Posyandu Merupakan Salah Satu Bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

13
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu adalah suatu upaya mensinergikan berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat meliputi perbaikan kesehatan dan gizi, pendidikan dan perkembangan anak, peningkatan ekonomi keluarga, ketahanan pangan keluarga dan kesejahteraan sosial. UKBM adalah wahana pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat, dengan bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas sektor dan lembaga terkait lainnya. Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat non instruktif, guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat, agar mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi, potensi yang dimiliki, merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat. Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih tehnologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu juga merupakan tempat kegiatan terpadu antara program Keluarga Berencana – Kesehatan di tingkat desa. Posyandu adalah pusat

Transcript of Posyandu Merupakan Salah Satu Bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Page 1: Posyandu Merupakan Salah Satu Bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan

kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk

mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Pengintegrasian layanan sosial dasar di

Posyandu adalah suatu upaya mensinergikan berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat

meliputi perbaikan kesehatan dan gizi, pendidikan dan perkembangan anak, peningkatan

ekonomi keluarga, ketahanan pangan keluarga dan kesejahteraan sosial. UKBM adalah wahana

pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari,

untuk dan bersama masyarakat, dengan bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas sektor dan

lembaga terkait lainnya. Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat

non instruktif, guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat, agar mampu

mengidentifikasi masalah yang dihadapi, potensi yang dimiliki, merencanakan dan melakukan

pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat.

Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih tehnologi dan pelayanan kesehatan

masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak

dini. Posyandu juga merupakan tempat kegiatan terpadu antara program Keluarga Berencana –

Kesehatan di tingkat desa. Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan

kesehatan dan keluarga berencana. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan

kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan

teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian NKKBS.

Posyandu dapat dikembangkan dari pos-pos yang telah ada, seperti pos penimbangan

balita, pos imunisasi, pos KB desa, pos, kesehatan, kelompok belajar, atau mungkin juga

dibentuk baru. Satu Posyandu sebaiknya melayani sekitar 100 balita (120 Kepala Keluarga), atau

sesuai  dengan kemampuan petugas dan keadaan setempat; seperti keadaan geografis, jarak antar

sekelompok rumah, jumlah kepala keluarga dalam satu kelompok dan sebagainya

A. Tujuan Posyandu

Page 2: Posyandu Merupakan Salah Satu Bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil,

melahirkan dan nifas).

2. Membudayakan NKKBS.

3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan

kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat

sehat sejahtera.

4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan

Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.

B. Sasaran

Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya :

a. Bayi.

b. Anak balita.

c. Ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan ibu menyusui.

d. Pasangan Usia Subur (PUS).

C. Pengelola Posyandu

1. Penanggungjawab umum : Kades/Lurah

2. Penggungjawab operasional : Tokoh Masyarakat

3. Ketua Pelaksana : Ketua Tim Penggerak PKK

4. Sekretaris : Ketua Pokja IV Kelurahan/desa

5. Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kes (Puskesmas).

D. Kegiatan Pokok Posyandu

Page 3: Posyandu Merupakan Salah Satu Bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Beberapa kegiatan diposyandu diantaranya terdiri dari lima kegiatan Posyandu (Panca

Krida Posyandu), antara lain:

1) Kesehatan Ibu dan Anak

a) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak balita dan

anak prasekolah

b) Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah gizi buruk karena kekurangan protein

dan kalori, serta bila ada pemberian makanan tambahan vitamin dan mineral

c) Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimilasinya

d) Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA.

2) Keluarga Berencana

a) Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan perhatian khusus kepada

mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak berkali-kali dan golongan ibu

beresiko tinggi

b) Cara-cara penggunaan pil, kondom dan sebagainya

3) Immunisasi

Imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3x, polio 3x, dan campak

1x pada bayi.

4) Peningkatan gizi

a) Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat

b) Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori cukup kepada anak-

anak dibawah umur 5 tahun dan kepada ibu yang menyusui

c) Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun

Page 4: Posyandu Merupakan Salah Satu Bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

5) Penanggulangan Diare

Lima kegiatan Posyandu selanjutnya dikembangkan menjadi tujuh kegiatan Posyandu

(Sapta Krida Posyandu), yaitu:

1) Kesehatan Ibu dan Anak

2) Keluarga Berencana

3) Immunisasi

4) Peningkatan gizi

5) Penanggulangan Diare

6) Sanitasi dasar. Cara-cara pengadaan air bersih, pembuangan kotoran dan air limbah

yang benar, pengolahan makanan dan minuman

7) Penyediaan Obat essensial.

E. Jenis Posyandu

1. Posyandu pratama (warna merah)

Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum mantap, kegiatannya

belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas. Keadaan ini dinilai ‘gawat’ sehingga

intervensinya adalah pelatihan kader ulang. Artinya kader yang ada perlu ditambah dan

dilakukan pelatihan dasar lagi.

2. Posyandu madya (warna kuning)

Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per

tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih. Akan tetapi cakupan program

utamanya (KB, KIA, Gizi, dan Imunisasi) masih rendah yaitu kurang dari 50%. Ini berarti,

kelestarian posyandu sudah baik tetapi masih rendah cakupannya. Intervensi untuk posyandu

madya ada 2 yaitu :

Page 5: Posyandu Merupakan Salah Satu Bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

a. Pelatihan Toma dengan modul eskalasi posyandu yang sekarang sudah dilengkapi dengan

metoda simulasi.

b. Penggarapan dengan pendekatan PKMD (SMD dan MMD) untuk menentukan masalah dan

mencari penyelesaiannya, termasuk menentukan program tambahan yang sesuai dengan situasi

dan kondisi setempat.

3. Posyandu purnama (warna hijau)

Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang frekuensinya lebih dari 8 kali per

tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya (KB,

KIA, Gizi dan Imunisasi) lebih dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah

ada Dana Sehat yang masih sederhana. Intervensi pada posyandu di tingkat ini adalah :

a. Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk mengarahkan masyarakat menetukan sendiri

pengembangan program di posyandu

b. Pelatihan Dana Sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh Dana Sehat yang kuat dengan

cakupan anggota minimal 50% KK atau lebih.

4. Posyandu mandiri (warna biru)

Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, cakupan 5 program

utama sudah bagus, ada program tambahan dan Dana Sehat telah menjangkau lebih dari 50%

KK. Intervensinya adalah pembinaan Dana Sehat, yaitu diarahkan agar Dana Sehat tersebut

menggunakan prinsip JPKM.

Posyandu akan mencapai strata Posyandu Mandiri sangat tergantung kepada kemampuan,

keterampilan diiringi rasa memiliki serta tanggungjawab kader PKK, LPM sebagai pengelola dan

masyarakat sebagai pemakai dari pendukung Posyandu.

Page 6: Posyandu Merupakan Salah Satu Bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Tingkat Kemandirian Posyandu

No

.

Indikator 1 2 3 4

1. Frekuensi Kegiatan < 8 > 8 > 8 > 8

2. Rerata Jumlah Kader ≤ 5 ≥ 5 ≥ 5 ≥ 5

3. Rerata Cakupan D/ S < 50 % < 50 % > 50 % > 50 %

4. Cakupan KB < 50 % < 50 % > 50 % > 50 %

5. Cakupan KIA < 50 % < 50 % > 50 % > 50 %

6. Cakupan Imun < 50 % < 50 % > 50 % > 50 %

7. Program Tambahan - - + +

8. Cakupan Dana Sehat < 50 % < 50 % < 50 % > 50 %

F. Pelayanan Kegiatan di Posyandu

Pelayanan kesehatan yang dijalankan oleh posyandu meliputi :

1) Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita

a) Penimbangan bulanan

b) Pemberian tambahan makanan bagi yang berat badannya kurang

c) Immunisasi bayi 3-14 bulan

d) Pemberian orlit untuk menanggiulangi diare

e) Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama

2) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur

Page 7: Posyandu Merupakan Salah Satu Bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

a) Pemeriksaan kesehatan umum

b) Pemeriksaan kehamilan dan nifas

c) Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan tablet besi

d) Immunisasi TT untuk ibu hamil

e) Penyuluhan kesehatan dan KB

f) Pemberian alat kontrasespsi KB

g) Pemberian oralit pada ibu yang terkena diare

h) Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama

i) Pertolongan pertama pada kecelakaan (Effendi, 1998).

Dalam pelaksanaan tugasnya kader pada posyandu selalu didampingi oleh tim dari

Puskesmas, seperti pada pelaksanaan pada meja IV, apabila kader menemui masalah kesehatan,

kader harus berkonsultasi pada petugas kesehatan yang ada, masalah tersebut dapat berupa:

a) Balita yang berat badanya tidak naik tiga kali berturut-turut.

b) Balita yang berat badanya di bawah garis merah.

c) Balita yang sakit; batuk, sukar bernafas, demam dan sakit telinga.

d) Balita yang mencret.

e) Anak yang menderita buta senja atau mata keruh.

f) Balita dengan penyimpangan tumbuh kembang atau perkembangan terlambat.

g) Ibu yang pucat, sesak nafas, bengkak kaki terutama ibu hamil.

h) Ibu hamil yang menderita perdarahan, pusing kepala yang terus menerus.

Bentuk kegiatan lain yang masih dilokasi Posyandu berupa;

Page 8: Posyandu Merupakan Salah Satu Bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

1) Mencatat hasil kegiatan UPGK dalam regester balita sampai terbentuknya balok

SKDN.

2) Membahas bersama - sama kegiatan lain atas saran petugas.

3) Menetapkan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan seperti penyuluhan.

Sedangkan bentuk kegiatan yang dilakukan diluar posyandu berupa:

1) Melaksanakan kunjungan rumah.

2) Menggerakkan masyarakat untuk menghadiri dan ikut serta dalam kegiatan UPGK.

3) Memanfaatkan pekarangan untuk peningkatan gizi keluarga.

4) Membantu petugas dalam pendaftaran, penyuluhan, dan peragaan ketrampilan.

Apabila kader menjumpai kesulitan dalam menjalankan tugasnya dalam posyandu,

maka mereka dapat menghubungi orang-orang berikut sebagai upaya untuk mencari jalan keluar:

a) Bidan desa.

b) Kepala Desa.

c) Tokoh masyarakat / tokoh agama.

d) Petugas LKMD, RT, RW.

e) Tim Penggerak PKK.

f) Petugas PLKB.

g) Petugas pertanian ( PPL ).

h) Tutor dari P dan K.

G. Pelaksanaan Posyandu

Page 9: Posyandu Merupakan Salah Satu Bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh Kader, Tim Penggerak PKK

Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari Puskesmas, dilakukan pelayanan masyarakat

dengan system 5 meja yaitu :

Meja I : Pendaftaran.

Meja II : Penimbangan

Meja III : Pengisian KMS

Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.

Meja V : Pelayanan KB & Kes :

• Imunisasi

• Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat tetes ke mulut tiap bulan Februari dan

Agustus.

• Pembagian pil atau kondom

• Pengobatan ringan.

• Kosultasi KB-Kesehatan.

Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan

meja pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan petugas KB).

Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan

dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS baita dan ibu

hamil. Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN.

Keterangan :

S : Semua baita diwilayah kerja Posyandu.

K : Semua balita yang memiliki KMS.

D : Balita yang ditimbang.

Page 10: Posyandu Merupakan Salah Satu Bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

N : Balita yang naik berat badannya.

Keberhasilan Posyandu berdasarkan :

1 ) D / S : baik/kurangnya peran serta masyarakat

2) N / D : Berhasil tidaknyaProgram posyandu

Sumber :

Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu 2011