Portofolio keganasan tiroid

download Portofolio keganasan tiroid

of 18

description

internship laporan

Transcript of Portofolio keganasan tiroid

Berita Acara Presentasi Portofolio

Berita Acara Presentasi Portofolio

Telah dipresentasikan portofolio pada tanggal .......................................................... oleh:

Nama

: dr. Yeni Nur Ikwal Musaini

Judul / Topik

: Karsinoma TiroidNo. ID dan Nama Pendamping: dr. Ken Mardyanah

No. ID dan Nama Wahana

: RSUD dr. R. Soetijono Blora

Nama Peserta PresentasiNo. ID PesertaTanda Tangan

1.1.

2. 2.

3.3.

4. 4.

5.5.

6. 6.

7.7.

8. 8.

9.9.

10. 10.

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.

Pendamping,

dr. Ken Mardyanah

NIP. 19600226 200604 2 002

No. ID dan Nama Peserta : dr. Yeni Nur Ikwal MusainiPresenter : dr. Yeni Nur Ikwal Musaini

No. ID dan Nama Wahana : RSUD dr. R. Soetijono BloraPendamping : dr. Ken Mardyanah

TOPIK : Karsinoma Tiroid

Tanggal (kasus) : 6 Agustus 2015

Nama Pasien : Ny. K, 53 tahunNo. RM : 317211

Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Ken Mardyanah

Tempat Presentasi : RSUD dr. R. Soetijono Blora

OBJEKTIF PRESENTASI

o Keilmuano Keterampilano Penyegarano Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemeno Masalaho Istimewa

o Neonatuso Bayi Anako Remajao Dewasa Lansiao Bumil

o Deskripsi :

o Tujuan:

1. Mengetahui diagnosis karsinoma tiroid2. Mengetahui penatalaksanaan karsinoma tiroid

Bahan Bahasan Tinjauan Pustakao Riset Kasuso Audit

Cara Membahas Diskusio Presentasi dan Diskusio E-mailo Pos

DATA PASIENNama : Ny. KNo Registrasi : 317211

Nama klinik : Poliklinik BedahTelp : -Terdaftar sejak : 6 Agustus 2015

Data utama untuk bahan diskusi:

1. Diagnosis : suspect karsinoma tiroid

2. Gambaran Klinis :

Seorang wanita 53 tahun datang dengan benjolan di leher sisi kanan dan sisi kiri sudah 3 tahun sebesar kepala bayi. Benjolan dirasakan muncul sejak 3 tahun yang lalu. Pasien mengatakan, sekitar tiga tahun yang lalu sebesar melinjo atau dengan diameter sekitar 1-2 cm. Menurut pasien benjolan semakin bertambah besar. Pasien mengatakan ada benjolan lain di bawah rahang kiri sudah 1 tahun. Pasien mengaku badannya semakin kurus. Selain itu juga pasien mengalami keluhan batuk-batuk dan sesak napas, suara pasien sudah mulai berubah menjadi serak dan sulit menelan.

3. Riwayat Pengobatan : Riwayat penggunaan obat PTU diakui tahun 2012 di Puskesmas (tidak rutin kontrol)

4. Riwayat Kesehatan / Penyakit : Riwayat sakit serupa disangkal, riwayat sakit jantung disangkal, pasien belum pernah opname dirumah sakit sebelumnya, riwayat batuk lama disangkal, riwayat sakit asma disangkal, riwayat alergi obat atau makanan disangkal.

5. Riwayat Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa, Keluarga pasien tidak memiliki riwayat tumor

6. Riwayat Pekerjaan : ibu rumah tangga (tidak tamat SD)

7. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik : Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga tidak memiliki kebiasaan merokok, namun pasien mengaku suami dan anaknya merokok. Pasien tidak punya kebiasaan minum alkohol. Lingkungan rumah pasien juga tidak terpapar debu atau bahan kimia industri. Riwayat tinggal di tepi pantai disangkal, riwayat tetangga menderita penyakit yang serupa disangkal. Biaya pengobatan ditanggung Jamkesda.

8. Lain-lain : (-)

DAFTAR PUSTAKA:

1. American Academy of Otolaryngology - Head and Neck Surgery (2002). Your thyroid gland [on-line]. Available: http://www.entnet.org/healthinfo/thyroid/thyroid_gland.cfm.2. Kariadi, KS., Sumual, A., Struma Nodosa Non Toksik & Hipertiroidisme: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi Ketiga, Penerbit FKUI, Jakarta, 1996 : 757 778

3. Lukitto P, Manoppo A, Azamris, et al. Protokol Penatalaksanaan Tumor/Kanker Tiroid. Dalam : Protokol 3 2003. Jakarta : Perhimpunan ahli bedah onkologi Indonesia. 2003. 17-30

4. Masjhur, J., Nodul Tiroid. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III.. Editor Sudoyo ,A. dkk. Edisi IV. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2006 : 1975-19805. Scteingart, D., Penyakit Kelenjar Tiroid : Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Editor Price, S. Wilson , Edisi 4, Buku 2, EGC, Jakarta, 1995 : 1070 1081

6. Widjosono ,G., Sistem Endokrin : Buku Ajar Ilmu Bedah. Editor Syamsuhidayat, R.Jong, WB, Edisi Revisi, EGC,Jakarta, 1997 : 925 952

1. SUBJEKTIF

RPS :

Pasien datang ke poliklinik bedah dengan keluhan terdapat benjolan di leher sisi kanan dan sisi kiri sebesar kepala bayi. Benjolan dirasakan muncul sejak 3 tahun yang lalu. Pasien mengatakan, sekitar tiga tahun yang lalu sebesar melinjo atau dengan diameter sekitar 1-2 cm. Menurut pasien akhir akhir ini benjolan dirasakan semakin bertambah besar.

Pasien sudah periksakan diri ke dokter setelah 1 bulan sejak disadarinya. Ketika memeriksakan dirinya benjolan di leher dirasakan sudah sebesar bola kasti atau dengan diameter sekitar 3-4 cm. Setelah mengetahui hasil pemeriksaan laboratorium saat itu, Dokter menyarankan untuk rutin kontrol ke puskesmas sebulan sekali dan diberi obat PTU. Pasien mengaku kontrol hanya dua kali.Pasien mengatakan ada benjolan lain di bawah rahang kiri sudah 1 tahun. Pasien tidak merasakan adanya benjolan pada dada, ketiak, perut, maupun pada paha ataupun selangkangan baik besar maupu kecil. Pasien mengaku badannya semakin kurus.Pasien juga mengatakan mengalami keluhan batuk-batuk dan sesak napas, suara pasien sudah mulai berubah menjadi serak dan sulit menelan. Pasien tidak mengeluh demam, tidak mengalami gangguan pendengaran dan tidak ada gangguan penglihatan serta tidak ada gangguan pembauan. Pasien juga tidak memiliki keluhan perut sebah, mual ataupun muntah, kencing lancar. RPD :Riwayat hipertensi disangkal, Riwayat penyakit jantung disangkal, Riwayat penggunaan obat PTU diakui, Riwayat operasi sebelumnya disangkal RPKTidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa, Keluarga pasien tidak memiliki riwayat tumor2. OBJEKTIF

a. Pemeriksaan Fisik Kesadaran

: Compos mentis

Kuantitatif

: GCS : E4M6V5

Vital sign:

TD: 130/80 mmHg

N: 82 x/mnt

R: 24 x/mnt

S: 36,8 oC (aksila)

Kepala

Mata : CA (-/-), SI (-/-), injeksi konjungtiva (-), pupil isokor (+) Hidung : deformitas (-), discharge (-), napas cuping (-)

Mulut : sianosis (-), mukosa bibir kering (-), pada regio mandibula sinistra terdapat benjolan Leher : Terdapat benjolan di kanan dan kiri. Thorax

Pulmo : Inspeksi : Simetris, ketinggalan gerak (-)

Palpasi : Fokal fremitus kanan = kiri

Perkusi : Sonor di kedua lapang paru

Auskultasi : Suara vesikuler (+/+), ronki (-/-). Wheezing (-/-) Cor : Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak

Palpasi : Iktus cordis teraba pada ICS V 2 jari medial LMC

sinistra, tidak kuat angkat

Perkusi: Kesan batas jantung membesar (-)

Auskultasi : S1>S2 regular-regular, murmur (-), gallop (-) Abdomen

Ekstremitas

Edem -/- +/+

Akral dingin -/- -/-

Sianosis -/- -/-

Cappilary reffil < 2 dt/< 2dt < 2 dt/< 2dtb. Status Lokalis

1. Regio Colli

Inspeksi: Terdapat benjolan di leher sisi kanan dan sisi kiri, benjolan terlihat ikut bergerak saat menelan. Warna benjolan sama dengan warna kulit sekitarnya. Venektasi (-)Palpasi: Teraba benjolan di leher sisi kanan dan kiri, keras, immobile (terfiksir), tidak nyeri jika ditekan, ikut bergerak ketika menelan, batas tidak tegas dengan ukuran lebar 8 cm, tinggi 4 cm , panjang 15 cm, permukaan tidak rata. 2. Regio mandibula sinistra terdapat massa ukuran 5x3 cm, fixed, konsistensi kenyal, sedikit kemerahan, permukaan rata, batas tegas, nyeri tekan (-), Pembesaran KGB ().

3. ASSESSMENT

Suspect Karsinoma Tiroid

Suspect tumor parotis e.c metastase karsinoma tiroid4. DIAGNOSIS BANDING

Limfoma Hodgkin-Non Hodgkin

Ca-Nasofaring

5. PLAN

a. Edukasi dan Motivasi

b. pemeriksaan penunjang yang disarankan

Tes Fungsi Tyroid (T3-T4, TSH)

Foto rontgen leher dan thorax

USG leher dan abdomen

c. Rujuk RSUP Dr. Kariadi untuk dilakukan Istmolobektomi untuk pemeriksaan PA, Tiroidektomi total bila hasil PA ganas dan Radioterapi post operasi

HASIL PEMBELAJARAN

A. DEFINISIKarsinoma tiroid adalah suatu keganasan (pertumbuhan tidak terkontrol dari sel) yang terjadi pada kelenjar tiroid. B. ANATOMIKelenjar tiroid berasal dari evaginasi epitelium faring. Evaginasi ini berjalan turun dari dasar lidah ke daerah leher sampai akhirnya mencapai letak anatomisnya. Sebagian jaringan tiroid ini kadang tertinggal di sepanjang lintas tersebut sehingga membentuk duktus thyroglossus. Dalam keadaan normal kelenjar tiroid pada orang dewasa beratnya antara 10-20 gram.Kelenjar tirod terletak pada leher, bagian anterior daripada trakea, dan terdiri dari 2 lobus konikal yang dihubungkan oleh suatu jaringan yang disebut isthmus tiroid. Kadang-kadang ditemukan juga lobus ke 3, terdapat pada isthmus ke atas atau di bagian depan larings yang disebut lobus piramidalis. Lobus-lobus ini dibagi atas septa-septa jaringan ikat fibrous menjadi lobulus-lobulus, yang masing-masing terdiri dari 30-40 folikel. Kelenjar tiroid ini mengandung banyak pembuluh darah dan mempunyai kecepatan arus darah yang tinggi.

Kelenjar tiroid berperanan mempertahankan derajat metabolisme dalam jaringan pada titik optimal. Hormon tiroid merangsang penggunaan O2 pada kebanyakan sel tubuh, membantu mengatur metabolisme lemak dan hidrat arang, dan sangat diperlukan untuk pertumbuhan serta maturasi normal. Apabila tidak terdapat kelenjar tiroid, orang tidak akan tahan dingin, akan timbul kelambanan mental dan fisik, dan pada anak-anak terjadi retardasi mental dan dwarfisme. Sebaliknya, sekresi tiroid yang berlebihan meninbulkan penyusutan tubuh, gugup, takikardi, tremor, dan terjadi produksi panas yang berlebihan.C. ETIOLOGI Etiologi yang pasti dari tumor ini belum diketahui, yang berperan khususnya untuk karsinoma dengan diferensiasi baik (papiler dan folikular) adalah radiasi dan goiter endemis sedangkan untuk jenis medular adalah faktor genetik. Belum diketahui suatu karsinogen yang berperan untuk kanker anaplastik dan medular. Diperkirakan kanker tiroid anaplastik berasal dari perubahan kanker tiroid berdiferensiasi baik (papiler dan folikular) dengan kemungkinan jenis folikular dua kali lebih besar.

Penyebab kanker tiroid sampai saat ini masih belum jelas. Beberapa faktor resiko yang telah diidentifikasi meliputi :

Radiasi eksternal pada leher atau kepala khususnya selama masa kanak- kanak.

Predisposisi genetik (melibatkan faktor herediter), khususnya pada kanker tiroid type medullar.

Jenis kelamin (laki-laki lebih sering terkena kanker tiroid dibandingkan wanita).D. KLASIFIKASI Klasifikasi WHO 1988 membedakan neoplasma tiroid menjadi :1. Tumor-tumor epitelial

o Adenoma folikuler

o Karsinoma papilari

o Karsinoma folikuler

o Karsinoma medulari

o Karsinona undiferensiasi

2. Tumor-tumor non-epitelial

Limfoma malignan

Tumor-tumor miselaneous

a. Adenoma FolikularMerupakan neoplasma jinak yang berasal dari epitel folikel. Lesi biasanya soliter. Tumor ini sulit dibedakan dengan karsinoma folikular pada pemeriksaan sitologi biopsi jarum halus, maka pendiagnosaannya disebut dengan neoplasma folikular. Merupakan tumor yang berbatas tegas dan berkapsul jaringan ikat fibrous dengan diferensiasi sel folikel yang menunjukkan gambaran yang seragam. Pada pemotongan tampak massa yang homogen tapi kadang-kadang disertai perdarahan dan berkistik. Secara mikroskopis, sel-sel tersusun dalam folikel-folikel yang mengandung massa koloid dengan dinding kapsulnya yang tebal.b. Karsinoma PapilariKarsinoma papilari adalah jenis keganasan tiroid yang paling sering ditemukan (75-85%) yang timbul pada akhir masa kanak- kanak atau awal kehidupan dewasa. Merupakan karsinoma tiroid yang terutama berkaitan dengan riwayat terpapar radiasi pengion. Tumor ini tumbuh lambat, penyebaran melalui kelenjar limfe dan mempunyai prognosis yang lebih baik diantara jenis karsinoma tiroid lainnya. Faktor yang mempengaruhi prognosis baik adalah usia dibawah 40 tahun, wanita dan jenis histologik dominan papilari. Sifat biologik daripada tumor jenis papilari ini yakni tumor atau lesi primer yang kecil bahkan mungkin tidak teraba tetapi metastasis ke kelenjar getah bening dengan massa atau tumor yang besar atau nyata. Lesi ini sering tampil sebagai nodul tiroid soliter dan biasanya diagnosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan sitologi biopsi jarum halus, dengan angka ketahanan hidup 10 tahun mencapai 95%. Mikroskopis, karsinoma papilari berupa tumor yang tidak berkapsul dengan struktur berpapil dan bercabang. Sel karakteristik dengan inti sel yang berlapis-lapis dan sitoplasma yang jernih. Ada beberapa varian dari karsinoma papilari yaitu microcarcinoma, encapsulated, follicular, tall-cell, columnar-cell, clear-cell dan diffuse sclerosing carcinoma. Dua puluh sampai delapan puluh persen berupa tumor yang multisentrik dan bilateral pada 1/3 kasus.

c. Karsinoma FolikularKarsinoma folikular meliputi sekitar 10-20% keganasan tiroid dan biasa ditemukan pada usia dewasa pertengahan atau diatas 40 tahun. Pada kasus yang jarang, tumor ini mungkin hiperfungsional (tirotoksikosis). Insiden karsinoma folikular meningkat di daerah dengan defisiensi yodium. Diagnosa tumor ini secara sitologi sulit dibedakan dengan adenoma folikular, diagnosa pasti dengan pemeriksaan frozen section pada durante operasi atau dengan pemeriksaan histopatologi untuk melihat adanya invasi ke kapsul atau pembuluh darah. Karsinoma folikular bermetastasis terutama melalui pembuluh darah ke paru, tulang, hati dan jaringan lunak. Karsinoma folikular diterapi dengan tiroidektomi total diikuti pemberian iodine radioaktif. Juga karena sel karsinoma ini menangkap yodium, maka radioterapi dengan Y 131 dapat digunakan dengan pengukuran kadar TSH sebagai follow up bahwa dosis yang digunakan bersifat supresif dan untuk memantau kekambuhan tumor. Angka ketahanan hidup 10 tahun mencapai 85%.

d. Karsinoma MedularKarsinoma medular meliputi sekitar 5 % keganasan tiroid dan berasal dari sel parafolikuler, atau sel C yang memproduksi kalsitonin. Karsinoma ini timbul secara sporadik (80%) dan familial (20%), dimana tumor ini diturunkan sebagai sifat dominan autosom; apakah berhubungan dengan MEN-2a atau MEN-2b atau endokrinopati lainnnya. Karsinoma medular terutama ditemukan pada usia 50-60 tahun tetapi pernah juga ditemukan pada usia yang lebih muda bahkan anak. Penyebarannya terutama melalui kelenjar limfe. Bila dicurigai adanya karsinoma medular maka perlu diperiksa kadar kalsitonin darah. Angka ketahanan hidup 10 tahun mencapai 40%.

Massa tumor berbatas tegas dan keras pada perabaan, pada lesi yang lebih luas tampak daerah nekrosis dan perdarahan dan dapat meluas sampai ke kapsul. Mikroskopis, tampak kelompokan sel-sel bentuk poligonal sampai lonjong dan membentuk folikel atau trabekula. Tampak adanya deposit amiloid pada stromanya yang merupakan gambaran khas pada karsinoma tipe medular ini.

e. Karsinoma AnaplastikKarsinoma anaplastik tiroid merupakan salah satu keganasan pada manusia yang paling agresif dan jarang dijumpai yaitu kurang dari 5%. Karsinoma anaplastik ini berkembang dengan menginfiltrasi ke jaringan sekitarnya. Tumor ini terutama timbul pada usia lanjut, terutama di daerah endemik gondok dan lebih banyak pada wanita. Sebagian besar kasus muncul dengan riwayat pembengkakan yang cepat membesar pada leher, disertai dengan adanya kesulitan bernafas dan menelan, serta suara serak karena infiltrasi ke nervus rekurens. Pertumbuhannya sangat cepat walaupun diterapi. Metastasis ke tempat jauh sering terjadi, tetapi umumnya kematian terjadi dalam waktu kurang dari setahun. Angka ketahanan hidup 5 tahun