POSYANDU

14
POSYANDU posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya program KB dengan kesehatan atau berbagai program lainnya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989). Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga. berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Yang dimaksud dengan nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam peningkat mutu manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia ada 3 intervensi yaitu : 1. Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita. 2. Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina tumbuh/kembang anak secara sempurna, baik fisik maupun mental sehingga siap menjadi tenaga kerja tangguh. 3. Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara. Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan strategi yang tepat untuk intervensi ini. Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan memperhatikan aspek-aspek Poleksesbud. Manfaat Posyandu 1. Bagi Masyarakat Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar Memperoleh bantuan dalam pemecahan masalah kesehatan Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu 2. Bagi Kader, pengurus Posyandudan tokoh Masyarakat Mendapatkan informasi tentang upaya kesehatan Dapat membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan 3. Bagi Puskesmas Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan strata 1 Membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana dengan pemberian pelayanan secara terpadu 4. Bagi Sektor Lain Lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah Meningkatkan efiseiansi pemberian pelayanan sesuai tupoksi masing-masing C. Jenis Posyandu Untuk meningkatkan kualitas dan kemandirian posyandu diperlukan intervensi sebagai berikut : 1. Posyandu pratama (warna merah) Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum mantap, kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas. Keadaan ini dinilai ‘gawat’

description

kesmas

Transcript of POSYANDU

Page 1: POSYANDU

POSYANDU

posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program dengan program

lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya

program KB dengan kesehatan atau berbagai program lainnya yang berkaitan dengan kegiatan

masyarakat (BKKBN, 1989). 

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan

kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk

masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan

keluarga. berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia

sejak dini. Yang dimaksud dengan nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak

dini yaitu dalam peningkat mutu manusia masa yang akan datang dan akibat dari proses

pertumbuhan dan perkembangan manusia ada 3 intervensi yaitu :

1. Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga kelangsungan

hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita.

2. Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina

tumbuh/kembang anak secara sempurna, baik fisik maupun mental sehingga siap menjadi tenaga

kerja tangguh.

3. Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan kesempatan

berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara.

Intervensi 1 dan 2 dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan sedikit bantuan dan

pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan Posyandu merupakan strategi yang

tepat untuk intervensi ini. Intervensi ke 3 perlu dipersiapkan dengan memperhatikan aspek-aspek

Poleksesbud.

Manfaat Posyandu

1.      Bagi Masyarakat

  Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar

  Memperoleh bantuan dalam pemecahan masalah kesehatan

  Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu

2.      Bagi Kader, pengurus Posyandudan tokoh Masyarakat

  Mendapatkan informasi tentang upaya kesehatan

  Dapat membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan

3.      Bagi Puskesmas

  Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan strata 1

  Membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan

  Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana dengan pemberian pelayanan secara terpadu

4.      Bagi Sektor Lain

  Lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah

  Meningkatkan efiseiansi pemberian pelayanan sesuai tupoksi masing-masing

C. Jenis Posyandu

Untuk meningkatkan kualitas dan kemandirian posyandu diperlukan intervensi sebagai berikut :

1.  Posyandu pratama (warna merah)

Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum mantap, kegiatannya belum bisa

rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas. Keadaan ini dinilai ‘gawat’ sehingga intervensinya

adalah pelatihan kader ulang. Artinya kader yang ada perlu ditambah dan dilakukan pelatihan

dasar lagi.

Page 2: POSYANDU

2.  Posyandu madya (warna kuning)

Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun

dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih. Akan tetapi cakupan program utamanya

(KB, KIA, Gizi, dan Imunisasi) masih rendah yaitu kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian posyandu

sudah baik tetapi masih rendah cakupannya. Intervensi untuk posyandu madya ada 2 yaitu :

a.   Pelatihan Toma dengan modul eskalasi posyandu yang sekarang sudah dilengkapi dengan metoda

simulasi.

b.   Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk menentukan masalah dan mencari penyelesaiannya,

termasuk menentukan program tambahan yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

3.  Posyandu purnama (warna hijau)

Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang frekuensinya lebih dari 8 kali per tahun,

rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, Gizi

dan Imunisasi) lebih dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada Dana

Sehat yang masih sederhana. Intervensi pada posyandu di tingkat ini adalah :

a.     Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk mengarahkan masyarakat menetukan sendiri

pengembangan program di posyandu

b.     Pelatihan Dana Sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh Dana Sehat yang kuat dengan cakupan

anggota minimal 50% KK atau lebih.

4.  Posyandu mandiri (warna biru)

Adalah posyandu yang telah melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali pertahun dengan jumlah

kader 5 orang atau lebih dimana cakupan ke-5 kegiatan utamanya lebih dari 50% dan dapat

melaksanakan sumber dana dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat. Intervensinya

dilakukan pembinaan program dana sehat, memperbanyak program tambahan sesuai dengan

masalah dan  pendekatan PKMD.

D.                 Dasar Pelaksanaan

Surat Keputusan Bersama: Mendagri/Menkes/BKKBN. Masing-masing No.23 tahun 1985.

21/Men.Kes/Inst.B./IV 1985, 1I2/HK-011/ A/1985 tentang penyelenggaraan Posyandu yaitu :

1. Meningkatkan kerja sama lintas sektoral untuk menyelenggarakan Posyandu dalam lingkup

LKMD dan PKK.

2. Mengembangkan peran serta masyarakat dalarn meningkatkan fungsi Posyandu serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam program – program pembangunan masyarakat desa

3. Meningkatkan fungsi dan peranan LKMD PKK dan mengutamakan peranan kader pembangunan.

4. Melaksanakan pembentukan Posyandu di wilayah/di daerah masing-masing dari melaksanakan

pelayanan paripurna sesuai petunjuk Depkes dan BKKBN.

5. Undang-undang no. 23 tahun 1992 pasal 66 , dana sehat sebagai cara penyelenggaraan dan

pengelolaan pemeliharaan kesehatan secara paripurna.

E. Tujuan penyelenggara Posyandu.

1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil, melahirkan dan nifas)

2. Membudayakan NKKBS.

3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan

kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat

sejahtera.

Page 3: POSYANDU

4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan

Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.

F.      Pengelola Posyandu.

a. Sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu Posyandu ditingkat

desa kelurahan sebagai berikut :

1. Penanggungjawab umum : Ketua Umum LKMD  (Kades/Lurah).

2. Penggungjawab operasional, Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat)

3. Ketua Pelaksana : Ketua II LKMD/Ketua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim.

                                     Penggerak PKK

4. Sekretaris : Ketua Seksi 7 LKMD

5. Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kes.

b. Pokjanal Posyandu

Pokjanal posyandu yang dibentuk disemua tingkatan pemerintahan terdiri dari unsur Instansi dan

Lembaga terkait secara langsung dalam pembinaan Posyandu yaitu :

1. Tingkat Propinsi : - BKKBN

- PMD (Pembinaan Masyarakat Desa)

- Bappeda

- Tim Penggerak PKK

- d.l.l

2 Tingkat Kab/Kodya :

- Kantor Depkes/Kantor Dinkes

- BKKBN

- PMD

- Bappeda

- d.I.I

3 Tingkat Kecamatan :

• Tingkat Pembina LKMD Kec ( puskesmas, Pembina petugas Lapangan, KB,Kaur Bang (Kepala

Urusan Pembangunan)

• PD (Kader Pembangunan Desa)

4 Pokjanal Posyandu bertugas :

• Menyiapkan data dan kelompok sasaran serta cakupan program.

• Menyiapkan kader.

• Menganalisis masalah dan menetapkan aIternatif pemecahan masalah.

• Menyusunan rencana.

• Melakukan pemantauan dan bimbingan.

• Menginformasikan masalah kepada instansi/lembaga terkait.

• Melaporkan kegiatan kepada Ketua Harian Tim Pembina LKMD.

5. Kegiatan Pokok Posyandu :

  KIA

  KB

  lmunisasi.

  Gizi.

  Penanggulangan Diare.

Page 4: POSYANDU

 Pembentukan Posyandu.

a. Langkah – langkah pembentukan :

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan.

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbinganteknis unsur kesehatan

dan KB .

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri,sarana dan prasarana

posyandu, biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu.

5) Pelatihan kader Posyandu.

6) Pembinaan.

b. Kriteria pembentukan Posyandu.

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar pendekatan

pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedngkan satu Posyandu melayani 100

balita.

Page 5: POSYANDU

c. kriteria kader Posyandu :

1) Dapat membaca dan menulis.

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan.

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat.

4) Mempunyai waktu yang cukup.

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu.

6) Berpenampilan ramah dan simpatik.

7) Diterima masyarakat setempat.

6. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu.

Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh LKMD, Kader, Tim Penggerak PKK

Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari KB. Pada hari buka Posyandu dilakukan pelayanan

masyarakat dengan sistem 5 (lima) meja yaitu :

Meja I : Pendaftaran.

Meja II : Penimbangan

Meja III : Pengisian KMS

Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.

Meja V : Pelayanan KB Kes :

��Imunisasi

��Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat

��tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus.

            ��Pembagian pil atau kondom

��Pengobatan ringan.

��Kosultasi KB-Kes.

Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan meja

pelayanan paramedis (Bidan desa, perawat ).

b. Sasaran Posyandu :

• Bayi/Balita.

• Ibu hamil/ibu menyusui.

• WUS dan PUS.

Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi :

1) Kesehatan ibu dan anak :

• Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

• Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii danAgustus)

• PMT (Pemberian Makanan Tambahan)

• lmunisasi.

• Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui pertambahan berat

badan setiap bulan. Keberhasilan program terliat melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan.

2) Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.

3) Pemberian Oralit dan pengobatan.

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan dilaksanakan oleh

kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS alita dan ibu hamil. Keberhasilan

Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S : Semua baita diwilayah kerja Posyandu.

K : Semua balita yang memiliki KMS.

D : Balita yang ditimbang.

N : Balita yang naik berat badannya

Keberhasila Posyandu berdasarkan :

Page 6: POSYANDU

Petugas pada meja I sampai dengan IV dilaksanakan oleh Kader PKK sedangkan meja V merupakan

meja pelayanan paramedic (Bidan desa, perawat, petugas KB).

c. Dana.

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong dengan

kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari donatur yang tidak

mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat.

   G.    SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan informasi yang

sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi pengelola Posyandu. OLeh

sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian penting dari pembinaan Posyandu secara

keseluruhan. Konkritnya, pembinaan akan lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang

lengkap, akurat dan aktual. Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari

permasalahan yang dihadapi karena didasarkan pada informasi yang tepat, baik dalam lingkup

terbatas maupun lingkup yang lebih luas.

Mekanisme Operagional SIP :

1) Penggung jawab Sistem Informasi Posyandu adalah Pokjanal Posyandu di Propinsi dan Dati II di

tingkat kecamatan adalah Tim Pembina LKMD/Kelurahan berkoordinasi dengan LKMD Seksi 10.

2) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu.

3) Pengumpul data dan informaosi adalah Tim Penggerak PKK dan LKMD dengan menggunakan

instrumen :

a. Catatan ibu hamil, kelahiran /kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa Wisma (kader PKK) .

b. Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.

c. Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.

d. Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari s/d Desember.

e. Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.

f. Data pengunjung petugas Posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu hamil

melahirkan dan nifas.

g. Data hasil kegiatan Posyandu.

H.  Pembiayaan Posyandu

      1.Sumber Daya

            a. Masyarakat

                        1) Iuran Pengguna Posyandu

                        2) Iuran masyarakat umum dalam bentuk dana sehat

                        3) Sumbangan dari perorangan atau kelompok masyarakat

                        4. Dana social keagamaa, misalnya zakat, infak dsb

            b. Swasta/ Dunia Usaha

         Misalnya dengan menjadikan Posyandu sebagai anak angkat perusahaan dan bantuannya

dapat berupa dana, prasarana atau tenaga sukarelawan.

c. Hasil Usaha

          Pengurus dan kader Posyandu dapat melakukan usaha dimana hasilnya dapat disumbangkab

untuk pengelolaan Posyandu, contohnya Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan Taman Obat

Keluarga (TOGA)

d. Pemerintah

bantuannya berupa dana stimulant atau dalam bentuk sarana dan prasarana Posyandu.

 II.               KMS (Kartu Menuju Sehat)   1.     Definisi

Page 7: POSYANDU

KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.

KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.

KMS berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak, imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI, pemberian makanan anak dan rujukan ke Puskesmas/ Rumah Sakit.

KMS juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tenta ng kesehatan anaknya (Depkes RI, 2000).

2.      Manfaat KMS (Kartu Menuju Sehat)a)      Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap,

meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI.

b)      Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anakc)      Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan

penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.(Depkes RI, 2000)

3.      Cara Memantau Pertumbuhan BalitaPertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil penimbangan

dicatat di KMS, dan antara titik berat badan KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil

penimbangan bulan ini dihubungkan dengan sebuah garis. Rangkaian garis-garis pertumbuhan

anak tersebut membentuk grafik pertumbuhan anak. Pada balita yang sehat, berat badannya akan

selalu naik, mengikuti pita pertumbuhan sesuai dengan umurnya (Depkes RI, 2000).

a.       Balita naik berat badannya bila :1)      Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna, atau2)      Garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya.

Gambar 2.1. Indikator KMS bila balita naik berat badannya

b.      Balita tidak naik berat badannya bila :1)      Garis pertumbuhannya turun, atau

2)      Garis pertumbuhannya mendatar, atau

Page 8: POSYANDU

3)      Garis pertumbuhannya naik, tetapi pindah ke pita warna dibawahnya.

Gambar 2.2. Indikator KMS bila balita tidak naik berat badannya

c.       Berat badan balita dibawah garis merah artinya pertumbuhan balita mengalami gangguan

pertumbuhan dan perlu perhatian khusus, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah

Sakit.

Gambar 2.3. Indikator KMS bila pertumbuhan balita mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu

perhatian khusus

d.      Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak naik (3T), artinya balita mengalami gangguan

pertumbuhan, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.

Gambar 2.4. Indikator KMS bila berat badan balita tidak stabil

e.       Balita tumbuh baik bila: Garis berat badan anak naik setiap bulannya.

Page 9: POSYANDU

f.       Balita sehat, jika : Berat badannya selalu naik mengikuti salah satu pita warna atau pindah ke pita

warna diatasnya.

4.      Pengukuran status gizi dengan NCHS

Kriteria keberhasilan nutrisi ditentukan oleh status gizi :

1)      Gizi baik, jika BB menurut umur > 80% standart WHO – NHCS.2)      Gizi kurang, jika berat badan menurut umur 61% sampai 80% standart WHO – NHCS.3)      Gizi buruk, jika berat badan menurut umur ≤ 60% standart WHO – NHCS. ( Supariasa,

2002)  Rumus Antropometri pada anak : ( Soetjiningsih : 1998).1)      Berat badan

Umur 1 – 6 tahun = ( tahun ) x 2 + 8

2)      Tinggi badanUmur 1 tahun = 1,5 x tinggi badan lahir

Umur 2 – 12 tahun = umur ( tahun ) x 6 + 77

5.    Manfaat nutrisia.       Nutrisi untuk pertumbuhan

Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua organ tubuh

dapat berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak diganti. Kulit dan rambut terus berganti, sel

– sel tubuh terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat makanan yang masak agar

zat makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh.

b.      Makanan sebagai suku cadangMakanan juga bermanfaat untuk memulihkan badan yang baru sembuh dari sakit. Selama

sakit banyak bagian tubuh yang rusak. Mungkin juga sebagian selnya mati. Selama orang juga

kurang makan sehingga tubuh kekurangan berbagai zat makanan yang dibutuhkannya. Mungkin

juga banyak kehilangan darah sehingga makin lama sakit berlangsung, makin banyak zat makanan

yang harus ditambahkan.

Untuk itu, setelah sakit kita perlu banyak makan makanan bergizi. Begitu juga untuk yang

menjalani operasi atau yang baru melahirkan.

c.       Makanan sebagai bensin tubuhMakanan juga dibutuhkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi, menyapu,

juga berkebun. Dalam keadaan tidurpun tubuh tetap membutuhkan tenaga untuk bernafas, degup

jantung, serta tenaga memasak zat makanan dan memakainya. Namun, makanan perlu diatur agar

sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jumlahnya harus memadai, dan mutunya sesuai dengan

kebutuhan sehari-hari (Nadesul, 2001).

Balita naik berat badannya bila :1)      Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna, atau2)      Garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya.

Page 10: POSYANDU

Gambar 2.1. Indikator KMS bila balita naik berat badannya

Balita tidak naik berat badannya bila :1)      Garis pertumbuhannya turun, atau

2)      Garis pertumbuhannya mendatar, atau

3)      Garis pertumbuhannya naik, tetapi pindah ke pita warna dibawahnya.

Gambar 2.2. Indikator KMS bila balita tidak naik berat badannya

Berat badan balita dibawah garis merah artinya pertumbuhan balita mengalami gangguan

pertumbuhan dan perlu perhatian khusus, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah

Sakit.

d) Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak nail (3T), artinya balita mengalami gangguan

pertumbuhan, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.

Page 11: POSYANDU

Gambar 2.4. Indikator KMS bila berat badan balita tidak stabil

e) Balita tumbuh baik bila: Garis berat badan anak naik setiap bulannya.

f.  Balita sehat, jika : Berat badannya selalu naik mengikuti salah satu pita warna atau

pindah ke pita warna diatasnya.

6.       Pengukuran status gizi dengan NCHS

Kriteria keberhasilan nutrisi ditentukan oleh status gizi :

1) Gizi baik, jika BB menurut umur > 80% standart WHO – NHCS.

2) Gizi kurang, jika berat badan menurut umur 61% sampai 80% standart WHO – NHCS.

3) Gizi buruk, jika berat badan menurut umur ≤ 60% standart WHO – NHCS.

( Supariasa, 2002)

Rumus Antropometri pada anak : ( Soetjiningsih : 1998).

1) Berat badan

Umur 1 – 6 tahun = ( tahun ) x 2 + 8

2) Tinggi badan

Umur 1 tahun = 1,5 x tinggi badan lahir

Umur 2 – 12 tahun = umur ( tahun ) x 6 + 77

7.  Manfaat nutrisi

a. Nutrisi untuk pertumbuhan

Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua organ tubuh dapat

berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak diganti. Kulit dan rambut terus berganti, sel – sel

tubuh terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat makanan yang masak agar zat

makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh.

b. Makanan sebagai suku cadang

Makanan juga bermanfaat untuk memulihkan badan yang baru sembuh dari sakit. Selama sakit

banyak bagian tubuh yang rusak. Mungkin juga sebagian selnya mati. Selama orang juga kurang

makan sehingga tubuh kekurangan berbagai zat makanan yang dibutuhkannya. Mungkin juga

banyak kehilangan darah sehingga makin lama sakit berlangsung, makin banyak zat makanan

yang harus ditambahkan.

Untuk itu, setelah sakit kita perlu banyak makan makanan bergizi. Begitu juga untuk yang

menjalani operasi atau yang baru melahirkan.

c. Makanan sebagai bensin tubuh

Makanan juga dibutuhkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi, menyapu, juga

berkebun. Dalam keadaan tidurpun tubuh tetap membutuhkan tenaga untuk bernafas, degup

jantung, serta tenaga memasak zat makanan dan memakainya. Namun, makanan perlu diatur agar

sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jumlahnya harus memadai, dan mutunya sesuai dengan

kebutuhan sehari-hari (Nadesul, 2001).

8.Contoh KMS

Page 12: POSYANDU

Kartu Menuju Sehat  yang Dipakai di Indonesia

Bagian-Bagian dari KMS (http://www.dkk-bpp.com)

a. Sumber berat badan; garis tegak lurus yang terdapat pada sisi kiri setiap kelompok usia dalam

KMS

b. Garis berat badan; adalah garis-garis mendatar yang dimulai dari sumber berat badan. Angka-

angka yang terdapat pada ujung garis berat badan setiap kelompok usia dalam kilogram.

c. Garis usia; yakni garis tipis dari atau kebawah dan terakhir pada kolom-kolom bernomor yang

menyatakan usia balita dalam bulan.

d. Kolom bulan; adalah kolom yang berada dibagian bawah KMS pada setiap kelompok usia.

Kolom–kolom ini disediakan untuk menuliskan nama-nama bulan secara berurutan sesudah bulan

kelahiran.

e. Kolom bulan lahir; adalah kolom bulan yang terletak paling kiri dan bergaris tebal. Kolom ini

disediakan untuk diisi dengan bulan lahir balita serta tahunnya.

Pertumbuhan balita yang baik apabila mengikuti arah lengkungan garis pada KMS. Beberapa

kemungkinan dari hasil pencatatan berat badan balita pada KMS adalah sebagai berikut :

a. Grafik pertumbuhan anak naik berkaitan dengan nafsu makan anak yang baik/ meningkat

berarti ibu telah cukup memberi makanan dengan gizi seimbang.

b. Grafik pertumbuhan anak tidak naik berkaitan dengan nafsu makan anak menurun karena sakit,

atau karena ibunya sakit (pola asuh tidak baik), atau penyebab lain yang perlu digali dari ibu.

9.      Cara Mengisi KMS      Identitas

      Mengisi Berat Badan Lahir

      Tanggal Lahir

      Mengisi bulan dalam KMS

      Memplot Berat Badan: BB diletakkan di garis tegak/ vertical

Terdapat 2 variasi:

1.      Menurut bulan kunjungan. ( tiap kunjungan, 1 titik BB di KMS).

2.      Menurut Umur, dibulatkan kebawah ( umur 2 bulan dan umur 2 bulan lebih 3 minggu ditempat

yang sama).

Tidak harus digaris tegak

Titik garis berat badan jika umurnya tepat di tanggal lahir bulan itu. ( kelebihan 1 minggu berarti

maju ¼ kolom)      Membuat Grafik

Menghubungkan 2 titik di KMS

Page 13: POSYANDU

Ada 2 pendapat:1)      Hanya dapat dihubungkan apabila bulan sebelumnya dating ke posyandu menimbang2)      Arah pertumbuhan/ trend dapat dihubungkan kapan saja.

a.       5 ARAH GARIS PERTUMBUHAN      Tumbuh kejar atau Catch-Up Growth atau N1(arah garis pertumbuhan melebihi arah garis

baku)      Tumbuh normal atau N2(arah garis pertumbuhan sejajar atau berimpit dengan arah garis

baku)      Growth Faltering atai T1 (arah garis pertumbuhan kurang dari arah garis baku atau

pertumbuhan kurang dari yang diharapkan)      Flat-Growth atau T2 (arah garis pertumbuhan datar atau berat badan tetap)      Loss of Growth atau T3 (arah garis pertumbuhan turun dari arah garis baku)

b.    Pengertian tumbuh normalYaitu pertumbuhan normal jika berat badan dan panjang badan tumbuh pada persentil yang sama.Dalam aplikasi dengan menggunakan KMS tumbuh normal jika grafik pertumbuhan berat badan anak sejajar dengan kurva baku.