Portfolio Bedah - Alfuu Nur

download Portfolio Bedah - Alfuu Nur

of 8

Transcript of Portfolio Bedah - Alfuu Nur

  • 7/28/2019 Portfolio Bedah - Alfuu Nur

    1/8

    PRESENTASI / LAPORAN KASUS BEDAH: BATU SALURAN KEMIH -

    VESICOLITHIASIS

    No. ID Peserta : 2011.04.01.02.UIN

    Nama Peserta : dr. Alfuu Nur Harahap

    No. ID Wahana :Nama Wahana : RSUD Malingping

    Topik : Batu Saluran Kemih - Vesicolithiasis

    Tanggal Kasus : 3 Mei 2011

    Nama Pasien : Tn. B No. Rekam Medis : 03.85.77

    Tanggal Presentasi : Nama Pendamping : dr. Ferry Fadillah

    Tempat Presentasi : RSUD Malingping

    Obyektif Presentasi :

    Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan

    Pustaka

    Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

    Deskripsi : Tn. B, 52 thn

    Tujuan :

    Bahan Bahasan : Tinjauan

    Pustaka

    Riset Kasus Audit

    Cara Membahas : Diskusi Presentasi dan

    Diskusi

    E-mail Pos

    DATA PASIEN

    Nama : Tn. B No RM : 03.85.77Nama Klinik : RSUD Malingping Telp : Terdaftar Sejak :

    Data Utama Untuk Bahan Diskusi :

    1. Diagnosis / gambaran klinis : vesicolitiasis

    2. Riwayat pengobatan : -

    3. Riwayat kesehatan/penyakit : hipertensi (+), arthritis gout (-)

    4. Riwayat keluarga : hipertensi (+), batu saluran kemih (-)

    5. Riwayat pekerjaan : buruh bangunan

    6. Lain lain :

    Data Pustaka :

    1. Purnomo Basuki B, 2008. Dasar-dasar Urologi Edisi Kedua. Jakarta : Sagung Seto.

    2. Shires, Schwartz. Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah. Ed-6. Jakarta : EGC. 2000. 588-589.

    3. R. Sjamsuhidajat., Wim de Jong. : Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Penerbit Buku

    Kedokteran EGC. Halaman. 758.

    Hasil Pembelajaran :

    1. Diagnosis batu saluran kemih - vesicolitiasis

    2. Penatalaksanaan batu saluran kenih

    3. Pencegahan batu saluran kemih

  • 7/28/2019 Portfolio Bedah - Alfuu Nur

    2/8

    Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio :

    1. Subyektif :

    Pasien datang dengan keluhan sakit saat buang air kecil sejak 3 hari yang lalu.

    Awalnya sakit saat buang air kecil sudah dirasakan sejak 6 bulan, namun 3 hari ini

    dirasakan sangat sakit hingga timbul keringat dingin. Sakit dirasakan menjalar ke

    ujung penis dan selangkangan. Os mengeluh kencing warna merah terutama saat

    pertengahan dan diakhir buang air kecil. Os juga mengeluh pancaran urin sering tiba-

    tiba berhenti namun dapat keluar lagi jika berubah posisi, warna urin terkadang keruh.

    BAK berpasir disangkal. Os mengaku bekerja sebagai buruh bangunan dan jarang

    minum. Os mengatakan masak air di rumah langsung dari keran tidak ditampung

    terlebih dahulu. Kebiasaan minum kopi disangkal, sering mengkonsumsi kacang-

    kacangan disangkal. Riwayat asam urat (-), riwayat hipertensi (+). Riwayat keluarga

    dengan keluhan serupa (-).

    2. Objektif :

    Berdasarkan pemeriksaan di Poliklinik, didapatkan hasil berupa :

    KU : tampak sakit sedang

    Kesadaran : CM

    Tanda Vital :

    TD = 140/90 mmHg ; P = 18x/mnt ; N = 88 x/mnt ; S= afebris

    Pemeriksaan generalis :

    Kepala : rambut berwarna hitam bercampur putih

    Mata : pupil bulat isokor, konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, edema palpebra -/-

    THT : tenang

    Thoraks : bentuk & gerak simetris

    Cor : S1.S2 Reg; M (-); G (-)

    Pulmo : Sn.ves +/+; Rh -/- ; Wh -/-.

    Abdomen : supel,datar, Bu (+) N, NT (-) ulu hati, shifting dullness (-), NK CVA (-),

    NT supra simfisis (+), buli-buli sedikit penuh, ballotement (-).

    Ekstremitas : akral hangat, pucat (+), edema tungkai (-/-), CRT < 2 dtk.

    Genitalia eksterna: tidak teraba batu di uretra.

    RT: TSA baik, ampula tidak kolaps, mukosa licin, prostat tidak teraba membesar,

    Nyeri tekan (-); handscoon feses (+), lendir (-), darah (-).

    Pemeriksaan Penunjang:

  • 7/28/2019 Portfolio Bedah - Alfuu Nur

    3/8

    Darah rutin: (-)

    Asam Urat: 4,7 (normal)

    Ureum : 25 (normal)

    Urin lengkap:

    Warna : kuning (kuning)

    Kejernihan : keruh (jernih)

    Glukosa : negatif (negatif)

    Protein : +1 (negatif)

    Bilirubin: negatif (negatif)

    Urobilinogen: negatif (negatif)

    pH: 7,0 (4,6-8,5)

    berat jenis : 1,020 (1,003-1,030)

    Darah/Hb : positif (negatif)

    Keton: negatif (negatif)

    Leukosit esterase : negatif (negatif)

    SEDIMEN

    Eritrosit : 40-50/lpb

    Leukosit: 15-20

    Epitel: -

    Kristal: -

    Silinder : -

    Jamur: -

    Bakteri : +

    Lain-lain:-

    BNO: tampak batu radioopak dengan 5x5 cm dan 2x2 cm

    3. Assessment :

    Berdasarkan anamnesis,didapatkan keluhan sakit saat buang air kecil sejak 3 hariyang lalu. Awalnya sakit saat buang air kecil sudah dirasakan sejak 6 bulan, namun

    3 hari ini dirasakan sangat sakit hingga timbul keringat dingin. Sakit menjalar ke

    ujung penis dan selangkangan. Os mengeluh kencing warna merah terutama saat

    pertengahan dan diakhir buang air kecil. Os juga mengeluh pancaran urin sering

    tiba-tiba berhenti namun dapat keluar lagi jika pasien berubah posisi, warna

    urin terkadang keruh. Os mengaku bekerja sebagai buruh bangunan dan jarang

    minum. Os mengatakan masak air di rumah langsung dari keran tidak ditampung

    terlebih dahulu. Kebiasaan minum kopi disangkal, sering mengkonsumsi kacang-

    kacangan disangkal. Riwayat asam urat (-), riwayat hipertensi (+). Riwayat keluarga

    dengan keluhan serupa (-).

    Pasien dengan BSK mempunyai keluhan yang bervariasi mulai dari tanpa keluhan,

    sakit pinggang ringan sampai dengan kolik, disuria, hematuria, retensio urin, anuria.

    Keluhan ini dapat disertai dengan penyulit berupa demam, tanda-tanda gagal ginjal.

    Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batuyang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan

  • 7/28/2019 Portfolio Bedah - Alfuu Nur

    4/8

    nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat).

    Berdasarkan anamnesis tersebut sesuai dengan gejala batu kandung kemih yaitu

    1. Rasa nyeri waktu miksi (disuria, stranguria), dirasakan refered pain pada ujung

    penis, skrotum, perineum, pinggang, sampai kaki.

    2. Hematuria diserta urine yang keruh

    3. Pancaran urine tiba-tiba berhenti dan keluar lagi pada perubahan posisi

    4. Polakisuria (sering miksi).

    5. Buang air kecil berpasir.

    Berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang didapatkan

    Abdomen : supel,datar, Bu (+) N, NT (-) ulu hati, shifting dullness (-), NK CVA (-),

    NT supra simfisis (+), ballotement (-).

    Ekstremitas : akral hangat, pucat (+), edema tungkai (-/-), CRT < 2 dtk.

    Genitalia eksterna: tidak teraba batu di uretra.

    RT: TSA baik, ampula tidak kolaps, mukosa licin, prostat tidak teraba membesar,

    Nyeri tekan (-); handscoon feses (+), lendir (-), darah (-).

    Pada urin lengkap didaptlan adanya eritrosituria, leukosituria serta bakteri. Pada

    BNO: tampak batu radioopak dengan 5x5 cm dan 2x2 cm.

    Pemeriksaan fisik pasien dengan BSK dapat bervariasi mulai tanpa kelainan fisik

    sampai tanda-tanda sakit berat tergantung pada letak batu dan penyulit yang

    ditimbulkan.

    Pemeriksaan fisik umum : hipertensi, febris, anemia, syok

    Pemeriksan fisik khusus urologi

    1. Sudut kosto vertebra : nyeri tekan, nyeri ketok, pembesaran ginjal

    2. Supra simfisis : nyeri tekan, teraba batu, buli-buli penuh

    3. Genitalia eksterna : teraba batu di uretra

  • 7/28/2019 Portfolio Bedah - Alfuu Nur

    5/8

    4. Colok dubur : teraba batu pada buli-buli (palpasi bimanual), menilai prostat.

    Pemeriksaan penunjang

    Pemeriksaan urin rutin untuk melihat eritrosituri, lekosituria, bakteriuria (nitrit), pH urin

    dan kultur urin. Pemeriksaan darah berupa hemoglobin, lekosit, ureum dan kreatinin.

    Urinalysis : pH > 7.5 : lithiasis karena infeksi; pH < 5.5 : lithiasis karena asam urat

    Pencitraan

    Diagnosis klinis sebaiknya didukung oleh prosedur pencitraan yang tepat. Pemeriksaan

    rutin meliputi foto polos perut (IVP) dengan pemeriksaan ultrasonografi atau intravenous

    pyelography (IVP) atau spiral CT.

    1. Foto Polos Abdomen

    Pembuatan foto polos abdomen bertujuan untuk melihat kemungkinan adanya batu

    radio opak di saluran kemih. Batu-batu jenis kalsium oksalat dan kalsium fosfat

    bersifat radio opak dan paling sering dijumpai diantara batu lain, sedangkan batu asam

    urat bersifat non opak (radio lusen).

    2. Pielografi Intra Vena (PIV)

    Pemeriksaan ini bertujuan menilai keadaan anatomi dan fungsi ginjal. Selain itu PIV

    dapat mendeteksi adanya batu semi-opak ataupun batu non opak yang tidak dapat

    terlihat oleh foto polos abdomen.

    3. Ultrasonografi

    USG dikerjakan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan PIV, yaitu pada

    keadaan-keadaan: alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal yang menurun, dan pada

    wanita yang sedang hamil. Pemeriksaan USG dapat menilai adanya batu di ginjal atau

    di buli-buli (yang ditunjukkan sebagai echoic shadow), hidronefrosis, pionefrosis,

    atau pengkerutan ginjal.

    Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosis pasien ini adalah

    Vesicolitiasis.

    Penatalaksanaan pada pasien ini: rujuk spesialis bedah, levofloksasin 1x500 mg,

  • 7/28/2019 Portfolio Bedah - Alfuu Nur

    6/8

    spasminal 3x1, piridium 3x 100mg. Asam traneksamat 3x1.

    Penatalaksanaan awal dilakukan terapi untuk mengatasi gejala yang dialami pasien. Jika

    terdapat nyeri kolik dapat diberikan spasmolitik dan analgesia. Jika tedapat infeksi

    diberikan antibiotik untuk infeksi saluran kemih. Kemudian dilakukan penilaian batu

    tersebut untuk mengetahui tindakan apa yang akan dilakukan.

    Pada saat ini ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menangani kasus batu

    kandung kemih. Diantaranya : vesikolitolapaksi, vesikolitotripsi dengan berbagai sumber

    energi (elektrohidrolik, gelombang suara, laser, pneumatik), vesikolitotomi perkutan,

    vesikolitotomi terbuka dan ESWL.

    Vesikolitolapaksi: salah satu jenis tindakan yang telah lama dipergunakan dalam

    menangani kasus batu kandung kemih selain operasi terbuka. Kontraindikasi :kapasitas

    kandung kemih yang kecil, batu multiple, batu ukuran lebih dari 20 mm, batu keras, batu

    kandung kemih pada anak dan akses uretra yang tidak memungkinkan.

    Vesikolitotripsi

    1. Elektrohidrolik (EHL): salah satu sumber energi yang cukup kuat untuk

    menghancurkan batu kandung kemih. Masalah timbul bila batu keras maka akanmemerlukan waktu yang lebih lama dan fragmentasinya inkomplit. EHL tidak dianjurkan

    pada kasus batu besar dan keras.

    2. Ultrasound

    Litotripsi ultrasound cukup aman digunakan pada kasus batu kandung kemih, dapat

    digunakan pada batu besar, dapat menghindarkan dari tindakan ulangan dan biaya tidak

    tinggi.

    3.Laseryang digunakan adalah Holmium YAG. Hasilnya sangat baik pada kasus

    batu besar, tidak tergantung jenis batu. Kelebihan yang lain adalah masa rawat singkat

    dan tidak ada penyulit.

    4. Pneumatik. Litotripsi pneumatik hasilnya cukup baik digunakan sebagai terapi batu

    kandung kemih. Lebih efisien dibandingkan litotripsi ultrasound dan EHL pada kasus

    batu besar dan keras.

  • 7/28/2019 Portfolio Bedah - Alfuu Nur

    7/8

    Vesikolitotomi perkutan : alternatif terapi pada kasus batu pada anak-anak atau pada

    penderita dengan kesulitan akses melalui uretra, batu besar atau batu mltipel. Tindakan

    ini indikasi kontra pada adanya riwayat keganasan kandung kemih, riwayat operasi

    daerah pelvis, radioterapi, infeksi aktif pada saluran kemih atau dinding abdomen.

    Vesikolitotomi terbuka: Diindikasikan pada batu dengan stone burden besar, batu

    keras, kesulitan akses melalui uretra, tindakan bersamaan dengan prostatektomi atau

    divertikelektomi.

    ESWL: salah satu pilihan pada penderita yang tidak memungkinkan untuk operasi.

    Masalah yang dihadapi adalah migrasi batu saat tindakan. Adanya obstruksi infravesikal

    serta residu urin pasca miksi akan menurunkan angka keberhasilan dan membutuhkan

    tindakan tambahan per endoskopi sekitar 10% kasus untuk mengeluarkan pecahan batu.

    4. Plan :

    Diagnosis = Vesicolitiasis + Hipertensi gr I

    Pengobatan = tindakan awal mengurangi gejala yang dialami pasien, mengatasi nyeri

    atau disuria dengan memberikan spasmolitik: spasminal 3 x 1; piridium 3 x 100 mg,

    mengobati infeksi saluran kemih dengan memberikan antibiotik: levofloksasin 1 x

    500mg. Kemudian pasien dirujuk ke spesialis bedah untuk dilakukan penanganan

    selanjutnya.

    Pendidikan = pasien dijelaskan mengenai penyakit yang dialaminya dan pengobatan

    yang harus dilakukan terhadapa pasien. Edukasi mengenai pencegahan penyakit batu

    saluran kemih harus dijelaskan ke pasien.

    Pencegahan

    1. Minum banyak air (8-10 gelas sehari), dengan demikian urin menjadi lebih encer

    sehingga mengurangi kemungkinan zat-zat pembentuk batu untuk saling menyatu.

    2. Minum air putih ketika bangun tidur di subuh hari. Hal ini akan segera

    merangsang kita untuk berkemih, sehingga air seni yang telah mengendap

    semalamam tergantikan dengan yang baru.

    3. Jangan menahan kencing; kencing yang tertahan dapat menyebabkan urin menjadi

    lebih pekat, atau infeksi saluran kemih. Urin yang pekat dan infeksi saluran kemih

    merupakan faktor pendukung terbentuknya batu.

  • 7/28/2019 Portfolio Bedah - Alfuu Nur

    8/8

    4. Beberapa diet yang dianjurkan untuk mengurangi kekambuhan:

    - Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan

    menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam,

    - Rendah oksalat,

    - Rendah garam karena natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuri, dan

    - Rendah purin.

    Konsultasi = diperlukan konsultasi ke spesialis bedah urologi

    Rujukan = pasien dirujuk ke RS yang memiliki fasilitas dan peralatan medis yang

    memadai.