Poliomyelitis

2
DEFINISI Poliomyelitis adalah penyakit kelumpuhan akut yang menular disebabkan oleh virus polio. Predileksi virus polio pada selkornu anterior medula spinalis, inti motorik batang otak dan area korteks otak, menyebabkan kelumpuhan serta atrofi otot. Etiologi Virus polio adalah RNA virus ultra microscopic dengan ukuran 27u, termasuk enterovirus dalam family Picornaviridae, terbagi dalam 5 genera diantaranya yang patogenik pada manusia adalah Enterovirus, Hepatovirus, dan Rhinovirus. Enterovirus terbagi lagi dalam 71 spesies, yaitu berbagai virus Polio, virus Coxsachi, virus ECHO dan enterovirus 68-71. Virus yang single- stranded, 30% terdiri dari virion, mayor protein (VP1-4) dan satu protein minor (VPg). VP1 adalah antigen yang paling dominan dalam membentuk antibodi netralisasi. Strain 1 adalah yang paling paralitogenik dan sering menimbulkan wabah, sedang strain 3 yang paling tidak imunogenik. Sign Symptom 1. Inapparent infection, tanpa gejala klinik (72%) 2. Infeksi klinik ringan, dengan panas, lemas, malaise, pusing, mual, tenggorokan sakit (24%) 3. Abortive poliomyelitis Jarang terjadi (4%), didahului dengan panas, malaise, pusing, muntah dan sakit perut. Merupakan tanda klinik pertama dari perjalanan klinik yang bifasik. Sehari-dua hari pertama akan timbul iritasi meningen, termasuk kaku kudu, muntah, nyeri kepala. Kemudian setelah 2-10 hari akan membaik tanpa gejala sisa. Kecuali pada beberapa kasus terjadi elemahan transient. 4. Aseptic meningitis (non paralytic poliomyelitis) Akibat virus polio tidak dapat dibedakan dengan aseptic meningitis akibat virus lain. Anak demam, lemas, sakit

description

aRTIKEL

Transcript of Poliomyelitis

Page 1: Poliomyelitis

DEFINISI

Poliomyelitis adalah penyakit kelumpuhan akut yang menular disebabkan oleh virus polio. Predileksi virus polio pada selkornu anterior medula spinalis, inti motorik batang otak dan area korteks otak, menyebabkan kelumpuhan serta atrofi otot.

Etiologi

Virus polio adalah RNA virus ultra microscopic dengan ukuran 27u, termasuk enterovirus dalam family Picornaviridae, terbagi dalam 5 genera diantaranya yang patogenik pada manusia adalah Enterovirus, Hepatovirus, dan Rhinovirus. Enterovirus terbagi lagi dalam 71 spesies, yaitu berbagai virus Polio, virus Coxsachi, virus ECHO dan enterovirus 68-71. Virus yang single-stranded, 30% terdiri dari virion, mayor protein (VP1-4) dan satu protein minor (VPg). VP1 adalah antigen yang paling dominan dalam membentuk antibodi netralisasi. Strain 1 adalah yang paling paralitogenik dan sering menimbulkan wabah, sedang strain 3 yang paling tidak imunogenik.

Sign Symptom

1. Inapparent infection, tanpa gejala klinik (72%)2. Infeksi klinik ringan, dengan panas, lemas, malaise, pusing, mual, tenggorokan sakit

(24%)3. Abortive poliomyelitis

Jarang terjadi (4%), didahului dengan panas, malaise, pusing, muntah dan sakit perut. Merupakan tanda klinik pertama dari perjalanan klinik yang bifasik. Sehari-dua hari pertama akan timbul iritasi meningen, termasuk kaku kudu, muntah, nyeri kepala. Kemudian setelah 2-10 hari akan membaik tanpa gejala sisa. Kecuali pada beberapa kasus terjadi elemahan transient.

4. Aseptic meningitis (non paralytic poliomyelitis)Akibat virus polio tidak dapat dibedakan dengan aseptic meningitis akibat virus lain. Anak demam, lemas, sakit otot, hiperestesia atau paraestesia, muntah, diare, pada pemeriksaan fisik didapatkan kaku kuduk, tanda spinal, dan tanda head drop serta tanda Brudzinky dan Kernig positif.

5. Paralytic PoliomyelitisDimulai dari gejala klinik yang minor diselingi 1-3 hari tanpa gejala, kemudian disusul dengan nyeri otot, kaku otot, dan demm. Dengan cepat memburuk dan menimbulkan kelumpuhan yang maksimal dalam 48 jam saja. Pada tipe spinal kelumpuhan yang terjadi biasanya tidak lengkap, kaki lebih sering terkena dibanding tangan, terutama bagian proksimal ke arah distal (descending paralysis). Kelumpuhan lebih sering terjadi pada otot yang lebih besar dibagian proksimal (terutama paha), dibanding dengan otot distalbyang kecil. Deep tendon refleks akan hilang tanpa gangguan sensori. Jenis ini akan memberi tanda Balbisky negatif. Jenis

Page 2: Poliomyelitis

dan beratnya kelumpuhan sangan tergantung pada lokasi kerusakan, namun selalu bersifat layuh (flaccid), otot lembek (floppy) tanpa tonus otot. Jenis klinik spinal sering mengenai otot tangan, kaki, dan torso.

6. Terdapat kasus bulbar (jarang)Akibat kerusakan motorneuron pada batang otak, sehingga terjadi issufisiensi pernafasan, kesulitana menelan, tersedak, kesulitan makan. Kelumpuhan pita suara dan kesulitan bicara.

7. Post polio syndrome (PPS)Bentuk manifestasi lambat (15-40 tahun) setelah infeksi polio. Dengan gejala klinik polio paralitik akut. Gejala yang muncul adalah nyeri otot yang luar biasa, paralisis yang rekuren atau timbul paralisis baru.