KEMAMPUAN MENGHADAPI TANTANGAN

18
KEMAMPUAN MENGHADAPI TANTANGAN Sayidiman Suryohadiprojo*) Tidak ada bangsa yang tidak menghadapi ancaman dan tantangan. Semakin besarperan bangsaitu dalam percaturan internasional, semakin banyak ancaman dan tantangan yang harus dihadapi, terlebih lagi dalam era globalisasi dewasa In!. Indonesia sebagai bangsa yang dikaruniai faktor-faktor obyektif untuk memungkinkannya berperan besar dalam percaturan internasional pun menghadapi berbagai ancaman dan tantangan. Kemampuan kita menghadapi dan mengatasi semua ancaman dan tantangan secara efektif akan lIlenentll- kan keadaandan masa depan bangsa kita serta Jzubllngannya dengan bangsa lain di dunia. Karena luasnya masalah ancaman dan tantangan yang dihadapi Indonesia, maka tulisan ini menitikberatkan pada masalah tantangan yang dihadapi bangsa. Tantangan yang bersang- kutan dengan faktor manusia Faktor Mental Pertama adalah tantangan yang kita hadapi sebagai manu- sia Indonesia. Tantangan perta- ma dan terutama untuk manu- sia Indonesia adalah faktor men- tal. Tampak sekali dalam per- jalanan sejarah bangsa kita bah- wa kekuatan mentalnya kurang memadai ketika harus berha- dapan dengan manusia yang berasal dari bagian dunia yang bermusim empat. Hal ini teruta- ma menonjol setelah abad ke 16 dan Indonesia mulai kedatangan bangsa Portugis dan Belanda yang berasal dari Eropa Barat. Tampaknya keadaan alam In- donesia yang serba murah dan indah cenderung membuat manusia Indonesia kurang vital- itas atau daya hidupnya. Di bagi- an dunia dengan empat musim manusia harus berjuang untuk dapat hid up dalam cuaca dingin sekali, sedangkan tiada tanaman 'J LeljL'II TNI (PUrI/.) Sayidilllatl Sliryolllldiprojo, Matllatl Gllberl/llr Lrllllrllllllas 1

Transcript of KEMAMPUAN MENGHADAPI TANTANGAN

Page 1: KEMAMPUAN MENGHADAPI TANTANGAN

KEMAMPUAN MENGHADAPITANTANGAN

Sayidiman Suryohadiprojo*)

Tidak ada bangsa yang tidak menghadapi ancaman dantantangan. Semakin besarperan bangsaitu dalam percaturaninternasional, semakin banyak ancaman dan tantangan yangharus dihadapi, terlebih lagi dalam era globalisasi dewasaIn!.

Indonesia sebagai bangsa yang dikaruniai faktor-faktorobyektif untuk memungkinkannya berperan besar dalampercaturan internasional pun menghadapi berbagai ancamandan tantangan. Kemampuan kita menghadapidan mengatasisemua ancaman dan tantangan secaraefektif akan lIlenentll-kan keadaandan masa depan bangsakita serta Jzubllngannyadengan bangsa lain di dunia.

Karena luasnya masalah ancaman dan tantangan yangdihadapi Indonesia, maka tulisan ini menitikberatkan padamasalah tantangan yang dihadapi bangsa.

Tantanganyang bersang-kutan dengan faktor manusia

Faktor Mental

Pertama adalah tantanganyang kita hadapi sebagai manu-sia Indonesia. Tantangan perta-ma dan terutama untuk manu-sia Indonesia adalah faktor men-tal.

Tampak sekali dalam per-jalanan sejarah bangsa kita bah-wa kekuatan mentalnya kurangmemadai ketika harus berha-

dapan dengan manusia yang

berasal dari bagian dunia yangbermusim empat. Hal ini teruta-ma menonjol setelah abad ke 16dan Indonesia mulai kedatanganbangsa Portugis dan Belandayang berasal dari Eropa Barat.

Tampaknya keadaan alam In-donesia yang serba murah danindah cenderung membuatmanusia Indonesia kurang vital-itas atau daya hidupnya. Di bagi-an dunia dengan empat musimmanusia harus berjuang untukdapat hid up dalam cuaca dinginsekali, sedangkan tiada tanaman

'J LeljL'II TNI (PUrI/.) Sayidilllatl Sliryolllldiprojo, Matllatl Gllberl/llr Lrllllrllllllas

1

Page 2: KEMAMPUAN MENGHADAPI TANTANGAN

2

bisa hid up dalam alam penuhsalju, Sebaliknya manusia di In-donesia selalu hidup di bawahsinar matahari sepanjang tahunyang sangatmembantu kehidup-an. Di samping itu Tuhan menga-runiai Indonesia dengan alamyang kaya; tanahnya subur, su-ngai dan lautnya penuh ikan,juga banyak burung beterbangandi udara yang dapatdimakan, se-hingga tidak sukar untuk men-jamin kehidupan.

Dengan begitu ada kecen-derungan manusia Indonesia di-manja oleh alam dan karena itukurang mampu menguatkankondisi mentalnya apabila ber-hadapan dengan manusia daribagian dunia dengan empatmusim. Sebenamya manusia In-donesia mempunyai potensi ke-cerdasan yang tinggi, selain itujuga ada potensi jasmaniah yangcukup bermutu. Akan tetapi ka-lau tidak disertai kekuatan men-

tal yang memadai, potensi ke-cerdasan dan jasmani itu tidakmungkin berkembang denganpenuh untuk menghadapi mere-ka yang berasal dari daerah em-patmusim.

Beruntung Indonesia, bahwadalam gambaran umum itu adaperkecualian dan masih adamanusianya yang cukup kuatmentalnya. manusia Indonesiayang termasuk golongan ini cu-kup kuat mentalnya dan sang-gup berhadapan dengan manu-

Jumal Ketahanan Nasional, Xl (3), Desember 2006

sia daerah empatmusim. Namunmereka jumlahnya jauh di ba-wah orang-orang yang manjakarena pengaruh alam yangmurah.

Padahal tidak dapat dicegahterjadinya perjumpaan denganmanusia empat musim, apalagidalam globalisasi dewasa ini. Dimasa lalu kelemahan itu menja-di sebab utama mengapa Indo-nesia dapat dijajah begitu lamaoleh bangsa Belanda. Sekalipunbangsa Belanda datang darijauh sekali dan jumlahnya lebihkedl dari bangsa Indonesia, me-reka dapat menguasai Indonesiadan menjajahnya selama 300tahun. Sebenamya bukan manu-sia Belanda yang hebat, melain-kan manusia Indonesia yanglemah. ltu sebabnya mengapaada pakar ilmu sosial seperti GU11-nar Myrdall yang menyebut In-donesia satu soft society.

Baru dalam abad ke-20 ada

kemajuan dalam kekuatan men-tal manusia Indonesia. Kon-

disinya menguat pada lebih ba-nyak orang, mungkin sekali di-sebabkan karena harus terus

menghadapi tantangan penja-jahan. Atas dasar itu terwujudpergerakan nasional yang akhir-nya pada 17 Agustus 1945 mam-pu mencetuskan kemerdekaanbangsa Indonesia setelah dijajahdemikian lama. Hal ini juga di-dukung kenyataan bahwa pen-jajahan Jepang yang singkat

Page 3: KEMAMPUAN MENGHADAPI TANTANGAN

Sayidiman Suryohadiprojo, KemampuanMenghadapiTantangan 3

tetapi kejam justru menjadikankondisi mental manusia Indone-

sia lebih kuat daripada sebelum-nya. Namun demikian perjuang-an kemerdekaan membuktikan

bahwa bagian terbesar manusiaIndonesia masih lemah berha-

dapan dengan manusia empatmusim. Dalam kenyataan orangIndonesia yang benar-benar ber-juang melawan Belanda danakhirnya memaksanya keluardari bumi Indonesia hanya se-bagian bangsa Indonesia, danhanya minoritas. Yang terba-nyak hanya menunggu bagai-mana hasil perjuangan kemerde-kaan itu atau bahkan memihak

kepada Belanda.Setelah Indonesia diakui ke-

daulatannya dan Republik Indo-nesia berjalan, tetap nampakkelemahan itu hingga sekarang.Antara lain dapat dilihat padasikap manusia Indonesia yangkehilangan percaya dirinya ka-lau berhadapan dengan manu-sia asing, khususnya dari nega-ra empat musim. Cara berpikiryang mudah terpesona pada se-gala hal yang datang dari luar,khususnya dari negara empatmusim, juga akibat dari kondisimental itu.

Pernah seorang Rektor ITBmengatakan bahwa sebenarnyamahasiswa Indonesia banyakyang cerdas dan tidak kalah cer-dasnya dari mahasiswa darimana saja. Akan tetapi ada per-

bedaan dalam faktor mental an-

tara mereka yang keturunanasing dan yang bukan. Yangketurunan asing umumnyamenunjukkan semangat juanglebih gigih dan ulet dalam me-nempuh studinya sehinggaumumnya memperoleh hasilyang lebih tinggi. Sedangkanyang bukan keturunan asingumumnya cenderung lebihmengandalkan kecerdasanotaknya sajadan bersikap behap-py go lucky atau kumaha engkebae, apalagi kalau berasal darilingkungan keluarga kaya. Dikalangan bukan keturunan asingada pula yang semangat juang-nya gigih dan wet sehingga mere-ka pun mencapai prestasi tinggi.Akan tetapi mereka merupakanminoritas di kalangan itu, se-dangkan yang mayoritas dapatberhasil karena cukup cerdastetapi tanpa prestasi menonjol.

Selain dalam masalah studi

juga nampak dalam bidang lainseperti olahraga dan dunia usa-ha. Bukannya manusia Indone-sia tidak cukup bakatnya untukmenghasilkan prestasi tinggidalam olahraga dan bisnis. Akantetapi karena kurang kuatnyafaktor mental, maka bakat yangada kurang dapat berkembangsecara maksimal.

Yang perlu kita lakukan ada-lah mengusahakan agar penga-ruh kondisi alam yang cende-rung memanjakan manusia In-

Page 4: KEMAMPUAN MENGHADAPI TANTANGAN

4

donesia dapat dinetralisasi, se-hingga segala potensi yang adapada manusia Indonesia dapatlebih berkembang dan menjadikekuatan nyata.

Hal itu terutama harus dimu-

lai dalam Pendidikan, baik pen-didikan di lingkungan keluargamaupun pendidikan di sekolahdan masyarakat. Pendidikanyang memanjakan anak didiksangat merugikan perkembang-an anak itu, meskipun mungkinbukan itu maksud orang tuaatau pihak lain yang memanja-kan. Justru karena ada rasa sa-yang kepada anak, maka anakitu harus dibiasakan mengha-dapi kehidupan yang tidak mu-dah. Sejak anak itu masih kedlditimbulkan kebiasaan untuk

berdisiplin yang akhimya mem-buat anak itu mampu mendisi-plin diri sendiri. Perlunya pen-didikan olahraga di sekolah se-jak anak masih mud a juga kare-na keperluan mental ini, di sam-ping keperluan pembentukanjasmani sehat. Melalui olahragaanak dibiasakan mengendalikandiri, bersaing dalam prestasi se-cara gigih tapi sportif dengan te-mannya, biasa hidup dalam ker-jasama tim atau kelompok, dansifat-sifat lain yang positif untukpenguatan mental.

Juga faktor kepemimpinanorganisasi dapat dimanfaatkanuntuk memperkuat kondisi men-tal bangsa. Pemimpin yang baik

Jumal Ketahanan Nasional, Xl (3), Desember2006

dapat memotivasi anggotanyauntuk berprestasi lebih hebat dantidak lekas puas, atau bahkanputus asa kalau kurang berhasil.

Yang patut diperhatikan ada-lah sikap yang dipakai keluargaKrupp di Jerman yang tersohordalam dunia industri untuk men-

didik generasi kepemimpinanyang bermutu. Ketika Krupp Ju-nior mengikuti pendidikan uni-versitas, ia tidak disangoni uangsaku yang lebih besar dari rata-rata mahasiswa lainnya, bahkansengaja dibuat lebih sedikit agarKrupp Junior merasakan ke-hidupan itu tidak mudah. Sete-lah lulus universitas Krupp Ju-nior tidak langsung ditempatkandalam perusahaan Krupp yangtersohor itu. Krupp Senior se-bagai pimpinan perusahaan te-lah menyiapkan agar anaknyaditerima di perusahaan lain agarjangan cepat memperoleh posisidan perasaan bahwa ia sebagaipenerima warisan kepemimpin-an perusahaan mudah pekerja-annya serta dimanja oleh ling-kungannya. Krupp Junior ma-gang di perusahaan A, kemudi-an setelah 2-3 tahun pindah keperusahaan B dan begitu sete-rusnya, yang semuanya telah di-siapkan oleh Krupp Senior de-ngan persetujuan pimpinan per-usahaan lain itu. Baru setelah

Krupp Senior yakin bahwa pu-teranya matang untuk dudukdalam pimpinan Krupp, hal

Page 5: KEMAMPUAN MENGHADAPI TANTANGAN

Sayidiman Suryohadiprojo, Kemampuan Menghadapi Tantangan 5

mana diperolehnya dari laporanpimpinan perusahaan lain itu,maka Krupp Junior boleh pulangke perusahaan Krupp. Denganbegitu Krupp Junior dimatang-kan secara mental dengan ber-bagai pengalaman dan tantang-an yang diperolehnya. Cara de-mikianlah yang berhasil meng-amankan Krupp sebagai perusa-haan yang kuat dan dapat meng-atasi keadaan sekalipun Jermankalah dalam Perang Dunia II. Se-telah tahun 1950 Krupp telahkembali menjadi perusahaanyang disegani kekuatannya,tidak hanya di Jerman tetapi jugadi Eropa dan seluruh dunia.

Jelas sekali dalam gambaranitu bahwa kondisi mental harus

dihadapi secara sungguh-sung-guh karena dapat merupakanhambatan bagi perkembanganbangsa.

Faktor Jasmani

Tantangan berikut yang ber-sangkutan dengan manusia In-donesia adalah kondisi fisik jas-maniah. Meskipun pengaruhkondisi fisik jasmaniah tidaksebesar kondisi mental, namun

hal itu juga menjadi tantanganyang harus dihadapi. Adalahkenyataan bahwa jasmanimanusia Indonesia umumnyalebih pendek dan lebih rampingdari manusia Kaukasia, Afrika

dan bagian tertentu Asia. Na-mun hal itu tidak berpengaruh

terlalu merugikan kalau jasmanimanusia Indonesia kuat. Kekua-

tan jasmani itu terwujud kalaukondisinya ulet dan kokoh. De-ngan kondisi ulet dan kokoh jas-mani manusia Indonesia dapatmenghadapi manusia mana sajadengan memadai, apalagi faktorplus bagi jasmani Indonesia ada-lah kelenturannya atau fleksibi-litasnya. Bukti bahwa kondisi jas-mani yang lebih pendek danramping tidak perlu kalah darijasmani Eropa dan Afrika ditun-jukkan manusia Jepang yangkondisi jasmaninya mirip manu-sia Indonesia. Dalam berbagaicabang olahraga atlitJepang da-pat bersaing dengan atlit Eropadan Afrika, bahkan ada yangmengatasi mereka di olahraga se-nam dan renang. Dalam melaku-kan pekerjaan manusia Jepangjuga membuktikan sanggup be-kerja efektif dalam masa pan-jang, mengungguli banyak bang-sa Eropa.

Juga harus ada usaha untukmenambah tinggi dan beratbadan manusia Indonesia mela-

lui program makanan yang di-lakukan secara teratur, terarahdan konsisten. Hal ini telah di-

lakukan bangsa Jepang dan de-ngan jalan itu dapat meningkat-kan rata-rata tinggi badan de-ngan beberapa sentimeter. Pro-gram makanan itu harus disu-sun berdasarkan penelitian ilmi-ah yang dapat dipertanggung-

Page 6: KEMAMPUAN MENGHADAPI TANTANGAN

6

jawabkan sehingga benar efektifhasiInya.

Untuk menguatkan jasmanimanusia Indonesia kegiatanolahraga hams dilakukan sepan-jang hidup. Dalam hal itu pen-didikan di keluarga, di sekolahdan di tempat bekerja harus di-adakan untuk menunjang pen-capaian tujuan itu. Melalui pen-didikan orang Indonesia dibiasa-kan untuk gemar berolahraga.Kalau sudah menjadi kebiasaan,maka kegiatan olahraga menja-di rutin dan itulah yang diperlu-kan untuk mencapai dan meme-lihara kesehatan, kekuatan dan

keuletan jasmani. Apalagi kalautidak hanya sekedar berolahra-ga, tetapi mengejar prestasidalam cabang olahraga yang di-geluti. Sebab orang yang menge-jar prestasi olahraga harus lebihintensif melakukan latihan yangakan sangat berpengaruh positifpada kondisi jasmaninya. Danitu, seperti sudah kita bicarakansebelumnya, bermanfaat pulauntuk menguatkan kondisi men-tal orang itu. Sebaliknya, kekuat-an mental sangat membantu un-tuk mewujudkan prestasi olah-raga.

Selain melalui olahraga kon-disi jasmani perlu dibina melaluipemeliharaan kesehatan rohanidan jasmani. Harus ada programPemerintah yang bertujuan men-jaga kesehatan masyarakat de-ngan sebaik-baiknya. Program

Jurnal Ketahanan Nasional, XI (3), Desember 2006

itu terutama melakukan pence-gahan terjadinya penyakit danorang sakit, tetapi juga hams da-pat mengatasi penyakit yangmenyerang orang.

Juga dalam pemeliharaankesehatan faktor pendidikanpenting sekali. Setiap orang per-lu selalu diberi informasi tentangberbagai masalah kesehatan ser-ta kemungkinan timbulnya pe-nyakit. Sebab adalah jauh lebihbaik mencegah orang sakit danterjadinya penyakit dari padamenyembuhkan orang sakit. Halini jelas erat hubungannya de-ngan kebiasaan berolahraga. Disamping itu ada banyak hallainyang harus menjadi kebiasaan,seperti hidup bersih, rajin mera-wat tubuh, melakukan pemerik-saan dokter sebagai kontrol ru-tin dan lainnya.

Hal lain dalam membentuk

kondisi jasmani manusia Indone-sia yang sehat, kuat dan ulet ada-lah kebiasaan makan yang ber-manfaat. Sudah disebutkan ba-

gaimana Jepang membuat pro-gram makan yang berusaha me-nambah tinggi dan berat badanmanusia Jepang. Hal serupa per-lu kita usahakan juga. Yang le-bih mendasar adalah membang-kitkan kebiasaan makan yangberguna. Pemerintah dan ber-bagai organisasi masyarakat per-lu menyebar informasi bagaima-na orang Indonesia hams makanuntuk memperoleh kondisi jas-

Page 7: KEMAMPUAN MENGHADAPI TANTANGAN

Sayidiman Suryohadiprojo, KemampuanMenghadapiTantangan 7

mani yang lebih sehat, kuat danulet.

Adalah kenyataan bahwakondisi jasmani yang sehat, kuatdan ulet tidak hanya pentingdalam kegiatan fisik seperti olah-raga, tetapi juga sangat berpe-ngaruh terhadap segala macamkegiatan manusia. Tetap berlakusemboyan dalam tubuh yang se-hat dan kuat terdapatjiwa yangsehat dan kuat pula.

Sangat banyak bukti bahwadalam negosiasi bisnis atau di-plomasi pihak yang kondisi jas-maninya lebih sehat, kuat danulet lebih mampu pula untukmeneapai hasil bagi pihaknya,karena sanggup melakukannegosiasi dalam jangka panjangseeara terkendali.

Faktor Intelektual

Tantangan berikut yang ber-sangkutan dengan manusia In-donesia adalah kondisi intelektu-

alnya. Pada masa kini dan masadepan kondisi intelektual manu-sia sangat besar pengaruhnyaterhadap berbagai hal yang ingindicapainya. Perkembangan umatmanusia makin ditentukan oleh

tingkat keeerdasan dan pengua-saan ilmu pengetahuan. Malah-an orang berpendapat bahwabarangsiapa menguasai keung-gulan intelektual, dialah yangakan menguasai umat man usia.Sebab hampir tidak ada aspek

kehidupan yang. tidak dipe-

ngaruhi oleh perkembanganilmu pengetahuan. IQ (intelli-gence quotient) makin pentingdalam kehidupan manusia.

Merupakan tantangan yangtidak ringan bagi bangsa Indone-sia untuk menciptakan kekuatanintelektual manusia Indonesia.

Tantangan ini harus dijawab se-luruh bangsa seeara kompak,mulai dari pihak Pemerintahsampai ke semua warga negara.Tidak mungkin kita mengejarketinggalan yang cukup jauhdari bangsa-bangsa lain, khusus-nya bangsa Barat, yang sudahmengembangkan ilmu penge-tahuan dengan luas dan dalam.

Manusia Indonesia harus

menunjukkan kehausan untukmengetahui lebih banyak tentangkehidupan dan bersedia untuksekuat mungkin belajar sertamenguasai ilmu pengetahuan.Harus ada niatyang kuatuntukitu dan usaha yang tak kunjunghenti sampai umur tua.

Sedangkan pihak Pemerintahharus memungkinkan warganyauntuk belajar serta menguasaiilmu pengetahuan sejauh, seluasdan sedalam mungkin. Pemerin-tah harus menyediakan lembagapendidikan dari mulai sekolahterendah sampai sekolah terting-gi dan menyangkut segala ma-eam ilmu pengetahuan. Karenatidak semua warga mempunyaikemampuan keuangan mernadaiuntuk belajar dengan baik, maka

Page 8: KEMAMPUAN MENGHADAPI TANTANGAN

8

Pemerintah harus menyelengga-rakan kewajiban belajar bagi se-luruh warganya yang biayanyasepenuhnya dipikul Pemerintah.Hal itu dimulai dari mulai Ta-

man Kanak-Kanak (TK)hinggaSekolah Lanjutan Tingkat Perta-ma (SLTP) selama 9 - 10 tahun.Kemudian dengan meningkat-nya kemampuan pemerintah,wajib belajar tanpa biaya bagirakyat itu diperpanjang sampailulus Sekolah Lanjutan TingkatAtas (SLTA)selama 12-13tahun.Tidak saja Pemerintah memper-hatikan faktor kuantitas pendi-dikan dengan menyediakan ke-sempatan Wajib Belajar bagi se-mua anak Indonesia, tetapi jugaharus memperhatikan faktorkualitas dengan selalu menjagaagar mutu pendidikan yangdiberikan benar-benar mendpta-kan tingkat kecerdasan bangsayang makin tinggi. Pemerintahjuga menyelenggarakan pendi-dikan tinggi yang meliputi selu-ruh disiplin iImu pengetahuandengan mutu yang tidak lebihrendah dari mutu pendidikantinggi negara lain.

Meskipun Pemerintah harusmemikul tanggungjawab utamadalam penyelenggaraan pend i-dikan, namun juga diberikankesempatan kepada dunia swas-ta untuk turut menyelenggara-kan pendidikan dari mulai TKhingga pendidikan tinggi. Pe-merintah harus mengawasi bah-

Jurnal Ketahnnan Nasional, XI (3), Deselllber 2006

wa pendidikan yang diselengga-rakan pihak swasta menjagamutu agar hasilnya berguna bagianak didik maupun bagi negaradan bangsa.

Untuk menjaga mutu pendi-dikan tinggi Pemerintah me-mungkinkan lembaga pendidik-an tinggi, baik milik Pemerintahmaupun swasta, melakukan ker-jasama dengan lembaga pendi-dikan tinggi luar negeri yangdikenal bermutu tinggi. Oenganjalan demikian diharapkan agarpendidikan di Indonesia selalumampu menghadapi tantangandari perkembangan ilmu penge-tahuan yang sangat dinamis didunia.

Yang memerlukan perhatiankhUsus di Indonesia adalah lem-

baga pendidikan Islam, yaitumadrasah Ibtidaiah, Tsanawiyahdan Aliyah yang masing-masingsetingkat dengan SO, SMP danSMA. ltu menyangkut lembagapendidikan Islam milik Pemerin-tah maupun swasta. Karenamayoritas penduduk Indonesiaberagama Islam maka jumlahwarga negara yang mengalamipendidikan di lembaga pendidik-an Islam itu juga banyak. Kalaumutu pendidikan di lembagapendidikan Islam kurang dapatmenyamai tuntutan zaman,artinya pendidikan yang diberi-kan menghasilkan anak didikyang kurang memadai kemam-puannya untuk hidup di masa

Page 9: KEMAMPUAN MENGHADAPI TANTANGAN

Sayidiman Suryohadiprojo, KemampuanMenghadapiTantangan 9

kini dan masa datang, makabangsa Indonesia dan khususnyaumat Islam Indonesia menga1amimasalah besar. Sebab itu lemba-

ga pendidikan Islam harus jugamemberikan perhatian besar ke-pad a pendidikan ilmiah yangsesuai dengan tuntutan zaman,di samping memberikan pendi-dikan agama Islam yang baik.Para pemimpin Islam harus me-nyadari bahwa untuk kepenting-an umat Islam sendiri lembagapendidikan Islam harus menja-ga mutu pendidikan ilmiah dantidak hanya menjamin mutupendidikan agama Islam.

Untuk menghadapi tantang-an ilmu pengetahuan tidak cu-kup hanya dilakukan terhadappenguasaan ilmu, tetapi jugaharus ditumbuhkan kecakapandan kemampuan menguasaiteknologi yang berkembang sa-ngat pesat didorong oleh perkem-bangan sains. Sebab itu Peme-rintah harus pula menyelengga-rkan pendidikan kejuruan mulaitingkat SLTP hingga pendidikantinggi. Sering ada perdebatanapakah pendidikan kejuruansudah dapat diberikan kepadatingkat SLTP atau harus barumulai pada tingkatSLTA.

Apabila kondisi bangsa Indo-nesia sudah jauh lebih maju se-cara merata, maka lebih tepatmengadakan pendidikan kejuru-

an sejak tingkat SLTA. Akantetapi dengan kondisi bangsa se-perti sekarang yang menunjuk-kan perbedaan mencolok antarakeadaan di Jawa dengan Papua,Kalimantan dan bagian tertentuSulawesi dan Sumatera, maka

masyarakat luar Jawa berkepen-tingan agar anak didik lebih ce-pat dapat bekerja dengan didu-kung penguasaan kejuruan. Se-perti bekerja dalam pertanian,perdagangan daerah, pertu-kangan dan lainnya. Dalam ke-nyataan banyak anak didik luarJawa yang menyelesaikan SLTPsudah pada umur 16-17 tahun,sehingga sudah cukup matanguntuk bekerja. Sebab itu masukakal kalau daerah luar Jawamenghendaki adanya SLTP keju-ruan, seperti untuk pertanian,pertukangan, perdagangan. Se-benarnya keadaan serupa jugaterjadi di Jawa dalam masa pen-jajahan Belanda. Waktu itu diJawa pun ada SLTP kejuruanseperti Technische School, Han-del school, Landbouwschool,

yang lulusannya siap untuk be-kerja.

Selain penyelenggaraan pen-didikan sekolah Pemerintah

harus juga mengadakan banyakkegiatan risetuntuk meningkat-kan kemampuan intelektualitasbangsa. Riset itu meliputi se-genap aspek kehidupan. Adanya

12 "Presiden Tetapkan Status Darurat Sipil NAD: Jangka Waktu Enam Bulan", Kom-pas, 19-5-2004.

Page 10: KEMAMPUAN MENGHADAPI TANTANGAN

10

kementerian Riset serta lembagariset seperti LIPI dan lainnya ada-lah usaha tepat untuk mengem-bangkan kegiatan riset. Demiki-an pula riset perlu dilakukan dipendidikan tinggi dan akan baiksekali kalau ada SLTA mengada-kan kegiatan riset. PerusahaanBUMN dan perusahaan swastajuga sangat perlu melakukanriset untuk menjamin hasil pro-duksi yang sanggup bersaing.Tidak mungkin perusahaanBUMN atau swasta mempunyaidaya saing tinggi kalau pro-duksinya tidak didukung risetyang membuat hasil produksipaling cocok dengan keperluanpasar. Karena itu riset di ling-kungan perusahaan harns sung-guh-sungguh aktif.

Namun nyyatanya padawak tu ini kegiatan riset di Indo-nesia masih sangat terbatasdibandingkan dengan keadaandi negara lain, khususnya nega-ra maju. Hal itu terutama kare-na baik Pemerintah maupun du-nia usaha masih sangat terbatasdalam penyediaan dana riset.Hal ini perlu sekali memperolehperubahan sikap dan pan dang-an di lingkungan pimpinan pe-merintah dan perusahaan.

Untuk benar-benar mengem-bangkan kemampuan intelektu-al suasana kehidupan bangsaamat mempengaruhi. Suasanakehidupan yang kurang mem-berikan peluang atau kesempat-

'umal Ketahanan Nasional, Xl (3), Desember 2006

an untuk berkreasi karena ku-

rang ada kebebasan berpikir danberbuat akan sangat negatifdampaknya kepada perkem-bangan intelektualitas. Pemerin-tab dan kepemimpinan masya-rakat pada umumnya perlu jus-tru merangsang tumbuhnya mi-nat belajar dan menguasai ilmupengetahuan dan teknologi. Ke-gemaran membaca adalah satuhal yang amat penting dan halitu masih amatperlu dikembang-kan. Sekarang minat membaca diIndonesia sangat rendah, terma-suk di kalangan yang sudah ter-pelajar.

Segala usaha untuk mencapaipenguasaan ilmu pengetahuandan teknologi sangat dipenga-ruhi kekuatan mental. Tidak

sedikit orang yang sebenarnyacukup bakatnya untuk mengua-sai ilmu pengetahuan denganbaik, namun usahanya untuk itukurang menunjukkan hasil yangmemadai karena ia kurang ke-kuatan mental, kurang daja ju-ang dan keuletan lahir-batin.

Harus kita sadari bahwa pe-ngaruh ilmu pengetahuan makinkuat terhadap seluruh aspek ke-hidupan umat man usia. Sebabitu kelengahan dalam menjagatingkat intelektualitas bangsaakan sangat besar dampaknyapada Indonesia.

Page 11: KEMAMPUAN MENGHADAPI TANTANGAN

Sayidiman Suryohadiprojo, KemampuanMenghadapiTantangan 11

Faktor SpirituaIitas

Tantangan lain bagi manusiaIndonesia adalah menjaga ting-kat spiritualitas bangsa. Nam-paknya seperti satu par ad oksbahwa justru karena kehidupanumat manusia makin kuat dipe-ngaruhi ilmu pengetahuan danteknologi, maka faktor spiritua-litas menjadi makin penting pulauntuk diperhatikan. Padahal dimasa lalu seringkali perkem-bangan ilmu pengetahuan danagama sebagai sumber spiritua-litas yang utama dianggap duahal yang bertentangan. Hal ituterutama disebabkan karena aga-ma, terutama agama terorganisa-si (organized religion) seperti Ge-reja Katolik, Majelis Ulama Is-lam, dan lain-lain di masa lalu

kurang mendukung atau bahkanmenghambat perkembangan il-mu pengetahuan. Terbukti an-tara lain dalam sikap Gereja Ka-tolik yang keras sekali terhadapGalilei-Galileo yang menyatakanbahwa Bumi itu bulat dan tidakdatar.

Sekarang dan di masa depanpertentangan itu sangat merugi-kan kehidupan. Sebab menjadikenyataan bahwa tidak mung-kin perkembangan ilmu penge-tahuan dihambat atau dilarang,sebaliknya makin jelas pula bah-wa penolakan terhadap TuhanYang Maha Kuasa adalah sikapyang tidak sesuai dengan ke-nyataan hidup umat manusia.

Malahan untuk kehidupanmanusia faktor Moral sangatpenting, sedangkan sumber uta-ma Moral adalah spiritualitas.Sebab itu manusia harus men-

jalankan kegiatan spiritual yangbenar dan tepat. Hal itu dapatmelalui menjalankan kehidupanagama secara benar, artinya bah-wa manusia berusaha menjalan-kan ajaran agama secara tepat.Hal ini bukan mudah karena

tidak jarang interpretasi ajaranagama apapun sangat berpe-ngaruh terhadap manusia men-jalankan ajaran agama secaratepat. Sudah amat sering umatmanusia mengalami interpretasiyang menyesatkan ten tang ajar-an agama, sehingga perilakuumat yang sesuai interpretasitadi menjadi sangat negatif danbahkan destruktif. Juga perludiperhatikan bahwa menjalan-kan kehidupan beragama tidakhanya berbatas ritual belaka,melainkan lebih penting lagi ada-lah pendalaman hubungan de-ngan Tuhan Yang Maha Kuasa.Memang ritual tidak dapat di-abaikan, tetapi tidak jarang orangmengira bahwa dengan mene-pati segala ketentuan ritual iasudah menjalankan agamanyadengan baik. Padahal yang per-lu dibangun adalah pendalamansikap manusia yang takwa kepa-da Tuhan Yang Maha Esa sertaberpikir dan berbuat sesuai de-ngan itu

Page 12: KEMAMPUAN MENGHADAPI TANTANGAN

12

Orang yang cukup baik ke-hidupan spirituaInya akan meng-hadapi masa kini dan masadepannya dengan lebih mantap.Sebab moralitas yang ia bangundalam kehidupan memberikankepadanya kekuatan batin yangakan berpengaruh besar kepadakeadaan lahiriahnya. Hal itu sa-ngat penting dalam kehidupanumat manusia masa kini yangamat didominasi kebendaan se-

bagai akibat Makin kuatnya pe-ngaruh ilmu pengetahuan danteknologi. Tidak jarang manusiamerasakan kehampaan dalamhidupnya yang amat dikuasaimaterialisme.

Sebab itu manusia masa kini

tidak hanya mengejar IQ (intelli-gent quotient) yang menunjukkantingkat kecerdasan dan EQ (emo-tional quotient) yang menunjuk-kan tingkat penguasaan emosi,tetapi juga SQ (spiritual quotient)yang menunjukkan kedalamanpemahaman kehidupan spiritu-al.

Manusia Indonesia perlu se-kali mengejar hal itu. Hanya de-ngan SQ yang memadai kehi-dupan umat agama di Indonesiaakan lebih damai dan salingmenghargai, sehingga terjadikerukunan antara umat-umat

beragama. Tidak seperti sekarangyang begitu sering terjadi konflikdengan menggunakan kekerasanantara umat satu dengan yanglain. Juga pandangan keagama-

Jumal K£tahanan Nasional, Xl (3), Desetllber 2006

an yang ekstrim dan berten-tangan dengan ajaran agama se-benarnya akan Makin hilang diIndonesia. Hal itu semua akan

berpengaruh positif terhadap se-luruh aspek kehidupan bangsaserta memungkinkan terwujud-nya produktivitas masyarakatyang tinggi. Kesejahteraan lahirmaupun batin akan terwujuddan itulah yang menjadi tujuanperjuangan bangsa Indonesia.

Tantangan yang DitimbulkanGeografi

Setelah membicarakan Tan-

tangan Bangsa yang bersang-kutan dengan faktor manusiaperlu kita uraikan tantanganyang ditimbulkan geografi Indo-nesia.

Pertama adalah tantanganyang bersangkutan dengan ben-tuk geografi, yaitu bahwa Indo-nesia adalah satu negara kepu-lauan dengan daratan sekitar 2juta kilometer persegi, lautandengan luas sekitar 3 juta kilo-meter persegi, dan udara yangmembentang di atas daratan danlautan itu. Wilayah nasional In-donesia itu hampir seluas benuaEropa; kalau batas baratnya ber-ada di Dublin-Irlandia maka ba-

tas timurnya ada di Odessa -Ukraina, dan kalau batas utara-

nya di Stockholm-Swedia makabatas selatannya ada di Napoli-Italia. Sebab itu tidak salah ka-

Page 13: KEMAMPUAN MENGHADAPI TANTANGAN

Sayidiman Suryohadiprojo, Kemampuan Menghadapi Tantangan 13

lau Indonesia dinamakan benua

maritim, satu wilayah denganukuran benua yang bersifat ma-ritim.

Selain itu, sesuai hukum inter-

nasional ada wilayah lautan diluar wilayah nasional yang men-jadi Zone Ekonomi Eksklusif(ZEE) untuk Indonesia. Seka-lipun tidak memiliki wewenangked aula tan atas wilayah seluassekitar 3 juta kilometer persegiitu, namun Indonesia secara

syah memperoleh kesempatanuntuk mengelolanya secara eko-nomis.

Benar-benar merupakan tan-tangan untuk dapat menjadikankondisi geografis ini bermanfaatbagi kehidupan bangsa yangmendiami benua maritim itu.

Apalagi karena letak wilayahnasional itu di posisi silang an-tara dua samuderra, samuderaPasifik dan sa mud era Hindia,serta dua benua, Asia dan Aus-

tralia. Akibatnya adalah bahwabanyak sekali lalu lintas intema-sional, baik di laut maupun diudara, hams melalui wilayah itu.

Pasti banyak pihak ingin me-nguasai posisi silang itu untukkepentingannya sendiri. Sebabitu bangsa Indonesia harus kuatuntuk mencegah usaha bangsa-bangsa lain itu. Hanya kalau In-donesia kuat mereka akan ber-henti melakukan usaha itu. Ke-

mudian mereka masing-masingakan berusaha agar Indonesia

lebih dekat dan condong kepa-da kepentingan mereka agarmereka masing-masing masihmemperoleh manfaat dari posisisilang itu meskipun dikuasai In-donesia. Hanya Indonesia yangkuat yang dapat menjalankanpolitik luar negeri yang bebasaktif dan secara independen me-nentukan sikap Indonesia ter-hadap segala percaturan inter-nasional, khususnya yang tertu-ju kepadanya.

Untuk menjadi bangsa yangkuat Indonesia harus juga men-jadi bangsa yang sejahtera. Tan-pa kesejahteraan yang memadaitidak akan ada cukup kemam-puan untuk menyelenggarakanpendidikan yang baik dan ber-mutu bagi penduduk sebanyak220 juta orang atau lebih. Pada-hal pendidikan adalah pilar uta-ma bagi kekuatan bangsa lahirbatin. Juga tidak akan ada ke-mampuan cukup untuk membi-na jasmani bangsa yang kuatdan ulet sebagai pilar lain bagikekuatan bangsa. Serta tidakakan mampu membanguankekuatan angkatan bersenjatayang memadai sebagai pilarberikut bagi kekuatan bangsa.Padahal angkatan bersenjatayang sesuai untuk menjadikanbenua maritim Indonesia kuat

harus merupakan kekuatan har-monis di daratan, lautan dan

udara pad a tingkat yang tinggi.Tanpa kesejahteraan yang ting-

Page 14: KEMAMPUAN MENGHADAPI TANTANGAN

14

gi tidak mungkin angkatan ber-senjata demikian dapat diba-ngun.

Untuk mencapai kesejahte-raan tinggi kondisi geografis In-donesia memberikan peluangbanyak. Daratannya yang luasdan cukup subur memberikankesempatan membangun perta-nian yang aneka ragam aspek-nya. Juga daratan yang banyakmengandung kekayaan tambangharus menjadi sumber kese-jahteraan. Demikian pula hutanyang luas turut memberikan pe-luang bagi pemanfaatan darat-an.

Yang merupakan peluangsangat besar bagi kesejahteraanadalah luasnya lautan. Lautandan perairan lainnya harus di-manfaatkan secara maksimal

untuk berbagai keperluan. Bang-sa Indonesia harus menjadibangsa bahari dan banyak war-ga Indonesia harus membuat ke-hidupan di laut dan pekerjaanyang bersangkutan dengan laulApakah melakukan kegiatan pe-layaran yang menghubungkantempat satu dengan yang lain dinegara kepulauan yang luas itudan menghubungkan tempat diIndonesia dengan kota di luarnegeri. Atau melakukan perda-gangan yang memanfaatkanangkutan laut dan sungai. Jugakegiatan penangkapan ikan dilaut, danau dan sungai harusdapat dikembangkan jauh lebih

Jurnal Ketahanan Nasional, XI (3), Desember 2006

meluas. Ditambah dengan pem-budidayaan ikan di pantai Indo-nesia yang panjangnya tidakkurang dari 81.000 kilometer itu.Demikian pula akan terjadi ba-nyak pembuatan kapal di Indo-nesia untuk melayani segala ke-perluan kelautan itu.

Sudah terbukti dari sejarahumat manusia bahwa bangsayang banyak kegiatannya se-bagai bangsa bahari menjadi se-jahtera karenanya. Belanda se-bagai negara yang relatif kecildengan penduduk yang sedikitsudah membuktikan itu sejakabad ke 16. Apalagi Spanyol danInggeris yang sebagai bangsapelaut berhasil menguasai ba-nyak bagian dunia sehingga diwilayah mereka matahari takpernah terbenam. Mula-mulaadalah Spanyol di abad ke 15dan 16, kemudian sejak abad ke17 digantikan Inggeris sampaipermulaan abad ke-20, dansekarang digantikan lagi olehAmerika Serikat.

Meskipun Indonesia tidak ber-ambisi untuk menguasai wila-yah di luar wilayah nasionalnyasendiri, namun dengan menjadibangsa bahari Indonesia akanmenjadi bangsa yang jauh lebihsejahtera dari sekarang. Dengankesejahteraan yang tinggi Indo-nesia dapat membangun kekuat-an militer di laut yang memadaiuntuk menguasai posisi silangIndonesia. Dan karena itu juga

Page 15: KEMAMPUAN MENGHADAPI TANTANGAN

Sayidiman Suryohadiprojo, KemampuanMenghadapiTantangan 15

akan lebih mampu menciptakankehidupan yang lebih aman dandamai bagi dirinya sendiri mau-pun bagi umat manusia padawnumnya.

Udara yang terbentang luas diatas wilayah daratan dan lautanIndonesia juga merupakan tan-tangan untuk dapat dimanfaat-kan sebaik-baiknya. Perlu dikem-bangkan armada penerbanganyang menghubungkan sebanyakmungkin tempat di Indonesia.Seperti juga pada hubunganmelalui laut, hubungan udarayang ramai akan mendorongberkembangnya perdagangan,pariwisata dan kegiatan ekono-mi lainnya. Dengan begitu jugaproduksi dan kegiatan pemeli-haraan pesawat terbang akanmeningkat yang memberikanbanyak kesempatan kerja. Sega-la usaha yang bersangkutan de-ngan udara membuat kesejah-teraan lebih tinggi, sehinggameningkatkan kemampuanmembangun kekuatan militer diudara. Bahkan posisi geografisIndonesia memberikan peluanguntuk kegiatan di angkasa luaryang sangat besar prospeknya,seperti untuk peluncuran roketguna penempatan satelit. Hal-hal semacam ini perlu lebih di-pelajari lebih luas sehingga da-pat diperoleh manfaat sebesar-besarnya dari ruang udara danangkasa luar.

Kekuatan yang dibangun se-

bagai hasil peningkatan kese-jahteraan memungkinkan Indo-nesia benar-benar menguasaiposisi silang di mana ia berada.Hal ini merupakan modal untukmembangun posisi politik di luarnegeri maupun dalam negeriyang kuat. Atas dasar itu kegiat-an armada pelayaran dan peri-kanan serta armada udara dapatmeluaskan perannya di wilayahinternasional sehingga dapatmeningkatkan kesejahteraanyang sudah dicapai

Tantangan Kekayaan Alam

Tantangan ketiga yang tidakkalah penting adalah kekayaanalamo Telah kita uraikan bahwa

kekayaan alam Indonesia telahmenimbulkan kecenderungannegatif untuk kondisi mentalmanusia Indonesia. Namun kita

sebaliknya justru harus bersifataktif dengan membangun ke-mampuan memanfaatkan keka-yaan alamo Kalau dapat dilaku-kan dengan baik, maka tidak sajakecenderungan melemahkankondisi mental dapat dinetralisa-si, malahan akan amat me-

ningkatkan kesejahteraan dankeamanan bangsa Indonesia.Sekarang hal ini masih jauh darikenyataan. Malahan banyak po-tensi yang terbuang atau di-gunakan pihak lain denganmerugikan bangsa kita sendiri.Contoh paling baik adalah

Page 16: KEMAMPUAN MENGHADAPI TANTANGAN

16

kekayaan hutan tropis kita yangsemula hanya dapat disamai Bra-zil, sekarang sudah banyak hi-lang dan musnah karena perbua-tan orang kita sendiri yang bo-doh atau perbuatan orang asingyang hanya mau ambil keun-tungan dari Indonesia. Akantetapi kita belum terlambat. Ka-lau sekarang kita usahakan pe-manfaatan potensi ini dengantepat dan baik, masih akan mem-berikan manfaatyang besar bagikehidupan bangsa.

Kekayaan alam di daratanada banyak ragamnya. Pertamaadalah tanah Indonesia yangsubur sehingga dapat dimanfaat-kan untuk mengembangkan per-tanian. Untuk tanah yang men-dapat cukup pengairan dapatdigiatkan penghasilan beras danbahan makanan lainnya sepertijagung dan tebu. Juga tanahyang kurang mendapat pengair-an dapat dimanfaatkan untuktanaman yang berharga bagi ke-hidupan umat manusia dewasaini, seperti buah-buahan. Bah-kan tanah kering yang semuladianggap kurang cocok untukditanami, sekarang memberikanprospek untuk ditanami jarakdan tanaman lainnya yang da-pat dikembangkan menjadi bio-fuel sebagai usaha mengatasimasalah minyak bumi yang ma-halharganya,padahalmerupa-kan sumber energi yang amatdiperlukan.

Jurnal KetahananNasional, Xl (3), Desember2006

Kemurahan Tuhan berupapanas matahari sepanjang tahunyang cenderung melemahkankondisi mental manusia, di pihaklain amat diperlukan bagiberkembangnya pertanian. Di-kombinasikan dengan luasnyadaratan Indonesia, maka panasmatahari sepanjang tahun me-mungkinkan terwujud daerahpertanian yang luas sekali. Bah-kan tanah yang semula kurangdapat dimanfaatkan, sepertitanah pasang surut yang luassekali di Kalimantan, sekarangdapat dijadikan pesawahan un-tuk menghasilkan beras dan ta-naman lainnya.

Selain untuk pertanian, darat-an Indonesia juga memberikanpeluang untuk perkembangankehutanan. Terlebih dahulu

harus kita atasi segala mismana-jemen yang telah terjadi danbanyak merusak hutan Indone-sia. Setelah itu dikembangkankehutanan sebagai sumber kese-jahteraan yang amat pentingdan bermanfaat. Berbagai jeniskayu dapat dihasilkan di Indo-nesia yang besar nilai ekonomi-nya dan banyak diperlukan se-mua bangsa.

Kekayaan aIam Indonesia jugameliputi bahan tambang yanganeka ragam. Ini pun harus di-usahakan agar memberikan man-faat sebesar-besarnya bagi rakyatIndonesia. Kelemahan utama

Indonesia dalam pengolahan

Page 17: KEMAMPUAN MENGHADAPI TANTANGAN

Sayidiman Suryohadiprojo, KemampuanMenghadapiTantangan 17

bahan tambang adalah keter-batasan modal dan penguasaanteknologi. Maka mau tidak mauharus ada kerjasama dengan pi-hak luar negeri dalam pengo-lahan bahan tambang yang ane-ka ragam itu. Maka yang amatberpengaruh dalam perolehanmanfaat adalah kemampuanmanajemen Indonesia pada pi-hak pemerintah, perusahaanBUMN maupun swasta. Tanpakemampuan manajemen yangmemadai hasil pengolahan tam-bang akan lebih banyak menga-lir ke pihak luar negeri. Sedang-kan sikap menolak peransertapihak luar berakibat pertam-bangan kurang diolah karenaketerbatasan modal dan teknolo-

gi Indonesia, sehingga potensitambang juga kurang ada man-faat bagi bangsa Indonesia.

Sudah kita sebutkan keka-

yaan alam di lautan Indonesiayang cukup besar dalam bentukperikanan dan bahan tambangyang semuanya perlu kita usa-hakan. Demikian pula perlu adapemanfaatan pantai Indonesiayang 81.000 kilometer untukpembudidayaan ikan dan hasillaut lainnya.

Agar supaya semua hasil per-tanian, kehutanan, pertam-bangan dan kelautan memberi-kan manfaat sebesar-besarnya,perlu diusahakan agar diwujud-kan nilai tambah sebesar mung-kin pada setiap produk. Untuk

itu perlu berkembang usaha in-dustri yang mengolah berbagaihasil pertanian, kehutanan, per-tambangan dan kelautan. De-ngan nilai tambah maka man-faatyang diperoleh bangsa Indo-nesia dari setiap produk menja-di berlipat ganda dari pada ka-lau diperdagangkan sebagaiproduk murni. Apalagi kalaudiekspor, maka terjadi pening-katan kesejahteraan yang jauhlebih besar bagi Indonesia. Indus-tri yang berkembang sekali gusmemberikan kesempatan kerjabanyak bagi warga Indonesia.

Namun kemampuan meng-atasi tantangan kekayaan alamsangat tergantung pada mutuintelektual dan teknologi manu-sia Indonesia. Sebab itu sangattergantung pad a penyelengga-raan pendidikan, baik pendi-dikan umum maupun pendidik-an kejuruan, di tingkat dasar,menengah maupun tinggi. Jugasangat tergantung pada faktormental yang secara gigih dan uletmengatasi setiap persoalan yangtimbul untuk mencapai hasilmaksimal. -Penutup

Kemampuan kita mengha-dapi dan menangani semua tan-tangan secara tepat akan menen-tukan masa depan bangsa Indo-nesia, baik kesejahteraannyamaupun keselamatannya. Hal

Page 18: KEMAMPUAN MENGHADAPI TANTANGAN

18

itu juga menentukan keberha-sHan bangs a Indonesia dalammenghadapi globalisasi yangpenuh persaingan. Keberhasilanitu menjadikan Indonesia bang-

Jurnal Ketahanan Nasional, Xl (3), Desember 2006

sa yang turut menentukan per-kembangan umat manusia danperdamaian dunia dengan posi-si dan suara yang harus sangatdiperhatikan negara-negara lain.