Cone For Arm Scrapper Digester di PT.Tanjung Enim Lestari Pulp And Paper
POTENSI BIOGAS SAMPAH SISA MAKANAN DARI RUMAH … · Latar Belakang ... (tanpa udara) dengan bagian...
Transcript of POTENSI BIOGAS SAMPAH SISA MAKANAN DARI RUMAH … · Latar Belakang ... (tanpa udara) dengan bagian...
POTENSI BIOGAS SAMPAH SISA MAKANAN DARI RUMAH MAKAN
Oleh : Ikhsan Gunawan – 3309 201 010
Pembimbing : Prof. Dr. Yulinah Trihadiningrum, MAppSc
Co-Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Soeprijanto, MSc
Latar Belakang• Bertambahnya jumlah penduduk mengakibatkan peningkatan
kebutuhan energi.
• Fenomena yang terjadi saat ini adalah semakin banyaknyarumah makan (restaurant) bermunculan sebagai akibatperubahan gaya hidup masyarakat. Badan Pusat Statistik KotaSurabaya mencatat pada 2009 terdapat 997 rumah makan disurabaya
• Rumah makan dengan jumlah kunjungan rata-rata 100orang/hari memiliki timbulan sampah 40 kg setiap harinya.Jumlah sampah yang cukup banyak ini memiliki potensiuntuk digunakan sebagai bahan baku energi alternatif yangterbarukan, yaitu sebagai bahan baku biogas
Perumusan Masalah & Lingkup PenelitianRumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagaiberikut : Bagaimanakah potensi biogas dari sampah sisa makanan ?• Bagaimanakah kondisi optimum proses pembentukan biogas
berdasarkan :a. Nilai CODb. Nilai Nc. Penambahan starter
Lingkup penelitian ini adalah : Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Lingkungan
ITS Penelitian menggunakan reaktor dengan sistem batch Bahan baku adalah sampah sisa makanan Starter yang digunakan adalah EM4.
Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk : Menganalisis potensi biogas yang bersumber dari sampah
sisa makanan
Menentukan kondisi optimum proses pembentukan biogasberdasarkan variasi :
a. Nilai CODb. Nilai Nc. Penambahan starter
Pada prinsipnya, teknologi anaerobic digester adalah
teknologi yang memanfaatkan proses fermentasi
(pembusukan) dari sampah organik secara anaerobik
(tanpa udara) dengan bagian-bagian pokok terdiri atas
pencerna (digester), lubang pemasukan bahan baku dan
pengeluaran lumpur sisa hasil pencernaan (slurry ), dan
pipa penyaluran biogas (Karim dkk, 2005).
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka Proses pengolahan limbah secara anaerobik merupakan
metode yang efektif untuk pengolahan berbagai limbah
dengan bahan organik yang tinggi (Digman dan Kim, 2008).
Pada umumnya, produksi biogas yang optimum akan terjadi
pada HRT 20 - 30 hari (Garcelon dkk, 2001).
Faktor - faktor yang mempengaruhi produksi biogas antara
lain: (1) komposisi bahan baku, (2) organic loading, (3) waktu
dan suhu yang diperlukan supaya penguraian berlangsung
optimal (Polprasert, 1996).
Alur Pikir Penelitian
Pengukuran hasil reaktor biogas : 1.Pengukuran volume biogas dilakukan setiap hari2.Pengukuran nilai COD dilakukan setiap dua hari. 3.Pengukuran nilai N, pH, TSS, VSS, dilakukan pada awal dan akhir percobaan
Mempersiapkan reaktor batch dan melakukan percobaan dengan variabel penelitian sebagai berikut :1.Nilai COD 5000, 10.000, 15.000, 20.000, 25.000, 30.000 mg/L2.Nilai N 200, 300, 400, 500, 600 mg/L3.Slurry dengan penambahan biostarter dan tanpa penambahan biostarter.
Ide penelitian
Perumusan masalah
Persiapan alat dan bahan
Karakterisasi sampah rumah makan :COD, N, pH, TSS, VSS
Ai
Alur Pikir Penelitian
Percobaan dengan sistem plug-flow :
1. Penentuan kriteria desain reaktor2. Pembuatan reaktor dengan sistem plug-flow untuk skala laboratorium 3. Uji coba reaktor4. Pengukuran volume biogas dilakukan setiap hari5. Pengukuran N, pH, TSS, VSS dilakukan pada awal dan akhir percobaan.
Analisis data dan pembahasan
Kesimpulan
Ai
Gambar reaktor sistem batch
Gambar reaktor sistem plug-flow
Gambar Reaktor Biogas
Hasil dan Pembahasan
-200
0
200
400
600
800
1000
1200
0 1 2 3 4 5 6 7 8
hari
volu
me
biog
as (m
l) COD 5000COD 10000COD 15000COD 20000COD 25000COD 30000
Penelitian Batch Tahap 1
Pada tahap ini ditentukan nilai COD 5.000, 10.000, 15.000, 20.000, 25.000, dan 30.000 mg/L kemudian dilakukan percobaan secara batch untuk mengetahui nilai COD mana yang dapat menghasilkan biogas paling optimum.
Hasil dan PembahasanPenelitian Batch Tahap 1
Pada tahap ini ditentukan nilai COD 5.000, 10.000, 15.000, 20.000, 25.000, dan 30.000 mg/L kemudian dilakukan percobaan secara batch untuk mengetahui nilai COD mana yang dapat menghasilkan biogas paling optimum.
0
50
100
150
200
250
300
1 2 3 4 5 6 7 8
hari
laju
pem
bent
ukan
bio
gas (
ml)
COD 5000
Laju Pembentukan Biogas Pada COD 5.000 mg/L
Hasil dan PembahasanPenelitian Batch Tahap 1
Pada tahap ini ditentukan nilai COD 5.000, 10.000, 15.000, 20.000, 25.000, dan 30.000 mg/L kemudian dilakukan percobaan secara batch untuk mengetahui nilai COD mana yang dapat menghasilkan biogas paling optimum.
-100
0
100
200
300
400
500
600
700
800
1 2 3 4 5 6 7 8
hari
laju p
embe
ntuk
an bi
ogas
(ml)
COD 10000
Laju Pembentukan Biogas Pada COD 10.000 mg/L
Hasil dan PembahasanPenelitian Batch Tahap 1
Pada tahap ini ditentukan nilai COD 5.000, 10.000, 15.000, 20.000, 25.000, dan 30.000 mg/L kemudian dilakukan percobaan secara batch untuk mengetahui nilai COD mana yang dapat menghasilkan biogas paling optimum.
Laju Pembentukan Biogas Pada COD 15.000 mg/L
-50
0
50
100
150
200
250
300
350
1 2 3 4 5 6 7 8
hari
laju
pem
bent
ukan
bio
gas
(ml)
COD 15000
Hasil dan PembahasanPenelitian Batch Tahap 1
Pada tahap ini ditentukan nilai COD 5.000, 10.000, 15.000, 20.000, 25.000, dan 30.000 mg/L kemudian dilakukan percobaan secara batch untuk mengetahui nilai COD mana yang dapat menghasilkan biogas paling optimum.
Laju Pembentukan Biogas Pada COD 20.000 mg/L
-100-50
050
100150200250300350400
1 2 3 4 5 6 7 8
hari
laju
pem
bent
ukan
bio
gas (
ml)
COD 20000
Hasil dan PembahasanPenelitian Batch Tahap 1
Pada tahap ini ditentukan nilai COD 5.000, 10.000, 15.000, 20.000, 25.000, dan 30.000 mg/L kemudian dilakukan percobaan secara batch untuk mengetahui nilai COD mana yang dapat menghasilkan biogas paling optimum.
Laju Pembentukan Biogas Pada COD 25.000 mg/L
-10
0
10
20
30
40
50
60
70
1 2 3 4 5 6 7 8
hari
laju
pem
bent
ukan
bio
gas
(ml)
COD 25000
Hasil dan PembahasanPenelitian Batch Tahap 1
Pada tahap ini ditentukan nilai COD 5.000, 10.000, 15.000, 20.000, 25.000, dan 30.000 mg/L kemudian dilakukan percobaan secara batch untuk mengetahui nilai COD mana yang dapat menghasilkan biogas paling optimum.
Laju Pembentukan Biogas Pada COD 30.000 mg/L
-10
0
10
20
30
40
50
60
70
1 2 3 4 5 6 7 8
hari
laju
pem
bant
ukan
bio
gas (
ml)
COD 30000
Hasil dan PembahasanPenelitian Batch Tahap 2
Pada tahap ini ditentukan nilai N 200, 300, 400, 500, dan 600 mg/L kemudian dilakukan percobaan secara batch untuk mengetahui nilai N mana yang dapat menghasilkan biogas paling optimum.
0
500
1000
1500
2000
2500
0 1 2 3 4 5 6 7 8
hari
volu
me
biog
as 200300400500600
Hasil dan PembahasanPenelitian Batch Tahap 2
Pada tahap ini ditentukan nilai N 200, 300, 400, 500, dan 600 mg/L kemudian dilakukan percobaan secara batch untuk mengetahui nilai N mana yang dapat menghasilkan biogas paling optimum.
-200
-100
0
100
200
300
400
500
1 2 3 4 5 6 7 8
hari
laju
pem
bent
ukan
bio
gas
(ml) N 200
Laju Pembentukan Biogas Pada N 200 mg/L
Hasil dan PembahasanPenelitian Batch Tahap 2
Pada tahap ini ditentukan nilai N 200, 300, 400, 500, dan 600 mg/L kemudian dilakukan percobaan secara batch untuk mengetahui nilai N mana yang dapat menghasilkan biogas paling optimum.
Laju Pembentukan Biogas Pada N 300 mg/L
-100
0
100
200
300
400
500
1 2 3 4 5 6 7 8
hari
laju
pem
bent
ukan
bio
gas
(m)
N 300
Hasil dan PembahasanPenelitian Batch Tahap 2
Pada tahap ini ditentukan nilai N 200, 300, 400, 500, dan 600 mg/L kemudian dilakukan percobaan secara batch untuk mengetahui nilai N mana yang dapat menghasilkan biogas paling optimum.
Laju Pembentukan Biogas Pada N 400 mg/L
-200
-100
0
100
200
300
400
500
600
1 2 3 4 5 6 7 8
hari
laju
pem
bent
ukan
bio
gas
(ml)
N 400
Hasil dan PembahasanPenelitian Batch Tahap 2
Pada tahap ini ditentukan nilai N 200, 300, 400, 500, dan 600 mg/L kemudian dilakukan percobaan secara batch untuk mengetahui nilai N mana yang dapat menghasilkan biogas paling optimum.
Laju Pembentukan Biogas Pada N 500 mg/L
-200
-100
0
100
200
300
400
500
1 2 3 4 5 6 7 8
hari
laju
pem
bent
ukan
bio
gas
(ml)
N 500
Hasil dan PembahasanPenelitian Batch Tahap 2
Pada tahap ini ditentukan nilai N 200, 300, 400, 500, dan 600 mg/L kemudian dilakukan percobaan secara batch untuk mengetahui nilai N mana yang dapat menghasilkan biogas paling optimum.
Laju Pembentukan Biogas Pada N 600 mg/L
-100
0
100
200
300
400
500
1 2 3 4 5 6 7 8
hari
laju
pem
ben
tuka
n b
iog
as
(ml)
N 600
Hasil dan PembahasanPenelitian Batch Tahap 3
Pada tahap ini diteliti perbandingan volume biogas yang dihasilkan dari slurry tanpa dan dengan penambahan biostarter EM4.
Volume Total Biogas
0200400600800
100012001400
0 1 2 3 4 5 6 7 8
hari
vo
lum
e b
iog
as
Dengan EM4
Tanpa EM4
Hasil dan Pembahasan
laju pembentukan biogas
-200
0
200
400
600
800
0 1 2 3 4 5 6 7 8
hari
laju
pem
ben
tuka
n b
iog
as
laju pembentukan biogas
Penelitian Batch Tahap 3
Pada tahap ini diteliti perbandingan volume biogas yang dihasilkan dari slurry tanpa dan dengan penambahan biostarter EM4.
Grafik laju pembentukan biogas yang dihasilkan dari slurry dengan penambahan biostarter EM4
Hasil dan Pembahasan
laju pembentukan biogas
-100
0
100
200
300
400
500
600
700
1 2 3 4 5 6 7 8
hari
laju
pem
bent
ukan
bio
gas
laju pembentukan biogas
Grafik laju pembentukan biogas yang dihasilkan dari slurry tanpa penambahan biostarter EM4
Penelitian Batch Tahap 3
Pada tahap ini diteliti perbandingan volume biogas yang dihasilkan dari slurry tanpa dan dengan penambahan biostarter EM4.
Perhitungan Potensi BiogasMenurut Tchobanoglous, Theisen, dan Vigil (1993) potensi biogas dapat dihitung dengan persamaan :
Kemudian nilai “a”, “b”, “c”, “d” dihitung dengan cara sebagai berikut :
1. Menyusun tabel yang berisi persentase distribusi komponen penyusun bahan baku biogas.
2. Menghitung komposisi mol dan mol ratio dari penyusun bahan baku biogas
3. Menghitung potensi biogas
Perhitungan Potensi Biogas1. Tabel persentase distribusi komponen penyusun bahan baku biogas.
2. Tabel komposisi mol dan mol ratio dari penyusun bahan baku biogas
Komposisi Berat Atom mol mol ratio
C 12,01 0,0121 20
H 1,01 0,0193 32
O 16 0,0071 12
N 14,01 0,0006 1
Sehingga rumus kimia bahan baku biogas adalah C20H32O12N
KomponenBerat
Kering (lb) C = 48% H = 6,4% O = 37,6 % N = 2,6 %
Sampah Makanan 1,215 0,583 0,078 0,457 0,032
3. Menghitung potensi biogas dari hasil reaksi berkut :
C20H32O12N + 7 H20 → 10,75 CH4 + 9,25 CO2 + NH3
Perhitungan Potensi Biogas
Menurut Chang (2003), berat kering sampah makanan adalah 80% dari berat sampah basah. Menurut Eder dan Schulz (2006), hal penting yang harus diketahui dalam proses anaerobik adalah bahwa hanya material organik kering saja yang berkontribusi untuk membentuk biogas.
•Perhitungan CH4 dengan berat kering slurry 137,784 g
10,75 × 16 × 137,784 g = 0,509 L = 509 mL/g 478 0,7173 g/L
KesimpulanBerdasarkan penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Potensi volume biogas dari sampah sisa makanan adalah 509 mL/g berat kering. Volume rata-rata biogas hasil percobaan adalah 8,746 mL/g berat kering.
2. Kondisi optimum pembentukan biogas dari sampah sisa makanan diperoleh pada slurry dengan karakteristik : nilai awal COD 10.000 mg/L, nilai awal N total 300 mg/L, dan penambahan biostarter EM4 sebesar 1% dari volume total slurry.
Pada penelitian berikutnya, perlu dilakukan hal – hal berikut :
1.Melakukan pemantauan pH setiap hari dan memastikan pH stabil pada kondisi netral, sehingga pembentukan biogas tetap berjalan baik.
2.Mengukur dan memvariasikan nilai P selain nilai N.
Saran
Terima Kasih