Post Total Knee Arthroplasti
-
Upload
ira-septiana -
Category
Documents
-
view
56 -
download
0
description
Transcript of Post Total Knee Arthroplasti
POST TOTAL KNEE ARTHROPLASTI
DEFINISIArthroplasti melibatkan rekonstruksi atau modifikasi atau penggantian lutut dengan artifisial dari lutut yang terkena penyakit, rusak, atau sendi yang terjadi ankilosing.
Total knee arthroplasty. A total knee replacement prosthesis before implantation.
Total knee arthroplasty. Intraoperative photograph showing the trial components with the patella everted.
GEJALA Nyeri lutut 2 minggu pasca operasi yang sangat intens, dan dapat memanjang
pada beberapa kondisi Kekakuan sendi Deformitas sendi lutut Peradangan di jaringan lunak sekitar sendi Gangguan propiosepsi dan ketidakstabilan sementara pasca operasi Rasa sensasi cracking, locking, atau adanya penonjolan sekitar sendi
1
PATOFISIOLOGI
Keterangan : Rusaknya kartilago lutut dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, paling sering biasanya adalah akibat trauma lutut dan adanya penyakit seperti osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. Rusaknya kartilago dapat menyebabkan terjadinya nekrosis pada sendi dan hal ini dapat menimbulkan gangguan berupa nyeri dan fungsi sendi yang menurun , sehingg akan menganggu mobilisasi. Bila gangguan mobilisasinya berat, maka merupakan indikasi untuk dilakukannya total knee arthroplasty.
2
Trauma lutut
Nyeri dan fungsi yang menurun
Terjadi nekrosis sendi
Rusaknya kartilago knee
Rheumatoid artrhritisOsteoarthritis
Gangguan mobilisasi
Total knee arthroplasty
pembedahan
Luka bedah
Bakteri masuk
Risiko penyebaran infeksi
Kehilangan banyak darah
autotransfusi
Gumpalan darah
Berjalan ke paru
Emboli paru
Stasis vena
Deep vein thrombosis
Selamadilakukannya pembedahan, dapat terjadi beberapa komplikasi, antara lain karena adanya luka bedah sehingga dapat meningkatkan risiko penyebaran infeksi, kehilangan banyak darah (autotransfusi), gumpalan darah yang apabila berjalan ke paru dapat menyebabkan terjadinya emboli paru, dan selama pembedahan dapat terjadi penurunan statis vena sehingga meningkatkan risiko terjadinya deep vein thrombosis.
PEMERIKSAAN FISIK Adanya hipertrofi dari sendi Nyeri tekan pada batas sendi Berkurangnya gerakan AROM dan PROM Krepitus Efusi Adanya bekas luka jahit pasca operasi Adanya discharge serosanguineous pada satu minggu pasca operasi Eritem, hiperpatia, atau allodinia MMT pada otot quadriceps dan hamstring
PEMERIKSAAN PENUNJANG Foto polos AP lateral, standing position untuk melihat joint Analisis cairan sendi Pemeriksaan setelah operasi foto polos AP, lateral non wiegth bearing
KETERBATASAN FUNGSIONAL Keterbatasan pada gerakan fleksi Pengurangan kekuatan lutut Nyeri post operasi
TUJUAN TATALAKSANA Mengurangi nyeri Meningkatkann fungsi musculoskeletal Perlindungan sendi Mencegah regangan yang berlebihan dari sendi baru
PENANGANAN Profilaksis untuk DVT Analgetik pasca operasi 48-72 jam setelah operasi (nerve block, oral opioid) Perawatan luka operasi Stoking atau bandage untuk penanganan edema PROM (dengan mesin secara kontiyu) Crioterapi local untuk edema Transfuse darah Rehabilitasi
3
Hari 0 post operasiDeep breathing, incentive spirometri, quadriceps dan gluteal sets, SLR, hip abduction, ankle pumping, latihan transfer duduk ke kursi, edukasi tentang mesin PROM.
Hari 1Deep breathing, LE static resistan exercise, ankle pump, PROM kontinyu, mobilisasi bed-chair dengan knee immobilizer
Hari 2Sama dengan hari 1 tambah SLR dengan knee immobilizer, penguatan UE, mulai transfer ke toilet
Hari 3Latihan full ROM duduk dikombinasi dengan pasif ROM saat berbaring, mengurangi bantuan pada mobilitas dasar
Hari 5-6Melanjutkan latihan sebelum dengan transisi menuju latihan aktif asistif ROM, mulai independen transfer dengan alat bantu jalan
Selanjutnya pada tahap 2 (minggu 1-4)Pasien mulai dapat dilatih dengan latihan tahanan ringan, seperti sepeda statis, atau dengan latihan di dalam air, dapat diberikan TENS, dan dapat dilatih mandiri AKS.
Tahap 3 (minggu 4-8)Meningkatkan beban pada latihan, dapat dimulai latihan balance, ambulasi dengan alat bantu jalan satu sisi (single cane), dapat mandiri dalam hal menaiki tangga
Tahap 4 (minggu 8-12)Dapat kembali pada keadaan semula sebelum operasi, dan gerakan berlutut.
KOMPLIKASI DVT Subluksasi, dislokasi patella Kontraktur fleksi lutut
PROGNOSISProspek jangka pendek untuk penggantian lutut total sangat baik. Kebanyakan
pasien bisa berdiri pada pagi hari setelah operasi dan mulai menjalankan latihan pada hari itu. Dengan dukungan dari walker atau cruch, pasien dapat berjalan, menaiki tangga, dan naik ke mobil saat mereka meninggalkan rumah sakit. Terapis fisik dapat menginstruksikan pasien dalam latihan gerak yang merupakan kunci untuk hasil yang baik, kegiatan ini harus terus dilakukan selama beberapa bulan. Bengkak, sakit, dan mati rasa normal terjadi selama waktu latihan. Kebanyakan pasien dapat kembali ke kegiatan normal mereka dalam waktu 6 minggu setelah operasi.
4
Prospek jangka panjang setelah penggantian lutut total juga sangat baik. Beberapa pasien dengan penggantian lutut yang baik menunjukkan bahwa 91-96% lutut buatan berada ditempat dan berfungsi selama 14-15 tahun. Pasien dapat mempengaruhi peluang ini dengan mempertahankan berat badan ideal, latihan, melindungi terhadap infeksi, dan menghindari dampak olahraga.
DAFTAR PUSTAKA1. MDGuidelines.
http://www.mdguidelines.com/knee-replacement-total/prognosis2. Kaplan RJ. Total Knee Replacement. In : Frontera WR, Silver JK, Rizzo TD
(eds). Essentials of Physical Medicine and Rehabilitation 2nd ed. Saunders publishing, Philadephia; 2008 : 399-406
3. Joe GO, Hicks JE, Gerber LH. Rehabilitation of The Patient with Rheumatic Disease. In : Frontera WR, DeLisa JA (eds). Physical Medicine & Rehabilitation Principles and Practice 5th ed. Lippincort William & Wilkins, Philadelphia: 2010.p 1015-76.
5