi tertinggi di dunia. Namun sayangnya kekayaan indonesia

ini tidak dapat dinikmati oleh masyarakatnya sendiri. Hal ini dikarenakan kebijakan pemerintah

mengenai penerapan UU no 22 tahun 2001 mengenai minyak dan gas bumi yang sangat liberal. Dalam

Undang-undang ini pemerintah secara tidak langsung memberikan wewenang kepada perusahaan asing

maupun domestik untuk mengeksplorasi minyak dan menentukan harganya sendiri. Hal ini tentu saja

memberatkan masyarakat indonesia karena pihak swasta mayoritas hanya mementingkan profit

bukanlah kesejahteraan masyarakat Indonesia. Selain itu, beban masyarakat juga bertambah dengan

diadakannya pemadaman lampu bergilir yang bertujuan untuk penghematan listrik oleh sebab sumber

energi di Indonesia mulai mengalami penurunan yang sangat drastis atau dikenal juga dengan istilah

krisis energi. Krisis energi adalah kekurangan (atau peningkatan harga) dalam persediaan sumber daya

energi ke ekonomi. Krisis ini biasanya menunjuk ke kekurangan minyak bumi, listrik, atau sumber daya

alam lainnya. Krisis ini memiliki akibat pada ekonomi, dengan banyak resesi disebabkan oleh krisis energi

dalam beberapa bentuk. Terutama, kenaikan biaya produksi listrik, yang menyebabkan naiknya biaya

produksi. Bagi para konsumen, harga BBM untuk mobil dan kendaraan lainnya meningkat,

menyebabkan pengurangan keyakinan dan pengeluaran konsumen. Krisis energi yang dialami oleh

Indonesia tidak saja menjadi masalah di Indonesia semata namun juga telah menjadi masalah dunia.

Salah satu penyebab krisis energi di Indonesia dikarenakan pemerintah mayoritas hanya menggunakan

energi listrik yang berasal dari fosil, sedangkan disisi lain, Indonesia juga memiliki sumber energi listrik

alternatif yang dapat membantu pasokan energi cukup banyak namun belum diberdayakan dengan

baik..

Indonesia sebagai negara yang berkembang memiliki begitu banyak permasalahan. Salah

satunya adalah permasalahan krisis minyak tanah, elpiji, dan premium di Indonesia. Hal ini dikarenakan

Indonesia hanya menggunakan sumber energi fosil yang kini persediaanya sudah mulai mengalami

penurunan secara drastis dikarenakan banyaknya pengeksploitasian besar-besaran. Masalah ini

berdampak kepada masyarakat indonesia dimana harga BBM meningkat dengan pesat sehingga

masyarakat sulit menjangkau harga BBM. Selain itu permasalahan masyarakat tidak hanya berbatas

Page 15: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

pada hal ini saja melainkan juga pada pemadaman listrik bergilir yang tidak tentu dan tanpa

pemberitahuan. Ini menjadi masalah besar bagi masyarakat khususnya industri dikarenakan dengan

diadakannya pemadaman listrik maka dapat menghambat produksi mereka dan menimbulkan kerugian

yang tidak sedikit. Faktanya akar dari permasalahan ini bersumber dari terbatasnya sumber energi yang

terdapat di Indonesia yaitu sumber energi fosil. Oleh karena begitu banyaknya permasalahan krisis

energi yang terjadi di Indonesia, maka sudah sepantasnya untuk diatasi sesegera mungkin.

Beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk menangani krisis energi ini salah satunya

adalah dengan memberikan subsidi kepada pengembangan energi alternatif. Dengan adanya

subsidi ini maka akan dapat menarik investor dalam mengembangkan energi alternatif sehingga

Indonesia dapat lebih mandiri dalam hal energi dan tidak hanya bergantung dengan energi yang

berasal dari bahan fosil. Ketersediaan energi alternatif di Indonesia sangat banyak dan ini dapat

dimanfaatkan secara luas oleh pemerintah. Adapun beberapa contoh sumber energi alternatif di

Indonesia yang masih belum diberdayakan dengan baik diantaranya adalah:

1. Energi angin

2. Energi panas bumi dengan kapasitas mencapai 27000 megawatt

3. Energi sinar matahari

4. Energi gelombang pasang surut laut

5. Energi air

6. Energi hujan

7. Energi biogas

8. Energi nuklir

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) merupakan salah satu solusi terbaik untuk

mengatasi krisis energi yang dihadapi di Indonesia. Dunia internasional pun sangat mendukung

Indonesia untuk memanfaatkan teknologi nuklir, namun dalam pelaksanaannya harus tetap

melalui prosedur terpenting dalam pembangunan PLTN yaitu harus ada regulasi dan sumber

daya manusia yang kompeten serta terpenting diharapkan secepatnya dapat direalisasikan.

9. Energi minyak tumbuhan / biodiesel, dan lain sebagainya

Semua contoh energi alternatif di atas apabila dikelola dengan baik, maka akan dapat

memenenuhi kebutuhan energi di Indonesia dan menghapus ketergantungan akan tenaga energi fosil.

Page 16: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

Selain dalam hal penanganan krisis energi, dibutuhkan pula upaya pencegahan yang

bertujuan untuk mengurangi atau mencegah masalah krisis energi yang dapat memperumit

keadaan energi di Indonesia saat ini. Adapun upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah

dengan upaya penghematan energi dan penanaman kesadaran masyarakat. Dalam usaha

penghematan energi, negara Jepang dapat menjadi prototipe dan contoh bagi negara-negara di

dunia termasuk Indonesia. Masyarakat Jepang tidak saja mencerminkan kepedulian mereka

terhadap krisis energi melalui prilaku mereka melainkan diikuti dengan penanaman pola pikir

mengenai pentingnya menjaga lingkungan termasuk juga sumber energi. Mereka sangat concern

terhadap pemasalahan energi ini. Di Jepang, gerakan hemat listrik, hemat air, serta hemat bahan

baku tidak hanya terdapat dalam teori mereka saja melainkan sudah mampu dicerna dan diserap

oleh masyarakat yang kemudian menjadi dasar mereka untuk bertindak.

Program penanaman kesadaran menjadi salah satu titik berat kurikulum pendidikan dari

tingkat yang paling bawah karena program ini mengajarkan mengenai bagaimana siswa

ditanamkan dan dicontohkan cara berhemat listrik, cinta kebersihan, menyayangi lingkungan dan

lain lain. Usaha edukasi ini cukup berhasil meresap dan dijiwai oleh anak-anak bahkan setelah

menjadi dewasa dan beranjak tua mereka masih menanamkan pola fikir ini dibenak mereka.

Sehingga, pendidikan sejak dini dan penanaman kesadaran sangat penting untuk memulai

pencegahan masalah krisis energi di Indonesia.

Selain pencegahan dengan tahap edukasi, pencegahan juga dapat dilakukan dengan

penggunaan teknologi ramah lingkungan. Salah satu bahan bakar pengganti ramah lingkungan

yang dapat direkomendasikkan untuk mencegah krisis energi di Indonesia salah satunya adalah

dengan menggunakan tenaga sumber daya Hidrogen. Hidrogen adalah suatu elemen yang paling

sering dijumpai di alam semesta, dapat digunakan sebagai bahan bakar dari sebuah mesin

pembakaran atau digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, dan merupakan bentuk

emisi yang sangat bersih dibanding bensin. Hidrogen tersedia sangat banyak dikarenakan

hidrogen merupakan elemen alam semesta yang paling umum. Cadangan hidrogen dan bahan

baku baterai sangat banyak dan beragam, dan lithium, teknologi baterai yang menonjol saat ini,

sangat berlimpah. Dua teknologi ini (penggunaannya) secara relatif imbang.

Selain hal yang diuraikan sebelumnya, pencegahan juga dapat dilakukan dari pihak

pemerintah. Pemerintah hendaknya dapat lebih tegas dan bijaksana dalam membuat perundang-

undangan mengenai sumber energi di Indonesia yang dalam pelaksanaannya diikuti dengan

Page 17: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

pengawasan yang maksimal. Dengan dilaksanakannya tahap penanganan dan pencegahan krisis

energi ini diharapkan di masa yang akan datang tidak akan ditemui lagi masalah krisis energi.

Daftar Pustaka:

Anonim. tt. Crisis Energi. Tersedia : www.wiki.com. Akses : 6 Desember 2009

Anonim.2008. Hidrogen. Tersedia : www.google.com. Akses : 6 Desember 2009

Anonim.2009.PLTN Solusi Terbaik Mengatasi Krisis Energi Indonesia.Tersedia :

www.google.com . Akses : 6 Desember 2009

Ika. tt. Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan Atasi Krisis Energi. Tersedia:

www.google.com. Akses : 6 Desember 2009

Indrawan, bayu.2009.Solusi Krisis Energi Dunia.Tersedia : www.lampungpost.com. Akses : 6

Desember 2009

Istadi. tt.Energi terbarukan,Solusi Krisis Energi Indonesia.Tersedia : www.google.com. Akses :

6 Desember 2009

Jup’s. 2009. Krisis Energi di Indonesia. Tersedia: www.google.com. Akses: 6 Desember 2009

Sarjiyati,Sri. 2009. Menyoal Krisis Energi Indonesia. Tersedia : http://m.detik.com . Akses: 6

Desember 2009

Syufyan. Hidayatus. 2009. Solusi Krisis Listrik Indonesia. Tersedia : www.inilah.com. Akses : 6

Desember 2009

Nama : Putu Ika Farmani

NIM : 0820025059

Subtopic : Manajemen Krisis Lingkungan

Perkembangan zaman yang semakin maju membuat kebutuhan hidup manusia meningkat

dengan tajam. Oleh sebab itu berbagai upaya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang

diharapkan. Meningkatnya permintaan akan alat pemenuh kebutuhan berarti meningkat pula

sumber daya alam yang dipergunakan dalam memproduksi alat tersebut. Salah satu dampak dari

Page 18: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

eksploitasi sumber daya alam ini ialah krisis ingkungan. Krisis lingkungan ini terjadi tidak hanya

karena aktivitas manusia semisal polusi dan perubahan iklim karena efek rumah kaca, tapi juga

ketidakmampuan manusia mengantisipasi dan menangani dampak bencana alam. Salah satu jenis

krisis lingkungan yang sangat butuh perhatian kita ialah krisis air permukaan yang terjadi di

dunia akhir-akhir ini.

Forum air dunia II (World Water Forum) di Den Haag pada Maret 2000 sudah

memprediksikan Indonesia termasuk salah satu negara yang akan mengalami krisis air pada

2025. Penyebab krisis air ini ialah kelemahan dalam pengelolaan air. Salah satu di antaranya

permukaan air yang tidak efisien. Laju kebutuhan akan sumber daya air dan potensi

ketersediaannya yang sangat pincang dan semakin menekan kemampuan alam dalam menyuplai

air. Derajat kelangkaan air semakin meningkat, sementara pertumbuhan penduduk yang pesat

dan disertai dengan pola hidup yang menuntut penggunaan ait yang meningkat menambah

tekanan terhadap kuantitas air. Indonesia menduduki urutan ke-5 di antara negara-negara yang

kaya air setelah Brazil , Rusia, Cina, dan Kanada. Hal ini terlihat juga pada potensi ketersediaan

air permukaan, terutama dari sungai yang menurut catatan Departemen Pekerjaan Umum rata-

rata dunia yang hanya 600 meter kubik per kapita per tahun.

Daerah aliran sungai (DAS) sebagai fungsi penyangga atau resapan makin jauh dengan angan-

angan karena sebagaian besar rusak. Ini disebabkan terjadinya alih fungsi lahan di daerah

penyangga, makin meluasnya lahan kritis , makin luasnya penyebaran DAS kritis , dan

penebangan liar pada areal penyangga. Berubahnya fungsi DAS adalah awal dari hilangya

volume besar air melalui aliran permukaan yang seharusnya dapat dikonversi. Faktanya makin

meningkat deficit air di wilayah kekurangan air atau menurutnya ketersediaan, air di daerah

surplus. Mengeringnya kantong-kantong air di daerah cekungan di kawasan DAS adalah indikasi

nyata dari makin hilangnya fungsi hidrologis DAS.

Sumber daya air mengalami berbagai tekanan yang berakibat pada makin buruknya kualitas.

Salah satu penyebabnya adalah pencermaran pada air permukaan yang meliputi sungai, danau ,

waduk, dan air bawah permukaan. Intrusi air laut ke daratan menyebabkan salinitas air sumur-

sumur penduduk meningkat. Kebocoran-kebocoran limbah industry ke sungai dan lahan-lahan

Page 19: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

pertanian makin memberikan tekanan pada lingkungan. Sangat tepat jika krisis air dunisa saat ini

didefinisikan dalam kaitannya dengan keterbatasan pada akses terhadap air minum yang sehat

bagi lebih dari satu miliar manusia, dan keterbatasan “sanitasi bagi setengah penduduk dunia”.

Beberapa saran yang diajukan untuk penanggulangannya ialah dalam pemanfaatan air hars

diimbangi dengan upaya konservasi air yang memadai. Paradigma pemberdayaan sumber daya

air perlu diubah , dari eksploitasi berkepanjangan kepada budaya konservasi dan pemanfaatan air

yang efisien. Pemanfaatan air secara efisien harus menjadi target dalam pengelolaan air.

Dalam konteks irigasi, pemberian air yang efisien tidak selalu dengan jumlah yang sedikit, tetapi

pada nilai ekonomi yang bisa dihasilkan dari pemanfaatan air. Namun, pemberian air sesedikit

mungkin menjadi target untuk memperoleh hasil ekonomi yang tinggi. Oleh karena itu dalam

berbagia upaya atau usaha pemanfaatan air dapat menggunakan konsep Water Use Efficiency.

Dalam budi daya tanaman, konteks ini diartika sebagai produksi tanaman yang dapat dihasilkan

per unit pemanfaatan air. Sebagai hasil dari pemanfaatan air hendaknya diinvestasikan kepada

upaya konservasi air secara rutin berkelanjutan.

Krisis Energi di Indonesia

Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan alam melimpah ruah termasuk juga sumber

energi fosil yang luas kini mengalami krisis energi. Krisis energi ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi

dunia. Permasalahan yang dihadapi Indonesia mengenai krisis energi adalah krisis minyak tanah, LPJ,

bensin, serta pemadaman listrik bergilir yang tidak tentu dan tanpa pemberitahuan. Namun secara garis

besar penyebab utama dari permasalahan krisis energi ini adalah pasokan sumber energi fosil di

Indonesia menurun drastis diakibatkan oleh ekploitasi listrik yang tidak terkontrol. Hal ini didukung

dengan dikeluarkannya Undang undang no 22 tahun 2001 mengenai minyak bumi dan gas bumi sangat

liberal. Adapun beberapa penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini

diantaranya adalah dengan memberikan subsidi kepada pengembangan energi alternatif sehingga dapat

Page 20: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

mengembangkan investor untuk mengembangkan energi alternatif. Adapun beberapa contoh energi

alternatif yang masih belum diberdayakan adalah energi, panas bumi, angin, air, gelombang pasang

surut laut, biogas, biodesel dan nuklir. Pengembangan energi alternatif nuklir merupakan salah satu

solusi terbaik untuk menangani masalah krisis energi, namun dalam pelaksanaannya membutuhkan

regulasi dan sumber daya yang kompeten. Sedangkan upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk

mengurangi dan mencegah krisis energi di masa yang akan datang adalah dengan melakukan

penghematan energi dan penanaman kesadaran. Penanaman kesadaran dapat dilakukan dengan

melakukan edukasi sejak dini yaitu usia sekolah dasar sehingga pola pikir mereka berorientasi ke

penghematan energi dan kepedulian terhadap lingkungan. Selain itu juga penghematan energi dapat

dilakukan dengan menggunakan bahan ramah lingkungan seperti halnya baterai dari hidrogen maupun

lithium.

Nama : Ni Nyoman Metri Astuti.

NIM : 0820025058

UDARA AMBIEN

Latar Belakang.

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi ke

dalam udara ambien di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,

hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

Pencemaran udara merupakan salah satu dari berbagai permasalahan yang dihadapi oleh daerah

perkotaan. Laju urbanisasi yang tinggi, motorisasi dan industrialisasi telah menyebabkan

permasalahan pencemaran udara yang serius di kota-kota besar, sehingga menyebabkan

pencemaran udara menjadi salah satu ancaman yang serius terhadap kesehatan masyarakat,

masyarakat miskin perkotaan, dan produktivitas nasional.

Udara ambien adalah udara bebas dipermukaan bumi pada lapisan troposfir yang

dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, mahluk hidup dan unsur lingkungan hidup

lainnya. Dampak kesehatan dan dampak lingkungan yang terjadi tergantung pada besarnya

Page 21: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

konsentrasi pencemar di udara ambien. Perkiraan besarnya dampak yang terjadi diprediksi

dengan melihat hubungan statistik antara konsentrasi di udara ambien dengan respons gangguan

kesehatan berdasarkan studi-studi dosis-respons. Oleh sebab itu, pemantauan pencemar di udara

ambien sangat penting untuk mengevaluasi tingkat konsentrasi yang terpajan pada reseptor.

Penyebab Masalah.

Beberapa penyebab yang mempengaruhi pencemaran pada udara ambien:

1. Particulate Matter (PM10)Partikulat adalah padatan atau likuid di udara dalam bentuk asap, debu dan uap, yang dapat

tinggal di atmosfer dalam waktu yang lama. Di samping mengganggu estetika, partikel berukuran

kecil di udara dapat terhisap ke ke dalam sistem pernafasan dan menyebabkan penyakit gangguan

pernafasan dan kerusakan paru-paru. Partikulat juga merupakan sumber utama haze (kabut asap)

yang menurunkan visibilitas.

2. Ozone (O3)

Ozon termasuk kedalam pencemar sekunder yang terbentuk di atmosfer dari reaksi fotokimia

NOx dan HC. Ozon bersifat oksidator kuat, karena itu pencemaran oleh ozon troposferik dapat

menyebabkan dampak yang merugikan bagi kesehatan manusia, seperti: serangan janttung,

gangguan sistem pernafasan, gangguan fungsi paru-paru akut, dan bahkan dapat menyebabkan

kematian.

3. Carbon Monoxide (CO)

Gas karbon monoksida (CO) adalah gas yang dihasilkan dari proses oksidasi bahan bakar yang

tidak sempurna. Gas ini bersifat tidak berwarna, tidak berbau, tidak menyebabkan iritasi. Secara

langsung kompetisi ini akan menyebabkan pasokan O2 ke seluruh tubuh menurun tajam, sehingga

melemahkan kontraksi jantung dan menurunkan volume darah yang didistribusikan. Konsentrasi

rendah (<400 ppmv ambient) dapat menyebabkan pusing-pusing dan keletihan, sedangkan

konsentrasi tinggi (>2000 ppmv) dapat menyebabkan kematian.

4. Carbon Dioxide (CO2)

Page 22: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

Karbon dioksida (CO2) adalah gas yang diemisikan dari sumber-sumber alamiah

danantropogenik. Karbon dioksida adalah gas yang secara alamiah berada di atmosfer Bumi,

berasal dari emisi gunung berapi dan aktivitas mikroba di tanah dan lautan.

Karbon dioksida akan larut di dalam air hujan dan membentuk asam karbonat, menyebabkan

air hujan bersifat lebih asam bila dibandingkan dengan air tawar.

5. Nitrogen Oxide (NOx)

Oksida nitrogen (NOx) adalah kontributor utama smog dan deposisi asam. Nitrogen

oksida bereaksi dengan senyawa organic volatile membentuk ozon dan oksidan lainnya

seperti peroksiasetilnitrat (PAN) di dalam smog fotokimia dan dengan air hujan

menghasilkan asam nitrat dan menyebabkan hujan asam. Smog fotokimia berbahaya bagi

kesehatan manusia karena menyebabkan kesulitan bernafas pada penderita asma, batuk-batuk

pada anak-anak dan orang tua, dan berbagai gangguan sistem pernafasan, serta menurunkan

visibilitas. Deposisi asam basah (hujan asam) dan kering (bila gas NOx membentuk partikel

aerosol nitrat dan terdeposisi ke permukaan Bumi) dapat membahayakan tanam-tanaman,

pertanian, ekosistem perairan dan hutan.

6. Sulfur Dioxide (SO2)

Gas sulfur dioksida (SO2) adalah kontributor utama hujan asam. Di dalam awan dan air

hujan SO2 mengalami konversi menjadi asam sulfur dan aerosol sulfat di atmosfer. Bila

aerosol asam tersebut memasuki sistem pernafasan dapat terjadi berbagai penyakit

pernafasan seperti gangguan pernafasan hingga kerusakan permanent pada paru-paru.

7. Timbal (Pb)

Timbal adalah logam yang sangat toksik dan menyebabkan berbagai dampak kesehatan

terutama pada anak-anak kecil. Timbal dapat menyebabkan kerusakan sistem syaraf dan

masalah pencernaan, sedangkan berbagai bahan kimia yang mengandung timbale dapat

menyebabkan kanker.

Solusi.

PENANGGULANGAN PEN-CEMARAN UDARA

Penanggulangan pencemaran udara dapat dilakukan dengan cara mengurangi polutan dengan alat-alat, mengubah polutan, melarutkan polutan dan mendispersikan polutan. Pemeriksaan emisi dan perawatan kendaraan, pengawasan pembuangan cerobong pada industri-industri.

Page 23: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

Penanggulangan Polusi udara dari ruangan

Sumber dari pencemaran udara ruangan berasal dari asap rokok, pembakaran asap dapur, bahan baku ruangan, kendaraan bermotor dan lain-lain yang dibatasi oleh ruangan. Pencegahan pen-cemaran udara yang berasal dari ruangan bisa dipergunakan :

Ventilasi yang sesuai, yaitu :

Usahakan polutan yang masuk ruangan seminimum mungkin. Tempatkan alat pengeluaran udara dekat dengan sumber pencemaran. Usahakan menggantikan udara yang keluar dari ruangan sehingga udara yang masuk ke-

ruangan sesuai dengan kebutuhan.

Filtrasi. Memasang filter dipergunakan dalam ruangan dimaksudkan untuk menangkap polutan dari sumbernya dan polutan dari udara luar ruangan.

Pembersihan udara secara elektronik. Udara yang mengandung polutan dilewatkan melalui alat ini sehingga udara dalam ruangan sudah berkurang polutan-nya atau disebut bebas polutan.

KRISIS LINGKUNGAN

NAMA KELOMPOK :

1. I Ketut Didit Nugraha 0820025055

2. Luh Putu Estalita 0820025056

3. I Gusti Ayu Made Dewi P 0820025057

4. Ni Nyoman Metri Astuti 0820025058

Page 24: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

5. Putu Ika Farmani 0820025059

6. Ni Putu Emi Yuliastari 0820025060

7. Kadek Ridoi Rahayu 0820025061

8. Kadek Diah P. Kepakisan 0820025062

9. I Dw Agung Basma Kusala W 0820025063

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2009

1. Krisis Ekonomi Petani

Seiring dengan berjalannya waktu, Negara Indonesia yang dikenal sebagai Negara

agraris karena sebagian besar pendudunya bermatapencaharian sebagai petani, kini

kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah bahkan bidang pertanian kini bukan lagi

mata pencaharian pokok dari masyarakat Indonesia. Nasib ekonomi para petani saat ini

sangat terpuruk. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : arah kebijakan

pemerintah yang tidak berpihak pada petani dimana sering kali pemerintah membuat

kebijakan untuk mengimpor beras disaat harga beras sedang mengalami kenaikan,

perusahaan pupuk yang lebih banyak melakukan kegiatan ekspor pupuknya ke luar negeri

karena dianggap lebih menguntungkan sedangkan pupuk di tingkat petani semakin

berkurang, banyaknya lahan – lahan subur yang dikonversi untuk bidang industri, dan

lain – lain. Solusi untuk dapat mengatasi masalah yang menyebabkan krisis ekonomi

petani, yaitu : membuat regulasi (undang – undang yang melindungi para petani dan

bidang pertanian) dimana regulasi yang dibuat harus jelas, adil dan berpihak pada petani,

mengontrol lahan – lahan subur agar tetap dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian,

dan melibatkan partisipasi dari pihak – pihak profesional (seperti Sarjana Pertanian) yang

terkait dengan bidang pertanian sendiri agar pertanian kembali mendapat ketertarikan di

masyarakat.

Page 25: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

2. Krisis air permukaan

Air memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia terutama untuk pemenuhan

kebutuhan pokok (untuk minum, mandi, memasak, dan lainnya) dan keperluan industry.

Krisis air permukaan terjadi pada air sungai, danau, waduk, dan laut. Penyebab krisis air

ini ialah kelemahan dalam pengelolaan air. Salah satu di antaranya pemanfaatan

permukaan air yang tidak efisien. Laju kebutuhan akan sumber daya air dan potensi

ketersediaannya yang sangat pincang dan semakin menekan kemampuan alam dalam

menyuplai air. Derajat kelangkaan air semakin meningkat, sementara pertumbuhan

penduduk yang pesat dan disertai dengan pola hidup yang menuntut penggunaan air yang

meningkat menambah tekanan terhadap kuantitas air. Selain itu secara khusus

pembuangan limbah-limbah ke tempat-tempat air permukaan menjadi salah satu

penyebab krisis air. Dampak yang ditimbulkan dari krisis air ialah menurunnya kualitas

serta jumlah air yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, menurunnya kualitas kesehatan

atas konsumsi air yang telah tercemar , dan menurunnya kualitas biota air permukaan

beserta lingkungan sekitarnya

Beberapa saran yang diajukan untuk penanggulangannya ialah dalam

pemanfaatan air harus diimbangi dengan upaya konservasi air yang memadai. Paradigma

pemberdayaan sumber daya air perlu diubah , dari eksploitasi berkepanjangan kepada

budaya konservasi dan pemanfaatan air yang efisien. Pemanfaatan air secara efisien harus

menjadi target dalam pengelolaan air. Pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan

khususnya dalam pembuangan limbah-limbah ke sumber-sumber air permukaan.

Rangkuman Krisis Lingkungan Akibat Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan

merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair

atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air

Page 26: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut

minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri

yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk

ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Contoh, timbal sangat berbahaya pada

anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh

populasi. Dampak terhadap ekosistem. Dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai

makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai

makanan tersebut dimana bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing

yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat

menyebabkan penurunan hasil pertanian.

Penanganan

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada

dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan

on-site adalah pembersihan di lokasi terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan

bioremediasi. Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan

mikroorganisme (jamur, bakteri). Off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan

kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan

dari zat pencemar.

Nama : I Dw Agung Basma Kusala W

Nim : 0820025063

SUBAK

Page 27: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

TANTANGAN-TANTANGAN YANG DIHADAPI SUBAK

Subak sedang menghadapi bermacam tantangan, lebih-lebih dalam menyongsong era

globalisasi yang jika tidak teratasi maka kelangsungan hidup subak bisa terancam.

Tantangantantangan tersebut antara lain dapat diuraikan di bawah ini:

Persaingan dalam Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian yang Semakin Tajam

Akan tiba saatnya bahwa Indonesia harus terbuka terhadap masuknya komoditi pertanian yang

diproduksi di luar negari. Sektor pertanian pun mau tidak mau harus terbuka untuk investasi

asing dan dituntut agar mampu bertahan pada kondisi persaingan bebas tanpa subsidi dari

pemerintah. Malahan sekarang saja pasar-pasar swalayan di beberapa kota besar termasuk

Denpasar sudah mulai kebanjiran produk-produk pertanian seperti buah-buahan, sayur-sayuran

dan daging yang dihasilkan petani negara asing yang dapat menggeser kedudukan produksi

pertanian yang dihasilkan oleh petani-petani negeri kita sendiri. Untuk mampu bersaing dalam

pasar ekonomi global maka mutu hasil –hasil pertanian kita perlu ditingkatkan. Ini berarti bahwa

mutu sumberdaya manusia termasuk para petani produsen perlu terus ditingkatkan agar menjadi

lebih profesional, efisien dan mampu menguasai serta memanfaatkan teknologi. Para petani

anggota subak selama ini masih bertindak sendiri-sendiri secara individual dalam berusahatani.

Padahal, mereka tergolong petani gurem dengan luas garapan yang sempit, permodalan yang

terbatas dan posisi tawar yang sangat lemah. Mereka belum memanfaatkan kelembagaan subak

sebagai wadah bersama untuk melakukan kegiatan usahatani yang lebih berorientasi agribisnis.

Dalam menghadapi persaingan yang semakin tajam maka seharusnya para petani bersatu melalui

suatu wadah yang sudah ada yaitu subak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang lebih

berorientasi agribisnis bukan sekedar menggunakan wadah subak itu hanya untuk tujuan operasi

dan pemeliharaan (OP) jaringan irigasi.

Menciutnya Areal Persawahan Beririgasi Akibat Alih Fungsi Salah satu tantangan yang

dihadapi subak adalah menciutnya lahan sawah beririgasi sebagai akibat adanya alih fungsi

untuk kegiatan non-pertanian. Di Bali dalam beberapa tahun belakangan ini areal persawahan

yang telah beralih fungsi diduga mencapai 1000 ha per tahun. Penciutan areal sawah ini sungguh

pesat, lebih-lebih di lokasi yang dekat kota karena dipicu oleh harga yang cenderung

membubung tinggi. Nampaknya petani pemilik sawah di daerah sekeliling kota cenderung

tergoda oleh tawaran harga tanah yang tinggi. Sebab, jika dibandingkan dengan mengusahakan

sendiri untuk usahatani hasilnya sungguh tidak seimbang. Petani mungkin lebih memilih

Page 28: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

mendepositokan uang hasil penjualan tanahnya itu di bank dan tinggal menerima bunganya tiap

bulan yang bisa jadi jauh lebih besar dibandingkan dengan hasil usahataninya. Andaikata

penyusutan areal persawahan di Bali berlanjut terus separti sekarang ini dikhawatirkan organisasi

subak akan terancam punah. Jika subak hilang apakah kebudayaan Bali dapat bertahan karena

diyakini bahwa subak bersama lembaga sosial tradisional lainnya seperti banjar dan desa adat

merupakan tulang punggung kebudayaan Bali. Dalam kaitan ini para petani anggota subak perlu

dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut masalah pengalih fungsian

lahan sawah yang berada dalam wilayah subak mereka.

Ketersediaan Air Semakin Terbatas

Meningkatnya pendapatan masyarakat dan jumlah penduduk serta pembangunan di segala

bidang terutama pemukiman dan industri pariwisata di Bali menuntut terpenuhinya kebutuhan air

yang terus meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Ini mengisyaratkan bahwa air

menjadi sumberdaya yang semakin langka. Persaingan yang menjurus ke arah konflik

kepentingan dalam pemanfaatannya antara berbagai sektor terutama sektor pertanian dan non

pertanian cenderung meningkat di masa-masa mendatang. Belum adanya hak penguasaan air

yang dimiliki oleh para pengguna merupakan salah satu sebab pemicu konflik pemanfaatan air.

Hal ini dapat dimengerti karena air yang selama ini dimanfaatkan lebih banyak untuk pertanian,

sekarang dan di masa depan harus dialokasikan juga ke sektor non pertanian. Mengingat air

menjadi semakin langka maka para petani anggota subak dituntut untuk mampu mengelola air

secara lebih efisien dan demikian pula para pemakai air lainnya agar mampu mengembangkan

budaya hemat air.

Kerusakan Lingkungan khususnya Pencemaran Sumberdaya Air

Di beberapa tempat telah muncul keluhan-keluhan dari masyarakat petani tentang adanya

pencemaran lingkungan khususnya sumberdaya air pada sungai dan saluran irigasi akibat adanya

limbah industri dan limbah dari hotel serta pemukiman. Kecenderungan menurunnya kualitas air

ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah industri yang mengeluarkan limbah

beracun yang disalurkan melalui sungai maupun saluran irigasi. Dalam kaitan ini subak dituntut

untuk mampu berperan aktif dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.

Penyerahan Kembali Tanggung Jawab Pengelolaan Jaringan Irigasi kepada Petani

Karena semakin terbatasnya kemampuan pemerintah baik dari segi personil maupun pendanaan

untuk melakukan kegiatan operasi dan pemeliharaan (OP) jaringan irigasi, maka pemerintah

Page 29: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

telah mengambil seperangkat kebijaksanaan yang pada dasarnya memberikan tanggung jawab

pengelolaan jaringan irigasi kepada para petani yang tergabung dalam P3A/subak. Untuk

jaringan irigasi di atas 500 ha para petani diwajibkan membayar Iuran Pelayanan Irigasi (IPAIR).

Sedangkan untuk yang di bawah 500 ha diserahkan sepenuhnya kepada P3A/subak melalui

program Penyerahan Irigasi Kecil (PIK). Adanya tuntutan finansial akibat tanggung jawab

memikul beban OP jaringan irigasi maka subak seharusnya mampu meningkatkan kesejahteraan

anggotanya melalui berbagai kegiatan pengumpulan dana bersama. Misalnya, dengan

memanfaatkan lembaga subak sebagai wahana untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang

berorientasi ekonomi/ agribisnis.

Berkurangnya Minat Pemuda untuk Bekerja Sebagai Petani

Ada kecenderungan bahwa berusahatani di sawah dianggap tidak lagi dapat mendukung

peningkatan kesejahteraan petani dibandingkan dengan bekerja di sektor industry dan jasa

khususnya yang berkaitan dengan pariwisata. Hal ini disebabkan karena sempitnya luas tanah

garapan dan rendahnya nilai tukar petani. Bekerja di luar sektor pertanian cenderung lebih

menarik dibandingkan jadi petani yang serba bergelimang lumpur dan penuh resiko akibat

kegagalan panen dan fluktuasi harga. Dapat dimengerti kalau pemuda-pemuda desa dari keluarga

petani cenderung meninggalkan orang tua mereka dan pergi ke kota mencoba mencari pekerjaan

yang lebih bergengsi. Dapat diduga pula bahwa dalam beberapa tahun mendatang yang tinggal di

daerah pedesaan bekerja sebagai petani adalah orang-orang yang sudah berusia lanjut yang

tentunya kurang produktif lagi. Kecenderungan ini kiranya dapat berimplikasi negatif terhadap

kehidupan subak itu sendiri. Subak sebagai organisasi petani dituntut untuk mampu menciptakan

kondisi yang dapat menarik kaum muda untuk bekerja sebagai petani modern dan profesional.

KEMAMPUAN SUBAK MEMPERTAHANKAN EKSISTENSINYA DALAM

MENGHADAPI BERBAGAI TANTANGAN

Apakah subak memiliki kemampuan atau potensi dalam menghadapi berbagai tantangan yang

dihadapi seperti telah terurai di atas? Kalau dilihat dari kenyataan bahwa subak masih tetap eksis

sampai kini sejak awal berdirinya yaitu hampir seribu tahun yang lampau, maka kiranya perlu

optimis bahwa subak akan mampu menghadapi tantangantantangan tersebut. Namun perlu

digaris bawahi bahwa masih diperlukan upaya-upaya pemberdayaan terhadap lembaga irigasi

tradisional ini guna meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi berbagai tantangan yang

menghadang. Subak rupanya memang memiliki potensi yang cukup memadai untuk menjadi

Page 30: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

lembaga yang tangguh (viable) seperti terlihat dari hal-hal berikut: Organisasi yang relatif

mantap seperti adanya struktur yang jelas, kepengurusan yang jelas wewenang dan tanggung

jawabnya, dilengkapi dengan awig-awig (peraturan-peraturan) dengan berbagai sanksinya. Setiap

anggota subak berhak melakukan pengawasan dan monitoring terhadap siapa saja termasuk

pengurusnya dalam menerapkan peraturan yang telah disepakati bersama. Semangat gotong-

royong yang tinggi dalam melakukan kegiatan-kegiatan persubakan terutama dalam

pemeliharaan jaringan fisik dan kegiatan ritual subak. Ritual subak merupakan unsur pemersatu

para anggotanya sehingga subak menjadi organisasi yang kuat dan tangguh. Subak memiliki

batas wilayah yang jelas dan berdasarkan prinsip hidrologis bukan atas dasar kesatuan

administratif. Subak mempunyai landasan filosofis Tri Hita Karana yang menekankan pada

keseimbangan dan keharmonisan yakni keseimbangan dam keharmonisan antara manusia dengan

sesamanya, dengan alam lingkungannya dan dengan Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta

segala yang ada di alam semesta ini. Ini berarti bahwa subak memiliki potensi yang sangat besar

untuk berperanan sebagai pengelola sumberdaya alam guna mendukung pembangunan

berkelanjutan. Subak memiliki mekanisme penanganan konflik yang timbul di kalangan

anggotanya maupun antara anggota subak yang bersangkutan dengan anggota dari subak lain.

Awig-awig dapat diubah dan disesuaikan menurut keadaan yang selalu berubah berdasarkan

kesepakatan seluruh anggota subak. Penggalian dana sebagai salah satu fungsi penting dari subak

untuk membiayai perbaikan dan pemeliharaan jaringan irigasi serta untuk keperluan

penyelenggaraan ritual. Banyak subak telah menunjukkan kemampuannya menggali dana dengan

berbagai cara seperti melalui usaha simpan pinjam, pengumpulan denda, pemungutan iuran dari

anggota, menyewakan areal persawahan subak untuk pengembalaan itik, Selain potensi ataupun

kekuatan-kekuatan yang terdapat pada subak, ternyata subak tidak luput dari kelemahan-

kelemahan. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain adalah:

- Belum dimilikinya status badan hukum oleh sebagian besar subak di Bali.

- Sempitnya luas garapan petani anggota subak dan banyak yang berstatus sebagai

penyakap.

- Kurangnya pemilikan modal dan terbatasnya akses perkreditan yang dimiliki petani /

subak.

- Lemahnya posisi tawar petani karena bertindak sendiri-sendiri secara individual dalam

pengadaan sarana produksi dan pemasaran hasil-hasil pertanian.

Page 31: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

- Terbatasnya kemampuan petani di bidang teknologi budidaya non padi mulai dari proses

produksi sampai pengolahan pasca panen.

- Terbatasnya kemampuan managerial dan wirausaha di kalangan petani.

- Lemahnya penguasaan petani atas informasi pasar terutama yang berkaitan dengan

jumlah kebutuhan, harga, waktu, kualitas, sistem pembayaran, dll.

- Kurangnya pengetahuan dan penguasaan teknologi dalam bidang pelestarian sumberdaya

alam khususnya sumberdaya air.

- Masih terdapatnya beberapa DI (Daerah Irigasi) yang merupakan penggabungan fisik

sistem irigasi namun belum memiliki wadah koordinasi antar subak dalam lingkungan DI

yang bersangkutan.

Tantangan-tantangan yang dihadapi itu diharapkan dapat dijadikan sebagai peluang oleh subak

itu sendiri untuk memotivasi para anggotanya supaya mau dan mampu memanfaatkan subak

sebagai wadah bersama dalam melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan

para petani. Diharapkan pula agar suatu saat subak dapat berkembang sebagai lembaga yang

mampu memainkan berbagai peran sesuai dengan tuntutan tuntutan masa depan. Pemerintah juga

telah memberikan peluang kepada P3A untuk berkembang menjadi organisasi yang berorientasi

agribisnis seperti terbukti dari adanya seperangkat keputusan /peraturan yakni:

- INMENDAGRI No. 42 / 1995 tentang Petunjuk Pelaksanaan PERMENDAGRI No. 12 /

1992 tentang Pembentukan dan Pembinaan P3A, yang memberikan kesempatan kepada

P3A / subak untuk melakukan usaha ekonomi; dan

- UU No. 12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman yang salah satu pasalnya

menyebutkan bahwa petani diberikan kewenangan menentukan jenis tanaman yang

diusahakan.

UPAYA-UPAYA YANG PERLU DILAKUKAN DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN

SUBAK

Upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk memperkokoh kelembagaan subak agar tetap eksis

dalam menghadapi berbagai tantangan masa depan adalah antara lain sebagai berikut.

- Mendorong dan memfasilitasi pembentukan wadah koordinasi antar subak dalam

lingkungan suatu DI (subak-gede) 1) , untuk tujuan-tujuan antara lain: (a) mencegah atau

mengurangi timbulnya konflik dalam pemanfaatan air antar subak pada bendung yang

Page 32: Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini

sama; (b) mengkoordinasikan pengalokasian air secara lebih adil, pengaturan pola tanam

dan jadwal tanam antar subak yang terkait; (c) mengkoordinasikan pembayaran IPAI dan

menerima aset jaringan irigasi dari pemerintah jika DI yang bersangkutan akan

diserahkan tanggung jawab pengelolaannya kepada para petani/ subak.

- Mendorong dan memfasilitasi pembentukan wadah koordinasi antar sistem irigasi/DI

pada aliran sungai (subak-agung) guna mengkoordinasikan pengalokasian air antar DI,

dan pengaturan pola tanam serta jadwal tanam dari subak-subak pada aliran sungai yang

bersangkutan.

- Mengadakan program pemberian status badan hukum bagi subak/subak-gede/subakagung

supaya dapat lebih berkembang menjadi lembaga yang berorientasi ekonomi/ agribisnis.