portofolio

71
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia karena dapat mempengaruhi aktivitas dalam keseharian. Setiap manusia seyogyanya harus selalu memperhatikaan dan menjaga kesehatan tubuhnya, tanpa terkecuali anak-anak agar bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Oleh karena itu, kesehatan tubuh perlu diperhatikan dan dijaga tanpa terkecuali kesehatan gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan mulut termasuk dalam kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dan lainnya karena dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Mengingat gigi merupakan salah satu organ pencernaan yang penting dalam proses pengunyahan makanan, sehingga pemeliharaan gigi perlu dilakukan (Depkes RI, 1999). Hasil laporan morbiditas 2001, menunjukan bahwa kesehaatan gigi dan mulut di Indonesia masih menjadi masalah utama didalam masyarakat yaitu sekitar 60% , dimana penyakit gigi yang paling banyak diderita adalah karies gigi dan penyakit periodontal. 1

description

portofolio kedokteran

Transcript of portofolio

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangKesehatan merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia karena dapat mempengaruhi aktivitas dalam keseharian. Setiap manusia seyogyanya harus selalu memperhatikaan dan menjaga kesehatan tubuhnya, tanpa terkecuali anak-anak agar bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Oleh karena itu, kesehatan tubuh perlu diperhatikan dan dijaga tanpa terkecuali kesehatan gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan mulut termasuk dalam kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dan lainnya karena dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.Mengingat gigi merupakan salah satu organ pencernaan yang penting dalam proses pengunyahan makanan, sehingga pemeliharaan gigi perlu dilakukan (Depkes RI, 1999). Hasil laporan morbiditas 2001, menunjukan bahwa kesehaatan gigi dan mulut di Indonesia masih menjadi masalah utama didalam masyarakat yaitu sekitar 60% , dimana penyakit gigi yang paling banyak diderita adalah karies gigi dan penyakit periodontal. Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal maka diselengggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, dan penyembuhan serta pemulihan kesehatan yang dilakukan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Upaya kesehatan gigi dan mulut selama ini telah dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta. Adapun selama ini pemerintah mengacu pada pendekatan level of care oleh WHO, yang meliputi tindakan promotif, preventif, deteksi dini, kuratif, dan rehabilitatif yaitu dengan merumuskan pelayanan kesehatan berjenjang untuk memberikan pelayanan yang menyeluruh dikaitkan dengan sumber daya yang ada.Dari pendekatan tersebut pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan tingkat kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat adalah upaya promotif dengan cara melakukan penjaringan (screening) dan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, selain itu upaya preventif atau pencegahan penyakit juga diprogramkan untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimalagar kualitas hidup dapat bertambah lebih baik. Hal ini mengacu pada Global Goals for Oral Health 2020 oleh WHO pada tahun 2003, yaitu meminimalkan dampak dari penyakit mulut dan kraniofasial dengan menekanan pada upaya promotif dan mengurangi dampak penyakit sistemik yang bermanifestasi di rongga mulut dengan diagnosa dini, pencegahan dan manaemen yang efektif untuk penyakit sistemik. Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan Pemerintah Indonesia dalam pembangunan kesehatan, yaitu meningkatkan derajat kesehatan salah satunya melalui perubahan perilaku tidak sehat menjadi sebuah pola perilaku hidup bersih dan sehat.Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) merupakan salah satu program yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk mencapai tujuan tersebut. Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)termasuk kedalam kegiatan lintas program dan lintas sektor yang dilakukan oleh Puskesmas dan diselenggarakan secara terpadu dengan kegiatan pokok Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), serta dapat dilaksanakan pada tingkat pendidikan TK, SD, SMP, dan SMA. Tujuannya adalah mempengaruhi perilaku perorangan (peserta didik) agar berperilaku yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut, serta meningkatkan kesadaran akan kesehatan gigi dan mulut dan memberikan pengertian cara-cara memelihara kesehatan gigi dan mulut sedini mungkin yang dilakukan pada sekolah binaan. Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) inidifokuskan pada promotif yaitu peningkatan kesehatan dan preventif yaitu pencegahan penyakit pada anak usia sekolah karena beberapa penyakit gigi dan mulut seperti karies, penyakit pulpa, jaringan periodontal, dan jaringan apikal menduduki urutan teratas yang diderita anak usia sekolah. Kegiatan ini juga mengacu pada Global Goals for Oral Health 2020 oleh WHO pada tahun 2003 yang menargetkan naiknya angka bebas karies pada usia 6 tahun serta mengurangi decay atau kerusakan gigi pada usia 12 tahun. Peserta didik (siswa/siswa sekolah) merupakan sasaran primer pada program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) ini. Dikarenakan peserta didik merupakan generasi penerus dan asset suatu bangsa, sehingga pendidikan kesehatan perlu diupayakan sejak usia dini. Selain itu, guru dan orang tua juga merupakan sasaran dari program ini. Sebab, mereka merupakan figur awal yang memberikan peranan penting dalam menyampaikan informasi kesehatan dan perilaku hidup sehat kepada siswa atau anak.Upaya Kesehatan Perorangan pada Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) berupa intervensi individu para peserta didik yang membutuhkan perawatan kesehatan gigi dan mulut meliputi kegiatan ; scaling, penambalan, pencabutan, fissure sealent, aplikasi fluor atau kumur-kumur dengan larutan yang mengandung fluor, bisa dilaksanakan di sekolah, di klinik gigi Puskesmas atau di praketek dokter gigi dan perorangan / dokter gigi keluarga. Dalam menegakan upaya kesehatan perorangan pada Usaha Kesehatan Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) perlu adanya peran serta antara guru, orang tua, dan peserta didik (siswa/siswa sekolah). Untuk itu, melalui kegiatan Field Lab yang dilakukan Fakultas Kedokteran Gigi UNIMUS dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengetahui kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang dilakukan di sekolah yang berada dibawah lingkungan kerja Puskesmas yang ditunjuk. Serta melakukan observasi dan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang menjadi salah satu upaya pencapaian kompetensi dokter gigi yang terdapat dalam Standard Kompetensi Dokter Gigi 2006 domain V : Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat.

B. Tujuan Pembelajaran 1. Pengambilan Data Sekunder :a. Melakukan survey/ observasi lapangan dibidang kesehatan masyarakat, khususnya lingkup SD.b. Mengetahui masalah kesehatan gigi dan mulut dalam lingkup SD.c. Melakukan observasi/ survey tentang kesesuaian peranan sesuai dengan tahap UKGS di lingkup SD dengan aturan / kebijakan yang telah ditetapkan.d. Menghimpun informasi tentang upaya-upaya atau penanganan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas untuk mengurangi prevalensi maalah kesehatan gigi dan mulut pada tingkat SD.e. Mengetahui peranan tenaga kesehatan dan tenaga yang terlibat UKGS dalam memantau kesehatan gigi dan mulut di lingkup SD.f. Menjadikan mahasiswa peka terhadap masalah-masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat, khususnya lingkup SD.2. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut :a. Memberikan pendidikan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut pada siswa siswa SD yang telah ditunjuk.b. Memberikan pengertian cara-cara memelihara kesehatan gigi dan mulut yang dianjurkan secara baik dan benar.c. Membangun dan meningkatkan kesadaran siswa-siswa dalam usaha promotif dan preventif kesehatan gigi dan mulut.d. Mempengaruhi perilaku perorangan tiap siswa SD binaan agar berperilaku yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut.e. Memberikan pendidikan tentang penyakit-penyakit gigi dan mulut yang akan terjadi apabila tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut secara baik dan benar.

BAB IIKEGIATAN YANG DILAKUKAN

A. Pengambilan Data SekunderKegiatan inidilaksanakan pada hari Sabtu, 12 Juli 2014 di Puskesmas Gunungpati. Sebelum kegitan ini dilaksanakan terlebih dahulu mahasiswa membuat sebuah lembar cara kerja atau work plan yang dikumpulkan pada instruktur kelompok 1, yaitu drg. Dwi Windu Kinanti Arti.Kegiatan pengambilan data ini bertujuan untuk memberikan gambaran tambahan atau gambaran pelengkap dari wawancara atau observasi yang telah dilakukan pada drg. Andreas Jatmiko terhadap kegiatan UKGS yang dilaksanakan oleh Puskesmas Gunung . Dalam hal ini mahasiswa akan melihat jumlah kejadian terjadinya karies dari tahun ke tahun dan kesesuaian tahap pada program UKGS yang dilakukan.Berikut hasil wawancara atau observasi yang dilakukan :A.Pengumpulan Data (SD/MI binaan Puskesmas)

1.Data dasar untuk keperluan perencanaan operasionalADA (bila ada sebutkan jumlahnya)TIDAKKeterangan

a. Jumlah SD / MI

-Setiap tahunnya Puskesmas Gunungpati melakukan kegiatan UKGS di SD yang berbeda atau tidak menetap pada satu SD saja seperti aturan yang seharusnya.Jumlah SD/ MI yang masuk kedalam wilayah kerja program UKGS Puskesmas Gunungpati sebanyak 34 SD/MI.

b. Jumlah siswa yang dilakukan pemeriksaan

-Bervariasi, karena setiap tahunnya Puskesmas Gunungpati melakukan program UKGS di SD binaan yang berbeda-beda. Dengan kata lain, setiap tahun tidak hanya dilakukan kegiatan UKGS yang terpusat pada satu SD binaan saja.

c. Jumlah Guru

-Biasanya hanya melibatkan wali kelas atau pengurus UKS/ pembina.

d. Data tentang situasi pelaksanaan kesehatan gigi dan mulut di SD dan MI khususnya sehubungan dengan presentase sekolah menurut pentahapan UKGS

-Data yang disajikan sesuai tahapan UKGS tahap 2 dan 3.

2.Data untuk evaluasi dampak program terhadap profil kesehatan gigi dan mulut siswa

a. Oleh tenaga kesehatan

-Evaluasi biasanya disajikan dengan menggunakan data dan dokumentasi pada setiap kegiatannya.

b. Oleh guru

-Biasanya guru tidak menyajikan evaluasi dengan data. Sehingga tidak ada evaluasi dalam bentuk data dan tidak terdokumentasi.

B.Intervensi perilaku

1.Penggerakan peran serta guru melalui lokakarya/pelatihan

-Guru dilibatkan dalam pertemuan lintas sektor UKS dimana akan dijelaskan program-program yang akan dilaksanakan atau direncanakan oleh Puskesmas serta hambatan yang dialami selama kegitan. Dari pemaparan tersebut kemudian diadakan diskusi

2.Penyuluhan kepada siswa berupa :

a. Latihan menggosok gigi

-Dapat diperagakan secara langsung serta dapat juga dilakukan dengan menggunaka video atau ppt yang ditayangkan melalui LCD.

b. Pengajaran formal tentang kesehatan gigi dan mulut

-Pengajaran formal tentang kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan 2 kali dalam 1 tahun dan biasanya hanya kelas 3 dan 5 pengajaran formal ini disebut Pembinaan UKGS.

c. Penilaian kebersihan mulut oleh guru, melalui pemeriksaan rutin-

Guru tidak melakukan penilaian kebersihan mulut kepada siswa, namun hanya bertugas membantu petugas kesehatan dalam mengumpulkan siswa yang akan diperiksa. Pemeriksaan dan penilaian kebersihan mulut dilakukan oleh petugas kesehatan atau dokter gigi.

d. Penyuluhan oleh tenaga kesehatan secara insidental

-Biasanya dilakukan langsung bersamaan dengan kegiatan screening, pembinaan yang dilakukan secara face to face seperti konsultasi dokter dengan pasien.

C.Intervensi medis teknis/perorangan

1.Pembersihan karang gigi

-Apabila ketika screening terdapat siswa yang memiliki karang gigi, maka akan dirujuk ke Puskesmas untuk dilakukan pembersihan karang gigi.

2.Pemeriksaan mulut (check oral)

-Pemeriksaan mulut dilakukan melalui screening. Caranya dengan dijumlahkan secara langsung tanpa menggunakan OHIS maupun DMFT.

3.Pengobatan sementara-

Kegiatan pengobatan sementara tidak dilakukan di UKGS SD yang dibina. Karena dalam pelaksanaannya tidak diperbolehkan membawa obat-obatan. Dan semua perawatan dilakukan di Puskesmas.

4.Aplikasi fluor

a. Melalui pasta gigi yang memenuhi pasta gigi yang memenuhi persyaratan

-Dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan tentang penggunaan fluor dalam bentuk topikal aplikasi yang paling sederhana dan dapat dijangkau semua kalangan, yaitu dengan menggunakan pasta gigi.

b. Untuk daerah khusus intensifikasi melalui kumur-kumur dengan larutan yang mengandung fuor aktif atau pemberian tablet fluor-

Pemberian larutan yang mengandung fluor aktif atau tablet fluor tidak dilakukan, karena hal ini berikatan dengan kemampuan ekonomi yang berbeda-beda pada setiap keluarga siswa.

5.Penambalan

-Apabila ditemukan siswa yang berindikasi dilakukan penambalan pada saat screening maka akan tetap dilakukan, tetapi tidak dilakukan di sekolah atau SD binaan tersebut melainkan akan dirujuk ke Puskesmas dan didampingi oleh guru yang sebelumnya telah diberikan blanko oleh dokter gigi/petugas kesehatan yang melakukan pemeriksaan.

6.Pencabutan gigi presistensi

-Apabila ditemukan siswa yang berindikasi dilakukan pencabutan gigi presistensi pada saat screening maka akan tetap dilakukan, tetapi tidak dilakukan di sekolah atau SD binaan tersebut melainkan akan dirujuk ke Puskesmas dan didampingi oleh guru yang sebelumnya telah diberikan blanko oleh dokter gigi/petugas kesehatan yang melakukan pemeriksaan.

7.Pencabutan gigi permanen

-Apabila ditemukan siswa yang berindikasi dilakukan pencabutan gigi permanen pada saat screening maka akan tetap dilakukan, tetapi tidak dilakukan di sekolah atau SD binaan tersebut melainkan akan dirujuk ke Puskesmas dan didampingi oleh guru yang sebelumnya telah diberikan blanko oleh dokter gigi/petugas kesehatan yang melakukan pemeriksaan.

8.Rujukan

-Semua kelainan yang memerlukan tindakan lanjut setelah dilaksanakan kegitanscreening akan dilakukan di Puskesmas, jika Puskesmas tidak dapat melakukan tindakan maka akan dirujuk ke Rumah Sakit.

D.Manajemen

1. Supervisi dan bimbingan teknis

a. Kunjungan pembinaan ke SD dan MI minimal 1 X sebulan

-Kunjungan pembinaan dilakukan setiap setahun sekali.

b. Kunjungan supervisi dan pembinaan ke puskesmas oleh koordinator kesehatan gigi Dinas Kesehatan Kota atau kunjungan supervisi oleh penanggung jawab program kesehatan gigi dan mulut DinasKesehatan Kota minimal 1 X dalam 1 triwulan

-Kunjungan supervisi dan pembinaan ke Puskesmas dilaksanakan 2 kali dalam 1 tahun.Kunjungan dilakukan oleh Bagian Kesda.

c. Kunjungan supervisi dari program kesehatan gigi dan mulut Pusat kedaerah minimal 1 X dalam 1 X setahun

-Hanya dilakukan pembinaan supervisi (kinerja), semisal screening. Akan dilihat apakah target yang diberikan dinas kesehatan kota telah tercapai, jika belum maka akan dilakukan diskusi tentang solusinya.

2.Pelaporan

-Pelaporan akan dilakukan ke Dinas Kesehatan.

3.Evaluasi kegiatan UKGS

-Bila ada, bentuk model evaluasinya seperti apa?Evaluasi yang dilakukan hanya dalam bentuk pencatatan dan pelaporan sesuai dengan format yang diberikan oleh Dinas Kesehatan, tanpa menggunakan metode-metode tertentu.

Dari hasil wawancara tersebut juga didapatkan informasi bahwa Puskesmas Gunungpati tidak hanya melakukan kegiatan UKGS ini pada tingkat SD, pada tingkat TK, SMP, dan SMA pun juga dilaksanakan. Selain UKGS, Puskesmas Gunungpati juga melakukan kegiatan UKMD yaitu dengan pemberdayaan pengkaderan masyarakatnya. Pada UKMD ini telah dilakukan pelatihan terhadap kader tentang pengobatan sementara apabila ada masyarakat yang sakit gigi dengan cara memberikan eugenol maupun betadine serta telah dilatih juga dalam menggunakan alat-alat sederhana seperti kaca mulut dan sonde. Namun karena tujuan dari pembelajaran ini lebih mengenai UKGS yang ada di SD maka akan lebih dibahas tentang UKGS ditingkat SD,berikut hasil wawancara tersebut akan dibahas lebih lanjut dan disesuaikan dengan data sekunder yang telah didapatkan dari Puskesmas Gunungpati. Pengumpulan Data (SD/ MI binaan Puskesmas)1. Data dasar untuk keperluan perencanaan operasionala. Jumlah SD/ MIJumlah SD/MI yang dilibatkan pada program UKGS Puskesmas Gunungpati ini berbeda setiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena drg. Andreas Jatmiko selaku pemegang program UKGS ini menginginkan agar kegiatan UKGS dapat lebih dikenal khususnya dilingkungan pendidikan SD dalam wilayah kerja Puskesmas Gunungpati. Sedangkan jumlah SD/ MI yang berada di wilayah kerja Puskesmas Gunungpati ada 34, meliputi 25 SD dan 9 MI.b. Jumlah siswa yang dilakukan pemeriksaanJumlah siswa yang dilakukan pemeriksaan setiap tahunnya juga berbeda. Selain dikarenakan pelaksanaan pada SD yang berbeda setiap tahunnya, juga dikarenakan kekurangan tenaga kesehatan yang terlibat pada program UKGS ini sehingga banyaknya siswa yang diperiksa menjadi kurang maksimal. Kemudian bisa juga disebabkan karena siswa yang hendak diperiksa tidak berangkat atau menolak untuk diperiksa. Pemeriksaan biasanya dilakukan pada saat kelas 1 (SD/SMP/SMA), tujuannya untuk memantau kesehatan terutama gigi dan mulut serta melakukan pencegahan dini atau tindakan lebih lanjut. Kegiatan yang diberikan bisa berupa screening atau oral check.c. Jumlah Guru Guru yang terlibat meliputi wali kelas dan pembina UKS. Karena wali kelas dianggap telah bisa menguasai kelas kemudian dilanjutkan dengan koordinasi dengan pembina UKS.

Berikut ini merupakan data mengenai jumlah SD/ MI, jumlah siswa yang diperiksa serta jumlah guru yang terlibat dalam program UKGS ini pada tahun 2009/2010 2012/2013 :NoNama SekolahJumlah Peserta DidikJumlah guru

TotalYang dijaringJmlSemua guruGuru UKS

DisekLP

1.SDN Gunungpati 0116328141428111

2.SDN Gunungpati 0214540172340131

3SDN Gunungpati 0315321101121111

4SDN Gunungpati 0413730151530131

5.SDN Plalangan 0121040162440101

6.SDN Plalangan 02751651116121

7.SDN Plalangan 03688628131

8.SDN Pakintelan 0112627151227101

9.SDN Pakintelan 02119169716101

10.SDN Cepoko 0122540231740101

11.SDN Cepoko 02111146814121

12.SDN Cepoko 0369113811111

13.SDN Nongkosawit856426111

14.SDN Sadeng 01121188101891

15.SDN Sadeng 0224439192039111

16.SDN Sadeng 031943417172491

17.SDN Pongangan 0116729131629111

18.SDN Pongangan 02932261622131

19.SDN Mangunsari 011082011920111

20.SDN Mangunsari 0218335221335101

21.SDN Jatirejo15040231740101

22.SDN Sumur Gunung 0118230102030111

23.SDN Sumur Jurang 011382519625101

24.SDN Wijaya Kusuma11827151227101

25.MI Mangunsari 016710731081

26.MI Mangunsari 0219030121830121

27.MI Plalangan9312661271

28.MI Gunungpati1923518173591

29.MI Sumurrejo18735181735121

30.MI Nongkosawit123292182991

31.MI Pongangan1682414102492

32.MI Cepoko47624661

33.MI Nusantara912010102091

Tabel 1. Data jumlah SD/ MI, jumlah siswa, dan jumlah guru yang terlibat program UKGS pada tahun 2009/ 2010.NoNama SekolahJumlah Peserta DidikJumlah guru

TotalYang dijaringJmlSemua guruGuru UKS

DisekLP

1.SDN Gunungpati 0116328131831111

2.SDN Gunungpati 0213925121326121

3SDN Gunungpati 03147158715131

4SDN Gunungpati 041501661016131

5.SDN Plalangan 0121040231942101

6.SDN Plalangan 02788448121

7.SDN Plalangan 03744404131

8.SDN Pakintelan 011262713619101

9.SDN Pakintelan 021191671320101

10.SDN Cepoko 0122339271744111

11.SDN Cepoko 021101811718121

12.SDN Cepoko 0372135813111

13.SDN Nongkosawit86142911111

14.SDN Sadeng 0112811921191

15.SDN Sadeng 0224739281947111

16.SDN Sadeng 031823515203591

17.SDN Pongangan 0116926101626131

18.SDN Pongangan 02100115611121

19.SDN Mangunsari 0110820181230111

20.SDN Mangunsari 021833515823101

21.SDN Jatirejo1711910919101

22.SDN Sumur Gunung 0117829171229111

23.SDN Sumur Jurang 011491912719101

24.SDN Wijaya Kusuma1162417724101

25.MI Mangunsari 016710671381

26.MI Mangunsari 0219030201535121

27.MI Plalangan81166101671

28.MI Gunungpati18426121527111

29.MI Sumurrejo1763215722121

30.MI Nongkosawit1202513122581

31.MI Pongangan177198111992

32.MI Cepoko49422461

33.MI Nusantara11214681491

Tabel 2. Data jumlah SD/ MI, jumlah siswa, dan jumlah guru yang terlibat program UKGS pada tahun 2010/ 2011.

NoNama SekolahJumlah Peserta DidikJumlah Guru

TotalYang dijaringSemua guruGuru UKS

LPJml

1.SDN Pakintelan 0112613619101

2.SDN Pakintelan 0211971320101

3SDN Mangunsari122111021101

4SDN Pakintelan 0317411 920101

5.MI Al-Islam Mangunsari 015472991

6.MI Al-Islam Mangunsari 02194181331131

7.SDN Plalangan 01228201535121

8.SDN Plalangan 028051015122

9.SDN Plalangan 0350426101

10.MI Plalangan859312101

11.SDN Plalangan 04118181533101

12.SDN Gunungpati 02155121426111

13.SDN Gunungpati 011339817111

14.SDN Gunungpati 031348917111

15.SDN Wijaya Kusuma17513619101

16.MI Al-Islam Gunungpati183181331101

17.SDN Nongkosawit 018541115111

18.MI Nongkosawit12313122591

19.SDN Pongangan167192140111

20.MI Nusantara91851391

21.SDN Sadeng 0112110122291

22.SDN Sadeng 0318612719101

23.SDN Cepoko1051181991

24.SDN Kandri 01225101424101

25.SDN Jatirejo1437916111

26.SD IT Hidayatullah341211341

27.SDN Sumurrejo 01142111627111

28.SDN Sumurrejo 02188171229102

29.SDN Nongkosawit98358111

30.SDN Sadeng 02244211940111

31.SDN Kandri 02695813111

32.MIN Sumurrejo18715722121

33.MIN Pongangan1681492391

34.MI Cepoko4722461

Tabel 3. Data jumlah SD/ MI, jumlah siswa, dan jumlah guru yang terlibat program UKGS pada tahun 2011/2012.

NoNama SekolahJumlah Peserta DidikGuru UKS

TotalYang dijaring

LPJml

1.SDN Pakintelan 011261214281

2.SDN Pakintelan 021194591

3SDN Mangunsari122107171

4SDN Pakintelan 031741511261

5.MI Al-Islam Mangunsari 0160112130

6.MI Al-Islam Mangunsari 021912013331

7.SDN Plalangan 012352713401

8.SDN Plalangan 027168241

9.SDN Plalangan 036067131

10.SDN Plalangan 04 1912614401

11.MI Plalangan87107171

12.SDN Gunungpati 0215468141

13.SDN Gunungpati 0111587161

14.SDN Gunungpati 031341016261

15.MI Al-Islam Gunungpati 198921301

16.SDN Nongkosawit 0185126181

17.SDN Nongkosawit 0296123151

18.MI Nongkosawit1501214261

19.SDN Pongangan171821291

20.MI Pongangan1561814331

21.SDN Wijaya Kusuma 1461113241

22.MI Nusantara 9573101

23.SDN Sadeng 01 107129211

24.SDN Sadeng 02 2261314271

25.SDN Sadeng 03175149231

26.SDN Jatirejo1411910291

27.MI Nusantara9573100

28.MI Cepoko 1571341

29.SD IT Hidayatullah 514591

30.SDN Sumurrejo 01 1722213351

31.SDN Sumurrejo 021731515301

32.MIN Sumurrejo2754125661

33.SDN Kandri 01 2122316391

34.SDN Kandri 02681211231

Tabel 4. Data jumlah SD/ MI, jumlah siswa, dan jumlah guru yang terlibat program UKGS pada tahun 2012/ 2013.d. Data yang disajikan disesuaikan dengan UKGS tahap II (Paket Standar UKS) dan tahap III (Paket Optimal UKS). Untuk daerah Semarang biasanya sudah tidak ada lagi yang menggunakan UKGS tahap I (Tahap Minimal UKS), hal ini dikarenakan UKGS tahap I diperuntukan SD/ MI yang belum terjangkau oleh tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan gigi sehingga tim pelaksana UKS di SD/ MI yang melakukan kegiatannya.Kegiatannya pun tergolong sangat sederhana seperti pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi yang dilaksanakan oleh guru penjaske/ guru pembina UKS sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan pencegahan penyakit gigi dan mulut dengan melaksanakan kegiatan sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II, dan III dibimbing oleh guru dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluoride minimal 1 kali sebulan.Strategi UKGS ini disesuaikan juga dengan paket-paket UKS yang ditetapkan pada setiap sekolah, karena UKGS merupakan kegiatan terpadu dengan UKS. Strategi atau tahapan pada UKGS ini berguna untuk pemerataan jangkauan UKGS dan adanya target kesehatan gigi dan mulut yang harus dicapai.Berikut merupakan penjelasan strategi atau tahapan UKGS yang digunakan oleh Puskesmas Gunungpati serta cara penilaian kinerjanya :1) UKGS Tahap II di SD/MI DO: Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah SD/MI di wilayah kerja Puskesmas oleh tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan gigi yang terbatas pada periode 1 tahun.Jenis kegiatan antara lain, meliputi: Pelatihan guru dan petugas kesehatan dalam bidang kesehataan gigi dan mulut Penyuluhan Sikat gigi bersama minimal untuk kelas 1, 2, 3 Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas 1 dengan pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal. Pelayanan medik gigi dasar sesuai permintaan sekolah. Rujukan bagi yang memerlukan.(Sumber Data: Buku Kegiatan)Target: Jumlah sekolah SD/MI di wilayah kerja PuskesmasRealisasi: Jumlah sekolah UKGS Tahap II x 100%TargetBobot : 30Nilai: Realisasi x Bobot2) UKGS Tahap III di SD/MIDO: Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah SD/MI di wilayah kerja Puskesmas oleh tenaga kesehatan dan fasilitas kesehataan gigi yang memadai padaa periode 1 tahun.Jenis kegiatan antara lain, meliputi: Pelatihan guru dan petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan gigi. Penyuluhan/ KIE Sikat gigi bersama minimal untuk kelas 1, 2, 3 Pemeriksaan gigi khusus kelas III dan kelas V Pelayanan medik gigi dasar bagi kelas III dan kelas V sesuai kebutuhan Rujukan bagi yang memerlukan(Sumber Data: Buku Kegiatan)Target: 1 sekolahRealisasi: Jumlah SD/MI UKGS Tahap III x 100%TargetBobot : 40Nilai: Realisasi x Bobot

2. Data untuk evaluasi dampak program terhadap profil kesehatan gigi dan mulut siswaa. Oleh tenaga kesehatankEvaluasi biasanya disajikan dengan menggunakan data dan dokumentasi pada setiap kegiatannya.b. Oleh guruBiasanya guru tidak menyajikan evaluasi dengan data. Sehingga tidak ada evaluasi dalam bentuk data dan tidak terdokumentasi

Intervensi perilaku1. Penggerakan peran serta guru melalui lokakarya/ pelatihanDitekankan kepada guru pembina UKS dan wali kelas. Guru pembina UKS SD dan wali kelas dilibatkan dalam pertemuan lintas sektor UKS dimana akan dijelaskan program-program yang akan dilaksanakan atau direncanakan oleh Puskesmas dalam 1 tahun serta hambatan yang terjadi selama kegitan. Dari pemaparan tersebut kemudian diadakan diskusi untuk saling bertukar pendapat. Namun peran serta guru menurutdrg. Andreas Jatmiko masih kurang proaktif, dikarenakan kesibukan guru yang mungkin bertepatan dengan kegiatan lain. Padahal dalam penggerakan peran serta guru ini drg. Andreas Jatmiko telah memberikan form mengenai kelainan gigi dan mulut siswa yang membutuhkan perawatan lebih lanjut di Puskesmas kepada guru atau wali kelas. Akan tetapi, guru atau wali kelas yang telah diberikan form tersebut tidak mendampingi siswanya untuk kunjungan ke Puskesmas dan hanya didampingi oleh orang tuanya. Padahal form tersebut berguna untuk penilaian dan pemantauan kelainan gigi dan mulut yang diderita siswa tersebut.2. Penyuluhan kepada siswaa. Latihan menggosok gigi dan pengajaran formal tentang kesehatan gigi dan mulutPenyuluhannya berupa dasar-dasar kesehatan gigi dan mulut serta cara menggosok gigi. Dilakukan dengan peragaan langsung dan dapat juga menggunakan video atau ppt yang ditayangkan melalui LCD. Selain itu juga diadakan pengajaran formal tentang kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan ini lebih ditekankan pada pengkaderan dokter kecil pada tingkat SD dan kader kesehatan remaja pada tingkat SMP serta SMA. Untuk dokter kecil, biasanya dilakukan 2 tahun sekali dan targetnya adalah siswa kelas 4 SD. Kegiatannya diawali dengan mengumpulkan calon kader dokter kecil di ruang aula puskesmas atau di sekolah. Dalam program UKGS, pengkaderan ini diajarkan tentang pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dan juga cara menyikat gigi dengan menggunakan video atau peragaan langsung dengan model studi sederhana.Berikut data pengkaderan dokter kecil dari tahun 2009/ 2010 2012/ 2013 :

No.Nama SekolahJumlah Dokter Kecil

20102011

1.SDN Sadeng 01 4-

2.SDN Sadeng 02 66

3.SDN Sadeng 03 --

4.SDN Cepoko 01-6

5.SDN Cepoko 02 --

6.SDN Cepoko 03 --

7.SDN Plalangan 01 64

8.SDN Plalangan 02 -6

9.SDN Plalangan 03 -4

10.SDN Pakintelan 01--

11.SDN Pakintelan 02-4

12.SDN Mangunsari 0154

13.SDN Mangunsari 02 -4

14.SDN Gunungpati 0144

15.SDN Gunungpati 02-4

16.SDN Gunungpati 03--

17.SDN Gunungpati 04 --

18.SDN Pongangan 01--

19.SDN Pongangan 0255

20.SDN Jatirejo--

21.SDN Nongkosawit--

22.SDN Sumur Gunung 01--

23.SDN Sumur Jurang 0155

24.SDN Wijaya Kusuma-6

25.MI Mangunsari 01-4

26.MI Mangunsari 02--

27.MI Plalangan--

28.MI Gunungpati--

29.MI Nongkosawit--

30.MI Nusantara--

31.MI Sumurrejo 55

32.MI Pongangan--

33.MI Cepoko--

Total4471

Tabel 5. Jumlah dokter kecil SD binaan Puskesmas Gunungpati tahun 2010-2011

No.Nama SekolahJumlah Dokter Kecil

20122013

1.SDN Pakintelan 0144

2.SDN Pakintelan 0244

3.SDN Mangunsari44

4.SDN Pakintelan 0346

5.MI Al-Islam Mangunsari 012-

6.MI Al-Islam Mangunsari 0244

7.SDN Plalangan 0144

8.SDN Plalangan 0244

9.SDN Plalangan 034-

10.SDN Plalangan 04 24

11.MI Plalangan4-

12.SDN Gunungpati 0224

13.SDN Gunungpati 0124

14.SDN Gunungpati 0344

15.MI Al-Islam Gunungpati 2-

16.SDN Nongkosawit 0144

17.SDN Nongkosawit 022-

18.MI Nongkosawit4-

19.SDN Pongangan44

20.MI Pongangan4-

21.SDN Wijaya Kusuma 44

22.MI Nusantara 4-

23.SDN Sadeng 01 44

24.SDN Sadeng 02 64

25.SDN Sadeng 0344

26.SDN Cepoko 44

27.SD N Jatirejo24

28.MI Cepoko 4-

29.SD IT Hidayatullah 2-

30.SDN Sumurrejo 01 24

31.SDN Sumurrejo 0244

32.MIN Sumurrejo5-

33.SDN Kandri 01 64

34.SDN Kandri 0244

Total12396

Tabel 6. Jumlah dokter kecil SD binaan Puskesmas Gunungpati tahun 2012-2013.Dari tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengkaderan dokter kecil ini dilakukan secara aktif tiap tahunnya oleh Puskesmas Gunungpati. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah SD yang pada tahun sebelumnya belum memiliki dokter kecil di tahun berikutnya telah memiliki dokter kecil. Namun terjadi penurunan pengkaderan dokter kecil pada tahun 2013. Dan menurut penuturan drg. Andreas Jatmiko pengkaderan dokter kecil ini belum mencapai 10% dari yang ditargetkan, dalam hal ini pengaruh dana dan tempat yang memiliki pengaruh besar.Fungsi dari adanya dokter kecil adalah untuk membantu dokter gigi atau tenaga kesehatan mengumpulkan teman-temannya dalam pelaksanaan screening juga sebagai penyuluh kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut kepada teman-temannya. b. Penilaian kebersihan mulut oleh guru melalui pemeriksaan rutin tidak dilakukan. Karena pemeriksaan hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan dan guru hanya membantu dalam mengumpulkan siswa atau siswa yang dakan dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaannya biasaya berupa screening rongga mulut dan bersamaan dengan kegiatan tersebut juga dilaksanan pembinaan insidental secara face to face seperti konsultasi dokter-pasien.

Intervensi medis teknis/ perorangan1. Pembersihan karang gigi dilakukan jika pada saat screening ditemukan. Namun tindakan pembersihan karang gigi tidak dilakukan di lingkungan SD melainkan dirujuk ke Puskesmas. Karena dalam pelaksanaan program UKGS, tidak diperkenankan untuk melakukan tindakan ataupun perawatan. Selain itu, jika dilakukan di sekolah lebih beresiko tinggi karena tidak memiliki perlindungan ketika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan sehingga semua perawatan dan tindakan dilakukan di Puskesmas Gunungpati.2. Pemeriksaan mulut (check oral) dilakukan dengan kegiatan screening dan biasanya yang menjadi target adalah siswa kelas 1 SD. Pada kegitan screening ini hanya dilihat banyaknya karies, kondisi gigi (bersih atau kotor), gusi radang, tambalan, dan gigi yang hilang. Menurut penuturan drg. Andreas Jatmiko, dalam pemeriksaan mulut ini tidak dilakukan dengan metode OHI-S ataupun DMF-T karena dari pihak Dinas Kesehatan telah memberikan semacam check-list, sehingga hanya dilakukan pemeriksaan berdasarkan check-list tersebut. Selain itu, jika dilakukan dengan metode OHI-S dan DMF-T akan memakan waktu yang tidak sedikit juga dari tenaga kesehatan yang melakukan pemeriksaan mulut tidak memenuhi kebutuhan untuk melakukan tindakan tersebut. Dari segi pendanaan juga menjadi masalah jika dilakukan metode tersebut, karena sebenarnya untuk seorang siswa memiliki setidaknya lima lembar data kesehatan yang meliputi kesehatan mata, telinga, gigi mulut, gizi, pemeriksaan lab (telur cacing), dan penyimpangan mental emosional. Sehingga dimungkinkan akan memakan biaya yang banyak dan drg. Andreas selaku koordinator melakukan pendataan kesehatan dengan cara kolektif dan tidak terpisah seperti yang seharusnya.Berikut merupakan tabel terjadinya karies dan status kesehatan rongga mulut SD binaan dalam wilayah kerja Puskesmas Gunungpati:No.Nama SekolahTahun 2010Tahun 2011

Yang diperiksaKariesYangdiperiksaKaries

1.SDN Sadeng 01 18151111

2.SDN Sadeng 02 39234723

3.SDN Sadeng 03 34193535

4.SDN Cepoko 0140224442

5.SDN Cepoko 02 14121812

6.SDN Cepoko 03 118130

7.SDN Plalangan 01 40224237

8.SDN Plalangan 02 16988

9.SDN Plalangan 03 8344

10.SDN Pakintelan 0127121919

11.SDN Pakintelan 0216112020

12.SDN Mangunsari 0120143029

13.SDN Mangunsari 02 35272323

14.SDN Gunungpati 0128193128

15.SDN Gunungpati 0240312524

16.SDN Gunungpati 0321131515

17.SDN Gunungpati 04 30201614

18.SDN Pongangan 0129142623

19.SDN Pongangan 0222131110

20.SDN Jatirejo40271918

21.SDN Nongkosawit60118

22.SDN Sumur Gunung 0130182924

23.SDN Sumur Jurang 0125131919

24.SDN Wijaya Kusuma27142412

25.MI Mangunsari 011061310

26.MI Mangunsari 0230193535

27.MI Plalangan128166

28.MI Gunungpati35262725

29.MI Nongkosawit29182525

30.MI Nusantara20111425

31.MI Sumurrejo 35222222

32.MI Pongangan24131910

33.MI Cepoko6544

Total414507379620

Tabel 7. Data terjadinya karies pada SD binaan dalam wilayah kerja Puskesmas Gunungpati tahun 2010-2011No.Nama SekolahTahun 2012Tahun 2013

Yang diperiksaKariesYang diperiksaKaries

1.SDN Pakintelan 0119192626

2.SDN Pakintelan 02202097

3.SDN Mangunsari21172613

4.SDN Pakintelan 0320171711

5.MI Al-Islam Mangunsari 01991312

6.MI Al-Islam Mangunsari 0231293329

7.SDN Plalangan 0135324018

8.SDN Plalangan 021515148

9.SDN Plalangan 03661312

10.MI Plalangan12104039

11.SDN Plalangan 0433301710

12.SDN Gunungpati 0226231612

13.SDN Gunungpati 0117141412

14.SDN Gunungpati 0317142623

15.SDN Wijaya Kusuma1911300

16.MI Al-Islam Gunungpati3131180

17.SDN Nongkosawit 0115151512

18.MI Nongkosawit21252617

19.SDN Pongangan40232925

20.MI Nusantara1363331

21.SDN Jatirejo2232418

22.SDN Sadeng 01196104

23.SDN Cepoko195218

24.SDN Kandri 01243278

25.SDN Jatirejo1692323

26.SD IT Hidayatullah137219

27.SDN Sumurrejo 01272243

28.SDN Sumurrejo 022918298

29.SDN Nongkosawit8894

30.SDN Sadeng 024083526

31.SDN Kandri 021303022

32.MIN Sumurrejo22226611

33.MIN Pongangan2343911

34.MI Cepoko442317

Total703485816489

Tabel 7. Data terjadinya karies pada SD binaan dalam wilayah kerja Puskesmas Gunungpati tahun 2012-2013Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa karies masih menjadi penyakit gigi dan mulut yang paling sering terjadi dan ditemukan pada anak Sekolah Dasar, khususnya pada siswa kelas 1 SD yang rutin setiap tahunnya dilakukan screening kesehatan tanpa terkecuali pemeriksaan rongga mulut. Berikut merupakan informasi tambahan mengenai kondisi rongga mulut yang ditemukan pada kegiatan screening tahun 2013 :No.Jenis KasusLPTotal

1.Gigi Kotor

2.Gigi Bersih

3.Gigi Beradang

4.Gigi Lubang/Karies246243489

5.Gigi Tambal

6.Gigi Hilang

7.Lain-lain (sebutkan)

Tabel 8. Data kondisi rongga mulut SD binaan dalam wilayah kerja Puskesmas Gunungpati pada tahun 20133. Dalam program UKGS tidak dilakukan pengobatan sementara di lingkungan sekolah, karena dalam pelaksanaannya tidak diperbolehkan membawa obat-obatan. Oleh karena itu, jika harus dilakukan pengobatan harus di rujuk ke Puskesmas untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.4. Dalam pengaplikasan fluor, Puskesmas Gunungpatitidak melakukan intensifikasi melalui kumur-kumur dengan larutan yang mengandung fuor aktif atau pemberian tablet fluor dikarenakan tingkat ekonomi masyarakat yang berbeda-beda. Oleh karena itu, Puskesmas Gunungpati hanya melakukan sebatas penyuluhan aplikasi fluor secara topikal menggunakan pasta gigi yang harganya terjangkau oleh segala lapisan ekonomi masyarakat.5. Penambalan, pencabutan gigi presistensi, dan pencabutan gigi permanen tidak dilakukan di lingkungan sekolah dan dirujuk ke Puskesmas dengan memberikan check-list yang diberikan kepada guru atau wali kelas namun pelaksanaannya masih kurang maksimal. Apabila peralatan dan pengobatan tidak tersedia di Puskesmas maka siswa akan dirujuk lebih lajut ke RS. ManajemenKunjungan supervisi dalam pembinaan Puskesmas dilakukan oleh Bagian Kesga selama dua kali dalam satu tahun. Dalam kunjungannya akan dinilai kinerja Puskesmas telah memenuhi target atau belum, apabila belum maka akan ditanyakan hal yang menjadi kendala yang kemudian akan diberikan solusi agar target dapat tercapai. Kemudian dari seluruh program atau kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas akan dilakukan evaluasi yang kemudian akan dilaporkan setiap tahunnya kepada Dinas Kesehatan Kota Semarang. Dalam evaluasi, Puskesmas Gunungpati tidak menggunakan metode kohort maupun metode yang seharusnya digunakan dalam program UKGS melainkan menggunakan check-list susuai format yang diberikan Dinas Kesehatan setempat. Dalam pelaporan juga ditulis sesuai format yang diberikan Dinas Kesehatan setempat.

B. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan MulutKegiatan penyuluhan kesehatan gigi merupakan agenda terakhir dalam Field Lab Fakultas Kedokteran Gigi UNIMUS. Penyuluhan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 16 Juli 2014 di SD N Plalangan 04 yang beralamat di Jl. MR. Wuryanto Gunungpati. SD N Plalangan 04 telah menjadi SD binaan di wilayah kerja Puskesmas Gunungpati sejak tahun 2010-2013. Dalam penyuluhan ini kami didampingi oleh koordinator UKS Puskesmas Gunungpati, drg. Andreas Jatmiko. Sebelum menuju ruang kelas untuk penyuluhan, kami meminta izin terlebih dahulu kepada bapak Kepala Sekolah SD N Plalangan 04. Kami diberikan arahan bahwa kegiatan penyuluhan ini juga bertepatan dengan kegiatan pesantren kilat yang menjadi agenda sekolah tersebut setiap bulan Ramadhan. Namun dari pihak sekolah telah mengkondisikan bahwa penyuluhan masih tetap bisa dilaksanakan dan yang menjadi target penyuluhan adalah siswa kelas 3 yang kelasnya berada dilantai 2. Setelah memohon izin kami langsung menuju ruang kelas 3 dan mempersiapkan peralatan yang akan dipergunakan.Saat masuk ruang kelas kami sudah mengenakan jas lab dan beberapa anak kelas 3 yang telah berada di ruangan langsung menutup mulut mereka dan berkata, Jangan cabut gigiku. Dan kami tersenyum dan mengatakan, Tidak kok dek. Dari dialog singka tersebut membuktikan bahwa imej seorang dokter gigi masih menjadi hal yang menakutkan. Oleh karena itu, sebelumnya kami telah menyiapkan co-card berbentuk gigi dengan warna mencolok yang bertuliskan nama-nama dari kelompok 1. Hal ini dilakukan agar tampilan kami menjadi lebih menarik dan mudah diterima oleh para siswa kelas 3, sehingga saat penyuluhan berlangsung para siswa menaruh perhatian terhadap materi yang kami berikan. Sesaat setelah kami mengenakan co-card tersebut para siswa dalam ruangan tersebut mengeja nama-nama yang kami kenakan pada co-card tersebut. Kemudian saat kami mengeluarkan doorprise-doorprise yang kami persiapkan dan taruh diatas meja, para siswa menjadi tertarik menunggu penyuluhan yang akan kami lakukan.Setelah persiapan yang kami lakukan selesai, kami berjajar dibagian depan ruang kelas dan memulai penyuluhan dengan mengucapkan salam serta memperkenalkan diri kami satu-persatu yang dipimpin oleh ketua kelompok kami, Gilang Ramadhan. Kami telah mempersiapkan materi dalam bentuk presentasi power point dan menggunakan LCD dalam penyajiannya. Adapun materi yang kami sampaikan adalah sebagai berikut :1. Anatomi gigi2. Masalah/ penyakit gigi yang sering ditemukan pada anak3. Cara menjaga kesehatan gigi dan mulut4. Quiz5. Hadist yang berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut6. Review materi penyuluhan Semua materi yang disampaikan menggunakan bahasa non-kedokteran atau menggunakan bahasa awam yang biasanya masyarakat mengenalnya. Berikut merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai materi yang disampaikan.1. Anatomi gigia. Pengertian gigiGigiadalah bagian keras yang terdapat di dalammulut. Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyahmakanan.b. Jumlah gigi Gigi anak-anak (gigi susu) memiliki 20 gigi. Terdiri atas 10 gigi di rahang atas (4 gigi seri, 2 gigi taring, dan 4 gigi geraham besar) , sedangkan pada rahang bawah terdiri atas 10 gigi (4 gigi seri, 2 gigi taring, dan 4 gigi geraham besar). Gigi dewasa (gigi tetap) terdiri atas 32 gigi yang terbagi menjadi 16 gigi di rahang atas (4 gigi seri, 2 gigi taring, 4 gigi geraham kecil dan 6 gigi geraham besar), sedangkan pada rahang bawah terdiri atas 16 gigi (4 gigi seri, 2 gigi taring, 4 gigi geraham kecil dan 6 gigi geraham besar).c. Macam-macam gigi dan susunannya Gigi seri atau yang sering disebut masyarakat awam sebagai gigi kelinci. Gigi ini terletak didepan dan berakar satu. Ada 4 buah diatas dan 4 di bawah, jumlah seluruhnya 8. Fungsinya untuk memotong dan menggunting makanan. Gigi taring Terletak di sudut mulut berbentuk runcing dan berakar satu. Terdapat 4 gigi, yaitu 2 diatas dan 2 dibawah.Gigi ini ada empat. Fungsinya untuk mencabik makanan. Geraham kecilTerletak gigi geraham kecil, di belakang gigi taring. Ada 8, bagian atas 4 dan bagian bawah 4 yaitu 2 kanan dan 2 kiri. Berfungsi untuk membantu atau bersama sama geraham besar menghaluskan makanan. Geraham besarTerletak di belakang gigi geraham kecil. Pada anak-anak berjumlah 8, atas 4 dan bawah 4. Sedangkan pada orang dewasa jumlahnya ada dua belas, atas 6 dan bawah 6. Permukaannya lebar dan bertonjol-tonjol. Gunanya untuk menggiling makanan. Gigi geraham besar bagian bawah akarnya 2, sedang bagian atas 3.2. Masalah/ penyakit gigi yang sering ditemukan pada anaka. Pengertian karies/ gigi berlubangGigi berlubang/ karies adalah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi dan menyebabkan gigi berlubang serta rasa sakit pada gigi.b. Faktor yang mempengaruhi pembentukan lubang pada gigi Makanan Waktu Gigi Kuman c. Akibat yang ditimbulkan dari gigi yang berlubang Bila gigi berlubang tidak dirawat, maka lubang akan bertambah besar. Kemudian bisa menyebabkan gusi bengkak dan terasa nyeri pada gigi dan gusi. Jika sudah terlalu parah, maka gigi akan terlepas sebelum waktunya dan mengakibatkan kesulitan mengunyah.3. Cara menjaga kesehatan gigi dan muluta. Cara menggosok gigiSebelum menggosok gigi perlu diperhatikan dalam pemilihan sikat giginya dimaksudkan agar lebih memaksimalkan kerja sikat gigi dalam pembersihan gigi, yaitu : Sikat gigi dengan tangkai yang lurus dan mudah dipegang Kepala sikat harus yang kecil Bulu sikat gigui harus sama panjangnya, sehingga membentuk permukaan yang datar. Sebaiknya bulu sikat berderet dua dan terbuat dari nilon yang tidak begitu kaku.

Didalam teori disebutkan banyak metode mengenai cara menggosok gigi yang benar. Namun pada saat penyuluhan kami menerangkan metode horizontal, metode vertikal, dan metode sirkular. Berikut penjelasannya : Metode Horizontal Menyikat gigi dengan arah horizontal ini biasanya dianjurkan pada anak anak dan gerakannya dalam arah horizontal permukaan gigi. Metode vertikal Gerakannya dimulai dari rahang atas dimana gerakan penyikatannya dari atas ke bawah dan pada rahang bawah dimana gerakan penyikatannya dari bawah ke atas. Metode sirkular Bulu sikat diletakkan dengan posisi mengarah ke akar gigi, sehingga sebagaian bulu sikat menekan gingiva. Ujung bulu sikat digerakan perlahan lahan sehingga kepala sikat gigi bergerak membentuk lengkungan melalui permukaan gigi. Bertujuan untuk membersihkan gingiva dan menghilangkan plak, material alba, dan debris makanan tanpa mengenai sulkus gingiva.

Berikut merupakan penjelasan langkah-langkah cara menyikat gigi yang benar :1) Cara meletakkan sikat gigi. Tangkai sikat gigi dilektakkan pada dataran pengunyah. Perhatikan, ujung-ujung sikat terletak pada perbatasan gigi dengan gusi.2) Sikat gigi kemudian dimiringkan sedikit.3) Menggosok permukaan gigi yang menghadap ke pipi/bibira) Sikat gigi digerakkan dengna gerakan memutar. Artinya sikat gigi digerakkan di tempat b) Sesudah itu sikat gigi digerakkan ke tempat berikutnyac) Menggosok gigi depanGosoklah semua gigi yang menghadap ke pipi/bibir. Pindah sikat gigi secara teatur, dan gosoklah gigi dengan teliti. Sikaat gigi jangan ditekan sewaktu menggosok gigi.4) Menggosok datar pengunyah dari gigi di rahang atas maupun di rahang bawah digosok dengan gerakan maju mundur.Perhatikan: Cara menggosok gigi di rahang atas adalah sama dengan cara yang sudah diajurkan untuk menggosok gigi di rahang bawah.b. Waktu yang tepat untuk gosok gigiWaktu yang tepat untuk menggosok gigi adalah bentuk perilaku yang akan mempengaruhi gigi dan mulut, dimana akan mempengaruhi angka karies dan penyakit periodontal. Dan frekuensi yang dianjurkan adalah dua kali dalam sehari, yaitu setiap sesudah makan dan sebelum tidur malam. Lama waktunya menggosok gigi kira-kira 2 menit.c. Makanan yang sebaiknya dimakan dan makanan yang sebaiknya dikurangi/ dihindari untuk dimakan Makanan yang baik untuk gigi, contohnya seperti sayuran, buah-buahan, dan susu. Makanan yang sebaiknya dikurangi/ dihindari, contohnya biskuit, cokelat, permen, es krim, dan makanan yang banyak mengandung gula dan asam. Dikarenakan dapat mempercepat proses penipisan email pada gigi dan menyebabkan karies atau gigi berlubang.d. Kunjungan ke dokter gigi setiap 6 bulan sekaliBertujuan untuk mendeteksi kelainan yang terjadi secara dini pada gigi anak. Juga sebagai kontrol kebersihan gigi dan mulut agar tercapai kondisi yang sehat. 4. Quiz Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan para siswa agar materi penyuluhan yang telah disampaikan menjadi lebih mudah diingat dan dimengerti sehingga menimbulkan kesadaran kesehatan gigi dan mulut pada diri sendiri menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dalam kegiatan quiz ini ditanyakan tentang macam-macam gigi beserta fungsinya yang disajikan dalam gambar tanpa keterangan gambar gigi apa. Kemudian diadakan juga tantangan kembali cara menggosok gigi yang telah diperagakan sebelumnya serta waktu yang tepat untuk menggosok gigi dan banyaknya menggosok gigi dalam sehari. Setiap siswa yang berani dan beruntung akan diberi doorprise yang berisi peralatan sekolah seperti kotak pensi, penghapus, pensil, dan rautan pensil.5. Hadist yang berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulutKebersihan, kesucian, dan keindahan merupakan sesuatu yang disukai oleh Allah SWT. Jika kita melakukan sesuatu yang disukai oleh Allah SWT, tentu mendapatkan nilai di hadapan-Nya, yakni berpahala. Seperti yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu :

Seluruh materi yang disampaikan menggunakan metode penyuluhan sokratik (two way method), yaitu dilakukan dengan komunikasi dua arah antara siswa dan penyuluh. Dengan kata lain, siswa diberikan kesempatan untuk ikut serta dalam kegiatan penyuluhan. Salah satu metode sokratik yang dinilai tepat adalah demonstrasi. Yaitu pemberian penerangan melalui tindakan yang disertai dengan keteragan gambar, ilustrasi, dan juga penggunaan alat peraga seperti model gigi. Hal ini disesuikan juga dengan usia siswa yang diberikan penyuluhan sehingga materi yang diberikan lebih berkesan dalam ingatannya dan bisa dilaksanakan dalam kesehariannya.Dalam pelaksanaan penyuluhan ini dibutuhkan kekompakan dan pembagian tugas antar sesama anggota kelompok. Karena didalam sebuah penyuluhan terdapat komponen yang dapat mempengaruhi jalannya penyuluhan, yaitu sebagai berikut :1. PenyuluhMerupakan pihak pemberi informasi terhadap sasaran atau siswa SD N Plalangan 04. Penyuluh dapat terdiri dari seseorang, beberapa orang maupun lembaga. Dalam hal ini kami melibatkan seluruh rekan 1 kelompok sebagai penyuluh. Menyuluh tentang kesehatan membutuhkan komunikasi yang baik, juga membutuhkan kompetensi educational tambahan sehingga seorang penyuluh kesehatan dapat bekerja dengan setting yang berbeda dan menggunakan strategi-strategi yang tepat untuk tujuan educational. Didalam jalannya penyuluhan di SD N Plalangan 04, kami mengatur setting yaitu setiap bergantinya tayangan slide maka akan berganti pula penyuluhnya dan rekan-rekan yang lain menempatkan diri di setiap lorong-lorong antar tempat duduk siswa untuk memberikan pendekatan secara pribadi. Hal ini dikarenakan siswa yang diberikan penyuluhan baru saja duduk menjadi siswa kelas 3 dan kadang belum dapat memfokuskan diri pada materi penyuluhan yang diberikan penyuluh. Selain itu, karena pada saat penyuluhan juga bertepatan dengan berlangsungnya kegiatan pesantren kilat sehingga suara kami harus bersaing dengan suara pengeras suara diluar kelas. Cara ini dipertimbangkan juga agar siswa yang duduk dibagian belakang dapat mengerti isi dari penyuluhan yang dilakukan.Strategi lain yang kami terapkan dalam penyuluhan ini adalah bernyanyi dan bermain disela-sela jalannya penyuluhan terutama pada awal kegiatan dan saat kelas mulai riuh karena para siswa tidak lagi memberikan perhatiannya. Lagu yang kami nyanyikan juga merupakan hasil karangan dari kelompok kami yang berisi cara menggosok gigi. Selain itu, kami juga memberikan video edukasi tentang akibat yang ditimbulkan jika tidak menggosok gigi. Video diputar pada saat pertengahan materi penyuluhan. Strategi ini diterapkan dengan pertimbangan agar para siswa tetap memberi perhatian pada materi yang disampaikan dan siswa lebih memahami serta dapat mempraktekkan dalam kesehariannnya.Adapun pemberian doorprise juga merupakan strategi yang kami lakukan. Pada saat hendak memulai penyuluhan, penyuluh memberikan informasi bahwa pada akhir materi akan dibagikan doorprise dengan menjawab quiz dan meminta agar betul-betul diperhatikan materinya. Selain itu, dari pihak Puskesmas Gunungpati juga memberikan pasta gigi secara gratis pada akhir acara pada seluruh siswa-siswi kelas 3 SD N Plalangan 04.2. Sasaran adalah pihak yang menerima informasi dari pihak penyuluh. Dalam penyuluhan kesehatan gigi dan mulut perlu diperhatikan tingkat kemampuan masing-masing sasaran sesuai dengan kriteria sasaran yang dikehendaki. Sasaran dalam penyuluhan ini adalah siswa kelas 3 SD N Plalangan 04 yang letaknya berada didepan Puskesmas Gunungpati. Dalam penyuluhan ini kami memberikan materi dengan menggunakan bahasa awam atau yang biasa digunakan dalam masyarakat, dimaksudkan agar siswa mudah memahami dan mengerti tentang isi penyuluhan yang kami sampaikan. Kami juga melakukan pendekatan secara pribadi disetiap lorong-lorong kelas, dimaksudkan agar para siswa tetap memberi perhatian dalam kegiatan penyuluhan yang diberikan oleh rekan kami dan juga untuk memperjelas materi yang disampaikan oleh rekan kami yang berada dibagian depan kelas, karena dalam kegiatan penyuluhan ini bertepatan dengan kegiatan pesantren kilat sehingga dimungkinkan siswa yang duduk dibagian belakang tidak mendengar secara jelas materi yang disampaikan rekan kami yang berada didepan kelas.3. Pesan Adalah informasi atau materi yang disampaikan oleh penyuluh kepada sasaran dalam bentuk lisan maupun tulisan. Dalam penyuluhan yang dilakukan penyuluh memberikan informasi secara tertulis dan dilengkapi dengan gambar penjelas yang ditampilkan melalui layar LCD, kemudian dilengkapi dengan keterangan penjelas secara lisan dari penyuluh. Keterangan tertulis dan lisan yang diberikan pun menggunakan bahasa yang biasanya digunakan masyarakat. Contohnya mengganti mollar dengan geraham besar.4. Media Media merupakan alat bantu pendidikan yang digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi sasaran. Media yang kami pergunakan untuk mempermudahkan penerimaan materi penyuluhan adalah model gigi, sikat, gambar dan video-video yang ditampilkan secara visual dengan menggunakan LCD. Model gigi digunakan untuk menunjukan wujud macam-macam gigi dalam rongga mulut dan digunakan pula pada saat mengajarkan cara menggosok gigi yang baik dan benar dengan bantuan sikat gigi.

BAB IIISIMPULAN

A. Simpulan 1. Pengambilan Data Sekundera. Program UKGS ini dilaporkan telah dilaksanakan sejak tahun 2009-2013.b. Jumlah SD binaan dalam wilayah kerja Puskesmas Gunungpati berjumlah 34 SD/MI, yaitu 25 SD dan 9 MI.c. UKGS merupakan program yang dilaksanakan secara terpadu dengan UKS, pada wilayah kerja Puskesmas Gunungpati tahap yang digunakan adalah UKGS tahap 2 dan tahap 3.d. Screening ditargetkan pada siswa kelas 1 yang baru masuk menjadi warga sekolah SD binaan, namun pelaksanaannya masih terkendala di waktu dan tenaga kesehatan yang tersedia.e. Dalam pemeriksaan mulut atau screening tidak dilakukan dengan metode OHI-S maupun DMF-T, melainkan hanya menghitung ada berapa banyak kelainan yang diderita para siswa.f. Karies masih menjadi penyakit gigi yang paling sering diderita anak usia SD dan angka karies dari tahun ke tahun masih tetap tinggi.g. Semua anak yang membutuhkan perawatan atau tindakan serta pengobatan lebih lanjut harus dirujuk ke Puskesmas dengan dampingan guru UKS atau wali kelas.h. Evaluasi dan pelaporan yang dilakukan oleh Puskesmas Gunungpati tidak menggunakan metode apapun melainkan menggunakan check-list yang diberikan oleh Dinas Kesehatan setempat.i. Seluruh kegiatan yang diprogramkan pada buku penyelenggaraan UKGS tidak sepenuhnya dapat dilaksanakan, karena terkendala dana, waktu, dan tenaga kesehatan.2. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Muluta. Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengubah kebiasaan buruk menjadi lebih baik.b. Dalam penyuluhan komponen yang harus diperhatikan adalah penyuluh, sasaran, pesan, dan media.c. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di SD N Plalangan 04 mengajarkan tentang anatomi gigi, penyakit gigi pada anak (karies/gigi berlubang), cara menjaga kesehatan gigi (menggosok gigi dan makanan yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut), hadist tentang kebersihan.d. Setelah penyuluhan selesai, siswa menjadi lebih mengerti dan memahami tentang ilmu gigi dasar.e. Setelah penyuluhan selesai, siswa menjadi lebih mengerti dan memahami tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut.

B. SaranDalam penyajian data sekunder tentang angka terjadinya karies sebaiknya jumlah siswa yang diperiksa sama setiap tahunnya serta lebih mengoptimalkan peranan guru seperti sebagaimana harus dilakukan. Program UKGS Inovatif dan UKGMD pada ibu hamil sebaiknya lebih dioptimalkan dalam pelaksanaannya, karena dimungkinkan dapat mengurangi angka terjadinya karies pada anak-anak.Saat penyuluhan sebaiknya juga menggunakan pengeras suara atau speakers portable, agar saat menampilkan audio-visual dapat lebih maksimal.41