Pompa Reciprocating Piston
description
Transcript of Pompa Reciprocating Piston
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah pompa reciproceting.
Adapun makalah pompa reciproceting ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan
banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya
bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya.
Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah pompa reciproceting ini
kita dapat mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan
inpirasi terhadap pembaca.
Yogyakarta Mei 2015
( penyusun )
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari pompa banyak digunakan manusia seperti,
memompa fluida cair. Salah satu jenis pompa yang sering digunakan adalah
pompa reciprocating. Dalam penggunaanya semakin lama poma akan mengalami
penurunan performance yang di pengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya karena
keausan pompa, penyetelan yang telah berubah dari spesifikasinya dan kerusakan
komponen-komponen pompa itu sendiri.
Agar pompa mampu bekerja secara maksimal kembali sesuai dengan
spesifikasi pompa itu sendiri dan untuk memperpanjang usia pompa maka perlu
adanya proses perawatan. Proses perawatan yang dilakukan antara lain meliputi
dilakukan perawatan dengan membongkar pompa untuk dapat memperbaiki
ataupun mengganti komponen yang rusak. Untuk dapat melakukan proses
perawatan yang mencakup hal-hal tersebut diatas, maka diperlukan pengetahuan
tentang pompa tersebut.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui Cara kerja pompa reciprocating
2. Mengetahui fungsi pompa reciprocating
3. Mengetahui jenis-jenis pompa reciprocating
4. Mengetahui keuntungan dan kelemahan pompa reciprocating
BAB II DASAR TEORI
2.1 Pompa Resiprokating
Reciprocating pump adalah suatu jenis dari Positive Displacement Pump
dengan menggunakan aksi displacement. Pompa Reciprocating, jika perpindahan
dilakukan oleh maju mundurnya jarum piston. Pompa reciprocating merupakan
pompa bolak-balik yang dirancang untuk menghasilkan kapasitas yang cukup
besar dan merupakan pompa yang mengubah energi mekanis penggeraknya
menjadi energi aliran fluida dengan menggunakan bagian pompa yang bergerak
bolak-balik di dalam silinder. Umumnya menggunakan head yang rendah dan
digunakan pada perbedaaan ketinggian yang tidak terlalu besar antara suction dan
discharge. Adanya perpindahan zat cair disebabkan adanya perubahan volume
ruang kerja pompa yang diakibatkan oleh gerakan elemen pompa yaitu maju
mundurnya piston. Dengan perubahan tersebut, zat cair pada bagian luar ( katup
buang memiliki tekanan yang lebih tinggi daripada tekanan pada katup isap),
sehingga kapasitas yang dihasilkan sesuai dengan volume yang dipindahkan.
Semua pompa resiprokating memiliki bagian yang berfungsi untuk menghandle
fluida yang dinamakan liquid end, yang terdiri dari : torak/plunger, silinder, katup
isap, katup buang, sil antara silinder dan torak.
Bagan-bagan Resiprocating Pump
Keterangan :
a) Motor : bagian penggerak (power end) yang terdiri dari poros
engkol dan batang engkol.
b) Gear : Roda gigi
c) Seal : Katup penyekat / katup penahan.
d) Piston : Silinder berbentuk huruf T horisontal.
e) Solvent in : tempat fluida masuk.
f) Check Valves : Katup isap pada bagian bawah dan katup buang pada
bagian atas.
g) Solvent out : tempat fluida keluar.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Jenis- jenis Pompa Resiprokating
a) Pompa Piston
Pompa piston memanfaatkan gerakan maju mundurnya piston sebagai
penggerak masuk keluarnya suatu fluida. Aplikasinya pada pompa air, pompa
minyak socker, dll.
Pompa Piston
Cara Kerja :
Pompa piston mempunyai bagian utama berupa torak yang bergerak bolak- balik
didalam silinder. Fluida masuk melalui katup isap (suction valve) ke dalam
silinder dan kemudian ditekan oleh piston, sehingga tekanan statis fluida naik dan
sanggup mengalirkan fluida keluar melalui katup tekan (discharge valve).
b) Pompa Plunger
Plunger pump merupakan suatu silinder baja yang panjang, packingnya
terletak konstan (stationary) pada bagian dalam dari silindernya. Perbedaannya
dengan pompa piston yaitu bentuknya labih panjang dan pakingnya menempel
pada silinder. Sedangkan pada pompa piston, pakingnya menempel pada piston itu
sendiri.
Cara kerja :
pompa ini hampir sama dengan pompa piston, hanya saja tidak digunakan piston,
melainkan digunakan silinder baja yang panjang atau biasa disebut plunger. Fluidi
masuk melalui dua arah yang berlawanan, yang pertama masuk melalui katup isap
pada bagian bawah, sedangkan yang kedua fluida masuk ketika plunger tersebut
ditekan. Plunger tersebut dihubungkan oleh sebuah batang sehingga bergerak
serempak dan fluida juga dapat masuk secara bersamaan dari arah yang
berlawanan. Kemudian karena tekanan pada bagian katup buang lebih tinggi maka
fluida akan terdorong ke atas dan keluar melalui katup buang tersebut.
Biasanya digunakan untuk memompakan air pada steam generator. Pompa ini
tidak cocok digunakan pada fluida kerja yang mengandung pasir, lumpur, dan
semen karena dapat mengakibatkan kebocoran pada packing dan plungernya.
c) Pompa Diafraghm
Pompa ini digunakan untuk memindahkan fluida. Prinsip kerja pompa ini
juga hampir sama dengan pompa piston, namun pada pompa diafraghm memiliki
dua silinder, dan pada dasarnya cara kerjanya hampir sama dengan paru-paru
manusia yaitu berdasarkan pada mengembang dan mengempisnya diafraghm.
Cara Kerja :
Sisi-sisi diafraghm dihubungkan dengan baut pada satu sisi dari flange. Ketika
diafraghm mengempis, maka fluida akan terhisap masuk, sedangkan ketika
diafraghm mengembang, fluida akan terdorong ke luar melalu katup buang. Hal
tersebut terjadi karena adanya perbedaan tekanan antar katup buang dengan katup
isap. Katup buang memiliki tekanan yang lebih tinggi bila dibandingkan pada
katup isap. Pompa ini biasanya digunakan untuk memindahkan fluida yang
bersifat korosif.
3.2 Aplikasi Pompa Resiprokating
Pompa resiprokating digunakan untuk :
Proses yang memerlukan head yang tinggi
Head adalah tekanan yang diperlukan untuk memompa cairan melewati sistem
pada laju tertentu. Tekanan yang tinggi dibutuhkan untuk mengatasi tahanan
sistim.
Beroperasi pada tekanan yang tinggi
Tekanan yang tinggi disesuaikan dengan prinsip kerja pompa resiprokating yaitu
memindahkan fluida dari tempat yang bertekanan rendah menuju ke tempat yang
bertekanan tinggi atau dari tempat rendah menuju tempat yang tinggi.
Kapasitas fluida yang rendah
Pompa ini mengeluarkan cairan dalam jumlah yang terbatas dengan debitg yang
dihasilkan tergantung pada banyaknya putaran.
Liquid yang kental (viscous liquid) dan slurries (lumpur)
Liquid yang mudah menguap (high volatile liquid).
Fluida yang digunakan dalam pompa adalah selain air, biasanya merupakan fluida
kental. Liquid yang mudah menguap adalah liquid yang memiliki titik didih yang
tinggi mengingat kegunaannya dalam pengeboran lumpur dan sumur minyak.
Liquid lumpur dan minyak adalah liquid yang mudah menguap.
3.3 Keuntungan
a) Efisiensi lebih tinggi.
b) Dapat digunakan langsung tanpa memerlukan pancingan.
c) Bila bekerja pada kecepatan konstan, pompa ini akan mempunyai
kapasitas dan tekanan yang konstan pula.
d) Pompa ini cocok untuk penggunaan head yang tinggi dan kapasitas
rendah.
e) Konstruksi dan operasi sederhana.
3.4 Kelemahan
a) Dapat terjadi kerusakan pada pompa jika sistem tidak dirancang dengan
baik.
b) Dapat terjadi kebocoran pada pompa.
c) Biaya perawatan tinggi.
BAB IV KESIMPULAN
Pompa resiprokating banyak digunakan untuk :
a) Proses yang memerlukan head yang tinggi Head adalah tekanan yang
diperlukan untuk memompa cairan melewati sistem pada laju tertentu.
Tekanan yang tinggi dibutuhkan untuk mengatasi tahanan sistim.
b) Beroperasi pada tekanan yang tinggi Tekanan yang tinggi disesuaikan
dengan prinsip kerja pompa resiprokating yaitu memindahkan fluida dari
tempat yang bertekanan rendah menuju ke tempat yang bertekanan tinggi
atau dari tempat rendah menuju tempat yang tinggi.
c) Kapasitas fluida yang rendah Pompa ini mengeluarkan cairan dalam
jumlah yang terbatas dengan debit yang dihasilkan tergantung pada
banyaknya putaran.
d) Liquid yang kental (viscous liquid) dan slurries (lumpur).
e) Liquid yang mudah menguap (high volatile liquid). Fluida yang digunakan
dalam pompa adalah selain air, biasanya merupakan fluida kental. Liquid
yang mudah menguap adalah liquid yang memiliki titik didih yang tinggi
mengingat kegunaannya dalam pengeboran lumpur dan sumur minyak.
Liquid lumpur dan minyak adalah liquid yang mudah menguap.
DAFTAR PUSTAKA
Kusuma, Ria. 2011. Pompa reciprocating. Diakses pada 30 mei 2015, dari
http://kusumaworld25.blogspot.com/2011/12/pompa-resiprokating.html. Pada
pukul 21.23